Anda di halaman 1dari 8

MODUL TEKNIK PENYALAAN BUSUR LISTRIK DAN

MENGHENTIKAN BUSUR LISTRIK PADA LAS SMAW

Disusun Oleh :

Habib Susilo
21090118140108

DEPARTEMEN S1 TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS


TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) mempunyai aplikasi luas di dalam
dunia industri. Untuk aplikasi chasis dan suspensi kendaraan, pengelasan SMAW
memberikan efisiensi kekuatan sambungan yang tinggi. Salah satu jenis pengelasan yang
banyak dipakai untuk mengelas baja karbon adalah SMAW. Kelebihan pengelasan dengan
SMAW, antara lain dapat diandalkan untuk mengelas berbagai tipe sambungan, posisi, serta
lokasi yang sulit dikerjakan, biaya pengoperasian yang relatif rendah dan dapat dipakai untuk
mengelas didalam mau pun diluar ruangan.Tidak diperlukannya hose untuk gas pelindung
ataupun air pendingin, serta dapat dioperasikan pada tempat yang jauh dari sumber tenaga,
dan kualitas sambungan dapat dirancang sedemikian rupa dengan menggunakan berbagai
jenis elektroda. Ke gagalan pada logam hasil pengelasan bisa disebabkan banyak faktor
antara lain karena adanya tegangan sisa yang terjadi pada benda uji sebelum diaplikasikan.
Tegangan ini dapat disebabkan karena selama proses pengelasan, panas yang diterima logam
tidak mer ata. Untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai tegangan sisa akibat dari
pengelasan.

Jenis sambungan dengan las Iistrik ini adalah merupakan sambungan tetap.Las tistrik
ini menggunakan elektroda berselaput sebagai bahan tambah. Busur listrik yang terjadi
diantara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian
bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang
melindungi ujung elektroda, kawah Ias, busur Iistri dan daerah Ias di sekitar busur listrik
terhadap pengaruh udara luar. Cairan selaput elektroda yang membeku akan menutupi
permukaan Ias yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
II.DASAR TEORI

2.1 Menyalakan Busur Listrik Las SMAW

Sebelum melakukan pengelasan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah


mempersiapkan material atau bahan yang akan dilas. Adapun yang termasuk dalam persiapan
material meliputi: mengukur, memotong, menggerinda bagian atau pinggiran setelah
dipotong, jika bahan tersebut berkarat atau ada bekas cat maka harus dibersihkan terlebih
dahulu. Jika ingin melakukan pengelasan pada mobil atau sepeda dengan tujuan untuk
memperbaiki bagian yang cacat atau rusak, maka jangan lupa melepaskan atau memutuskan
hubungan kabel pada batre atau aki yang terdapat pada mobil atau sepeda motor tersebut hal
ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada batre atau aki. Dengan melakukan persiapan
pengelasan yang baik maka akan memberikan hasil yang baik pada hasil pengelasan. Jika
penyiapkan material atau bahan yang tidak maksimal maka menyebabkan penetrasi tidak baik
dan tentunya hasil pengelasannya tidak maksimal atau tidak memenuhi standar.

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan settingan pada mesin
las, arus atau amper pada mesin las harus diatur sesuai dengan ukuran ketebalan pelat dan
juga diameter elektroda dan jenis elektroda yang digunakan. Besarnya arus dan jenis polaritas
yang digunakan untuk setiap elektroda dapat dilihat pada bungkus atau kotak elektroda
tersebut.

Penyalaan awal elektroda tidak mudah dilakukan bagi seorang welder yang belum
berpengalaman, ini terjadi karena transformer mesin SMAW dirancang berdasarkan sistim
Constant current (CC) atau Drop arc voltage (DAV). Sistim ini mengakibatkan elektroda
gampang menempel pada benda kerja dan tidak terjadi penyalaan karena ketika elektroda
melekat pada benda kerja tegangan listrik menjadi nol. Di samping hal di atas, teknik
penyalan ini tergantung dari jenis arus pengelasan yang digunakan, karena karakter fulks
elektroda antara yang menggunakan arus AC dengan DC berbeda.

Berikut ini adalah Teknik penyalaan elektroda :


a. Scratching methode

Scratching methode atau menyalakan elekroda dengan menggoreskan elektroda ke


benda kerja dan setelah elektroda menyala, jaga arc length pada jarak tertentu,
tergantung dari jenis elektroda. Teknik ini dilakukan pada pengelasan yang
menggunakan arus bolak-balik (AC), lihat Gambar berikut.
b. Tapping methode
Penyalaan elektroda dengan Tapping methode dilakukan melalui pengetukan
elektroda ke benda kerja dan setelah timbul busur listrik (arc), jaga jarak busur
tersebut terhadap benda kerja secara konsisten (arc length) sesuai dengan jenis
elektroda yang digunakan. Teknik ini digunakan jika anda mengunakan mesin SMAW
dengan arus DC (arus searah). Lihat Gambar berikut.

2.2 Mematikan Busur Listrik Las SMAW

Setelah satu bagian pengelasan selesai maka nyala busur listrik harus dimatikan. Cara
mematikan nyala busur harus hati - hati, karena mematikan busur nyala berarti mengakhiri
proses pengelasan yang berada pada ujung rigi las. Agar ujung akhir pengelasan tidak
keropos dan terlalu tinggi atau rendah, maka cara mematikan nyala busur harus benar. Untuk
memutuskan dan mematikan lengkung listrik las dari benda kerja dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu :

 Cara pertama:  elektroda diangkat dan diturunkan sedikit kemudian di tarik keluar.
(perhatikan gambar)
 Cara kedua: elektroda diangkat sedikit dan diturunkan kembali sambil dilepas dengan cara
mengayunkan kekiri atas. (lihat gambar)
III. PELAKSANAAN

1. Alat dan Bahan


a. Alat
 Seperangkat mesin LBM (SMAW)
 Satu set alat keselamatan kerja
 Satu set alat bantu LBM
b. Bahan
 Plat baja lunak ukuran (benda kerja)
 Elektroda

2. Tahap / langkah-langkah pelaksanaan pratikum


 Siapkan peralatan LBM dan alat bantu
 Siapkan minimum 2buah bahan las ukur
 Atur amper pengelasan dengan diameter elektroda 60-120A
 Lakukan penyalaan busur las menggunkan metode yang dikehendaki
 Lakukan pengelasan urut dengan menggunakan elektroda
 Periksa hasil las sebelum melanjutkan
 Lanjutkan pengelasan sampai selesai
 Jika sudah selesai angkat busur las menggunakan metode yang dikehendaki untuk
menghetikan atau mematikan busur las

3. Gambar / foto di sertai ulasan / pembahasan

Prosedur pengelasan SMAW merupakan suatu panduan langkah-langkah atau tahapan


yang harus dilakukan pada saat melaksanakan pengelasan. Urutan pelaksanaan ini sebaiknya
mengikuti kaidah yang sudah teruji sehingga kemungkinan kesalahan maupun cacat
pengelasan (welding defect) dapat dihindari serta hasil pengelasan dapat optimal. Hal penting
terkait prosedur pengelasan SMAW adalah mengatur parameter pengelasan. Apabila jenis
material yang akan disambung sudah diketahui maka sebelum pengelasan dilakukan harus
diperhatikan beberapa paramater pengelasan berikut ini :
 Jenis dan diameter elektroda

Pemilihan jenis elektroda disesuaikan dengan bahan yang dilas, posisi


pengelasan dan polaritas listriknya. Diameter elektroda sangat mempengaruhi besar
kecilnya arus listrik yang akan digunakan. Hal tersebut berhubungan dengan laju
peleburan atau laju penimbunan (fusion rate/deposition rate) dan kedalaman penetrasi
(penetration). Hal ini merupakan salah tu hal terpenting dalam prosedur pengelasan
SMAW.

 Tegangan busur las.


Tingginya tegangan busur tergantung pada jenis elektroda yang digunakan dan
panjang busur yang diinginkan. Tegangan busur yang diperlukan berbanding lurus
dengan panjang busur.

 Besar arus las.


Besarnya arus listrik yang diperlukan tergantung dari bahan dan ukuran dari
sambungan las, geometri sambungan, posisi pengelasan, jenis elektroda dan diameter
inti elektroda. Besarnya arus listrik yang akan digunakan dapat pada spesifikasi
elektroda yang sudah direkomendasikan oleh fabrikan pembuat elektroda. Prosedur
pengelasan SMAW ini harus dipenuhi karena penggunaan arus listrik yang tidak tepat
(terlalu besar) dapat mengakibatkan hasil lasan yang tidak sempurna :

a. Elektroda terlalu panas, dapat merusak kestabilan fluks


b. Lebar cairan las terlalu besar
c. Perlindungan cairan las tidak maksimal, dapat mengakibatkan logam lasan
berpori (porosity)
d. Besar kumungkinannya terjadi undercut
e. Terak (slag) sukar dibersihkan Amper yang terlalu kecil dapat mengakibatkan
f. Penyalaan busur sulit dan lenket-lengket
g. Proses peleburan terputus-putus akibat dari busur yang tidak stabil.
h. Peleburan base metal dan elektrode jelek dan terjadi slag inclusion

 Kecepatan pengelasan
Prosedur pengelasan SMAW berikutnya adalah Kecepatan pengelasan, yaitu
laju dari elektroda pada waktu proses pengelasan. Kecepatan pengelasan tergantung
pada jenis elektroda, diameter inti elektroda, bahan yang dilas, geometri sambungan
dan ketelitian sambungan serta tingkat ketrampilan weldernya.

 Polaritas listrik
Pemilihan polaritas tergantung pada jenis bahan pembungkus elektroda,
kapasitas panas sambungan. Bila titik cair bahan induk tinggi dan kapasitas panas
besar sebaiknya digunakan polaritas lurus (elektrodanya dihubungkan dengan kutub
negatif), sedangkan bila kapasitas panas kecil seperti pada plat tipis maka dianjurkan
menggunakan polaritas balik  (elektrodanya dihubungkan dengan kutub positif)

 Besarnya penembusan/penetrasi
Besarnya penembusan tergantung sifat fluks, polaritas, besar arus, kecepatan
pengelasan dan tegangan busur. Semakin besar arus listrik maka akan semakin kuat
daya tembusnya.
IV. DAFTAR PUSTAKA
https://p4tkpertanian.kemdikbud.go.id/pengelasan-dengan-menggunakan-las-listrik-busur-manual/
http://achmadarifin.com/prosedur-pengelasan-smaw
https://halimlanjut.blogspot.com/2020/04/menyalakan-dan-mematikan-elektroda-las.html
http://makalahpengelasansmaw.blogspot.com/2016/09/makalah-pengelasan-smaw.html
http://junaidilas.blogspot.com/2017/10/teknik-penyalaan-elektroda.html

Anda mungkin juga menyukai