Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN

PERENCANAAN PELABUHAN

Dosen Pengajar: Ir. Mecky R.E Manoppo, MT

Disusun Oleh:

Yeremia Brayen Mokalu


17021101031

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI S1 T. SIPIL

2020
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

PENENTUAN LOKASI PELABUHAN


Menentukan Lokasi pelabuhan ditetapkan dengan memperhatikan aspek-aspek dibawah ini :

Arah angin
Keadaan tinggi gelombang
Perbedaan pasang surut
Kemungkinan adanya perluasan pelabuhan
Luas perairan di muka pelabuhan untuk memutar kapal
Keamanan terhadap kebakaran
Strategi
Pemeriksaan keadaan tanah
Dimana , data diatas dapat dilihat berdasarkan PETA

Gambar. Peta
1) Arah Angin
Dalam perencanaan sesungguhnya, arah angin ditentukan dengan melakukan survey
menggunakan alat anemometer sehingga nantinya bisa didapat arah angin dominan dan
besarannya.
Dalam tugas ini arah angin dominan, durasi dan kecepatannya sudah ditentukan sebagai berikut :
- Arah Angin = 15˚ dari arah Utara
- Durasi = 3,5 jam
- Kecepatan = 54 km/jam
o
Arah angin diukur 15 dari arah Utara searah jarum jam. Arah angin laut yang digunakan adalah
angin dari arah laut pada titik yang direncanakan akan dibangun pelabuhan seperti pada gambar
Peta pada Lampiran.

2) Keadaan Tinggi Gelombang

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Ini penting karena sangat menentukan dan dapat menyebabkan kapal tidak melakukan bongkar
muat. Gelombang/ombak dapat terjadi jika keadaan yang seimbang dari permukaan air laut
mengalami perubahan yang disebabkan karena:

a. Gerakan kapal

b. Gempa bumi

c. Letusan gunung berapi

d. Tiupan angin

Gelombang yang disebabkan oleh tiupan angin sangat penting untuk diketahui agar dalam kolam
pelabuhan dapat diusahakan air berada dalam kondisi tenang. Tinggi gelombang yang terjadi
dalam kolam disyaratkan melebihi 30 cm atau tergantung kapal yang berlabuh.

Berikut ini adalah tabel kriteria besar gelombang yang cukup agar suatu jenis kapal dapat
melakukan bongkar muat dengan aman.

Tabel 1
Tinggi gelombang yang diperkenankan dikaitkan dengan besar ukuran dan jenis kapal
Ukuran Kapal Ukuran Tinggi Gelombang
Kapal : 1000 DWT Maks. 0,2 m
Barang padat Kapal : (1000-3000) DWT Maks. 0,6 m
umum Kapal : (1300-15000)DWT Maks. 0,8 m
Kapal Ro/Ro (Roll on/Roll off) Maks. 0,2 m
Barang

Kapal Tanker (uk. 50.000 DWT) Maks. 1,2 m


Cair/gas
LASH (Lighter Aboard Ship)
Barang Kapal Peti Kemas
Maks 0,6
Khusus BACAT (Barge Aboard
Catamaran)

Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Soedjono Kramadibrata, hal 144

Untuk tinggi gelombang yang terjadi pada suatu titik P dalam kolam pelabuhan dapat juga
dihitung dengan rumus (formula Stevenson).

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

*√ √ ( √ )+

(Pers 2.1 hal 63 “Perencanaan Pelabuhan“ oleh Bambang Triatmodjo)


dimana :
Hp = tinggi gelombang di titik P di dalam pelabuhan (m)
H = tinggi gelombang di mulut pelabuhan (m) b = lebar mulut (m)

B = lebar kolam pelabuhan di titik P, yaitu panjang busur lingkaran dengan jari-jari D
dan pada pusat titik tengah mulut (m)

D = jarak dari mulut ke titik P (m)

Catatan  Persamaan diatas tidak berlaku untuk titik yang berjarak kurang dari 15 m
dari mulut.

Breakwater
H

Hp Kolam Pelabuhan
P
B

Dermaga

Gambar. Penjelasan Persamaan (1)

Bila ternyata dalam perhitungan HP > Hizin = 0.2 m, maka perlu dipasang “Breakwater” agar
air dalam kolam pelabuhan lebih tenang. Breakwater dipengaruhi olehombak, berupa:
- Gaya tekan hidrostatik, yang besarnya tergantung dari naik dan turunnya ombak.
- Gaya tekan dinamis, yang menjelma dengan pecahnya ombak.

3) Perbedaan Pasang Surut


Terjadinya pasang surut disebabkan oleh gaya tarik pergerakan deklinasi dari benda-benda
angkasa dari suatu sistem tata surya. Akibat terjadinya pasang surut ini, terjadi ketidak-tetapan
ketinggian muka air terhadap suatu posisi di daratan. Dalam menentukan lokasi perlabuhan perlu
diperhatikan arus pasang surutnya karena dapat merusak dasar dan konstruksi breakwater.

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

4) Kemungkinan Perluasan Pelabuhan


Dalam merencanakan suatu pelabuhan, maka kemungkinan perluasan pelabuhan perlu dipikirkan
untuk rencana jangka panjang, apalagi kalau yang direncanakan adalah pelabuhan umum.
Perlu diperhatikan tersedianya ruang untuk:
 Perencanaan dermaga
 Penambahan bangunan-bangunan sipil
 Perluasan pelabuhan
 Kemungkinan pembangunan dock untuk perbaikan, perawatan untuk pembuatan kapal,
dll.

5) Luas Daerah Perairan di Muka Pelabuhan Untuk Memutar Kapal


Untuk memutar kapal, diperlukan diameter minimum 20% lebih panjang dari panjang kapal
terbesar yang menggunakannya.
(sumber : ”Perencanaan Pelabuhan” hal 37 oleh Bambang Triatmodjo)
Maka ,

dimana:
L = Panjang kapal
Dalam perencanaan tugas ini, dipakai ukuran kapal yang terbesar yaitu CARGO,
Dengan Karakteristik Kapal , 40000 DWT dan L = 201 m
(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo 2010 , tabel hal 22)

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Maka,
r = 1.5
r = 301,5
D =2
D = 603

Rmin

Gambar. Menentukan Luas Daerah Perairan untuk Memutar Kapal

6) Keamanan Terhadap Kebakaran


Dalam perencanaan pelabuhan, kemungkinan kebakaran harus dihindari antara lain dengan
menempatkan unit-unit kebakaran pada tempat tempat yang diperkirakan mudah terbakar.

7) Strategi
Pada perencanan pelabuhan, tidak hanya diperlukan strategi ekonomi, tapi perlu pula strategi
pertahanan dan keamanan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, kita dapat membuat
beberapa sketsa rencana penempatan pelabuhan yang tepat dan mendekati sempurna. Perlu pula
diperhatikan jaringan lalu lintas yang sudah ada agar tidak terganggu.

8) Pemeriksaan Keadaan Tanah


Pemeriksaan keadaan tanah sangat penting, terutama untuk keperluan:
Perencanaan konstruksi pondasi
Penyelidikan tanah yang dilakukan bisa dengan beberapa cara:
Yeremia Mokalu |17021101031l
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

 Pengambilan contoh tanah tidak terganggu


 Pengambilan contoh tanah terganggu
Untuk mendapatkan parameter tanah c, γ, dan φ perlu diambil contoh tanah asli dan diuji di
laboratorium dengan menggunakan Triaxial Test.
Contoh tanah tidak terganggu harus mewakili dengan baik tanah di kedalaman tempat asalnya.
Untuk mempertahankan kondisi tersebut harus dilakukan teknik tertentu, seperti boring. Setelah
didapat parameter tanahnya, maka dapat ditentukan jenis konstruksi pondasi yang akan
digunakan.

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

PERHITUNGAN GELOMBANG

Pada perencanaan pelabuhan ini, data mengenai gelombang tidak diperoleh. Untuk itu diperlukan
menghitung “fetch efektif” guna memperoleh data tersebut.
Fetch adalah jarak antara terjadinya angin sampai lokasi gelombang tersebut. Dengan diperolehnya
fetch efektif, ditambah data mengenai kecepatan angin berhembus, maka dapat diketahui tinggi
gelombang pada lokasi pelabuhan dengan menggunakan grafik (terlampir).
Cara perhitungan/pembuatan fetch efektif yaitu:
1) Dari lokasi yang akan direncanakan dibuat pelabuhan, ditarik garis lurus yang sejajar arah angin
yang ada.
2) Dari garis tersebut, dapat dilihat 2 kemungkinan:
 Garis tersebut akan mengenai daratan
 Garis tersebut tidak akan mengenai daratan
 Selanjutnya buat garis lurus yang membentuk sudut 45˚ dengan garis sejajar arah angin
tersebut, kearah kiri dan kanan.
3) Sudut 45˚ tersebut kemudian dibagi dalam beberapa segmen yang sudutnya 5˚ sehingga terdapat
beberapa garis lurus.
4) Apabila dari garis-garis lurus tersebut ada garis yang tidak mengenai daratan/pulau, diganti
dengan garis yang baru dengan sudut tertentu dengan arah kedaratan/pulau.
5) Ukur panjang garis dari lokasi pelabuhan sampai ke ujung seberang yang berpotongan tegak
lurus dari arah angin (Xi).
6) Hitung cosinus sudut tersebut.
7) Buat dalam bentuk tabel.
Catatan:
 Garis yang mengenai daratan adalah garis dimana jika mengena daratan maka arah anginnya
akan kembali.
 Garis yang tidak mengenai daratan adalah garis dimana jika tidak mengenai daratan maka
arah angin akan terus.
 Peta yang digunakan untuk menghitung fetch efektif perlu diperhatikan skalanya.

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Dalam tugas ini, peta yang digunakan dicetak sehingga skalanya menjadi 1:150.000
Dimana  (1 cm pada peta = 1500 meter di lapangan).
Hal ini dapat diperiksa pada skala batang yang ada pada peta..
Contoh perhitungan Fetch untuk R1
Dari Gambar Pada Peta , setelah di Buat fetch efektif , maka terdapat 19 titik yang akan diggunakan
dalam perhitungan Panjang Fetchnya :
Dimana berdasarkan Data yang didapat dari peta, untuk titik :
1. Titik R1 (Titik/Garis Pertama)
R1 = 8,356 cm (pada peta)

Skala peta 1:150.000, sehingga untuk


R1 = 8,356 x 150.000
= 1.253.400 cm
= 12,53 km
α1 = 45o
maka panjang fetchnya:

0.590913729

Perhitungan selanjutnya dibuat dalam bentuk tabel seperti pada tabel 2.1.
Yeremia Mokalu |17021101031l
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Ri
no α cos α m km Ri . Cos α
R1 45 0.707107 8,356.7821 0.835678 0.590913729
R2 40 0.766044 8002.3889 0.800239 0.613018555
R3 35 0.819152 7730.8051 0.773081 0.63327048
R4 30 0.866025 7509.1722 0.750917 0.650313389
R5 25 0.906308 7365.9283 0.736593 0.667579818
R6 20 0.939693 7275.3562 0.727536 0.683659853
R7 15 0.965926 7226.4242 0.722642 0.698018977
R8 10 0.984808 7232.2806 0.723228 0.712240601
R9 5 0.996195 7359.2326 0.735923 0.73312285
R10 0 1 7486.5982 0.74866 0.74865982
R11 5 0.996195 7719.1054 0.771911 0.768973187
R12 10 0.984808 7988.5134 0.798851 0.786714993
R13 15 0.965926 8334.4625 0.833446 0.805047258
R14 20 0.939693 8885.945 0.888595 0.835005695
R15 25 0.906308 9489.9016 0.94899 0.860077172
R16 30 0.866025 10236.1628 1.023616 0.886477702
R17 35 0.819152 11236.023 1.123602 0.920401121
R18 40 0.766044 11349.4554 1.134946 0.869418724
R19 45 0.707107 14450.2035 0.144502 0.102178369


Fetch Efektif = ∑

= 8,02548 Km
Selanjutnya dapat dihitung :

1) Tinggi Gelombang (Ho)


Berdasarkan Data Tugas :
UL = 15 m/s (diketauhi)

Dimana

(Sumber : ”Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo, pers. 3.30 hal 124)

(Sumber : ”Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo, hal 124)

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Untuk mengetahui nilai UW perlu diketahui nilai RL terlebih dahulu. Nilai RL dapat dicari
menggunakan bantuan Grafik hubungan kecepatan angin di darat dan laut.
(“Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo, hal 124)

0,99

15 m/s

Gambar – Grafik hubungan kecepatan angin di laut dan darat


(sumber: SPM, 1984)

Sehingga untuk data tugas ini diperoleh:


UL = 15 m/s
maka RL = = 0,99  Berdasarkan Grafik

UW = RL x UL
= 0,99 x 15
= 14,85 m/s
Sehingga diperoleh :
UA = 0,71 Uw1.23
= 0,71 (14,85)1.23
= 19,61 m/s

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Setelah didapat nilai UA, berikutnya akan dicari nilai tinggi gelombang (Ho) dan periode gelombang :
UA = 19,61 m/s dan fetch efektif = 8,02548 Km km dapat diperoleh Gelmbang (T).
Nilai tersebut dapat dicari dengan menggunakan grafik peramalan gelombang
(Gambar 3.27. “Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo, hal 128)

Grafik Peramalan Gelombang


Cara (1)

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Tinggi Gelombang (Ho) = 0,4 (m)


Periode (T) = 3,0 detik (det)

Keterangan
UL = Kecepatan Angin di darat (m/s)
UA = Faktor Tegangan Angin (m/s)
Uw = Kecepatan Angin di Laut (m/s)
RL = Perbandingan antara Kecepatan Angin Di laut Dan di Darat

Dalam peraturan perencanaan pelabuhan, jenis kapal berpengaruh pada ukuran tinggi gelombang ijin.
Dalam tugas ini direncanakan 2 Jenis Kapal yang akan berlabuh :
Tabel 3 – Data Jenis Kapal yang akan Berlabuh

PASSENGER CARGO
DATA
30000 40000
GT DWT
Panjang
230.00 m 201.00 m
Kapal
Lebar 27.5 m 29.40 m
Sarat
8.50 m 11.70 m
Kapal
Clearance 0.5 - 1 m 0.5 - 1 m

Sehingga untuk kapal terkecil 40000 DWT, tinggi gelombang maksimum (Hizin) = 0,80 m.

Tabel 4 - Tinggi gelombang yang diperkenankan dikaitkan dengan besar ukuran dan jenis kapal

Ukuran Kapal Ukuran Tinggi Gelombang

Kapal : 1000 DWT

Barang padat Kapal : (1000-3000) DWT Maks. 0,2 m

umum Kapal : (1300-15000)DWT Maks. 0,6 m

Kapal Ro/Ro (Roll on/Roll off) Maks. 0,8 m

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Maks. 0,2 m

Barang
Kapal Tanker (uk. 50.000 DWT) Maks. 1,2 m
Cair/gas

LASH (Lighter Aboard Ship)


Barang
Kapal Peti Kemas Maks 0,6
Khusus
BACAT (Barge Aboard Catamaran)

Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Soedjono Kramadibrata, hal 144

tidak menggunakan break wáter karena

(perhitungan berikutnya dipakai Ho = 0,95 untuk perhitungan breakwater)

2) Tinggi Gelombang Pecah (Hb)


Dalam menghitung tinggi gelombang pecah, maka diperlukan data-data:
o Panjang gelombang (Lo)
o Periode (T) = 4,19 detik
o Tinggi gelombang (Ho) = 0,95 m

Dari peta diperoleh:


Skala 1 : 150.000
Digambar 1cm = dilapangan 150.000 cm = 1.500 m

PANJANG
NO KEDALAMAN
Cm M
1 0.00 0.00 -19
2 0.402 603.00 -29

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Maka kelandaiannya adalah. m = y’ = -0,0480 = 4,8 %


Panjang gelombang (Lo)
Rumus :

Lo = 1,56 * (4,19)2
= 27,3875 m ≈ 28 m
Jadi, panjang gelombang (Lo) = 28 m

Selanjutnya dari data yang diperoleh dapat dihitung tinggi gelombang pecah :
 Tinggi Gelombang (Ho) = 0,95 m
 Kelandaian Pantai (m) = 0,0480
 Periode (T) = 4,19 detik

Rumus :
Yeremia Mokalu |17021101031l
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

= = 0,00552 m

Dari Gambar (sumber: “Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo, hal. 117)
diperoleh :
Cara membaca grafik:
 Plot nilai pada absis.
 Tarik garis vertikal ke arah atas hingga menyentuk salah satu lengkung sesuai nilai m
(kelandaian)
 Tarik haris horizontal menuju ordinat hingga bisa didapat nilai (Hb/Ho’)
= 1,10 (Dapat dilihat pada grafik diatas)

Hb = 1,10 * Ho
= 1,10 *0,95 m
= 1,045 m
Jadi, tinggi gelombang pecah (Hb) = 1,045 m
Rumus :

= = 0,006 m

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Untuk nilai kedalaman gelombang pecah didapat dari grafik berikut :

Cara membaca grafik:


 Plot nilai pada absis.
 Tarik garis vertikal ke arah atas hingga menyentuk salah satu lengkung sesuai nilai m
(kelandaian)
 Tarik haris horizontal menuju ordinat hingga bisa didapat nilai (db/Hb).

Didapat = 1,240

db = Hb x 1,240
= 1,045 m x 1,240
= 1,29 m

Jadi, kedalaman gelombang pecah (db) = 1,29 m

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

3) Energi Gelombang ( E )
Energi gelombang terdiri dari energi kinetik dan energi potensial.
Rumus :

(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan”oleh Soedjono Karmadibrata, hal 133)


Dimana :
E = energi rata-rata (kg/det2 )
ρ = kerapatan massa (1024 kg/m3)
g = gravitasi bumi (9,81 m/det2)
H = tinggi gelombang (Ho)

maka diperoleh :

E =

E = 1,133 kg/det²

PERENCANAAN KONSTRUKSI PELABUHAN


Dari data diketahui bahwa kapal yang akan menggunakan fasilitas pelabuhan adalah:
Yeremia Mokalu |17021101031l
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Tabel 7. Data Jenis Kapal yang Direncanakan Akan Berlabuh


Passenger Cargo
Data
30000 GT 40000 DWT
Panjang Kapal 230 m 201 M
Lebar 27.5 m 29.4 M
Sarat Kapal 8.5 m 11.7 M
Clearance 0.5 - 1 m 0.5 - 1 M

1) Rencana Kedalaman Perairan


Rencana kedalaman perairan disesuaikan dengan ukuran kapal yang akan menggunakan
pelabuhan tersebut. Pada umumnya kedalaman air dasar kolam pelabuhan berdasarkan full
loaded draft (maximum draft).
Dari kapal yang tertambat dengan jarak aman / ruang bebas (clearance) sebesar 0,5 - 1,0 m di
bawah lunas kapal. Taraf dermaga ditetapkan antara 0,5 - 1,0 m di atas air pasang sesuai dengan
besarnya kapal.
(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Soedjono Karmadibrata, hal 310)

MHW Taraf Dermaga (0,5 – 1,5) m

Pasang Surut = 1 m
MLW

Sarat kapal Sarat kapal

(draft) (draft)

Clearance (0,8 – 1,0) m

Gbr 11. Dimensi kedalaman kolam pelabuhan (no scale)

Data yang digunakan adalah data kapal yang paling maksimum, sehingga untuk panjang,
lebar dan sarat kapal akan digunakan data kapal tanker :
o Sarat kapal : 11,7 m
o Clearance : 1,0 m

Kedalaman perairan:
H = Sarat kapal + beda pasang surut + clearance + ⅓ tinggi ombak
= 11,7 m + 2,8 m + 1.0 m + (⅓ * 0,95 m)
= 15.8 m
Yeremia Mokalu |17021101031l
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Jadi :
Untuk kedalaman perairan diambil yang terbesar = 15.8 m
Untuk tinggi dermaga rencana = 15.8 m + free board (= 1m)
= 16.8 m
Dermaga
0,000m
Free Board 1
Muka air m
rencana
Sarat kapal
H = 16.49 m
(draft)

Gerak vertikal akibat :

Beda pasang surut : 1,0 m

Clearance (1,0) m

Elevasi Pengerukan Alur

Gbr 12. Dimensi kedalaman kolam pelabuhan rencana (no scale)

2) Lebar Alur Pelayaran


Alur pelayaran yang dalam hal ini menggunakan dua jalur untuk melayani kapal yang akan
masuk ke kolam pelabuhan. Dalam perencanaan ini, kapal dengan lebar terbesar yang akan
beroperasi adalah Cargo : 40000 DWT = 29.4 m.
a. Menghitung lebar alur untuk 2 jalur

Gbr 13. Sketsa Alur Pelayaran Dua Arah (no scale)


Lebar kapal (B) = 29,4 m
Panjang kapal (L) = 230 m
b. Untuk lebar alur pelayaran dipakai rumus:
L = 1,5 B + (1,2 s/d 1,5 ) B + 30,00 + (1,2 s/d 1,5 ) B + 1,2 B
Yeremia Mokalu |17021101031l
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

(Sumber : ”Perencanaan Pelabuhan” oleh Soedjono Kramadibrata, hal 341)


L = 1.5 (29,4 m) + 1.5 (29,4 m) + 30.00 + 1.5 (29,4 m) + 1.2 (29,4m)
= 197,58 m
Untuk memutar kapal dipakai rumus:
d = 1.50 L = 1.50 * 197,58 m = 296,37 m
R = 0.75 L = 0.75 * 197,58 m = 148,185 m

3) Rencana Tambatan / Panjang Dermaga dan Lebar Dermaga


Rumus untuk menghitung panjang dermaga adalah sebagai berikut :

dimana,
Lp = panjang dermaga
Loa = panjang kapal yang ditambat
n = jumlah kapal yang ditambat

Gbr 14. Dimensi Dermaga (no scale)


(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo, hal. 214 - 215)
Ada 2 jenis kapal yang direncanakan akan berkunjung, sehingga perencanaan jumlah tambatan
harus dihitung sesuai kebutuhan :
 Tambatan Passenger 30000 GT
Data penumpang yang diramalkan/tahun = 1.000.000
org/tahun
Jumlah kapal yang berkunjung/tahun : 1.000.000/30000 = 33 kapal
Jumlah kapal/hari : 33 /365 = 0.09 kapal~1 kapal
Jumlah tambatan yang dibutuhkan = 1 buah
Yeremia Mokalu |17021101031l
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

 Cargo 40000 DWT


Data tonase yang diramalkan/tahun = 900.000 ton/tahun
Jumlah kapal yang berkunjung/tahun : 900.000/40000 = 23 kapal
Jumlah kapal/hari : 23/365 = 0.06 kapal~1 kapal
Jumlah tambatan yang dibutuhkan = 1 buah

Dari hasil perhitungan, tambatan untuk kapal penumpang passenger membutuhkan 1 tambatan
khusus, untuk kapal jenis cargo 1 tambatan khusus.

Panjang Dermaga :
 Passenger
d = 1* 230 m + (1 + 1) * * 230 m

d = 276m
 Cargo
d = 1* 201 m + (1 + 1) * * 201 m

d = 241,2 m

Jadi panjang demaga adalah 276 + 259,2 m = 517,2 m ≈ 518 m


Lebar Dermaga :
Dalam merencanakan lebar dermaga banyak ditentukan oleh kegunaan dari dermaga tersebut,
ditinjau dari jenis volume barang yang mungkin ditangani pelabuhan/dermaga tersebut, diambil
lebar dermaga 20 m untuk jalan kendaraan dan gudang barang.
Kesimpulan :
Panjang total dermaga = 518 m
Lebar dermaga = 20 m

4) Rencana Jalan

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Pada perencanaan penempatan jalan, intersection dari setiap jalur jalan dibuat minimal, baik untuk
jenis kendaraan yang sama maupun yang berbeda, misalnya untuk tipe II dan Forklit. Jalan untuk
masuk kepelabuhan dibuat 2 jalur agar arus lalu lintas tetap lancar dalam pelayanan penumpang
maupun pengangkutan barang-barang yang keluar masukpelabuhan. Apabila dalam pelabuhan
terdapat rencana jalan kereta api, diusahakan tidak mangganggu jalur lalu-lintas yang lain.
5) Pengerukan
Pengerukan diperlukan bila perairan di lokasi pelabuhan lebih kecil (dangkal) dari kedalaman perairan
rencana sesuai dengan ukuran kapal yang akan berlabuh.Untuk tugas ini tidak dilakukan pengerukan
karena lokasi dermaga diambil sesuai kedalaman rencana yaitu kedalaman 16,49 m.
6) Perlengkapan Dermaga
Untuk seluruh pelabuhan, baik pelabuhan umum, pelabuhan cargo, maupun pelabuhan lainnya
diperlukan perlengkapan baik untuk usaha pengawasan maupun pemeliharaaan. Guna keperluan itu,
maka perlu adanya :
a. Kantor- kantor yang meliputi :
 Kantor Syahbandar
 Kantor Bea Cukai
 Kantor Kesehatan
 Kantor Imigrasi
 Kantor Buruh Pelabuhan
 Kantor Pelabuhan
b. Fasilitas-fasilitas pendukung, yang meliputi :
 Suplai Air Bersih
 Suplai Listrik
 Jaringan Telekomunikasi
 Suplai Bahan Bakar Minyak
 Fasilitas Pemadam Kebakaran
 Drainase dan Pembuangan Sampah

c. Prasarana pendukung lainnya :


 Jaringan Jalan Raya dan Jalan Kereta Api
 Kapal-kapal Kerja
 Fasilitas Perbaikan Kapal

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

 Dll

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

PERENCANAAN BREAKWATER

Breakwater adalah bangunan yang digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari
gangguan gelombang.
A. Macam dan Tipe Breakwater:
1. Breakwater yang dihubungan dengan pantai
2. Breakwater lepas pantai
B. Pemecah gelombang terdiri atas tiga tipe :
1. Pemecah gelombang sisi miring
2. Pemecah gelombang sisi tegak
3. Pemecah gelombang campuran

Perencanaan breakwater sisi miring biasanya dibuat dari tumpukan batu alam yang dilindungi
oleh lapisan pelindung (armour) berupa batu besar atau beton dengan bentuk tertentu. Beton dan batu
buatan terdiri dari:
1. Tetrapod  mempunyai empat kaki yang berbentuk kerucut terpancung
2. Tribar  mempunyai tiga kaki yang saling dihubungkan dengan lengan
3. Ouddripod mempunyai bentuk mirip tetrapod tetapi sumbu-sumbu dari
ketigakakinya berada pada bidang datar.
4. Dolos  terdiri dari dua kaki saling silang menyilang dan dihubungkan
dengan lengan
Dalam perencanaan breakwater, dipilih model “Rubble Mound” karena memiliki keuntungan:
a. Elevasi puncak bangunan rendah
b. Gelombang refleksi kecil
c. Kerusakan berangsur-angsur
d. Perbaikan murah
e. Harga murah

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Berikut adalah Contoh Layour Breakwater Tipe Rubble Mound :

Gambar. Contoh Layout Breakwater Tipe Rubble Mound

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

SKETSA BREAK WATER


Tipe RUBBER MOUND
High Water
Level
Tetrapod
Low Water Batu
s
Level
Alam
INTI
Batu
Alam

LWS max
Tetrapods
LWS min

Batu Alam

Batu Alam

Pemecah gelombang sisi miring biasanya dibuat dari tumpukan batu alam yang dilindungi oleh
lapis pelindung berupa batu besar atau batu dengan bentuk tertentu. Beton atau batu buatan ini
berupa tetrapod, tribar, heksapod, dolor, dan sebagainya.

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

A. Menentukan Berat Dari Unit Armour


Dari rumus berikut ini maka dapat diperhitungkan :

(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo, hal 168)

(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo, hal 169)

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo, hal 173)

Diketahui berdasarkan tabel diatas , syarat pembuatan Breakwater terpenuhi, yaitu :


Ho > H ijin = 0,95 m > 0,8 m

- γr batu alam = 165 lbs/cuft 2,64 t/m3


- γr tetrapod = 140 lbs/cuft 2,24 t/m3
- γw = 64 lbs/cuft 1,03 t/m3
- Sr = = 165 lbs/cuft / 64 lbs/cuft

= 2,578
- H = 0,95 m 3,117 ft
- Cot θ = 1,50  Kemiringan Tetrapod
- KA (lapis lindung) = 1,04 (tetrapod) dan 1,15 (batu alam)
- KD = 5,0  Gelombang Pecah

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Berat Unit Armour (Lapis Pelindung)

a) Lapisan I (Tetrapods)

W =

W = 143,865 lbs
Maka :
W₁ = W x Fk
= 143,865 lbs x 1,50
= 215,7975 lbs 0,1 ton
Maka diggunakan Tetrapods = 1111,11 lbs 0,50 ton

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

b) Lapisan II

W₂ = = = 111,11 lbs 0,05 ton

c) Lapisan III :

W₃ = = = 1,852 lbs 0,00084 ton

B. Menentukan Lebar Crest

( )

n = jumlah unit armour  Jumlah Unit Armour diketahui 3 lapis


Lapis I : B1 = 3 x 1,04 x {(1111,11 lbs) / (140 lbs/cuft)}1/3
= 6,223 ft 1,897 m ~ 1,90 m
Lapis II : B2 = 3 x 1,1 x {(111,11 lbs) / (165 lbs/cuft)}1/3
= 2,892 ft 0,881 m ~ 1,00 m
Lapis III : B3 = 3 x 1,1 x {(1,852 lbs) / (165 lbs/cuft)}1/3
= 0,773 ft 0,739 m ~ 0,80 m

C. Menentukan Tebal Lapisan Armour.

m = Jumlah armour - 1
Lapis I : T1 = (3-1) x 1,04 x {(1111,11 lbs) / (140 lbs/cuft)}1/3
= 4,149 ft 1,265 m
Lapis II : T2 = (3-1) x 1,1 x {(111,11 lbs) / (165 lbs/cuft)}1/3
= 1,923 ft 0,586 m

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

D. Jumlah Batu Pelindung


Jumlah butir batu pelindung tiap luas 10 m2

[ ]* +

a) Lapis I

[ ][ ]

b) Lapis II

[ ][ ]

E. Menentukan Elevasi dari Crest


Tinggi gelombang (H) = 0,95 m
Panjang Gelombang (L) = 28 m
HWL = 1,5 m
LWL = -1,3 m
Beda pasang surut (Zo) = HWL – LWL
= 1,5 m – (-1,3 m)
= 2,8 m

Panjang gelombang dihitung dengan rumus :

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Dimana :
Ir = Bilangan Irribaren
θr = Sudut kemiringan sisi pemecah gelombang
H = Tinggi gelombang di lokasi bangunan
Lo = Panjang gelombang di laut dalam

Pada perhitungan panjang gelombang, HB/gT2 = 0,006m


Kedua nilai tersebut di-plot pada grafik :
Dari grafik diperoleh R/H = 0,85 R  R = 0,85 x H = 0,85 x 0,95 m = 0,8075 m

3,62

Gambar – Grafik Runup Gelombang

- Elevasi crest min. harus berada pada


R + ( 2 X Zo ) = 0,8075 m + ( 2 x 2,8 m)
= 6,4075 m
- Free board (jagaan) = ½ . tinggi gelombang
= ½ x (0,95 m)
Yeremia Mokalu |17021101031l
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

= 0,475 m
- Elevasi crest sesudah ditambah freeboard = 6,4075 m + 0,475 m
= 6,8825 m

Untuk perencanaan tinggi breakwater dihitung untuk tiap STA dengan rumus:
Kedalaman Breakwater (h) = Tinggi Breakwater Rencana + (Elevasi crest sesudah
ditambah free board = 6,8825 m)

Untuk mengetahui dimensi breakwater, perlu dibuat potongan melintang setiap stationing untuk
mengetahui tinggi breakwater pada bagian tengah (H), tinggi sisi kiri (Hkiri), tinggi sisi kanan (Hkanan),
lebar bawah bagian kiri dan kanan (Bkiri dan Bkanan).
Untuk dimensi dapat dilihat pada tabel berikut :
Lebar Crest Rencana = 1,9 m
Elevasi Crest Rencana = 6,8825 m

cot θ = 1,500

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

PEMILIHAN TIPE / BENTUK STRUKTUR TAMBATAN

Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan
menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan
penumpang.

Pemilihan tipe dermaga sangat dipengaruhi oleh kebutuhan yang akan dilayani
(dalam tugas ini dermaga yang melayani penumpang dan barang seperti ; barang potongan
dan peti kemas), ukuran kapal, arah gelombang dan angin, kondisi topografi dan tanah
dasar laut dan yang paling penting adalah tinjauan ekonomi untuk mendapatkan bangunan
yang paling ekonomis.

Pada tugas ini perencanaan struktur tambatan / dermaga menggunakan material


beton bertulang yang dihitung dengan pengaruh beban luar.

Beban luar yang bekerja terdiri atas 2 komponen, yaitu :


a. Gaya / beban horizontal, ini merupakan reaksi dari FENDER
b. Gaya / beban vertikal, semua beban yang ada di atas dermaga

Struktur penahan direncanakan terdiri atas konstruksi kelompok tiang pancang (pile
group) dan tembok penahan tanah (retaining wall). Dalam perencanaan, poer dan plat
lantai dermaga ditahan oleh kelompok tiang pancang.

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

PERHITUNGAN GAYA - GAYA YANG BEKERJA PADA STRUKTUR

1) Wind Pressure (Akibat Angin)


Angin yang berhembus ke badan kapal yang ditambatkan akan menyebabkan
gerakan kapal yang bisa menimbulkan gaya pada dermaga. Apabila arah angin menuju
ke dermaga, maka gaya tersebut berupa gaya benturan ke dermaga; sedang jika arahnya
meninggalkan dermaga akan menyebabkan gaya tarikan kapal pada alat penambat.
Besar gaya angin tergantung pada arah dan kecepatan hembus angin, dan dapat
dihitung dengan rumus berikut ini.

(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo, hal 222)

dimana,
 θ = sudut antara angin dan kapal = 5o
 c = koefisien tekanan arus = 1,3
 v = kecepatan kapal  Untuk KapaL Besar, V = 7,50 cm/s – 15 cm/s
o = Dalam perencanaan akan diambil V = 10,00 cm/s
o = 0,10 m/det
Dengan merencanakan berdasarkan Dimensi Kapal Terbesar dari Kapal-Kapal yang akan
dilayani, maka diggunakan :
1. Panjang Kapal Terbesar = 230 m
2. Lebar Kapal Terbesar = 29,4 m
3. Draft Kapal Terbesar = 11,7 m
4. Kedalaman Perairan = 15,8 m

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

 A = luas proyeksi arah melintang

= (kedalaman - draft) * lebar kapal terbesar


= (15,8 m – 11,7 m) * 29,4 m
= 121,03 m²
 B = luas proyeksi arah memanjang
= (kedalaman - draft) * panjang kapal terbesar
= (15,8 m – 11,7 m) * 230 m
= 946,83 m²
Jadi,

R = * 1025 kg/m³ * 1,3 * (0,10 m/det)² * ((121,03 m² cos²(5o) + 946,83 m² sin²(5o))


= 848,156 kgm/det²
= 84,8156 kgf

2) Current Force (Akibat Arus

Seperti halnya angin, arus yang bekerja pada bagian kapal yang terendam air
juga akan menyebabkan terjadinya gaya pada kapal yang kemudian diteruskan pada
dermaga dan alat penambat. Besar gaya yang ditimbulkan oleh arus diberikan oleh
persamaan berikut ini :

dimana,
R = gaya akibat arus (kgf)
Ac = luas tampang kapal yang terendam air (m²)

ɣw = rapat massa air laut (1025 kg/m³)

Vc = kecepatan arus (m/det)

Cc = koefisien tekanan arus

*) Nilai Cc adalah faktor untuk menghitung gaya lateral dan memanjang.


Nilai Cc
tergantung pada bentuk kapal dan kedalaman air di depan tambatan.

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo, hal 223)

Untuk gaya Current Force (akibat arus) ini diambil ukuran :

Kapal PASSENGER 30000 GT, dimana dipilih yang memiliki Draft terpanjang
yang akan berpengaruh terhadap aliran/arus :

Panjang kapal =230 m

Sarat kapal = 8,5 m

S = B' 8,5 m
mm

230 m
maka,
Ac = luas tampang kapal yang terendam air
= 230 m * 8,5 m
= 1.955 m²

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

a. Gaya arus melintang (lateral)

= 1,861
Selanjutnya untuk memperoleh Nilai Cc, akan dilakukan interpulasi , berdasarkan nilai
factor untuk menghitung gaya arus melintang
Interpolasi :
Untuk Kedalaman air / draft kapal = 1,1  Cc = 5,0
Untuk Kedalaman air / draft kapal = 1,5  Cc = 3,0

Interpolasi :

Cc = * (3,0 – 5,0) + 5,0

= 1,2

Jadi,

R = 1,2 * 1025 kg/m³ * 1955 m² *

= 1222.85289 kgf

b. Gaya arus memanjang (longitudinal)


Diambil nilai Cc = 0,5

R = 0,5* 1025 kg/m³ * 1955 m² *

= 511,192602 kgf

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

3) Wave Force (Akibat Ombak)

dimana,
cMx, cMy = koefisien energi arah x dan y = 1,3
h = kedalaman perairan = 15,8 m
Wo = berat jenis air laut = 1025 kg/m³
H = tinggi gelombang = 0,95 m
d = sarat kapal terbesar = 11,7 m
l = panjang gelombang = 28 m

Fx adalah besarnya gaya akibat gelombang pada arah x terhadap dermaga

Fy adalah besarnya gaya akibat gelombang pada arah y terhadap dermaga

maka,
( )
Fx =

= -3260,51 kgm
( )
Fy =

= 3257,20498 kgm

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Fx = -3260,51 kgm

Fy = 3257,20498 kgm

F =√

=√
= 4608,721 kgm
Fx = gaya akibat gelombang yang sejajar kapal.
Fy = gaya akibat gelombang yang tegak lurus kapal.

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

4) Berthing Force (Akibat Benturan Kapal)


Kapal yang akan merapat ke dermaga akan membentur struktur dermaga yang
menimbulkan getaran-getaran yang nantinya akan diserap oleh FENDER.

Besar energi yang ditimbulkan dapat dilihat dengan memakai rumus sebagai
berikut.

di mana,
E = energi kinetik
W = berat kapal
g = percepatan gravitasi
v = kecepatan kapal saat bertambat pada sudut 98 dengan tambatan
*) Untuk kapal besar biasanya kecepatan dihitung v = (7,5 - 15) cm/det dan untuk kapal
kecil diambil v = 30 cm/det.

(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Soedjono Kramadibrata, hal 231 -232)

Wa = . D² . L . Wo

W = Wa + D/T
dimana,
D = sarat kapal = 11,7 m
L = panjang kapal = 230 m
Wo = berat jenis air laut = 1025 kg/m³
D/T = berat kapal = 40000 DWT

jadi,

Wa = * (11,7 m)² * 230 m * 1,025 t/m³


= 25333,3767 ton

maka,
W = 25333,3767 ton + 40000
Yeremia Mokalu |17021101031l
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

= 65333.3767 ton
sehingga,

E = *

= 33,299 tm
= 33299 kgm

Jadi gaya total yang bekerja dan akan di teruskan ke dermaga adalah :
F = 84,8156 kg + 1222,853 kg + 511,192602 kg + 4608,721 kg
F = 6427,582 kg

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

PERENCANAAN BOLDER DAN FENDER

1) PERENCANAAN BOLDER

Bolder adalah alat pengikat. Kapal yang merapat di dermaga akan ditambatkan dengan
menggunakan tali kealat penambat yang disebut bollard. Pengikatan ini dimaksudkan untuk
menahan gerakan kapal yang disebabkan oleh angin dan arus. Gaya tarikan kapal pada alt
penambat yang disebabkan oleh tiupan angin dan arus pada badan kapal disebut
dengan gaya tambat (mooring forces). Bollard ditanam/diangker pada dermaga dan
harus mampu menahan gaya tarikan kapal. (Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh
Bambang Triatmodjo, hal 222)

Bollard

Bollard digunakan selain untuk mengikat pada kondisi normal dan pada kondisi badai,
juga dapat digunakan untuk mengarahkan kapal merapat dermaga atau untuk
membelok/memutar terhadap ujung dermaga. Supaya tidak mengganggu kelancaran kegiatan
di dermaga (bongkar muat barang) maka tinggi bolder dibuat tidak boleh lebih dari 50 cm
diatas lantai dermaga. Bollard diperhitungkan untuk memikul beban tarik lateral yang berupa
momen. Beban lateral ini diteruskan pada tiang pancang lewat poer pondasi.

Penulangan Bollard

Bollard diperhitungkan sebagai struktur yang oversteak yang memikul momen (beban
lateral). Direncanakan memikul beban tarik lateral sebesar : F = 6427,582 kg

Data-Data yang diketahui :


a. Momen :

 Momen Ultimate, (Mu) = Beban lateral x tinggi kepala bollard (0,30 m)


= = 6427,582 kg x 0,30 m

= 1928,274637 kgm

 Faktor keamanan (FK) = 3,00

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

 Momen design (Mu) = Mu x FK


= 1928,274637 kgm x 3,00

= 5784,8239 kg.m

= 578482,39 kg.cm

b. Beban :
 Beban sementara (KD) = 0,6  (dari PBI „71)

c. Data yang direncanakan


 b=h=D = 30 cm (direncanakan)
 Tulangan disebar merata (δ) = 0,2
 Selimut beton = 3 cm

d. Material :
a. Mutu Beton K - 225  σ' bk = 225 kg / cm2
b. Mutu Baja U - 32  σ*au = 2780 kg / cm2
Dengan cara ULTIMATE, berikut rumusnya.

Cu = 3,550

Untuk Cu = 3,550 maka  = 0,2 dan λ = 0.443


(Sumber : Tabel perhitungan kekuatan batas penampang beton bertulang oleh Ir. Wiratman
Wangsadinata)

di peroleh :
100q = 27,687 tm

q = 0,276875

e. Penulangan :

b.h=

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

dimana,

b.h= = 706,50 cm2


maka,
As = 0,276875 * 706,50 cm2 *(2.0,6.225)/(2780)
= 18,998 cm2
As‟ = As

sehingga,

As total = 18,998 cm2 * 2


= 37,997 cm2

Jumlah tulangan

n =

dimana diameter tulangan (D) = 18 mm Luas

= ¼ x  x (18 mm)2

= 254,34 mm2
= 2,5434 cm2

n =

= 7,470 buah ≈ 8 buah


Jadi, dipakai tulangan sebanyak 8  18 m

f. Kontrol jarak tulangan :


o Selimut beton (t) : 3 cm
o Keliling tulangan :  . D =  . (30 - 3) cm = 84,78 cm
o Jarak antar tulangan : 1/10 * 84,823 cm = 8,4823
o Jarak bersih > 1,5  (lihat PBI ‟71)
(8,482 - 3) cm > 1,5 x 1,9 cm
5,482 cm > 2,85 cm (Ok)

g. Tulangan pada POER


Yeremia Mokalu |17021101031l
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

- Ukuran POER diambil = (60 x 60 x 30) cm3


- Tulangan susut minimum = 0,25 % x luas beton
= 0,0025 x ( 60 cm x 60 cm )
= 9,00 cm2

- Jumlah Tulangan (n) :

>> dimana, D = 14 mm
A = ¼ x  x (14,00 mm)2  Luas tulangan
= 153,938 mm²
= 1,54 cm²

>> sehingga, n =

= 5,84 buah
≈ 6 buah
Jadi, dipakai tulangan 6 D14

- Jarak Tulangan =

= cm

= 18 cm
Maka dapat direncanakan :
* Bagian atas dipasang tulangan  3 D 14
* Bagian bawah dipasang tulangan  3 D 14
* Tulangan pembagi digunakan  6 D 10

Tulangan Pada Poer

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

h. Panjang Penyaluran

Panjang penyaluran (panjang tulangan bollard) yang masuk pada POER pondasi dihitung
menurut PBI ‟71 pasal 8.6 hal 74 untuk batang polos, berlaku :

Rumus :


Dimana :
D: ɸtulangan = 19 mm
As = 283.385 mm2
= 2.83385 cm2
σ'bk = 225 kg/cm2
σ*au = 2780 kg/cm2
Maka :
Ld = 73,528 > 55,575 ( ok )

Jadi, Panjang Penyaluran diambil 74 cm.

Bitt

Bitt digunakan untuk mengikat kapal pada kondisi cuaca normal. Jarak dan
jumlah minimum bitt untuk beberapa uku`ran kapal diberikan dalam tabel di bawah ini.

(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo, hal 284)

2) PERENCANAAN FENDER
Fender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di depan dermaga. Fender akan
menyerap energi benturan antara kapal dan dermaga. Gaya yang harus di tahan oleh dermaga
tergantung pada tipe dan konstruksi fender dan defleksi dermaga yang diizinkan.
Yeremia Mokalu |17021101031l
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Fender juga melindungi rusaknya cat badan kapal karena gesekan antara kapal dan
dermaga yang disebabkan oleh gerak kapal waktu merapat ke dermaga.

Fender harus dipasang sepanjang dermaga dan letaknya harus mengenai badan kapal.
Karena ukuran kapal berlainan, maka fender harus dibuat agak tinggi pada sisi dermaga.

Pada perencanaan tugas ini digunakan fender dari karet (Bridgeston Super Arch) tipe
V.

Perencanaan Fender Untuk Dermaga

POSISI KAPAL
SAAT
KAPAL MEMBENTUR

FENDER

Posisi kapal saat membentur fender

Data-data yang diperlukan :


- Berat jenis air laut (Wo) = 1,025 t/m3
- Kecepatan waktu merapat (V) = 0,15 m/det

(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Bambang Triatmodjo, hal 219)

- Gravitasi bumi (g) = 9,81 m/det2 Untuk Cargo 40000 DWT


- Panjang Kapal (L) = 230 m
Yeremia Mokalu |17021101031l
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

- Lebar Kapal (B) = 29,4 m


- Berat Kapal (D/T) = 40000 DWT
- Sarat (D) = 11,7 m

Maka,
W = Wa + DWT
= (/4 . D2 . L . Wo) + DWT
= (/4 x (11,7 m)2 * 230 m * 1,025 t/m³) + 40000
= 65333,38 ton
sehingga,

E =

= 0,569 tm

Dimana,
D = sarat kapal
L = panjang kapal
Wo = berat jenis air laut = 1,025 t/m³
D/T = berat kapal tonnage
W = berat seluruh kapal dengan muatannya
Wa = massa kapal yang bermuatan penuh
E = energi yang diserap
Yeremia Mokalu |17021101031l
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Energi yang diserap oleh sistem FENDER dan dermaga biasanya ditetapkan ½ E atau 50%
E, setengah energi lain diserap oleh kapal dan air.

(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan oleh Bambang Triatmodjo)

Jadi,
EF = ½ * 0,569 tm
= 0,285 tm

Bidang Kontak waktu kapal merapat :


= 0,08 * L
= 0,08 * 230 m
= 18,4 m

Fender yang digunakan direncanakan sebanyak 2 buah, dimana setiap fender menerima
beban yang sama sebesar :

tm = 0,1422 tm  (digunakan fender FV006-3-1)


E fender < E fender FV006-3-1 (Energi = 4 tm)

0,1423 tm < 4 tm (Ok)

Dari tabel dimensi kapasitas Fender Karet “Bridgestone Super Arch” (tipe V), diperoleh :

A = 200 cm

B = 225 cm

C = 64,5 cm

Gaya (R) = 86 ton

Energi (E) = 14 tm

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan” oleh Soedjono Kramadibrata, lampiran 4.6 hal. 414)

Jarak Fender

Diketahui kedalaman air = 15,81667 m


Tabel – Jarak Antar Fender berdasarkan Kedalaman Air

Kedalaman Air Jarak Antar Fender


(m) (m)
4–6 4–7
6–8 7 – 10
8 – 10 10 – 15

(Sumber : “Perencanaan Pelabuhan oleh Bambang Triatmodjo, hal 279)

Jadi, jarak antar fender = 15 m

   

   

Gambar FENDER
Dipakai 8 buah lubang TIPE : FV006-3-1

Sebanyak 1 buah

Fender Tipe FV006-3-1

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

I. PERENCANAAN KONSTRUKSI DERMAGA

Untuk struktur dermaga, lantai dermaga direncanakan menumpu di atas tiang


pancang (pile group)

1) Tiang Pancang Kelompok (Piles Group)

Beban yang bekerja pada kelompok tiang pancang adalah beban vertikal dan
beban horizontal. Dalam mendisain, gaya horizontal diambil gaya reaksi FENDER
terbesar yaitu untuk Tanker 50000 DWT; dimana untuk FENDER tipe FV006- 3-1
dengan R = 86 ton.

o Tinjau Sekelompok Tiang Pancang

- Lebar dermaga yang didukung oleh piles group = 35,8 m

- Panjang dermaga total = 1684,8 m

- Ukuran tiang pancang = (50 * 50) cm2

- Jarak tiang pancang arah memanjang = 3,0 m

- Beban hidup pada apron diambil = 0,5 t/m2

- R (gaya yang dapat dipikul oleh fender) = 86 ton

- Luas apron yg dipikul tiang pancang kelompok = 35,8 m * 1684,8 m

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Kedalaman 0-4 4-6 6-8 8 - 10


N 4 6 7 9

Untuk perhitungan dapat dilihat pada Critical For Port & Harbour Facilities In
Japan dan Technical Standart For Port In Indonesia 1980

dimana,

N pada kedalaman =N

Kh = 0,15 N

Untuk perencanaan konstruksi dermaga dipakai mutu beton K - 225


E = 9600 = 9600 = 25742,96 kg/cm4

I = = * 50 * 50³= 520833,333 cm4

Rumus :

 =

- Untuk N =4

 = = 0,0031623

= = 365, cm = 3,65657 m

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

- Untuk N =6

 = = 0,0034996

= = 330, cm = 3,304 m

- Untuk N =7

 = = 0,0036371

= = 317, cm = 3,17918 m

- Untuk N =9

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

3
 = = 0,00 8730

= = 298, cm = 2,98558 m

Letak (kedalaman) diambil dari harga terbesar, yaitu = 3,16226 m. Berada di

antara (0 - 4) meter. Jadi tiang pancang diasumsikan terjepit pada kedalaman


3,16226 meter dan harus ditanam pada kedalaman minimal :

h = = = 1096,97127 cm = 10,9697127 m

Catatan : Ini dari VIRTUAL GROUND SURFACE (VGS), yaitu permukaan


tnah sesungguhnya.

o Gaya Pada Tiang Pancang

Disain gaya horizontal adalah reaksi R = 86 ton, gaya horizontal ini dimisalkan
bekerja pada kelompok tiang pancang yang dipancang.

1m
3m 1m

2m
4m
6m
8m
12,417
10 m

12 m

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Khi =

dimana, hi = panjang tiang pancang

= kedalaman perairan + panjang tiang pancang yang masuk kedalam


tanah

- hA = (12 m + 9,487 m) = 28,715 m

KhA = 49,0130 kg/cm


=
- hB = (10 m + 9,487 m) = 27,715 m

KhB = 59,4766 kg/cm


=
- hC = (8 m + 9,487 m) = 26,715 m

KhC = 59,47 kg/cm


=
- hD = (6 m + 9,487 m) = 25,715 m

KhD = 65,8396 kg/cm


=
- hE = (4 m + 9,487 m) = 24,715 m

KhE = 73,1436 kg/cm


=
- hF = (2 m + 9,487 m) = 23,715 m

KhF = = 81,5692 kg/cm

Maka,

Khi= 382,562746 kg/cm

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Rumus :

Hi = *R

HA = * 86000 kg = 7679,28746 kg

HB = * 86000 kg = 8446,18768 kg

HC = * 86000 kg = 9318,69988 kg

HD = * 86000 kg = 10315,6484 kg

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

HE = * 86000 kg = 11460,032 kg

HF = * 86000 kg = 12780,1445 kg

Momen Yang Terjadi Akibat Gaya Horizontal :

 = 3,6565 m

MA = ½ * (12 + 3,162) m * 7679,287 kg = 124295,299 kgm

MB = ½ * (10 + 3,162) m * 8446,187 kg = 132485,088 kgm

MC = ½ * (8 + 3,162) m * 9318,699 kg = 141511,777 kgm

MD = ½ * (6 + 3,162) m * 10315,648kg = 151493,4 kgm

ME = ½ * (4 + 3,162) m * 11460,032 kg = 162569,555 kgm

MF = ½ * (2 + 3,162) m * 544599,31 kg = 544599,311 kgm

Maka, untuk desain tulangan digunakan Mmax = 544599,31 kgm

o Perhitungan Efisiensi Tiang Pancang

Perhitungan daya dukung tanah untuk pondasi tiang pancang adalah :


Rumus :

Data :

C = 0 (tanah pasir)

 = 1,85 t/m3

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

 = 34o

B = Lebar tiang pancang = 50 cm = 0,5 m

Atiang = 0,5 m * 0,5 m = 0,25 m2

Perhitungan Q terhadap beban di atasnya

PV DIAGRAM

L Dc = 5,0 m
I

 = 1,85 t/m³

 = 34
0

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

o Mencari Daerah Aman Retaining Wall (Tembok Penahan Tanah)

Untuk mencegah berkurangnya kekuatan tiang pancang, maka dipasang RIP -


RAP sampai batas daerah aman Retaining Wall.

Rumus :

 = Arc tg Kh‟
dimana,

Kh‟
= Kh
Kh = Koefisien Gempa = 0,05

 = 1,85 t/m3

 = 340

Kh‟ = * 0,05 = 0,109

Jadi,

 = Arc tg Kh‟

= Arc tg (0,109)

= 6,2210

Letak daerah aman

- = 340 – 6,2210

=27,8°

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Retaining Wall

-

Gambar : Letak Daerah Aman

o Penulangan Tiang Pancang

Gaya yang bekerja dan yang diperhitungkan adalah beban vertikal dan momen
maksimum, yaitu pada kepala tiang pancang.

Diketahui :

Total gaya vertikal = Q = N = 278,812 ton = 278811,9 kg = 2788119 N


Mmaks = 544599,30 kgm

Direncanakan menggunakan baja U - 48 dan beton K-225


Eksentrisitas

e = = = 0,166 m = 166,378 mm

Luas Pile, Ac = 500 mm * 500 mm

= 250000 mm2
Yeremia Mokalu |17021101031l
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

= 25 MPa

Kuat Tekan Beton

 = 0,85

= 0,617
=

* = 0,72 *
=0,001

Dari grafik dan tabel perhitungan beton bertulang diperoleh


fc‟ = 25 MPa β = 1,20 ; r = 0,01

ρ =r*β = 0,01 * 1,20 = 0,012

Luas Tulangan,

As = ρ * Ac = 0,012 * 250000 mm² = 3000 mm

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Digunakan tulangan 12φ19 (As ada = 3402,345 mm2 )

II. Perhitungan Tulangan pada Balok Penghubung Antar Tiang Pancang

Analisa Pembebanan :

- Akibat Beban Mati

 Beban Plat Poer :3m*3m*


0,2 m * 2400 kg/m3 = 4320 kg/m

 Beban Balok : 3 m * 0,3 *


(0,5 – 0,2) m * 2400 kg/m3 = 648 kg/m
DL = 4968 kg/m

- Akibat Beban Hidup

LL = 3 m * 3 m * 250 kg/m³ = 4500 kg/m

Jadi,

qu = 1,2 DL + 1,6 LL

= 1,2 (4968 kg/m) + 1,6 (4500 kg/m)

= 13161,6 kg/m

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Momen yang terjadi :

- Momen tumpuan = q . l2 = * 9561,6 * 32 = 4935,6 kgm

- Momen tumpuan = q . l2 = * 9561,6 * 32 = 11845,4 kgm

- Momen lapangan = q . l2 = * 9561,6 * 32 = 10768,58 kgm

- Momen lapangan = q . l2 = * 9561,6 * 32 = 7403,4 kgm

Untuk perencanaan digunakan momen desain :


M Tumpuan, Mu = 11845,44 kgm

M Lapangan, Mu = 10768,582 kgm

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

2) Desain tulang balok

a. Penulangan pada daerah tumpuan

M Data : Mmax = 11845,44 kgm

Mu = 1,5 * 11845,44 kgm

= 12908,16 kgm

= 148585807,2 Nmm

50 cm fc' = K225

= 225 kg/cm2 = 25 MPa


fy = U32

= 3600 kg/cm2 = 360 MPa

d' = = 50

30 cm d = 50 cm - 5 cm

= 45 cm = 450 mm
mm
Es = 200000 Mpa

Menghitung Tulangan Balance


Rumus :

Xb =

= * 450

= 281, mm

= 1 * Xb
Ab ; untuk fc' = 25 MPa < 30 MPa

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

dimana,

1 = 0,85

Ab = 0,85 * 270 mm

= 239,25 mm

Asmax = 0,75 * Ab

= 0,75 * 229,5 mm

= 179,29688 mm

T =C

As₁ . fy = 0,85 * fc' * b * Asmax

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

As₁ * 400 = 0,85 * 25 * 300 * 172,125

As₁ = 3175,04883 mm²

Kekuatan Nominal Penampang


Rumus :

Mn1 = As₁ * fy * (d - )

= 2743,242 * 400 * (450 – )

= 411888170 Nmm

= 209037176 Nmm

Mn2 = - Mn1

= 209037176 Nmm - 411888170 Nmm

= - 202850994 Nmm

III. Karena negatif maka tidak perlu tulangan tekan

- Untuk Tarik, gunakan tulangan 8φ22 mm As


= 8 * (1/4) *π *(222)
= 3799,4 mm2 > 3175,048828 mm2 (Ok)

- Walaupun dalam perhitungan tidak perlu dipasang tulangan tekan, namun dalam
memudahkan pekerjaan tetap di pasang : 4φ22mm

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

b) Tulangan pada

M Data : Mmax = 10768,58 kgm

Mu = 1.5 * 7823,13 kgm

= 11734,695 kgm

50 cm = 10768,56
Nmm fc' = K225

= 225 kg/cm2 = 25 MPa

fy = U32

= 3600 kg/cm2 = 360 MPa


d' = 5 cm = 50 mm
30 cm d = 50 cm - 5 cm

= 45 cm = 450 mm
Es = 200000 Mpa

Menghitung Tulangan Balance


Rumus :

Xb = * 450

= 281,25 mm

Ab =  1 * Xb ; untuk fc' = 25 MPa < 30 MPa

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

dimana,

1 = 0,85

Ab = 0,85 * 281,25 mm

= 239,06 mm

Asmax = 0,75 * Ab

= 0,75 * 229,5

= 179,2968 cm

As₁ * fy = 0,85 * fc' * b * Asmax

As₁ * 400 = 0,85 * 25 * 300 * 179,29

As₁ = 3175,04883 mm²

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Kekuatan nominal penampang

Rumus :

Mn1 = As₁ * fy * (d - )

= 2743,242 * 400 * (450 – )

= 411888170Nmm

= 190033797 Nmm

M2 = - M1

= 190033797 Nmm – 411888170 Nmm

= - 22,1854373 Nmm

IV. Karena negatif maka tidak perlu tulangan tekan

- Untuk Tarik, gunakan tulangan10φ22mm As


= 8 * (1/4) *π *(222)
= 3799,4 mm2 > 3175,0488 mm2 (Ok)

- Walaupun dalam perhitungan tidak perlu dipasang tulangan tekan, namun dalam
memudahkan pekerjaan tetap di pasang : 4φ22 mm

3) Perhitungan Penulangan Plat Lantai Dermaga

Tebal Plat = 30 cm
Pembebanan di tinjau per satu meter :

o Beban Hidup (LL) = 2,0 t/m2 * 1 m = 0,5 t/m

o Beban Mati (DL) = 0,30 m * 2,4 t/m3 * 1 m = 0,72 t/m

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

qu = 1,2 DL + 1,6 LL

= 1,2 (0,72 t/m) + 1,6 (2 t/m)

= 1,664 t/m

Asumsi : Plat dianggap terjepit elastis pada keempat sisinya oleh balok yang ada
(Type II. PBI - 71. hal 203)

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

o MLx = + 0,001 * qu * * 21

= + 0,001 * 1,664 t/m * (3,0 m)2 * 21

= + 0,314 tm

o MLy = + 0,001 * qu * * 21

= + 0,001 * 1,664 t/m * (3,0 m)2 * 21

= + 0,314 tm

o Mtx = - 0,001 * qu * * 52

= - 0,001 * 1,664 t/m * (3,0 m)2 * 52

= - 0,778,752 tm

o Mty = - 0,001 * qu * * 52

= - 0,001 * 1,664 t/m * (3,0 m)2 * 52

= - 0,778 tm
Yeremia Mokalu |17021101031l
PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Jadi, momen desain tulangan arah X = Y untuk :

o Tumpuan : Mdesain = 0,778 tm

o Lapangan : Mdesain = 0,314 tm

a. Penulangan pada daerah tumpuan

Data - data :

Mdesain = 1,1845 tm = 118454400 Nmm

fc' = 25 MPa

fy = 360 MPa

h = 30 cm = 300 mm

d' = 5 cm = 50 mm

d = 300 mm - 50 mm = 250 mm

Es = 200000 Mpa

Menghitung Tulangan Balance


Rumus :

Xb = *d

= 145 mm

ɛsb =

= 0,0018

Xada = 0,75 * Xb = 0,75 * 145 mm

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

= 108,75 mm

X = 1 * Xada = 0,9243

dimana,

1 = 0,85 untuk fc' < 30 MPa

a = 0,85 * 112.5 mm
= 95,625 mm

T =C
C = As₁ . fy  As₁ = 8 * ¼ * π * φ²

= 1608,5 mm² * 360 MPa = 8 * ¼ * π * (16)2

= 579060 N = 1608,5 mm2

∑M =0

Mn₁ = C * (d – 0,5 * a)
= 579060 N * (250 mm – 0,5 * 95,625 mm)
= 117078693,8 Nmm

Cek :

Mn₁ < (Syarat tulangan rangkap)

= 21943821,53 Nmm
Mn₁ = 117078693,8 Nmm

Mn₁ >  tulangan tekan tidak leleh

Walaupun demikian, demi keamanan tetap di pasang tulangan tekan.

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Kontrol Jarak dan Lebar :

8 φ + 7 * jarak tulangan + selimut beton < b

8 * 1,6 cm + 7 * 8,4823 cm + 3 cm < 100 cm

75,1761 cm < 100 cm (Ok)

b. Penulangan pada daerah lapangan

50 cm

30 cm

Data - data :

Mdesain = 0.7681 tm = 7532487.865 Nmm


fc' = 25 MPa

fy = 400 MPa

h = 30 cm = 300 mm

d' = 5 cm = 50 mm
d = 300 mm - 50 mm = 250 mm

Es = 200000 Mpa

Yeremia Mokalu |17021101031l


PERENCANAAN PELABUHAN 2020

Menghitung Tulangan Balance


Rumus :

Xb = *d

= * 250

= 150 mm

ɛsb =

= 0,002

Xada = 0,75 * Xb

= 0,75 * 150 mm

= 112,5 mm

X = 1 * Xada
dimana,

1 = 0,85 untuk fc' < 30 MPa

Yeremia Mokalu |17021101031l


a = 0,85 * 112,5 mm

= 95,625 mm

T =C

C = As₁ * fy  As₁ = 6 *¼ * π * φ²

= 1206,4 mm² * 400 MPa = 6 * ¼ * π * (16)2

= 482560 N = 1206,4 mm2

∑M =0

Mn₁ = C * (d – 0,5a)
= 482560 N * (250 mm – 0,5 * 95,625 mm)
= 97567600 Nmm

Cek :

Mn₁ < (Syarat tulangan rangkap)

= 8861750,429 Nmm

Mn₁ >  Tulangan tekan tidak leleh

Walaupun demikian, demi keamanan tetap di pasang tulangan tekan.

Anda mungkin juga menyukai