Anda di halaman 1dari 21

MESIN BUBUT

Karya Ilmiah yang Disusun untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Bahasa
Indonesia

Oleh Marihot Tumpal HotBen Dolok Saribu


NIM 061.17.054

Jurusan Teknik Mesin


Fakultas Teknologi Industri
Universitas Trisakti
Jakarta
2019
Daftar Isi

PRAKATA i
Daftar isi ii
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Kerangka Teori 2
1.5 Sumber Data 4
1.6 Metode dan Teknik 4
Bab II : Pembahasan
2.1 Jenis-jenis mesin bubut
2.2 Jenis-jenis alat potong mesin bubut
2.3 Macam-macam alat pencekam pada mesin bubut
Bab III : Simpulan dan saran
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mesin Bubut adalah salah satu jenis mesin dalam permesinan yang di gunakan untuk
membuat atau membentuk benda kerja dengan cara menghilangkan bagian yang tidak di gunakan
sehingga membentuk benda kerja yang di butuhkan. Proses menghilangkan bagiannya dengan cara
menyayat, gerakan utamanya adalah berputar. Di bidang industri, mesin bubut sangat berperan
penting misalnya dalam industry otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan komponen-
komponen kendaraan, seperti mur, baut roda gigi, poros, tromol dan lain-lain. Di samping itu mesin
bubut memiliki jenis-jenis yang banyak sesuai dengan fungsinya dan alat potong yang sangat
beragam serta memiliki beberapa jenis alat pencekam. Maka dari itu dalam makalah ini kita akan
mencoba mengenal berbagai macam jenis jenis mesin bubut dan macam macam alat potong mesin
bubut serta alat pencekam pada mesin bubut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini meliputi:
1) Apa saja jenis-jenis mesin bubut?
2) Apa saja macam-macam alat potong dalam mesin bubut?
3) Apa saja macam-macam pencekam dalam mesin bubut?
4)
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari pembuatan penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui jenis-jenis mesin bubut
2) Untuk mengetahui macam-macam alat potong mesin bubut
3) Untuk mengetahui macam-macam alat pencekam pada mesin bubut

1.4 Kerangka Teori


Suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar.
Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan
dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan
mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka
akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat
dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel
dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan
pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya
mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan
jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke
ulir inci.
(https://www.hestanto.web.id/teori-dasar-mesin-bubut//4/12/2019)

1.5 Sumber Data


Adapun Sumber data yang saya gunakan sebagai acuan adalah Wikipedia dan lab
mesin bubut kampus sebagai Sumber data dan variable.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bubut/4/12/2019)
1.6 Metode dan Teknik
Dengan bertolak dari topik yang saya angkat pada karya ilmiah ini, metode penelitian yang
saya gunakan adalah metode penelitian lapangan dan melalui Wikipedia untuk hasil yang
optimal.
BAB II
Pembahasan
Mesin Bubut
Pengertian Mesin Bubut adalah Alat untuk mengubah bentuk benda kerja dengan jalan
menyayat dengan mengunakan pahat.Mesin bubut mempunyai primsip kerja sebagai berikut :
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan
ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi
pada eretan yang membawa pahat. (https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bubut/4/12/2019)

2.1 Jenis-Jenis Mesin Bubut


a. Mesin Bubut Centre Lathe
Cara kerja mesin bubut centre lathe yaitu benda kerja dipegang (dicekam) pada poros
spindle dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya, yaitu pada pusat
sumbu putarnya, sementara ujung lainnya dapat ditumpu dengan center lainn.

Gambar 1. Mesin Bubut Center Lathe

b. Mesin Bubut Facing Lathe


Mesin bubut facing lathe biasa digunakan untuk membubut benda kerja berbentuk piringan
yang besar. Benda-benda kerjanya dikencangkan dengan cakar-cakar yang dapat disetting pada
sebuah pelat penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.
Gambar 2. Mesin Bubut Facing Lathe
c. Mesin Bubut Sabuk
Cara kerja mesin bubut sabuk yaitu poros spindel akan memutar benda kerja melalui
piringan pembawa sehingga memutar roda gigi yang digerakkan sabuk atau puli pada poros
spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh
klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa
pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir

Gambar 3. Mesin Bubut Sabuk

d. Mesin Bubut Turret Sadel


Sistem kerjanya sama dengan mesin bubut turret namun pada mesin bubut jenis ini
menggunakan keberadaan sadel untuk melakukan pengaturan dan pengoperasian

Gambar 4. Mesin Bubut Turret Sadel


f. Mesin Bubut Turret
Mesin bubut jenis ini sangat membantu industri massal dan untuk pengoperasiannya tidak
perlu tenaga ahli. Tingkat kesulitan pada mesin bubut jenis ini hanya pada penyettingan perintah
operasi. Namun, setelah itu pekerjaan identik bisa terus dilakukan mesin ini jalankan dengan urutan
kerja dan hasil serupa

Gambar 6. Mesin Bubut Turret

g. Mesin Bubut Vertical Turning and Borning Milling


Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang dibubut dari tangan,
pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan batang-batang yang baru
dan menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan.

Gambar 7. Mesin Bubut Vertical Turning and Borning Millingg

2.2 Macam-Macam Alat Potong pada Mesin Bubut


Pada kegiatan produksi di industri manufaktur yang menggunakan fasilitas mesin perkakas,
alat potong merupakan salah satu jenis alat yang mutlak diperlukan untuk melakukan proses
produksinya. Berbagai macam dan bentuk alat potong yang digunakan sesuai dengan hasil produk
yang diinginkan. Alat potong berfungsi untuk menyayat/ memotong benda kerja sesuai dengan
tuntutan bentuk dan ukuran pada gambar kerja. Pada proses pembubutan ada beberapa jenis alat
potong yang digunakan diantaranya: senter bor/ centre drill, mata bor/ drill, konter bor, reamer,
kontersing, pahat bubut dll.
Hasil produk pada proses pemesinan bubut sangat dipengaruhi oleh kondisi dan geometris
alat potong yang digunakan, yang proses penyayatnya/ pemotongan dapat dapat dilkukan dengan
cara gerak memanjang, melintang atau menyudut tergantung pada hasil bubutan yang diinginkan
1. Geometris alat potong
Hal yang sangat penting diperhatikan adalah bagaimana alat potong dapat menyayat dengan
baik, dan untuk dapat menyayat dengan baik alat potong diperlukan adanya sudut baji, sudut bebas
dan sudut tatal sesuai ketentuan, yang semua Ini disebut dengan istilah geometris alat potong.
Sesuai dengan bahan dan bentuk pisau, geometris alat potong untuk penggunaan setiap jenis logam
berbeda.
a. Pahat bubut rata kanan
Pahat bubut rata kanan memilki sudut baji 80º dan sudut-sudut bebas lainnya sebagaimana
gambar 26, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang pemakanannya
dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi cekam.

b. Pahat bubut rata kiri


Pahat bubut rata kiri memilki sudut baji 55º, pada umumnya digunakan untuk pembubutan
rata memanjang yang pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi kepala
lepas.
c. Pahat bubut muka
Pahat bubut muka memilki sudut baji 55º, pada umumnya digunakan untuk pembubutan
rata permukaan benda kerja (facing) yang pemakanannya dapat dimulai dari luar benda kerja ke
arah mendekati titik senter dan juga dapat dimulai dari titik senter ke arah luar benda kerja
tergantung arah putaran mesinnya.

d. Pahat bubut ulir


Pahat bubut ulir memilki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan dibuat, sudut
puncak 55° adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan untuk pembuatan ulir jenis
metrik sudut puncak pahat ulirnya dibuat 60°.

e. Pahat Alur
Pahat alur digunakan untuk membuat alur pada benda kerja. Macam-macam pahat alur
digunakan sesuai dengan kebutuhan membuat celah alur atau ukuran clip.
2. Penggunaan pahat bubut luar
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa salahsatu alat potong yang sering digunakan pada
proses pembubutan adalah pahat bubut. Bentuk, jenis dan bahan pahat ada bermacam-macam yang
tentunya disesuaikan dengan kebutuhan. Prosesnya adalah benda kerja yang akan dibubut bergerak
berputar sedangkan pahatnya bergerak memanjang, melintang atau menyudut tergantung pada hasil
pembubutan yang diinginkan.

berdasarkan bentuknya diaatas , pahat bubut dari kiri ke kanan :


a) pahat kiri
b) pahat potong
c) pahat kanan
d) pahat rata
e) pahat radius
f) pahat alur
g) pahat ulir
h) pahat muka
i) pahat kasar

3. Pahat bubut dalam


Selain pahat bubut luar, pada proses pembubutan juga sering menggunakan pahat bubut
dalam. Pahat jenis ini digunakan untuk membubut bagian dalam atau memperbesar lubang yang
sebelumnya telah dikerjakan dengan mata bor. Bentuknya juga bermacam-macam dapat berupa
pahat potong, pahat alur ataupun pahat ulir, ada yang diikat pada tangkai pahat. Bentuk ada yang
khusus sehingga tidak diperlukan tangkai pahat. Contoh pemakaian pahat bubut dalam ketika
memperbesar lubang dan membubut rata bagian dalam.
4. Pahat potong
Pahat potong adalah jenis pahat potong yang menggunakan tangkai digunakan untuk
memotong benda kerja.

5. Pahat bentuk
Pahat bentuk digunakan untuk membentuk permukaan benda kerja, bentuknya sangat
banyak dan dapat diasah sesuai bentuk yang dikehendaki operatornya. adalah jenis-jenis pahat
berbentuk radius.

6. Pahat keras
Pahat keras yaitu pahat yang terbuat dari logam keras yang mengandung bahan karbon
tinggi yang dipadu dengan bahan-bahan lainnya, seperti Cemented Carbid, Tungsten, Widedan
lain-lain. Pahat jenis ini tahan terhadap suhu kerja sampai dengan kurang lebih 1000° C, sehingga
tahan aus/gesekan tetapi getas/rapuh dan dalam pengoperasiannya tidak harus menggunakan
pendingin, sehingga cocok untuk mengerjakan baja, besi tuang, dan jenis baja lainnya dengan
pemakanan yang tebal namun tidak boleh mendapat tekanan yang besar. Di pasaran pahat jenis ini
ada yang berbentuk segi tiga, segi empat dan lain-lain yang pengikatan dalam tangkainya dengan
cara dipateri keras (brassing) atau dijepit menggunakan tangkai dan baut khusus.

7. Bor senter
Bor senter digunakan untuk membuat lubang senter diujung benda kerja sebagai tempat
kedudukan senter putar atau tetap yang kedalamannnya disesuaikan dengan kebutuhan yaitu sekitar
1/3 ÷ 2/3 dari panjang bagian yang tirus pada bor senter tersebut. Pembuatan lubang senter pada
benda kerja diperlukan apabila memilki ukuran yang relatif panjang atau untuk mengawali
pekerjaan pengeboran.

8. Kartel
Kartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada permukaan benda kerja,
agar tidak licin yang biasanya terdapat pada batang-batang penarik atau pemutar yang dipegang
dengan tangan. Hasil pengkartelan ada yang belah ketupat, dan ada yang lurus tergantung gigi
kartelnya

Macam-macam pahat berdasarkan material pembentuknya :


a. Pahat High Speed Steel (HSS )
High speed steel (HSS) adalah perkakas yang tahan terhadap kecepatan kerja yang tinggi
dan temperatur yang tinggi juga dengan sifat tahan softening, tahan abrasi, dan tahan breaking.
HSS merupakan peralatan yang berasal dari baja dengan unsur karbon yang tinggi. Pahat HSS ini
digunakan untuk mengasah atau memotong benda kerja. Beberapa unsur yang membentuk HSS
antara lain Tungsten/wolfram (W), Chromium (Cr), Vanadium (V), Molydenum (Mo), dan Cobalt
(Co). Kekerasan permukaan HSS dapat ditingkatkan dengan melakukan pelapisan. Material pelapis
yang digunakan antara lain : tungsten karbida, titanium karbida, dan titanium nitride, dengan
ketebalan pelapisan 5~8 μm. Pahat jenis ini mampu mempertahankan kekerasan pada suhu moderat
dan digunakan secara luas untuk mata bor, pahat bubut, dan tap. Selain itu harganya juga relatif
murah

b. Pahat Karbida (HCS)


Pahat ini dibuat dari campuran antara karbida dan kobalt. Karbida mendapatkan kekerasan
mereka dari biji-bijian tungsten dan ketangguhan mereka dari ikatan ketat yang dihasilkan oleh
aksi penyemenan dari logam tersebut. Kekerasannya sekitar 90 HRC. Ketahanan aus dan
ketangguhan (resistensi shock) dari karbida dapat diubah dengan memvariasikan jumlah kekerasan
kobalt. Pahat jenis ini lebih unggul dibandingkan dengan pahat HSS, karena pahat ini memiliki
ketangguhan dan ketahanan terhadap abrasi serta keausan. Selain itu, resistensi terhadap deformasi
termal/perubahan bentuk karena panas, juga cukup baik. Oleh karena itu, harga pahat jenis ini juga
relatif mahal.

c. Pahat Baja
Karbon Baja dengan kandungan karbon yang relatif tinggi (0,7% - 1,4% C) tanpa unsur
lain dengan prosentasi unsur lain yang rendah (2% Mn, W, Cr) mampu mempunyai kekerasan
permukaan yang cukup tinggi. Baja karbon ini bisa digunakan untuk kecepatan potong rendah
(sekitar VC – 10 m/min) karena sifat martensit yang melunak pada temperatur sekitar 250°C. Pahat
jenis ini hanya dapat digunakan untuk memotong logam yang lunak ataupun kayu. Karena
harganya yang relatif murah maka sering digunakan untuk tap (untuk membuat ulir) .
Keuntungannya:
1.Digunakan untuk kecepatan potong yang rendah.
2.Dapat memotong material benda kerja yang lunak.
3.Harganya murah.

d. Pahat Paduan Cor Nonferro


Sifat-sifat paduan cor nonferro adalah diantara HSS dan Karbida (Cemented Carbide) dan
digunakan dalam hal khusus diantara pilihan dimana karbida terlalu rapuh dan HSS mempunyai hot
hardness dan wear resistance yang terlalu rendah. Jenis material ini dibentuk secara tuang menjadi
bentuk-bentuk yang tidak terlampau sulit misalnya tool bit (sisipan) yang kemudian diasah
menurut geometri yang dibutuhkan.Paduan nonferro terdiri dari 4 macam eleman utama adalah
sebagai berikut :1. Cobalt : sebagai pelarut bagi elemen elemen lain2. Krom(Cr) : (10% s.d 35%
berat) yang membentuk karbida.3.Wolfram (W) : (10% s.d 25% berat) sebagai pembentuk
karbida4.Karbon : 3% C menghasilkan jenis yang keras dan tahan aus

e. Pahat Keramik
Keramik adalah material paduan metalik dan non metalik. Proses pembuatannya
melalui powder processing. Keramik secara luas mencakup karbida, nitrida, borida, oksida,
silikon, dan karbon. Keramik mempunyai sifat yang relatif rapuh.Beberapa contoh jenis keramik
sebagai perkakas potong adalah :1. Keramik oksida atau oksida aluminium (Al2O3) murni atau
ditambah 30% titanium (TiC) untuk menaikkan kekuatannonadhesif. Disertai dengan penambahan
serat halus (whisker) dari SiC dimaksudkan untuk mengurangi kegetasan disertai dengan
penambahan zirkonia (ZrO2) untuk menaikan jumlah retak mikro yang tidak terorientasi guna
menghamabat pertumbuhan retak yang cukup besar dan memiliki sifat yang sangat keras dan tahan
panas.

2. Nitrida silicon (Si3N4) disebut kombinasi Si-Al-O-N

f. Pahat CBN (Cubic Boron Nitride)


CBN termasuk jenis keramik. Dibuat dengan penekanan panas (HIP, 60kbar, 1500°C)
sehingga bentuk grafit putih nitrida boron dengan strukrur atom heksagonal berubah menjadi
struktur kubik. Pahat sisipan CBN dapat di buat dengan menyinter serbuk nitrida boron tanpa atau
dengan material pengikat Al2O3, TiN, atau Co.CBN memiliki kekerasan yang sangat tinggi
dibandingkan pahat sebelumnya. Pahat ini bisa digunakan untuk permesinan berbagai jenis baja
pada keadaan dikeraskan, besi tuang, HSS, atau karbida. CBN memiliki afinitas yang sangat kecil
terhadap baja dan tahan terhadap perubahan reaksi kimia sampai dengan kecepatan potong yang
sangat tinggi. Saat ini, pahat CBN sangat mahal sehingga pemakaiannya sangat terbatas

g. Pahat Intan
Merupakan pahat potong yang sangat keras yang merupakan hasil proses sintering serbuk
intan tiruan dengan pengikat Co (5%-10%). Hot hardness sangat tinggi dan tahan terhadap
deformasi plastis. Sifat ini ditentukan oleh besar butir intan serta prosentase dan komposisi material
pengikat. Karena intan pada temperatur tinggi akan berubah menjadi grafit dan mudah terdifusi
dengan atom besi, maka pahat intan tidak dapat di gunakan untuk memotong bahan yang
mengadung besi (ferros). Cocok untuk “ultra high precision & mirror finish cutting” bagi benda
kerja nonferro (Al Alloys, Cu Alloys, plastics, rubber).

2.3 Macam-Macam Alat Pencekam


1. Pencekam alat benda kerja
a. Chuck rahang 2
Digunakan untuk menjepit dan memutar bagian berbentuk tidak teratur pada mesin bubut.
Gambar 1.15 CHUCK rahang dua
Sumber : anonimous (2013)

b. huck rahang 3 (Three jaw / self centering jaw chuck)


Self Centering chuck ialah chuck yang biasanya memiliki rahan (jaw) tiga buah yang masing-
masing memiliki tiga pemutar untuk arah mengunci dan membuka jepitan terhadap benda kerja,
namun dalam pemakaiannya jika salah satu dari lubang kunci ini diputar maka semua jaw akan
bergerak serempak mengunci atau membuka. Kendati pemakaiannya hanya untuk memegang
benda kerja yang berbentuk bulat atau bersegi tiga atau enam, Chuck ini paling banyak digunakan
karena sepat memposisikan benda kerja pada posisi senter.

Gambar 1.16 Chuck rahang 3


Sumber : Anonimous (2012)
Mekanisme gerakan chuck rahang 3 bekerja dengan prinsip otomatis apabila salah satu
pinion digerakan dengan menggunakan kunci chuck maka ketiga rahang akan bergerak bersamaan,
hal ini menunjukan saling terkaitanya ketiga rahang chuck tersebut, gerakan chuck jaws ini
tergantung putaran kunci chuck, apabila kunci chuck diputar searah jarum jam maka gerakan
jawsnya akan menuju titik pusat dari bentuk lingkaran rumah chuck dan apabila kunci chuck
diputar kekiri maka ketiga jawsnya akan meregang dan keluar dari titik pusat secara bersamaan.
Pada saat pinon digerakan maka akan bersinggungan dengan scroll yang menggerakkan
jaws kearah masuk dan keluar.

Gambar 1.17 Bagian dalam chuck rahang tiga


Sumber : anonimous (2013)
c. Four Jaw Independent Chuck (Chuck rahang 4 independent)
Chuck rahang 4 yang bersifat independent ini dirancang untuk memegang benda kerja segi
empat, membubut bentuk eksentrik, bahkan benda bersegi dengan posisi pembubutan jauh dari
posisi senter benda kerja.
Sumber : Sumber : Anonimous (2012)

d. Chuck Magnetic
Benda kerja dapat dipegang pada gerinda permukaan dan mesin perkakas yang lain dengan
menggunakan pencekam magnetis. Pencekam magnetis mempunyai daya magnet dengan jenis
magnet permanen atau magnet yang dibangkitkan arus listrik. Semua benda yang dipegang pada
pencekam magnetis harus didemagnetisasi setelah pekerjaan selesai.

e. Cekam Kolet ( Collet Chuck )


Cekam kolet adalah salahsatu kelengkapan mesin bubut yang berfungsi untuk menjepit/
mencekam benda kerja yang memilki permukaan relatif halus dan berukuran kecil. Pada mesin
bubut standar, alat ini terdapat tiga bagian yaitu: kolet (collet), dudukan/ rumah kolet (collet
adapter) dan batang penarik (drawbar). Bentuk lubang pencekam pada kolet ada tiga macam
diantaranya, bulat, segi empat dan segi enam.
2. Pencekam alat potong
a. Tool post standar
Yang dimaksud dengan toolpost standar adalah pada saat mengatur ketinggian ujung sisi
sayat pahat bubut harus dengan memberikan plat pengganjal sampai dengan diperoleh ketinggian
sesuai tinggi senter benda kerja tercapai. Selanjutnya pengencangan pahat bubut pada rumah
pahatnya dilakukan dengan mengencangkan baut-baut pengikat yang terdapat pada bagian
pemegang pahat. Selain digunakan untuk memegang pahat, toolspost ini juga dapat digunakan
untuk memegang alat potong lain misalnya pada saat pekerjaan mengkartel.

Toolpost standar ini apabila dilihat dari jenis dudukannya maka terdapat dua jenis yaitu,
dudukan satu dan empat. Toolpost standart dengan dudukan satu hanya dapat digunakan untuk
mengikat/menjepit pahat bubut sebanyak satu buah. Sedangkan pemegang pahat dengan dudukan
empat dapat digunakan untuk mengikat/menjepit pahat sebanyak empat buah sekaligus, sehingga
apabila dalam proses pembubutan membutuhkan beberapa bentuk pahat bubut maka dapat
dipasang sekaligus. Tool post standart adalah salah satu macam-macam tool post mesin bubut yang
paling banyak digunakan

b. Quick Change Tool post


merupakan toolpost yang dapat diatur atau diubah tinggi rendah posisi pahat terhadap senter
benda kerja. Jenis toolpost ini sering disebut juga istilah adjustable toolpost sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar di bawah. Yang dimaksud dengan quick changeatau adjustable adalah
bahwa dalam mengatur ketinggian ujung sisi sayat pahat bubut dapat diatur tanpa harus
memberikan plat pengganjal. Hal ini dikarenakan pada bodi pemegang pahat sudah didesain
terdapat dudukan rumah pahat yang konstruksinya disertai kelengkapan mekanik yang dengan
mudah dapat menyetel, mengencangkan dan mengatur ketinggian pahat bubut.
Desain toolpost ini dibuat untuk mengatasi kelemahan yang terdapat pada toolpost standar,
sehingga pengaturan tinggi ujung sisi sayat pahat setinggi senter menjadi lebih mudah dan praktis.
Ketersediaan alat bantu tersebut diharapkan dapat mengurangi lama waktu yang diperlukan untuk
melakukan setting pahat bubut, sehingga proses praktik akan lebih efektif dan efisien.

Salah satu model quick change toolpost adalah jenis yang memiliki 2 holders yang
terpasang pada toolpost, sehingga dapat dipasang 2 jenis pahat yang dapat digunakan untuk
beberapa jenis pekerjaan tanpa harus bongkar pasang pahat terlebih dahulu, cukup dengan memutar
posisi toolpost saja. Toolpost ini juga didesain agar user friendly (mudah digunakan oleh operator)
yaitu pengaturan tinggi holder pahat dilakukan hanya dengan memutar baut pengatur sehingga
ujung mata sayat pahat akan dengan mudah diatur setinggi senter mesin bubut.

c. Radius Turner Tool post


Toolpost jenis merupakan salah satu dari macam-macam tool post mesin bubut yang
dirancang khusus untuk memegang pahat untuk membantu pekerjaan pembubutan radius
sebagaimana ditunjukkan pada Gambar di bawah. penggunaan alat ini sangat mudah. Langkah
pertama adalah dengan mengatur dan mengepaskan ujung pahat insert pada titik tengah diameter
benda kerja. Kemudian untuk melakukan penyayatan dengan menggerakan tuas yang tersedia
dengan perlahan sampai dengan radius yang diinginkan dapat tercapai. Alat ini sangat cocok untuk
membuat radius full atau berupa ujung benda setengah lingkaran.
BAB III
Penutup

3.1 Simpulan
Mesin Bubut adalah salah satu jenis mesin dalam permesinan yang di gunakan untuk
membuat atau membentuk benda kerja dengan cara menghilangkan bagian yang tidak di gunakan
sehingga membentuk benda kerja yang di butuhkan. Mesin bubut terdiri dari bermacam-macam
jenis sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. Pada mesin bubut terdapat berbagai macam alat
potong, contohnya pahat, bor, dan lainnya. Selain itu, mesin bubut juga terdapat beberapa macam
alat pencekam benda kerja maupun pencekam alat potong.

3.2 Saran
Dalam pembuatan karya tulis seharusnya memiliki sumber yang akurat sebagai acuan baik
buruknya karya tulis itu sendiri. Didalam penulisnnya harus sesuai dengan kaidah karya tulis.
DAFTAR PUSTAKA

http://andritriy.blogspot.com/2016/02/bagian-bagian-mesin-bubut-beserta.html/4/12/2019
http://wragil.blogspot.com/2017/11/macam-macam-mesin-bubut-dan-fungsinya.html/4/12/2019
https://gurupujaz.wordpress.com/2015/02/06/alat-potong-pada-mesin-bubut//4/12/2019
https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bubut/4/12/2019

Anda mungkin juga menyukai