Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN MINGGUAN BENGKEL

KERJA FRAIS

OLEH

NAMA : SUHESTI
KELAS : 1 EB
NPM : 0031856
PRODI : D3 TEKNIK ELEKTRONIKA

Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung


Tahun Ajaran 2018/2019
Kawasan Industri Airkantung, Sungailiat, Bangka, 33211
Telp. 0717 93586 , Faks. 0717 93585
E-Mail: polman@polman-babel.ac.id
Lembar pengesahan

Nama : Suhesti

Kelas : 1 EB

NPM : 0031856

No.Koin : E136

Program studi : D3 Teknik Elektronika

Semester : 2 (Genap)

Tanggal : 8 – 12 Juli 2019

Instruktur : Zulfitriyanto,M.T

Sugailiat, 15 Juli 2019

Mengetahui, Mahasiswa

Instruktur

Zulfitriyanto,M.T Suhesti
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses manufaktur merupakan satu mata kuliah yang harus di kuasai oleh mahasiswa
teknik. Oleh karenanya melakukan praktikum proses manufaktur harus dilakukan demi
didapatnya suatu penguasaan umum terhadap proses pembuatan suatu produk.

Mesin frais adalah mesin tools yang digunakan secara akurat untuk menghasilkan satu
atau lebih pengerjaan permukaan benda dengan menggunakan satu atau lebih alat potong.
Benda kerja dipegang dengan aman pada meja benda kerja dari mesin atau dalam sebuah alat
pemegang khusus yang dijepit atau dipasang pada meja mesin. Selanjutnya benda kerja
dikontakkan dengan pemotong yang bergerak maju mundur. Mesin frais merupakan mesin
potong yang dapat digunakan untuk berbagai macam operasi seperti pengoperasian benda
datar dan permukaan yang memiliki bentuk yang tidak beraturan, roda gigi dan kepala
baut, boring, reaming.

Pembuatan laporan, dilakukan dengan tujuan sebagai pembukuan tertulis dari


praktikum yang telah dilakukan. Serta untuk mengetahui tingkat penguasaan mahasiswa
terhadap materi yang telah diberikan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan proses frais?

2. Alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan dalam proses frais?

3. Bagaimana melakukan teknik frais yang benar?

1.3. Tujuan Praktikum

1. Setiap mahasiswa dapat mengoperasikan mesin frais

2. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti gambar kerja

3. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dan jenis-jenis Frais (milling)


4. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mesin frais serta fungsinya

6. Mahasiswa dapat mengetahui rumus untuk menentukan jumlah gerigi yang dapat dibuat
pada benda kerja.
BAB II TEORI SINGKAT

Mesin frais adalah mesin tools yang digunakan secara akurat untuk menghasilkan satu
atau lebih pengerjaan permukaan benda dengan menggunakan satu atau lebih alat potong.
Benda kerja dipegang dengan aman pada meja benda kerja dari mesin atau dalam sebuah alat
pemegang khusus yang dijepit atau dipasang pada meja mesin. Selanjutnya benda kerja
dikontakkan dengan pemotong yang bergerak maju mundur. Mesin frais merupakan mesin
potong yang dapat digunakan untuk berbagai macam operasi seperti pengoperasian benda
datar dan permukaan yang memiliki bentuk yang tidak beraturan, roda gigi dan kepala
baut, boring, reaming. Kemampuan untuk melakukan berbagai macam pekerjaan membuat
mesin frais merupakan salah satu mesin yang sangat penting dalam bengkel kerja.

2.1. Prinsip Kerja Mesin Frais

Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak
utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui
suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar padaspindel mesin milling.

Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas
untuk memegang dan memutarcutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.

Disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kerja mesin frais, maka mesin ini
dapat dikalsifikasikan sebagai berikut :

1. Mesin frais horizontal

2. Mesin frais vertikal

3. Mesin frais universal.

2.2. Bagian-bagian Mesin Frais


Gambar 3 Mesin Frais Lutut

Keterangan gambar :

A. Lengan untuk menyokong arbor.


B. Penyokong arbor.
C. Tuas untuk menggerakkan meja otomatis.
D. Nok pembatas untuk membatasi jarak gerak otomatis meja.
E. Meja mesin tempat untuk memasang benda kerja dan perlengkapan mesin.
F. Engkol, untuk menggerakkan meja dalam arah memanjang.
G. Tuas untuk mengunci maja.
H. Baut penyetel untuk menghilangkan geteran meja.
I. Engkol untuk menggerakkan sadel dalam arah melintang.
J. Engkol untuk menggerakkan lutut dalam arah tegak.
K. Tuas untuk mengunci meja.
L. Tabung pendukung dengan batang ulir,untuk mengatur tingginya meja.
M. Lutut tempat untuk kedudukan alas meja.
N. Tuas untuk mengunci sadel.
O. Alas meja, tempat kedudukan untuk meja.
P. Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik.
Q. Engkol meja.
R. Tuas, untuk merubah kecepatan motor listrik.
S. Tuas untuk menentukan besamya putaran spindel dan pisau frais.
T. Tiang untuk menghantar turun naiknya meja.
U. Spindel untuk memutarkan arbor dan pisau frais.
V. Tuas untuk menjalankan spindel.

2.3. Alat Bantu Pada Mesin Frais

Alat bantu pada mesin frais pada garis besarnya dapat dibagi atas tiga bagian yaitu
perlengkapan yang kedudukannya pada paksi mesin misalnya poros frais, kolet dan alat-alat
lain yang digunakan untuk pemasangan pisau frais, perlengkapan kedua ialah perlengkapan
yang berfungsi sebagai alat penjepit misalnya catok, pelat-pelat penjepit, penahan benda kerja
dan lain-lain. Perlengkapan berikutnya adalah kepala pembagi, meja silinder, kepala lepas.

1. Poros mesin (Arbor).

Poros mesin frais adalah perlengkapan mesin frais yang berfungsi sebagai tempat
kedudukan pisau frais dan ditempatkan pada sumbu utama mesin, alat ini bentuknya bulat
panjang dan sepanjang badannya beralur spi, bagian ujung bentuknya tirus dan ujungnya
berulir dan ditempatkan pada lubang paksi dan diikat oleh baut pengikat. Poros mesin ini
selalu dilengkapi dengan cincin (collar) yang beralur spi dan terpasang sepanjang poros,
dimana cincin ini berguna untuk mengikat pisau frais yang terpasang diantara cincin-cincin
tersebut.

2. Kepala Lepas (tail-stock)

Kepala lepas pada mesin frais fungsinya sama dengan pada mesin bubut hanya konstruksinya
yang berbeda, dimana kedudukan sumbu senternya dapat diatur dalam arah memutar vertikal
dan dapat dinaik turunkan sesuai tinggi sumbu benda kerja yang dibutuhkan. Kepala lepas
dipasang di atas meja mesin dengan kedudukan segaris dengan kepala pembagi.

3. Ragum.

Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja; karena bentuk dan ukuran benda kerja
berbeda-beda maka ragum yang ada juga bermacam-macam.

Jenis ragum ada beberapa macam, diantaranya adalah :

a. Ragum datar, dipakai untuk pekerjaan yang ringan.


b. Ragum pelat, dipakai untuk pekerjaan berat pada mesin yang besar,
c. Ragum busur, pada alas ragum terdapat skala indeks sudut, sudut rahang benda kerja
dapat disetel dalam arah horizontal sebesar sudut yang dikehendaki.
d. Ragum universal, sudut rahang dapat disetel dalam arah horizontal dan vertikal
sebesar sudut yang dikehendaki.

4. Kepala Pembagi (dividing head)

Kepala pembagi sering dipakai pada mesin frais untuk memegang dan mengatur letak
benda kerja selama proses pengefraisan.

Jenis kepala pembagi ada 3 (tiga) golongan besar :

a. Kepala pembagi langsung.

b. Kepala pembagi datar.

c. Kepala pembagi universal.

5. Meja putar keliling

Meja putar keliling dinamakan juga meja pembagi yang sering dipakai pada mesin
frais tegak (vertikal), meja ini terdiri dari rumah tetap yang di dalamnya terdapat mekanik
penggerak dan sebuah pelat putar, dalam pelat ini terdapat alur T untuk menambatkan benda
kerja atau perkakas dengan bantuan baut pengikat.

Pisau frais dipasang pada sumbu (arbor) mesin yang didukung dengan alat
pendukung arbor, jika arbormesin diputar oleh motor maka pisau frais ikut
berputar, arbor mesin dapat berputar ke kanan atau ke kiri sedangkan banyaknya putaran
diatur sesuai dengan kebutuhannya.

Sesuai dengan jenis pahat yang digunakan maka mesin frais terbagi atas jenis sebagai berikut
:

a. mesin frais datar (slab milling) di mana sumbu pisau penyayatnya horizontal.
b. mesin frais tegak (face milling) di mana sumbu pisau penyayatnya terletak vertikal.

2.4. Jenis Mesin Frais

Banyak macam-macam mesin frais yang digunakan saat ini, tetapi pada garis besarnya mesin
fresis dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Mesin frais horizontal


Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang dikontruksi untuk pekerjaaan
sangat teliti. Penampilannya mirip dengan mesin frais jenis datar. Perbedaannya adalah
bahwa meja kerjanya dilengkapi dengan gerakan keempat yang memungkinkan meja berputar
secara horizontal yang dilengkapi dengan sebuah indeks atau kepala pembagi yang terletak
diujung meja.

2. Mesin frais vertikal

Gerakan mejanya sama denga mesin datar. Biasanya tidak ada gerakan yang diberikan
kepada pemotong kecuali gerakan berputar biasanya. Tetapi, kepala spindelnya dapat
berputar yang memungkinkan peyetelan spindel dalam bidang vertikal pada setiap sudut dari
vertikal samapi horizontal. Mesin ini mempunyai perjalanan spindel axial yang pendek untuk
memudahkan pengfraisan bertingkat. Beberapa mesin frais vertikal dilengkapi dengan alat
putar tambahan atau meja kerja putar untuk memungkinkan memfrais alur melingkar atau
memfrais kontinyu suku cadang produksi yang kecil. Pemotongnya adalah semua jenis frais
ujung.

3. Mesin frais universal.

Dipergunakan untuk memfrais rata, profil dan alur baji, untuk memfrais alur-alur
yang berbentuk sekrup dalam gurdi pilin, pelengkang-pelengkang, tap-tap pengulir frais-frais
giling, roda ulir serta gigi-gigi lurus dan roda sekrup. Benda kerja dipasang atau langsung
atau dengan perantara sebuah sekrup jepit sejajar pada meja atau dibentangkan diantara
center-center kepala pembagi termasuk kepala lepasnya. Gerak penjalan dilakukan oleh meja,
yang untuk ini digerakkan sendiri oleh batang sekrup. Dalam pada itu dihantarkan melalui
bagian yang dapat berputar melingkari sebuah paksi tegak dan disangga oleh sebuah eretan.

2.5. Macam Pengerjaan yang Dapat Dilakukan dengan Mesin Frais

1. Memfrais Permukaan Halus ( Face Milling)


2. Memfrais Permukaan Datar (Milling a Flat Surface)
3. Memfrais Sisi (Side Milling)
4. Memfrais Celah (Straddle or Gang Milling)
5. Memotong Logam dengan Frais (Sawing Milling)
2.6. Jenis Pahat Potong pada Mesin Frais

Mata pahat rata (Plain Mill) dengan bentuk gigi datar dan helika, untuk memotong atau
menghasilkan permukaan yang rata.

2. Side mill, untuk memotong celah, permukaan dan frais parit.

3. Angle Mill, untuk memfrais permukaan dengan membentuk sudut dengan kemiringan
tertentu.

4. End Mill dengan Shank, untuk memotong atau memfrais ujung benda kerja.

5. Slotting, untuk membuat alur.

6. Staggered Tooth, untuk membuat slot atau celah.

7. T-slot Mill, untuk membuat celah

8. Dove Tail Mill, untuk membuat luncuran-luncuran mesin dan dibuat dengan sudut 45o,
60o, 90o.

2.7. Perhitungan RPM (rotasi per menit)

𝑉𝑐 ×1000
RPM = 𝜋 ×𝑑

Keterangan :

Vc = 22

1000 = konversi M ke mm

22
Π= 7

d = Dimater yang berputar


BAB III JURNAL PRAKTIKUM

3.1 Tujuan

1. Mahasiswa dapat menyebutkan alat – alat yang digunakan pada praktik mesin frais.
2. Mahasiswa dapat menegtahui langkah – langkah praktik mesin frais yang baik dan
benar.
3. Mahasiswa dapat mengetahui penyebab dan kendala yang terjadi selama proses
praktikum mesin frais.
4. Melatih keuletan dalam penggunaan mesin frais.

3.2 Alat dan Bahan

Alat:

1. Mesin frais
2. Tang
3. Jangka sorong
4. Kunci pas
5. Cak Frais

Bahan:

1. Alumunium ST37

3.3 Perhitungan

A. Menghitung rpm diameter cutter 40

𝑉𝑐 ×1000
RPM = 𝜋 ×𝑑

22 ×1000
RPM = 22 = 175
×40
7

B. Menghitung rpm diameter cutter 10


𝑉𝑐 ×1000
RPM = 𝜋 ×𝑑
22 ×1000
RPM = 22 = 700
×10
7
3.4 Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Lakukan pengukuran benda kerja.
3. Lakukan perhitungan pada benda kerja sesuai dengan rumus pengerjaan mesin frais.
4. Pasang benda kerja pada chuck dan disupport menggunakan kepala lepas.
5. Pasang skrup ukuran, mandret ukuran dicekam pada kepala pembagi.
6. Putar engkol cakram pembagi ke titik nol. Naikkan letak roda gigi dengan cutter kira
– kira 1 mm lalu atur roda tangan engkol arah vertikal ke titik nol. Setelah cocok,
hidupkan mesin dengan menekan tombol forward (gerakan searah jarum jam).
7. Putar engkol melingkar menggunakn tangan kiri dengan arah bolak – bali secara lebih
cepat dari putaran engkol vertikal tersebut berfungsi mengatur kedalaman gerigi yang
dibuat.
8. Setelah mendapatkan hasil yang diinginkan, putar engkol vertikal berlawanan arah
jarum jam untuk menjauhkan jarak antara roda gigi dengan cutter. Kemudian atur
ulang piring pembagi untuk menentukan jarak antara gerigi satu dengan yang lain dan
gunakan cara sebelumnya untuk menentukan jarak roda gigi selnjutnya sesuai dengan
keinginan. Jangan lupa untuk memberikan cairan pendingin saat cutter dan roda gigi
sedang bekerja agar roda gigi tidak mengeluarkan asap akibat terlalu panas.
9. Setelah semua roda gigi selesai dikerjakan, kendurkan kepala pembagi hingga sekrup
dan roda gigi dapat dikeluarkan dari mandrel. Kemudian matikan mesin dengan
switch off.
10. Bersihkan sisa – sisa logam roda gigi yang terkikir tersebut pada mesin frais.
BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

1. Mesin frais.
2. Sebelum melakukan proses frais harus terlebih dahulu menentukan pembagian putaran
dividing head untuk membuat berapa banyak giginya.
3. Dalam proses milling/frais benda kerja dijepit pada meja frais dan bergerak keatas kebawah
sedangkan pisau frais berputar diam ditempat.

4.2. Saran
1. Bagi mahasiswa yang akan praktikum di masa mendatang sebaiknya sebelum
melakukan praktikum pada mesin sekrap hendaknya segala yang berhubungan
dengan frais baik cara pengoperasian ataupun faktor -faktor keamanan harus
dipelajari dan dipahami terlebih dahulu sehingga akan memudahkan pada saat melakukan
praktikum
2. Saya menyarankan kepada pihak yang bersangkutan agar supaya perkakasan yang
berhubungan dengan mesin frais ,agar di perbanyak ,agar setiap mahasiswa lebih leluasa
dalam mengoperasikan mesin frais tersebut. Dan dapat membuat daya kreativitas setiap
mahasiswa tumbuh dengan penu skil yang mendukung,sehingga dapat membuat berkembang

Anda mungkin juga menyukai