Anda di halaman 1dari 16

LEMBAR PENGESAHAN

MAKALAH PERAKITAN TAS HOBO KULIT

Makalah ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh nilai
dalam mata kuliah Pengetahuan Material. Selain itu, makalah ini juga disusun
untuk menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca.

Disusun oleh:

Nama : Latif Drajat Krisdiawati

PRODI : Teknologi Pengolahan Produk Kulit

NIM : 1702018

Yogyakarta, Januari 2018

Disahkan oleh:

Dosen Pengampu

Joko Samiyo S. T., M. T.

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Penulis juga
mengucupkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikhlas
membagikan ilmunya untuk dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah berjudul “Perakitan Tas Hobo Kulit” ini selain ditujukan sebagai
salah satu syarat memperoleh nilai dalam mata kuliah Pengetahuan Material, juga
bertujuan untuk memberikan sebuah wawasan tentang perakitan tas jenis hobo
yang terbuat dari kulit.

Dalam penulisan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan


kekeliruan. Untuk itu kami meminta kritik dan saran yang bersifat membangun.

Yogyakarta, Januari 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 1
A. Pola Tas Hobo .............................................................................................. 1
B. Tas Hobo Kulit ............................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan .......................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5
A. Pengertian Perakitan .................................................................................... 5
B. Fungsi Perakitan ........................................................................................... 5
C. Cara Perakitan .............................................................................................. 5
BAB III MATERI METODE ............................................................................... 10
A. Ukuran Tas Hobo Kulit .............................................................................. 10
B. Alat dan bahan ........................................................................................... 10
C. Pemotongan Bahan .................................................................................... 10
D. Perakitan Bahan ......................................................................................... 11
BAB IV HASIL PEMBAHASAN ........................................................................ 12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 13

iii
DAFTAR GAMBAR
A. Pola Tas Hobo
Skala 1 : 4

1
2
B. Tas Hobo Kulit

3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produk kulit sekarang ini semakin diminati oleh masyarakat sebanding
dengan banyaknya industi-industri kecil menengah yang juga memproduksi
produk kulit. Produk kulit yang beredar dipasaran seperti ikat pinggang,
dompet, tas ataupun sepatu memiliki jenis yang berbeda-beda.
Salah satu jenis tas yang sudah terkenal yaitu tas hobo. Menurut sejarah,
tas hobo dibuat atas inspirasi tas para tunawisma yang berbentuk seperti
kantung dan terlihat menyerupai bulan sabit. Desainnya melengkung
berbentuk bulan sabit, pada umumnya tas ini berukuran cukup besar, dibawa
di bahu dengan desain nyaman.
Bahan pembuat tas hobo bermacam-macam, bisa dari kain, kulit sintetis
maupun kulit asli. Pada makalah ini akan dibahas mengani proses perakitan
tas hobo dari kulit asli. Kulit asli yang digunakan biasanya dari kulit sapi dan
kulit reptil.

B. Rumusan Masalah
1. Bahan apa saja yang digunakan untuk membuat tas hobo kulit?
2. Bagaimana cara merakit bagian-bagian tas hobo kulit?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan tas
hobo.
2. Untuk mengetahui alur perakitan bagian-bagian tas hobo.

4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Perakitan
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian
komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu.
Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan
berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga
dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang
lain atau pasangannya. Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur
terdiri dari pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk.

B. Fungsi Perakitan
Menggabungkan komponen,material penyambung, subrakitan menjadi
barang jadi/siap pakai.

C. Cara Perakitan
1. Jahit
Perakitan dengan cara dijahit dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu secara manual dan mesin.
 Jahit Manual
 Tusuk Jelujur
Tusuk jelujur digunakan untuk jahitan sementara. Cara
menjahitnya, pertama-tama tusukan jarum yang sudah diberi benang
dimulai dari bagian buruk kain (bagian kain dalam) kemudian keluar
ke bagian baik kain (bagian kain luar), lalu buat setikan dengan jarak
yang sama.
 Tusuk Tikam Jejak
Tusuk ini harus dikerjakan secara teratur dengan jarak yang
pendek-pendek. Tusuk tikam jejak digunakan sebagai ganti jahitan
mesin.

5
 Tusuk Batang
Tusuk batang digunakan untuk hiasan, tusuk batang dilakukan
dengan langkah mundur 1/2 cm dengan mengaitkan 5 atau 6 benang
pada kain, lalu jarum ditarik keluar dan menghasilkan tusuk batang
dan lakukan terus menerus tusuk mundur lagi seperti sebelumnya
sampai selesai.
 Tusuk Rantai
Tusuk rantai digunakan untuk membuat hiasan, dengan langkah
maju memasukkan jarum dari bawah ke atas, kemudian tusukkan lagi
pada lubang pertama dilanjutkan tusukan dari bawah keatas pada
lubang berikutnya, posisi benang dilingkarkan pada jarum. Lalu
benang di tarik sehingga benang melingkar di luar lubang tusukan
kedua, lakukan lagi tahap selanjutnya seperti awal terus menerus.

 Jahit Mesin
Cara menjahit menggunakan mesin jahit dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa jenis mesin jahit berikut ini.
 Mesin jahit klasik
Mesin jahit ini awalnya di gerakan dengan kaki namun
dengan berjalannya waktu untuk mempermudah dalam kerja maka
ada dynamo yang di jual secara terpisah, tentunya untuk
mempercepat proses penjahitan.
 Mesin Jahit HighSpeed
Mesin jahit ini sudah pakai mesin dengan kecepatan yang
tinggi, pengguna mesin ini mesti mempunyai keahlian khusus,
dengan system yang sudah dilengkapi dengan pemotong benang
sendiri dan mengunci jahitan di awal dan di akhir penjahitan.
 Mesin Jahit Automatic / Digital
Awalnya penggunaan mesin jahit jenis ini mungkin akan
sedikit sulit karena banyaknya fitur yang ada, walaupun sudah ada

6
sebagian mesin yang memakai monitor. Mesin jahit digital ini
cocok untuk industri kreatif karena variasi jahitan di mesin ini
cukup banyak, jadi kreatifitas kita bisa disalurkan di mesin jahit
ini.
 Mesin Jahit Obras
Membuat jahitan lebih rapi dan terdapat pisau pemotong
pada mesin ini, sebagai contohnya pada jahitan celana jeans,
jahitan lebih kuat, mesin obras ini di gunakan di akhir pekerjaan
menjahit.
 Mesin Lubang Kancing
Mesin ini berfungsi untuk membuat jahitan dalam atau
untuk mebuat lubang kancing.
 Mesin Jahit Jarum Dua Rantai (Distro)
Mesin ini mengadopsi mekanisme tipe jarum feed
mechanism, mengambil dan menangkap untuk menghasilkan dua
baris jahitan rantai, yang tegas dan elastis, cocok untuk jahitan
biasa dan jahitan dekoratif, pakaian dalam, pakaian berbahan dasar
kaos, bedcover dan kulit..
 Mesin Jahit Overdeck
Mesin jahit jenis ini harus di service secara khusus, untuk
meningkatkan kapasitas ketahanan aus nya. Model dasar dari
mesin ini dapat membentuk dasar menjahit dan tingkat lanjut.
Mesin ini biasanya digunakan khusus untuk membuat pakainan
berbahan dasar kaos, tetapi dapat juga digunakan untuk menjahit
ritsleting nilon.

Terdapat beberapa bentuk jahitan untuk merakit sebuah produk,


berikut ini macam-macam jenis jahitan.

 Closed Seam/ Tight Seam


Umumnya digunakan pada, jahit tumit (heel seam), jahit
depan (front seam) mudguard to vamp, plat form cover, dan jahit

7
vamp quarter. Umumnya lebar jahitan adalah 1 ,5 mm dari tepi dan
dijahit hanya satu baris. Mesin jahit yang digunakan adalah Flat
bed.
 Rubbing dan Tapping (Brooklyn Seam)
Jahitan ini biasanya digunakan untuk menjahit tepi sebelah
dalam bagian tumit sepatu, setelah itu permukaan komponen
sepatu kemudian diamplas halus atau dipukul-pukul ringsn untuk
memperhalus bentuk permukaan nya (rubbing). Setelah itu
dipasang sejenis pita (taping) untuk menutup jahitannya agar
bagian tepi dan jahitannya menjadi kuat.
 Silked Seam
Bentuk yang lain adalah dengan menggunakan pita dari
kain yang ditempelkan pada sebelah luar dari jahitan (jahit vamp
atau quarter), kemudian pita tersebut dijahit ganda pada tepi nya.
Mesin yang digunakan adalah flat bed dengan jarum ganda.
Yang perlu diperhatikan dari jahitan ini adalah jahitannya harus
sejajar, terartur rapi dan seimbang jaraknya dengan jahitan pada
sisi sebelah dalam.
 Lapped Seam
Jenis jahitan ini umum nya dipakai untuk komponen vamp
dengan quarter, toe cap dengan half vamp, dan sewaktu memasang
bagian foxing. Komponen- komponen yang akan di sambung, salah
satu menumpang diatasnya. Jarak pada bagian tepi dengan
jahitannya harus seimbang dan sejajar.
 Butted Seam/ Zig Zag Seam
Jenis jahitan ini biasanya digunakan pula pada bagian luar
sepatu, tetapi yang utama adalah untuk menjahit pada bagian
backstrap, counter atau saddle yang berfungsi sebagai penguat.
 Welted Seam
Welted Seam merupakan salah satu bentuk variasi dari
closed seam, digunakan untuk bahan yang tebal. Selembar pita dari

8
bahan sejenis disisipkan diantara dua komponen sepatu kemudian
dijahit.
2. Lem
Terdapat beberapa jenis lem yang digunakan untuk merakit produk yaitu :
 Lem Aica Aibon
Lem Aica Aibon adalah lem perekat serbaguna bisa
digunakan untuk merekatkan aika melamin/hpl, logam, beton,
papan fiber, kulit asli/imitasi, kayu, karpet plywood, packing
mesin, tambal ban, plastik(kecuali polyethillene dan
polyvinychloridde) dan sebagainya.
 Lem Fox
Lem Fox adalah lem putih yang bisa digunakan untuk
penempelan kayu, kertas, koraltex, texture dan bisa juga untuk
plamur tembok. Cara pakainya yaitu poleskan lem ini dengan tipis
dan merata pada satu permukaan. Kedua bagian ditempelkan dan
diberi tekanan secukupnya bila dikehendaki bisa diencerkan
dengan air 5-10 %.Untuk plamur tembok satu bagian lem ini
dengan dua bagian calcium carbonat serta satu bagian semen
putih.Tambahkan air secukupnya dan aduk sampai rata.
 Lem G(Lem Korea)
Lem G adalah lem serbaguna terbuat dari bahan
Cyanocrylate Etil yang bisa digunakan untuk melekatkan plastik,
kayu, karet, logam, kulit, keramik. Cara penyimpanan hindari dari
cahaya matahari simpan ditempat kering dan sejuk.

9
BAB III MATERI METODE
A. Ukuran Tas Hobo Kulit

Paanjang 14 inch
Tinggi 11 inch
Lebar 3 inch

B. Alat dan bahan


1. Pola tas hobo
2. Gunting
3. Isolasi
4. Lem untuk kulit
5. Marker hitam
6. Marker putih
7. Cutting Mat
8. Mesin jahit high speed
9. Kulit sapi asli
10. Kain untuk linning
11. Bahan soft seperti busa tipis untuk linning
12. Besi pengait

C. Pemotongan Bahan
Pemotongan Bahan Jumlah
Pemotongan gambar pola skala 1:1 1 potong
Pemotongan kulit mengikuti pola utama 2 lembar
Pemotongan kulit mengikuti pola strap 2 lembar
Pemotongan kulit mengikuti pola tab 2 lembar
Pemotongan kulit mengikuti pola panel 2 lembar
Pemotongan kain mengikuti pola utama 2 lembar
Pemotongan kain untuk linning pola panel 1 lembar
Pemotongan kain berbentuk persegi untuk saku 2 lembar

10
Pemotongan busa mengikuti pola utama 2 lembar
Pemotongan busa mengikuti pola panel 2 lembar

D. Perakitan Bahan
1. Satukan kulit yang sudah dipotong mengikuti pola utama dengan busa
yang juga sudah sesuai dengan pola utama menggunakan mesih jahit. Jahit
dibagian pinggir kulit mengikuti pola.
2. Satukan dua lembar potongan pola kulit bagian strap menjadi satu
menggunakan lem.
3. Jahit bagian pinggir kulit yang sudah mengikuti pola panel dengan busa
yang sudah dipotong sesuai pola panel menggunakan mesin jahit.
4. Masukan besi pengait dengan potongan pola tab kulit kemudian jahit pada
bagian ujung tengah pola panel. Besi tersebut nantinya akan dijadikan
sebagai pengait strap.
5. Jahit 2 lembar potongan linning kain pola utama dengan kain linning panel
menjadi satu. Jahit pada bagian pinggir mengikuti pola utama.
6. Jahit 2 lembar potongan kain berbentuk persegi mejadi satu. Kemudian
satukan pada bagian tengah pola linning utama.
7. Jahit 2 lembar kain potongan pola utama yang sudah dilapisi buda dengan
kulit pola panel yang sudah dilapisi busa menjadi satu.
8. Pola utama yang sudah disatukan akan memunculkan bentuk tas,
kemudian satukan tas yang berbahan dasar kulit dengan linning yang
berbahan dasar kain. Jahit pada bagian ujung bukaan tas.
9. Balik bahan linning tas agar berada dalam tas, setelah itu jahit bagian luar
tas pada bukaan tas agar linning tidak terlihat.
10. Strap yang telah disatukan dengan lem kemudian dijahit pada bagian
pinggirnya. Setelah itu satukan strap dengan pengait besi di samping
kanan dan kiri tas yang sudah terpasang pada panel.

11
BAB IV HASIL PEMBAHASAN

Perakitan tas kulit hobo dilakukan secara bertahap mulai bagian utama,
bagian panel dan bagian strap, kemudian terdapat pula bagian linning tas kulit
hobo berfungsi sebagai pelapis agar bagian dalam tas hobo tidak mudah kotor.
Perakitan dilakukan menggunakan lem dan mesin jahit, tergantung bagian
mana yang akan disatukan.
Bagian strap mulanya disatukan dengan menggunakan lem kemudian
untuk memperkuat dan memberikan aksen jahitan maka pada bagian pinggir
strap diberi jahitan mengikuti bentuk strap. Untuk bagian utama tas tentu
dirakit dengan menggunakan jahitan agar lebih kuat.
Mesin jahit yang digunakan pada perakitan tas kulit hobo yaitu mesin
jahit high speed karena dirasa paling cocok untuk membuat tas hobo. Terdapat
beberapa bagian yang memang sulit untuk dijahit dengan mesin sehingga
dapat dilakukan dengan menggunakan jahit tangan agar tidak merusak jahitan
lainnya.

12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Perakitan produk kulit dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu dengan jahitan
dan dengan lem. Proses jahit dilakukan dengan 2 cara yaitu jahit manual dan jahit
mesin. Ada beberapa jenis jahit manual yaitu Tusuk Jelujur, Tusuk Tikam Jejak,
Tusuk Batang, Tusuk Rantai.

Sedangkan untuk jahit mesin terdapat beberapa jenis mesin jahit yaitu Mesin
jahit klasik, Mesin Jahit High Speed, Mesin Jahit Automatic / Digital, Mesin Jahit
Obras, Mesin Lubang Kancing, Mesin Jahit Jarum Dua Rantai (Distro), Mesin
Jahit Overdeck. Perakitan menggunakan lem dapat dilakukan dengan
menggunakan lem Lem Aica Aibon, Lem Fox, Lem G (Lem Korea).

Pada perakitan produk tas kulit hobo menggunakan metode jahit dan lem.
Mesin jahit yang digunakan yaitu mesin jahit jenis high speed dan lem untuk kulit.
Mesin jahit digunakan untuk menjahait bagian utama tas kemudian untuk lem
digunakan pada bagian strap tas hobo. Akan tetapi pada bagian strap juga
dilakukan penjahitan agar memberikan aksen jahitan serta memperkuat strap.

Pemilihan metode perakitan akan menentukan kekuatan dari produk


tersebut. Sebaiknya untuk merakit sebuah produk dilakukan sesuai dengan standar
agar produk yang dibuat tidak mudah rusak. Alat yang digunakan untuk merakit
juga harus dipertimbangkan agar mempermudah proses penyatuan bahan.

13

Anda mungkin juga menyukai