Anda di halaman 1dari 15

MESIN BUBUT

KONVENSIONAL
Kelompok 1 :
Rahmat Apriyanto 5201416062
Pradana Heri Krismanto 5201416050
M. Endro Prasetyo 5201416021
PROSES BUBUT ( TURNING )

Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan


bagian-bagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan
menggunakan Mesin Bubut.

Gambar. Mesin Bubut dan


bagian - bagiannya
JENIS – JENIS MESIN BUBUT

Mesin Bubut Sedang


Mesin Bubut Ringan

Mesin Bubut Standart


JENIS – JENIS MESIN BUBUT
Mesin Bubut Berat

Mesin Bubut Beralas


Mesin Bubut Lantai
panjang

Mesin Bubut Dengan


Pengendali
JENIS – JENIS MESIN BUBUT
Mesin Bubut Berat

Mesin Bubut Tegak


Mesin bubut dengan enam spindel mendatar

Mesin Bubut Dengan


Pengendali
BAGIAN UTAMA DAN FUNGSI MESIN BUBUT
1. Kepala Tetap ( Head Stock ) berfungsi untuk sebagai dudukan beberapa
perlengkapan mesin bubut diantaranya: cekam (chuck), kollet (collet), senter
tetap, atau pelat pembawa rata (face plate) dan pelat pembawa berekor (driving
plate).

2. Kepala Lepas (Tail Stock) berfungsi sebagai dudukan senter putar (rotary
centre), senter tetap, cekam bor (chuck drill) dan mata bor bertangkai tirus yang
pemasanganya dimasukkan pada lubang tirus(sleeve) kepala lepas.
BAGIAN UTAMA DAN FUNGSI MESIN BUBUT
3. Alas/ Meja Mesin (Bed machine) berfungsi sebagai tempat
kedudukan kepala lepas, eretan, penyangga diam (steady rest) dan
merupakan tumpuan gaya pemakanan pada waktu pembubutan.

4. Eretan (carriage)
a.Eretan memanjang/ eretan alas (longitudinal
carriage)berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan
arah memanjang mendekati atau menajaui spindle mesin.
b.Eretan melintang (cross carriage/ cross slide) berfungsi
untuk melakukan gerakan pemakanan arah melintang
mendekati atau menjaui sumbu senter
c.Eretan atas/ eretan kombinasi (top carriage/ compound
slide) terlihat pada berfungsi untuk melakukan pemakanan
secara manual kearah sudut yang dikehendaki sesuai
penyetelannya
BAGIAN UTAMA DAN FUNGSI MESIN BUBUT
6. Poros Transportir dan Poros Pembawa berfungsi untuk membawa
eretan pada waktu pembubutan secara otomatis, misalnya pembubutan
arah memanjang/ melintang dan ulir.

7. Tuas/ Handel berfungsi untuk mengatur


kecepatan dan juga untuk mengatur kecepatan
otomatis eretan serta untuk menentukan pembuatan
ulir.
PARAMETER YANG DAPAT DIATUR PADA PROSES
BUBUT
Tiga parameter utama pada setiap proses bubut adalah kecepatan putar spindel
(speed), gerak makan (feed) dan kedalaman potong (depth of cut).
A. Kecepatan putar n (speed) selalu dihubungkan dengan spindel (sumbu utama) dan
benda kerja.

Dimana :
V = kecepatan potong; m/menit
d = diameter benda kerja ;mm
n = putaran benda kerja; putaran/menit
PARAMETER YANG DAPAT DIATUR PADA PROSES
BUBUT
B. Gerak makan, f (feed) , adalah jarak yang ditempuh oleh pahat setiap
benda kerja berputar satu kali, sehingga satuan f adalah mm/putaran. Gerak
makan ditentukan berdasarkan kekuatan mesin, material benda kerja, material
pahat, bentuk pahat, dan terutama kehalusan permukaan yang diinginkan.

C. Kedalaman potong a (depth of cut),


adalah tebal bagian benda kerja yang
dibuang dari benda kerja,atau jarak antara
permukaan yang dipotong terhadap
permukaan yang belum terpotong

Gerak makan (f) dan kedalaman


PROSES PEMESINAN DENGAN BUBUT

Proses pemesinan yang dapat dilakukan pada mesin


bubut : (a) pembubutan champer (chamfering), (b)
pembubutan alur (parting-off), (c) pembubutan ulir
(threading), (d) pembubutan lubang (boring), (e)
pembuatan lubang (drilling), (f) pembuatan kartel
(knurling)
GEOMETRI PAHAT BUBUT

Geometri pahat bubut terutama tergantung pada material benda kerja dan material
pahat.

HSS diasah dengan gerinda

Untuk pahat bubut bermata potong tunggal, sudut pahat yang paling
pokok adalah sudut beram (rake angle), sudut bebas (clearance
angle), dan sudut sisi potong (cutting edge angle). Sudut-sudut pahat
HSS yang diasah dengan menggunakan mesin gerinda pahat (Tool
Grinder Machine).
GEOMETRI PAHAT BUBUT

Pahat Bubut dengan sisipan Pahat bubut sisipan (inserts), dan pahat sisipan yang
( Insert ) dipasang pada pemegang pahat (tool holders)

Pahat bubut di atas apabila digunakan untuk proses membubut


biasanya dipasang pada pemegang pahat (Tool holder).
Pemegang pahat tersebut digunakan untuk memegang pahat
dari HSS dengan ujung pahat diusahakan sependek mungkin
agar tidak terjadi getaran pada waktu digunakan untuk
membubut
RENCANAAN DAN PERHITUNGAN PROSES BUBUT
Keterangan :
Benda kerja :
do = diameter mula ; mm
dm = diameter akhir; mm
lt = panjang pemotongan; mm
Pahat :
χr = sudut potong utama
Mesin Bubut :
a = kedalaman potong, mm
f = gerak makan; mm/putaran
n = putaran poros utama; putaran/menit
RENCANAAN DAN PERHITUNGAN PROSES BUBUT

Anda mungkin juga menyukai