Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI

TP201539

SEMESTER GENAP 2021/2022

PERUSAHAAN:

PT. KAPUAS ARMADA SARANA

Kelompok 5:

Ahmad Irsyad Arroji 09181004


Husein Shahab 09181026
Rizal Fitri Anzuhri 09181059
Harold Imanuel Yusuf 09191031

PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN

JURUSAN SAINS, TEKNOLOGI PANGAN, DAN


KEMARITIMAN

INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN


Daftar Isi
BAB 1 .................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4

1.1 Lingkup Umum ...................................................................................................... 4

1.2 Deskripsi Perusahaan ............................................................................................. 4

1.2.1 Nama Perusahaan ............................................................................................ 4

1.2.2 Visi & Misi Perusahaan .................................................................................. 4

1.2.3 Deskripsi Perusahaan ...................................................................................... 4

1.2.4 Dokumentasi Galangan ................................................................................... 6

BAB 2 .................................................................................................................................. 9

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN ................................................... 9

2.1 Faktor Internal ........................................................................................................ 9

2.1.1 Faktor-Faktor Internal Perusahaan .................................................................. 9

2.1.1 Penentuan Sifat dan Bobot Faktor Internal ................................................... 15

2.2 Faktor Eksternal ................................................................................................... 16

2.2.1. Faktor – Faktor Eksternal Perusahaan ..................................................... 16

2.2.2 Penentuan Sifat dan Bobot Faktor Enternal .................................................. 17

BAB 3 ................................................................................................................................ 18

ANALISIS FAKTOR PERUSAHAAN ............................................................................ 18

3.1 Matriks SWOT ..................................................................................................... 18

3.1.1 Strategi S-O................................................................................................... 19

3.1.2 Strategi S-T ................................................................................................... 19

3.1.3 Strategi W-O ................................................................................................. 19

3.1.4 Strategi W-T.................................................................................................. 19

3.2 Matriks IE............................................................................................................. 19

BAB 4 ................................................................................................................................ 21

MATRIKS QUANTITATIVE STRATEGIC PLANING MATRIC ................................. 21


BAB 5 ................................................................................................................................ 22

KESIMPULAN ................................................................................................................. 22

5.1 Strategi yang diunggulkan .................................................................................... 22

5.2 Bentuk Strategi ..................................................................................................... 22


BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Lingkup Umum
Menurut Lawrence R. Jauch dan Wiliam F. Gluech (Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, 1998) : Manajemen Strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang
mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk
membantu mencapai sasaran perusahaan. Hal ini diperlukan agar keputusan atau tindakan
yang diambil perusahaan atau organisasi lebih terencana dan terstruktur agar tercapai tujuan
yang diinginkan. Dalam makalah ini akan dilakukan analisis perusahaan industri maritim
yang terdapat di Indonesia.

1.2 Deskripsi Perusahaan


1.2.1 Nama Perusahaan
PT. KAPUAS ARMADA SARANA

1.2.2 Visi & Misi Perusahaan


Visi:
Untuk menjadi Market Leader dalam industri Marine Dockyard & Repair
di Indonesia dan sekitarnya.
Misi:
Untuk memberikan docking service dan perbaikan kapal yang terbaik dan
maksimal kepada para pemilik kapal sehingga dapat meningkatkan kinerja
kapal dan Return Value Asset.

1.2.3 Deskripsi Perusahaan


1.2.3.1 Profil Perusahaan
PT. Kapuas Armada Sarana (PT. KAS) merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang industri galangan kapal. Galangan ini menyediakan jasa
pembangunan kapal baru (new building) dan reparasi kapal (repair). PT.
KAS terdapat pada tepian Sungai Kapuas di Kabupaten Kubu Raya, Provinsi
Kalimantan Barat (sekitar 30 menit dari pusat Kota Pontianak). Kapal-kapal
yang paling banyak melakukan pengedokan di PT. KAS adalah barge, oil
barge, dan tugboat. Selain kapal-kapal tersebut, terdapat tipe-tipe kapal
seperti General Cargo, LCT, Self-Propelled Oil Barge (SPOB), dan Oil
Tanker. (Referensi dari pelaksanaan Kerja Praktik)

1.2.3.2 Lokasi Perusahaan


Alamat lokasi galangan PT. Kapuas Armada Sarana yaitu di Jl. Raya
Kumpai KM. 9 RT 002 RW 008 Desa Kapur Kec Sungai Raya Kabupaten
Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Gambar 1. 1 Lokasi PT. Kapuas Armada Sarana


1.2.3.3 Fasilitas Perusahaan
Pada pelayanannya, PT Kapuas Armada Sarana didukung beberapa
fasilitas, yaitu:
1. Workshop Bangunan, terdiri dari:
• Bengkel Bubut
• Bengkel Trafo
• Workshop CNC
• Workshop Pembangunan Armada Baru
• Workshop Electric
• Assembly untuk bangunan baru
• Overhead Crane 10 ton
• Logistic
2. 1 Graving Dock
3. Dockyard yang dapat menampung 6-7 Tongkang berukuran 250ft
4. 2 Kapal Tunda
5. Alat Berat
• Crane sebanyak 4 Unit (2 unit 70 ton dan 2 unit 40 ton)
• Excavator 2 Unit
• Loader 3 unit
• Forklift 6 Unit
• Windlass Darat 2 Unit
1.2.4 Dokumentasi Galangan

Gambar 1. 2 Gerbang dan Kantor Operasional Galangan

Gambar 1. 3 Dockyard Kapal


Gambar 1. 4 Dockyard Kapal

Gambar 1. 5 General Cargo yang melakukan pengedokan di PT.KAS


Gambar 1. 6 Pengedokan Menggunakan Airbag

Gambar 1. 7 Graving Dock


BAB 2

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN


2.1 Faktor Internal
2.1.1 Faktor-Faktor Internal Perusahaan
Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi perusahaan yang
datang dari dalam badan perusahaan itu sendiri. Evaluasi strategi yang efektif
menyebabkan sebuah badan atau perusahaan untuk memaksimalkan kekuatan
internalnya seiring dengan perkembangan yang dilakukan dan mengeksekusi
kelemahan internal sebelum menjadi fatal. Faktor-faktor internal dapat menjadi
fondasi untuk mencapai tujuan jangka Panjang. Faktor-faktor ini merepresentasikan
dasar dari strategi yang sekarang dan harus selalu dimonitor untuk diadakan
perubahan jika diperlukan (David, 2011)

Berikut faktor-faktor yang ditemukan di perusahaan secara internal,


diurutkan berdasarkan yang paling berpengaruh.

1. Struktur Organisasi
Tipe faktor: Intangible (Tak berwujud)
Struktur organisasi adalah sebuah garis hierarki atau bertingkat yang
mendeskripsikan komponen-komponen yang menyusun perusahaan, di mana
setiap individu atau SDM yang berada pada lingkup perusahaan tersebut
memiliki posisi dan fungsinya masing-masing.
Struktur organisasi dibuat untuk kepentingan perusahaan dengan
menempatkan orang-orang yang berkompeten sesuai dengan bidang dan
keahliannya. Bagi HRD, dengan adanya struktur organisasi, kita juga bisa
mengetahui peran dan tanggung jawab karyawan-karyawannya. Dengan
menempatkan seseorang ke dalam sebuah posisi dalam struktur sesuai dengan
kemampuannya juga bisa menjadi patokan HR dalam menentukan jumlah gaji
karyawan bersangkutan.
Organisasi sendiri adalah sebuah sistem dimana pekerjaan dibagi dan
diserahkan kepada sekelompok orang yang bekerja sama demi tercapainya
tujuan organisasi. Kelompok-kelompok tersebut memiliki lapisan dengan peran
yang berbeda dan saling berkesinambungan. Sehingga sangat krusial adanya
struktur organisasi yang baik di dalam perusahaan.
(https://id.hrnote.asia/orgdevelopment/good-organization-structure-
200915/#:~:text=Struktur%20organisasi%20adalah%20sebuah%20garis,posisi
%20dan%20fungsinya%20masing%2Dmasing.)
2. Fasilitas Perusahaan
Tipe faktor: Tangible (Berwujud)
Pihak galangan kapal nasional dan swasta harus mempersiapkan diri dengan
mengadakan revitalisasi dan penambahan fasilitas penunjang
pembuatan/pengerjaan kapal agar mereka dapat melakukan pembangunan dan
reparasi kapal-kapal tersebut secara efektif dan tepat waktu.
Kenyataan bahwa sampai saat ini, jumlah 20% perbaikan/reparasi kapal
nasional masih dilakukan di galangan asing. Ini menandakan bahwa kemampuan
galangan kapal nasional/pemerintah/swasta masih perlu dibenahi/ditingkatkan
terutama di sektor sarana dan prasarana penunjang produksi/perbaikan kapal dan
SDM sebagai personil yang bertanggung jawab pada nilai mutu dan kualitas dan
kuantitas produksi galangan tersebut. Umumnya fasilitas penunjang galangan
kapal sudah dioperasikan berbasis teknologi yang canggih yang tujuannya
adalah menghasilkan produksi yang handal dan berkualitas (Improvement)
demikian pula proses penyelesaian pekerjaan memjadi lebih efisien dan hemat
waktu.
Maka dari itu krusial bagi perusahaan untuk memiliki fasilitas yang
mengumpuni untuk meningkatkan daya saing dan tentunya mengundang lebih
banyak calon customer.
(https://journal.unhas.ac.id/index.php/jrtk/article/view/693/493)
3. Alur Proses Pekerjaan
Tipe faktor: Intangible (Tak berwujud)
Selama beberapa tahun, perangkat manajemen alur kerja telah semakin
populer dan alat bantu alur kerja spesifik dengan industri telah semakin tersedia.
Pengertian alur kerja adalah sebuah uraian urutan peristiwa yang dibutuhkan
untuk melakukan sebuah tugas. Langkah-langkah alur kerja, menuntut proses
bisnis agar melalui penataan sistematis sumber daya dan menjelaskan bagian
yang membawa tugas-tugas dari "belum dimulai" sampai "selesai".
Menguraikan proses alur kerja dapat meningkatkan akuntabilitas dan
mengurangi risiko proyek dengan memberikan visibilitas dan pengawasan lebih
besar. Mendokumentasikan informasi proses membantu memastikan pekerjaan
dapat diselesaikan dan diulangi dengan andal. Ini berarti bahwa bisnis dapat
mengukur kemampuan dan kapasitasnya dengan lebih baik lagi, membuat alur
kerja menjadi alat bantu yang sangat penting dalam manajemen proses bisnis.
(https://experience.dropbox.com/id-id/resources/workflow-management)
4. Kualitas Pekerja
Tipe faktor: Tangible (berwujud)
Salah satu faktor utama dalam keberhasilan perusahaan adalah terjaganya
kualitas tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, perusahaan tidak bisa
menjalankan proses bisnisnya. Maka dari itu, inilah beberapa alasan mengapa
tenaga kerja atau sumber daya manusia sangat penting dalam perusahaan.
Yang pertama, Berdirinya perusahaan pastinya memiliki tujuan serta visi dan
misi. Namun, semua itu tidak bisa diwujudkan jika dilakukan secara sendiri.
Untuk itu, perusahaan membutuhkan SDM untuk menyumbangkan keahliannya
dalam mewujudkan tujuannya.
Selain itu, Skill yang dimiliki tiap tenaga kerja pastinya berbeda-beda satu
sama lainnya. Dengan adanya perbedaan inilah perusahaan bisa meningkatkan
daya saing perusahaan. Karena segala jenis perbedaan kemampuan yang mereka
miliki inilah perusahaan bisa menggerakan pekerjaan di segala bidang.
Terakhir, Tenaga kerja atau SDM adalah menjadi pihak yang akan bertemu
dengan klien atau rekan kerja saat sedang melaksanakan hubungan kerja.
Dengan kualitas SDM yang baik, pastinya hubungan kerja tersebut bisa berjalan
dengan lancar. Sehingga pihak luar yang sedang menjalin kerja sama ini akan
beranggapan baik kepada perusahaan.
(https://www.linovhr.com/kualitas-tenaga-kerja/)
5. Jaminan Mutu
Tipe faktor: Intangible (tak berwujud)
Sistem manajemen mutu sebagai pondasi dasar sebuah perusahaan adalah
beberapa standar tertentu yang harus dipenuhi agar sebuah perusahaan layak
untuk dijalankan dan dapat bertahan. Bagi sebuah perusahaan, jaminan mutu
merupakan dasar yang sangat wajib untuk diterapkan.
Apabila membicarakan mengenai sistem jaminan mutu, maka bagi sebuah
perusahaan hal itu tak dapat dipisahkan dari kualitas produk yang dihasilkan
oleh perusahaan tersebut. Kualitas tersebut bahkan tak hanya produk berupa
barang jadi saja, namun juga berlaku untuk sebuah perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa. Terlebih lagi, jika produk jasa yang ditawarkan merupakan
jenis produk jasa yang langsung berhubungan dengan konsumen secara luas.
Tentu kualitas produk yang dihasilkan harus senantiasa dijaga dari waktu ke
waktu.
Menjaga kualitas sebuah perusahaan tak dapat berhenti hingga penjagaan
kualitas produk saja. Kualitas SDM atau Sumber Daya Manusia yang terdapat
dalam perusahaan tersebut juga harus benar-benar dipikirkan dan selalu dijaga
kualitasnya. Karena SDM yang berkualitas pun akan menghasilkan berbagai
jenis produk yang berkualitas, baik itu berupa barang maupun berupa jasa. Tentu
Anda wajib untuk memperhatikan hal tersebut apabila ingin menjaga mutu
perusahaan dan menjadikan hal tersebut sebagai dasar untuk memajukan sebuah
perusahaan.
Sistem penjagaan mutu yang telah berlaku di Indonesia juga telah berlaku di
banyak Negara yang terlibat perdagangan Internasional. Standar untuk menjaga
mutu sebuah produk bahkan juga menjadi syarat utama agar produk tersebut
diakui secara internasional. Oleh karena itu, apabila sebuah perusahaan di
Indonesia akan melakukan penjualan produk yang dihasilkan, maka sistem
penjagaan mutu wajib untuk dilakukan oleh setiap perusahaan. Bukan hanya
sebagai syarat, namun juga sebagai langkah yang tepat untuk meningkatkan dan
menjaga mutu perusahaan tersebut.
(https://www.linkedin.com/pulse/sistem-manajemen-mutu-mengapa-penting-
fajar-setyadi?articleId=6548731470930898944)
6. Jaringan Bisnis
Tipe faktor: Intangible (tak berwujud)
Memiliki relasi atau Networking dalam bisnis dapat mendongkrak koneksi
dengan berbagai pihak untuk mengembangkan bisnis Anda karena proses ini
melibatkan hubungan antar pribadi, hubungan dengan komunitas, dan
perusahaan lain. Networking tidak terbatas pada hadir dalam pertemuan-
pertemuan dalam jejaring, saling berkenalan, kemudian mengumpulkan kartu
nama. Lebih daripada itu, networking harus menjadi sebuah tindakan yang
terfokus dan strategis. Memang tidak semua orang atau badan yang Anda temui
akan mendukung kemajuan bisnis. Oleh sebab itu, Anda perlu menentukan siapa
yang harus ditemui, bagaimana menemuinya, dan bagaimana memanfaatkan
hubungan tersebut ke arah saling menguntungkan.
Jadi, inti dari networking bisnis ialah aktif menjalin relasi dengan berbagai
pihak untuk meningkatkan pertumbuhan usaha Anda. Networking seharusnya
tidak berjalan secara mengalir saja, melainkan diawali rencana dan dilakukan
secara konsisten.
(https://bahasan.id/dalam-berbisnis-membangun-networking-itu-penting-
simak-caranya/)
7. Pemasaran (Marketing)
Tipe faktor: Intangible (tak berwujud)
Definisi Marketing adalah serangkaian kegiatan untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasan konsumen, baik dengan cara memproduksi produk kemudian
memberikan harga dan mempromosikannya kepada konsumen sehingga
terjadilah penjualan.
Marketing adalah sebuah cara untuk meningkatkan bisnis. Yang pertama
yaitu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait perusahaan. Hal ini
penting karena membuat orang mengenal merek Anda dan produk atau layanan
yang Anda sediakan. Selain itu juga membuat berkesan bagi pelanggan yang
dapat mulai mempercayai merek Anda, menjadi klien setia, dan memberi tahu
jaringan mereka tentang Anda.
Selain itu, Pemasaran dapat membangun kepercayaan calon klien pada
perusahaan. Menciptakan tingkat kepercayaan yang tinggi pada merek Anda
mengarah pada loyalitas pelanggan dan pembelian berulang. Hal ini tidak hanya
meningkatkan pendapatan tetapi juga menghasilkan ulasan yang bagus baik
secara online maupun dari mulut ke mulut, yang masih merupakan salah satu
jenis promosi yang paling efektif.
(https://www.jurnal.id/id/blog/2018-fungsi-penting-dari-marketing-dalam-
perusahaan-yang-jarang-anda-
ketahui/#Apa_Peran_Marketing_untuk_Bisnis_Anda)
8. Pelayanan (Service)
Tipe faktor: Intangible (tak berwujud)
Segala bentuk sikap dan perbuatan anda akan mencerminkan bisnis anda, jika
anda memberikan pelayanan dengan baik, orang secara natural akan berasumsi
produk yang anda jual memiliki kualitas yang baik. Sebaliknya jika anda
memberikan pelayanan yang buruk, orang juga akan berasumsi produk anda
tidak jauh lebih baik. Sehingga pelayanan yang anda berikan akan berdampak
besar ke seluruh bisnis anda.
Menjalankan bisnis apapun dibutuhkan stategi khusus untuk meningkatkan
penjualan dan pendapatan. Salah satu strategi marketing dalam meningkatkan
penjualan ialah dengan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Pelanggan
mengingat pelayanan yang anda berikan, jika pelayanan tersebut baik dengan
sendirinya pelanggan akan kembali datang.
(https://turboly.com/blog/2017/04/MENGAPA-CUSTOMER-SERVICE-
BEGITU-PENTING.html)
9. Budaya Perusahaan
Tipe faktor: Intangible (tak berwujud)
Setiap perusahaan ataupun organisasi pastilah memiliki budaya perusahaan.
Budaya perusahaan/organisasi ternyata sangat penting bagi kelangsungan
perusahaan. Budaya perusahaan/organisasi sangat berperan penting dalam
menciptakan kelancaran dalam segala aspek yang berjalan di perusahaan.
Budaya perusahaan merupakan pondasi yang berisi norma-norma, nilai-nilai,
cara kerja karyawan dan kebiasaan yang bermuara pada kualitas kinerja
organisasi Anda. Apalagi, di jaman penuh persaingan ini, perusahaan diharuskan
untuk memiliki kinerja yang sangat baik agar tak kalah dengan perkembangan
zaman. Cara yang paling efektif untuk bisa menyesuaikan dengan
perkembangan zaman adalah membangun budaya perusahaan yang unggul.
Dengan budaya perusahaan yang unggul dan tepat, perusahaan Anda akan
memiliki modal yang cukup untuk bersaing di era yang tak pasti ini.
Tak hanya itu saja, Budaya perusahaan juga merupakan identitas sebuah
perusahaan. Dengan identitas perusahaan yang kuat, sebuah perusahaan tidak
akan terpengaruh budaya di luar perusahaan. Bahkan budaya perusahaan sangat
berpengaruh terharap kinerja karyawannya. Budaya perusahaan yang baik
mampu membuat karyawan bekerja secara maksimal tanpa merasa tertekan dan
dipaksa.
(http://lspesq.id/pentingnya-budaya-organisasi-untuk-meningkatkan-
produktivitas/)
10. Keuangan (Accounting)
Tipe faktor: Intangible (tak berwujud)
Peranan akuntansi didalam perusahaan tentunya sangat penting, mengingat
setiap perusahaan membutuhkan laporan keuangan yang akurat guna
menganalisa keadaan suatu perusahaan. Juga berguna untuk dalam mengambil
keputusan demi kelangsungan perusahaan kedepannya.
(https://leukeun.com/en_US/blog/our-blog-1/post/seberapa-penting-peran-
accounting-dalam-perkembangan-sebua-bisnis-222)

2.1.1 Penentuan Sifat dan Bobot Faktor Internal


Setelah didapat faktor-faktor internal perusahaan, dapat ditentukan sifat dan
bobot dari faktor tersebut. Sifat yang dimaksud ialah Strenght (Dapat menjadi
keunggulan dari perusahaan) dan Weakness (Dapat menjadi kelemahan dari
perusahaan). Setelah itu dapat ditentukan bobot faktor, yaitu seberapa besar
pengaruh yang diberikan faktor tersebut ke perusahaan. Penentuan sifat dan bobot
faktor internal ini dirangkum dalam tabel berikut:

Tabel 2. 1 :Sifat dan Bobot Faktor Internal

No. Faktor Internal Tangible/Intang ible Bobot Rating Bobot x Rating S/W
1 Struktur Organisasi Intangible 0.18 2 0.36 W
2 Fasilitas Perusahaan Tangible 0.16 4 0.64 S
3 Alur Proses Pekerjaan Intangible 0.15 3 0.45 S
4 Kualitas Pekerja Tangible 0.13 3 0.39 S
5 Jaminan Mutu Intangible 0.11 1 0.11 W
6 Jaringan Bisnis Intangible 0.09 4 0.36 S
7 Pemasaran Intangible 0.07 2 0.14 W
8 Pelayanan Intangible 0.05 3 0.15 S
9 Budaya Perusahaan Intangible 0.04 2 0.08 W
10 Keuangan Intangible 0.02 4 0.08 S
Total 1.00 2.76
2.2 Faktor Eksternal
2.2.1. Faktor – Faktor Eksternal Perusahaan
Faktor eksternal adalah faktor dari luar perusahaan atau organisasi, namun
dapat berimbas kepada proses dalam perusahaan atau organisasi tersebut. Faktor
eksternal ini sangat mungkin menjadi salah satu faktor kegagalan dalam perusahaan
karena potensinya yang memungkinan menjadi ancaman jika tidak dapat di prediksi
dengan baik, dan dapat menjadi keuntungan jika mampu dihadapi dengan sesuai.
Manajerial dan strategi terbaik akan sangat dibutuhkan dalam pengendalian faktor
ini

Menurut Pearce dan Robinson: Hunger dan Whelen dalam penelitian I Gusti Putu
Darya (2011:66) menyatakan bahwa eksternal perusahaan mampu memberikan
banyak tantangan dalam upaya menarik atau memperoleh sebuah sumber daya yang
diperlukan untuk dipasarkan. Sedangkan menurut Hery Achmad Buchory dan
Djaslim Saladin (2010:51-54) eksternal perusahaan adalah kekuatan yang berada
diluar jangkauan yang terlepas dari operasionalisasi perusahaan.

Terdapat beberapa faktor yang menjadi bagian dari faktor eksternal perusahaan.
Menurut Nilasari (2014) secara garis besar eksternal perusahaan dibagi menjadi 2,
yaitu mikro dan makro. Untuk makro meliputi:

1. Politik, yang biasanya berujung kepada kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah


untuk melindungi dan menjaga kedaulatannya
2. Ekonomi, faktor ekonomi sangatlah penting untuk menentukan kemampuan jual dan
beli yang dimiliki masyarakat sekitar. Faktor yang meliputi seperti GDP dan GNP.
3. Sosial, faktor ini menjadi penting karena dalam menjalankan sebuah proses haruslah
memahami pasar yang ada. Dalam hal ini tingkat kebudayaan, kebutuhan, demografi
masyarakat adalah salah satu faktor penentu yang harus dianalisis.
4. Teknologi, perkembangan teknologi yang pesat dapat berpengaruh dalam tingkat
daya saing dan juga keinginan pasar. Semakin canggih teknologi, maka semakin
tinggi juga harapan pasar terhadap barang atau jasa yang mampu diberikan
perusahaan. Dan untuk mikro, jarak yang diberikan cukup dekat. Walaupun begitu
masih dapat memberikan efek langsung pada perusahaan dibandingkan dengan
makro.
Sedangkan menurut Wispandono (2010:154) eksternal perusahaan dibagi menjadi 3
golongan, yaitu:

1. Lingkungan jauh: faktor ekonomi, sosial, politik dan ekologi


2. Lingkungan industri: hambatan masuk, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli,
ketersediaan subsitusi, dan persaingan antar perusahaan
3. Lingkungan operasional: pesaing, kreditor, pelanggan, tenaga kerja, dan pemasok.

(Sumber : file:///C:/Users/MSI/Downloads/15790-Article%20Text-43391-1-10-
20211206.pdf)

2.2.2 Penentuan Sifat dan Bobot Faktor Enternal


Setelah didapat faktor-faktor eksternal perusahaan, dapat ditentukan sifat
dan bobot dari faktor tersebut. Sifat yang dimaksud ialah Opportunity (Dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan perusahaan) dan Threat (Dapat menjadi
ancaman untuk perkembangan perusahaan). Setelah itu dapat ditentukan bobot
faktor, yaitu seberapa besar pengaruh yang diberikan faktor tersebut ke perusahaan.
Penentuan sifat dan bobot faktor eksternal ini dirangkum dalam tabel berikut:

Tabel 2. 2 Sifat dan bobot faktor eksternal

Bobot x
Faktor Eksternal Nasional/Industri Bobot Rating O/T
No. Rating
1 Harga & Ketersediaan material Nasional 0.20 2 0.4 T
2 ketersediaan pekerja Nasional 0.17 2 0.34 T
3 Ketersediaan Asosiasi Pendukung Industri 0.10 2 0.2 T
4 ketersediaan industri pendukung Industri 0.13 4 0.52 O
5 Budaya Bekerja & Tingkat Pendidikan Nasional 0.10 3 0.3 O
6 keterdiaan jaringan listrik Nasional 0.10 2 0.2 T
7 Ketersediaan aturan oleh Pemerintah Nasional 0.10 2 0.2 T
8 Kekuatan dari Supplier Industri 0.03 3 0.09 O
9 Kekuatan dari Pemakai Industri 0.03 4 0.12 O
Lebar sungai & kondisi pasang surut
10 sungai Nasional 0.04 2 0.08 T
Total 1.00 2.45
BAB 3

ANALISIS FAKTOR PERUSAHAAN


3.1 Matriks SWOT
Matriks SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Metode ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan
keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan
kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perancanaan strategi harus menganalisa faktor –
faktor (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) yang ada di perusahaan saat ini.

Tabel 3. 1 Matriks SWOT

SWOT Matrix
Strength Weakness
Fasilitas Perusahaan Struktur Organisasi
Alur Proses Pekerjaan Jaminan Mutu
Kualitas Pekerja Pemasaran
Jaringan Bisnis Budaya Perusahaan
Pelayanan
Keuangan

Opportunities Threat
ketersediaan industri pendukung Harga & Ketersediaan material
Budaya Bekerja & Tingkat Pendidikan ketersediaan pekerja
Kekuatan dari Supplier Ketersediaan Asosiasi Pendukung
Kekuatan dari Pemakai keterdiaan jaringan listrik
Ketersediaan aturan oleh Pemerintah
Lebar sungai & kondisi pasang surut sungai
3.1.1 Strategi S-O
a. Pelayanan yang baik dapat menjadi cara untuk meningkatkan
permanfaatan dan kekuatan dari pemakaian yang baik.
b. Keuangan yang baik membuat terbukanya opsi untuk menambah
industri pendukung.

3.1.2 Strategi S-T


a. Fasilitas perusahaan yang baik akan menanggulangi permasalahan
yang dapat timbul karena beberapa ancaman eksternal seperti jaringan
listrik dan verifikasi aturan pemerintah.

b. Baiknya keuangan dari perusahaan akan mencegah permasalahan dari


faktor eksternal seperti ketersediaan pekerja dan harga material.

c. Jaringan bisnis yang baik dapat memastikan ketersedian material serta


menambahkan asosiasi pendukung.

3.1.3 Strategi W-O


a. Pemasaran dapat menyesuaikan tren dan keinginan pemakaian agar
dapat membantu meningkatkan poenjualan.

b. Budaya perusahaan dapat diperbaiki menjadi lebih profesional.

3.1.4 Strategi W-T


a. Kurangnya jaminan mutu akan menjadi kelemahan perusahaan
dalam mengatasi faktor legalitas seperti aturan pemerintah ataupun
untuk mendapatkan asosiasi pendukung yang kadang meminta
jaminan kualitas produk.

b. Budaya perusahaan yang tidak bersahabat dapat mengurangi nama


baik perusahaan diantara para calon pekerja yang membuat
ketersediaan pekerja menjadi sulit.

3.2 Matriks IE
Matriks IE (internal eksternal) merupakan matriks potofolio yang
memposisikan perusahaan dalam tampilan sembilan sel. Posisi suatu perusahaan
dalam matriks IE ditentukan dari matriks EFE dan matriks IFE. Hasil skor total
dari IFE berada pada sumbu X dan skor total dari EFE berada sumbu Y. Dari hasil
analisis EFE PT. Kapuas Armada Sarana memiliki skor total 3,1 sementara
matriks IFE PT. Kapuas Armada Sarana memiliki skor total 2,03 Posisi PT.
Kapuas Sarana Armada dalam matriks IE dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3. 2 Matriks IE

Kuat(X) Sedang(X) Lemah(X)


3,00-4,00 2,00-2,99 1,00-1,99
Tinggi(Y) I II III
3,00-4,00
Sedang(Y) IV V VI
2,00-2,99
Rendah(Y) VII VIII IX
1,00-1,99

Berdasarkan pada tabel matriks IE, posisi PT. Kapuas Sarana


Armada saat ini berada dikuadran II yang berarti perusahaan dalam posisi
tumbuh dan membangun (grow and build).
BAB 4

MATRIKS QUANTITATIVE STRATEGIC PLANING MATRIC


Quantitative Strategic Planing Matric (QSPM), merupakan alat untuk mengevaluasi
berbagai alternatif strategi secara objektif berdasarkan faktor-faktor kumci baik eksternal
maupun internal yang telah dipertimbangkan pada tahap sebelumnya. QSPM ini merupakan
alatb pertimbangan yang bersifat intuitif. QSPM pada PT. Kapuas Armada Sarana
dirangkum dalam tabel sebagai berikut:

A B
No. Faktor Eksternal Bobot
Rating Hasil Rating Hasil

1 Harga & Ketersediaan material 0.2 2 0.4 2 0.4

2 ketersediaan pekerja 0.17 2 0.34 3 0.51

3 Ketersediaan Asosiasi Pendukung 0.1 2 0.2 2 0.2

4 ketersediaan industri pendukung 0.13 4 0.52 4 0.52

5 Budaya Bekerja & Tingkat Pendidikan 0.1 3 0.3 3 0.3

6 keterdiaan jaringan listrik 0.1 2 0.2 2 0.2

7 Ketersediaan aturan oleh Pemerintah 0.1 2 0.2 3 0.3

8 Kekuatan dari Supplier 0.03 3 0.09 4 0.12

9 Kekuatan dari Pemakai 0.03 4 0.12 4 0.12

Lebar sungai & kondisi pasang surut


10 0.04 2 0.08 2 0.08
sungai

1 2.45 2.67

Hasil pada matrik tersebut menunjukan bahwa jika perusahaan memilih Forward
Integration Strategy (A), maka hasil masih dibawah Market Development Strategy (B). Oleh
karena itu yang lebih sesuai dengan kondisi perusahaan untuk menetapkan pilihan Market
Development Strategy (B) sebagai suatu pilihan strategi yang tepat.
BAB 5

KESIMPULAN
5.1 Strategi yang diunggulkan
Setelah dilakukan analisa kondisi dan penentuan strategi, diputuskan bahwa strategi yang
dapat digunakan yaitu Market Development Strategy, yaitu lebih memperkenalkan produk
dan jasa ke pasaran. Perusahaan lebih baik berfokus pada bagaimana calon pengguna jasa
dapat tertarik dan menetap pada perusahaan. Peningkatan kualitas dan pengusahaan jaminan
harus dilakukan untuk mendapat nilai kepercayaan yang tinggi dari calon konsumen. Kami
percaya hal ini dapat sangat membantu meningkatkan perkembangan perusahaan menjadi
lebih baik kedepannya.

5.2 Bentuk Strategi


Dalam pelaksanaan strategi, pertama perusahaan perlu melakukan peningkatan kualitas
internal perusahaan seperti kualitas pekerja dan struktur resmi perusahaan. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan jaminan kualitas yang baik kepada calon pengguna baik secaca subjektif
maupun resmi lewat badan sertifikasi. Selain itu perusahaan harus giat melakukan promosi
dan lebih banyak melakukan kontak dengan calon pasar tetap maupun masyarakat luas.
Selain untuk memperluas informasi terkait perusahaan, hal ini juga akan mendukung usaha
keluarnya mutu jaminan yang lahir dari pikiran tiap pribadi secara subjektif. Dengan
perusahaan berfokus pada hal-hal diatas, diharapkan perusahaan akan berkembang dengan
sangat baik hasil dari peningkatan jumlah pelanggan yang nantinya akan membantu
meningkatkan sektor-sektor perusahaan yang lain.

Anda mungkin juga menyukai