PROSES BUBUT
Suatu proses yang dilakukan untuk mengubah bentuk dan ukuran benda kerja dalam
bentuk silindris, dengan jalan menyayat menggunakan pahat penyayat.
Gerakan utama dari mesin bubut
JENIS – JENIS MESIN BUBUT
macam macam mesin bubut dapat ditinjau dari cara kontrol terhadap mesin dalam
pengoperasiannya. Secara umum jenis jenis mesin bubut dapat dibagi menjadi 2 (dua) kategori
utama yaitu:
1. Jenis mesin bubut CNC
Merupakan mesin bubut yang dioperasikan dengan dikendalikan menggunakan
pemrograman komputer/CNC (Computer Numerical Controlled). Jenis mesin bubut CNC
terdiri dari 2 jenis yaitu TU (Training Unit) yang biasanya digunakan pada lembaga
pendidikan sebagai sarana latihan dengan ukuran yang relatif kecil dan PU (Producing
Unit) biasanya digunakan untuk produksi massal
2. Jenis mesin bubut manual
Merupakan jenis mesin bubut yang dioperasikan secara manual oleh operator mesin atau
pengguna mesin. Kualitas hasil pembubutan sangat tergantung dari tingkat ketrampilan
yang dimiliki oleh operator mesin itu sendiri.
Mesin bubut manual dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis menurut
dimensinya, yaitu :
Mesin bubut standar memiliki ukuran yang besar dan lebih berat. Jenis mesin bubut ini
merupakan standar dalam pembuatan mesin bubut pada umumnya.
Dengan komponen seperti pada mesin bubut ringan dan sedang serta dilengkapi dengan
keran pendingin, lampu kerja, bak penampung beram, dan rem. Mesin bubut standar paling
banyak digunakan di home industry. Jenis mesin bubut ini mampu digunakan untuk membubut
benda kerja dengan diamter sampai 400 mm dan panjang sampai dengan 1.500 mm.
4. Mesin bubut meja panjang (long bed lathe)
a) Pelat Pembawa
b) Pembawa (Lathe Dogs)
3) Alat Penyangga/ Penahan Benda Kerja
a) Penyangga/ Penahan Tetap (Steady Rest)
b) Penyangga/ Penahan Jalan (Follower Rest)
4) Senter Mesin Bubut
Yang dimaksud dengan kecepatan potong (Cs) adalah kemampuan alat potong menyayat
bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang/ waktu (meter/menit atau feet/
menit)
Pada gerak putar seperti mesin bubut, kecepatan potongnya (Cs) adalah: Keliling lingkaran benda
kerja (π.d) dikalikan dengan putaran (n). atau: Cs = π.d.n Meter/menit.
Keterangan:
d : diameter benda kerja (mm)
n : putaran mesin/benda kerja (putaran/menit - Rpm)
π : nilai konstanta = 3,14
b. Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolution Per Menit - Rpm)
Yang dimaksud kecepatan putaran mesin bubut adalah, kemampuan kecepatan putar mesin
bubut untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/ menit.
Maka dari itu untuk mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh seberapa besar
kecepatan potong dan keliling benda kerjanya. Mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis
bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan
adalah putaran mesin/benda kerjanya.
Cs = π.d.n Meter/ menit
Karena satuan kecepatan potong (Cs) dalam meter/menit sedangkan satuan diameter benda kerja
dalam milimeter, maka satuannya harus disamakan terlebih dahulu yaitu dengan mengalikan nilai
kecepatan potongnya dengan angka 1000
Keterangan:
d : diameter benda kerja (mm)
Cs : kecepatan potong (meter/menit)
π : nilai konstanta = 3,14
Contoh :
1. Sebuah baja lunak berdiameter () 62 mm, akan dibubut dengan kecepatan potong (Cs)
25 meter/ menit. Pertanyaannya adalah: Berapa besar putaran mesinnya ?
2. Sebuah baja lunak berdiameter () 2,5 inchi, akan dibubut dengan kecepatan potong (Cs) 20 meter/menit.
Pertanyaannya adalah: Berapa besar putaran mesinnya ?.
Jawaban:
Satuan inchi bila dijadikan satuan mm harus dikalikan 25,4 mm. Dengan demikian diamter () 2 inchi=
2,5x25,4= 63,5 mm. Maka putaran mesinnya adalah:
Contoh :
Sebuah benda kerja akan dibubut dengan putaran mesinnya (n) 750 putaran/menit dan besar
pemakanan (f) 0,2 mm/putaran. Pertanyaannya adalah: Berapa besar kecepatan pemakanannya ?.
Jawaban:
F=fxn
F = 0,2 x 750 = 150 mm/menit.
Pengertiannya adalah, pahat bergeser sejauh 150 mm, selama satu menit
d. Waktu Pemesinan Bubut (tm)
1) Waktu Pemesinan Bubut Rata
Pada gambar di bawah menunjukkan bahwa, panjang total pembubutan (L) adalah
panjang pembubutan rata ditambah star awal pahat (ℓa), atau: L total= ℓa+ ℓ (mm). Untuk
nilai kecepatan pemakanan (F), dengan berpedoman pada uraian sebelumnya F= f.n
(mm/putaran).
Keterangan:
f = pemakanan dalam satau putaran (mm/put)
n = putaran benda kerja (Rpm)
ℓ = panjang pembubutan rata (mm
la = jarak star pahat (mm)
L = panjang total pembubutan rata (mm)
F = kecepatan pemakanan mm/menit
Contoh :
Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D)= 40 mm akan dibubut rata menjadi (d)= 30 mm
sepanjang (ℓ)= 65, dengan jarak star pahat (la)= 4 mm. Data-data parameter pemesinannya
ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin (n)= 500 putaran/ menit, dan pemakanan mesin dalam
satu putaran (f)= 0,05 mm/ putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk melakukan proses pembubutan rata
sesuai data diatas, apabila pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/ proses?
Jawaban soal 1:
L = ℓa+ ℓ = 65+4 = 69 mm
F = f.n = 0,05 x 500 = 25 mm/menit
L
tm = menit
F
Keterangan:
d = diameter benda kerja
f = pemakanan dalam satu putaran (mm/putaran)
n = putaran benda kerja (Rpm)
ℓ = panjang pembubutan muka (mm)
la = jarak star pahat (mm)
L = panjang total pembubutan muka (mm)
F = kecepatan pemakanan setiap (mm/menit)
Contoh :
Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D)= 50 mm akan dibubut muka
dengan jarak star pahat (ℓa)= 3 mm. Data parameter pemesinannya ditetapkan
sebagai berikut: Putaran mesin (n)= 500 putaran/menit, dan pemakanan dalam satu
putaran (f)= 0,05 mm/putaran Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan
untuk melakukan proses pembubutan muka sesuai data diatas, apabila pemakanan
dilakukan satu kali pemakanan/proses ?
Jawaban :
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk
pembubutan muka sesuai data diatas
adalah selama 1,12 menit.
Pahat Bubut
• Bahan/ Material Pahat Bubut
1. Baja karbon
2. Baja Kecepatan Tinggi (High Speed Steel - HSS)
3. Paduan Cor Nonferro
4. Karbida (Carbida)
5. Keramik (Ceramics)
6. Cubic Boron Nitride (CBN)
7. Intan
1) Keras
2) Ulet/ Liat
3) Tahan Panas
4) Tahan Aus
• Macam-Macam Pahat Bubut
Menurut Letak Penyayatan.
a. Pahat Bubut Luar
b. Pahat Bubut Dalam
Menurut Keperluan Pekerjaan
a. Pahat Bubut Kasar (Roughing)
b. Pahat Bubut Finishing
Menurut Letak Sisi Potongnya
a. Pahat Kanan
b. Pahat Kiri
Menurut Fungsi
a. Pahat Rata
b. Pahat Sisi/ Muka
c. Pahat Potong
d. Pahat Alur
e. Pahat Champer
f. Pahat Ulir
Pahat bubut kanan dan kiri
Geometri Pahat Bubut
Nama-nama geometris yang terdapat pada pahat bubut meliputi: sudut potong samping (side
cutting edge angle), sudut potong depan (front cutting edge angle), sudut tatal (rake angle),
sudut bebas sisi (side clearance angle), dan sudut bebes depan (front clearance angle).
1) Pahat Bubut Rata
sudut potong total 80º, sudut potong sisi samping (side cutting adge angle) 12º ÷ 15º, sudut
bebas tatal (side rake angle) 12º ÷ 20º, sudut bebas muka (front clearance angle) 10º ÷
13º dan sudut bebas samping (side clearance angle) 8º ÷ 10º
2) Pahat Bubut Muka/ Facing
sudut potong 55º, sudut potong sisi samping (side cutting adge angle) 12º ÷ 15º, sudut
bebas tatal (side rake angle) 12º ÷ 20º , sudut bebas muka (front clearance angle) 8º ÷
10º dan sudut bebas samping (side clearance angle) 10º ÷ 13º.
3) Pahat Bubut Ulir Segitiga
4) Pahat Bubut Ulir Segi Empat
Kartel (Knurling)
Tujuan pengkartelan bagian luar salahsatunya agar permukaan bidangnya tidak licin pada
saat dipegang dengan tangan, contohnya terdapat pada batang penarik, tangkai palu besi dan
pemutar dll
Rimer Mesin (Machine Reamer)
Rimer mesin (reamer machine) - adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang
berfungsi untuk menghaluskan dan memperbesar diameter lubang dengan toleransi dan
suaian tertentu, yang prosesnya benda kerja sebelumnya dibuat lubang terlebih dahulu.