Mobil nasional merupakan suatu cita-cita lama yang sudah ada sejak dari
zaman dahulu. Kehadiran mobil nasional (maupun proyek lain seperti pesawat
nasional) dianggap sebagai bukti kemajuan pesat dalam ekonomi nasional dan
Indonesia telah menjadi negara yang bebas dari pengaruh asing. Mobil nasiona l
dianggap reaksi sebagai perkembangan industri otomotif nasional, yang walaupun
sudah merakit mobil sendiri, faktanya masih memiliki komponen lokal yang rendah
dan didominasi merek asing, terutama asal Jepang. Apalagi, jika meliha t
keberhasilan industri di negara tetangga seperti Proton Malaysia, tentu akan
membuat orang berpikir pentingnya mobil buatan dan merek sendiri Akan tetapi,
bagi beberapa orang juga, "mobil nasional" dianggap sulit sejalan dengan
globalisasi, dan terkesan mendompleng nasionalisme bagi keuntunga n
sesaat. Meskipun ide dan klaim "mobil nasional" sudah dimulai sejak lama, dari
era Toyota Kijang, mobil Timor sampai Esemka baru-baru ini, namun saat ini
masih belum ada mobnas yang benar-benar diproduksi massal/mendapa t
penerimaan luas di Indonesia. Versi-versi "mobil nasional" yang pernah muncul
beragam, ada yang mengusung brand luar negeri, rebadge mobil luar negeri,
sampai yang benar-benar produksi dan desain sendiri. Namun, tidak pernah ada
mobnas yang memiliki 100% komponen lokal.
Pada tahun 1800-an, Gottlieb Daimler, Karl Benz, Nicolaus Otto, dan Emile
Levassor memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan teknologi
mobil. Benz dikreditkan dengan membangun mobil bertenaga gas pertama dengan
mesin pembakaran internal pada tahun 1885, menandai tonggak sejarah dalam
industri otomotif.
Henry Ford mendirikan Ford Motor Company, produsen mobil Amerika
yang mengubah industri dengan metode produksi massal. Cara-cara ini kemudia n
diadopsi oleh perusahaan mobil besar lainnya seperti GM dan Chrysler. Seiring
berkembangnya industri otomotif, beberapa rantai pasokan diciptakan untuk
menopang produksi dan kemajuan kendaraan.
Industri otomotif memainkan peran penting dalam militer dengan
memproduksi kendaraan masa perang dan produk-produk penting lainnya untuk
perang. Setelah Perang Dunia II, industri otomotif berkembang pesat di kawasan
global seperti Eropa dan Jepang. Pada tahun 1980, dengan strategi pemasaran yang
intensif, jalan raya yang baru dikembangkan, dan jalan raya, pembuat mobil telah
menjadi perusahaan global.
Meskipun industri otomotif telah berubah selama berabad-abad, industri ini
terus berkembang dan berkembang dengan inovasi produk yang konstan, desain
teknik baru, dan teknologi. Dengan kendaraan yang sepenuhnya listrik, mobil
menjadi lebih kecil, lebih sedikit polusi, dan lebih banyak dibantu komputer.