Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk proses
pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada benda kerja dimana
pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu dari benda kerja yang berputar.
Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki populasi terbesar di dunia ini
dibandingkan mesin perkakas lain seperti mesin freis, drill, sekrap dan mesin perkakas
lainnya.
Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh
bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan
dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan
sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan
gerakkan translasi dari pahat disebut gerak makan (feeding).
Bagian-bagian Mesin Bubut
Pada dasarnya mesin bubut terdiri dari beberapa komponen utama antara lain:
1. Meja mesin
2. Headstock
3. Tailstock
4. Compound slide
5. Across slide
6. Toolpost
7. Leadscrew
8. dan lain-lain.
Gambar berikut ini diperlihatkan nama-nama bagian atau komponen yang umum dari mesin
bubut:
1. Tailstock untuk memegang atau menyangga benda kerja pada bagian ujung yang
berseberangan dengan chuck (pencekam) pada proses pemesinan di mesin bubut.
2. Lead crew adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah dan sejajar
dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor tetap. Dihubungkan dengan
roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa dibalik. Dipasang ke pembawa
(carriage) dan digunakan sebagai ulir pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa
dilepas kalau tidak dipakai.
3. Feedrod terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari
kotak pengubah cepat (quick change box) untuk menggerakkan mekanisme apron
dalam arah melintang atau memanjang.
4. Carriage terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron. Konstruksinya kuat
karena harus menyangga dan mengarahkan pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua
cross slide untuk mengarahkan pahat dalam arah melintang. Spindle yang atas
mengendalikan gerakan dudukan pahat dan spindle atas untuk menggerakkan
pembawa sepanjang landasan.
5. Toolpost digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan menggunakan
pemegang pahat.
6. Headstock adalah tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin bubut yang
mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses pembubutan.
Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam diameter benda kerja yang
dapat dikerjakan pada mesin tersebut. misalnya sebuah mesin bubut ukuran 400 mm
mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm. Ukuran
kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja. Beberapa pabrik
menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja diantara kedua pusat mesin bubut,
sedangkan sebagian pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku. Ada beberapa variasi
dalam jenis mesin bubut dan variasi dalam desainnya tersebut tergantung cara
pengoparasiannya dan jenis produksi atau jenis benda kerja.
Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin bubut
manual/mesin bubut konvensional dan mesin bubut otomatis/ mesin bubut cnc. Mesin bubut
manual adalah mesin bubut yang proses pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh
manusia secara langsung, sedangkan mesin bubut atomatis adalah mesin bubut yang
perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan mundur setelah proses diselesaikan,
dimana semua pegerakan sudah diatur atau diprogram secara otomatis dengan mengunakan
komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya dilengkapi dengan tool magazine sehingga
sejumlah alat potong dapat diletakan dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit
pengawasan dari operator. Mesin bubut otomatis ini lebih dikenal dengan sebutan CNC
(Computer Numerical Control) Lathe Machine ( mesin bubut dengan sistem komputer
kontrol numerik), seperti pada gambar berikut:
1. Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda kerja yang digerakan pahat
dan dinamakan gerakan potong.
2. Gerakan memanjang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotongannya sejajar
dengan sumbu kerja. Gerakan ini juga disebut gerakan pemakanan.
3. Gerakan melintang, yaitu bentuk gerakan apabilah arah pemotongannya tegak lurus
terhadap sumbu kerja. Gerakan ini juga disebut dengan gerakan melintan atau
pemotongan permukaan.
1. Pembubutan muka (facing), yaitu proses pembubutan yang dilakukan pada tepi
penampang atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja, sehingga diperoleh
permukaan yang halus dan rata.
2. Pembubutan rata (pembubutan silindris), yaitu pengerjaan benda yang dilakukan
sepanjang garis sumbu.
3. Pembubutan ulir (threading), yaitu pembubutan ulir dengan pahat ulir.
4. Pembubutan tirus (taper), yaitu proses pembubutan enda kerja berbentu konis.
5. Pembubutan (drilling), yaitu pembubutan denganmenggunakan mata or, sehingga
akan diperoleh lubang pada benda kerja.
6. Perluasan lubang (boring), yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk
memperbesar lubang.
7. Knurling, yaitu proses pembubutan luar (pembubutan silindris) yang bertujuan untuk
membubut profil pada permukaan benda kerja.
1. Kecepatan potong (Cutting Speed), yaitu kecepatan dimana pahat melintasi benda
kerja untuk mendapatkan hasil yang paling baik pada kecepatan yang sesuai.
2. Gerak makan (Feed), adalah penggerak titik sayat alat potong per satu putaran benda
kerja.
3. Kedalaman Pemotongan (Depth of Cut), adalah dimana dalamnya masuk alat potong
menuju sumbu-sumbu benda.
4. Waktu Pemesinan ( Mechining Time), adalah banyaknya waktu penyayatan yang
dibutuhkan untuk mengerjakan (membentuk atau memotong) suatu benda kerja.
Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita untuk
mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang umum dipakai. Gambar berikut menjelaskan
bentuk pahat bubut dan bentuk benda kerja yang di hasilkan. Bagian pahat yang bertanda
bintang adalah pahat kanan,artinya melakukan pemakanan dari kanan ke kiri.
Berdasarkan bahan pembuatnya, ada dua macam pahat bubut yang umum dipakai, yakni
pahat HSS dan carbide/tungsten carbide.
2. Pahat Carbide
Tungsten carbide (WC) is an inorganic chemical compound containing equal parts of
tungsten and carbon atoms. Colloquially, tungsten carbide is often simply called carbide. In
its most basic form, it is a fine gray powder, but it can be pressed and formed into shapes for
use in industrial machinery, tools, abrasives, as well as jewelry. Tungsten carbide is
approximately three times stiffer than steel, with a Young's modulus of approximately 550
GPa, and is much denser than steel or titanium. It is comparable with corundum (α-Al2O3)
or sapphire in hardness and can only be polished and finished with abrasives of superior
hardness such as silicon carbide, cubic boron nitride and diamond amongst others, in the
form of powder, wheels, and compounds.
Jadi jenis pahat ini dibuat dengan campuran bahan kimia antara lain tungsten dan karbon,
tergantung sifat bahan yang dikehendaki. Kadang juga memakai methanol, hydrofluoric
acid/nitric acid (HF/HNO3), dll. Rumit sangat.
Keselamatan kerja pada proses bubut
Perawatan Umum
Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan pengoperasian yang
benar dan seksama.prosedur perawatan mesin bubut ini adalah:
1. Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
2. Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin dan
pemberian grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik
pembuat mesin
3. Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin dari
beram-beram hasil pemotongan dan cairan pendingin.
4. Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan
memukul benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer
5. Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian mesin,jangan
sampai beram-beram yang halus dank eras terutama beram besi tulang jatuh ke
meja mesin dan terbawa oleh eretan.
6. Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada posisi
netral dan mematikan sumber tenaga mesin
Perawatan khusus
Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,berdasarkan
pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin.
Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembnagkit yaitu:
Tegangan dari sumber tenaga yang masuk kemotor pembangkit rendah,sehingga tidak
sanggup membangkitkan motor pembangkit
Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka diperlukan pengikuran
arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan motor pembangkit.
Sekring pada circuit breaker putus/terbakar,apabila terjadi hal yang demikian,maka
gantilah sekring tersebut dengan yang baru dan spesifikasi yang sama.
Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar.
Coil pada saklar terbakar
Tidak terjadi hubunga pada kontak limit switch
Rem motor tidak berfungsi secara baik
Motor cepat panas
Ada dua penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat panas yaitu :
Perbedaan tegangan
Dengan adanya beban yang berlebihan dari yang ditentukan akan dapat menimbulkan panas
berlebihan pada yang berlebihan pada motor pengerak,untuk itu perlu diatur kembali beban
agar sesuai dengan yang telah ditentukan
Kepala tetap
Pada mesin bubut adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan mengunakan
mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadii pada kepala tetap mesin bubut di antaranya
adalah:
Eretan
Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai berikut:
Kepala lepas
Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selsms pelaksanan pembubutan. Jika hal ini
terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya pengikat baut pengikat kepala lepas dengan meja
atau rangka mesin.
Pengertian Mesin Frais/Milling
Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja
pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong
bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor
mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar
apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan
banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh operator mesin frais (Rasum, 2006).
Bentuk Pengfraisan
Mesin frais mempunyai beberapa hasil bentuk yang berbeda, dikarenakan cara
pengerjaannya. Berikut ini bentu-bentuk pengfraisan yang bisa dihasilkan oleh mesin frais.
3. Bidang siku
4. Bidang sejajar
9. Nok/eksentrik, dll.
Jenis-jenisnya terdiri dari mesin frais tiang dan lutut (column-and-knee), mesin frais hobbing
(hobbing machines), mesin frais pengulir (thread machines), mesin pengalur (spline
machines) dan mesin pembuat pasak (key milling machines). Untuk produksi massal biasanya
dipergunakan jenis mesin frais banyak sumbu (multi spindles planer type) dan meja yang
bekerja secara berputar terus-menerus (continuous action-rotary table) serja jenis mesin frais
drum (drum type milling machines) (Efendi, 2010). Berikut ini ada macam-macam mesin
frais:
a. mesin frais horizontal atau bisa disebut dengan mesin frais mendatar dapat digunakan
untuk mengejakan pekerjaan sebagai berikut ini antara lain:
mengfrais rata.
mengfrais ulur.
mengfrais roda gigi lurus.
mengfrais bentuk.
membelah atau memotong.
b. mesin frais vertical atau bisa disebut dengan mesin frais tegak dapat digunakan untuk
mengerjakan pekerjaan sebagai berikut:
mengfrais rata.
mengfrais ulur.
mengfrais bentuk.
membelah atau memotong.
mengebor.
c. Mesin frais universal adalah suatu mesin frais dengan kedudukan arbornya mendatar
perubahan kearah vertikal dapat dilakukan dengan mengubah posisi arbor. Gerakan meja dari
mesin ini dapat kearah memanjang, melintang, naik turun. Dan dapat diputar membuat sudut
tertentu terhadap bodi mesin.
Selain ketiga mesin frais diatas ada beberapa jenis-jenis mesin frais yaitu mesin frais bed dan
mesin frais duplex.
Mesin frais mempunyai beberapa alat potong yang mempunyai fungsi berbeda.
Berikut ini alat-alat yang ada pada mesin frais :
Pisau mesin frais atau Cutter mesin frais baikhorisontal maupun vertical memiliki banyak
sekali jenis dan bentuknya. Pemilihan pisau frais berdasarkan pada bentuk benda kerja, serta
mudah atau kompleksnya benda kerja yang akan dibuat.
a. Pisau mantel
Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais horizontal. Biasanya digunakan untuk pemakanan
permukaan kasar (Roughing) dan lebar.
b. Pisau alur
Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang permukaan benda kerja. Jenis pisau ini
ada beberapa macam yang penggunaanya disesuaikan dengan kebutuhan.
Pisau jenis ini digunakan untuk membuat roda gigi sesuai jenis dan jumlah gigi yang
diinginkan. Pada pisau bergigi ini benda yang tersayat akan lebih cepat, dikarenakan bentuk
pisaunya yang bergigi.
d. Pisau frais radius cekung dan cembung
Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerjanya yang bentuknya memiliki radius
dalam (cembung atau cekung). Pisau frais radius cekung proses kerjanya sama dengan pisau
radius cembung hanya saja yang membedakan adalah bentuk pisau yang berbeda.
Pisau ini hanya digunakan untuk membuat alur berbentuk T seperti halnya pada meja
mesin frais. Benda kerja yang akan disayat diatur dengan selera operator, sehingga
menghasilkan bentuk sayatan yang diinginkan.
Pisau ini berguna untuk membuat alur berbentuk sudut yang hasilnya sesuai sudut pisau yang
digunakan. Pisau jenis ini memiliki sudut-sudut yang berbeda diantaranya 30, 45, 50, 60, 70,
80 derajat.
g. Pisau jari
Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar. Pada
pengoperasiannya biasanya dipakai untuk membuat alur pada bidang datar atau pasak dan
jenis pisau ini pada umumnya dipasang pada posisi tegak (mesin frais vertical).
Jenis pisau ini memiliki mata sayat dimuka dan disisi, dapat digunakan untuk mengfrais
bidang rata dan bertingkat.
Pisau jenis ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda sisinya berbentuk alur helik. Cara
tersebut dapat digunakan untuk menyatat benda kerja dari sisi potong cutter sehingga
potongan pisau ini mempu melakukan penyayatan yang cukup besar.
Pisau jenis ini digunakan untuk memotong atau membelah benda kerja. Selain itu juga dapat
digunakan untuk membuat alur yang memiliki ukuran lebar kecil.
Mesin skrap
Mesin Skrap atau biasa juga dituliskan sebagai sekrap (Shaping Machine) merupakan jenis
mesin perkakas yang memiliki gerak utama yakni bolak balok secara horizontal. Fungsi
utama mesin ini adalah unttuk merubah bentuk serta ukuran benda kerja seperti apa yang
diinginkan. Mesin Sekrap ini bisa melakukan berbagai fungsi seperti meratakan sebuah
bidang datar, tegak maupun bidang miring. Mesin ini juga bisa membuat bidang yang
bersudut atau bertingkat. Selain itu, Shaping Machine ini juga bisa membuat alur pasak, alur
ekor burung bahkan alur V.
Prinsip Kerja Shaping Machine/Mesin Sekrap
Mesin yang juga bisa membentuk bidang-bidang tak beraturan ini memiliki mekanisme kerja
yang cukup sederhana. Pada mesin skrap, terdapat gerakan memutar yang bersumber dari
motor yang kemudian diubah menjadi gerak lurus ataukah gerak bolak-balik melalui blok
geser serta lengan penggerak. Letak langkah dapat diatur dengan spindle posisi. Untuk
mengatur panjang langkah, gunakan bantuan blok geser. Dalam menentukan ukuran
utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain panjang langkah maksimum, jarak
masimum tiap gerakan meja mesin ke arah mendatar serta jarak maksimal gerak meja ke arah
vertikal atau naik-turun meja mesin.
Dalam proses penyayatan menggunakan mesin skrap, ada beberapa faktor yang ikut berperan,
yakni : derajat kehalusan, kapasitas mesin, kepadatan bahan yang dikerjakan, kekerasan
bahan yang dibentuk. Jika semua faktor tersebut terpenuhi dengan baik, maka mesin sekrap
akan bekerja secara optimal dalam memahat. Adapun bentuk pahatan yang bisa dilakukan
oleh mesin sekrap antara lain :
Pahat arah lurus kiri
Pahat arah lurus kanan
Pahat bentuk bengkok ke kiri
Pahat bentuk bengkok ke kanan
pahat leher angsa
Pahat bentuk ujung bulat
pahat bentuk segi empat
dll.
Bagian-bagian Mesin Sekrap
Dalam menjalankan fungsinya secara baik, mesin sekrap dilengkapi dengan berbagai
komponen dengan fungsi masing-masing. Bagian-bagian tersebut secara acak adalah
penjepit, pelat pemegang pahat, penjepit pahat atau tool post, meja, rangka, lengan, tuas
penjalan, tuas pengatur kecepatan, tombol on-off, pengatur jarak langkah, ragum, eretan meja
arah tegak, eretan meja arah, motor, eksentrik penggerak, support atau eretan tegak dan lain-
lain.
Jenis Mesin Sekrap
Ada berbagai varian dari shaping machine atau mesin skrap ini. Jenis tersebut, menurut cara
kerjanya, antara lain adalah :
Mesin sekrap biasa. Pada mesin ini pahat sekrap bergerak secara maju dan mundur
menyayat benda target kera yang ada pada meja mesin.
Planer, yakni mesin yang memahat diam (menyayat) benda kerja yang ada pada meja mesin.
Gerakan yang dibangung adalah bolak-balik.
Sloting, yakni gerakan pahat secara vertical dengan cara naik dan turun. Mesin ini banyak
digunakan untuk membuat alur pasak roda gigi serta pully.
Varian ini kemudian dipersempit menjadi dua jenis jika dilihat dari tenaga penggeraknya,
yakni mesin sekrap engkol serta mesin sekrap hidrolik. Mesin sekrap engkol memiliki gerak
berputar yang diubah menjadi gerak bolak-balik dengan menggunakan engkol. Sedangkan
mesin sekrap hidrolik menggunakan gerak bolak-balik yang bersumber dari tenaga hidrolik
yang ada
a.Merawat mesin atau peralatan sehingga selalu dalam kondisi optimal produktifitifitasnya
dan dapat dipercayai kualitas produksinya.
c.Menaikan kemampuan mesin untuk berproduksi dengan melakukan perubahan untuk lebih
mengefisiensikan kerja mesin.
Perawatan rutin atau harian yang dilakukan selama jangka waktu perawatan yang sudah
terjadwal tetapi perawatan hendaknya tidak saja hanya dilakukan pada yang terjadwal,
sebaiknya dilakukan setiap saat. Yang dilakukan dalam perawatan harian adalah :
1.Sebelum memakai mesin jangan lupa mengecek dan mengontrol gelas ukuran oli, lihat
apakah permukaan oli sudah sesuai dengan petunjuk mesin sekrap.
2.Sebelum dan sesudah menggunakan mesin dan peralatan-peralatan mesin harap dibersihkan
terlebih dahulu.
3.Dalam pengoperasian mesin haruslah menurut petunjuk yang benar, misalnya putaran yang
sesuai pembebanan, banyaknya pemakaian dan sebagainya.
Hal-hal yang perlu dijaga dalam perawatan dan perbaikan mesin yaitu disamping menyeluruh
juga bagian-bagian dari mesin antara lain:
a.Bagian yang bergerak/ berputar yang memerlukan pelumasan baik dengan minyak maupun
gemuk harus diperiksa agar jalannya tidak macet.
b.Bagian-bagian pengikat seperti pemegang pahat, support, ragum dan semua tuas-tuas
(handle) pada waktu mengencangkan/mengikat usahakan dengan tangan jangan sekali-kali di
pukul.
c.Hubungan kabel-kabel dari kontak induk (Sekring) ke motor harus terjamin keselamatannya
dan instalasi kelistrikan atau kabel-kabel tersebut sebaiknya ditanam di dalam tanah. d.
Periksa semua mur-mur pengikat pada mesin sekrup jangan sampai ada yang longgar.
Mesin Gerinda
Mesin Gerinda adalah salah satu mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana
mata potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk mengasah/memotong benda
kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar
bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau
pemotongan.
Mesin gerinda datar horizontal dengan gerakan meja berputar. Mesin jenis ini digunakan
untuk menggerinda permukaan rata poros.
Mesin gerinda datar vertikal dengan gerakan meja bolak-balik. Mesin ini digunakan
untuk menggerinda benda kerja dengan permukaan rata dan lebar serta menyudut.
Mesin gerinda datar vertikal dengan meja berputar, fungsi mesin ini sama dengan mesin
gerinda datar horizontal meja bolak-balik.
Bagian-bagian utama mesin gerinda datar:
Keterangan:
1) Spindel pemakanan batu gerinda
2) Pembatas gerak langkah meja mesin/ stopper
3) Sistem hidrolik mesin
4) Spindel penggerak meja mesin naik turun
5) Spindel penggerak meja memanjang
6) Tuas kontrol meja mesin
7) Panel kontrol
8) Meja mesin
9) Spindel utama batu gerinda
Untuk merk dan type terkadang letak posisi spindel, tuas dan panel kontrol mesin berbeda.
Perlengkapan mesin gerinda datar:
1) Meja magnet listrik
2) Meja magnet permanen
3) Ragum mesin
4) Meja sinus
5) Meja sinus universal
6) Blok pencekam khusus
7) Pengasah batu gerinda/ dresser
Keterangan:
Kepala utama
Spindel utama benda kerja
Kaki mesin
Panel kontrol
Meja bawah
Meja atas
Kepala lepas
Perlengkapan pendingin
Perlengkapan mesin gerinda silinder :
1) Cekam rahang 3
Berfungsi untuk mencekam benda yang akan di gerinda
2) Collet
Berfungsi untuk mencekam benda yang akan di gerinda tetapi memiliki permukaan yang
halus
3) Face plat
Berfungsi mencekam benda dengan permukaan dalam yang akan digerinda
4) Pembawa / lathe dog
Untuk mencekam benda kerja dengan pencekaman beetwen senter
5) Senter ulir
Sebagai penyangga ujung benda kerja pada pencekaman beetwen senter dan dipasang di
spindel utama
6) Senter konis
Sebagai penyangga pada tail stok
7) Cekam magnet
Untuk mencekam dengan diameter lebar dan pendek. Prinsip kerjanya sama dengan meja
magnet pada mesin gerinda ratal
8) Dial indikator
Untuk mengecek kesenteran/ kelurusan meja mesin terhadap sumbu gerinda
9) Penyangga tetap
Untuk menyangga benda kerja yang panjang agar tidak terjadi defleksi pada saat proses
penggerindaan
10) Pengasah batu gerinda/ dresser
Untuk mengasah batu gerinda jika sudah tidak rata.
2. Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat potong mesin bubut dan
pengasahan mata bor.
Benda kerjanya didorong ke arah batu gerinda yang berputar. Mesinnya tidak mempunyai
meja, diganti dengan perlengkapan lainyang dapat digeser derajatnya sesuai dengan sudut-
sudut pada benda kerja yang diasah.
Sebagai contoh:
35 C 60 R 8 S 15
Artinya:
35 : prefix, kode pabrik
C : jenis abrasive, terdiri dari dua simbol yaitu A (aluminium oksida atau alundun) dan C (silikon
karbida atau crystolon)
60 : ukuran abrasive
R : tingkat kekerasan
8 : susunan abrasive
S : jenis bond
Cara membaca kode diatas adalah, batu gerinda dengan bahan abrasive oksida alumunium
dengan ukuran 60 mesh dengan susunan keras dan menggunakan perekat sodium silikat.
B. Jenis-jenis bond
Tembikar / vitrified (V)
Memiliki sifat yang tidak mudah terpengaruh oleh air, minyak, ataupun perubahan suhu.
Silikat / silicate (S)
Digunakan untuk menggerinda material yang sensitif terhadap panas.
Bakelit/ resinoid (B)
Digunakan untuk menggerinda dengan kecepatan putar tinggi
Karet / rubber (R)
Digunakan pada roda gerinda yang elastis
Embalau / shellac (E)
Digunakan untuk hasil penggerindaan yang sangat halus
Perekat logam/ metal bond
Di gunakan untuk mengikat abrasive boron nitride dan intan.
C. Ukuran Butir Asahan
Ukuran butir asah dinyatakan dalam bentuk angka. Dimana semakin kecil angka
menunjukan semakin besar ukuran butir abrasive dan semakin besar angka maka ukuran butir
abrasive semakin kecil. Batu gerinda dengan butir kasar (angka kecil) memiliki kemampuan
potong yang baik tetapi hasilnya kasar sedangkan batu gerinda dengan butir halus (angka
besar) memiliki kemampuan daya bentuk yang baik dan hasil penggerindaan yang baik.
Angka-angka ini di dapat dari proses penyaringan, dimana saringan tersebut memiliki
lubang-lubang. Dimana Ukuran lubang didapat dari banyaknya lubang dalam saringan seluas
1 inchi2 , ukuran lubang dinamakan dengan mesh.
Sebagai contoh:
1. jika dalam 1 inchi2 terdapat 120 lubang, berarti butiran yang dapat melewati/ lolos
berukuran 120 mesh atau lebih kecil lagi.
2. Jika dalam 1 inchi terdapat 56 lubang, berarti butiran yang dapat melewati/ lolos
berukuran 56 mesh atau lebih kecil lagi.
Dan jika butiran yang tertahan diatas saringan berarti memiliki besar butir 1 step lebih tinggi
( ukuran butir yang lebih kecil).
E. Pekerjaan Menggerinda
1. Langkah pada proses penggerindaan :
a. Langkah gerakan
Gerakan utama (V) dilakukan oleh cakram asah yang berputar dengan angka putaran tetap.
Gerakan laju (Vw) dilakukan oleh benda kerja atau cakram asah, tergantung ada konstruksi
mesin gerinda. Pada pengasahan bidang, gerakan ini berupa gerakan maju mundur, sedang
pada pengasahan bidang meja bundar berupa gerakan melingkar, serta pada pengasahan
bundar berupa gerakan keliling benda kerja. Gerakan memanjang (s) ialah pergeseran cakam
asah atau benda kerja pada posisi tegak lurus terhadap gerakan laju. Setelah penyelesaian tiap
siklus, akram asah bergerak ke samping sejauh kira-kira selebar cakram. Gerakan penyetelan
digunakan untuk mengatur kedalaman tusukan pengasah. Pada umumnya gerakan ini
dilakukan setelah penyelesaian satu siklus pengasahan.
Keterangan :
1. Pengasahan keliling 4. Pengasahan bundar dalam
2. Pengasahan muka 5. Pengasahan bundar anpa senter
3. Pengasahan bundar luar 6. Pengasahan alat perkakas
Alat pengasah gerinda berupa beberapa keping baja bergerigi yang disatukan, kemudian
dipasang pada sebuah pemegang, yang dapat berputar apabila ditekan ke roda gerinda yang
berputar. Alat lain untuk mengasah batu gerinda adalah intan. Agar hasil pengasahan
(dressing) baik, digunakan roda intan tunggal dengan mengarahkan 10 hingga 15 derajat dari
sumbu horizontal roda gerinda dan 1,8 sampai 1,4 inchi dibawah center. Untuk dressing
sebaiknya digunakan depth of cut 0,005 mm sampai dengan 0,01mm.
1. Pilih roda gerinda yang sisi-sisinya baik auat perbaiki dulu permukaan/sisinya dengan
menggunakan pengasah intan (diamond dresser).
2. Pasang benda kerja pada chuck magnet pada kedudukan yang sesuai untuk penggerindaan.
3. Periksa kerataan benda kerja dengan menggunakan dial indicator (jam ukur).
4. Perinda permukaan benda kerja dengan menggunakan gerakan meja.
1. Pilih roda gerinda yang sisi-sisinya baik auat perbaiki dulu permukaan/sisinya dengan
menggunakan pengasah intan (diamond dresser).
2. Pasang benda kerja pada chuck magnet pada kedudukan yang sesuai untuk penggerindaan.
3. Periksa kerataan benda kerja dengan menggunakan dial indicator (jam ukur).
4. Gerinda permukaan bagian belakang dengan menggunakan gerakan meja.
5. Pindah roda gerinda ke depan untuk menggerinda permukaan benda kerja bagian depan dan
periksa kedudukan benda kerja.
6. Gerinda sisi muka benda kerja dengan menggunakan gerakan meja.
c. Menggerinda pahat
1. Periksa secara visual keadaan sudut potong dan pertahankan jika sudah benar.
2. Pegang pahat dengan tangan kiri dan sagga (sokong) dengan tangan pada dudukan.
Pegangan jari-jari dan ibu jari tangan kiri sangat penting pengaruhnya pada pengasahan
pahat.
3. Pegang kepala pahat dengan tangan kanan dan gerakan sehingga sisi potong perlahan-lahan
ke muka dan ke belakang, serta gerakkan pahat melintang bidang roda gerinda.
4. Balikkan pahat, kemudian gerinda sisi potong yang lain
Mesin gergaji
A. Definisi Mesin Gergaji
Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja. Mesin gergaji
merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih lanjut. Dapat dimaklumi bahwa
mesin ini memiliki kepadatan operasi yang relatif tinggi pada bengkel-bengkel produksi.
Mesin-mesin gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan ukuran, bentuk dan
jenis material benda kerja yang akan dipotong. Untuk itu dibutuhkan ketelitian seseorang
agar bisa mengoperasikan gergaji itu sendiri dan dapat memotong benda kerja dengan baik
dan benar .
Gergaji adalah alat yang menggunakan logam pemotong yang keras atau kawat dengan tepi
kasar untuk memotong bahan yang lebih lunak. Tepi logam pemotong terlihat bergerigi atau
kasar. Gergaji dapat digunakan dengan tangan atau didukung listrik.
2. Gergaji Pembelah
Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk membelah kayu. Gergaji
pembelah digunakan untuk menggergaji kayu searah jaringan serat kayu dan mempunyai
31/2 hingga 4 pucuk gigi pada setiap panjang 25 mm. Panjang daun antara 500 mm hingga 70
mm.
3. Gergaji Pemotong
Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk memotong kayu. Jenis
gergaji ini digunakan untuk menyayat/memotong melintang jaringan serat kayu dan tepi
potongnya mempunyai 5 hingga 7 pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm. Panjang daun
antara 550 mm hingga 700 mm.
Mesin Driil
A.DEFINISI MESIN BOR
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah
pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan
Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran-kerja
dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut BOR.
Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini digunakan untuk
membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter 16
mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin
sehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata
bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat
mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran.
Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan menggunakan tangan dan
bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu,
tembokmaupun pelat logam. Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang
juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2
putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas
dan juga fungsinya masing-masing.
Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan
berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara
permanen pada landasan atau alas mesin.. Pada mesin ini benda kerja tidak bergerak. Untuk
mencapai proses pengeboran terhadap benda kerja, poros utama yang digeser kekanan dan
kekiri serta dapat digerakkan naik turun melalui perputaran batang berulir.
Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor yang lainnya.
Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor koordinat
digunakan untuk membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter lobang
antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi. Untuk mendapatkan
ukuran ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja kombinasi yang dapat diatur dalam
arah memanjang dan arah melintang dengan bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan
ukuran dengan sisitem optik dapat diatur sampai mencapai toleransi 0,001 mm.
Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai disebut juga
mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya disangga
dengan batang pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran benda-
benda kerja yang besar dan berat.
Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah meja dengan empat
spindel. Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi sekaligus, sehingga lebih
cepat.untuk produksi masal terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah kepala penggerak.
1.Base (Dudukan )
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling bawah
menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena akan
mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.
2.Column (Tiang)
Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang digunakan
untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur
gerak vertikal dari meja kerja.
3.Table (Meja)
Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja dapat
disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda atau
bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada tiang
(column). Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 3600 dengan poros ditengah-
tengah meja. Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table clamp) untuk menjaga agar posisi
meja sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar diam menggunakan
ragum yang diletakkan di atas meja.
Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling sering
digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram)
yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang
menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah diameter bor. Bidang–
bidang potong bor spiral tidak radial tetapi digeser sehingga membentuk garis-garis singgung
pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor.
5.Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang / mencekam mata bor.
6.Spindle head
Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan sambungan
berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses pemakananya.
Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja (
memakankan)
8.Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai dari kabel
power dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar on / off dan saklar
pengatur kecepatan.
D.PENGERJAAN PENGEBORAN
Jenis cutting tool (mata bor) yang digunakan dalam proses pengeboran antara lain:
1.Drilling
Proses yang digunakan untuk membuat suatu lubang pada benda kerja yang solid.
2.Step drill
3.Reaming
Reaming adalah cara akurat pengepasan dan finishing lubang yang sudah ada sebelumnya.
4.Boring
Proses memperluas sebuah lubang yang sudah ada dengan satu titik pahat. Boring lebih
disukai karena kita dapat memperbaiki ukuran lubang, atau keselarasan dan dapat
menghasilkan lubang yang halus..
5.Counter Bore
Operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing tindakan pemotongan. Digunakan untuk
proses pembesaran ujung lubang yang telah dibuat dengan kedalaman tertentu, untuk
mengakomodasi kepala baut
Khusus pembesaran miring berbentuk kerucut pada akhir lubang untuk mengakomodasi
sekrup versink. Kerucut sudut 60 °, 82 °, 90 °, 100 °, 110 °, 120 °
7.Tapping
Tapping adalah proses dimana membentuk ulir dalam. Hal ini dilakukan baik oleh tangan
atau oleh mesin.
a.Jika menggunakan ragum, untuk benda kerja rata dan mendatar dengan ukuran benda
tebalnya lebih pendek dari ukuran tinggi mulut ragum, dibagian bawah benda kerja ditahan
denagan bantalan yang rata dan sejajar (paralel). Agar ragum tidak turut bergerak, ragum
diikat denagan menggunakan mur baut pada meja bor.
b.Jika tidak menggunakan ragum, benda kerja diikat pada meja bor dengan menggunakan dua
buah mur baut, dua buah penjepit bentuk U dengan dua balok penahan yang sesuai.
c.Untuk mengebor logam batang berbentuk bulat, benda kerja diletakan pada sebuah balok V
dan dijepit dengan batang pengikat khusus, kemudian ditahan dengan menggunakan balok
yang sesuai dan diikat oleh mur baut pada meja mesin bor.
d.Untuk benda kerja yang akan dibor tembus, benda kerja dijepit dengan menggunakan
batang, penjepit khusus, balok penahan yang sesuai tingginya dan diikat dengan mur baut
pengikat agar tidak merusak ragum.
a. Bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan pada lubang sumbu mesin bor, tidak
boleh menggunakn pemegang bor. Dengan demikian, lubang alur menerima ujung taper dan
lubang taper diimbangi oleh selubang yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung taper
tidak digunakan untuk memegang tapi untuk mempermudah dilepas dari selumbung dengan
menggunakan soket. Sebelum melepas bor, sepotong kayu harus diletakan dibawahnya,
sehingga mata bor tidak akan rusak pada saat jatuh.
b. Bor dengan tangkai selinder diguanakan “ Pemegang bor berkonsentrasi sendiri” dengan
dua atau tiga rahang. Bor harus dimasukan sedalam mungkin sehinggan tidak selip pada saat
berputar. Permukaan bagiaan dalam pemegang berhubungan dengan tangakai mata bor,
sehingga menghasilkan putaran bor.
c. Bor dengan kepala bulat lurus diperguanakan pemegang/ penjepit bor otomatis (universal),
dimana bila diputar kuncinya, maka mulutnya akan membuka atau menjepit dengan
sendirinya (otomatis).
d. Bor dengan kepala tirus dipergunakan taper atau sarung pangurang yang dibuat sesuai
dengan tingkatan dan kebutuhan, sehingga terdapat bermacam-macam ukuran.
e. Mata bor yang baik asahan mata potongnya akan mengebor dengan baik dan akan
menghasilkan tatal yang sama tebal dengan yang keluar melalui kedua belah alur spiral bor.
Untuk bahan memerlukan pendinginan, dipergunakan cerek khusus tempat bahan pendingin.
3. Atur posisi benda kerja dengan menggerakkan meja, untuk arah vertical cukup memutar
handle, untuk gerak putar mejanya cukup membuka pengunci di bawah meja dan di
sesuaikan, setelah itu jangan lupa mengunci semua pengunci.
4. Tancapkan steker mesin ke stop kontak sumber listrik, kemudian tekan sakelar on (pada
saat ini spindle sudah berputar). Atur kecepatan yang sesuai dengan benda kerja.
5. Untuk pemakanan ke benda kerja, putar Drill feed Handle sehingga mata bor turun dan
memakan benda kerja.
8. Untuk Mesin bor tangan / pistol sakelar khusus untuk pilhan putaran ke kanan dan ke kiri.
E.PERAWATAN MESIN
Sebuah mesin dalam menjaga performa kinerjanya juga membutuhkan perawatan yang
intensif pada setiap komponen mesinnya. Hal ini juga diperlukan untuk mesin bor. Adapun
hal-hal yang harus diperhatikan :
5.Mesin diolesi dengan cairan anti karat untuk mencegah dari berkarat
6.Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi.
7.Jangan menempatkan alat-alat lain di meja pemboran