Anda di halaman 1dari 7

PROSES BUBUT (TURNING PROCESS)

Prinsip kerja proses bubut yaitu :


-Gerak potong (cutting motion) : gerak putar benda kerja pada poros spindle.
-Gerak makan (feed motion) : gerak lurus (translasi) pahat sejajar dan tegak lurus
terhadap sumbu putar benda kerja.

Dimana Benda kerja


n = putaran benda kerja ; ( rpm).
t = tebal pemotongan ; ( mm ).
f = kecepatan pemotongan ; ( mm / putaran )

n
Macam-macam pembubutan berdasarkan gerak makannya ( feed)
- pembubutan silindris ( turning )
- pembubutan muka ( facing )
Pahat
- pembubutan alur bubut
- pembubutan tirus
- pembubutan ulir
- knurling
- boring
- penggurdian (drilling)

Variabel-variable proses pembubutan (pemesinan)


- Kecepatan potong ( V ) ; ( m/menit)
- Kecepatan pemotongan ( f ) ; ( mm / put )
- tebal pemotongan ( t ) ; ( mm)
- laju produksi geram ( MRR = metal removal rate ) ; ( cm3 / menit )
- gaya pemotongan (Ft) dan daya pemotongan (kW)

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menentukan variable proses pembubutan


(pemesinan)
- Kemampuan (material / jenis) pahat, semakin keras/kuat pahat semakin besar
kemampuan pahat melakukan penyayatan.
- Kekerasan material dan jenis benda kerja.
- jenis pemotongan - pemotongan permukaan kasar/roughing,digunakan untuk
mengurang diameter secara maksimal dengan hasil permukaan yang kasar.
- pemotongan permukaan halus ( finishing ), digunakan untuk
akhir pengerjaan dengan hasil permukaan yang halus dengan seting tebal pemotongan
(t) dan kecepatan pemotongan (f) minimal serta kevepatan potong (V) maksimal
- Kondisi pemotongan.
pemotongan dapat dilakukan dengan menggunakan cutting fluid, bertujuan
menurunkan suhu pahat sehingga pahat tetap kuat dan tidak cepat tumpul, hal ini akan
memberikan seting variabel pemotongan lebih besar dibandingkan bila pemotongan
dilakukan tanpa menggunakan cutting fluid.
- Kekokohan mesin.
untuk mendukung gaya-gaya yang terjadi hingga tidak terjadi getaran yang dapat
mengganggu proses pembubutan (pemesinan)

Daya pemotongan ( kW )🡪daya pada pahat untuk melawan gaya tangensial


pemptongan
kW = kWs . MRR (kWatt)
Daya motor ( kWm )

kWm = = ( kWatt)
Dimana :
kWs = daya pemotongan spesifik ( kWatt/ cm3/ menit)
CF= factor koefisien. ( 1,1 – 1,2 )
E= efisiensi mekanis mesin ( 0,75 – 0,85 )
MRR = metal removal rate ( laju produksi geram ) ( cm3/menit)
=V.f.t ( cm3/menit )
dimana : V = kecepatan potong saat pembubutan ( m/menit)

= (m/menit)
D = diameter benda kerja ( mm)
n = putaran spindle/ benda kerja ( rpm )

Waktu pembubutan untuk 1 kali langkah penyayatan ( T )

T= (menit )
Waktu total pembubutan untuk langkah penyayatan berulang ( Tt )

Tt = . i . Ct (menit )
Dimana : L = panjang benda kerja ( mm )
i = jumlah langkah ulangan pembubutan

=
Ct = faktor koreksi untuk waktu yang hilang pada saat memindahkan pahat dari satu
langkah penyayatan ke langkah penyayatan berikutnya
Bagian-bagian utama mesin Bubut.
1. Bed ( Rangka mesin bubut )
Rangka mesin bubut umumnya terbuat dari bahan besi cor kelabu ( gray cast iron ).
Besi cor kelabu mempunyai safat-sifat yang menguntungkan sebagai rangka untuk
mesin perkakas, seperti mudah pembuatan bentuk rangka dengan pengecoran
menggunakan cetakan pasir, kemampuan meredem getaran sangat bagus dan
koefisien gesek permukaannya relative rendah serta permukaannya porous (berpori)
sehingga dapat menyimpan pelumas.
Mesin Bubut dan Bagian-bagiannya

2. Head Stock ( Kepala Tetap).


Adalah bagian dari mesin bubut untuk mendukung mekanisme gerak potong (cutting
motion), yaitu gerak putar benda kerja. Pada head stock terdapat spindle (poros
pendek) yang berlubang dengan bentuk bagian dalam tirus. Pada spindle dapat
dipasang alat pemegang benda kerja seperti chuck, face plate, lathe dog, collet atau
live center. Head stock juga dilengkapi dengan gear box yang berfungsi untuk
mendapatkan variasi putaran benda kerja yang dikehendaki.
3. Carriage ( Eretan )
Adalah bagian dari mesin bubut untuk mendukung mekanisme gerak makan ( feed
motion ), yaitu untuk mendukung gerakan-gerakan pahat baik secara manual maupun
dengan power feed. Carriage mempunya tiga bagian terdiri dari sadle, cross slide
dan apron. Sadle adalah bagian untuk meletakkan dan mengikat carriage diatas bed
tepatnya pada lathe ways dan carriage dapat digeser sepanjang lathe ways. Diatas
sadle terpasang cross slide, berfungsi untuk menggerakkan pahat maju mundur
( melintang terhadap sumbu putar benda kerja). Diatas cross slide terpasang
compound rest dan diatasnya terpasang tool post ( pemegang pahat).
Apron terpasang pada sadle di bagian muka bawah. Pada apron terpasang pasangan
gear dan rack ( roda gigi lurus ) untuk menggerakkan carriage kesamping sepanjang
bed dengan memutas handwheel baik secara manual atau automatic. Gerak automatic
pemakanan oleh pahat dimana carriage dihubungkan dengan head stock melalui
poros feed rod atau lead screw.

Carriage dan Bagian-bagiannya


4. Tail Stock
Tail stock terpasang pada bed dan dapat digeser sepanjang bed, pada saat digunakan
ketika membubut tail stock harus diklem sehingga tidak bergeser kesamping. Terdapat
tail stock spindle, tidak dapat berputar, hanya dapat digerakkan maju mundur dengan
memutar tail stock handwheel. Tail stock spindle mempunyai sumbu yang lurus ( satu
sumbu) dengan sumbu head stock, serta mempunyai lubang tirus bagian dalamnya,
sehingga dapat dipang acesoris seperti dead center atau chuck drill.
Fungsi dead center dapat digunakan sebagi referensi tinggi pahat ketika memasang
pahat dan sebagai pemegang ujung benda kerja untuk benda kerja yang relatif panjang.
Dapat juga dipasang chuck drill untuk memegang pahat gurdi ( mata bor ) untuk
drilling.
Tail stock dan Bagiannya

Anda mungkin juga menyukai