PENDAHULUAN
1
BAB II
MESIN BUBUT
4. Membubut tirus
Mesin bubut jenis ini biasanya digunakan untuk membuat suatu produk
(benda kerja) yang kecil ukuran nya, tetapi dengan tingkat ke presisian
yang tinggi dan jumlah banyak (mass product).
b. Bench engine lathe (mesin bubut meja)
Mesin bubut jenis ini, selain dapat memproduksi benda kerja yang lebih
besar, juga lebih panjang.
d. Gap lathe head engine (mesin bubut celah)
Mesin bubut jenis ini mempunyai ekor putar tetap, dimana dapat di
pasangkan 6 (enam) alat potong, sesuai dengan yang dibutuh kan.
Benda kerja dijepit pada chuck (cekam ber rahang tiga), alat potongnya
dapat di setel sedemikian rupa sesuai dengan yang di inginkan,
misalnya:
- facing: membubut muka
- cutting: memotong
4
diinginkan, dll, maka mesin jenis ini akan bekerja secara otomatis.
Kepala tetap atau head stock adalah bagian utama dari mesin bubut yang
digunakan untuk menyangga poros utama,yaitu poros yang digunakan untuk
menggerakkan spindle. Poros utama yang terdapat pada head stock tersebut juga
digunakan sebagai dudukan roda gigi untuk mengatur kecepatan putaran yang
diinginkan dan sebagai pengatur otomatis dalam pembuatan ulir. Selain itu pada
kepala tetap ini juga terdapat cekam yang berfungsi sebagai tempat mengikat atau
tempat dudukan benda kerja yang akan kita bubut dan tuas-tuas yang berguna
untuk mengatur kecepatan putaran.
5
Kepala lepas atau tail stock adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya
disebelah kanan dan dipasang diatas alas atau meja mesin. Kepala lepas ini
berfungsi sebagai tempat pemasangan senter yang digunakan sebagai penumpu
ujung benda kerja dan sebagai dudukan penjepit mata bor pada saat kita
melakukan pengeboran. Kepala lepas ini dapat digerakkan atau digeser sepanjang
meja kerja dari mesin bubut tersebut. Pada kepala lepas tersebut juga terdapat
tuas-tuas yang berfungsi sebagai pengunci dari kepala lepas tersebut.
Eretan pembawa adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi sebagai
penghantar atau pembawa pahat bubut yang dapat bergerak sepanjang landasan
mesin bubut. Ada 3 jenis eretan pada mesin bubut,yaitu :
3. Eretan atas,eretan ini terletak diatas eretan melintang. Eretan atas ini arah
gerkannya sama dengan eretan bawah,namun eretan atas ini dapat diputar
mendatar sebesar 36 derajat. Eretan ini biasa digunakan pada saat pembubutan
tirus atau konis.
6
Selain yang ketiga tersebut,dibagian atas eretan pembawa juga terdapat satu
bagian,yaitu Tool Post
Tool post ini berfungsi sebagai tempat dudukan atau tempat meletakkan
pahat bubut yang akan kita gunakan dalam pembubutan.
2.3.4 Landasan
7
2.3.5 Alas / meja mesin
9
bentuk pahat bubut akan lebih praktis prosesnya bila dibandingkan
menggunakan pemegang pahat dudukan satu..
Pemegang Pahat Dapat disetel (Adjustable Tool Post)
2.3.9 Center
Center terbuat dari baja yang dikeraskan dan digunakan untuk mendukung
benda kerja yang akan dibubut. Ada dua jenis senter yaitu senter tetap/ mati
(senter yang posisi ujung senternya diam tidak berputar pada saat digunakan) dan
senter putar (senter yang posisi ujung senternya selalu berputar pada saat
digunakan. Kedua jenis senter ini ujung pada bagian tirusnya memiliki sudut 60,
dan bila digunakan pemasangannya pada ujung kepala lepas.
Mengingat senter tetap pada saat digunakan tidak ikut berputar (akan
selalu terjadi gesekan pada ujung senternya), maka untuk menjaga agar tidak
cepat aus harus sering diberi pelumas (oli/ stempet/ grease).
11
2.4 FUNGSI MESIN BUBUT
12
3. Pasang atau stel kedudukan pahat bubut agar posisi ujung potong pahat
tepat pada titik senter dari kepala lepas. Untuk mengatur posisi tersebut
dapat menggunakan ganjal plat tipis atau dengan menggunakan tempat
pahat model perahu (American tool post) Kemudian lanjutkan
membubut benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
Salah satu pekerjaan umum yang dapat dilakukan mesin bubut adalah
membubut lurus. Adapun cara pembubutan lurus adalah sebagai berikut
(hilalblog-tulisanpribadi.blogspot.com).
13
2.5.2. Pembubutan Tirus
Terdapat dua macam tirus yaitu tirus luar dan dalam. Kedua tirus tersebut
memiliki cara pembubutan yang sama yaitu sebagai berikut
a. Menggunakan eretan atas, untuk tirus luar dan dalam dengan sudut
yang besar, tidak dapat dilakukan dengan otomatis, dengan
menggunakan rumus berikut.
D d
Tangen a =
2p
X Tg X Tg X Tg X Tg
1 20 5 87 9 158 13 230
2 38 6 105 10 178 14 249
3 52 7 122 11 194 15 267
4 70 8 140 12 212 16 286
X Tg X Tg X Tg X Tg
17 305 35 700 53 1327 72 3077
18 324 36 726 54 1378 73 3270
19 344 37 753 55 1428 74 3487
20 364 38 781 56 1482 75 4010
21 384 39 809 57 1540 76 4331
22 404 40 839 58 1600 77 4704
23 424 41 869 59 1664 78 5144
24 445 42 900 60 1732 79 5144
25 446 43 932 61 1804 80 5671
26 487 44 965 62 1880 81 6313
27 509 45 1000 63 1962 82 7115
28 531 46 1035 64 2050 83 8114
29 554 47 1072 65 2144 84 9814
30 577 48 1110 66 2246 85 1143
31 600 49 7750 67 2355 86 1430
32 624 50 1191 68 2475 87 J 908
33 649 51 1234 69 2605 88 2863
15
34 674 52 1279 70 2747 89 5729
71 2904 90
Keterangan :
16
b. Menggeser kepala lepas bagian atas secara melintang, hanya untuk tirus
luar dengan sudut kecil dapat dilakukan dengan otomatis, dengan
menggunakan rumus sebagai berikut
P.D–d
2P
p = Panjang tirus
D = diameter besar
d = diameter kecil
c. Menggunakan tapperattachment untuk tirus luar dan dalam dengan sudut
kecil, dapat dilakukan dengan otomatis untuk menghitung besarnya sudut
dengan rumus seperti cara pertama.
17
2.5.3 Pembubutan Ulir
Bentuk ulir pada umumnya adalah segitiga atau V (ulir metric dengan sudut
60o dan ulir withworth 55o), segi empat dan trapesium (sudut ulir 29o). Cara
membubut ulir segitiga adalah sebagai berikut (an-tika.blogspot.com) .
a. Membuat diameter yang tepat sesuai kebutuhan atau sesuai mur yang akan
dipasangkan. Pada bagian akhir, membuat alur untuk pembebas pahat
disebut juga undercut.
b. Tentukan posisi roda gigi yang sesuai dengan kisar dari ulir yang akan
dibuat. Perhatikan tabel pada mesin bubut atau jika diperlukan lakukan
pergantian roda gigi hingga posisi gear dan tuas-tuas pengaturnya sudah
sesuai.
c. Persiapkan pahat bubut ulirnya dan lakukan pengasahan terlebih dahulu.
Cara hampir sama dengan mengasah pahat bentuk muka, hanya bentuk
harus sesuai dengan jenis drat yang dibuat. Ulir metrik memiliki sudut 60
derajat, sedangkan withworth 55 derajat. Bila perlu gunakan plat penyetel
pahat.
d. Atur putaran spindel ke kecepatan yang sesuai dengan kondisi bahan benda
kerja. Rata-rata kita pakai kecepatan 100 rpm.
2.5.4 Pembubutan Bentuk
Membubut bentuk radius, bulat atau bentuk khusus lainnya dapat dilakukan
pada mesin bubut copi. Namun dapat juga bentuknya langsung mengikuti bagaimana
bentuk asahan pahatnya itu sendiri, khususnya untuk bentuk-bentuk yang relatif tidak
lebar (luas). Karena bidang pahat yang memotong luasannya relatif besar bila
dibandingkan pembubutan normal, maka besarnya pemakanan dan kecepatan
18
putarnyapun tidak boleh besar sehingga memperkecil terjadinya penumpulan dan
patahnya benda kerja maupun pahat.
2.6 Macam Pahat dan Kegunaannya
Pahat bubut memiliki bentuk yang sesuai dengan macam kekerasan dan
tekstur bahan serta bentuk yang akan dibuat pada bahan. Berikut merupakan gambar
macam pahat dan kegunaannya (an-tika.blogspot.com).
6. Pahat alur
20
Gambar 2.6.2 Pahat Carbide
Untuk menghasilkan pembubutan yang baik dan mengatasi keausan dari mata
pahat, kita harus mengetahui cara pengasahan pahat yang ditujukkan pada gambar
(heidylovia.wordpress.com).
21
n=
4 Cs
D
Dimana:
T=
D 2d
n=
1000 π.
x Cs
D
Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi yang
membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di lapangan. CNC TU
dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan pengoperasian CNC yang
dilengkapi dengan EPS (External Programing Sistem). Mesin CNC jenis Training
Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan- pekerjaan ringan dengan bahan
yang relatif lunak.
Gerakan Mesin Bubut CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua gerakan
yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan dari sistem ini
adalah memungkinkan mesin untuk diperintah mengulang gerakan yang sama secara
terus menerus dengan tingkat ketelitian yang sama pula.
Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya
Mesin Bubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal dengan
sistem koordinat sumbu X dan Z. Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama
dengan Mesin Bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang pada cekam
bergerak sedangkan alat potong diam.
Untuk arah gerakan pada Mesin Bubut diberi lambang sebagai berikut :
a. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
23
b. Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.
a. Bagian mekanik
24
1) Motor Utama
Motor utama adalah motor penggerak cekam untuk memutar benda kerja.
Motor ini adalah jenis motor arus searah/DC (Direct Current) dengan kecepatan
putaran yang variabel. Adapun data teknis motor utama adalah:
a) Jenjang putaran 600 – 4000 rpm
b) Power Input 500 Watt
c) Power Output 300 Watt
2) Eretan/support
Eretan adalah gerak persum-buan jalannya mesin. Untuk Mesin Bubut CNC
TU-2A dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
a) Eretan memanjang (sumbu Z) dengan jarak lintasan 0–300 mm.
b) Eretan melintang (Sumbu X) dengan jarak lintasan 0–50 mm.
3) Step motor
25
Gambar 3. Step motor.
Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan, yaitu gerakan sumbu X dan
gerakan sumbu Z. Tiap-tiap eretan memiliki step motor sendiri- sendiri, adapun data
teknis step motor sebagai berikut:
a). Jumlah putaran 72 langkah
b). Momen putar 0.5 Nm.
c). Kecepatan gerakan :
- Gerakan cepat maksimum 700 mm/menit.
- Gerakan operasi manual 5 – 500 mm/ menit
- Gerakan operasi mesin CNC terprogram 2 – 499 mm/menit.
Gambar 4. Revolver
26
Rumah alat potong berfungsi sebagai penjepit alat potong pada saat proses
pengerjaan benda kerja. Adapun alat yang dipergunakan disebut revolver atau
toolturet, revolver digerakkan oleh step motor sehingga bisa dige-rakkan secara
manual maupun terpogram.
Pada revolver bisa dipasang enam alat potong sekaligus yang terbagi mejadi
dua bagian, yaitu :
a) Tiga tempat untuk jenis alat potong luar dengan ukuran 12x12 mm.
Misal: pahat kanan luar, pahat potong, pahat ulir, dll.
b) Tiga tempat untuk jenis alat potong dalam dengan maksimum diameter 8
mm.
Misal: pahat kanan dalam, bor, center drill, pahat ulir dalam, dll.
5) Cekam
Gambar 5. Cekam
Adapun tingkatan sistem transmisi penggerak spindle utama mesin CNC TU-
2A, bisa dilihat dari gambar ilustrasi berikut :
27
Gambar 5.Transmisi penggerak
6) Meja mesin
Meja mesin atau sliding bed sangat mempengaruhi baik buruknya hasil
pekerjaan menggunakan Mesin Bubut ini, hal ini dikarenakan gerakan memanjang
eretan (gerakan sumbu Z) tertumpu pada kondisi sliding bed ini. Jika kondisi sliding
bed sudah aus atau cacat bisa dipastikan hasil pembubutan menggunakan mesin ini
tidak akan maksimal, bahkan benda kerja juga rusak. Hal ini juga berlaku pada Mesin
Bubut konvensional.
28
Sliding bed
Kepala lepas berfungsi sebagai tempat pemasangan senter putar pada saat
proses pembubutan benda kerja yang relatif panjang. Pada kepala lepas ini bisa
dipasang pencekam bor, dengan diameter mata bor maksimum 8 mm. Untuk mata bor
29
dengan diameter lebih dari 8 mm, ekor mata bor harus memenuhi syarat ketirusan
MT1.
b. Bagian pengendali/kontrol
Keterangan :
1. Saklar utama
2. Lampu kontrol saklar utama
3. Tombol emergensi
4. Display untuk penunjukan ukuran
5. Saklar pengatur kecepatan sumbu utama
6. Amperemeter
7. Saklar untuk memilih satuan metric atau inch
30
8. Slot disk drive
9. Saklar untuk pemindah operasi manual atau CNC
(H=hand/manual, C= CNC)
10. Lampu control pelayanan CNC
11. Tombol START untuk eksekusi program CNC
12. Tombol masukan untuk pelayanan CNC
13. Display untuk penunjukan harga masing-masing fungsi (X, Z, F,
H), dll.
14. Fungsi kode huruf untuk masukan program CNC
15. Saklar layanan sumbu utama
16. Saklar pengatur asutan
17. Tombol koordinat sumbu X, Z.
31
2. Tombol darurat/emergency switch
Tombol ini digunakan untuk memutus aliran listrik yang masuk ke kontrol
mesin. Hal ini dilakukan apabila akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat
kesalahan program yang telah dibuat
32
dihubungkan engan rumah alat potong. Saklar ini yang mengatur perputaran sumbu
utama sesuai menu yang dijalankan, yaitu perputaran manual dan CNC.
Cara kerja saklar operasi adalah sebagai berikut :
a) Jika saklar diputar pada angka 1 maka menu yang dipilih adalah menu manual
(lihat Gambar 12.16), yaitu pergerakan eretan, kedalaman pemakanan tergantung
oleh operator
33
Gambar 4. Saklar pengatur kecepatan sumbu utama.
Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putar alat potong pada sumbu
utama. Saklar ini bisa berfungsi pada layanan CNC maupun manual. Kecepatan
putaran sumbu utama mesin CNC TU-2A berkisar antara 50 – 3000 RPM, sesuai
tabel putaran pada mesin.
Cara pengoperasian saklar pengatur kecepatan sumbu utama ini adalah, saklar
pengatur kecepatan sumbu utama diputar ke arah kanan mendekati angka 100 untuk
meningkatkan kecepatan putaran spindle. Untuk mengurangi kecepatan spindle putar
kembali saklar pengatur kecepatan sumbu utama ke arah kiri mendekati angka 0.
Saklar ini berfungsi untuk mengatur layanan dimensi yang akan bekerja pada
mesin CNC, yaitu layanan dalam bentuk satuan Metris maupun Inch. Cara kerja
saklar ini, apabila mesin akan difungsikan pada dimensi tertentu, maka simbol
penunjuk saklar diputar pada titik satuan dimensi yang sesuai dengan program kerja.
Agar lebih jelas lihat dan perhatikan gambar ilustrasi berikut ini :
34
Gambar 5. Penunjukan saklar dalam gambar penunjukan dalam satuan
6.Ampere Meter
Ampere meter berfungsi sebagai display besarnya pemakaian arus aktual dari
motor utama. Fungsi utama dari ampere meter ini untuk mencegah beban berlebih
pada motor utama.
35
saat pengoperasian dapat dikurangi dengan cara mengurangi kedalaman dan
kecepatan penyayatan.
7. Disk Drive
36
Gambar 8. Saklar pengatur asutan.
Saklar ini berfungsi sebagai pengatur kecepatan gerakan asutan dari eretan
mesin. Saklar ini hanya dipergunakan pada pengoperasian mesin secara manual.
Kecepatan asutan untuk mesin CNC – TU2A berkisar antara 5 – 400 mm/menit
Tombol untuk:
- Memasukkan data bernilai negatif, tombol ini ditekan setelah
memasukkan nilai /angka yang dikehendaki.
37
- Memasukkan data dengan karakter M. Contoh: M99, M03, M05.
- Menguji kebenaran program, setelah program selesai dibuat, tekan
dan tahan tombol ini, secara otomatis program yang telah dibuat
akan dicek kebenarannya oleh komputer.
38
Tombol ini dipergunakan untukmengeksekusi program secara
keseluruhan.
39
G 25 : Memanggil program sub routine
G 27 : Perintah meloncat ke nomeor blok yang dituju
G 33 : Pembuatan ulir tunggal
G 64 : Mematikan arus step motor
G 65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)
G 73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G 78 : Siklus pembuatan ulir
G 81 : Siklus pengeboran langsung
G 82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat
G 83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal
G 84 : Siklus pembubutan memanjang
G 85 : Siklus pereameran
G 86 : Siklus pembuatan alur
G 88 : Siklus pembubutan melintang
G 89 : Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat
G 90 : Program absolut
G 91 : Program Incremental
G 92 : Penetapan posisi pahat secara absolut
M 00 : Program berhenti
M 03 : Spindle / sumbu utama berputar searah jarum jam
(CW)
M 05 : Putaran spindle berhenti
M 06 : Perintah penggantian alat potong (tool)
M 17 : Perintah kembali ke program utama
M 30 : Program berakhir
M 99 : Penentuan parameter I dan K
40
A 00 : Kesalahan perintah pada fungsi G atau M
A 01 : Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03
A 02 : Kesalahan pada nilai X
A 03 : Kesalahan pada nbilai F
A 04 : Kesalahan pada nilai Z
A 05 : Kurang perintah M30
A 06 : Putaran spindle terlalu cepat
A 09 : Program tidak ditemukan pada disket
A 10 : Disket diprotek
A 11 : Salah memuat disket
A 12 : Salah pengecekan
A 13 : Salah satuan mm atau inch dalam pemuatan
A 14 : Salah satuan
A 15 : Nilai H salah
A 17 : Salah sub program
41
nxdxn
V m/menit
1000
Di mana:
b. Jumlah putaran
Jumlah putaran sumbu utama dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
Vc x 1000
n = put/menit
nd
42
Di mana:
c. Kecepatan asutan
yaitu :
8 20/30/40 800/1200/1550
9 20/30/40 700/1050/1400
10 20/30/40 650/950/1250
12 30/40/70 780/1050/1225
43
14 40/50/70 900/1150/1550
16 40/50/70 780/1000/1400
18 40/50/70 700/900/1250
20 40/50/70 625/800/1100
25 40/50/70 500/650/900
30 40/50/70 425/550/750
35 40/50/70 360/450/650
40 50/70/100 400/570/800
45 50/70/100 350/500/700
50 50/70/100 225/450/650
Contoh penggunaan tabel di atas, kita misalkan diameter benda kerja 20 mm,
kecepatan potong (Vc)= 40 mm, maka kecepatan putar (n) = 625 put/menit
CNC Konvensional
Kelebihan Kelebihan
Produktif dapat dikurangi Pengoperasian masih
Keakuratan pada lebih besar menggunakan cara-cara
dan repeatabilas. manual
Menurunkan tingkat tarip sisa Masih dapat dikerjakan oleh
Kebutuhan pemeriksaan para pekerja yang tak mahir
adalah mengurangi komputer.
44
Kekurangan Kekurangan
Pengerjaan komponen dengan Ketelitian yang dihasilkan
mesin yang mudah menjadi sulit agak kurang akurat.
karena menggunakan format Tidak dapat menampilkan
yang rumit. kalkulasi biaya produksi.
Modal yang ditanamkan Waktu laju awal pada pabrik
mengalami peningkatan. mengalami kenaikkan
Dibutuhkan tenaga ahli yang
berfungsi untuk memprogram
peralatan CNC.
45
BAB III
MESIN FRAIS/MILLING
3.1 PENGERTIAN
Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila
dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain
mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan
ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja
sesuai dengan dimensi yang dikehendaki.
Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus,
tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pendingin
mata milling agar tidak cepat aus.
Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram). Milling
menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang
ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan.
46
Proses kerja pada pengerjaan dengan mesin milling dimulai dengan
mencekam benda kerja , kemudian dilanjutkan dengan pemotongan dengan alat
potong yang disebut cutter, dan akhirnya benda kerja akan berubah ukuran maupun
bentuknya.
Arbor jenis ini dilengkapi dengan beberapa cincin (spacer) yang berfungsi
untuk menjepit pisau frais (cutting tool) sehingga pisau frais tidak bergeser dari
kedudukannya. Di dalam pemakaiannya arbor ini ditopang oleh penopang arbor.
47
3.2.4 Lengan (Over Arm)
48
Gambar. 3.2.5 meja (table)
Meja dapat digerakkan secara memanjang dengan cara memutarkan roda
tangan yang terdapat pada ujung-ujung meja. Meja mesin frais juga dapat digerakkan
secara melintang dengan cara mrmutarkan roda tangan atau engkol yang terdapat
pada lutut. Selain dapat digerakkan secara mendatar dalam arah memanjang ataupun
melintang, meja ini dapat juga digerakkan secara vertikal naik atau turun dengan
menutarkan engkol yang biasanya juga terdapat pada lutut.
3.2.6 Sadel
Sadel atau dudukan meja merupakan tempat meja bertumpu. Pada bagian
bawah dari sadel terdapat alur berbentuk ekor burung yang dipasangkan secara pas
dengan alur ekor burung pada bagian atas lutut. Dengan demikian sadel dapat
digerakkan dalam arah melintang secara halus. Pada dasarnya menggerakkan sadel ini
berarti juga menggerakkan meja dalam arah melintang, karena bagian bawah meja
ditumpu oleh sade sehingga kalau sadel digerakkan maka meja juga akan ikut
49
bergerak. Sadel dapat dikunci terhadap lutut, sehingga sadel tidak berubah posisinya
sewaktu dilakukan pengefraisan benda kerja.
Lutut atau knee merupakan tempat kedudukan sadel, di mana lutut ini
ditopang oleh kolom mesin dan batang pengangkat. Lutut dapat digerakkan secara
vertikal naik atau turun dengan cara memutarkan engkolnya. Karena meja bertumpu
pada sadel dan sadel bertumpu pada lutut, maka menggerakkan lutut naik atau turun
berarti menggerakkan meja secara vertikal untuk mendekati atau menjauhi pisau frais
yang terpasang pada arbor. Agar pada waktu melaksanakan pengefraisan lutut berada
dalam posisi yang kokoh, maka lutut dapat dikunci terhadap kolom.
Alas mesin merupakan bagian terbawah dari mesin dan tempat bertumpu
komponen-komponen utama mesin frais seperti kolom beserta lengan dan spindel,
lutut beserta sadel dan mejanya. Selain itu alas memiliki suatu rongga atau ruangan
yang merupakan tempat menampung cairan pendingin.
50
Pengerjaan yang terjadi di mesin frais horizontal. Benda kerja dijepit di suatu
ragum mesin atau peralatan khusus atau dijepit di meja mesin frais. Pemotongan
dikerjakan oleh pemakanan benda kerja di bawah suatu pisau yang berputar.
Pekerjaan yang terjadi mesin frais vertikal. Pergerakkan meja dan ke atas dan ke
bawah dari spindel. Mesin frais vertikal dapat menghasilkan permukaan horizontal,
dengan menggunakan alat-alat pada mesin frais maka akan dihasilkan benda-benda
kerja seperti pembuatan:
1. Bidang rata
2. Alur
3. Roda gigi
5. Bidang bertingkat
51
3.4 Macam-Macam Pisau Frais
Ada macam-macam pisau pada mesin frais. Berikut ini jenis pisau frais yaitu
sebagai berikut:
3.4.1 Pisau silindris
pisau ini digunakan untuk menghasilkan permukaan horizontal dan dapat
mengerjakan permukaan yang lebar dan pekerjaan berat.
52
Gamba.r.3.4.2 Pisau Muka dan Sisi
54
Gambar 3.4.6 End Mill Cutter & Shell End Mill
55
Gambar 3.4.8. Tee-slot Cutter
2. Frais bertingkat.
3. Frais sudut.
4. Frais alur.
56
Gambar 4.10 Alat Pemotong Mesin Milling
Pemotong ini mirip dengan pemotong datar, bedanya ada pada gigi-gigi yang
hanya terdapat di samping. Pemotong jenis ini, bisa berbentuk lurus, heliks
maupun zig-zag.
3. Pemotong Gergaji Pembelah Logam
Pemotongnya mirip dengan pemotong frais datar, bedanya dibuat relatif tipis (± 5
mm). Pemotong jenis ini diberi pengaman dengan cara menggerinda sisinya untuk
menghasilkan ruang agar memudahkan serpihan keluar.
4. Pemotong Frais Sudut
Pemotong jenis ini dapat memotong sudut tunggal maupun jamak. Pemotong sudut
tunggal ini mempunyai satu permukaan kerucut, sedangkan yang jamak
mempunyai gigi-gigi pada dua permukaan kerucut. Jenis ini biasanya digunakan
57
untuk memotong tanggem dan pelebar lubang (berfungsi mirip dengan reamer).
5. Pemotong Frais Bentuk
Gigi jenis pemotong ini mempunyai bentuk khusus yang dapat digunakan untuk
memotong cekung, cembung, memotong roda gigi, memotong pembulatan pada
sudut, dan sebagainya.
6. Pemotong Frais Ujung
Pemotong jenis ini mempunyai poros yang integral untuk menggerakkannya dan
gigi-gigi terdapat di sekitar ujung kelilingnya. Pemotong frais ujung berdimensi
besar, sering juga disebut frais cangkang bagian pemotongnya terpisah dan di
ikatkan pada arbor batang
Mesin Frais CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi yang
membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di lapangan. CNC
58
Frais Training Unit dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan
pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (External Programing Sistem).
Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan-
pekerjaan ringan dengan bahan yang relatif lunak.
59
1. Sumbu X untuk arah gerakan horizontal.
2. Sumbu Y untuk arah gerakan melintang.
3. Sumbu Z untuk arah gerakan vertikal.
a. Bagian mekanik
1) Motor utama
Motor utama adalah motor penggerak cekam untuk memutar benda kerja.
Motor ini adalah jenis motor arus searah/ DC (Direct Current) dengan kecepatan
putaran yang variabel.
2) Eretan
Eretan merupakan ge- rak persumbuan jalan- nya mesin. Pada mesin3 axis,
mesin ini mempunyai dua fungsi gerakan kerja, yaitu gerakan kerja posisi vertikal
dan gerakan kerja pada posisi horizontal, adapun yangDimaksud dengan gerakan
kerja tersebut adalah :
a) Posisi vertikal
(1) Eretan memanjang sumbu X (0-199,9 mm)
(2) Eretan melintang sumbu Y (0-99.99 mm)
(3) Eretan vertikal sumbu Z (0-199.99mm)
b) Posisi horizontal
(1) Eretan memanjang sumbu Z (0-199,9 mm)
(2) Eretan melintang sumbu X (0-99.99 mm)
(3) Eretan vertikal sumbu Y (0-199.99mm)
61
Gambar 2b. Skema mesin posisi horizontal
3) Step motor
Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan, yaitu gerakan sumbu X dan
gerakan sumbu Z. Tiap-tiap eretan memiliki step motor sendiri-sendiri, adapun data
teknis step motor adalah :
a) Jumlah putaran 72 langkah.
b) Momen putar 0.5 Nm.
c) Kecepatan gerakan :
- Gerakan cepat maksi- mum 700 mm/menit.
- Gerakan operasi ma- nual 5-500 mm/menit.
- Gerakan operasi me- sin CNC terprogram 2- 499 mm/menit.
62
Gambar 3. Poros berulir dengan bantalan.
Rumah alat potong digunakan untuk menjepit tool holder (alat potong) pada
saat proses pengerjaan benda kerja. Sumber putaran rumah alat potong dihasilkan dari
motor utama, dengan kecepatan putaran 300-200 RPM. Pada mesin jenis training
unit rumah alat potong hanya memungkinkan memegang satu alat, berbeda dengan
jenis producrion unit yang dilengkapi alat semacam revolver, sehingga
memungkinkan untuk membawa lebih dari satu tool holder.
63
Gambar 5.Tool holder.
Penjepit alat potong atau tool holder pada Mesin Frais adalah adalah penjepit
manual, alat ini digunakan ntuk menjepit pisau pada saat penyayatan benda kerja.
bentuk penjepit ini bias any disesuaikan dengan bentuk rumah alat potong. Di bagian
dalam tool holder dilengkapi sebuah alat bantu pencekaman.
Alat bantu terse- but berfungsi un- tuk memperkuat pencekaman dari tool
holder. Alat bantutersebut dinamakan collet. Collet ter- buat dari bahan logam, di
mana diame terlubang pada collet sesuai dengan besarnya diameter pisau.
Gambar 5. Collet
6) Ragum
64
Gambar 6. Ragum
Ragum pada mesin CNC TU- 3A berfungsi untuk menjepit benda kerja pada
saat proses penyayatan. Ragum pada mesin ini dilengkapi dengan sebuah stopper.
Ragum bisa diganti sesuai kebutuhan. Ragum pada mesin ini dioperasikan secara
manual.
b. Bagian pengendali/kontrol
Keterangan :
1. Saklar utama
2. Lampu kontrol saklar utama
3. Tombol emergensi
4. Saklar operasi mesin
5. Saklar pengatur kecepatan sumbu utama
6. Amperemeter
7. Tombol untuk eretan melintang, memanjang
65
8. Tombol shift
9. Saklar pengatur feeding meja
10. Tombol pengatur posisi metric-inch
11. Display pembaca gerakan
12. lampu kontrol untuk pelayanan manual
13. Saklar option CNC atau manual
14. Tombol DEL
15. Tombol untuk memindah fungsi sumbu X, Y, Z
16. Tombol INP
17. Tombol M
Sebaliknya jika kunci saklar utama diputar kembali ke angka 0 maka arus
listrik yang masuk ke kontrol CNC akan terputus. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar di bawah ini:
66
Kondisi mati Listrik masuk ke kontrol CNC
Gambar 1. Ilustrasi cara kerja saklar utama.
2. Tombol Darurat / Emergency Switch
Tombol ini digunakan untuk memutus aliran listrik yang masuk ke kontrol
mesin. Hal ini dilakukan apabila akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat
kesalahan program yang telah dibuat.
Saklar layanan mesin ini digunakan untuk memutar sumbu utama yang
67
dihubungkan dengan rumah alat potong. Saklar ini yang mengatur perputaran sumbu
utama sesuai menu yang dipilih, yaitu perputaran manual atau CNC.
1) Jika saklar diputar pada angka 1 maka menu yang dipilih adalah menu manual,
(lihat Gambar 9.95), yaitu pergerakan eretan, kedalaman pemakanan tergantung
oleh operator.
2) Jika saklar diputar pada “CNC” berarti menu yang dipilih adalah menu CNC
(lihat Gambar 9.96), yaitu semua pergerakan yang terjadi dikontrol oleh
komputer baik itu pergerakan sumbu utama, pergerakan eretan, maupun
kedalaman pemakanan.
68
Gambar 4.Saklar pengatur kecepatan sumbu utama.
Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putar alat potong pada sumbu
utama, saklar ini bisa berfungsi pada layanan CNC maupun manual. Kecepatan
putaran sumbu utama mesin CNC TU-3A berkisar antara 200-2000 Rpm, sesuai tabel
putaran pada mesin .
Cara pengoperasian saklar pengatur kecepatan sumbu utama ini adalah, saklar
pengatur kecepatan sumbu utama diputar ke arah kanan mendekati angka 100 untuk
meningkatkan kecepatan putaran spindle. Untuk mengurangi kecepatan spindle putar
kembali saklar pengatur kecepatan sumbu utama ke arah kiri mendekati angka 0.
Saklar layanan ini digunakan untuk mengatur posisi mesin, apakah option yang
digunakan adalah posisi horizontal atau vertikal. Saklar ini juga berfungsi sebagai
69
pemindah dimensi, dari metric ke inch atau sebaliknya.
6. Ampere Meter
Ampere meter berfungsi sebagai display besarnya pemakaian arus aktual dari
motor utama. Fungsi utama dari ampere meter ini untuk mencegah beban berlebih
pada motor utama pada saat mesin dioperasikan.
Arus yang diijinkan pada saat pengoperasian mesin adalah 4 Ampere, apabila
mesin dioperasikan secara terus menerus (kontinyu) besarnya arus aktual yang
diijinkan sebesar 2 Ampere. Besarnya beban arus aktual pada motor utama pada saat
pengoperasian dapat dikurangi dengan cara mengurangi kedalaman dan kecepatan
penyayatan.
7. Disk Drive
70
Disk drive pada mesin CNC TU-3A dimaksudkan untuk pelayanan
pengoperasian disket.
Dengan pelayanan disket dapat dilakukan :
a. Menyimpan data dari memori mesin ke dalam memori disket.
b. Memindah data program dari data ke dalam memori mesin.
8. Fungsi Tombol
Tombol untuk :
72
G 00 : Gerak lurus cepat ( tidak boleh menyayat) G 01 : Gerak lurus penyayatan
G 02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW)
G 03 : Gerak melengkung berlawanan arah arum jam (CCW) G 04 : Gerak
penyayatan (feed) berhenti sesaat
G 21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP
G 25 : Memanggil program sub routine
G 27 : Perintah meloncat ke nomor blok yang dituju G 64 : Mematikan arus step
motor.
G 65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program) G 73 : Siklus
pengeboran dengan pemutusan tatal
M 00 : Program berhenti
M 03 : Spindel/sumbu utama berputar searah jarum jam (CW) M 05 : Putaran spindel
berhenti
M 06 : Perintah penggantian alat potong (tool) M 17 : Perintah kembali ke program
utama
M 30 : Program berakhir
73
M 99 : Penentuan parameter I dan K
74
wxdxs
Vs = 1000 m/menit
Keterangan :
Vs: kecepatan potong dalam m/menit
D : diameter pisau dalam mm
S : Kecepatan putar spindel dalam rpm
w : 3,14
b. Jumlah putaran
Jika harga kecepatan potong benda kerja diketahui maka jumlah putaran sumbu
utama dapat dihitung dengan ketentuan :
vc × 1000
n= put /menit
w×d
75
c. Kecepatan asutan (F)
Secara teoritis kecepatan asutan bisa dihitung dengan rumus :
F = n x fpt x Zn
Keterangan :
n : jumlah putaran dalam put/menit
fpt : feed per teeth dalam mm
76
2) Karena gerak makan dan gerak potong berlawanan arah maka tekanan
potongnya menjadi besar dan perlu dipegang kuat.
3) Penghasilan geram lebih banyak.
4) Pahat jadi lebih cepat rusak.
5) Hasil pemotongan kurang halus.
1) Daya yang dibutuhkan lebih sedikit.
2) Umur pahat lebih panjang.
3) Penghasilan geram lebih sedikit
1) Tepi pahat potong tidak hanya melakukan tekanan ke bawah benda kerja,
tetapi juga cenderung untuk menarik benda kerja dengan suatu gaya akibat
mendaakinya pahat.
2) Proses pemakanan lebih lama.
77
BAB IV
MESIN LAS
Mesin Las adalah mesin yang dapat menyambung besi menjadi satu
rangkaian utuh sehingga dapat membentuk sebuah bentuk yang anda inginkan atau
butuhkan. Prinsip kerja mesin las adalah dengan cara membakar besi atau
menyambung dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas.
Mesin Las dengan metode yang kita kenal bersama saat ini mulai dikenal pada awal
abad ke-20. Sumber panas yang digunakan adalah dari pembakaran gas Acetylena
yang kemudian dikenal sebagai karbit. Penggunaan Mesin Las listrik pada saat itu
masih sangat jarang sekali. Tetapi setelah energi listrik dapat dipergunakan dengan
mudah, teknologi pengelasan pun semakin maju dengan pesat dan menjadi suatu
teknik penyambungan logam yang mutakhir. Cara-cara dan teknik pengelasan yang
sering digunakan pada masa itu adalah las busur, las resistensi, las termit, dan las
gas.
78
4.2 BAGIAN-BAGIAN MESIN LAS
Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dengan
karet isolasi. Yang disebut kabel las ada tiga macam, yaitu :
Ujung yang berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda. Ini
terdiri dari mulut penjepit dan pemegang yang dibungkus oleh bahan penyekat
(biasanya dari embonit).
79
4.2.3. Palu Las
Palu ini digunakan untuk melepaskan dan mngeluarkan terak las pada jalur las
dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las. Gunakanlah kaca
mata terng pada waktu poembersihan terak, sebeb dapat memercikan pada mata.
Ini adalah alat untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja. Terbuat dari
bahan yang menghantar dengan baik (tembaga). Klem masa dilengkapi dengan pegas
yang kuat, yang dapat menjepit benda kerja dengan baik. Tempat yang dijepit harus
bersih dari kotoran (karet, cat, minyak dan sebagainya).
80
Gambar 4.2.5 Klem massa
4.2.6 Penjepit
Ini digubakan untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang masih
panas sehabis pengelaan.
4.2.7 Elektroda
81
Gambar 4.2.7 Elektroda
Mesin las memiliki beberapa cara pengoperasian kerja. Cara yang benar dalam
pengoperasian alat kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Penyetelan
- Klem C
- Pasak
- Baut
- Jembatan
- Rantai
2. Mengatur tegangan
82
mengelas) maka tegangan turun menjadi 20 –40 Volt. Ini dinamakan
tegangan kerja. Tegangan kerja disesuikan dengan diameter elektroda.
Elektroda: 1,5 – 5,5 mm tegangan kerja 20 – 30 Volt, untuk
elektroda: 4,5 – 6,4 mm tegangan kerja 30 – 40 Volt.
3. Mengatur ampere
Menebalkan benda kerja yang telah aus (poros, bidang - bidang luncur dsb) dapat
dilakukan dengan las dan untuk mencapai ukuran yang diperlukan, rigi - rigi las
selanjutnya dikerjakan dengan menyekrap atau membubut. Mencegah perubahan
bentuk pada bidang datar, maka pengelasan dilakukan berurut dan bergantian pada
kedua permukaannya.
5. Posisi-posisi pengelasan
c. posisi vertical
6. Membuat rigi-rigi
83
normal. Batas pemunduran elektroda terlalu jauh, atau kecepatan pengisian terlalu
lama, sehingga terjadi sambungan rigi-rigi yang tinggi. Batas pemunduran
elektroda terlalu pendek atau waktu pengisian terlalu singkat, sehingga
terjadi sambungan rigi-rigi yang rendah.
7. Menyambung rigi-rigi
b. Kecepatan penyambungan
Agar ujung akhir rigi-rigi las tidak keropos dan tidak terlalu rendah, maka
untukmemutuskan atau melepaskan busur nyala dari benda kerja dibutuhkan cara:
a. Elektroda diangkat, lalu sedikit diturunkan, baru diayun keluar.
9. Hasil rigi-rigi
84
Untuk mendapatkan rigi-rigi yang lebih besar dan memperdalam penembusan, perlu
mengayun elektroda. Lima macam pengayun : Pengayunan ini terutama penting
dilakukan pada pengelasan kampuh V, X, U dan sebagainya.
Cara 1 : tanpa ayunan, untuk pengelasan benda tipis.
Bila pengelasan dimulai dipinggir sekali, maka penembusan awal rigi-rigi sering
kurang baik. Untuk mengisi hal ini, maka titik awal pengalaan dimulai kira-kira 10
– 20 mm dari tepi kampuh yang akan dilas. Elektroda dimundurkan mencapai tepi,
lalu dikembalikan kearah lintasan yang diperlukan. Jarak busur nyala ditinjau dari
jenis salutan elektroda digolongkan sebagai berikut:
a. Elektroda bersalut sedang, jarak busur = 0,7 d
Elektroda dapat dinyalakan dengan 2 cara. Cara tersebut yang mampu untuk
menghidupkan eletroda tersebut yaitu:
1. Cara sentakan
2. Cara gesekan
85
4.4 Jenis-Jenis Mesin Las
Mesin las terdapat dalam berbagi jenis dan model tergantung pada arusnya.
Klasifikasi mesin las terhadap arusnya adalah sebagai berikut:
1. Mesin las D.C (direct current – mesin las arus searah)
Kelebihannya :
Kekurangannya :
1. Kualitas logam las berbeda dengan logam induk, dan kualitas dari logam
induk pada daerah yang tidak terpengaruh panas ke bagian logam las berubah
secara kontinyu .
2. Terjadinya distorsi dan perubahan bentuk (deformasi) disebabkan oleh
pemanasan dan pendinginan cepat. Bila areal pemanasan dipanasi dengan
86
cepat maka areal tersebut akan mengembang (memuai). Bagaimanapun juga
deformasi dari areal las disebabkan oleh penyusutan pada saat areal las
menjadi dingin. bebas atau penyusutan menyebabkan deformasi.
3. Tegangan sisa termal dari pengelasan dapat menyebabkan kerusakan atau
retak pada bagian las.
4. Kerentanan terhadap retak rapuh dari sambungan las lebih besar dibandingkan
dengan sambungan keling yang disebabkan metode konstruksi..
5. Bentuk yang kompleks dari daerah pengelasan.
6. Kerusakan bagian dalam sambungan las sukar dideteksi, jadi kualitas
sambungan las tergantung pada ketrampilan tukang las. Walaupun pengelasan
adalah teknik penyambungan yang sempurna sebagaimana telah dijelaskan,
masalah-masalah seperti tegangan sisa yang terjadi masih harus dipecahkan.
Maka dari itu sangat penting untuk mengerti keistimewaan – keistimewaan
dari teknik – teknik pengelasan sehingga dapat digunakan untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih besar.
87
BAB V
MESIN BOR
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang
arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan).
Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam
lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut bor.
88
dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik
diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang
sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan
roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat
pengeboran.
89
koordinat digunakan untuk membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat
dan diameter lobang antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang
tinggi.
90
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak
paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat
karena akan mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.
91
Handel untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda
kerja ( memakankan)
5.3.8 Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya
mulai dari kabel power dan kabel penghubung , fuse / sekring, lampu indicator, saklar
on / off dan saklar pengatur kecepatan.
92
biasanya memakai satuan ampere, sementara itu, bor dengan tenaga baterai justru
lebih memiliki satuan voltase. Namun, kesamaan dari kedua bor tersebut adalah,
semakin besar nilai satuannya, maka semakin besar kekuatan, torsi dan juga putaran
dari bor yang digunakan.
Bor listrik jelas tidak memerlukan pergantian baterai karena asalkan listrik
tersedia, maka kabel tinggal ditancapkan ke stop kontak dan bor akan bisa
dipergunakan kapanpun. Hanya saja, kabel ini juga menjadi kelemahan tersendiri
karena akan membuat penggunaannya terbatas sepanjang kabel itu saja, tidak bisa
dibawa kemana-mana.
Sementara itu, bor baterai jelas akan lebih mudah digunakan dimanapun,
kapanpun, bahkan di area dimana anda tidak akan menemukan listrik. Hanya saja,
baterai memiliki energi yang terbatas sehingga jika habis maka kita harus
menggantinya dengan baterai yang baru. Baterai isi ulang bisa menjadi solusi, namun,
tetap saja, karena tenaga baterai yang terbatas, biasanya kekuatan mesin bor baterai
lebih rendah dari bor listrik. Bor baterai sendiri biasanya memiliki kapasitas 12
hingga 15,6 V sehingga akan cocok digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.
93
BAB VI
MESIN GERGAJI
94
Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
Mengasah alat potong supaya tetap tajam.
Menghaluskan atau menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
Sebagai proses jadi akhir (finishing) pada benda kerja.
95
2) Motor penggerak berfungsi suatu penggerak dari sebuah sabuk
3) Bingkai gergaji berfungsi penahan daun gergaji
4) Keping penggerak berfungsi untuk menggerakan batang penggerak
sehingga dapat menghasilkan maju mundur
5) Batang penggerak berfungsi sebagai penghuibung dari motor penggerak ke
keping penggerak
6) Sengkang gergaji berfunggsi tempat memasang daun gergaji
7) Penjepit berfungsi untuk menjepit benda kerja yang akan digergaji dan
dipotong
8) Daun gergaji berfungsi alat untuk memotong benda kerja
9) Pipa alat pendingin berfungsi sebagai pendingin dan panas yang
mengakibatkan gesekan daun gergaji yang berupa air atau pelumas
6.4 Prinsip Kerja Mesin Gergaji
Perputaran motor mesin gergaji dihubungkan oleh sebuah sabuk pada roda
poros roda gigi, pada poros keping penerus dihubungkan dengan roda gigi
penghubung. Poros roda gigi terhubung memutar keping penggerak lalu menggerakan
batang penggerak sehingga menghasilkan gerakan mundur maju pada sengkang
gerak, batang penggerak ini terpasang pada suatu alur keping penggerak dan diikat
oleh sebuah baut dan mur (gerakan elektronik) dimana alur itu mengatur panjang
langkah sengkang gergaji.
96
2) Mesin gergaji Circular lebih berat oleh sebab itu dibutuhkan bidan
kerja datar untuk keamanan serta kenyamanan ketika berfrofesi
Keuntungan Mesin gergaji jigsaw:
1) Bisa digerakan lebih bebas ketika melaksanakan pemotongan
sehingga dapat melaksankan pemotongan zigzag melengkung
maupun melingkar
2) Tenaga listrik yang diaplikasikan lebih kecil
3) Umumnya memiliki berat yang relatif lebih ringan dibandingkan
gergaji circular.
BAB VII
MESIN GERINDA
97
7.2 BAGIAN BAGIAN MESIN GERINDA
98
12. System hodruolik terdiri dari bak oli, oli dan pompa oli, berfungsi sebagai
sumber penggerak meja secara otomatis
13. System pendingin dan penyedot debu terdiri dari,
Pertama: bak air pendingin, air pendingin, pompa air pendingin,
berfingsi sebagai sumber tekanan dan sirkulasi air pendingin.
Kedua: magnet penyaring air pendingin (coolant magnetic separator),
berfungsi sebagai penyaring air pedingin.
Ketiga: penyedot debu (exhause fane), berfungsi sebagai penyedot
debu.
14. Panel kelistrikan, berfungsi sebagai tempat tombol-tombol pengendali motor
spindel, pompa oli, pompa air dan tombol darurat (emergensi)
15. Panel ON-OFF meja magnetic, berfungsi sebagai pengatur aktif tidaknya meja
magnetik dan beasarnya kekuatan pengikatan benda kerja.
16. Panel indikator posisi pemakanan, berfungsi sebagai alat penunjuk posisi
penggerindaan berupa angka-angka
Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan
benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan.
Kelebihan :
1) Dapat mengerjakan benda kerja yang telah dikeraskan.
2) Dapat menghasilkan permukaan yang sangat halus hingga N6.
3) Dapat mengerjakan benda kerja dengan tuntutan ukuran yang sangat presisi.
Kerugian :
1) Skala pemakanan ( depth of cut ) harus kecil.
99
2) Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan cukup lama.
3) Biaya yang diperlukan untuk pengerjaan cukup mahal
BAB VIII
MESIN SEKRAP
100
Berfungsi sebagai tempat dudukan benda kerja atau penjepit benda kerja.
Meja mesin dapat digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Gerakan eretan
lintang dapat diatur otomatis.
8.2.3 Lengan atau Ram
Berfungsi untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat pada engkol
menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan berada di atas badan dan dijepit
pelindung lengan agar gerakannya tetap lurus.
8.2.4 Eretan pahat
Berfungsi untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda
pemutar maka pahat dinaikkan atau diturunkan. Ketebalan pemakanan dapat dibaca
menggunakan dial indikator.Eretan pahat terpasang pada bagian ujung lengan. Dan
ditumpu oleh dua pasang mur baut pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk
penyekrapan bidang sudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada
pengukur sudut eretan.
8.2.5 Pengatur kecepatan
Berfungsi untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per
menit. Untuk pemakanan yang tipis dapat dipercepat. Pengaturan hanya dapat
dilakukan pada saat mesin berhenti.
8.2.6 Tuas panjang langkah
Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan.
Disesuaikan dengan panjang benda yang disekrap. Pengaturan ini dilakukan dengan
cara memutar tap ke arah kanan atau kiri.
8.2.7 Tuas posisi pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin. Berfungsi untuk mengatur kedudukan
pahat terhadap benda kerja. Pengaturan posisi pahat dapat dilakukan setelah
mengendorkan pengikat lengan.
8.2.8 Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang
Untuk menyekrap secara otomatis dibutuhkan pengaturan panjang engkol.
Pengaturan ini dapat mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi gerakan
lurus meja. Dengan demikian meja dapat melakukan gerak ingsutan (feeding).
101
8.3 Prinsip Kerja
Mesin yang juga bisa membentuk bidang-bidang tak beraturan ini memiliki
mekanisme kerja yang cukup sederhana. Pada mesin skrap, terdapat gerakan memutar
yang bersumber dari motor yang kemudian diubah menjadi gerak lurus ataukah gerak
bolak-balik melalui blok geser serta lengan penggerak. Letak langkah dapat diatur
dengan spindle posisi. Untuk mengatur panjang langkah, gunakan bantuan blok geser.
Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain
panjang langkah maksimum, jarak masimum tiap gerakan meja mesin ke arah
mendatar serta jarak maksimal gerak meja ke arah vertikal atau naik-turun meja
mesin.
Keuntungan :
1. Tingkat akurasi dan kekerasan permukaan hasil pengerjaan lebih
bagus
2. Jenis pahat berfariasi dan dapat disesuaikan dengan yang diinginkan
Kerugian :
1. Proses produksi lama
2. Pengoprasian Masih Menggunakan Cara Manual
102
BAB IX
PENUTUP
9.1 KESIMPULAN
Mesin adalah salah satu alat yang digunakan pada proses dalam industri jadi
mesin sangan berguna bagi teknik industri adapun mesin yang sering digunakan
dalam industri adalah mesin bubut mesin farais mesin gergaji mesin bor mesin skrap
dan masih banyak lagi dengan mengetahui mesin mesin dan bagian bagian serta
fungsinya kita dapat mudah menghitung seberapa lama waktu yang digunakan dalam
proses pembuatan barang sehingga dapat mengoptimalkan waktu dan juga
mengoptimalkan biaya sehingga sangat penting mesin ini di fahami .
103
104
`
DAFTAR PUSTAKA
1. http://achmadarifin.com/jenis-jenis-mesin-frais
2. http://rama-desa.blogspot.com
3. https://teknikece.com/bagian-mesin-frais/
4. http://panicatcampus.blogspot.com/2013/07/mesin-mesin-perkakasproduksi.html
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Manufaktur#targetText=Manufaktur%20adalah
%20suatu%20cabang%20industri,jadi%20yang%20memiliki%20nilai
%20jual.&targetText=Manufaktur%20ada%20dalam%20segala%20bidang%20sistem
%20ekonomi.
6. http://mynameisnizar.blogspot.com
7. http://bagus-coy.blogspot.com/2010/03/pengertian-cara-kerja-
mesinsekrap.html
8. http://jojoskyline.blogspot.com
105