Anda di halaman 1dari 18

M.

Rafidya Bintang Ramadhan


I0416049
Proses Produksi 1

MESIN BUBUT

A. Jenis-jenis mesin bubut


1. Mesin bubut ringan

Mesin bubut ringan diperuntukkan untuk pekerjaan membubut objek yang berukuran kecil
dan ringan. Bentuk mesin ini relatif kecil dan sederhana dengan panjang mesin umumnya tidak
lebih dari 1200 mm sehingga sangat cocok untuk latihan dan industri rumah tangga.
Mesin bubut ringan ini bisa diletakkan di meja atau di tempat mana saja sesuka anda dengan sangat
mudah, karena ukurannya yang mini dari jenis mesin bubut lainnya.
Karena memilki berat yang ringan dan ukuran yang mini, mesin bubut ini bisa dibawa atau di
angkat oleh satu orang. Mesini ini biasa kita jumpai di beberapa sekolah mesin yang di gunakan
untuk latihan dan pembelajaran.

2. Mesin bubut sedang (medium lathe)


Dibanding dengan mesin mesin bubut ringan, mesin bubut sedang memiliki konstruksi yang
lebih detail dan dilengkapi dengan peralatan khusus. Mesin bubut sedang digunakan untuk
pekerjaan yang memiliki banyak variasi dan membutuhkan ketelitian.
Mesin bubut jenis ini dapat membubut material dengan diameter sampai dengan 200mm dan
panjang 100mm. Tidak hanya untuk menghasilkan perkakas, mesin bubut sedang juga dapat
digunakan untuk memperbaiki perkakas dan cocok digunakan sebagai peralatan pelatihan di
sekolah.

3. Mesin bubut standar (standard lathe)

Mesin bubut standar memiliki ukuran yang besar dan lebih berat. Jenis mesin bubut ini
merupakan standar dalam pembuatan mesin bubut pada umumnya.
Dengan komponen seperti pada mesin bubut ringan dan sedang serta dilengkapi dengan keran
pendingin, lampu kerja, bak penampung beram, dan rem. Mesin bubut standar paling banyak
digunakan di home industry.

4. Mesin bubut meja panjang (long bed lathe)


Mesin bubut ini digunakan untuk mengerjakan benda yang besar dan panjang, dan banyak
digunakan untuk pabrik-pabrik besar.

B. Prinsip kerja mesin bubut


Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar
roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda
gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada
eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

C. Nama bagian beserta fungsinya


1. Kepala tetap
Pada kepala tetap ini terdapat poros spindel mesin yang berfungsi sebagai tempat
kedudukan cekam (chuck) sehingga bila poros spindel berputar maka cekam juga akan ikut
berputar. Di dalam kepala tetap terdapat juga puli (pulley) yang dihubungkan dengan motor
penggerak melalui belt (sabuk). Untuk mengubah kecepatan dan arah putaran mesin, puli ini
dihubungkan dengan poros spindel mesin melalui susunan roda gigi transmisi di dalam gear box
(kotak roda gigi).
Kepala tetap

2. Kepala lepas
Berfungsi untuk mendukung benda kerja yang panjang, di mana senter diam ataupun
senter putar dapat dipasang pada kepala lepas ini. Berbeda dengan kepala tetap yang diam di
tempat, maka kepala lepas dapat digeserkan maju-mundur sepanjang alas mesin.

Selain itu, kepala lepas dilengkapi dengan roda pemutar atau roda tangan yang dapat diputarkan
secara manual dengan tangan sehingga poros kepala lepas bergerak memanjang dan memendek.
3. Eretan alas atau eretan memanjang
Berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah memanjang sejajar sumbu benda
kerja.

Eretan alas ini memiliki roda pemutar yang dapat diputar secara manual maupun secara
otomatis. Dengan demikian eretan memanjang ini dapat bergerak mendekati atau menjauhi
kepala tetap.

4. Eretan melintang
Berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah melintang sumbu benda kerja.

Eretan melintang ini juga memiliki roda pemutar yang dapat digerakkan secara manual maupun
secara otomatis untuk mendekati ataupun menjauhi titik pusat benda kerja.

5. Eretan atas atau eretan kombinasi


Memiliki fungsi untuk melakukan gerakan pemakanan ke arah sudut yang diinginkan
sesuai penyetelannya. Eretan atas ini dapat diputar menurut sudut yang dikehendaki, juga eretan
ini dilengkapi roda pemutar untuk menggerakkan eretan atas maju atau mundur.

Dilihat dari konstruksinya, eretan atas bertumpu pada eretan melintang dan eretan melintang
bertumpu pada eretan memanjang. Dengan demikian, jika eretan memanjang digerakkan atau
digeser, maka eretan melintang bersama-sama eretan atas juga akan ikut bergerak.

6. Rumah pahat
Digunakan untuk memegang (menjepit) pahat. Secara garis besar rumah pahat dapat
dibedakan menjadi rumah pahat standar dan rumah pahat yang dapat disetel.
Pada rumah pahat standar untuk mengatur ketinggian pahat harus dilakukan dengan cara
memberi ganjal, sementara pada rumah pahat yang dapat disetel untuk mengatur ketinggian
pahat tidak perlu menggunakan ganjal karena rumah pahat jenis ini dapat disetel ketinggiannya.

7. Alas mesin
Berfungsi sebagai tempat kedudukan eretan memanjang dan kepala lepas.
8. Poros pembawa
Mempunyai fungsi untuk membawa eretan pada waktu melakukan pembubutan secara
otomatis.

9. Poros transportir
Merupakan poros berulir yang pada umumnya memiliki bentuk ulir trapesium atau segi
empat. Poros transportir digunakan untuk membawa eretan sewaktu melakukan pembubutan ulir.

10. Tuas roda gigi


Digunakan untuk mengatur kecepatan poros spindel mesin bubut.

11. Tuas motor


Dipakai untuk menjalankan motor penggerak mesin.

12. Cekam atau chuck


Sebenarnya cekam ini merupakan perlengkapan dari mesin bubut. Cekam dipasang
pada poros spindel mesin dan dipakai untuk menjepit benda kerja yang akan dibubut

D. Jenis-jenis alat potong


a. Pahat bubut rata kanan
Pahat bubut rata kanan memilki sudut baji 80º dan sudut-sudut bebas lainnya sebagaimana
gambar 26, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang pemakanannya
dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi cekam.

b. Pahat bubut rata kiri


Pahat bubut rata kiri memilki sudut baji 55º, pada umumnya digunakan untuk pembubutan
rata memanjang yang pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi kepala lepas

c. Pahat bubut muka


Pahat bubut muka memilki sudut baji 55º, pada umumnya digunakan untuk pembubutan
rata permukaan benda kerja (facing) yang pemakanannya dapat dimulai dari luar benda kerja ke
arah mendekati titik senter dan juga dapat dimulai dari titik senter ke arah luar benda kerja
tergantung arah putaran mesinnya.
d. Pahat bubut ulir
Pahat bubut ulir memilki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan dibuat, sudut
puncak 55° adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan untuk pembuatan ulir
jenis metrik sudut puncak pahat ulirnya dibuat 60°.

e. Pahat Alur
Pahat alur digunakan untuk membuat alur pada benda kerja. Macam-macam pahat
alur digunakan sesuai dengan kebutuhan membuat celah alur atau ukuran clip.

f. Pahat bubut dalam


Selain pahat bubut luar, pada proses pembubutan juga sering menggunakan pahat bubut
dalam. Pahat jenis ini digunakan untuk membubut bagian dalam atau memperbesar lubang yang
sebelumnya telah dikerjakan dengan mata bor. Bentuknya juga bermacam-macam dapat berupa
pahat potong, pahat alur ataupun pahat ulir, ada yang diikat pada tangkai pahat. Bentuk ada yang
khusus sehingga tidak diperlukan tangkai pahat. Contoh pemakaian pahat bubut dalam ketika
memperbesar lubang dan membubut rata bagian dalam.

g. Pahat potong
Pahat potong adalah jenis pahat potong yang menggunakan tangkai digunakan
untuk memotong benda kerja.

h. Pahat bentuk
Pahat bentuk digunakan untuk membentuk permukaan benda kerja, bentuknya sangat
banyak dan dapat diasah sesuai bentuk yang dikehendaki operatornya. adalah jenis-jenis pahat
berbentuk radius.
i. Bor senter
Bor senter digunakan untuk membuat lubang senter diujung benda kerja sebagai tempat
kedudukan senter putar atau tetap yang kedalamannnya disesuaikan dengan kebutuhan yaitu
sekitar 1/3 ÷ 2/3 dari panjang bagian yang tirus pada bor senter tersebut. Pembuatan lubang senter
pada benda kerja diperlukan apabila memilki ukuran yang relatif panjang atau untuk mengawali
pekerjaan pengeboran.

j. Kartel
Kartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada permukaan
benda kerja, agar tidak licin yang biasanya terdapat pada batang-batang penarik atau pemutar yang
dipegang dengan tangan. Hasil pengkartelan ada yang belah ketupat, dan ada yang lurus tergantung
gigi kartelnya
E. Jenis proses yang dilakukan

1. Membubut Muka (facing)

Membubut muka (facing) merupakan proses pembubutan yang dilakukan pada sisi tepi
penampang benda kerja, dimana pahat bergerak melintang menuju sumbu benda kerja. Pergerakan
pahat ini akan menghasilkan permukaan penampang benda kerja yang halus dan rata. Pekerjaan
facing ini biasanya dilakukan pada awal pengerjaan benda kerja sebagai referensi awal pengukuran
panjang pembubutan arah memanjang.

Pekerjaan facing dapat dilakukan dengan 2 (dua) kondisi penjepitan benda kerja, yaitu: a)
facing pada benda kerja yang di-support dengan menggunakan sebuah half-center. Hal ini biasa
dilakukan apabila facing dilakukan sementara panjang benda kerja cukup panjang. Sehingga untuk
menghindari benda kerja oleng perlu di-support dengan menggunakan center kepala lepas. b)
facing pada benda kerja yang dijepit sepenuhnya pada cekam/chuck. Facing jenis ini yang paling
umum dilakukan oleh para operator.

2. Pembubutan Lurus/Rata

Pembubutan lurus atau rata yaitu pengerjaan benda kerja yang dilakukan sepanjang garis
sumbunya atau arah memanjang untuk mendapatkan ukuran diameter benda kerja yang
dikehendaki. Proses pembubutan ini digunakan untuk membuat poros atau benda-benda yang
silindris. Membubut silindris dapat dilakukan sekali atau dengan permulaan kasar yang kemudian
dilanjutkan dengan pemakanan halus atau finishing. Proses pembubutan ini biasanya dilakukan
untuk mengurangi ukuran diameter benda kerja. Pahat yang digunakan pada umumnya adalah
pahat rata kanan.

3. Membubut Alur

Jenis pekerjaan pembubutan alur adalah proses pembubutan dengan tujuan untuk membuat
celah dengan lebar dan kedalaman tertentu pada benda kerja. Proses membubut alur menggunakan
pahat bubut yang khusus untuk digunakan untuk membuat alur karena memiliki ukuran, sudut dan
geometri khusus. Pembubutan alur pada umumnya bertujuan untuk membuat sisi pembebas untuk
proses membuat ulir dengan menggunakan mesin bubut atau dapat juga untuk pembuatan tempat
pemasangan snap ring. Pembubutan alur dapat dilakukan pada diameter benda kerja bagian luar
maupun bagian dalam sesuai dengan kebutuhan.

Bentuk pahat alur ada beberapa macam yaitu berbentuk lurus, bengkok, berjenjang ke kanan
atau ke kiri, disesuaikan dengan kebutuhan. Secara lebih terinci pahat alur yaitu: a) alur sudut, b)
alur lebar, c) alur sempit, d) alur akhir ulir dan e) alur tusuk.

4. Memotong Benda Kerja

Memotong benda kerja pada mesin bubut menggunakan pahat pengalur dengan sisi penyayat
yang dibuat ramping dengan kemiringan sudut tertentu. Gerakan pahat pada langkah pemotongan
benda kerja ini mirip dengan gerakan pada pembubutan facing, yaitu sisi sayat pahat bergerak
menuju sumbu benda kerja. Tujuan dari sisi sayat dibentuk miring adalah untuk mempermudah
jalannya pahat pada arah melintang benda kerja. Sedangkan tujuan pahat dibuat ramping adalah
agar pahat dapat masuk pada celah yang dihasilkan dan tidak menyebabkan pahat potong terjepit.

Proses pemotongan ini sebaiknya mengggunakan laju penyayatan yang relatif rendah agar
benda kerja tetap dapat berputar stabil dan sebagai optimalisasi kinerja mesin bubut. Selain itu
penggunaan cairan pendingin juga sangat disarankan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi panas
yang timbul akibat gesekan pahat dan benda kerja yang terus-menerus. Namun demikian
pemotongan benda kerja pada mesin ini jarang dilakukan, hal ini dikarenakan pahat potong yang
digunakan untuk memotong akan mudah patah.
5. Mengebor (drilling)

Pembubutan drilling, yaitu pembubutan dengan menggunakan alat potong yang berupa mata
bor (drill), untuk pembuatan lubang pada benda kerja. Pekerjaan ini biasanya dilakukan sebagai
langkah awal pada saat akan melakukan pekerjaan boring atau membubut diameter dalam. Mata
bor dipasang pada dudukan yang tersedia pada center kepala lepas. Selanjutnya digerakan maju
(langkah pemakanan=kedalaman lubang) menggunakan roda pemutar eretan yang ada pada center
kepala lepas.

Sebelum pengeboran dilakukan dengan menggunakan mata bor, maka sebaiknya pada
penampang benda kerja dibuat lubang awalan. Pembuatan lubang awalan menggunakan center
bor, terutama untuk pengerjaan pengeboran dengan diameter lubang yang relatif besar. Selain itu
disarankan agar permukaan penampang benda kerja dibubut facing terlebih dahulu sebelum
pengeboran. Hal ini dimaksudnya agar pengukuran kedalaman lubang bor yang dibuat dapat lebih
presisi dengan menggunakan referensi dari ujung sisi permukaan hasil bubut facing tersebut.

6. Pembubutan Diameter Dalam

Proses kerja pembubutan diameter dalam pada dasarnya sama dengan membubut rata. Namun
dilakukan pada bagian dalam diameter benda kerja yang sebelumnya sudah dilubang
menggunakan mata bor. Pembubutan jenis ini banyak digunakan untuk keperluan memperbesar
lubang pada benda kerja. Alat potong yang digunakan adalah pahat bubut dalam. Gambar berikut
menunjukkan arah gerakan dan penggunaan pahat roughing-finishing pada proses pembubutan
diameter dalam.

Pengerjaan pembubutan dalam memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Hal ini
dikarenakan proses penyayatan tidak dapat dilihat dan diamati secara jelas oleh operator. Operator
mesin bubut harus lebih berhati-hati dan fokus dalam menjalankan eretan mesin agar pahat
bergerak sesuai dengan yang direncanakan. Kemampuan menggunakan dan memanfaatkan skala
nonius menjadi sangat penting agar ketepatan ukuran dapat tercapai. Ketepatan setting awal baik
pahat bubut maupun benda kerja sangat menentukan hasil pembubutan.
7. Mengkartel (knurling)

Knurling merupakan proses pembubutan luar (pembubutan slindris) yang bertujuan untuk
membuat profil pada permukaan benda kerja. Tujuan melakukan kartel atau knurling adalah
membuat rigi-rigi pada benda kerja yang berfungsi sebagai pegangan agar benda kerja tidak licin.
Pengkartelan dilakukan dengan menggunakan alat potong jenis khusus yang berupa sepasang roda
kartel yang berukuran standar. Roda kartel tersebut dipasang pada toolpost dan kedudukannya
diatur setinggi senter benda kerja. Benda kerja dicekam pada senter kepala tetap dan sebaiknya
juga didukung menggunakan senter kepala lepas.

8. Membubut profil

Jenis pekerjaan pembubutan profil adalah proses pembubutan yang dilakukan untuk
menghasilkan berbagai macam bentuk profil produk. Proses pembubutan dapat dilakukan secara
manual menggerakan eretan secara bersamaan/simultan. Cara ini memerlukan tingkat ketrampilan
operator yang lebih tinggi dan dengan resiko yang lebih tinggi juga. Selain itu dapat juga
menggunakan pahat khusus profil, yaitu pahat yang sudah dibentuk sesuai dengan bentuk profil
benda kerja yang diinginkan. Membubut profil dengan menggunakan mesin bubut manual akan
sulit mendapatkan ukuran yang tepat dan seragam. Sehingga lebih disarankan pembuatan bentuk
profil lebih baik menggunakan mesin bubut CNC.

9. Membubut Ulir

Ulir adalah suatu garis atau alur/profil yang dibuat melingkar pada suatu poros dengan ukuran
tertentu (melilit pada silinder yang mempunyai sudut kisar atau uliran tertentu). Berdasarkan
bentuk profil alurannya maka ulir dikategorikan menjadi: ulir segitiga, ulir segi empat, ulir
trapesium, ulir buttress dan ulir bulat. Apabila dilihat dari arah gerak ulir maka dibedakan menjadi
ulir kanan dan ulir kiri. Selain itu juga dikenal jenis ulir luar (ulir yang posisinya pada diameter
luar poros) dan ulir dalam (ulir yang posisinya pada diameter dalam/lubang sutau poros).

10. Membubut Tirus


Jenis pekerjaan pembubutan bentuk tirus atau juga disebut dengan istilah taper, adalah suatu proses
pembuatan benda kerja yang berbentuk konis. Bentuk konis yang dimaksud adalah besarnya diameter
ujung yang satu dengan diameter ujung lainnya dari suatu poros memiliki ukuran yang berbeda secara
berurutan dan beraturan. Cara membubut tirus dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: 1) pergerseran
kepala lepas (tail stock) dalam arah melintang dengan jarak tertentu, 2) memutar posisi eretan atas
(perletakan majemuk) sebesar derajat tertentu, dan 3) menggunakan perlengkapan khusus untuk
pembuatan bentuk tirus atau disebut tapper attachment.

F. Perhitungan

note: biru L dan merah H

Anda mungkin juga menyukai