Anda di halaman 1dari 29

Unggul Bersama Kami!

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Perkembangan teknologi yang cepat di era global ini mendorong
DU/DI (dunia usaha atau dunia industri) untuk meningkatkan kwalitas produk
dengan menerapkan standart pengendali mutu untuk dapat bertahan bahkan
bersaing di tengah ketatnya persaingan usaha. Hal ini tentu akan berdampak
pada system dan kwalitas rekruitmen tenaga kerja.
Kemajuan teknologi disamping sangat dirasakan manfaatnya namun
disisi lain bagi calon tenaga kerja akan mempersempit pintu masuk menjadi
bagian dari DU/DI sebagai tenaga kerja. Kemajuan teknologi berdampak
langsung terhadap rekruitmen tenaga kerja terutama dari sisi kwalitas.
Sumber daya manusia yang kompeten dibidangnya merupakan
tuntutan utama bagi dunia industri, bukan saja tuntutan akan keahlian dasar
tetapi juga hal-hal yang bersifat wawasan dalam kompetisi bisnis seperti
kreatif,produktif dan intuitif. Dunia usaha dan industri yang saat ini hampir
seluruhnya telah mempergunakan alat-alat modern dalam pengerjaan
produknya, sangat mengharapkan lulusan SMK telah mampu dan terampil
dalam mengoperasikan alat-alat modern tersebut. Untuk itu calon pendidik
ditingkat SMK yang selama ini diakui sebagai pencipta dan pemasok tenaga
kerja tingkat menengah perlu menyesuaikan mutu tamatannya dengan
mengenal secara lengkap dan detail mesin – mesin yang biasa digunakan di
industri tersebut. Untuk itu pada kesempatan ini penulis akan menjelaskan
secara singkat tentang mesin gurdi atau yang di industri sering disebut dengan
mesin bor atau drilling machine. Ini adalah bagian dari sekian banyak mesin
yang biasa digunakan di industri.

1
Unggul Bersama Kami!

B. TUJUAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi
Mekanik. dan setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat
mengetahui tentang:
1. Pengertian mesin bor
2. Jenis-jenis mesin bor
3. Berbagai jenis alat potong dan alat bantu yang dipakai pada mesin
bor
4. Prinsip kerja mesin bor.

C. BATASAN MASALAH
Makalah ini hanya membahas secara singkat tentang mesin bor. Adapun
ruang lingkup pembahasan makalah adalah :
1. Pengertian mesin bor
2. Jenis-jenis mesin bor
3. Alat potong dan alat bantu mesin bor
4. Elemen dan prinsip kerja mesin bor

2
Unggul Bersama Kami!

BAB II
MESIN BOR

A. PENGERTIAN
Mesin bor adalah alat perkakas atau mesin yang berfungsi untuk
membuat lubang pada benda kerja baik dari benda pejal maupun hanya
memperluas lubang (boring) dengan bantuan mata bor yang dipasang
pada ribbon atau cekam.

B. MACAM-MACAM MESIN BOR


a. Mesin bor tangan
Jenis mesin bor ini hanya dapat digunakan untuk pekerjaan
tertentu saja.
Misalkan untuk
plat- plat tipis,
plat- plat lunak,
kayu, yang tidak
memerlukan
ketelitian tinggi.
Gambar 1.1 Mesin bor tangan Jenis mesin ini
biasanya memiliki
kapasitas pencekaman mata bor maksimal Ø10 mm

b. Mesin bor listrik atau mesin bor pistol


Mesin ini masih termasuk mesin
bor tangan akan tetapi mesin ini

Gambar 1.2. Mesin bor pistol


Unggul Bersama Kami!

telah menggunakan bantuan tenaga listrik dalam memutar mata bornya.


Mesin ini digunakan untuk pekerjaan kasar (tingkat ketelitiannya). Jenis
mesin ini biasanya memiliki kapasitas pencekaman mata bor maksimal
Ø13 mm
c. Mesin bor bangku
Mesin bor bangku adalah mesin bor yang dimana tempat mengikat mesin
ini (kedudukan mesin) berada
pada bangku. Mesin ini
mempunyai kapasitas pencekaman
sedang yaitu sampai Ø16mm. dan
mesin ini biasa digunakan pada
pekerjaan konstruksi.

Gambar 1.3 Mesin bor Bangku

d. Mesin bor tiang culumn


Mesin bor tiang ini sudah tidak memerlukan meja atau bangku untuk
tempat kedudukan
mesin tersebut
melainkan sudah
berada di lantai
(diikat dilantai).
Mesin ini
memiliki

Gambar 1.4 Mesin Bor Tiang


Unggul Bersama Kami!

kapasitas pencekaman mata bor sampai dengan Ø30mm, dan dilengkapi


dengan tuas penekan manual dan adapula yang dilengkapi dengan
pemakanan otomatis.

e. Mesin bor pillar


Mesin bor pillar ini mempunyai kapasitas pengeboran lebih besar
daripada
mesin bor
tiang atau
column
yaitu
sampai
dengan
Ø50mm.
mesin ini
selain
Gambar 1.5 Mesin Bor Pilar dilengkapi
dengan
tuas otomatis juga dilengkapi tiang penyangga meja mesin.

f. Mesin bor radial


Mesin ini banyak
digunakan untuk
pekerjaan yang besar,
disebut radial karena

Gambar 1.6 Mesin Bor Radial


Unggul Bersama Kami!

poros utama dari mesin bor ini dipasang di pelana dengan arah radial.
Dan disarankan pada saat melakukan pengeboran dilakukan sedekat
mungkin dengan tiang untuk menghindari getaran yang berlebihan.
Untuk kapasitas pencekaman mata bor maksimal Ø75mm dengan
bantuan sarung penambah.
g. Mesin bor jig
Mesin ini digunakan untuk
membuat lubang dengan jarak
antar lubang yang
membutuhkan ketelitian tinggi.
Karena mesin ini dilengkapi
dengan eretan untuk
menentukan sumbu dan titik
pengeboran. Dan kebanyakan
Gambar 1.7 mesin bor Jig
mesin ini digunakan di industri
besar.

h. Mesin Boring Head


Mesin ini biasa digunakan untuk meluaskan lubang dengan ukuran yang
besar sehingga tidak memungkinkan menggunakan mata bor, selain itu
biasanya juga dibutuhkanDoc. SMKN
ukuran yang2sangat
Wonosari
teliti.2004
Ukuran lubang dapat
disetel sesuai dengan yang dinginkan dengan tanpa mengganti alat
potong.

Cover GEAR BOX HAND TRACTOR


ATMI6 SOLO 2004
Unggul Bersama Kami!

Gambar1.8 peluasan lubang dengan mesin boring head


C. ALAT POTONG DAN ALAT BANTU
a. Alat Potong
Alat potong dalam proses pengeboran adalah alat yang digunakan
untuk memotong (menyayat) benda kerja yang dibor.
Adapun jenis-jenis alat potong pada mesin bor antara lain:
1. NC drill
Adalah alat potong yang digunakan untuk membuat awalan pada proses
pengeboran agar mendapatkan titik pusat pengeboran yang baik (tidak
bergeser)
2. Center drill
Alat potong ini fungsinya sama dengan NC drill yang digunakan untuk
membuat awalan pada proses pengeboran agar mendapatkan titik pusat
pengeboran yang baik (tidak bergeser)

Gambar 1.9. center drill

7
Unggul Bersama Kami!

3. Drill
Alat potong ini adalah alat yang digerakkan berputar untuk menyayat agar
terjadi lubang. Alat inilah yang akan menentukan ukuran lubang yang
akan kita buat.
Drill atau mata bor terbagi menjadi beberapa jenis antara lain:
 Menurut ukurannya
a). Mata bor satuan metric
Biasanya ukuran ini dapat diperoleh dengan kenaikan ukuran
diameter tiap 0,1mm dan 0,5mm
b). Mata bor satuan inchi
Pada ukuran ini ukuran diameter biasanya dalam pecahan.
 Menurut bentuk tangkai
a). Bentuk bulat lurus (jenis straight shank)
Bentuk bulat lurus ini digunakan dengan dicekam pada cekam
bor tersebut.

Gambar 1.10. Mata bor dengan tangkai bulat lurus

b). Bentuk Bulat tirus (jenis tempered shank)


Jenis bulat tirus ini hanya dapat digunakan dengan tambahan
sarung pengurang maupun sarung penambah, dan tidak boleh
dicekam dengan cekam sebagaimana bentuk bulat lurus.

Gambar 1.11. Mata bor dengan tangkai bulat tirus

8
Unggul Bersama Kami!

c). Bentuk bulat lurus dengan ujung berulir (jenis straight screw
shank)
Jenis ini dapat di pasang dengan mencekam mata bor tersebut
sebagaimana pada bentuk bulat lurus, dan juga dapat
digunakan dengan bantuan drawbar (baut pengikat) pada arbor.

 Menurut jumlah
Gambar pilinan
1.12. Mata bor dengan tangkai bulat lurus berulir
a). Pilinan ganda (jumlah pilinan dua buah)
Mata bor dengan jumlah pilinan dua buah digunakan untuk
membuat lubang logam pejal (solid).
b). Pilinan tiga
Drill dengan jumlah pilinan tiga buah digunakan untuk
melebarkan lubang yang telah ada.
c). Pilinan Empat
Drill dengan jumlah pilinan empat buah digunakan untuk
melebarkan lubang yang telah ada (boring).
 Menurut bahan pembuat drill
a). Drill yang terbuat dari baja karbon
b). Terbuat dari baja kecepatan tinggi
c). Carbide
 Menurut sudut sudut – sudut mata bor
Sudut mata bor sangat berpengaruh pada hasil pengeboran dan
sudut ini juga ditentukan oleh bahan yang akan kita buat lubang.
Adapun sudut-sudut yang lazim digunakan pada pengasahan mata
bor spiral adalah:

Sudut – sudut mata bor spiral

   = Sudut bebas

9 
Gambar 1.13. Sudut mata bor
Unggul Bersama Kami!

 = Sudut mata pemotong


 = Sudut buang tatal
 = Sudut pemotong

a) Mata bor dengan sudut mata sayat 118


Sudut ini biasa diterapkan pada mata bor dengan jarak antar
pilinan (kisar) sedang dan digunakan untuk mengebor : baja,
besi tuang, besi tempa dll.

Gambar 1.14. Mata bor bersudut 118

b) Mata bor dengan sudut mata sayat 130


Sudut ini biasa diterapkan pada mata bor dengan jarak antar
pilinan (kisar) kecil dan biasa digunakan untuk mengebor:
Aluminium, tembaga, timah, seng, dll.

Gambar 1.15. Mata bor bersudut 130

c) Mata bor dengan sudut mata sayat 80


Sudut ini biasa diterapkan pada mata bor dengan jarak antar
pilinan (kisar) besar dan biasa digunakan untuk mengebor:
marmer, batu tulis, fiber, ebonite, dll.

10
Unggul Bersama Kami!

Gambar 1.16. Mata bor bersudut 80

d) Mata bor dengan sudut mata sayat 30


Sudut ini biasa diterapkan pda mata bor dengan jarak antar
pilinan (kisar) besar dan biasa digunakan untuk mengebor:
karet keras dan plastik.

Gambar 1.17. Mata bor bersudut 30

4. Contersink
Countersink ialah alat potong dalam proses pengeboran yang berfungsi
sebagai alat deburing, maupun pembenam sekerup dan untuk paku keeling
sesuai dengan sudut countersink tersebut.
 Countersink bersudut 60 untuk deburing lubang bor
 Countersink dengan sudut 90 untuk membenamkan sekerup
 Countersink dengan sudut 75 untuk membenamkan paku keling
 Countersink dengan sudut 120 digunakan untuk membenamkan rivet

11
Gambar 1.18. countersink dan Penggunaannya
Unggul Bersama Kami!

5. Counterbore
Counterbore ialah alat pembesar lubang silindris untuk jarak yang tertentu.
Misalkan untuk lubang kepala baut
(untuk membenamkan kepala baut).
Pada counterbore ini memiliki pengarah
(pilot) yang berfungsi sebagai pengarah
untuk menjaga kedudukan pisau potong
agar tetap menyayat pada posisi
kedudukannya tetap satu sumbu dengan
Gambar
Gambar1.19.
1.20.Counterbor
Counterbor
lubang bor pertama.

b. Perlengkapan dan alat Bantu dalam mengebor


1. Cekam bor
Cekam bor atau sering disebut juga
dengan ribbon atau hower
Berfungsi untuk mencekam
atau mengikat mata bor,
countersink dan counterbore
dengan jenis tangkai bulat
lurus. Perlu diperhatikan dalam
membuka maupun mengunci
Gambar 1.20. Cekam bor

12
Unggul Bersama Kami!

cekam harus menggunakan kunci cekam yang sesuai, tidak dibenarkan


dengan menggunakan palu ataupun alat yang lain.
2. Bor angle gauge
Alat ini berfungsi untuk
mengukur sudut dan panjang
bibir pada mata bor.

3. Mal diameter bor Gambar 1.21 bor angle gague


Pada umumnya mata bor yang
sering dipakai tanda
ukurannya sudah hilang,
sehingga perlu diukur dengan
mal bor atau dapat juga diukur
dengan jangka sorong ataupun
micrometer.Perlu diperhatikan
Gambar 1.22. Mal diameter bor Gambar 1.22. bor angle gague
dalam mengukur bor dengan mal bor tidak boleh dipaksakan agar
tidak merusak mal tersebut.

4. Baji Tirus
Baji tirus ini berfungsi untuk
membuka mata bor maupun
sarung pengurang dan sarung
penambah pada mata bor
dengan jenis tangkai bulat tirus.

Gambar 1.23. Baji tirus

13
Unggul Bersama Kami!

5. Ragum
Mengebor benda
apapun dan bagaimana
pun bentuknya , sebaiknya
benda itu dijepit dengan
alat penjepit ( ragum )
Gambar 1.24 Ragum Mesin agar aman dan baik
hasilnya . kebiasaan mengebor dipegang dengan tangan, meskipun
hasilnya tidak memerlukan ketelitihan adalah kebiasaan yang tidak
baik dan berbahaya, karena dapat mengakibatkan:
a. Luka pada pekerja itu sendiri apabila benda itu tidak tertahan dan
terputar oleh putaran bor .
b. Bor patah, karena perputaran tidak sepusat berhubungan adanya
beban atau benda kerja yang terputar .
c. Melukai orang lain yang ada didekatnya jika sampai terjadi benda
kerja itu terloncat.

6. Baut T (T bolt)
Disebut baut T
karena badan baut ini
berbentuk seperti huruf T
yang ujungnya terdapat ulir
dan berpasangan dengan
mur .fungsi dari baut T
adalah sebagai pengikat
pada proses pengeboran .

Gambar 1.25. Baut T

14
Unggul Bersama Kami!

pemakaian baut ini pada umumnya dipasangkan pada celah alur T


(tslot) pada meja .

7. Plat penjepit dan block bertingkat


Plat penjepit dan Block bertingkat Block bertingkat pada
umumnya
berbentuk
seperti tangga,
yang fungsinya
sebagai bantalan
penjepit pada
waktu
Gambar 1.26.Block bertingkat
pengeboran .
adapun pemakaiannya digunakan dua buah block bertingkat yang
didukung penjepit jajar.dibuat bertingkat dengan tujuan untuk
menyesuaikan tinggi benda kerja yang akan dibor.
Hal – hal yang harus diperhatikan pada waktu menjepit :
1. Arah dari gaya jepit .
Arah dari gaya jepit harus lebih baik ditunjukan ketitik
perletakan atau ketitik sandaran . menjepit dalam tiga
jurusan hanya terdapat pada perkakas jepit khusus.
Biasanya kita harus membuat pilihan antara menjepit
vertical dengan pelat jepit atau menjepit samping dalam
sebuah jepit mesin .
2. Besarnya gaya jepit

15
Unggul Bersama Kami!

Besarnya gaya jepit juga penting sekali. Pada


penjepitan yang terlampau berat, benda kerja dapat
tertambat lewat batas atau bentuknya berubah tetap. Pada
penjepitan yang terlampau ringan benda kerja dapat
berputar atau terlempar keluar dari perlengkapan jepit.
3. Tempat gaya jepit itu bekerja
Pada penjepitan diatas tempat yang tidak tepat dapat
terjadi perubahan bentuk yang tetap.

8. Dongkrak atau penahan


Dongkrak atau
penahan berfungsi
sebagai penahan pada
proses pengeboran
dengan tujuannya
untuk mengurangi
getaran benda kerja
Gambar 1.27 Dongkrak Ulir pada saat proses
pengeboran.

9. V block & klem

Gambar 1.28 V Block

16
Unggul Bersama Kami!

Dalam proses pengeboran V block dan klem berfungsi sebagai


penjepit benda kerja yang berbentuk
bulat.

10. Block siku


Block siku yang meruppakan alat Bantu pada pengeboran ini
digunakan untuk
mensejajarkan benda
kerja sebelum dibor,
supaya hasil dari
pengeboran tegak lurus
Gambar 1.29 Blok Siku terhadap meja mesin bor.
Biasanya block siku ini
ditempatkan diatas meja mesin bor.

11. klem C
Secara
umum klem dibuat
dari baja yang
dikeraskan dan
dilengkapi dengan
Gambar 1.30 Klem C baut – baut
pengikat.

17
Unggul Bersama Kami!

Digunakan pada pengerjaan yang perlu dilakukan sekaligus pada dua


buah benda kerja dan juga untuk mengikat benda kerja pada meja
mesin. Disebut klem C karena badan klem ini berbentuk huruf C
penggunaannya sangat luas, baik pada penggambaran dan pengerjaan
benda kerja yang tidak memungkinkan dijepit pada ragum (contoh
plat, dll).
penggunaan klem diatas tergantung pada :
- Bentuk Pengerjaan
- Tempat pengikatan ( dimeja atau dimesin )
- Operasi pengerjaan ( dibor atau dimilling dan lain – lain ) .

18
Unggul Bersama Kami!

BAB III
ELEMEN – ELEMEN DASAR DAN PRINSIP KERJA MESIN BOR

A. ELEMEN – ELEMEN DASAR


1. Perhitungan perbandingan kecepatan.
Pada mesin bor untuk memindahkan daya dari motor penggerak
menuju poros utama sebagai pengikat mata bor, sebagian mesin bor untuk
mengganti putaran telah dilengkapi dengan tuas pemindah gigi. Akan tetapi
beberapa mesin masih harus menggeser sabuk pada pully bertingkat untuk
mengganti putaran. Maka dibutuhkan perhitungan sebagai berikut:

I = d1
d2

Dimana:
I = Angka transmisi
d1 = Diameter pully penggerak
d2 = Diameter pully yang digerakkan

Gambar 1.31 Pemindah Putaran

2. Kecepatan potong
Cs = Kecepatan potong ( m / menit )
Cs =  . d . n (m / menit)
d = Diameter mata bor ( mm )
1000
n = Kecepatan putaran (Rpm )

19
Unggul Bersama Kami!

3. Kedalaman potong

a = d ( mm ) d = Diameter ( mm )
z
z = Jumlah mata potong

4. Gerak makan

Fz = Cs ( mm / r ) Fz = Gerak makan ( mm / r )
n .z
Cs = kecepatan potong
n = Kecepatan putaran ( rpm )
z = Jumlah mata potong

5. Waktu pemotongan

tc = lt / Cs menit

lt = lx + lw + ln

tc = Waktu pemotongan ( menit )


lt = Panjang permesinan ( mm )
lx = Langkah awal ( mm )
ln = Langkah pengakhiran ( mm )
lw = Panjang pemotongan benda kerja

n = 1000 . Cs ( rpm)
 .d

Cs = Kecepatan potong ( m / menit )


d = Diameter ( mm )

20
Unggul Bersama Kami!

Tabel Kecepatan Potong


KECEPATAN POTONG M/MENIT UNTUK BAHAN
Bahan BOR HSS
Bor Reamer Tap Countersink Counterbore
Baja lunak 20-35 5-8 8-14 10-12 10-12
Baja Keras 10-20 3-5 5-8 4-6 5-8
Besi tuang <200HB 20-40 8-10 10-15 8-10 10-12
Besi tuang >200HB 12-20 6-8 6-10 4-6 5-8
Kuningan 40-80 8-14 8-14 25-30 25-30
Logam ringan 90 15-25 15-25 23-30 25-30
Tabel 1.1 Kecepatan potong

Penggunaan Pendingin pada mesin bor


Proses pengerjaan
Bahan
Bor Reamer
Baja Minyak Potong atau Minyak potong atau
Baja Paduan Minyak Pendingin minyak pendingin
Tembaga
Kuningan
Minyak mineral tanpa Minyak mineral tanpa
Perunggu
pendingin pendingin
Paduan Seng Dan
Tembaga
Tanpa pendingin, minyak
Paduan Magnesium Dromus tanah ditambah minyak
mineral
Minyak pemotong atau Minyak pendingin dan
Paduan almunium
minyak pendingin minyak tanah
Besi tuang Tanpa pendingin Tanpa pendingin
Contoh aplikasi rumus
Tabel 1.2 Penggunaan pendingin
Sebuah benda dari bahan baja lunak akan dibuat lubang ø10mm. Proses pengeboran
menggunakan mata bor HSS dengan 2 mata sayat. Berdasarkan tabel Cs untuk bahan
baja lunak yang diijinkan sebesar 20 - 35
Penyelesaian :

21
Unggul Bersama Kami!

1. Kecepatan putaran
n = 1000 . Cs ( rpm)
 .d
= 1000. 20
3,14 . 10
= 20000
3,14
= 636,94 rpm
= 637 rpm.

2. Gerak makan
Fz = Cs ( mm / r )
n .z
= 20
637 . 2
= 0,0156 ( mm / r )

3. Kedalaman potong
A = d
Z
= 10 Tuas
2 Penekan

= 5 mm

B.
PRINSIP KERJA MESIN BOR
Prinsip kerja mesin bor Roda gigi
adalah dimana daya dari

Batang
rack

22
Gambar 1.32. Prinsip kerja mesin bor
Unggul Bersama Kami!

sebuah penggerak (motor listrik) dipindahkan melaui perantara sabuk


pemutar/belt maupun gigi perantara untuk memutar sebuah poros yang pada
ujung poros tersebut terdapat cekam mata bor, sehingga mata bor ikut
berputar. Pada saat mata bor berputar diberikan tekanan melaui tuas penekan
yang untuk menekan poros tersebut kebawah hingga menyentuh dan menekan
benda kerja. Dengan adanya gerak putar pada poros dan tekanan tersebut
dimana mata bor membentuk sudut yang tajam maka akan terjadi penyayatan
pada benda kerja.

Langkah pengeboran
1. Marking
Tujuannya untuk menenentukan titik pusat bahan yang akan dibor.
Untuk menentukan titik pusat tersebut dapat dilakukan dengan membuat
perpotongan garis.

2. Setting
a. Menentukan titik pusat pengeboran
 Penitikan
Untuk mendapatkan hasil pengeboran yang baik, maka
langkah-langkah pengeboran harus dilaksanakan dengan
baik terutama pada penitikan, karena dalam penitikan yang
salah akan mengakibatkan kesalahan letak lubang. Jadi
dalam penitikan harus tepat pada titik silang kedua garis.
Titik pusat lubang dengan penitik sudut 90°dan periksa
hasil titikan.

23
Unggul Bersama Kami!

 Dengan menggunakan center tap


Untuk menentukan titik pusat pengeboran yang presisi
dapat dilakukan dengan menggunakan center tap. Langkah
awal pasang center tap pada cekam mesin bor, kemudian
turunkan center tap tersebut tepat pada perpotongan kedua
garis (titik pusat pengeboran). Setelah yakin tepat pada titik
pusatnya, ikat dengan kuat benda kerja dan ganti center tap
dengan center drill maupun NC drill untuk memperoleh
titik awal pengeboran sebelum menggunakan mata bor
sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

b. Memilih bor
 Pilih bor pada ukuran yang diperlukan
 Periksa ukuran bor
 Periksa secara visual apakah bor tidak rusak atau usang dan
pengasahan sisi potong betul
 Periksa apakah bagian tirus batang bor tidak rusak
c. Memasang bor
Mata bor dapat dipasang dengan:
 Sarung pengurang atau sarung penambah
untuk jenis mata bor bertangkai tirusataukonis
 Cekam
Untuk jenis mata bor tangkai bulat lurus.
 Mengatur kecepatan
Untuk mengatur kecepatan putar bor (RPM = Revolution per
menit) yang perlu diperhatikan dan tergantung dari:
 Bahan bor
 Bahan yang dibor

24
Unggul Bersama Kami!

 Diameter bor

3. Proses
Pengeboran pendahuluan untuk mengebor diameter yang besar maka
dilaksanakan terlebih dahulu pengeboran pendahuluan. Pengeboran
pendahuluan dilakukan dengan menggunakan mata bor yang lebih kecil
atau sama dengan setengah diameter lubang yang diinginkan.
Dimana dapat juga pengeboran pendahuluan ini sebagai pengarah dari bor
besar, maka pada waktu pengeboran pendahuluan harus benar-benar senter
dengan bekas penitikan sehingga akan dihasilkan pengeboran pendahuluan
yang tepat ditengah-tengah.

4. Finishing
Setelah pengeboran akhir ini supaya hasil pengeboran tidak tajam dapat dicamper
dengan menggunakan counter sink.

25
Unggul Bersama Kami!

Kesalahan-kesalahan dalam mengebor

1) Sudut mata bor yang tidak


simetri
maka :
 Lubang yang dihasilkan
tetap
 Bibir makan yang sebelah
sehingga
Gambar 1.33 Sudut tidak simetri
geram yang luar hanya pada satu alur
 Benda kerja diam tidak bergetar
 Bor cepat tumpul

2) Bibir pemotong tidak sama


panjang
maka :
 Lubang akan lebih besar
daripada ukuran bor
 Bentuk geram tidak sama
 Benda kerja akan ikut
berputar Gambar 1.34 Sudut tidak sama
panjang
 Bor akan patah

26
Gambar1.35 Bibir dan sudut tidak
sama
Unggul Bersama Kami!

3) Bibir pemotong tidak sama panjang dan sudut bibir pemotong tidak
sama besar
maka :
 Lubang akan lebih besar
 Bentuk geram tidak sama
 Benda kerja akan ikut berputar
 Bor akan patah

27
Unggul Bersama Kami!

Mengebor tidak menggunakan pendingin


maka :
 Geram akan panas sekali
 Menimbulkan suara berisik
 Mata bor akan cepat tumpul
Kecuali mengebor besi tuang atau baja tuang tidak dipergunakan pendingin
karena bila menggunakan pendigin logam tersebut akan selalu membuat lapisan
keras sehingga bor cepat tumpul.
Gambar 1.36 Mengebor tanpa
pendingin

28
Unggul Bersama Kami!

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan mencermati makalah dan penjelasan serta alat bantu pada mesin bor,
maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Sudut – sudut mata bor sangat berpengaruh terhadap hasil pengeboran.
2. Kecepatan potong dan sudut mata bor ditentukan oleh jenis bahan yang
akan dibor.
3. Jenis – jenis mesin bor tergantung pada penggunaannya.
4. Penggunaan alat – alat harus sesuai dengan fungsinya.

B. Saran – saran
1. Hendaknya dalam proses pengeboran benda kerja dijepit dengan
menggunakan ragum untuk mendapatkan hasil yang baik dan yang paling
utama untuk menjaga keselamatan kerja.
2. Diharapkan pada seluruh pembaca untuk memahami langkah – langkah
serta ketentuan dalam pengeboran.

29

Anda mungkin juga menyukai