DASAR TEORI
Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja
yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan
pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda
kerja. Benda dipegang oleh pencekam yang biasa di pasang diujung poros utama
(spindel). Dengan mengatur lengan pengatur yang terdapat pada kepala diam,
putaran poros utama (n) dapat dipilih. Harga putaran poros utama umumnya dibuat
bertingkat, dengan aturan yang telah distandarkan, misalnya ..., 630, 710, 800, 900,
1000, 1120, 1250, 1400, 1600, 1800 dan 2000, ... rpm. Untuk mesin bubut dengan
putaran motor variable, ataupun dengan system transmisi variable kecepatan
putaran poros utama tidak lagi bertingkat melainkan kontinyu.
Pahat dipasangkan pada kedudukan pahat (tool post) dan kedalaman potong
(a) diatur dengan menggeserkan peluncur silang melalui roda pemutar (skala pada
pemutar menunjukan selisih harga diameter) dengan demikian kedalaman gerak
transmisi bersama-sama dengan kereta dan gerak makannya diatur dengan lengan
pengatur pada rumah roda gigi. Gerak makan (f) yang tersedia pada mesin bubut
bermacam-macam dan menurut tingkatan yang telah distandarkan, misalnya : ...;
0,1; 0,112; 0,125; 0,14; 0,16; ...[mm/(r)].
A. Secara dimensi
Jenis mesin bubut pada garis besarnya dilihat dari dimensinya dapat
diklasifikasikan menjadi 4 (empat kelompok) :
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk
peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda
kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model
lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai,
konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan berat.
Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang
dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan
mesin-mesin bubut pada umumnya.
B. Secara Prinsip
Secara prinsip lain mesin bubut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
antara lain adalah :
1. Mesin Bubut Centre Lathe
Mesin bubut ini dirancang untuk berbagai macam bentuk dan yang paling
umum digunakan, cara kerjanya benda kerja dipegang (dicekam) pada poros spindle
dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya, yaitu pada
pusat sumbu putarnya, sementara ujung lainnya dapat ditumpu dengan center lain.
Mesin ini bekerja secara otomatis pada pembuatan benda kerja yang dibubut
dari tangan, pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan
batang yang baru dan menyalurkan produk yang telah dikerjakan, oleh sebab itu
satu pekerja dapat mengawasi beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.
Karakteristik utama dari mesin bubut jenis ini adalah bahwa pahat untuk
operasi berurutan dapat diatur dalam kesiagaan untuk penggunaaan dalam urutan
yang sesuai. Meskipun diperlukan keterampilan yang sangat tinggi untuk mengunci
dan mengatur pahat dengan tepat.
Mesin bubut vertikal adalah sebuah mesin yang mirip Freis pengebor
vertikal, tetapi memiliki karakteristik pengaturan turret untuk memegang pahat.
Terdiri atas pencekam atau meja putar dalam kedudukan horizontal, dengan turret
yang dipasangkan diatas rel penyilang sebagai tambahan, terdapat paling tidak satu
kepala samping yang dilengkapi dengan turret bujur sangkar untuk memegang
pahat. Semua pahat yang dipasangkan pada turret atau kepala samping mempunyai
perangkat penghenti masing-masing, sehingga panjang pemotongan dapat sama
dalam daur mesin yang berurutan. Pengaruhnya adalah sama seperti bubut turret
yang berdiri pada ujung kepala tetap.
1. Tail Stock
Untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian ujung yang
berseberangan dengan pencekam (chuck) pada proses pemesinan dilakukan
2. Lead Crew
Poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar dengan
bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan
roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik. Dipasang ke pembawa
(carriage) dan digunakan sebagai ulir pengarah untuk membuat ulir saja dan
bisa dilepas kalau tidak dipakai.
3. Feedrod
Terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan daya
dari kotak pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan mekanisme
apron dalam arah melintang atau memanjang.
4. Carriage
Terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron. Konstruksinya kuat
karena harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong. Dilengkapi dengan
dua cross slide untuk mengarahkan pahat dalam arah melintang. Spindle yang
atas mengendalikan gerakan dudukan pahat dan spindle atas untuk
menggerakkan pembawa sepanjang landasan.
5. Tool Post
Digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan menggunakan
pemegang pahat.
6. Head Stock
Tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut yang mengatur
putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.
Bentuk ulir didapat dengan cara menggerinda pahat menjadi bentuk yang
sesuai dengan menggunakan referensi mal ulir (thread gauge). Atau bisa juga
menggunakan pahat tertentu ukurannya yang sudah di jual di pasaran, biasanya
untuk ulir-ulir standar.
6. Pembubutan Drilling
7. Pembubutan Boring
Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja seperti pada pegangan
tang,obeng agar tidak licin.
9. Pembubutan Reaming
Memperhalus lubang pada benda kerja. Hal ini dilakukan untuk hasil
pembubutan dalam atau pengeboran di atas mesin bubut. Pada tingkatan tertentu
dibutuhkan kehalusan sesuai ketentuan. Untuk kegiatan tersebut dipergunakan
alat Reamer. Benda berlubang yang akan dihaluskan dikepit pada cekam kepala
tetap, sementara reamer dipasang pada hower dan dijepit di senter kepala lepas.
Pada saat proses penghalusan, posisi kepala lepas didekatkan sehingga reamer
dapat masuk ke lubang benda kerja. Selanjutnya, mesin dinyalakan dan putaran
reamer digerakkan memasuki lubang sehingga geriginya bergesek dengan
dinding lubang. Pada saat itulah terjadi proses penghalusan dinding lubang.
1. Pahat Bubut
Untuk setiap pengerjaan pembubutan di perlukan pahat yang tepat, misalnya
untuk pengerjaan kasar (roughing), halus (finishing), pwermukaan (facing), bor,
ulir dan lain-lain. Pahat-pahat yang umum dipakai, biasanya sudah dibuat
standar, antara lain :
a. Pengerjaan Kasar
Dalam pengerjaan kasar pahat-pahat harus memakan material dalam
waktu singkat, karenanya pahat harus berbentuk tegap dan mantap.
Permukaan dapat berbentuk lurus atau lengkung. Dilihat dari kedudukan
pemotongannya, pahat ini dibedakan menjadi pahat kanan dan kiri.
b. Pengerjaan Halus
Pengerjaan ini untuk menghasilkan permukaan yang rata. Untuk itu
dapat dipakai pahat lurus dengan tepi potong yang bulat. Atau pahat hidung
persegi. Setelah diasah, tepi potong pahat harus diolesi dengan minyak/oli
untuk penambah kerataan benda kerja yang akan dihasilkan. Permukaan
yang rata berguna untuk mengurangi gesekan dengan bagian yang bergerak.
c. Pengerjaan Permukaan
Untuk pengerjaan permukaan dan untuk mengilangkan sudut-sudut
yang tajam dapat dipergunakan pahat sisi. Tepi potong sekunder pahat ini
menyebabkan geram tidak dapat keluar dengan bebas, karenanya pahat ini
harus digerakkan dengan arah dari pusat ke arah luar benda kerja. Pahat sisi
ini dapat dibagi dua yaitu, pahat sisi kiri dan pahat sisi kanan.
d. Pengerjaan Bentuk-bentuk Khusus
Untuk pengerjaan bentuk-bentuk tertentu yang sudah distandarkan,
dapat dipakai pahat dengan bentuk tepi potong yang sesuai dengan hasil
yang diinginkan misalnya pahat potong, pahat ulir, pahat bor, dan lain-lain.
2. Senter
Senter adalah alat yang terbuat dari baja yang dikeraskan dan digunakan
untuk memikul benda kerja yang akan di bubut.
Pembawa adalah alat yang berfungsi membawa benda kerja untuk ikut
berputar sewaktu membubut, alat ini terbuat dari baja tuang dan mempunyai baut
ikat, benda kerja yang akan di bubut dimasukan bagian ujungnya pada lubang
pembawa kemudian dijepit dengan baut tadi, bentuk alat ini ada yang berujung lurus
dan ada yang berujung bengkok dan pemakaiannya tergantung dari bentuk pelat
pembawa mesin bubut.
Cakra penjepit/pelat genggam/ cekam ada dua macam yaitu, cekam yang
mempunyai rahang 4 buah (biasanya tidak otomatis, diputar satu persatu) yang
berfungsi untuk menjepit benda kerja yang berbentuk segi empat, tidak teratur,
bulat atau penjepitan benda kerja tidak harus di tengah-tengah, pada cekam ini
terdapat garis-garis melingkar yang gunanya untuk memudahkan atau mempercepat
pengaturan letak benda kerja ditengah-tengah sehingga titik tengahnya segaris
dengan garis senter mesin. Sedangkan cekam berahang 3 yang memutar sendiri
secara otomatis. Alat ini berbentuk bundar dan mempunyai rahang untuk penjepit
benda kerja. Pada jenis cekam 3 rahang dapat bergerak otomatis atau memusat
sendiri jika salah satu kuncinya di putar. Cekam ini khusus untuk membubut atau
menjepit benda bulat atau bersegi 3; 6; 9 yang sama sisi.
Gambar 1.6 Cakra Penjepit
Untuk menjepit benda kerja yang sudah halus dan bulat (karena diameternya
kecil sehingga sulit untuk dijepit oleh cekam atau pembawa) maka digunaka kollet
(collet) atau tang penjepit dinamakan juga tanduk penambat. Bentuknya bulat
panjang, lehernya tirus dan berlubang, ujungnya berulir dan kepalanya. Di belah
menjadi tiga bagian dan ukurannya bermacam-macam.
7. Pendingin Pahat
TUJUAN
2. Mahasiswa dapat mengetahui komponen dan bagian – bagian dari mesin bubut.
BAB III
ALAT DAN BAHAN
1. Kacamata.
2. Jangka Sorong.
3. Cairan pendingin.
4. Tapper.
5. Logam ST-32.
BAB IV
5. Pastikan logam terjepit dan berputar dengan sempurna dengan cara memukulnya
6. Jika telah terjepit sempurna, maka matikan mesin dan masukkan transmisi rpm
8. Gunakan pahat bubut untuk proses facing dan atur pahat hingga tegak lurus
9. Pada proses awal, atur pahat bubut sedemikian rupa hingga menyentuh logam
dengan cara memutar eretan utama dan eretan melintang mendekati logam.
10. Jika pahat telah menyentuh logam maka, atur skala pada eretan melintang
menjadi nol.
11. Lanjutkan dengan memutar eretan melintang untuk memulai proses facing
12. Lanjutkan dengan proses turning menggunakan rpm 520 hingga membentuk
diameter 25 mm.
13. Melakukan proses center boring terlebih dahulu untuk memastikan posisi
22. Lanjutkan dengan proses tapping (membuat ulir dalam) secara manual
NO. WAKTU
PROSES
1. Persiapan alat dan bahan 10 menit
2. Facing 1 menit
3. Turning Ø25 mm 58 menit
4. Center Boring 1 menit
5. Persiapan Drilling 39 detik
6. Drill M 9,5 40mm 6 menit
7. Grooving Ø18 mm 25 menit
8. Membalikkan posisi benda dan 5 menit
persiapan turning
9. Turning Ø25 mm 32 menit
10. Turning Ø20 mm 19 menit 35 detik
11. Turning Ø12 mm 25 menit 30 detik
12. Threading 20 menit 35 detik
13. Tapping (ulir dalam) 15 menit 44 detik
1. Jelaskan pengertian umum tentang mesin bubut ! (termasuk proses apa saja
yang dilakukan) !
3. Jelaskan posisi sudut mata pahat pada masing-masing proses yang kalian
kerjakan pada mesin bubut ! beri gambar (6 proses)
a) Untuk proses facing umumnya digunakan pahat bubut dengan posisi sudut
baji 55o sejajar dengan permukaan benda kerja yang pemakanannya dimulai
dari luar benda kerja ke arah pusat benda.
Gambar 6.1a Pahat Bubut Facing Gambar 6.1b Sudut Pahat Facing
b) Untuk proses threading digunakan pahat bubut pitch 20. Posisi pahat pahat
saat proses berlangsung adalah tegak lurus (90o) terhadap sumbu putar benda
kerja.
Gambar 6.3a Pahat Rata Kanan Gambar 6.3b Posisi Sudut Pahat
d) Untuk proses grooving sama hal-nya dengan proses turning. Posisi sudut
mata pahat tegak lurus sumbu putar dan bergerak dari kanan ke kiri sesuai
dengan dimensi yang akan di buat.
e) Untuk proses drilling posisi sudut mata pahat tegak lurus (90o) dengan
penampang benda kerja atau sejajar dengan sumbu putar.
5. Jelaskan penentuan titik nol pada masing-masing proses yang kalian kerjakan !
Apapun proses yang akan di lakukan harus di awali dengan penentuan
titik nol. Hal ini agar kita dapat dengan mudah dalam menghitung dan
menentukan pemakanan benda kerja saat proses berlangsung. Penentuan titik
nol dilakukan dengan cara memutar eretan utama dan eretan melintang pada
mesin bubut hingga mata pahat menyentuh permukaan benda kerja. Setelah itu,
atur skala pemakanan yang terdapat pada eretan melintang menjadi nol dengan
cara memutarnya ke kanan atau kiri.
Untuk proses facing posisi nol saat pahat sejajar dengan permukaan
benda kerja. Untuk proses turning, grooving dan threading posisi nol adalah
saat pahat tegak lurus dengan sumbu putar atau berada disamping benda kerja.
Untuk proses drilling, posisi nol saat pahat tegak lurus dan berada di tengah-
tengah permukaan benda kerja, sedangkan untuk proses boring posisi nol adalah
saat mata pahat tegak lurus dan berada di permukaan lubang yang telah dibuat.
1. Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda
kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian
dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu
putar dari benda kerja.
2. Terdapat beberapa komponen utama pada mesin bubut yaitu tail stock, lead
crew, feedrod, carriage, tool post, head stock.
3. Terdapat 6 jenis proses yang dilakukan pada praktikum ini yaitu facing, turning,
grooving, drilling, threading dan tapping.
4. Konsep dasar mengoperasikan mesin bubut adalah dengan menjepit benda kerja
pada cekam terlebih dahulu, setelah itu memasukkan transmisi rpm,
menyalakan mesin, mengganti pahat sesuai dengan proses yang ingin dilakukan
dan mencari titik nol terlebih dahulu sebelum proses pengerjaan dimulai.
Gunakan eretan utama dan eretan melintang untuk mengatur posisi pahat. Putar
skala pada eretan melintang untuk menentukan dimensi pemakanan pada benda
kerja. Khusus pada proses drilling gunakan tail stock dengan mata pahat bor
untuk melubangi benda kerja.