Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

“BUBUT”

Oleh

Matthew Christopher C13200037

Hari/Tanggal Praktikum : Rabu / 16 Maret 2022

Jam Praktikum : Pk. 17.30 – 20.30 WIB

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI

INDUSTRI UNIVERSITAS KRISTEN

PETRA SURABAYA

2022
BAB I

DASAR TEORI

1.1 Pengertian

Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk proses
pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada benda
kerja dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu dari
benda kerja yang berputar. Mesin Bubut merupakan salah satu mesin perkakas
tertua di mesin produksi. Mesin ini juga dikenal sebagai “mother of all machines“.
Mesin bubut adalah salah satu peralatan mesin yang paling serbaguna dan banyak
digunakan di seluruh dunia.

1.2 Jenis Jenis Mesin Bubut

Mesin bubut terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya:

1) Mesin Bubut Horisontal / standard


2) Mesin Bubut Senter
3) Mesin Bubut Tugas Berat
4) Mesin Bubut Turet Horisontal Otomatis
5) Mesin Bubut Turet Vertikal
6) Mesin Bubut Kepala
7) Mesin Bubut Korsel
8) Mesin Bubut Penyalin
9) Mesin Bubut Pencekam Vertikal Stasiun Majemuk
10) Mesin Bubut Revoler / pistol
11) Mesin Bubut Otomat

1.3 Fungsi Mesin Bubut

Fungsi utama mesin bubut adalah untuk menghilangkan logam dari suatu
pekerjaan untuk memberikan bentuk dan ukuran yang diinginkan. Mesin bubut
memiliki banyak fungsi dalam berbagai bidang, diantaranya adalah pengerjaan
logam, pemintalan logam, thermal spraying, dalam industri otomotif terutama di
poros engkol, pembubutan kayu, operasi pembubutan kaca, untuk membentuk ulir
sekrup, juga digunakan untuk pemulihan suku cadang, dan banyak lagi.

1.4 Bagian Bagian Mesin Bubut

Secara umum mesin bubut memiliki beberapa bagian utama. Bagian


bagian utama mesin bubut diantaranya:

1. Headstock / Kepala Tetap

Headstock merupakan tempatnya transmisi gerak yang mengatur putaran


yang dibutuhkan saat proses pembubutan. Headstock difungsikan sebagai
dudukan chuck dan spindle, pengaturan kecepatan putaran spindle, tempat
perlengkapan gear box, dan lain sebagainya.

2. Tailstock / Kepala Lepas

Tailstock digunakan untuk menyangga benda kerja yang panjang,


kedudukan chuck bor, reamer, dan untuk proses pemesinan bubut tirus di mesin
bubut.

3. Toolpost / Tempat Pahat

Toolpost adalah tempat rumah pahat, digunakan sebagai tempat dudukan


pahat bubut, dengan menggunakan pemegang pahat.
4. Spindle

Spindle difungsikan sebagai tempat pemasangan benda kerja utuk proses


penyayatan. Terdapat dua macam spindle yaitu spindle rahang tiga dan spindle
rahang empat.

5. Lead Crew / Ulir Pembawa

Lead crew ini adalah poros berulir panjang yang terletak sedikit di bawah
dan sejajar dengan tepian, memanjang dari kepala tetap ke ekor tetap.
Dihubungkan oleh roda gigi pada kepala tetap dan rotasi dapat dibalik. Menempel
ke kereta dan digunakan sebagai kabel pemandu untuk membuat benang saja dan
dapat dilepas saat tidak digunakan.

6. Feedrod / Poros Penjalan

Feedrod terletak di bawah ulir pengarah yang berfungsi untuk


menyalurkan tenaga dari gear box cepat untuk menggerakkan mekanisme geladak
ke arah melintang atau membujur.

7. Carriage / Eretan

Carriage tersebut terdiri dari eretan, tempat pahat, dan apron. Untuk
menahan beban dan mengarahkan pahat potong eretan/ carriage haruslah
memiliki struktur yang kuat. Carriage ini memiliki dua cross slide yang berfungsi
untuk mengarahkan pahat ke arah silang. Spindle bagian atas mengontrol
pergerakan dudukan pahat dan spindle atas untuk memindahkan dudukan di
sepanjang landasan.

8. Bed / Alas Mesin

Bed atau alas ini berfungsi untuk kedudukan eretan atau carriage. Alas
mesin merupakan bagian rangka utama mesin bubut, yang di atas kerangka
tersebut carriage serta headstock bertumpu serta begerak, adapun alur alas mesin
berbentuk V, rata atau datar.

9. Gear Box / Lemari Roda Gigi


Gear box atau roda gigi ini berfungsi untuk mentransmisikan daya dari
spindel ke sekrup utama pada kecepatan yang berbeda.

10. Chuck

Chuck pada dasarnya digunakan untuk menjepit benda kerja, khususnya


yang panjangnya pendek dan diameter besar atau bentuknya tidak beraturan yang
tidak dapat dipasang dengan nyaman di antara pusat. Itu dapat dipasang ke mesin
bubut dengan mengencangkan di ujung spindel.

1.5 Prinsip Kerja Mesin Bubut

Mesin bubut bekerja berdasarkan prinsip memutar benda kerja dan alat
pemotong tetap. Benda kerja dipegang di antara dua penyangga yang kaku dan
kuat yang disebut pusat atau di chuck atau di pelat muka yang berputar. Bubut
menghilangkan bahan yang tidak diinginkan dari benda kerja yang berputar dalam
bentuk serpihan dengan bantuan alat yang melintang di seluruh pekerjaan dan
dapat diumpankan jauh ke dalam pekerjaan.

Operasi pemotongan normal dilakukan dengan pahat potong diumpankan


secara paralel atau pada sudut kanan ke sumbu pekerjaan. Pahat potong dapat
diumpankan pada sudut yang relatif terhadap sumbu kerja untuk kemiringan dan
sudut pemesinan.

Sederhananya prinsip kerja mesin bubut membuang bagian benda kerja untuk
mendapatkan bentuk tertentu dimana benda kerja tersebut berputar dengan
kecepatan tertentu seiring dengan proses input yang dilakukan oleh suatu alat
yang bergerak sejajar sumbu rotasi dari benda kerja.
BAB II

TUJUAN

Mahasiswa mampu memahami bagian bagian mesin bubut dan


mempratekkan fungsi mesin bubut secara langsung dan mengetahui apa saja yang
harus diperhatikan dalam penggunaan mesin bubut.

BAB III

ALAT & BAHAN

A. ALAT

1. Mesin Bubut

2. Jas Laboratorium

3. Jangka Sorong

5. Mata Pahat

6. Kunci Chuck

7. Kuas Pembersih

8. Ragum

B. BAHAN

1. Logam ST-32

2. Oli
BAB IV

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Memakai jas laboratorium lalu menyiapkan alat dan bahan.


2. Mengambil spesimen ST-32 lalu memasang spesimen pada 3 jaw chuck dan
3 jaw chuck dieratkan setengah erat menggunakan kunci chuck
3. Mengatur kecepatan spindle 520 RPM CCW untuk proses turning.
4. Menyalakan spindle dengan menurunkan tuas paling kanan
5. Mengamati spesimen yang bergerak berputar. Apabila spesimen belum
bergerak berputar lurus, luruskan spesimen dengan cara memukul
spesimen dengan pipa besi.
6. Mematikan mesin bubut lalu mengeratkan 3 jaw chuck sampai erat dengan
kunci chuck.
7. Menyalakan mesin bubut kembali lalu mencari titik 0 dengan cara
mendekatkan mata pahat insert carbide sampai pada bagian mata pahat
menyentuh spesimen. Lalu jauhkan mata pahat kembali.
8. Memposisikan mata pahat dengan posisi kembali ke titik 0. Memutar tuas
pada eretan melintang hingga menunjukkan posisi 1 untuk proses turning.
Pertambahan 1 angka pada eret melintang akan memajukan eret sebesar
0,25 mm.
9. Mengaktifkan tuas penggerak carriage otomatis dengan cara mengangkat
tuas. Setelah mencapai di titik yang sudah ditentukan matikan gerak
carriage dengan menurunkan tuas carriage. Jangan lupa jangan sampai
mata pahat menabrak chuck.
10. Memposisikan mata pahat ke posisi awal lalu menambah 1 angka pada
tuas eret melingtang dengan memutar tuas hingga menujukkan angka 2.
11. Mengulangi langkah 8-10 sampai diameter spesimen yang diinginkan.
12. Melepas spesimen dari 3 jaw chuck dan membalikkan spesimen 180° dan
mengeratkan spesimen kembali pada 3 jaw chuck dalam keadaan setengah
erat.
13. Mengamati spesimen yang bergerak berputar. Apabila spesimen belum
bergerak berputar lurus, luruskan spesimen dengan cara memukul
spesimen dengan pipa besi.
14. Mematikan mesin bubut lalu mengeratkan 3 jaw chuck sampai erat dengan
kunci chuck.
15. Menyalakan mesin bubut kembali lalu mencari titik 0 dengan cara
mendekatkan mata pahat insert carbide sampai pada bagian mata pahat
menyentuh spesimen. Lalu jauhkan mata pahat kembali.
BAB V

HASIL PERCOBAAN
BAB VI

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Jelaskan pengertian umum tentang mesin bubut ! (termasuk proses apa


saja yang dilakukan)!
Jawab: Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang
digunakan untuk proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan
membuat sayatan pada benda kerja dimana pahat digerakkan secara
translasi dan sejajar dengan sumbu dari benda kerja yang berputar.
-Proses proses apa saja yang dilakukan
1. Facing:
Facing merupakan jenis pekerjaan pembubutan yang dilakukan
pada sisi tepi penampang benda kerja, dimana pahat bergerak melintang
menuju sumbu benda kerja. Pergerakan pahat ini akan menghasilkan
permukaan penampang benda kerja yang halus dan rata.
2. Turning:
Pembubutan lurus atau rata (turning) yaitu jenis pekerjaan
pembubutan benda kerja yang dilakukan sepanjang garis sumbunya atau
arah memanjang untuk mendapatkan ukuran diameter benda kerja yang
dikehendaki. Proses pembubutan ini digunakan untuk membuat poros atau
benda-benda yang silindris.
3. Grooving:
Grooving adalah proses pembubutan dengan tujuan untuk membuat
celah dengan lebar dan kedalaman tertentu pada benda kerja. Proses
membubut alur menggunakan mata pahat yang khusus untuk digunakan
membuat alur karena memiliki ukuran, sudut dan geometri khusus.
4. Threading:
Threading merupakan proses bubut yang menghasilkan bentuk ulir.
Proses ini terdiri dari pembubutan ulir luar dan ulir dalam. Threading
tergolong dalam pembubutan silindris di mana pemakanannya sama
dengan pola kisar ulir dari ulir yang akan dibuat.
5. Drilling:
Drilling merupakan jenis pekerjaan pembubutan dengan
menggunakan alat potong yang berupa mata bor (drill), untuk pembuatan
lubang pada benda kerja. Pekerjaan ini biasanya dilakukan sebagai
langkah awal pada saat akan melakukan pekerjaan boring atau membubut
diameter dalam.
6. Boring:
Boring merupakan pembubutan dengan gerakan pemakanan sejajar
dengan sumbu benda kerja. Menurut arah pemakanannya boring mirip
dengan pembubutan silindris. Namun, perbedaaanya adalah boring
dilakukan pada bagian dalam benda kerja. Boring bertujuan untuk
memperbesar diameter lubang pada benda kerja.
7. Chamfering:
Chamfering juga disebut dengan istilah taper, adalah suatu proses
pembuatan benda kerja yang berbentuk konis. Bentuk konis yang
dimaksud adalah besarnya diameter ujung yang satu dengan diameter
ujung lainnya dari suatu poros memiliki ukuran yang berbeda secara
berurutan dan beraturan.
8. Knurling:
Proses ini sebenarnya bukan termasuk proses penyayatan. Knurling
merupakan proses pembentukan logam yang digunakan untuk membuat
pola arsiran yang bersilangan pada permukaan benda kerja. Biasanya pola
hasil knurling digunakan pada pegangan supaya tidak licin.
2. Jelaskan pengaruh RPM dengan kedalaman pemakanan terhadap pahat
maupun permukaan/hasil jadi benda kerja !
Jawab: Semakin tinggi putaran RPM yang digunakan mesin bubut, hasil
yang diberikan ke spesimen lebih bagus dan rapi. Tetapi dalam
menggunakan mata pahatnya juga harus hati hati dan bertahap karena ada
batas batas dalam pemakanan mata pahat jika terlalu dalam mata pahat
memakan spesimen dan RPM sedang tinggi, mata pahat bisa rusak
sehingga harus mengganti mata pahat
3. Jelaskan posisi sudut mata pahat pada masing masing proses yang kalian
kerjakan pada mesin bubut! Beri Gambar (6 proses) !
Jawab:
1) Proses Facing
Pada pahat proses facing ini, sudut pahatnya 10° menuju benda kerja.
Gerakan yang dilakukan menggunakan mata pahat ini adalah memotong
bagian permukaan spesimen dari paling kanan dengan mata pahat bergerak
dari diameter terluar spesimen menuju garis sumbu spesimen.
2) Proses Threading
Sudut mata pahat yang dipakai adalah 55˚. Mata pahat yang digunakan
untuk proses threading ini menggunakan mata pahat ulir segitiga.
3) Proses Straight Turning
Posisi sudut mata pahat tegak lurus terhadap benda kerja.
4) Proses Turning
Besar sudut yang dipakai untuk proses turning ini 80˚. Mata pahat yang
digunakan ini sama dengan proses facing.
5) Proses Grooving
Mata pahat digunakan khusus untuk membuat celah pada spesimen, maka
sudut mata pahat yang digunakan adalah 90˚ dari garis sumbu spesimen.
6) Proses Drilling
Terdapat 3 jenis mata bor yang dapat menjadi pilihan, diantaranya mata
bor untuk baja lunak (soft) sampai dengan baja sedang (medium hard)
yang memiliki sudut mata sayat 118˚, mata bor untuk baja keras dengan
besar sudut mata sayat 135˚, dan mata bor untuk baja lunak dengan besar
sudut mata sayat 90˚. Sudut pahat pada proses drilling adalah sejajar
dengan sumbu benda kerja (0˚).
4. Jelaskan apa itu 3 jaw chuck dan 4 jaw chuck !
Jawab: Chuck pada dasarnya digunakan untuk menjepit benda, khususnya
yang panjangnya pendek dan diameter besar atau bentuknya tidak
beraturan yang tidak dapat dipasang dengan nyaman di antara pusat. Itu
dapat dipasang ke mesin bubut dengan mengencangkan di ujung spindel.
Perbedaan 3 jaw chuck dan 4 jaw chuck itu berada pada benda kerja yang
akan dijepit, 3 jaw chuck ini rahang penjepitnya ada 3. Ini sangat cocok
untuk benda yang berbentuk silinder atau bersisi habis dibagi tiga.
Sedangkan untuk yang 4 jaw chuck ini rahang penjepitnya ada 4, sangat
cocok untuk menjepit benda kerja kubus atau bersisi habis dibagi 4.
Keuntungan menggunakan cekam rahang empat adalah operator bisa
memasang kembali benda kerja sesuai titik tengahnya meski sudah pernah
melepas benda kerja karena benda pasti selalu presisi berada ditengah
sehingga tidak goyang.
5. Jelaskan penentuan titik nol pada masing masing proses yang kalian
kerjakan!
Jawab: Penentuan titik nol pada setiap proses selalu dilihat ketika mata
pahat menyentuh bagian terluar spesimen dalam posisi mesin bubut aktif.
Pada proses facing, titik nol diambil ketika mata pahat menyentuh bagian
luas permukaan spesimen. Pada proses turning, grooving, dan threading,
titik nol diambil ketika mata pahat menyentuh bagian selimut spesimen.
Pada proses drilling dan boring, titik nol dilihat ketika seluruh bagian
kerucut (mata sayat bor) pada bor memasuki bagian spesimen. Pada proses
tapping, titik nol mengikuti lubang yang terbentuk dari proses drilling dan
boring.

6. Kenapa proses drilling perlu dilakukan bertahap?

Jawab: Sebelum drilling pada mesin bubut dilakukan dengan


menggunakan mata bor, sebaiknya pada penampang spesimen dibuat
lubang awalan terlebih dahulu. Hal ini dapat dimulai dengan melakukan
drilling menggunakan diameter mata bor yang kecil terlebih dahulu dan
secara bertahap menambah diameter mata bor sampai pada diameter yang
diperlukan. Penambahan diameter mata bor secara bertahap ini akan
menghasilkan lubang drilling yang lebih presisi dibandingkan tanpa
melakukan penambahan diameter mata bor secara bertahap. Jika proses
drilling langsung dilakukan dengan mata bor yang sesuai dengan
keperluan, maka mata bor akan kesulitan dalam membuat lubang.
BAB VII

KESIMPULAN

Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang digunakan untuk
proses pemotongan benda kerja yang dilakukan dengan membuat sayatan pada
benda kerja dimana pahat digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu
dari benda kerja yang berputar.

Alat yang digunakan saat praktikum mesin bubut adalah mesin bubut, kunci
chuck, kuas pembersih, mata pahat, dan jangka sorong. Proses turning tidak perlu
menggunakan coolant karena benda kerja yang dimakan berputar sehingga akan
dingin dengan sendirinya karena angin.

Prinsip kerja mesin bubut yaitu menghilangkan bagian dari benda kerja untuk
memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan
tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang
digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja.

Proses pembubutan memerlukan kesabaran dan ketelitian yang besar karena


jika tidak akan merusak mata pahat yang dipasang pada toolpost. Akibat lain
adalah hasil dari benda kerja menjadi kasar dan tidak rata.

Anda mungkin juga menyukai