BAB I
PENDAHULUAN
1
Unggul Bersama Kami!
B. TUJUAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi
Mekanik. dan setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat
mengetahui tentang:
1. Pengertian mesin bor
2. Jenis-jenis mesin bor
3. Berbagai jenis alat potong dan alat bantu yang dipakai pada mesin
bor
4. Prinsip kerja mesin bor.
C. BATASAN MASALAH
Makalah ini hanya membahas secara singkat tentang mesin bor. Adapun
ruang lingkup pembahasan makalah adalah :
1. Pengertian mesin bor
2. Jenis-jenis mesin bor
3. Alat potong dan alat bantu mesin bor
4. Elemen dan prinsip kerja mesin bor
2
Unggul Bersama Kami!
BAB II
MESIN BOR
A. PENGERTIAN
Mesin bor adalah alat perkakas atau mesin yang berfungsi untuk
membuat lubang pada benda kerja baik dari benda pejal maupun hanya
memperluas lubang (boring) dengan bantuan mata bor yang dipasang
pada ribbon atau cekam.
poros utama dari mesin bor ini dipasang di pelana dengan arah radial.
Dan disarankan pada saat melakukan pengeboran dilakukan sedekat
mungkin dengan tiang untuk menghindari getaran yang berlebihan.
Untuk kapasitas pencekaman mata bor maksimal Ø75mm dengan
bantuan sarung penambah.
g. Mesin bor jig
Mesin ini digunakan untuk
membuat lubang dengan jarak
antar lubang yang
membutuhkan ketelitian tinggi.
Karena mesin ini dilengkapi
dengan eretan untuk
menentukan sumbu dan titik
pengeboran. Dan kebanyakan
Gambar 1.7 mesin bor Jig
mesin ini digunakan di industri
besar.
7
Unggul Bersama Kami!
3. Drill
Alat potong ini adalah alat yang digerakkan berputar untuk menyayat agar
terjadi lubang. Alat inilah yang akan menentukan ukuran lubang yang
akan kita buat.
Drill atau mata bor terbagi menjadi beberapa jenis antara lain:
Menurut ukurannya
a). Mata bor satuan metric
Biasanya ukuran ini dapat diperoleh dengan kenaikan ukuran
diameter tiap 0,1mm dan 0,5mm
b). Mata bor satuan inchi
Pada ukuran ini ukuran diameter biasanya dalam pecahan.
Menurut bentuk tangkai
a). Bentuk bulat lurus (jenis straight shank)
Bentuk bulat lurus ini digunakan dengan dicekam pada cekam
bor tersebut.
8
Unggul Bersama Kami!
c). Bentuk bulat lurus dengan ujung berulir (jenis straight screw
shank)
Jenis ini dapat di pasang dengan mencekam mata bor tersebut
sebagaimana pada bentuk bulat lurus, dan juga dapat
digunakan dengan bantuan drawbar (baut pengikat) pada arbor.
Menurut jumlah
Gambar pilinan
1.12. Mata bor dengan tangkai bulat lurus berulir
a). Pilinan ganda (jumlah pilinan dua buah)
Mata bor dengan jumlah pilinan dua buah digunakan untuk
membuat lubang logam pejal (solid).
b). Pilinan tiga
Drill dengan jumlah pilinan tiga buah digunakan untuk
melebarkan lubang yang telah ada.
c). Pilinan Empat
Drill dengan jumlah pilinan empat buah digunakan untuk
melebarkan lubang yang telah ada (boring).
Menurut bahan pembuat drill
a). Drill yang terbuat dari baja karbon
b). Terbuat dari baja kecepatan tinggi
c). Carbide
Menurut sudut sudut – sudut mata bor
Sudut mata bor sangat berpengaruh pada hasil pengeboran dan
sudut ini juga ditentukan oleh bahan yang akan kita buat lubang.
Adapun sudut-sudut yang lazim digunakan pada pengasahan mata
bor spiral adalah:
Sudut – sudut mata bor spiral
= Sudut bebas
9
Gambar 1.13. Sudut mata bor
Unggul Bersama Kami!
10
Unggul Bersama Kami!
4. Contersink
Countersink ialah alat potong dalam proses pengeboran yang berfungsi
sebagai alat deburing, maupun pembenam sekerup dan untuk paku keeling
sesuai dengan sudut countersink tersebut.
Countersink bersudut 60 untuk deburing lubang bor
Countersink dengan sudut 90 untuk membenamkan sekerup
Countersink dengan sudut 75 untuk membenamkan paku keling
Countersink dengan sudut 120 digunakan untuk membenamkan rivet
11
Gambar 1.18. countersink dan Penggunaannya
Unggul Bersama Kami!
5. Counterbore
Counterbore ialah alat pembesar lubang silindris untuk jarak yang tertentu.
Misalkan untuk lubang kepala baut
(untuk membenamkan kepala baut).
Pada counterbore ini memiliki pengarah
(pilot) yang berfungsi sebagai pengarah
untuk menjaga kedudukan pisau potong
agar tetap menyayat pada posisi
kedudukannya tetap satu sumbu dengan
Gambar
Gambar1.19.
1.20.Counterbor
Counterbor
lubang bor pertama.
12
Unggul Bersama Kami!
4. Baji Tirus
Baji tirus ini berfungsi untuk
membuka mata bor maupun
sarung pengurang dan sarung
penambah pada mata bor
dengan jenis tangkai bulat tirus.
13
Unggul Bersama Kami!
5. Ragum
Mengebor benda
apapun dan bagaimana
pun bentuknya , sebaiknya
benda itu dijepit dengan
alat penjepit ( ragum )
Gambar 1.24 Ragum Mesin agar aman dan baik
hasilnya . kebiasaan mengebor dipegang dengan tangan, meskipun
hasilnya tidak memerlukan ketelitihan adalah kebiasaan yang tidak
baik dan berbahaya, karena dapat mengakibatkan:
a. Luka pada pekerja itu sendiri apabila benda itu tidak tertahan dan
terputar oleh putaran bor .
b. Bor patah, karena perputaran tidak sepusat berhubungan adanya
beban atau benda kerja yang terputar .
c. Melukai orang lain yang ada didekatnya jika sampai terjadi benda
kerja itu terloncat.
6. Baut T (T bolt)
Disebut baut T
karena badan baut ini
berbentuk seperti huruf T
yang ujungnya terdapat ulir
dan berpasangan dengan
mur .fungsi dari baut T
adalah sebagai pengikat
pada proses pengeboran .
14
Unggul Bersama Kami!
15
Unggul Bersama Kami!
16
Unggul Bersama Kami!
11. klem C
Secara
umum klem dibuat
dari baja yang
dikeraskan dan
dilengkapi dengan
Gambar 1.30 Klem C baut – baut
pengikat.
17
Unggul Bersama Kami!
18
Unggul Bersama Kami!
BAB III
ELEMEN – ELEMEN DASAR DAN PRINSIP KERJA MESIN BOR
I = d1
d2
Dimana:
I = Angka transmisi
d1 = Diameter pully penggerak
d2 = Diameter pully yang digerakkan
2. Kecepatan potong
Cs = Kecepatan potong ( m / menit )
Cs = . d . n (m / menit)
d = Diameter mata bor ( mm )
1000
n = Kecepatan putaran (Rpm )
19
Unggul Bersama Kami!
3. Kedalaman potong
a = d ( mm ) d = Diameter ( mm )
z
z = Jumlah mata potong
4. Gerak makan
Fz = Cs ( mm / r ) Fz = Gerak makan ( mm / r )
n .z
Cs = kecepatan potong
n = Kecepatan putaran ( rpm )
z = Jumlah mata potong
5. Waktu pemotongan
tc = lt / Cs menit
lt = lx + lw + ln
n = 1000 . Cs ( rpm)
.d
20
Unggul Bersama Kami!
21
Unggul Bersama Kami!
1. Kecepatan putaran
n = 1000 . Cs ( rpm)
.d
= 1000. 20
3,14 . 10
= 20000
3,14
= 636,94 rpm
= 637 rpm.
2. Gerak makan
Fz = Cs ( mm / r )
n .z
= 20
637 . 2
= 0,0156 ( mm / r )
3. Kedalaman potong
A = d
Z
= 10 Tuas
2 Penekan
= 5 mm
B.
PRINSIP KERJA MESIN BOR
Prinsip kerja mesin bor Roda gigi
adalah dimana daya dari
Batang
rack
22
Gambar 1.32. Prinsip kerja mesin bor
Unggul Bersama Kami!
Langkah pengeboran
1. Marking
Tujuannya untuk menenentukan titik pusat bahan yang akan dibor.
Untuk menentukan titik pusat tersebut dapat dilakukan dengan membuat
perpotongan garis.
2. Setting
a. Menentukan titik pusat pengeboran
Penitikan
Untuk mendapatkan hasil pengeboran yang baik, maka
langkah-langkah pengeboran harus dilaksanakan dengan
baik terutama pada penitikan, karena dalam penitikan yang
salah akan mengakibatkan kesalahan letak lubang. Jadi
dalam penitikan harus tepat pada titik silang kedua garis.
Titik pusat lubang dengan penitik sudut 90°dan periksa
hasil titikan.
23
Unggul Bersama Kami!
b. Memilih bor
Pilih bor pada ukuran yang diperlukan
Periksa ukuran bor
Periksa secara visual apakah bor tidak rusak atau usang dan
pengasahan sisi potong betul
Periksa apakah bagian tirus batang bor tidak rusak
c. Memasang bor
Mata bor dapat dipasang dengan:
Sarung pengurang atau sarung penambah
untuk jenis mata bor bertangkai tirusataukonis
Cekam
Untuk jenis mata bor tangkai bulat lurus.
Mengatur kecepatan
Untuk mengatur kecepatan putar bor (RPM = Revolution per
menit) yang perlu diperhatikan dan tergantung dari:
Bahan bor
Bahan yang dibor
24
Unggul Bersama Kami!
Diameter bor
3. Proses
Pengeboran pendahuluan untuk mengebor diameter yang besar maka
dilaksanakan terlebih dahulu pengeboran pendahuluan. Pengeboran
pendahuluan dilakukan dengan menggunakan mata bor yang lebih kecil
atau sama dengan setengah diameter lubang yang diinginkan.
Dimana dapat juga pengeboran pendahuluan ini sebagai pengarah dari bor
besar, maka pada waktu pengeboran pendahuluan harus benar-benar senter
dengan bekas penitikan sehingga akan dihasilkan pengeboran pendahuluan
yang tepat ditengah-tengah.
4. Finishing
Setelah pengeboran akhir ini supaya hasil pengeboran tidak tajam dapat dicamper
dengan menggunakan counter sink.
25
Unggul Bersama Kami!
26
Gambar1.35 Bibir dan sudut tidak
sama
Unggul Bersama Kami!
3) Bibir pemotong tidak sama panjang dan sudut bibir pemotong tidak
sama besar
maka :
Lubang akan lebih besar
Bentuk geram tidak sama
Benda kerja akan ikut berputar
Bor akan patah
27
Unggul Bersama Kami!
28
Unggul Bersama Kami!
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan mencermati makalah dan penjelasan serta alat bantu pada mesin bor,
maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Sudut – sudut mata bor sangat berpengaruh terhadap hasil pengeboran.
2. Kecepatan potong dan sudut mata bor ditentukan oleh jenis bahan yang
akan dibor.
3. Jenis – jenis mesin bor tergantung pada penggunaannya.
4. Penggunaan alat – alat harus sesuai dengan fungsinya.
B. Saran – saran
1. Hendaknya dalam proses pengeboran benda kerja dijepit dengan
menggunakan ragum untuk mendapatkan hasil yang baik dan yang paling
utama untuk menjaga keselamatan kerja.
2. Diharapkan pada seluruh pembaca untuk memahami langkah – langkah
serta ketentuan dalam pengeboran.
29