Anda di halaman 1dari 13

Nama : Riski Aditya

NPM : 204110007
Semester :V
Mata Kuliah : Sistem Produksi
Dosen Pengampu : Burhan Nudin, S.T.,M.T., IPM., ASEAN ENG.,ACPE

MESIN BUBUT
I. Pengertian Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk membuat
logam – logam kerja atau peralatan yang pada umumnya terbuat dari bahan logam.
Mesin ini telah melalui modifikasi dan pengembangan dalam berbagai bentuk, dari
yang sederhana sampai pada yang dikendalikan dengan sistem komputer.
Pada dasarnya mesin bubut digunakan untuk benda kerja dari bahan logam untuk
menghasilkan benda kerja yang bentuknya silinder atau sesuai dengan bentuk –
bentuk yang diinginkan. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif
dan gerakan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur
perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan
diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat
dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros
spindel dengan poros ulir.
Pada pembuatan ulir disediakan roda gigi penukar untuk memenuhi kebutuhan
pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing – masing roda gigi penukar memiliki
jumlah yang bervariasi besarnya mulai dari yang terkecil 15 sampai dengan jumlah
gigi terbanyak 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai fungsi khusus
yaitu digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

Gambar I.1 Mesin Bubut


II. Jenis – Jenis Mesin Bubut
Pada dasarnya di lihat dari dimensinya mesin bubut dapat di klasifikasikan dalam
empat kelompok tergantung pada penggunaan mesin bubut tersebut, yaitu:
A. Mesin Bubut Ringan
Ukurannya kecil dan sederhana dengan panjang maksimum 1200 mm
direkomedasikan untuk membuat objek yang berukuran kecl dan ringan. Mesin
ini sangat cocok untuk media latihan, karena tidak memerlukan ruangan besar,
mudah dibawa, mini, dan bobotnya pun ringan.

B. Mesin Bubut Sedang


Mesin bubut sedang adalah mesin bubut yang mempunyai daya dan
kapasitas serta ukuran sedang. Mesin ini digunakan untuk memperbaiki
peralatan-peralatan teknik yang mempunyai ukuran yang sedang. Mesin bubut
sedang terdiri atas mesin bubut b antu dan mesin bubut lantai. Pada mesin bubut
sedang dimungkinkan untuk membubut produk yang mempunyai benda kerja
dengan bentuk yang lebih bervariasi.

C. Mesin Bubut Standar


Mesin ini di buat lebih berat, daya kudanya lebih besar dan di gunakan untuk
pekerjaan yang lebih besar dari pada perkerjaan mesin bubut ringan dan sedang.
Mesin ini merupakan standar dalam pembuatan mesin – mesin bubut pada
umumnya. Konstruksi mesin bubut standar mempunyai ukuran lebih besar dan
peralatan yang lebih lengkap. Mesin ini digunakan untuk membuat produk atau
memperbaiki peralatan- peralatan teknik dengan tingkat kekasaran yang standar.
Ditinjau dari transmisi dan daya penggerak sumbu utamanya, terdiri atas :
1) Mesin Bubut Standar dengan Transmisi Roda Sabuk
Mesin bubut yang hubungan antara putaran dari motor penggerak ke sumbu
utamanya menggunakan sabuk(belt).
2) Mesin Bubut Standar dengan Transmisi Roda Rantai
Mesin bubut standar yang hubungan puatran motor penggerak ke poros
utamanya menggunakan transmisi rantai dan roda rantai.
3) Mesin Bubut Standar dengan Transmisi Roda Gigi
Mesin bubut standar yang hubungan putaran dari motor penggerak kesumbu
utamanya diatur dengan roda gigi yang terpasang pada roda gigi transmisi.

D. Mesin Bubut Khusus


Mesin bubut khusus adalah mesin bubut yang digunakan untuk membuat atau
memperbaiki alat-alat teknik yang tidak dapat dikerjakan pada mesin bubut
standar. Mesin bubut khusus terdiri atas:
1) Mesin Bubut Beralas Panjang
Mesin bubut ini termasuk mesin bubut industry yang di pergunakan untuk
mengerjakan pekerjaan yang panjang dan besar, misalnya membuat poros
kapal dan bahan roda gigi, dan sebagainya.

2) Mesin Bubut Carrousel


Mesin bubut carrousel adalah mesin bubut yang sumbu utamanya vertikal dan
cekam berbentuk meja putar. Benda kerja diletakkan diatas meja putar dan
pahat dapat digerakan ke arah vertikal maupun kearah melintang. Mesin bubut
carrousel dgunakan untuk membubut benda-benda kerja yang mempunyai
diameter besar dengan ukuran antara 1 m sampai dengan 2 m. Sedangkan
untuk mesin bubut carrousel yang berukuran kecil dpat membubut benda kerja
yang mempunyai ukuran antara 300 mm sampai dengan 400mm. Mesin bubut
carrousel mempunyai keungulan dibandingkan dengan mesin bubut horizontal
biasa.

III. Kegunaan dari Mesin Bubut


Mesin bubut memiliki fungsi utama yaitu memegang dan memutar benda kerja untuk
melakukan operasi permesinan. Kegunaan mesin bubut adalah untuk menghasilkan
benda-benda putar, membuat ulir, pengelasan, pengeboran, meratakan permukaan
benda putar, dan pembuatan tirus. Ada tiga cara dalam proses pembuatan tirus, yaitu:
a. Menggunakan eretan atas, dengan sudut yang besar, untuk tirus luar dan
dalam tidak dapat dilakukan dengan otomatis. 
Rumus membuat tirus dengan eretan atas:
D−d
tangen a=
2p
Keterangan :
D = Diameter besar
d = Diameter kecil
p = Panjang tirus
Setelah diketahui tangen a maka Gambar III.1 Eretan Atas

besarnya sudut juga akan diketahui.


b. Menggeser tail stock bagian atas secara melintang, dapat dilakukan secara
otomatis untuk tirus luar dengan sudut kecil.
Rumus membuat tirus dengan tail stock:
P( D−d )
X=
2p
Keterangan:
X = Penggeser dari tail stock
P = Panjang seluruh kerjaan
D = Diameter besar
d = Diameter kecil
p = Panjang tirus Gambar III.2 Tail Shock

c. Menggunakan tap per attachment dengan sudut kecil untuk tirus luar dan


dalam, cara ini dapat dilakukan dengan otomatis. Rumus untuk
menghitung besarnya sudut sama seperti rumus untuk cara pertama.

Gambar III.3 Tap Per Attachment 1

IV. Prinsip Kerja Mesin Bubut

Prinsip kerja mesin bubut sendiri, sebenarnya terletak pada benda kerjanya. Putaran
tersebut akan disesuaikan dengan sumbu putar benda kerja, mesin bubut yang
digunakan untuk menyayat suatu benda akan melakukan gerakan translasi sejajar
pada bagian pahat dari mesin bubut. Karena pahatan nantinya menyesuaikan sumbu
putar suatu benda, maka hasil bubutan tersebut akan berbentuk sebuah ulir pada
benda kerja.
Benda yang akan dipotong atau dibentuk itu tadi akan ditekan dengan poros spindel
dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya lagi. Sehingga
poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga akan
memutar roda gigi pada poros spindel tersebut. Lewat roda gigi penghubung itu
sendiri, putaran akan diteruskan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran
poros ulir tersebut akan diubah menjadi gerak lain yaitu gerak translasi pada eretan
yang membawa pahat. Maka dari pada itu benda kerja akan terkena atau terjadi
sayatan yang berbentuk ulir.

V. Bagian – Bagian Mesin Bubut


Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat roda-
roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel
akan memutar benda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja
sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama
dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui
sabuk.

Gambar V.1 Bagian - Bagian Mesin Bubut

Pada umumnya mesin bubut memiliki beberapa bagian-bagian umum. Berikut ini
bagian umum yang terdapat pada mesin bubut:

A. Kepala Tetap
Kepala tetap adalah bagian utama dari mesin bubut yang digunakan untuk
menyangga poros utama, yaitu poros yang digunakan untuk menggerakan
spindel. Dimana di dalam spindel tersebut dipasang alat untuk menjepit benda
kerja. Spindel ini merupakan bagian terpenting dari sebuah kepala tetap. Selain
itu, poros yang terdapat pada kepala tetap ini digunakan sebagai dudukan roda
gigi untuk mengatur kecepatan putaran yang diinginkan. Dengan demikian,
dalam kepala tetap terdapat sejumlah rangkaian roda gigi transmisi yang
meneruskan putaran motor menjadi putaran spindel.

Gambar V.2 Kepala Tetap

B. Alat Pencekam
Alat pencekam adalah alat yang berfungsi untuk mencekam benda kerja yang
akan disayat menggunakan mesin bubut. Ada tiga jenis alat pencekam yang bisa
digunakan, antara lain:

1) Cekam Rahang Tiga


Cekam ini cocok untuk mencekam benda kerja yang slinder atau berisi habis
dibagi tiga. Seperti 3, 6, 9 dan seterusnya. Umumnya tiga rahang pada cekam
ini bergerak bersamaan Ketika penguncinya diputar.

Gambar V.3 Cekam Rahang Tiga

2) Cekam Rahang Empat


Rahang pada cekam ini umumnya bergerak secara sendiri – sendiri. Ada juga
yang bergerak secara bersamaan seperti pada cekam rahang tiga. Cekam ini
cocok untuk mencekam benda slinder atau bersisi habis dibagi empat.
Keuntungan menggunakan cekam rahang ini adalah operator bisa memasang
Kembali benda kerja sesuai senternya meski sudah pernah melepas benda
kerja.
Gambar V.4 Cekam Rahang Empat

3) Cekam Kolet
Merupakan perlengkapan mesin bubut yang digunakan untuk menjepit benda
kerja yang permukaannya halus dan berukuran kecil. Bentuk lubang
pencekam pada kolet ada tiga macam, diantaranya bulat, segi empat, dan segi
enam.

Gambar V.5 Cekam Kolet

C. Motor Penggerak
Motor penggerak berada dibawah kepala tetap atau gearbox. Berfungsi mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik atau memberikan tenaga untuk bergerak.

Gambar V.6 Motor Penggerak

D. Handle atau Tuas


Handle pada setiap mesin bubut berbeda – beda. Beda pabrik, beda ukuran,
berbeda pula handle – handlenya. Cara menggunakan handle dapat disesuaikan
atau berpedoman pada tabel yang menempel pada mesin. Fungsi dari handle ini
ada berbagai macam, antara lain :
 Pengaturan kecepatan spindle
 Pengaturan feeding atau kecepatan pemakanan secara otomatis
 Pengaturan arah pemakanan
 Pengaturan uliran
 Menyalakan dan mematikan mesin
 Pengaturan arah putaran spindle
E. Eretan
Eretan adalah bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai penghantar pahat bubut
sepanjang alas mesin. Eretan terdiri dari tigas jenis, yaitu:

1) Eretan alas yang berjalan sepanjang alas mesin.


2) Eretan lintang yang bergerak tegak lurus terhadap alas mesin.
3) Eretan atas yang digunakan untuk menjepit pahat bubut, dan dapat diputar ke
kanan atau kekiri sesuai dengan sudut yang dikehendaki, khususnya pada saat
mengerjakan benda-benda yang konis. Dalam operasinya, eretan ini dapat
digerakkan secara manual maupun otomatis.

Gambar V.7 Eretan

F. Tool Post atau Dudukan Pahat


Tool post ini berada di atas eretan atas. Digunakan untuk memegang atau
menjepit pahat bubut saat proses pembubutan. Secara umum tool post ada dua
macam, yaitu:

1) Standar Tool Post


Tool post yang dalam pengaturan ketinggian mata pahat menggunakan ganjal.
Cara pengencangan pahat dengan cara mengencangkan baut – baut yang
terdapatdi bagian atas tool post. Menurut jumlah rumah pahatnya tool post
standar ada dua macam, yaitu memiliki rumah pahat satu dan rumah pahat
empat. Tool post dengan satu rumah pahat menyebabkan jumlah pahat yang
dipasang hanya satu. Ketika harus mengganti pahat, operator harus mengatur
ketinggian lagi untuk pahat selanjutnya. Sedangkan tool post dengan empat
rumah pahat operator bisa memasang maksimal empat jenis pahat yang
berbeda. Sehingga hanya perlu mengatur ketinggian pahat sekali saja untuk
setiap pahat dan bisa mengganti pahat tanpa harus menyetel pahat lagi.
Gambar V.8 Standar Tool Post

2) Adjustable Tool Post


Tool post yang dalam mengatur ketinggian mata pahat tanpa harus
menggunakan ganjal. Karena sudah dilengkapi dengan perlengkapan mekanik
yang dapat mengatur ketinggian pahat. Tool post ini ada dua macam, yaitu
memiliki rumah pahat satu dan lebih dari satu. Penggunaanya sama seperti
dengan standar tool post.

Gambar V.9 Adjustable Tool Post


G. Kepala Lepas
Kepala lepas adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya di sebelah kanan dan
dipasang di atas alas atau meja mesin. Bagian ini berguna untuk tempat untuk
pemasangan senter yang digunakan sebagai penumpu ujung benda kerja dan
sebagai tempat atau dudukan penjepit mata bor pada saat melakukan
pengeboran. Kepala lepas ini dapat digerakkan atau digeser sepanjang alas atau
meja mesin, dan dikencangkan dengan perantara mur dan baut atau dengan tuas
pengencang. Selain digeser sepanjang alas atau meja mesin, kepala lepas juga
dapat digerakan maju mundur (arah melintang), yakni untuk keperluan
pembubutan benda yang konis.

Gambar V.10 Kepala Lepas


H. Alas Mesin
Alas mesin adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi sebagai pendukung
eretan (support) dan kepala lepas, serta sebagai lintasan eretan dan kepala lepas.
Alas mesin ini memiliki permukaan yang rata dan halus. Hal ini dimaksudkan
untuk mendukung kesempurnaan pekerjaan membubut (kelurusan).

Gambar V.11 Kepala Lepas

I. Poros Transportir dan Poros Pembawa


Poros transportir adalah poros berulir berbentuk segi empat atau trapesium
dengan jenis ulir withworth (inci) atau metrik (mm) yang terletak dibawah eretan
alas. Berfungsi untuk membawa eretan pada waktu pembubutan secara otomatis,
misalnya pembubutan arah memanjang atau melintang dan ulir. Poros transportir
untuk mesin bubut standar pada umumnya kisar ulirnya antara dari 6 sampai 8
mm.
Poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau
mendukung jalannya eretan dalam proses pemakanan secara otomatis. Untuk
pengaturan kecepatan pemakanan otomatis, dapat dilihat dari tabel pemakanan
pada mesin.agar dapat memilih kecepatan yang tepat dan mendapatkan hasil
pembubutan sesuai dengan kebutuhan. Cara pengaturanya mirip dengan
pengaturan rpm dengan mengatur handle.

Gambar V.12 Poros Transportir dan Poros Pembawa

J. Rem Kaki
Digunakan untuk menghentikan mesin. Rem ini sangat berguna ketika mengulir
dan berhenti pada posisi tertentu. Dalam keadaan darurat, operator juga bisa
menggunakan rem kaki untuk menghentikan mesin.
Gambar V.13 Rem Kaki

VI. Cara Kerja Mesin Bubut


Proses pembubutan merupakan proses dimana pemakanan matrial benda kerja
menggunakan alat  pahat,dengan pencekaman  benda kerja pada kepala tetap atau
ragum setelah dirasa kekuatan pencekaman sudah pas,benda kerja kita putar
menggunakan motor penggerak sesuai kecepatan yang dibutuhkan.Pemilihan
kecepatan putar ini sudah ada rumus tersendiri biasanya dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu besar kecilnya diameter benda kerja,bahan dasar benda kerja,pahat atau
jenis pembubutan yang dilakukan dan masih banyak lagi perhitungan untuk
menentukan kecepatan putar.Proses pemakanan dilakukan saat benda kerja berputar
kemudian mata pahat kita gerakakan menggunakan eretan  pada  linier arah sejajar
dengan sumbu putar benda kerja.dengan mekanisme tersebut maka dapat kita
simpulkan bahwa mesin bubut dipergunakan untuk melakukan pengerjaan benda
kerja berbentuk silinder.Dalam pembubutan bentuk ulir kita lakukan dengan menyetel
engkol pada panel kepala tetap sesuai dengan petunjuk,sehingga piringan pembawa
memutar roda gigi pada poros spindel dan melalui roda gigi penghubung akan
memutar roda gigi poros ulir,pada klem ulir putarannya diubah menjadi gerak
translasi pada ertan pembawa pahat pemotong,Pergerakan ini membuatan bentuk
sayatan pada benda kerja berbentuk ulir.
Dalam proses pengerjaan pembubutan dibagi menjadi beberapa yaitu :

1) Membubut turning atau silindris : Pembubutan ini dilakaukan dengan


menggerakkan pahat sesuai sumbunya yaitu meja alas ,posisi pahat harus diseting
sesuai center   terhadap garis sumbu.
2) Membubut facing atau tepi : proses membubut benda kerja pada penampang tepi
dan tegak lurus terhadap sumbu poros.
3) Membubut tirus atau Chamfering : membubut dengan hasil benda kerja menjadi
mengerucut atau menirus ,caranya yaitu dengan memutar compound rest,
menggeser sumbu tail stock, dan menggunakan taper attachment.
4) Membubut Grooving atau alur : membubut benda kerja pada posisi diantara dua
permukaan biasa nya menggunakan pahat yang lebar matanya kecil
5) Membubut drilling : membubut dengan membuat lubang center diawah pekerjaan
dimulai sebagai titik untuk peletakan kepala lepas.
6) Membubut Ulir : pembubut ulir biasanya memerlukan setingan khusus ukuran
ulirnya yang kita bisa rubah pada engkel kepala tetap,untuk pahat biasanya   kita
rubah bentuknya dengan cara asah gerinda kelancipannya sesuaikan membubut 
besaran derajat yang standar,atau bisa juga menggunakan mal.
7) Membubut Booring : hal iini mirip dengan proses drilling diatas tadi,namun
ukurannya yang berbeda,booring ini bisa berdiameter besar dan sebelum   proses
booring ini hendaknya lakukan drilling dahulu.Pembesaran bisa dilakukan secara
bertahap dengan mengganti mata bor dari kecil ke yang lebih   besar
8) Membubut Reaming : Proses ini yaitu menghaluskan lubang yang telah dilakukan
booring diatas mesin bubut dengan alat reamer,biasanya proses   penghalusan
diperlukan dalam standar pengerjaan tertentu,maka proses reamer harus
dilakukan.Cara reamering ini yaitu benda kerja dijepit dengan   cekam kepala
tetap,kemudian reamer kita pasang posisi center pada hower kepala lepas.Ketika
mesin dinyalakan benda kerja berputar maka kepala lepas   kita dekatkan
menggunakan eretan utama sehingga reamer bisa menjangkau lubang benda kerja
dan kita masukkan reamer ke benda kerja dengan memutar   eretan dan lakukan
pemakanan sehingga reamer menggesek benda kerja pada bagian dinding
lubang,lakukan berulang sampai tingkat kehalusan yang   dikehendaki tercapai.
9) Membubut Kartel : membubut jenis ini bertujuan untuk membuat grif atau
mengasarkan permukaan benda kerja yang biasanya pembuatan pegangan agar 
tidak licin.
Daftar Pustaka

Harismandri, T. 2012. Laporan Akhir-Proses Produksi I-Mesin Bubut. Hal 3-5. Diakses
28-Januari-2023. Pengertian- Jenis Jenis Mesin- Prinsip Kerja Mesin Bubut.
Reza, Muhammad. 2022. Bagian Mesin Bubut. https://www.teknikece.com/mesin-bubut/
bagian-mesin-bubut. Diakses 28-Januari-2023. Bagian-Bagian Mesin Bubut.
Teknikkita.com. 2018. Cara Kerja Mesin Bubut. https://www.teknikkita.com/2018/04/
cara-kerja-mesin-bubut.html. Diakses 29-Januari-2023. Cara Kerja Mesin Bubut.
Uknown. 2013. Fungsi Mesin Bubut. https://filosofimesinbubut.blogspot.com
/2013/01/fungsi-mesinbubut.html#:~:text=Mesin%20bubut%20memiliki%20fungsi% 20
utama%20yaitu%20memegang%20dan,pengeboran%2C%20meratakan%20permukaan
%20benda%20putar%2C%20dan%20pembuatan%20tirus. Diakses 28-Januari-2023.
Kegunaan Mesin Bubut

Anda mungkin juga menyukai