b =Tipe tenggelam
t = 0,10 m
Dimana : Q
4.2
= lebar bukaan ( m )
= tinggi bukaan ( m )
Bangunan Pembilas
Bangunan pembilas berfungsi untuk mengurangi sebanyak mungkin
benda benda terapung dan fraksi fraksi sedimen kasar yang masuk ke
jaringan irigasi.
Lantai pembilas merupakan kantong tempat mengendapnya bahan
bahan kasar di depan pembilas pengambilan. Sedimen yang terkumpul dapat
dibilas
dengan
jalan
membuka
pintu
pembilas
secara
berkala
guna
atau
88
12m
Tebal plat under slice
2.
V
(Perhitungan Bendung Tetap Ir. Soenarno)
Dimana :
Vc
Dimana :
q min
g
3.
90
Dimana :
Q : Debit Pembilasan (m3/dt)
V : Kecepatan Aliran (m/dt)
A : Luas bukaan Pintu (m2)
Untuk debit pembilasan persatuan lebar dihitung dengan rumus :
qQ b
2 g h
91
Dimana :
V
Dimana :
Q : Debit Pembilasan (m3/dt)
V : Kecepatan Aliran (m/dt)
A : Luas bukaan Pintu (m2)
Untuk debit pembilasan persatuan lebar dihitung dengan rumus :
qQ b
q q min
92
2 g z
Dimana :
Q : Debit Pembilasan
(m3/dt)
V : Kecepatan Aliran
(m/dt)
(m2)
93
Dimana :
tersebut akan
longsor. Dinding penahan tanah juga digunakan bila suatu sungai dibuat
bendungnya untuk melindungi bendung dari longsornya tanah.
Jenis bahan yang dapat digunakan untuk dinding penahan adalah
pasangan batu, beton tanpa tulangan, beton dengan tulangan dan lain lain.
Untuk perancangan bendung tetap suplesi Cikandung, side wall ini dibuat dari
dinding penahan tanah yang terbuat dari bahan pasangan batu kali.
Pemilihan macam dinding penahan tanah tergantung dari penahan teknik dan
ekonomi. Yang perlu diperhatikan adalah sifat sifat tanah asli, kondisi tanah
urugan, kondisi lingkungan setempat dan kondisi lapangan.
Sebagai pegangan dapat digunakan ketentuan seperti berikut ini :
94
Gaya gaya yang bekerja pada side wall ini antara lain adalah :
1.
Tekanan tanah
Ka = . sat . h2. Tg2. (45 /2)
Kp = . sat . h2. Tg2. (45 + /2)
95
4.4
Pengaman Gerusan
Walaupun peredam energi bendung sudah didesain untuk meredam
Rip-rap batu
Rip-rap (pasangan batu kosong) adalah susunan bongkahan batu alam
dengan ukuran dan volume tertentu yang digunakan antara lain sebagai
tambahan peredam energi di hilir bendung dan berfungsi pula sebagai
lapisan perisai untuk mengurangi kedalaman penggerusan setempat dan
untuk melindungi tanah dasar di hilir peredam energi bendung.
Rip-rap batu yang dipasang di hilir bendung ditempatkan dengan kondisi
miring atau kondisi rata seperti ditunjukkan Gambar 4.6.
96
Dimensi dan berat batu harus memadai (diameter batu berkisar 0,30
0,40 m),
Volume batu harus cukup memadai untuk mengisi lubang gerusan yang
terjadi,
Filter
yang
bergradasi
(lihat
Gambar
3.38)
harus
direncanakan
(2)
98
D15 lapisan 3
D15 lapisan 2
D15 lapisan 2
D15 lapisan 1
D15 lapisan 1
D15 lapisan tan ah dasar
5 sampai 40
(3)
5 10
6 20
12 40
Agar material yang lebih halus dari lapisan di bawah tidak keluar
melalui filter, harus dipenuhi persyaratan stabilitas, perbandingan
D15/D85 (Bertram, 1940), berikut:
D15 lapisan 3
D85 lapisan 2
D50 lapisan 3
D50 lapisan 2
D15 lapisan 2
D85 lapisan 1
D50 lapisan 2
D50 lapisan 1
D15 lapisan 1
D85 lapisan tan ah dasar
D50 lapisan 1
D50 lapisan tan ah dasar
5 sampai 60
dengan:
(4)
5 10
10 30
12 60
Agar filter tidak tersumbat, maka D5 harus sama atau lebih besar
dari 0,75 mm untuk semua lapisan filter,
(5)
0,05 0,10 m
99
Kerikil
0,10 0,20 m
Batu
besar
Bila filter harus ditempatkan di bawah air, maka harga-harga
tersebut sebaiknya ditambah 1,5 sampai 2 kali.
2)
Rip-rap beton
Apabila tidak tersedia batu yang cukup besar, maka untuk alternatif
pengaman gerusan dapat digunakan rip-rap beton bentuk persegi panjang
(ukuran 1 m x 1 m x 2 m) atau segi empat (ukuran 1 m x 1 m x 1 m). Riprap beton persegi panjang digunakan untuk pengamanan bendung Walahar
(Gambar 4.8), sedangkan rip-rap beton persegi empat digunakan di kaki
sayap hilir bendung Rentang di Jawa Barat.
Bronjong
Bronjong dibuat di lapangan, berbentuk bak dari jala-jala kawat yang diisi
dengan batu sesuai dengan ukuran yang disyaratkan. Matras jala-jala
kawat ini diperkuat dengan kawat-kawat besar atau baja tulangan pada
ujung-ujungnya. Bronjong yang biasa digunakan berukuran 2 m x 1 m x
0,50 m. Bak-bak yang terpisah-pisah ini kemudian diikat bersama-sama
untuk membentuk satu konstruksi yang homogen (lihat Gambar 4.9).
100
Batu tidak seragam dan bila kawatnya putus, maka batu-batu itu akan
hanyut,
ikut turun, dan jika kawatnya tak kuat akan putus sehingga batubatunya hanyut yang akhirnya bronjongpun rusak.
Untuk mencegah agar tidak ada bahan pondasi yang hilang, di antara
tanah dasar dan pengaman bronjong harus diberi filter yang memadai
seperti yang digunakan dan disyaratkan pada penempatan rip-rap batu.
Apabila di lapangan tidak tersedia batu untuk pembuatan bronjong,
dapat diterapkan pengaman gerusan dari lempengan beton (concrete slab),
yang dapat disiapkan dalam keadaan kering. Tipe ini lebih kaku lagi
dibandingkan bronjong.
4)
102
5)
Di
Indonesia
peredam
energi
berganda
pertama
kali
104
peredaman energi air lebih besar karena terdiri dari dua ruang
olakan, sehingga penggerusan setempat menjadi lebih dangkal,
5)
4.5 Rangkuman
4.6 Latihan
106