DIAGRAM KEBOCORAN
MT. TIPAL
Disusun Oleh :
HABIB SUSILO
21090118140108
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami menyatakan bahwa mahasiswa di bawah ini:
NIM : 21090118140108
DIAGRAM KEBOCORAN
Menyetujui,
Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing
NIP. 197510211999031004
HABIB SUSILO
21090118140108 2
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan kelancaran kepada
penulis dalam menyelsaikan tugas laporan ini . Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Tugas Desain II ”DIAGRAM KEBOCORAN ” dan mata kuliah lain yang bersangkutan dan
mendukung .
Penulis mengaharapkan semoga nantinya laporan ini dapat berguna bagi ketuntasan nilai penulis
dalam mata kuliah Tugas Desain II ” DIAGRAM KEBOCORAN” , serta penulis juga berharap
semoga laporan ini bermanfaat untuk semua pembaca dan dapat dimengerti dengan mudah .
Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi sempurnanya laporan ini dan juga
penulisan laporan - laporan yang akan dibuat dikemudian hari, terimakasih.
Habib Susilo
NIM. 21090118140108
1090118130080
HABIB SUSILO
21090118140108 3
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
BAB I
UKURAN UTAMA KAPAL
MT. TIPAL
HABIB SUSILO
21090118140108
HABIB SUSILO
21090118140108 4
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
BAB I
UKURAN UTAMA KAPAL
HABIB SUSILO
21090118140108 5
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
BAB II
PEMBAHASAN DIAGRAM KEBOCORAN
MT. TIPAL
HABIB SUSILO
21090118140108
HABIB SUSILO
21090118140108 6
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
BAB II
PEMBAHASAN DIAGRAM KEBOCORAN
(FLOODABLE LENGTH)
HABIB SUSILO
21090118140108 7
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
kompartemen tidak dapat berubah posisi. Adanya pencegahan ini karena platform
atau batas atas dari deck tetap. Pada ruang tipe kadua tidak terdapat pencegahan
terhadap kondisi rata dari garis air terhadap perubahan posisinya sebagai
konsekuensi dari perubahan posisi kapal.
Perbandingan terhadap beberapa tipe kompartemen dalam dimensi yang sama
kita akan mendapatkan penyelesaian akhir bahwa kondisi trim terbaik untuk keadan
jika terjadi kebocoran adalah kompartemen yang tidak berhubunag langsung dengan
air dan komaprtemen yang tertutup pada puncak dan penuh terisi air. Tidak ada
perbedaan kondisi insubmersibility pada seluruh kompartemen sejak kualitas air di
dalamnya konstan.
geladak tepi
2. Menarik garis yang menyinggung margin line dan sejajar dengan garis dasar
dimana :
= 5,009 m
HABIB SUSILO
21090118140108 9
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
4. Membagi h menjadi tiga bagian di dapat h1,h2 dan h3, kemudian diukurkan
7. Menarik garis sejajar garis dasar menyinggung margin line terendah, sehingga
menghitung volumenya.
volume tiap kondisi sarat dengan volume pada saat sarat penuh. Demikian juga
titik berat ruangan bocor dapat ditentukan dengan formulasi sebagai berikut.
Di mana :
Jika pada salah satu atau beberapa kondisi ada yang titik beratnya (X’)
berada di luar kapal (melebihi setengah Lpp) maka kita dapat membuat
kondisi trim lagi di dalam ring h kondisi trim tersebut sampai didapatkan
HABIB SUSILO
21090118140108 10
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
10. Membuat grafik Floodable Length dengan V sebagai ordinat dan X’ sebagai
absis
11. Menghitung dan membuat Curves of Section Area (CSA) sampai kondisi
margin line serta menggambar grafik integralnya (Grafik integral CSA Margin
Line)
12. Dari titik-titik yang berpotongan dengan kurva integral luas dan sejajar garis
dasar kita ukurkan panjangnya (l) yang akan menjadi ordinat volume
permeabilitas l dan titik beratnya adalah ½ l kita tarik ke bawah. Hal ini
13. Dari poin 11 di atas dapat dibuat kurva kebocoran dengan permeabilitas l, yang
14. Kurva kebocoran untuk tiap-tiap kompartemen berlainan dan ini tergantung dari
dari volume baru yang dapat digunakan untuk membuat kurva kebocoran baru.
HABIB SUSILO
21090118140108 11
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
16. Kurva – kurva di atas hanya dibuat sepanjang kompartemen .
Jumlah sekat seperti di atas tidaklah mutlak, kita bisa menambahkan lagi
= 5,62% × 106,62 m
= 6 meter (C1)
b. Ceruk Haluan dihitung dari FP
= 10,82 % × 106,62 m
HABIB SUSILO
21090118140108 12
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
C3 Merupakan hasil pengurangan dari jarak ruang mesin sampai AP
= 16,8 m
c. Ruang Muat
Panjang ruang muat keseluruhan adalah selisih dari panjang Lpp dengan
C1+C2+C3+jarak AP ke buritan
Dari panjang tiap-tiap sekat tersebut kita buat segitiga dengan sudut alas
HABIB SUSILO
21090118140108 13
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
BAB III
SUBDIVISI SEKAT DAN STABILITAS PADA KONDISI BOCOR
MT. TIPAL
HABIB SUSILO
21090118140108
BAB III
SUBDIVISI SEKAT DAN STABILITAS PADA KONDISI BOCOR
HABIB SUSILO
21090118140108 14
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
aliran akan tempat laut dan ruang-ruang sampai kesetimbangan atablestabilished atau
Tingkat damage dan lokasi dan jumlah ikheads. Kerusakan dapat terjadi
seluruhnya antara bulkhead straasverse dan mungkin melibatkan satu atau lebih
dan penurunan konsekuen dalam freeboard. Pada exeption hanya terjadi jika
kompartemen bilged sudah diisi dengan cairan ke tingkat di atas permukaan air
equlibrium akhir. Dalam hal ini akan ada penurunan bersih dalam draft sebagai
Jika freeboard kapal rusak sangat kecil sehingga permukaan air banjir
mencapai dek sekat, daya apung cadangan habis dan kapal akan tenggelam
(Priowirjanto. 2003).
HABIB SUSILO
21090118140108 15
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
3.3 Definisi
1. Sub Bagian Garis Beban
Line Beban subdivisi adalah garis air yang digunakan dalam menentukan
subdivision kapal.
2. Sub Bagian Panjang
Panjang sub divisi panjang yang diukur antara garis tegak di garis beban the
sulxlivision extremitiesvof.
3. Breadth Of Ship
Luasnya kapal adalah lebar dibentuk ekstrim pada atau di bawah garis muat
subdivisi terdalam.
4. Sekat Deck
Dek Bulkhead adalah dek paling atas sampai yang waterlight melintang
bulkhead dan shell dilakukan.
HABIB SUSILO
21090118140108 16
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
BAB IV
TRIM DAN STABILITAS MEMANJANG
MT. TIPAL
HABIB SUSILO
21090118140108
BAB IV
HABIB SUSILO
21090118140108 17
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
TRIM DAN STABILITAS MEMANJANG
HABIB SUSILO
21090118140108 18
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
B = Angkatan Apung disediakan oleh kapal dengan trim level. Biasanya
diperoleh dari plot "Curves of Form". Dalam B prosedur secara numerik sama
dengan perpindahan kapal (yaitu B=D).
W = Berat total diterapkan pada kapal. Biasanya diperoleh dari analisis "Berat
dan Moments".
L = Panjang antara maju dan setelah tanda rancangan.
LCG = Pusat Longitudinal lokasi Gravity, biasanya diperoleh dari analisis "Berat
dan Moments".
LCB = Pusat Longitudinal lokasi Apung, biasanya diperoleh dari plot "Curves of
Form".
LCF = Pusat Longitudinal Floatation, biasanya diperoleh dari plot "Curves of
Form".
TA = Draft dan tanda Draft Memanjang
TF = Draft pada tanda Draft Teruskan
TM = Bagian tengah kapal Draft, tengah terletak di antara tanda rancangan depan
dan belakang.
HABIB SUSILO
21090118140108 19
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
Kepadatan (berat per satuan volume) air dapat bervariasi. Misalnya, kepadatan
rata-rata air laut dipermukaan laut adalah1.025kg/m³ (10,25 ib/ga, 8,55ib/galon AS),
air tawar di sisi lain memiliki kepadatan sekitar 1000kg/m³ (10,00 ib/ga,8,35ib /US
gallon). Pertimbangkan kapal 100-ton lewat dari laut air asin ke sunga air tawar.
Selalu menggusur tepat 100 ton air, tetapi memiliki untuk menggantikan volume
yang lebih besar dari air segar berjumlah 100 ton. Oleh karena itu akan duduk
sedikit lebih rendah dalam air disungai air tawar daripada itu akan di laut air asin
HABIB SUSILO
21090118140108 20
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
BAB V
KEBOCORAN DAN SUBDIVISI
MT. TIPAL
HABIB SUSILO
21090118140108
HABIB SUSILO
21090118140108 21
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
BAB V
KEBOCORAN DAN SUBDIVISI
HABIB SUSILO
21090118140108 22
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
incresases sampai keseimbangan dipulihkan atau sampai banjir air berlangsung
ke kompartemen lain. Jika freeboard kapal rusak sangat kecil sehingga
permukaan air banjir mencapai dek sekat, daya apung cadangan habis dan kapal
akan tenggelam.
2. On Stability
Kapal dari normal dari menderita decreses di kedua stabilitas anf melintang
memanjang ketika kompartemen utama adalah banjir.
Perubahan utama dalam stabilitas disebabkan oleh hilangnya inersia
waterplane. Di sisi lain, seperti meningkatkan draft, demikian juga ketinggian
pusat apung. Para increses di kb offset untuk beberapa dicrease memperpanjang
di bm, dan di kapal peningkatan bentuk yang tidak biasa dalam stabilitas dapat
hasil. Dalam lebih biasa adalah. Dan terutama ketika kompartemen banjir adalah
di bagian terluas dari kapal.
3. On Trim
Selain sepupu dan peningkatan draft atau sincage. Banjir air biasanya juga
menghasilkan chaange air banjir langsung memasuki kompartemen maju seperti
yang ditunjukkan pada jumlah angka 6-2 akan menyebabkan kapal untuk
memangkas oleh kepala hingga pusat apung dari bagian utuh dari lambung
bawah air di sebuah lignment vertikal dengan kapal pusat gravitasi. Jika
keseimbangan tidak dikembalikan sebelum garis air trimed menenggelamkan
setiap bagian dari dek sekat.
4. On Heel
Banjir pada setiap kompartemen menempatkan kapal dalam kondisi
perilious, tetapi jika kompartemen banjir jika pusat dari sehingga menyebabkan
sinkage dan trim, situasi yang dihasilkan adalah yang paling berbahaya. Kapal
yang rusak akan tumit sampai pusat apung dari lambung bawah air utuh selaras
vertikal dengan pusat gravitasi kapal.
Pada freeboard di sisi rendah menurun dengan cepat, dan jika banjir besar,
keseimbangan dalam kondisi bertumit mungkin tidak kita dapatkan sebelum
membenamkan dek.
HABIB SUSILO
21090118140108 23
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
HABIB SUSILO
21090118140108 24
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
HABIB SUSILO
21090118140108 25
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
bersangkutan. Yang dapat simetris banjir di permeabilitas tertentu, tanpa
merendam garis margin.
2. Faktor Subdivisi
HABIB SUSILO
21090118140108 26
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN
FLOODABLE LENGTH MANUAL
MT. TIPAL
HABIB SUSILO
21090118140108
HABIB SUSILO
21090118140108 27
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN
FLOODABLE LENGTH MANUAL
HABIB SUSILO
21090118140108 28
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
Hal di atas lah yang menyebabkan mengapa kompartemen pada gambar
Floodable Length menjadi lebih banyak daripada koimpartemen pada gambar Shell
Expansion.
HABIB SUSILO
21090118140108 29
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
BAB VII
PENUTUP
MT. TIPAL
HABIB SUSILO
21090118140108
HABIB SUSILO
21090118140108 30
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
BAB VII
PENUTUP
8.1. Kesimpulan
Melalui perhitungan Diagram Kebocoran (floodable length) baik secara
manual ataupun dengan analisa software DELFTship, maxsurf dan hydromax dapat
kita ketahui:
1. Dapat mengetahui bentuk kapal sesuai ukuran kapal kita dengan delfship
2. Mendesaign karakteristik kapal kita sesuai ukuran utama kita baik itu kapal
dengan ukuran kecil atau besar dengan DELFTship
3. Dapat mengetahui saat kapal mengalami kebocoran dengan permeabilitas pada
tiap compartemen yang berbeda-beda dengan maxsurf
4. Dapat mengerti gambaran tanki pada kapal sesuai ukuran utama kita dengan
maxsurf.
5. Mengetahui letak posisi tanki dengan bentuk 3D kapal kita sesuai tiap-tiap
compartementnya dengan maxsurf.
6. Dapat menganalisa Kurva Hidrostatic kapal kita dengan menggunakan bantuan
Software.
7. Dapat menganalisa Linesplan Kapal kita dengan bantuan Software.
8. Dapat menganalisa Floodable length dengan bantuan Software.
9. Mengetahui jumlah volume keseluruhan kapal dari buritan sampai haluan.
10. Dapat menentukan garis diagram permeabilitas dari bagian kompartemen kapal
baik itu buritan, kamar mesin, ruang muat, haluan.
11. Dapat mengandaikan kapal saat terjadi kebocoran apakah trim atau rooling.
8.2. Saran
Untuk memudahkan mahasiswa dalam mengerjakan Tugas Rancang 1 sampai
Tugas Rancang 5, hendaknya pihak jurusan menerbitkan buku panduan / diktat dasar
pengerjaan Tugas Rancang.
HABIB SUSILO
21090118140108 31
Tugas Desain II 2020
Floodable Length
DAFTAR PUSTAKA
Sofi’i, Moch.,Djaja, Indra Kusna, 2008.“Teknik Konstuksi Kapal Baja Jilid 1 untuk
SMK”. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Sudjono, Joswan Jusuf, 1983. “Teori Bangunan Kapa III”. Indonesia : Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
HABIB SUSILO
21090118140108 32