Anda di halaman 1dari 7

Refa Rafi N. A.

(14020068) ME7C

MESIN BUBUT
Mesin Bubut adalah suatu Mesin Perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang
diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang
digerakkan secara Translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari
benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat
maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat
dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel
dengan poros ulir.
Roda Gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir.
Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15
sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127
mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir Metric ke ulir Inchi.
JENIS-JENIS MESIN BUBUT
1. Mesin Bubut Universal
2. Mesin Bubut Khusus
3. Mesin Bubut Konvensional
4. Mesin Bubut dengan Komputer (CNC)
FUNGSI
Fungsi utama dari mesin bubut adalah untuk memegang dan memutar benda kerja untuk
melakukan operasi permesinan. Operasi permesinan yang dimaksud termasuk bubut
permukaan, pengeboran, me-reamer, membuat ulir/drat, membubut lobang, bubut bertingkat,
knurling dan banyak lagi.
PRINSIP KERJA
Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh
bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan
dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan
gerakkan translasi dari pahat disebut gerak makan (feeding).

Refa Rafi N. A. (14020068) ME7C

BAGIAN-BAGIAN PADA MESIN BUBUT

Penjelasan Singkat:
A. Headstock (Kepala Tetap)
Kepala tetap berada di bagian atas dari mesin bubut, selain itu kepala tetap dihubungkan
dengan poros spindel dan disekitar nya terdapat gear box (rumah roda gigi), handel-handel
pengatur kecepatan, pembalik hantaran. Juga disekitar nya akan terdapat daftar hantaran,
tabel ulir, baik yang metrik maupun dalam satuan inci.
B. Tailstock (Ekor atau Kepala Lepas)
Tailstock ditempatkan pada bed engine (alas), dimana fungsinya sebagai alat bantu untuk
melakukan pembubutan yang panjang, melakukan pem boran dan membuat tirus atau pun
konis.
C. Lathe Engine Bed (Alas Mesin Bubut)
Biasanya alas sebuah mesin bubut terbuat dari bahan besi cor kelabu, dimana ke-2 (dua) sisi
bagian luarnya berbentuk V yang berfungsi selain tempat berjalan nya eretan, juga sebagai
tempat kedudukan tailstock. Bagian atas dari alas dibuat se halus/licin mungkin, agar
mempermudah gerakan dari eretan. Permukaan luar yang berbentuk V tersebut, biasanya di

Refa Rafi N. A. (14020068) ME7C

hardening (diperkeras), dengan tujuan agar kuat menahan gesekan dari eretan dan tailstock
yang selalu berada diatas nya.
E. Carriage (Eretan)
Secara umum sebuah mesin bubut dilengkapi oleh 2 (dua) buah eretan, yakni satu eretan atas
dan satu eretan bawah (lihat gambar berikut ini). Eretan atas ini bergerak melintang, yakni
dari depan ke belakang, sedangkan eretan bawah akan bergerak secara horizontal, yakni pada
bidang mendatar.
Spesifikasi/Ukuran Mesin Bubut
Spesifikasi mesin bubut standar termasuk jenis mesin bubut lainnya, yang paling utama
ditentukan oleh seberapa panpanjangnya jarak antara ujung senter kepala lepas dan ujung
senter kepala tetap dan tinggi jarak antara pusat senter dengan meja mesin. Misalnya panjang
mesin 2000 mm, berarti eretan memanjangnya hanya dapat digerakkan/ digeser sepanjang
2000 mm. Untuk tinggi mesin bubut, misalnya 250 mm, berarti mesin bubut tersebut hanya
mampu membubut benda kerja maksimum berdiameter 2502= 500 mm. Namun demikian
ada beberapa mesin bubut standar, yang pada mejanya didesain berbeda yaitu pada ujung
meja didekat spendel mesin/ kepala tetap konstruksi dibuat ada sambungannya, sehingga
pada saat membubut benda kerja berdiameter melebihi kapasitas mesin sambungan mejanya
tinggal melepas (bedah perut).

Untuk pembelian mesin bubut standar yang baru data spesifikasi lainnya harus lengkap,
karena apabila tidak lengkap secara keseluruhan bisa saja mesin mesin bubut yang dibeli
tidak memiliki spesifikasi yang standar atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Contoh
data spesifiksi mesin bubut secara lengkap dapat dilihat seperti dibawah ini.

Refa Rafi N. A. (14020068) ME7C

1
Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut
1. Pembubutan muka (facing), yaitu proses pembubutan yang dilakukan pada tepi
penampang atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja, sehingga diperoleh
permukaan yang halus dan rata.
2. Pembubutan rata (pembubutan silindris), yaitu pengerjaan benda yang dilakukan
sepanjang garis sumbu.
3. Pembubutan ulir (threading), yaitu pembubutan ulir dengan pahat ulir.

Refa Rafi N. A. (14020068) ME7C

4. Pembubutan tirus (taper), yaitu proses pembubutan enda kerja berbentu konis.
5. Pembubutan (drilling), yaitu pembubutan denganmenggunakan mata or, sehingga
akan diperoleh lubang pada benda kerja.
6. Perluasan lubang (boring), yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk
memperbesar lubang.
7. Knurling, yaitu proses pembubutan luar (pembubutan silindris) yang bertujuan untuk
membubut profil pada permukaan benda kerja.

Jenis Pahat Mesin Bubut


Gambar berikut menjelaskan bentuk pahat bubut dan bentuk benda kerja yang di hasilkan.
Bagian pahat yang bertanda bintang adalah pahat kanan,artinya melakukan pemakanan dari
kanan ke kiri.

Refa Rafi N. A. (14020068) ME7C

Berdasarkan bentuknya, pahat bubut diatas dari kiri ke kanan adalah:


1. Pahat sisi kanan
2. Pahat pinggul/champer kanan
3. Pahat sisi/permukaan kanan
4. Pahat sisi/permukaan kanan(lebih besar)
5. Pahat ulir segitiga kanan
6. Pahat alur
7. Pahat alur segitiga(kanan kiri)
8. Pahat ulir segitiga kiri
9. Pahat sisi kiri
10. Pahat pinggul kiri
11. Pahat alur lebar

TABEL KECEPATAN POTONG KHUSUS

m
menit

Berikut ini adalah tabel Kecepatan Potong yang diperoleh dari hasil empiris untuk material
benda kerja yang sering digunakan dan material pahat tertentu. Bila dikatakan kasar, maka
ini berarti: kegiatan pembubutan awal dari benda kerja, sedangkan bila dikatakan selesai,
maka ini berarti: kegiatan akhir dari pembubutan benda kerja.

Pahat HSS
Kasar

Selesai

Pahat Karbida
Kasar

Selesai

Refa Rafi N. A. (14020068) ME7C

Material Benda Kerja

o
1

Baja Karbon 1010,1025

25

40

70

90

90

120

170

215

Baja medium

20

40

60

85

75

110

140

185

Baja Pemotong bebas

25

45

75

110

110

140

185

230

Baja Nikel 2330

20

35

60

85

70

100

130

170

Chrom Nikel 3120,5140

15

25

45

60

55

80

100

130

Besi Cor Kelabu


25

30

40

45

60

75

110 140

Kuningan
40

70

85

110

120

150

185

215

30

35

70

110

60

90

140

215

30

60

90

150

45

75

120

200

Aluminium

Plastik

Catatan:
Untuk ke-2 jenis pahat tersebut dengan material benda kerja yang disebutkan pada tabel
diatas, maka untuk pemotongan:
Kasar : Dalamnya pemotongan : (4,75 9,53) mm
mm
putaran
Hantaran (Feed)
: (0,75 1,27)
Selesai : Dalamnya pemotongan : (0,38 2,39) mm
mm
putaran
Hantaran (Feed)
: (0,13 0,38)

Anda mungkin juga menyukai