LANDASAN TEORI
II-1
II-2
Ukuran mesin ini relatif kecil dan sederhana dengan panjang mesin
umumnya tidak lebih dari 1200 mm diperuntukkan untuk pekerjaan membubut
objek yang berukuran kecil dan ringan. Mesin bubut ringan ini bisa diletakkan di
ruangan yang tidak terlalu besar dan cukup mudah dijangkau dengan tidak
melupakan keamanannya karena ukurannya yang lebih kecil dari ukuran mesin
bubut lainnya, sehingga sangat cocok untuk latihan dan industri rumah tangga.
Mesin bubut ini bisa dibawa atau di angkat oleh satu orang karena memilki berat
yang ringan dan ukuran yang mini. Mesini ini biasa kita jumpai di beberapa
sekolah mesin yang di gunakan untuk latihan dan pembelajaran.
II-3
Gambar II.8 Contoh Mesin Bubut vertical turning and boring milling
2. Rotary table
Rotary table berfungsi sebagai alat bantu untuk membuat roda gigi,
profil radius dan memperbesar lubang.
3. Fixture chuck
Fixture chuck berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk pemegang
benda kerja yang berbentuk silindris.
II-12
4. Chuck Magnetic
Pencekam magnetis mempunyai daya magnet dengan jenis magnet
permanen atau magnet yang dibangkitkan arus listrik. Benda kerja dapat dipegang
pada gerinda permukaan dan mesin perkakas yang lain dengan menggunakan
pencekam magnetis. Semua benda yang dipegang pada pencekam magnetis harus
didemagnetisasi setelah pekerjaan selesai.
Dari uraian diatas untuk pembuatan chuck kali ini dibuat chuck
dengan mengambil jenis chuck berahang tiga sepusat dengan gerakan rahang
seperti pencekaman mesin gurdi. Konsep chuck mengadopsi konsep dari chuck
pada mesin ulir pipa ridgid, karena ditinjau dari fungsi chuck tiga sepusat cocok
untuk benda silinder yanng identik dengan jumlah produksi yang banyak serta
cepat, kecepatan produksi ini didukung dengan pembukaan dan penutupan rahang
tidak memerlukan kunci tapi dengan tangan dengan cara diputar searah atau
berlawan arah jarum jam.
Menentukan
Mulai Kecepatan Putaran
(rpm)
Menentukan Luas
Menentukan Gerak
Permukaan Potong
Pemakanan (fz)
(A)
Menentukan Gaya
Menentukan Torsi
Potong pada
(Nm)
Ujung Pahat (N)
Menentukan Daya
Selesai
Motor (Watt)
keterangan :
F = Gaya (N)
n = Jumlah baut
II-21
Bila tegangan geser dan tarik bahan lebih kecil dari tegang geser izin maka
penggunaan baut aman. Baut sebagai pengikat dan pemasang yang banyak
digunakan ialah ulir profil segitiga (dengan pengencangan searah putaran jarum
jam). Baut pemasangan untuk bagian-bagian yang berputar dibuat ulir berlawanan
dengan arah putaran dari bagian yang berputar, sehingga tidak akan terlepas pada
saat berputar.
Keterangan :
F = Gaya Potong (N)
Fg = Gaya Gesek (N)
μ = Koefisien Gesekan
N= Gaya Normal (N)
II-22
dimensi benda kerja atau alat potong serta besaran dari mesin perkakas.
II-23
Dimana :
Ew : modulus elastisitas lentur
Fb : kuat lentur
Ft// : kuat tarik sejajar serat
Fc// : kuat tekan sejajar serat
Fv : kuat geser
Fc ┴ : kuat tekan tegak lurus serat
II-26