TP201539
PERUSAHAAN:
Kelompok 5:
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4
BAB 2 .................................................................................................................................. 9
BAB 3 ................................................................................................................................ 18
BAB 4 ................................................................................................................................ 21
KESIMPULAN ................................................................................................................. 22
PENDAHULUAN
1.1 Lingkup Umum
Menurut Lawrence R. Jauch dan Wiliam F. Gluech (Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, 1998) : Manajemen Strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang
mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk
membantu mencapai sasaran perusahaan. Hal ini diperlukan agar keputusan atau tindakan
yang diambil perusahaan atau organisasi lebih terencana dan terstruktur agar tercapai tujuan
yang diinginkan. Dalam makalah ini akan dilakukan analisis perusahaan industri maritim
yang terdapat di Indonesia.
1. Struktur Organisasi
Tipe faktor: Intangible (Tak berwujud)
Struktur organisasi adalah sebuah garis hierarki atau bertingkat yang
mendeskripsikan komponen-komponen yang menyusun perusahaan, di mana
setiap individu atau SDM yang berada pada lingkup perusahaan tersebut
memiliki posisi dan fungsinya masing-masing.
Struktur organisasi dibuat untuk kepentingan perusahaan dengan
menempatkan orang-orang yang berkompeten sesuai dengan bidang dan
keahliannya. Bagi HRD, dengan adanya struktur organisasi, kita juga bisa
mengetahui peran dan tanggung jawab karyawan-karyawannya. Dengan
menempatkan seseorang ke dalam sebuah posisi dalam struktur sesuai dengan
kemampuannya juga bisa menjadi patokan HR dalam menentukan jumlah gaji
karyawan bersangkutan.
Organisasi sendiri adalah sebuah sistem dimana pekerjaan dibagi dan
diserahkan kepada sekelompok orang yang bekerja sama demi tercapainya
tujuan organisasi. Kelompok-kelompok tersebut memiliki lapisan dengan peran
yang berbeda dan saling berkesinambungan. Sehingga sangat krusial adanya
struktur organisasi yang baik di dalam perusahaan.
(https://id.hrnote.asia/orgdevelopment/good-organization-structure-
200915/#:~:text=Struktur%20organisasi%20adalah%20sebuah%20garis,posisi
%20dan%20fungsinya%20masing%2Dmasing.)
2. Fasilitas Perusahaan
Tipe faktor: Tangible (Berwujud)
Pihak galangan kapal nasional dan swasta harus mempersiapkan diri dengan
mengadakan revitalisasi dan penambahan fasilitas penunjang
pembuatan/pengerjaan kapal agar mereka dapat melakukan pembangunan dan
reparasi kapal-kapal tersebut secara efektif dan tepat waktu.
Kenyataan bahwa sampai saat ini, jumlah 20% perbaikan/reparasi kapal
nasional masih dilakukan di galangan asing. Ini menandakan bahwa kemampuan
galangan kapal nasional/pemerintah/swasta masih perlu dibenahi/ditingkatkan
terutama di sektor sarana dan prasarana penunjang produksi/perbaikan kapal dan
SDM sebagai personil yang bertanggung jawab pada nilai mutu dan kualitas dan
kuantitas produksi galangan tersebut. Umumnya fasilitas penunjang galangan
kapal sudah dioperasikan berbasis teknologi yang canggih yang tujuannya
adalah menghasilkan produksi yang handal dan berkualitas (Improvement)
demikian pula proses penyelesaian pekerjaan memjadi lebih efisien dan hemat
waktu.
Maka dari itu krusial bagi perusahaan untuk memiliki fasilitas yang
mengumpuni untuk meningkatkan daya saing dan tentunya mengundang lebih
banyak calon customer.
(https://journal.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/693/493)
3. Alur Proses Pekerjaan
Tipe faktor: Intangible (Tak berwujud)
Selama beberapa tahun, perangkat manajemen alur kerja telah semakin
populer dan alat bantu alur kerja spesifik dengan industri telah semakin tersedia.
Pengertian alur kerja adalah sebuah uraian urutan peristiwa yang dibutuhkan
untuk melakukan sebuah tugas. Langkah-langkah alur kerja, menuntut proses
bisnis agar melalui penataan sistematis sumber daya dan menjelaskan bagian
yang membawa tugas-tugas dari "belum dimulai" sampai "selesai".
Menguraikan proses alur kerja dapat meningkatkan akuntabilitas dan
mengurangi risiko proyek dengan memberikan visibilitas dan pengawasan lebih
besar. Mendokumentasikan informasi proses membantu memastikan pekerjaan
dapat diselesaikan dan diulangi dengan andal. Ini berarti bahwa bisnis dapat
mengukur kemampuan dan kapasitasnya dengan lebih baik lagi, membuat alur
kerja menjadi alat bantu yang sangat penting dalam manajemen proses bisnis.
(https://experience.dropbox.com/id-id/resources/workflow-management)
4. Kualitas Pekerja
Tipe faktor: Tangible (berwujud)
Salah satu faktor utama dalam keberhasilan perusahaan adalah terjaganya
kualitas tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, perusahaan tidak bisa
menjalankan proses bisnisnya. Maka dari itu, inilah beberapa alasan mengapa
tenaga kerja atau sumber daya manusia sangat penting dalam perusahaan.
Yang pertama, Berdirinya perusahaan pastinya memiliki tujuan serta visi dan
misi. Namun, semua itu tidak bisa diwujudkan jika dilakukan secara sendiri.
Untuk itu, perusahaan membutuhkan SDM untuk menyumbangkan keahliannya
dalam mewujudkan tujuannya.
Selain itu, Skill yang dimiliki tiap tenaga kerja pastinya berbeda-beda satu
sama lainnya. Dengan adanya perbedaan inilah perusahaan bisa meningkatkan
daya saing perusahaan. Karena segala jenis perbedaan kemampuan yang mereka
miliki inilah perusahaan bisa menggerakan pekerjaan di segala bidang.
Terakhir, Tenaga kerja atau SDM adalah menjadi pihak yang akan bertemu
dengan klien atau rekan kerja saat sedang melaksanakan hubungan kerja.
Dengan kualitas SDM yang baik, pastinya hubungan kerja tersebut bisa berjalan
dengan lancar. Sehingga pihak luar yang sedang menjalin kerja sama ini akan
beranggapan baik kepada perusahaan.
(https://www.linovhr.com/kualitas-tenaga-kerja/)
5. Jaminan Mutu
Tipe faktor: Intangible (tak berwujud)
Sistem manajemen mutu sebagai pondasi dasar sebuah perusahaan adalah
beberapa standar tertentu yang harus dipenuhi agar sebuah perusahaan layak
untuk dijalankan dan dapat bertahan. Bagi sebuah perusahaan, jaminan mutu
merupakan dasar yang sangat wajib untuk diterapkan.
Apabila membicarakan mengenai sistem jaminan mutu, maka bagi sebuah
perusahaan hal itu tak dapat dipisahkan dari kualitas produk yang dihasilkan
oleh perusahaan tersebut. Kualitas tersebut bahkan tak hanya produk berupa
barang jadi saja, namun juga berlaku untuk sebuah perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa. Terlebih lagi, jika produk jasa yang ditawarkan merupakan
jenis produk jasa yang langsung berhubungan dengan konsumen secara luas.
Tentu kualitas produk yang dihasilkan harus senantiasa dijaga dari waktu ke
waktu.
Menjaga kualitas sebuah perusahaan tak dapat berhenti hingga penjagaan
kualitas produk saja. Kualitas SDM atau Sumber Daya Manusia yang terdapat
dalam perusahaan tersebut juga harus benar-benar dipikirkan dan selalu dijaga
kualitasnya. Karena SDM yang berkualitas pun akan menghasilkan berbagai
jenis produk yang berkualitas, baik itu berupa barang maupun berupa jasa. Tentu
Anda wajib untuk memperhatikan hal tersebut apabila ingin menjaga mutu
perusahaan dan menjadikan hal tersebut sebagai dasar untuk memajukan sebuah
perusahaan.
Sistem penjagaan mutu yang telah berlaku di Indonesia juga telah berlaku di
banyak Negara yang terlibat perdagangan Internasional. Standar untuk menjaga
mutu sebuah produk bahkan juga menjadi syarat utama agar produk tersebut
diakui secara internasional. Oleh karena itu, apabila sebuah perusahaan di
Indonesia akan melakukan penjualan produk yang dihasilkan, maka sistem
penjagaan mutu wajib untuk dilakukan oleh setiap perusahaan. Bukan hanya
sebagai syarat, namun juga sebagai langkah yang tepat untuk meningkatkan dan
menjaga mutu perusahaan tersebut.
(https://www.linkedin.com/pulse/sistem-manajemen-mutu-mengapa-penting-
fajar-setyadi?articleId=6548731470930898944)
6. Jaringan Bisnis
Tipe faktor: Intangible (tak berwujud)
Memiliki relasi atau Networking dalam bisnis dapat mendongkrak koneksi
dengan berbagai pihak untuk mengembangkan bisnis Anda karena proses ini
melibatkan hubungan antar pribadi, hubungan dengan komunitas, dan
perusahaan lain. Networking tidak terbatas pada hadir dalam pertemuan-
pertemuan dalam jejaring, saling berkenalan, kemudian mengumpulkan kartu
nama. Lebih daripada itu, networking harus menjadi sebuah tindakan yang
terfokus dan strategis. Memang tidak semua orang atau badan yang Anda temui
akan mendukung kemajuan bisnis. Oleh sebab itu, Anda perlu menentukan siapa
yang harus ditemui, bagaimana menemuinya, dan bagaimana memanfaatkan
hubungan tersebut ke arah saling menguntungkan.
Jadi, inti dari networking bisnis ialah aktif menjalin relasi dengan berbagai
pihak untuk meningkatkan pertumbuhan usaha Anda. Networking seharusnya
tidak berjalan secara mengalir saja, melainkan diawali rencana dan dilakukan
secara konsisten.
(https://bahasan.id/dalam-berbisnis-membangun-networking-itu-penting-
simak-caranya/)
7. Pemasaran (Marketing)
Tipe faktor: Intangible (tak berwujud)
Definisi Marketing adalah serangkaian kegiatan untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasan konsumen, baik dengan cara memproduksi produk kemudian
memberikan harga dan mempromosikannya kepada konsumen sehingga
terjadilah penjualan.
Marketing adalah sebuah cara untuk meningkatkan bisnis. Yang pertama
yaitu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait perusahaan. Hal ini
penting karena membuat orang mengenal merek Anda dan produk atau layanan
yang Anda sediakan. Selain itu juga membuat berkesan bagi pelanggan yang
dapat mulai mempercayai merek Anda, menjadi klien setia, dan memberi tahu
jaringan mereka tentang Anda.
Selain itu, Pemasaran dapat membangun kepercayaan calon klien pada
perusahaan. Menciptakan tingkat kepercayaan yang tinggi pada merek Anda
mengarah pada loyalitas pelanggan dan pembelian berulang. Hal ini tidak hanya
meningkatkan pendapatan tetapi juga menghasilkan ulasan yang bagus baik
secara online maupun dari mulut ke mulut, yang masih merupakan salah satu
jenis promosi yang paling efektif.
(https://www.jurnal.id/id/blog/2018-fungsi-penting-dari-marketing-dalam-
perusahaan-yang-jarang-anda-
ketahui/#Apa_Peran_Marketing_untuk_Bisnis_Anda)
8. Pelayanan (Service)
Tipe faktor: Intangible (tak berwujud)
Segala bentuk sikap dan perbuatan anda akan mencerminkan bisnis anda, jika
anda memberikan pelayanan dengan baik, orang secara natural akan berasumsi
produk yang anda jual memiliki kualitas yang baik. Sebaliknya jika anda
memberikan pelayanan yang buruk, orang juga akan berasumsi produk anda
tidak jauh lebih baik. Sehingga pelayanan yang anda berikan akan berdampak
besar ke seluruh bisnis anda.
Menjalankan bisnis apapun dibutuhkan stategi khusus untuk meningkatkan
penjualan dan pendapatan. Salah satu strategi marketing dalam meningkatkan
penjualan ialah dengan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Pelanggan
mengingat pelayanan yang anda berikan, jika pelayanan tersebut baik dengan
sendirinya pelanggan akan kembali datang.
(https://turboly.com/blog/2017/04/MENGAPA-CUSTOMER-SERVICE-
BEGITU-PENTING.html)
9. Budaya Perusahaan
Tipe faktor: Intangible (tak berwujud)
Setiap perusahaan ataupun organisasi pastilah memiliki budaya perusahaan.
Budaya perusahaan/organisasi ternyata sangat penting bagi kelangsungan
perusahaan. Budaya perusahaan/organisasi sangat berperan penting dalam
menciptakan kelancaran dalam segala aspek yang berjalan di perusahaan.
Budaya perusahaan merupakan pondasi yang berisi norma-norma, nilai-nilai,
cara kerja karyawan dan kebiasaan yang bermuara pada kualitas kinerja
organisasi Anda. Apalagi, di jaman penuh persaingan ini, perusahaan diharuskan
untuk memiliki kinerja yang sangat baik agar tak kalah dengan perkembangan
zaman. Cara yang paling efektif untuk bisa menyesuaikan dengan
perkembangan zaman adalah membangun budaya perusahaan yang unggul.
Dengan budaya perusahaan yang unggul dan tepat, perusahaan Anda akan
memiliki modal yang cukup untuk bersaing di era yang tak pasti ini.
Tak hanya itu saja, Budaya perusahaan juga merupakan identitas sebuah
perusahaan. Dengan identitas perusahaan yang kuat, sebuah perusahaan tidak
akan terpengaruh budaya di luar perusahaan. Bahkan budaya perusahaan sangat
berpengaruh terharap kinerja karyawannya. Budaya perusahaan yang baik
mampu membuat karyawan bekerja secara maksimal tanpa merasa tertekan dan
dipaksa.
(http://lspesq.id/pentingnya-budaya-organisasi-untuk-meningkatkan-
produktivitas/)
10. Keuangan (Accounting)
Tipe faktor: Intangible (tak berwujud)
Peranan akuntansi didalam perusahaan tentunya sangat penting, mengingat
setiap perusahaan membutuhkan laporan keuangan yang akurat guna
menganalisa keadaan suatu perusahaan. Juga berguna untuk dalam mengambil
keputusan demi kelangsungan perusahaan kedepannya.
(https://leukeun.com/en_US/blog/our-blog-1/post/seberapa-penting-peran-
accounting-dalam-perkembangan-sebua-bisnis-222)
No. Faktor Internal Tangible/Intang ible Bobot Rating Bobot x Rating S/W
1 Struktur Organisasi Intangible 0.18 2 0.36 W
2 Fasilitas Perusahaan Tangible 0.16 4 0.64 S
3 Alur Proses Pekerjaan Intangible 0.15 3 0.45 S
4 Kualitas Pekerja Tangible 0.13 3 0.39 S
5 Jaminan Mutu Intangible 0.11 1 0.11 W
6 Jaringan Bisnis Intangible 0.09 4 0.36 S
7 Pemasaran Intangible 0.07 2 0.14 W
8 Pelayanan Intangible 0.05 3 0.15 S
9 Budaya Perusahaan Intangible 0.04 2 0.08 W
10 Keuangan Intangible 0.02 4 0.08 S
Total 1.00 2.76
2.2 Faktor Eksternal
2.2.1. Faktor – Faktor Eksternal Perusahaan
Faktor eksternal adalah faktor dari luar perusahaan atau organisasi, namun
dapat berimbas kepada proses dalam perusahaan atau organisasi tersebut. Faktor
eksternal ini sangat mungkin menjadi salah satu faktor kegagalan dalam perusahaan
karena potensinya yang memungkinan menjadi ancaman jika tidak dapat di prediksi
dengan baik, dan dapat menjadi keuntungan jika mampu dihadapi dengan sesuai.
Manajerial dan strategi terbaik akan sangat dibutuhkan dalam pengendalian faktor
ini
Menurut Pearce dan Robinson: Hunger dan Whelen dalam penelitian I Gusti Putu
Darya (2011:66) menyatakan bahwa eksternal perusahaan mampu memberikan
banyak tantangan dalam upaya menarik atau memperoleh sebuah sumber daya yang
diperlukan untuk dipasarkan. Sedangkan menurut Hery Achmad Buchory dan
Djaslim Saladin (2010:51-54) eksternal perusahaan adalah kekuatan yang berada
diluar jangkauan yang terlepas dari operasionalisasi perusahaan.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi bagian dari faktor eksternal perusahaan.
Menurut Nilasari (2014) secara garis besar eksternal perusahaan dibagi menjadi 2,
yaitu mikro dan makro. Untuk makro meliputi:
(Sumber : file:///C:/Users/MSI/Downloads/15790-Article%20Text-43391-1-10-
20211206.pdf)
Bobot x
Faktor Eksternal Nasional/Industri Bobot Rating O/T
No. Rating
1 Harga & Ketersediaan material Nasional 0.20 2 0.4 T
2 ketersediaan pekerja Nasional 0.17 2 0.34 T
3 Ketersediaan Asosiasi Pendukung Industri 0.10 2 0.2 T
4 ketersediaan industri pendukung Industri 0.13 4 0.52 O
5 Budaya Bekerja & Tingkat Pendidikan Nasional 0.10 3 0.3 O
6 keterdiaan jaringan listrik Nasional 0.10 2 0.2 T
7 Ketersediaan aturan oleh Pemerintah Nasional 0.10 2 0.2 T
8 Kekuatan dari Supplier Industri 0.03 3 0.09 O
9 Kekuatan dari Pemakai Industri 0.03 4 0.12 O
Lebar sungai & kondisi pasang surut
10 sungai Nasional 0.04 2 0.08 T
Total 1.00 2.45
BAB 3
SWOT Matrix
Strength Weakness
Fasilitas Perusahaan Struktur Organisasi
Alur Proses Pekerjaan Jaminan Mutu
Kualitas Pekerja Pemasaran
Jaringan Bisnis Budaya Perusahaan
Pelayanan
Keuangan
Opportunities Threat
ketersediaan industri pendukung Harga & Ketersediaan material
Budaya Bekerja & Tingkat Pendidikan ketersediaan pekerja
Kekuatan dari Supplier Ketersediaan Asosiasi Pendukung
Kekuatan dari Pemakai keterdiaan jaringan listrik
Ketersediaan aturan oleh Pemerintah
Lebar sungai & kondisi pasang surut sungai
3.1.1 Strategi S-O
a. Pelayanan yang baik dapat menjadi cara untuk meningkatkan
permanfaatan dan kekuatan dari pemakaian yang baik.
b. Keuangan yang baik membuat terbukanya opsi untuk menambah
industri pendukung.
3.2 Matriks IE
Matriks IE (internal eksternal) merupakan matriks potofolio yang
memposisikan perusahaan dalam tampilan sembilan sel. Posisi suatu perusahaan
dalam matriks IE ditentukan dari matriks EFE dan matriks IFE. Hasil skor total
dari IFE berada pada sumbu X dan skor total dari EFE berada sumbu Y. Dari hasil
analisis EFE PT. Kapuas Armada Sarana memiliki skor total 3,1 sementara
matriks IFE PT. Kapuas Armada Sarana memiliki skor total 2,03 Posisi PT.
Kapuas Sarana Armada dalam matriks IE dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3. 2 Matriks IE
A B
No. Faktor Eksternal Bobot
Rating Hasil Rating Hasil
1 2.45 2.67
Hasil pada matrik tersebut menunjukan bahwa jika perusahaan memilih Forward
Integration Strategy (A), maka hasil masih dibawah Market Development Strategy (B). Oleh
karena itu yang lebih sesuai dengan kondisi perusahaan untuk menetapkan pilihan Market
Development Strategy (B) sebagai suatu pilihan strategi yang tepat.
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Strategi yang diunggulkan
Setelah dilakukan analisa kondisi dan penentuan strategi, diputuskan bahwa strategi yang
dapat digunakan yaitu Market Development Strategy, yaitu lebih memperkenalkan produk
dan jasa ke pasaran. Perusahaan lebih baik berfokus pada bagaimana calon pengguna jasa
dapat tertarik dan menetap pada perusahaan. Peningkatan kualitas dan pengusahaan jaminan
harus dilakukan untuk mendapat nilai kepercayaan yang tinggi dari calon konsumen. Kami
percaya hal ini dapat sangat membantu meningkatkan perkembangan perusahaan menjadi
lebih baik kedepannya.