Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

“LAS SMAW”

Oleh

Matthew Christopher C13200037

Hari/ Tanggal praktikum : Rabu/ 20 April 2022


Jam Praktikum : Pk. 17.30 - 20.30 WIB

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI

INDUSTRI UNIVERSITAS KRISTEN

PETRA SURABAYA

2022
BAB I
DASAR TEORI
1.1 Pengertian Las
SMAW

Proses pengelasan Las Shielded Metal Arc Welding atau disingkat SMAW
yang umumnya disebut las busur listrik adalah proses pengelasan antara dua
benda logam atau lebih yang menggunakan panas untuk mencairkan material
dasar dan elektroda. Panas tersebut dihasilkan dari lompatan ion listrik yang
terjadi antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat yang
akan dilas). Suhu panas yang dihasilkan dari lompatan ion listrik ini dapat
mencapai 4000oC sampai 4500oC.
Proses terjadinya pengelasan karena adanya kontak antara ujung elektroda
dan material dasar, sehingga terjadi hubungan arus listrik saat tukang las
(welder) harus menarik elektrode menyebabkan terbentuknya busur listrik
yaitu lompatan ion yang menimbulkan panas. Panas yang dihasilkan akan
mencairkan elektrode dan material dasar, sehingga cairan elektrode dan cairan
material dasar akan menyatu membentuk logam lasan (weld metal).
Untuk menghasilkan busur yang baik dan konstan tukang las harus
menjaga jarak ujung elektroda dan permukaan material dasar tetap sama.
Adapun jarak yang paling baik adalah sama dengan diameter elektroda yang
dipakai karakter mesin. Persediaan yang kontinu pada arus listrik dengan
jumlah ampere dan voltage yang baik akan menjaga kestabilan api las saat
proses pengelasan berlangsung.

Gambar 1.1.1 Alat Las SMAW


1.2 Prinsip Kerja Mesin Las SMAW
Las SMAW menggunakan elektroda berselaput sebagai bahan tambah.
Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan dasar akan
mencairkan ujung elektroda dan sebagian bahan dasar. Selaput elektroda yang
turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung
elektroda, kawah Ias, busur Iistri dan daerah Ias di sekitar busur listrik terhadap
pengaruh udara luar. Cairan selaput elektroda yang membeku akan menutupi
permukaan Ias yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
Gambar dibawah ini adalah sirkuit las listrik dengan elektroda berselaput,
dimana G adalah sumber tenaga arus searah dan elektroda dihubungkan ke
terminal negatif dan bahan ke terminal positif.

Gambar 1.2.1 Sirkuit Las Listrik

Gambar 1.2.2 Pemindahan Cairan Logam

1.3 Kelebihan dan Kekurangan Mesin Las SMAW


• Beberapa kelebihan dari mesin las SMAW yaitu:
1. Dapat dipakai dimana saja didalam air maupun di luar air
2. Pengelasan dengan segala posisi.
3. Elektroda tersedia dengan mudah dalam banyak ukuran dan diameter.
4. Perlatan yang digunakan sederhana, murah dan mudah dibawa
kemanamana.
5. Tingkat kebisingan rendah.
6. Tidak terlalu sensitif terhadap korosi, oli & gemuk.
7. Dapat di kerjakan pada ketebalan berapapun.
• Beberapa kekurangan dari mesin las SMAW yaitu:
1. Pengelasan terbatas hanya sampai sepanjang elektoda dan harus
melakukan penyambungan.
2. Setiap akan melakukan pengelasan berikutnya, slag harus dibersihkan.
3. Tidak dapat digunakan untuk pengelasan bahan baja non-ferrous.
4. Efisiensi endapan rendah.

1.4 Komponen Mesin Las SMAW

Gambar 1.4.1 Bagian - Bagian Mesin Milling


Bagian utama mesin las SMAW :
1. Kabel tenaga
Berfungsi sebagai kabel yang menghubungkan jaringan tenaga (power
supply) dengan mesin las.

2. Trafo las (generator)


Sebagai sumber tenaga listrik untuk pesawat las yang diperoleh secara
mekanik melalui generator yang digerakkan oleh motor listrik.
3. Kabel massa dan kabel elektroda (Ground Cable and Electrode Cable)
Berfungsi untuk menyalurkan aliran listrik dari mesin las ke material las
dan kembali lagi ke mesin las.
4. Pemegang elektroda dan klem massa (Holder and Claim Massa) Pemegang
elektrode berguna untuk mengalirkan arus listrik dari kabel elektrode ke
elektrode serta sebagai pegangan elektrode sehingga pengelas tidak merasa
panas pada saat mengelas.
5. Elektroda
Elektroda las SMAW dilapisi oleh lapisan flux, yag berfungsi untuk
membentuk gas yang melindungi cairan logam dari kontaminasi udara
sekelilingnya.
6. Meja las
Sebagai dudukan atau tempat dari benda kerja yang akan di las.
BAB II
TUJUAN
1. Melatih kemampuan dan keterampilan dalam mengoperasikan Las SMAW.
2. Mengetahui bagian - bagian utama dari Las SMAW.
3. Mengetahui jenis - jenis alat dan bahan yang digunakan dalam parktikum Las
SMAW.
4. Mengetahui prinsip cara kerja Las SMAW.

BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat

1. Mesin las busur listrik (SMAW) berserta perlengkapannya


2. Kikir
3. Ragum
4. Teropong las (welding mask)
5. Tang
6. Palu

3.2 Bahan
1. Dua plat baja ST-32
2. Elektroda
BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyediakan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum
las SMAW.
2. Membuka ragum dengan memutar kuncinya.
3. Memposisikan panjang plat baja ST-32 (sisi yang akan dikikir) diatas ragum.
4. Menjepit plat baja ST-32 dengan memutar kunci ragum sampai plat baja tidak
bergerak atau bergeser.
5. Mengikir panjang plat baja ST-32 hingga membentuk double v butt dengan
sudut kemiringannya sebesar 120°
6. Melepaskan plat baja ST-32 dari ragum dengan memutar kunci ragum. Jika
hasil kikiran telah sesuai.
7. Membalikan panjang plat baja ST-32 yang belum dikikir.
8. Mengulangi kembali langkah 4-7 untuk sisi panjang plat baja ST-32 yang
belum terkikir.
9. Menyiapkan elektroda dan teropong las, serta menyalakan mesin las SMAW.
10. Memasang elektroda ke penjepit las SMAW.
11. Meletakkan dua plat baja ST-32 dengan sisi panjang yang telah terkikir
berdampingan (sejajar) hingga tidak ada celah.
12. Mengarahkan elektroda ke benda kerja sehingga fluks mencair dan menutupi
sisi miring dari kedua plat. Lakukan dengan konsisten saat mengelas sehingga
hasil yang diberikan akan sesuai.
13. Memakai teropong las saat proses pengelasan (pendekatan elektroda ke benda
kerja) berlangsung.
14. Menjauhkan elektroda dari benda kerja setelah selesai pengelasan.
15. Menghilangkan slag dengan memukul-mukul fluks dengan menggunakan palu.
16. Membalikkan sisi benda kerja yang belum di las dengan menggunakan tang.
17. Mengulangi kembali langkah 13-16 untuk sisi yang belum di las.
18. Menjepit benda kerja yang telah las dengan tang

19. Membersihkan plat baja hasil las


20. Mengembalikan alat-alat praktikum ke tempat yang semula.
BAB V
HASIL PEKERJAAN

Gambar 5.1 Tampak Atas Benda Kerja Setelah las SMAW


BAB VI
PERTANYAAN & JAWABAN

1. Jelaskan pengertian umum tentang las SMAW! (termasuk proses apa


saja yang dilakukan)!
Proses pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) yang juga disebut
las busur listrik adalah proses pengelasan yang menggunakan panas untuk
mencairkan material dasar atau logam induk dan elektroda (bahan pengisi).
Panas tersebut dihasilkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda
dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat yang akan dilas). Panas tersebut
akan melelehkan elektroda dan akan mengisi celah antara balok logam besi.

2. Jelaskan pengaruh ampere pada pengelasan!


Penggunaan arus yang terlalu tinggi akan menyebabkan penetrasi atau fusi
terlalu besar yang kadang-kadang menyebabkan lubangnya sambungan las dan
daerah terpengaruh panas akan lebih besar juga. Bila penggunaan arus terlalu
kecil akan menyebabkan penetrasi dangkal. Selain itu, variasi arus listrik
pengelasan mengakibatkan perbedaan kekuatan tarik dan kekerasan sambungan
las dari proses pengelasan SMAW. Arus listrik yang besar menghasilkan
kekuatan tarik dan kekerasan sambungan las yang besar, sedangkan arus listrik
yang kecil menghasilkan kekuatan tarik dan kekerasan sambungan las yang
kecil juga.

3. Jelaskan macam-macam elektroda yang kalian ketahui!


• Elektroda polos adalah elektroda tanpa diberi lapisan dan penggunaan
elektroda jenis ini terbatas antara lain untuk besi tempa dan baja lunak.
• Elektroda fluks adalah elektroda yang mempunyai lapisan tipis fluks, di
mana fluks ini berguna melarutkan dan mencegah terbentuknya
oksidaoksida pada saat pengelasan.
• Elektroda berlapis tebal paling banyak digunakan terutama pada proses
pengelasan komersial.
4. Jelaskan sebab benda kerja dapat melengkung pada waktu pengelasan!
Ada penyebab utama distorsi/pelengkungan yang sering terjadi pada
pengelasan logam maupun pengelasan industri, yaitu:
• Tegangan sisa
Tegangan sisa adalah seluruh bahan logam yang digunakan dalam
industri misalnya batangan, lembaran atau yang lain yang diproduksi
dengan proses menahan tegangan di dalam bahan. Tegangan sisa ini tidak
selalu menimbulkan masalah, namun jika bahan kerja menerima panas
akibat pengelasan atau pemotongan dengan panas, maka tegangan sisa
akan menghilang secara tidak merata dan akan terjadi distorsi.
• Pengelasan atau pemotongan dengan panas
Ketika melakukan proses mengelas atau memotong menggunakan
api, sumber panas dari nyala busur akan mengakibatkan pertambahan
panjang dan penyusutan tidak merata dan distorsi.

Gambar 6.4.1. Pelengkungan Benda Kerja

5. Kenapa sering terjadinya lengket/macet pada saat proses pengelasan!


Dampak arus yang kecil juga dapat membuat elektroda sering lengket
terhadap benda kerja. Penarikan elektroda untuk membuat jarak antara elektroda
dan benda kerja terlambat maka cairan logam akan cepat membeku sehingga
elektroda lengket pada benda kerja. Apabila elektroda sulit dilepas dari benda
kerja maka segera matikan mesin dan lepaskan elektroda dari benda kerja.
BAB VII
KESIMPULAN
Las Shielded Metal Arc Welding (SMAW) merupakan las busur listrik sebagai
proses pengelasan antara dua benda logam atau lebih yang menggunakan panas
untuk mencairkan material dasar dan elektroda. Beberapa komponen dari mesin
las SMAW antara lain kabel tenaga, trafo las (generator), kabel massa (ground
cable), kabel elektroda (electrode cable), pemegang elektroda (holder), dan klem
massa (holder and claim massa). Terdapat tiga macam elektroda yaitu elektroda
polos, elektroda fluks, dan elektroda berlapis tebal. Arus yang kecil dapat
menyebabkan hasil las melengkung dan lengket.
Alat yang digunakan saat praktikum las SMAW antara lain mesin las busur
listrik (SMAW), ragum, kikir, teropong las (Welding Mask), tang, dan palu.
Sedangkan, bahan yang digunakan saat praktikum las SMAW adalah plat baja
ST32 dan elektroda.
Prinsip kerja mesin las SMAW menggunakan elektroda berselaput sebagai
bahan tambah. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan
menghasilkan gas yang melindungi ujung elektroda, kawah Ias, busur Iistri dan
daerah Ias di sekitar busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan selaput
elektroda yang membeku akan menutupi permukaan Ias yang juga berfungsi
sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
Keterampilan menggunakan las SMAW sangat dibutuhkan karena dapat
menyebabkan bagian antara dua balok logam besi yang mau dilas akan tidak terisi
semua. Hal ini menyebabkan pengelasan tidak kuat. Pengelasan dengan las
SMAW juga perlu memperhatikan ampere karena mempengaruhi jumlah cacat
dan kuatnya pengelasan. Arus yang kecil dapat menyebabkan hasil benda kerja
melengkung atau elektroda melengket.

Anda mungkin juga menyukai