BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bagian dari kendali mutu komponen dalam proses produksi terutama untuk
industri fabrikasi. Dalam aplikasinya NDT menggunakan bermacam-macam
metode yang sekarang terus berkembang untuk memperoleh cara yang lebih
baik. Beberapa metode Non Destructive test tersebut diantaranya meliputi
1. Visual Inspection (VT), yaitu proses penginspeksian menggunnakan semua
indera manusiawi seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan,
atau peralatan yang tidak terspesialisasi.
2. Liquid Penetrant Test (PT), atau biasa disebut dengan Dye Penetrant yaitu
metode yang digunakan untuk menemukan defect pada permukaan suatu
material dengan memberikan suatu cairan berwarna terang pada permukaan
material yang diinspeksi.
3. Magnetic Particle Inspection (MPI), yaitu metode uji tidak merusak yang
dapat mendeteksi kerusakan berupa cacat ataupun diskontinuitas pada
lassan yang berada pada permukaan maupun dibawah permukaan dengan
memanfaatkan peristiwa kebocoran flux magnet.
4. Eddy Current Testing (ET), yaitu jenis penginspeksian dengan
memanfaatkan prinsip electromagnetic.
5. Ultrasonic Testing (UT), yaitu jenis penginspeksian menggunakan
gelombang suara.
6. Radiographic Testing (RT), yaitu jenis penginspeksian untuk menemukan
defect pada material dengan sinar X dan sinar Gamma.
7. Acoustic Emission Testing (AE), yaitu keluarnya gelombang acoustic,
dalam rentang frekuensi 20 Khz – 1 Mhz, dari suatu material ketika material
tersebut mengalami pembebanan/stimulasi oleh gangguan dari luar.
8. Leak Test (LT), yaitu penngujian tingkat kebocoran yang terjadi pada
komponen yang bertekanan saat berada pada kondisi tertutup rapat.
Arah medan megnet setiap titik bersumber dari kutub utara keselatan dan dari
kutub selatan ke arah kutub utara.
Prinsip dasar dari Magnetic Particle Inspection ini yaitu dengan
memagnetisasi spesimen dengan cara mengaliri listrik pada spesimen yang
diuji atau yang disebut elektromagnetik. Ketika terdapat defect, maka flux
magnet akan bocor dan partikel ferromagnetik akan berkumpul pada celah
tersebut sehingga letak celah dapat diketahui dari butiran partikel
ferromagnetik yang berkumpul.
bulat dan memanjang dalam bubuk kering yang mengalir dengan baik
dan mempertahankan sensitivitas yang baik. Kebanyakan partikel kering
campuran memiliki partikel dengan rasio L / D antara satu dan dua.
Salah satu keuntungan dari inspeksi partikel magnetik ini adalah
memiliki beberapa metode evaluasi yaitu indikasi cacat umumnya
menyerupai cacat sebenarnya. Ini tidak terjadi dengan metode NDT
seperti inspeksi saat ultrasonik dan eddy, di mana sebuah sinyal
elektronik harus ditafsirkan. Ketika pemeriksaan partikel magnetik
digunakan, retak pada permukaan bagian muncul sebagai garis tajam
yang mengikuti jalan retak. Cacat yang ada di bawah permukaan bagian
yang kurang didefinisikan dan lebih sulit untuk dideteksi. Berikut adalah
beberapa contoh indikasi partikel magnetik diproduksi menggunakan dry
particle (partikel kering).
diberikan. Energi radiasi dan waktu harus diatur supaya bisa memberikan
image yang diinginkan dengan jelas. Sudut antara sumber radiasi dan cacat
adalah hal yang sangat berkaitan. Besar sudut penetrasi sangat menentukan
pada hasil tes. Sumber radiasi yang biasa digunakan di industri antara lain
generator x-ray dan sumber gamma ray.
Gamma rays dihasilkan oleh radioisotope. Radioisotope mempunya nuclei
yang tidak stabil karena tidak mempunyai cukup energi pengikat untuk
menggabungkan nucleus menjadi satu. Pelepasan spontanitas dari atom
nukleus itu lah yang menghasilkan energi yang dikenal sebagai radioaktive
decay.
Tidak seperti X-rays yang dihasilkan oleh mesin. Radioisotop yang
digunakan pada gamma radiografi dimasukkan ke dalam kapsul untuk
mencegah kebocoran material tersebut. Radioactive capsule digunakan sebagai
kabel untuk membentuk pigtail yang mempunyai connector khusus untuk
menyambungkan ke kabel drive.
Kamera digunakan untuk menyimpan, mengirim, dan menyinari yang
berisikan material radioaktif. Kamera berisi material pelindung yang
mengurangi paparan radiasi selama proses berlangsung. Kabel drive yang
dihubungkan pada kamera dikontrol melalui radiographer yang digunakan
untuk menyinari (menembak). Material radioaktif akan keluar melalui guide
tube dimana gamma rays akan melalui material uji dan tercetak pada alat
pencetak.
X-rays dan gamma rays dibentuk secara radiasi ionisasi. Mereka memiliki
kemampuan untuk membentuk ion pada material yang dipenetrasi. X-rays dan
gamma rays memiliki energi cukup untuk membebaskan elektron dari atom
dan merusak struktur molekul dari sel. Hal ini dapat menyebabkan kanker.
hanya sekali dan diproses di ruangan gelap. Silver bromide menjadi hitam
metalik silver yang membentuk image. Film harus dilindungi dari cahaya
langsung. Film di tempatkan pada light proof cassette pada ruang gelap.
Supaya image dapat dilihat, film harus dicuci pada tempat yang gelap.
Proses ini sebenarnya sama dengan pencucian foto biasa.
b. Digital Radiography
Tanpa film, digital radiographic image ditampilkan menggunakan
phosphor screens atau flat panel berisikan micro-electronic sensors. Tanpa
ruang gelap untuk proses pencucian film dan tampilan image bisa
ditampilkan secara digital. Image juga tersimpan dalam bentuk digital.
Bentuk tampilan image digital radiography antara lain:
- Computed radiography
- Real-time radiography
- Direct radiographic imaging
- Computed tomography
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Studi Literatur
Data:
1. Survey
Pengambilan Data Lapangan
2. Informasi dan
Data
Perusahaan
Analisa
Data
Kesimpulan
Selesai
BAB IV
JADWAL PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN