Anda di halaman 1dari 90

DISKUSI TEKNIS

REVIEW DED BENDUNGAN LAMBAKAN


KAB. PASER
TAHUN ANGGARAN 2016
LATAR BELAKANG

1. Untuk mengoptimalkan sumber daya air, Peningkatan daya guna,


Pengendalian daya rusak, dan konservasi sumber daya air di daerah
aliran sungai Telake (penyedia air baku, pembangkit listrik, penyedia
irigasi sekaligus sebagai pengendali banjir dan konservasi).

2. Untuk mendapatkan konstruksi bangunan waduk sesuai dengan


kondisi terkini, ditinjau dari aspek teknik, lingkungan, ekonomi,
maupun sosial dan budaya.

3. Agar dapat ditindak lanjuti dengan kegiatan fisik pembangunan


bendungan yang manfaatnya dapat dinikmati 3 wilayah (Kab. Paser,
Kab. PPU dan Kota Balikpapan).
MANFAAT

 Reduksi Banjir di daerah hilir sebesar 1098.27 m3/dt


pada Q50th, atau sebesar 77.36 %
 Outflow dari bendungan Lambakan sebesar 34.61
m3/dt yang bisa digunakan untuk :
- Kebutuhan Air Irigasi seluas 21.000 Ha
- Kebutuhan Air Baku sebesar 3000 lt/dt
 PLTA dengan daya maksimum 19.08 Mw.
LOKASI PEKERJAAN

LOKASI PEKERJAAN

Sungai Telake
 DAS Telake

Secara Administrasi:
 Desa Perkuwen
 Kecamatan Long Kali
 Kabupaten Paser
 Provinsi Kalimantan Timur
AKSESBILITAS
Akses Jalan Menuju Lokasi
 lokasi rencana Bendungan : Desa Perkuin, Kecamatan Longkali, Kabupaten
Paser.
 35 km ke arah barat dari perempatan Simpang Pait, menuju Desa Perkuin,
 dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat atau roda dua
 kondisi jalan aspal sekitar 3 km dan selebihnya merupakan jalan tanah.
Kondisi eksisting jalan akses
 Dari Simpang Pait ke arah Desa Tiwei: jalan aspal sekitar ± 5,60 Km (lebar
kira-kira 6,0 m), kondisi beberapa titik sudah mengalami kerusakan.
 dari jalan aspal menuju lokasi pekerjaan: jalan tanah. Lebar jalan ± 6 m
dengan geometri landai.
 beberapa titik untuk menuju lokasi pekerjaan jalan tanah rusak berat terkena
genangan air.
AKSESBILITAS

Peta Jalan Akses menuju Lokasi Pekerjaan


MASTERPLAN TELAKE
MASTERPLAN TELAKE

DATA TEKNIS RENCANA BENDUNGAN PIAS


• Luas DAS bendungan : 208 km2
• Type Bendungan : Bendungan zonal inti tegak
• Tinggi Bendungan : 50 meter
• Volume Tampungan bruto : 17,64 juta m3
• Volume Tampungan efektif : 13,70 juta m3
• Manfaat : serba guna (airbaku, irigasi, pengendalian banjir dan PLTA)

DATA TEKNIS RENCANA BENDUNGAN TOYU


• Luas DAS bendungan : 753,979 km2
• Type Bendungan : Bendungan random material
• Tinggi Bendungan : 113 meter
• Volume Tampungan bruto : 890 juta m3
• Volume Tampungan efektif : 768 juta m3
• Manfaat : serba guna (airbaku, irigasi, pengendalian banjir dan PLTA)
PETA RENCANA RELOKASI
ANALISA HIDROLOGI (Ketersediaan Data)

Sebaran Stasiun Hujan


ANALISA HIDROLOGI

REKAP HUJAN RANCANGAN


Tr Curah Hujan Rancangan (mm)
No
(tahun) St. Balikpapan St. Waru St. Long Kali St. Kuaro
1 1.01 60.260 35.729 30.949 26.836
2 2 122.936 107.974 82.858 66.719
3 5 156.045 123.018 100.790 90.887
4 10 176.039 127.035 108.581 106.375
5 20 191.437 128.504 113.112 118.741
6 25 199.634 129.245 115.448 125.453
7 50 216.166 129.961 119.066 139.309
8 100 231.907 130.297 121.797 152.854
9 200 247.249 130.461 123.889 166.428
10 1000 325.429 131.765 101.047 265.785
11 PMP Hersfield 583.916 519.147 484.785 578.775
12 PMP Isohit 683.785 683.785 683.785 683.785
Data (Tahun) 1986 - 2015 1997 - 2014 1997 - 2014 1997 - 2014
Uji Smirnov-Kolmogorof Diterima Diterima Diterima Diterima
Uji Chi-Square Diterima Diterima Diterima Diterima
PETA ISOHIT DAS LAMBAKAN

Peta Isohit DAS Lambakan


ANALISA HIDROLOGI
Hujan efektif dengan kehilangan Metode Horton

Uraian Satuan Data


Durasi jam 6.00
Kapasitas infiltrasi awal, f 0 cm/jam 7.90
Kapasitas infiltrasi konstan, f c cm/jam 1.00
konstanta, k 1.72

Jam ke 1 2 3 4 5 6
Infiltrasi (mm/jam) 22.34 12.21 10.39 10.07 10.01 10.00

R6 eff
Kala Ulang Distribusi hujan efektif jam ke- (mm)

(tahun) 1 2 3 4 5 6 (mm)
1.01 - - 14.20 - - - 14.20
2 - - 39.26 - - - 39.26
5 - - 50.63 - - - 50.63
10 - - 54.77 1.43 - - 56.20
25 - - 61.46 3.16 - - 64.62
50 - - 63.07 4.62 - - 67.70
100 - 0.55 66.15 5.88 - - 72.58
200 - 1.61 70.41 6.99 - - 79.02
500 - 6.83 92.83 12.62 - - 112.28
1000 - 8.17 87.72 12.98 - - 108.87
PMP - 28.54 177.68 36.95 2.53 2.54 248.23
ANALISA HIDROLOGI

PEMILIHAN DURASI HUJAN TERPAKAI

Inflow Outflow Hd
No Durasi Q1000 QPMF Q1000 QPMF Q1000 QPMF
3 3 3 3
(m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m) (m)

Lebar Pelimpah 80 m

1 6 jam 2,178.40 4,870.64 573.55 1,576.71 2.43 4.52


2 9 jam 2,265.07 5,550.09 600.36 1,849.82 2.51 4.99
3 12 jam 2,357.98 5,931.43 626.61 2,026.70 2.58 5.29
4 15 jam 2,227.12 6,039.51 589.18 2,133.47 2.48 5.44
5 18 jam 2,266.13 6,087.53 596.37 2,142.54 2.50 5.46
6 24 jam 2,082.51 5,787.71 534.31 2,098.39 2.32 5.36
ANALISA HIDROLOGI

Rekapitulasi Debit Banjir Rancangan DAS Lambakan Berbagai Metode


dengan Durasi Hujan 18 Jam
Debit (m3/dt)
No Kala Ulang Metode HSS
Gama I Nakayasu SCS ITB-1 ITB-2
Metode Log Pearson Tipe III
1 Q1.01tahun 300.48 276.61 241.18 237.63 284.38
2 Q2tahun 815.39 748.81 650.01 640.10 770.49
2 Q5tahun 1,087.40 1,013.75 883.18 868.83 1,042.53
3 Q10tahun 1,209.53 1,139.82 995.77 978.93 1,171.68
5 Q25tahun 1,367.94 1,302.62 1,141.00 1,121.18 1,338.48
6 Q50tahun 1,450.37 1,381.60 1,210.22 1,189.18 1,419.64
7 Q100tahun 1,552.80 1,488.78 1,306.39 1,283.67 1,531.20
8 Q200tahun 1,673.36 1,611.51 1,415.77 1,391.13 1,658.77
9 Q1000tahun 2,236.45 2,195.93 1,940.07 1,906.53 2,266.13
10 QPMF 5,142.61 5,759.92 5,337.86 5,273.06 6,087.53
Sumber: Hasil Perhitungan
ANALISA HIDROLOGI

Rekapitulasi Penulusuran Banjir di Atas Pelimpah


Inflow Outflow Hd
No Metode QPMF QPMF Q1000 QPMF
3 3
(m /dt) (m /dt) (m) (m)

Lebar Pelimpah 80 m

1 HSS Nakayasu 5,759.92 1,901.30 2.34 5.06


2 HSS GAMA I 5,142.61 1,876.98 2.28 5.01
3 HSS SCS 5,337.86 2,140.67 2.48 5.41
4 HSS ITB 1 5,273.06 2,139.10 2.49 5.41
5 HSS ITB 2 6,087.53 2,142.54 2.50 5.46

Dari hasil perhitungan diatas yang dipilih untuk perencanaan desain adalah
metode yang mempunyai nilai ketinggian air diatas pelimpah (Hd) tertinggi
dengan B = 80 m sesuai dengan tabel di atas yaitu metode HSS ITB 2 dengan
distribusi hujan PSA-007 dengan lama waktu durasi hujan 18 jam dalam satu
hari.
ANALISA HIDROLOGI

Qpmf

Q1000
ANALISA HIDROLOGI (Debit Andalan)

Debit (m3/dt) Rerata


Bulan Periode
Bulanan
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Jan I 32.305 31.068 58.204 16.054 35.922 63.922 35.569 32.963 67.236 16.626 51.710 17.915 66.334 79.702 67.557 107.694 51.516 28.978 30.435 43.252
II 41.642 15.750 63.047 13.696 53.700 83.231 33.832 49.438 72.410 21.132 56.868 70.176 26.798 79.196 44.210 66.912 24.083 22.592 25.965 48.637
Feb I 71.129 52.336 63.953 13.294 47.763 52.844 25.137 22.953 68.146 38.033 38.731 28.341 39.512 83.762 44.962 86.451 34.364 21.929 31.569 46.138
II 42.276 45.015 56.388 41.428 92.792 71.105 62.571 100.392 38.803 23.655 35.241 47.919 34.537 104.830 66.373 107.229 23.564 25.636 38.182 56.925
Maret I 24.591 52.628 50.890 14.516 49.865 63.826 57.366 46.006 29.737 29.346 31.871 47.618 47.362 111.380 88.689 71.371 31.247 18.493 28.730 46.929
II 47.736 31.499 32.690 26.532 53.062 45.318 102.894 58.204 60.413 65.837 28.990 36.742 44.912 76.202 119.256 48.413 16.800 15.777 27.249 50.788
April I 24.568 28.330 56.783 20.286 56.151 66.712 78.632 52.206 46.339 62.234 28.288 60.207 33.091 107.943 128.282 54.455 19.957 22.533 31.544 51.555
II 37.788 25.883 39.608 13.852 61.260 97.035 87.743 31.362 29.253 94.622 25.109 103.746 50.141 88.167 104.520 43.863 24.714 29.782 20.615 56.112
Mei I 31.444 20.258 46.001 26.974 57.341 50.645 102.814 77.246 37.509 50.649 34.689 71.967 46.345 63.067 98.779 65.546 34.301 27.058 22.200 51.211
II 20.515 19.386 65.523 12.738 83.989 37.191 45.227 31.074 24.214 60.749 20.334 35.479 25.290 71.329 97.720 40.538 35.320 15.053 21.468 39.503
Juni I 19.913 17.106 45.475 12.365 59.396 36.100 50.720 30.163 43.202 64.083 24.547 45.349 51.658 57.778 105.421 36.952 18.344 21.169 34.230 39.847
II 25.559 15.566 55.982 11.745 57.329 40.894 40.954 31.111 24.290 62.455 21.435 59.734 26.332 47.943 60.842 33.627 16.693 30.312 18.567 37.238
Juli I 17.586 20.728 34.164 10.312 37.859 31.079 37.268 26.839 22.104 36.855 19.058 37.259 24.169 43.629 79.867 30.600 28.103 15.343 16.342 28.493
II 15.003 12.991 27.189 8.797 32.298 31.233 31.794 21.952 42.139 67.281 15.071 61.508 45.692 37.221 77.051 26.106 33.419 13.090 13.941 32.155
Agust I 14.563 12.610 26.391 8.539 33.236 26.478 30.862 21.308 21.963 39.339 14.629 33.586 64.289 36.129 83.307 25.340 17.245 18.615 13.533 27.423
II 12.424 10.758 24.825 8.829 27.006 22.589 26.329 18.178 18.737 40.682 12.480 36.747 74.518 30.822 53.800 21.618 50.821 30.243 11.545 26.066
Sept I 12.059 10.442 22.217 7.314 26.214 21.926 25.557 17.645 33.762 31.841 12.114 46.741 78.838 29.918 99.231 20.984 19.954 29.617 11.206 26.899
II 15.488 9.503 20.218 6.656 26.451 19.953 23.257 16.057 18.845 28.976 11.024 29.068 52.040 27.226 124.605 19.096 18.158 28.234 12.435 21.769
Okt I 10.651 8.647 18.398 6.057 33.221 23.342 21.163 14.612 17.149 26.368 10.032 26.452 43.814 24.775 93.450 22.504 16.524 32.693 9.609 20.334
II 35.960 7.377 15.696 5.167 29.288 16.206 18.055 12.466 14.630 56.043 12.244 22.567 60.923 21.136 110.657 20.215 19.780 46.605 8.198 23.411
Nop I 13.043 7.161 15.236 28.419 50.530 22.882 17.525 12.100 14.201 39.788 8.886 57.991 101.336 41.700 83.213 15.813 49.266 58.072 7.958 30.771
II 11.869 6.516 13.864 12.307 26.625 15.369 36.000 43.769 12.923 36.518 8.087 48.822 121.834 21.985 68.311 17.598 63.986 72.795 7.241 29.749
Des I 35.986 5.930 12.617 47.648 21.922 20.852 56.805 14.846 46.863 61.257 55.006 29.988 125.862 55.003 63.024 16.422 23.440 49.243 6.590 42.185
II 36.282 21.611 46.443 32.263 73.270 87.922 20.334 25.929 28.764 90.022 16.113 37.620 67.284 38.096 77.127 32.513 61.925 51.202 10.337 44.425

Rerata 27.099 20.379 37.992 16.908 46.937 43.694 44.517 33.701 34.735 47.683 24.690 45.564 56.371 57.456 85.011 42.994 30.563 30.211 19.154 38.409
ANALISA HIDROLOGI

Penentuan Debit Andalan 90 % Berdasarkan Berdasarkan


FJ. Mock Basic Year

Debit (m3 /dt)


No. Tahun P (%) Tahun
asli urut
1 1996 27.099 85.011 5.00 2010
2 1997 20.379 57.456 10.00 2009
3 1998 37.992 56.371 15.00 2008
4 1999 16.908 47.683 20.00 2005
5 2000 46.937 46.937 25.00 2000
6 2001 43.694 45.564 30.00 2007
7 2002 44.517 44.517 35.00 2002
8 2003 33.701 43.694 40.00 2001
9 2004 34.735 42.994 45.00 2011
10 2005 47.683 37.992 50.00 1998
11 2006 24.690 34.735 55.00 2004
12 2007 45.564 33.701 60.00 2003
13 2008 56.371 30.563 65.00 2012
14 2009 57.456 30.211 70.00 2013
15 2010 85.011 27.099 75.00 1996
16 2011 42.994 24.690 80.00 2006
17 2012 30.563 20.379 85.00 1997
18 2013 30.211 19.154 90.00 2014
19 2014 19.154 16.908 95.00 1999
ANALISA HIDROLOGI (Erosi dan Sedimentasi)
Pembagian DAS pada Software AVSWAT
ANALISA HIDROLOGI (Erosi dan Sedimentasi)
ANALISA HIDROLOGI (Total Sedimen)

Sedimen Potensial
No Jenis Sedimen Metode
(ton/tahun)
Sedimen Melayang (Suspended
1 USLE 3,419,008.27
Load)
2 Sedimen Dasar (Bed Load) Eistein 952,320.97
Jumlah Sedimen Potensial 4,371,329.24 ton/tahun
11,976.244 ton/hari
BJ Tanah 1.45 ton/m3
Luas DAS 1,033.86 km2
Laju Sedimen Potensial 3,014,709.82 m3/tahun
2.92 mm/tahun
ANALISA HIDROLOGI

Perencanaan Elevasi Tampungan Sedimen (sediment level)

Usia Guna Volume Elevasi dasar Volume Volume


Waduk Sedimen waduk baru Tamp mati Tamp efektif
(tahun) (106 m 3) (106 m 3) (106 m 3)

10 32.26 46.75 27.64 586.53


20 63.93 52.86 64.72 549.45
30 95.37 56.14 93.47 520.71
40 126.65 59.21 126.67 487.51
50 157.83 60.69 145.01 469.17

Dari analisa transportasi sedimen didapatkan dasar waduk berada di elevasi 60.69 m,
yang selanjutnya dasar waduk baru ini dijadikan acuan untuk perletakan bangunan
pengambilan (intake)
ANALISA HIDROLOGI

Simulasi Tampungan Waduk


Elev. Top dam = 89.00 m
Elev. crest spillway (NWL, FSL) = 82.00 m
Vol.tamp.total (Vtot) = 614.18 juta m3
Sediment Level (SL) = 61.00 m
Diameter Head Race Tunnel (D) = 3.50 m
Kedalaman Aliran Tekan (1D) = 3.00 m
Minimum Operating Level (MOL, LWL) = 64.00 m
Vol. waduk pada MOL (Vmol, LWL) = 191.84 juta m3
Kedalaman Tampungan Aktif (Haktif) = 18.00 m
Vol. tamp. Tekan (V tekan) = 42.88 juta m3
Vol. tamp. Efektif (V eff) = 422.34 juta m3
Luas DAS (A) = 1033.80 km2
Outflow rerata Bendungan = 35.58 m3/dt
Daya Maksimum = 18.87 Mw
Daya Rerata = 15.63 Mw
ANALISA HIDROLOGI
Grafik Pola Operasi Waduk
85.00
Pengosongan Pengisian

83.00

81.00

79.00
Muka Air Waduk
77.00
Muka Air Tinggi
Elevasi (m)

75.00 Muka Air Rendah

73.00

71.00

69.00

67.00

65.00
I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Januari Pebruari Maret April

Periode
LOKASI TEST PIT
HASIL TEST PIT
LOKASI TEST PIT
MATERIAL

PEMILIHAN PARAMETER DESAIN


Data Terurut
No. Sumur Uji Permeability Angka Pori
Sumur Uji Permeability Angka Pori Peluang

Parameter desain material yang akan 1 TP1 3,06,E-07 1,048 TP2 1,020,E-07 1,161 4,76%
digunakan dalam perhitungan stabilitas 2 TP2 1,02,E-07 1,161 TP17 1,030,E-07 1,109 9,52%
menggunakan data hasil laboratorium tiap 3 TP3 1,97,E-07 1,153 TP15 1,270,E-07 1,124 14,29%

sumur uji (test pit) yang dilakukan pengambilan 4 TP4 3,06,E-07 1,086 TP7 1,580,E-07 1,068 19,05%
contoh tanahnya. Data hasil laboratorum sumur 5 TP5 2,52,E-07 1,046 TP13 1,610,E-07 1,094 23,81%
uji diurutkan parameter permeabilitas dan 6 TP6 3,13,E-07 1,111 TP14 1,670,E-07 1,108 28,57%
angka porinya dari yang terkecil sampai 7 TP7 1,58,E-07 1,068 TP3 1,970,E-07 1,153 33,33%
terbesar, selanjutnya dilakukan analisa secara 8 TP8 2,74,E-07 1,116 TP11 2,180,E-07 1,080 38,10%
statistik contoh hasil sumur uji yang memenuhi 9 TP9 2,77,E-07 1,077 TP10 2,240,E-07 1,120 42,86%
80% secara statistik sebagai parameter desain 10 TP10 2,24,E-07 1,120 TP16 2,340,E-07 1,135 47,62%
sebagai berikut : 11 TP11 2,18,E-07 1,080 TP19 2,410,E-07 1,084 52,38%
12 TP12 3,13,E-07 1,072 TP5 2,520,E-07 1,046 57,14%
13 TP13 1,61,E-07 1,094 TP20 2,620,E-07 1,156 61,90%
14 TP14 1,67,E-07 1,108 TP8 2,740,E-07 1,116 66,67%
15 TP15 1,27,E-07 1,124 TP9 2,770,E-07 1,077 71,43%
16 TP16 2,34,E-07 1,135 TP1 3,060,E-07 1,048 76,19%
17 TP17 1,03,E-07 1,109 TP4 3,060,E-07 1,086 80,95%
18 TP18 3,13,E-07 1,068 TP18 3,130,E-07 1,068 85,71%

19 TP19 2,41,E-07 1,084 TP12 3,130,E-07 1,072 90,48%


20 TP20 2,62,E-07 1,156 TP6 3,130,E-07 1,111 95,24%
MATERIAL
GRAIN SIZE ANALYSIS OF EMBANKMENT SPESIFICATION MATERIAL
( CORE, FILTER, ROCK, MATERIAL )
Project Bendungan Lambakan
R E M A R K S
Locat ion Dam Site
S a mp le N o.
Material Le g e n d
T o t a l

CORE Area Genangan 15 Test

Desain Core TP 4

FILTER Batas Filter

ROCK

0.105 0.25 0.42 0.85 2.00 4.76 9.52 19.1 38.1 63.5 88.9
100

90

80
PERCENTAGE PASSING (%)

70

60
Core Desain
50 BATAS GRADASI
FILTER
40

30

20

10

0
0,001 0.005 0,01 0.074 0,1 1 10 25.4 50.8 76.2 100 1000

PARTICLE SIZE (m m )
FINE COARSE
CLAY SILT SAND COBBLES BOULDERS
GRAVEL
KONDISI MATERIAL

DIKARENAKAN TIDAK DIKETEMUKANNYA MATERIAL BATUAN YANG


BERADA DALAM RADIUS 10 KM MAKA , MATERIAL PENYUSUN
BENDUNGAN DIAMBILKAN PADA LOKASI YANG TERDEKAT,
SEHINGGA MATERIAL PENYUSUN TUBUH BENDUNGAN BERUPA
TIMBUNAN TANAH HOMOGEN YANG DIAMBIL DARI TANAH
SETEMPAT, MATERIAL FILTER DIDATANGKAN DARI PALU ATAU LATI
PETANGIS DI TANAH GROGOT, RIP RAP MENGGUNAKAN BETON,
DENGAN KORAL YANG JUGA DIDATANGKAN DARI PALU ATAU LATI
PETANGIS.
PETA GENANGAN

Area Genangan

Ds Muara Lambakan

Area Genangan = 3695.32 Ha


Area Konstruksi = 215.95 Ha
Area Sabuk Hijau = 813.28 Ha
Lokasi Bendungan
LAYOUT BENDUNGAN
POTONGAN MELINTANG BENDUNGAN
TUBUH BENDUNGAN
RENCANA TEKNIS BENDUNGAN

 Muka Air Rendah (MAR) : + 67.00 m


 Muka Air Normal (MAN) : + 82.50 m, volume tampungan ± 633.89 juta m3, luas 3766,82 ha
 Muka Air Banjir (MAB)
Q1000 pada El. + 85.00, volume tampungan ± 716.15 juta m3, luas 4093.50 ha
QPMF pada El. + 87.96, volume tampungan ± 830.23 juta m3, luas 4510.43 ha
 Rencana elevasi puncak Bendungan Lambakan pada El. + 89.00 m.
 Tipe Bendungan = Urugan Tanah
 Tinggi bendungan = 70.00 m
 Panjang Bendungan = 986 m
 Lebar puncak bendungan = 12,00 m
 Kemiringan tubuh bendung:
Kemiringan Hulu = 1 : 4.0
Kemiringan Hilir = 1 : 3.0
 Perlindungan lereng bendungan
Hulu : berupa hamparan batu pelindung (rip-rap).
Hilir : berupa hamparan batu pelindung (rip-rap).
PERHITUNGAN KOEFISIEN GEMPA

Kapasitas tampungan total bendungan Lambakan adalah 614,18 juta m³, dengan tinggi bendungan 70,00
m, apabila terjadi banjir besar yang diakibatkan oleh runtuhnya bendungan atau debit yang dikeluarkan
melalui pelimpah, maka diperkirakan lebih dari 1000 jiwa harus dievakuasi. Sedangkan kerusakan yang
ditimbulkan akibat banjir tersebut diperhitungkan Aagak tinggi mengingat bagian hilir sampai ke muara
didominasi oleh pemukiman dan semak belukar.
PERHITUNGAN KOEFISIEN GEMPA

Kelas risiko Persyaratan tanpa Persyaratan diperkenankan ada kerusakan


dengan masa kerusakan tanpa keruntuhan
guna
T Metode T Metode
(thn) Analisis (tahun) Analisis
IV 100 – 200 Koef Gempa 10.000 Koef.gempa atau dinamik *
N=50-100 ad = 0,1 g (M DE)

III 50 – 100 Koef Gempa 5000 Koef. gempa atau dinamik *


N=50-100 ad =0,1 g (M DE)

II 50-100 ad Koef Gempa 3000 Koef. gempa atau dinamik *


N=50-100 = 0,1 g (MDE)

I Koef Gempa 1000 Koef. gempa atau dinamik *


50-100 ad
N=50-100 = 0,1 g (MDE)

Catatan :
1) Untuk bendungan besar dengan kondisi geologi setempat yang khusus, Peta Zona Gempa
dalam bab V tidak dapat digunakan, dan perlu dilakukan studi gempa tersendiri.
2) Analisis dinamik dapat dilakukan dengan analisis ragam sambutan gempa atau sejarah
waktu percepatan gempa.
*) Penjelasan lebih terperinci periksa tabel 17.
Sumber : Pedoman analisis Stabilitas Bendungan Tipe Urugan Akibat beban Gempa (Pd.T-14-2004-A) hal. 13

Kriteria beban gampa untuk Bendungan Lambakan berdasarkan Tabel di atas untuk
persyaratan tanpa kerusakan menggunakan koefisien gempa dengan kala ulang (T)
100 tahun untuk ad ≥ 0,1 g (Gempa OBE). Untuk persyaratan diperkenan ada
kerusakan tanpa keruntuhan (Gempa MDE) menggunakan analisa koefisien gempa
dengan kala ulang (T) 5000 tahun
PERHITUNGAN KOEFISIEN GEMPA

Tabel Perhitungan Koefisien Gempa Berdasarkan Peta Gempa 2004

Periode ulang ac ad
No. Ko Kh Kv Keterangan
T (Tahun) (g) (g)
1 100 0.227 0.075 0.075 0.05 0.03 OBE
2 500 0.289 0.095 0.095 0.07 0.04
3 1000 0.313 0.103 0.103 0.07 0.04
4 5000 0.364 0.12 0.12 0.08 0.05 MDE
5 10000 0.385 0.127 0.127 0.09 0.05

Tabel Perhitungan Koefisien Gempa Berdasarkan Peta Gempa 2010

Periode ulang ac ad
No. Ko Kh Kv Keterangan
T (Tahun)
(g) (g)
1 100 0.034 0.037 0.037 0.03 0.02 OBE
2 500 0.097 0.107 0.107 0.08 0.05
3 1000 0.146 0.161 0.161 0.11 0.07
4 5000 0.218 0.24 0.24 0.17 0.1 MDE
5 10000 0.344 0.378 0.378 0.27 0.16
TINGGI JAGAAN BENDUNGAN
Tabel Hasil perhitungan tinggi jagaan

Kondisi Normal (H1)

H1 = ¾Hw + Hs + Hr + He + Hu

= ¾ (0,916) + 0,008 + 0,793 + 0,19 + 1,00

= 2,69 m

Elevasi muka air NWL = El. 84,69

Kondisi banjir Q1000th (H2) Kondisi QPMF (H3)

H2 = ¾Hw + Hs + Hr + Hu H3 = 0,750

= ¾ (0,916) + 0,008 + 0,660 + 0,50 Elevasi muka air PMF = El. 87,37

= 1,76 m Elevasi Puncak bendungan = El. 87,37 + 0,75

Elevasi muka air Q1000 th = El. 87,31 = El. 88,12 m


STABILITAS

PARAMETER DESAIN

Parameter desain yang digunakan dalam analisa stabilitas untuk setiap kondisi yang ditinjau dapat
dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel Parameter Desain untuk Analisis Stabilitas Lereng

No
Zona γ Dry γ Sat γ Wet C C' ф ф' K E
μ
3 3 3 2 2 o o
gr/cm gr/cm gr/cm Kg/cm Kg/cm (cm/dt) kg/cm2
1 Inti Kedap (1) 1,28 1,80 1,75 0,29 0,30 16,28 17,87 3,06,E-07 100,00 0,29
2 Filter (2) 1,51 1,99 1,74 0,00 0,00 30,00 - 2,85,E-03 1500,00 0,29
3 Riprap Beton (3) 2,40 1,99 1,61 0,00 - 45,00 - 1,00,E-02 3200,00 0,28
4 Pondasi 2,27 1,99 1,61 0,18 - 39,56 - 3,50,E-05 8545,00 0,28

Sumber : Hasil Perhitungan


STABILITAS

KONDISI MUKA AIR NORMAL

STABILITAS LERENG HULU

STABILITAS LERENG HILIR


STABILITAS

KONDISI SURUT CEPAT MAN - MAR

STABILITAS LERENG HULU

STABILITAS LERENG HILIR


PERHITUNGAN STABILITAS LERENG

Tanpa Dengan Gempa FK Syarat


Kondisi Gempa Koef. FK Tanpa Dengan
Gempa Gempa Gempa
After Construction hulu 1,723 0,010 1,234 1,30 1,20 Tabel Hasil Analisa stabilitas Statis
hilir 1,843 0,010 1,623 1,30 1,20 Bendungan Lambakan (gempa
Flood Water Level hulu 1,954 - - 1,30 -
hilir 1,967 - - 1,30 - desain 100 tahun OBE)
Normal Water Level hulu 1,612 0,020 1,415 1,50 1,20
hilir 1,632 0,020 1,523 1,50 1,20
Rapid drawdown hulu 1,510 0,010 1,325 1,30 1,10
(NWL --> LWL) hilir 1,631 0,010 1,433 1,30 1,10
Rapid drawdown hulu 1,533 - - 1,30 -
(HWL --> LWL) hilir 1,645 - - 1,30 -

Tanpa Dengan Gempa FK Syarat


Kondisi Gempa Koef. FK Tanpa Dengan
Gempa Gempa Gempa
After Construction hulu 1,723 0,043 1,215 1,30 1,00
hilir 1,843 0,043 1,244 1,30 1,00 Tabel Hasil Analisa stabilitas Statis
Flood Water Level hulu 1,954 - - 1,30 -
Bendungan Lambakan (gempa
hilir 1,967 - - 1,30 -
Normal Water Level hulu 1,612 0,146 1,213 1,50 1,00 desain 5000 tahun MDE)
hilir 1,632 0,146 1,254 1,50 1,00
Rapid drawdown hulu 1,510 0,043 1,219 1,30 1,00
(NWL --> LWL) hilir 1,631 0,043 1,274 1,30 1,00
Rapid drawdown hulu 1,533 - - 1,30 -
(HWL --> LWL) hilir 1,645 - - 1,30 -
PERHITUNGAN REMBESAN

Kapasitas Aliran Filtrasi Lapisan Kedap Air


16
Qf  x 5,44  10 9  2,72  10 8  64,80  125,78
8
=5,11 x 10 -5 m3/detik
=4,42 m3/hari.
Syarat besarnya aliran filtrasi :
Qf <1 % dari inflow tahunan rata-rata = 1.209.600 m3/hari
<12.096,00 m3/hari
Qf <0,01 % dari kapasitas tampungan waduk = 633,98 x 106 m3
<63.398 m3/hari
Qf =18,07 m3/hari. (ok)

Kecepatan Kritis yang Diijinkan


2,28
i
12,41

i = 0,184
2,687  1
ic 
1  1,068

ic = 0,816
ic/i = 4,438 > 4 (ok)
PENIMBUNAN EKSTRA

Besarnya penurunan ini ( H) dihitung dengan rumus :

1
H  . .H 2 .T
2E
diketahui :
H = 73,5 m
mv = 4,95 x 10-4 m2/ton
  = 1,76 ton/m2
E = 1/(4,95 x 10-4)
= 2.020,202 ton/m2

1
H  .1,76.95,02.0,3
2.020,202

 H = 0,707 m

Perkiraan penurunan maksimum pada bendungan urugan dengan tinggi > 13 m


dapat diperkirakan berdasarkan persamaan (Hydraulic structures, Novac) :

 ec  0,035(73,5  13)

ec = 0,035 (73,5-13)


= 2,12 m
Untuk itu direncanakan extra timbunan sebesar 2,50 m
PENIMBUNAN EKSTRA

Perhitungan deformasi/penurunan yang terjadi pada tubuh bendungan


Lambakan dilakukan dengan menggunakan analisa elemen hingga (finite elemen)
menggunakan modul Sigma/W pada perangkat lunak GeoStudio 2012 dengan
hasil penurunan maksimal terjadi pada arah Y sebesar 1,97 meter dan arah X
sebesar 0,6 pada titik tinjau puncak bendungan. Berikut adalah gambar hasil
analisa perangkat lunak GeoStudio 2012

Berdasarkan hasil perhitungan


tersebut direncanakan penimbunan
ekstra sebesar 2,5 m
RENCANA TEKNIS PELIMPAH

• Bangunan Pelimpah, Ambang pelimpah sesuai hasil detail desain terletak pada Elevasi + 87,00 m , sedangkan
pada review desain ini ambang pelimpah diturunkan 4.5 m menjadi + 82.50 dengan pertimbangan kapasitas inflow
yang ada dalam satu tahun hanya berkisar pada angka 600 juta m3, sehingga elevasi mercu pelimpah disesuaikan
dengan hal tersebut. Dari hasil perbandingan alternatif lebar pelimpah, alternatif pelimpah yang terpilih adalah
lebar 80,00 m, dengan tipe pelimpah samping.
RENCANA TEKNIS PELIMPAH

Hasil Penelusuran Banjir Di Atas Pelimpah

Elevasi Elevasi Tinggi


No. Kala Lebar Q inflow Q outflow H maks Reduksi puncak muka air puncak jagaan
ulang pelimpah maks maks banjir banjir bendungan
banjir FWL TDL Hf = TDL-FWL
(m) ( m3/det ) ( m3/det ) (m) ( m3/det ) (%) (m) (m) (m)

1 Q 2 th 80.00 770.488 147.695 1.039 622.79 80.83% 83.54 89.00 5.461


2 Q 10 th 80.00 1171.679 250.503 1.452 921.18 78.62% 83.95 89.00 5.048
3 Q 25 th 80.00 1338.484 298.236 1.620 1040.25 77.72% 84.12 89.00 4.880
4 Q 50 th 80.00 1419.642 321.368 1.699 1098.27 77.36% 84.20 89.00 4.801
5 Q 100 th 80.00 1531.200 355.023 1.808 1176.18 76.81% 84.31 89.00 4.692
6 Q 200 th 80.00 1658.770 394.252 1.930 1264.52 76.23% 84.43 89.00 4.570
7 Q 1000 th 80.00 2266.127 596.367 2.497 1669.76 73.68% 85.00 89.00 4.003
8 Q PMF 80.00 6087.535 2142.544 5.457 3944.99 64.80% 87.96 89.00 1.043

Sumber : Hasil perhitungan


RENCANA TEKNIS PELIMPAH

Data Teknis Pelimpah


Tipe : Pelimpah Samping
Bentuk puncak : Tipe Ogee
Lebar : 80,00 m
El. Ambang : 82,50 m
Q outflow (1000 th) : 596,37 m3/dt
Q outflow (PMF) : 2142,54 m3/dt
Tinggi air di atas ambang (Q1000 th) : 2,50 m
Tinggi air di atas ambang (QPMF) : 5,46 m

Saluran samping
Bentuk : Segi empat
Kemiringan dasar saluran : 1 : 40
Lebar dasar saluran hulu : 20 m
Lebar dasar saluran hilir : 25 m
Elevasi dasar saluran hulu : 70,50
Elevasi dasar saluran hilir : 67,00
Panjang saluran : 80,00 m
RENCANA TEKNIS PELIMPAH

Saluran transisi
Bentuk : Segi empat
Lebar saluran : 25 ke 17 m
Kemiringan dasar saluran : 1 : 100
Panjang saluran : 38.50 m
Elevasi dinding transisi : 89.00

Saluran peluncur
Bentuk : Sal tertutup lingkaran
Kemiringan dasar saluran : 1 : 2.5
Diameter : 12 m
Elevasi dasar saluran hulu : 68.75
Elevasi dasar saluran ujung hilir : 30.47
Panjang saluran : 109.90 m

Peredam energi
Tipe : Flip Bucket dan Plunge Pool
Panjang lantai peredaman : 75 m
Elevasi dasar saluran : 18.00
Elevasi dinding : 38,00
RENCANA TEKNIS PENGELAK

Perencanaan Debit Desain Bangunan Pengelak


RENCANA TEKNIS PENGELAK

Tipe : Tapal Kuda


Diameter : 10.00 m
Elevasi Inlet : 38.00
Elevasi Outlet : 36.00
Panjang terowong : 476.30 m
Kemiringan : 0,0027
Debit inflow 50 th : 1419.64 m3/dt
Debit outflow : 696.42 m3/dt
Elevasi banjir : 50.01 m
Elevasi Puncak Coffer Dam : 52.00 m
DENAH PENGELAK
PROFIL TEROWONGAN PENGELAK
PROFIL TEROWONGAN PENGELAK
RENCANA TEKNIS PENGAMBILAN

Tipe bangunan pengambilan pada Bendungan Lambaan direncanakan berupa bangunan sadap
menara tegak. Bangunan pengambilan ini terdiri dari bangunan sadap berupa pintu slide steel
gate, shaft tegak yang tersambung dengan terowongan pengelak.

Saluran pembawa memanfaatkan terowongan pengelak yang ada dan akan dilengkapi dengan
steel conduit dengan diameter 3.5 m sepanjang 565 m. Semua bangunan yang disebutkan
diatas terletak pada tebing sebelah kiri.

Bangunan pengambilan/menara tegak diletakkan melintang dan tegak lurus terhadap


alinyemen terowongan pengelak. Pintu pengambilan yang ambangnya terletak pada El. 61.00
m. Lubang pengambilan ini memiliki dimensi lebar 6 m dan tinggi 3 m.
RENCANA TEKNIS PENGAMBILAN

• Bangunan Sadap
Bangunan sadap menara tegak terbuat dari beton bertulang yang dilengkapi dengan
saringan jeruji (fixed trash rack) dengan tinggi tegaknya sekitar 57 m dari bawah
terowongan pengelak sampai ke rumah pintu. Saringan jeruji yang akan digunakan
berbentuk persegi panjang dengan dimensi lebar 7 m dan tinggi 5 m.
• Shaft Tegak
Shaft tegak difungsikan untuk menyalurkan air dari ambang pengambilan ke
terowongan.Shaft tegak ini berbentuk kotak, dengan lebar bagian dalam 7.00 m.
Pertemuan antara shaft tegak dengan terowongan pengelak ini diselubungi dengan
penyumbat beton sekunder.
• Terowongan Pembawa
Terowongan pengelak yang ada dimanfaatkan sebagai terowongan pembawa aliran,
maka dilakukan penyumbatan (plugging) di bagian hulu dan bagian akhir
terowongan. Penyumbat beton ini berjarak 147.95 m dari as bendungan dengan
panjang 15.00 m. Pada bagian akhir juga dipasang penyumbat beton sepanjang
25.00 m digunakan sebagai pembentuk transisi dari saluran pembawa pada
terowongan dengan diameter 10.00 m ke pipa baja berdiameter 3.5.
Tipe : Intake Menara

Debit Pengambilan : 38 m3/dt

Pengambilan :
Elevasi ambang : EL. 61.00 m
Dimensi fasilitas pengambilan : 2.5 m tinggi
7.0 m lebar
Saluran Pembawa : Pipa Baja Dia 3.5 m

Fasilitas Pengeluaran:
Katup Pengatur : Hollow Jet valve
Diameter : 3.50 m
Elevasi as titik tengah : EL. 32.50m
Tinggi Muka Air di Waduk
Muka Air Normal : EL. 82.50 m
Muka Air Rendah : EL. 64.00 m
Jumlah Pintu n= 1 unit
Diameter pintu D = 3.50 m Hollow jet DN 3500
Kehilangan energi x= 5%
Prosentase bukaan pintu P = 100%
0.864
Koefisien debit Cd = 0.013 P = Cd = 0.69
Luas bukaan pintu A* = 9.62 m2
1/2
Rumus kecepatan aliran di pintu V = { 2 g Heff } 22.70
Rumus debit pengaliran di pintu Q = Cd. A . V 151.79
Elevasi dasar intake, Elev.Int = 61.00 m
Elevasi dasar outlet, Elev.Out = 31.00 m
Total kehilangan energi = 3.73 m

EMAW Inflow Volume Volume Interval Tinggi air Tinggi air Kehilangan Heff Kecepatan Debit Waktu Waktu Kecepatan Bukaan
konstan Inflow pada volume rata-2 rata-2 energi aliran Outflow Outflow Outflow surut pintu
konstan EMAW i EMAW (i+1 - i) dari elev.inlet dari CL elev.out di pintu
3 3 3 3 3
(m) ( m /det ) (m ) (m ) (m ) (m) (m) (m) (m) ( m/det ) ( m /det ) ( jam ) ( hari ) ( m/jam ) (%)

82.5 12.00 - 633,889,443.8


79.5 12.00 5,552,392.4 542,456,994.4 91,432,449.4 20.0 48.3 3.7 44.5 29.6 197.6 128.53 5.36 0.02 100.00%
76.5 12.00 5,761,038.5 456,393,151.1 86,063,843.3 17.0 45.3 3.7 41.5 28.5 190.8 133.36 5.56 0.02 100.00%
73.5 12.00 5,417,601.5 379,170,333.4 77,222,817.7 14.0 42.3 3.7 38.5 27.5 183.8 125.41 5.23 0.02 100.00%
70.5 12.00 5,017,327.0 310,788,541.3 68,381,792.1 11.0 39.3 3.7 35.5 26.4 176.5 116.14 4.84 0.03 100.00%
67.5 12.00 4,424,049.9 253,541,472.1 57,247,069.2 8.0 36.3 3.7 32.5 25.3 168.9 102.41 4.27 0.03 100.00%
64.5 12.00 4,282,618.8 200,538,964.1 53,002,508.0 5.0 33.3 3.7 29.5 24.1 160.9 99.13 4.13 0.03 100.00%
61.5 12.00 3,713,487.6 157,624,538.9 42,914,425.2 2.0 30.3 3.7 26.5 22.8 152.5 85.96 3.58 0.03 100.00%

3
Outflow maksimum 197.6 m /det
3
Vol.Inflow 34,168,515.7 m Kebutuhan waktu untuk pengosongan waduk 32.96 hari

Keterangan :
Normal Water Level NWL = 82.5 m Kecepatan surut rata-rata = 0.0271 m/jam
Elevasi dasar intake Elev.Int = 61.0 m
C. Saluran Transisi
Panjang Saluran : 30,00 m
BENDUNGAN UTAMA
Lebar Saluran Transisi : hulu = 25,00 m
EL. Puncak Bendungan : + 89,00 hilir = 17,00 m
Tinggi Bendungan : 59,00 m Elevasi Dasar Saluran Transisi : hulu = +68,50 m
(dari dasar sungai + 30.00) hilir = +67,75 m
Lebar puncak : 12,00 m Kemiringan dasar Saluran : 0,025
Panjang Bendungan : 932,00 m
D. Saluran Peluncur dan Terowong
Kemiringan : Hulu = 1,300
Hilir = 1,300
Penghubung
Panjang Saluran Peluncur :
115,99 m
PELIMPAH DAN BANGUNAN PELENGKAPNYA Panjang Terowongan :
343,18 m
Lebar Saluran Hulu :
17,00 m
A. Pelimpah Lebar Saluran Hilir :
12,00 m
Elevasi Dasar Peluncur :
hulu = + 68,75 m
Tipe pelimpah : Side Channel
hilir = + 30,47 m
Tipe ambang : Ogee
Elevasi Dasar Terowongan : hulu = + 30,47 m
Debit banjir rencana : QPMF (2164,79 m3/det)
hilir = + 29,50 m
Elevasi puncak ambang : + 82,50
Kemiringan dasar Peluncur : 0,328
Tinggi ambang : 3,00 m
Kemiringan dasar Terowongan : 0,0028
Lebar ambang : 80,00 m
E. Peredam Energi
B. Saluran Samping (Side Channel)
Panjang saluran samping :80,00 m Tipe peredam energi : Flip Bucket
Lebar saluran Samping :hulu = 20,00 m Panjang peredam energi : 25,00 m
hilir = 25,00 m Lebar peredam energi : 12,00 m
Elevasi dasar saluran Samping :hulu = 70,50 m Panjang Kolam Peredam : 75,50 m
hilir = 68,50 m
Kemiringan dasar Saluran :0,025
PEMODELAN BANGUNAN

Model bangunan mengacu pada:


• Gambar situasi Bendungan Lambakan
• Gambar denah dan potongan bangunan pelimpah dan fasilitasnya
Dari acuan diketahui:
 Tipe pelimpah Bendungan Lambakan adalah pelimpah samping
 Elevasi mercu pelimpah + 82,50 m
 Lebar pelimpah 80,00 m

PARAMETER PENGUJIAN
FOKUS PENGUJIAN
• Debit yang mengalir pada bangunan
Fokus dari pengujian model fisik hidrolika • Kedalaman aliran
bangunan pelimpah samping Bendungan • Pola aliran (arah dan kecepatan aliran)
Lambakan adalah: perilaku hidrolika aliran di • Tekanan air
pelimpah, saluran samping, saluran transisi, • Peredaman energi
saluran peluncur, peredam energi, dan saluran • Kondisi aliran di saluran hilir peredam energi
hilir peredam energi. • Pola gerusan
Prototipe Model
Deskripsi
(m) (cm)
1. Bendungan Utama
Tinggi
Lebar puncak 12,00 15,00
SKALA MODEL
2. Pelimpah
Tinggi ambang pelimpah 3,00 3,75
1 : 80 Lebar pelimpah 80,00 100,00
3. Saluran Samping
Lebar saluran hulu 20,00 25,00
Lebar saluran hilir 25,00 31,25
4. Saluran Transisi
Panjang saluran 30,00 37,50
Lebar saluran hulu 25,00 31,25
Lebar saluran hilir 17,00 21,25
5. Saluran Peluncur
Panjang saluran 499,17 623,96
Lebar saluran hulu 17,00 21,25
Lebar saluran hilir 12,00 15,00
6. Peredam Energi
Panjang saluran 25,00 31,25
Lebar saluran 16,00 20,00
Prototipe Model
Deskripsi
(m) (cm)
1. Bendungan Utama
Tinggi
Lebar puncak 12,00 15,00
SKALA MODEL
2. Pelimpah
Tinggi ambang pelimpah 3,00 3,75
1 : 80 Lebar pelimpah 80,00 100,00
3. Saluran Samping
Lebar saluran hulu 20,00 25,00
Lebar saluran hilir 25,00 31,25
4. Saluran Transisi
Panjang saluran 30,00 37,50
Lebar saluran hulu 25,00 31,25
Lebar saluran hilir 17,00 21,25
5. Saluran Peluncur
Panjang saluran 499,17 623,96
Lebar saluran hulu 17,00 21,25
Lebar saluran hilir 12,00 15,00
6. Peredam Energi
Panjang saluran 25,00 31,25
Lebar saluran 16,00 20,00
DOKUMENTASI MODEL SERI III (FINAL DESIGN)

Foto 5.85 Modifikasi Peredam Energi model Seri Foto 5.86 Pelebaran Saluran Pengarah Hilir
III (Final Design) model Seri III (Final Design)
Dokumentasi Hasil Pengujian Pelimpah Model Seri III (Final Design)

Foto 5.87 Aliran Pada Model Pelimpah Seri Foto 5.88 Aliran Pada Model Pelimpah Seri Foto 5.89 Aliran Pada Model Pelimpah Seri Foto 5.90 Aliran Pada Model Pelimpah Seri
III (Final Design) (Q2th) III (Final Design) (Q10th) III (Final Design) (Q25th) III (Final Design) (Q50th)

Foto 5.91 Aliran Pada Model Pelimpah Seri Foto 5.92 Aliran Pada Model Pelimpah Seri Foto 5.93 Aliran Pada Model Pelimpah Seri Foto 5.94 Aliran Pada Model Pelimpah Seri
III (Final Design) (Q100th) III (Final Design) (Q200th) III (Final Design) (Q1000th) III (Final Design) (QPMF)
Dokumentasi Hasil Pengujian Saluran Samping Model Seri III (Final Design)

Foto 5.95 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.96 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.97 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.98 Aliran Pada Model Saluran
Samping Seri III (Final Design) (Q2th) Samping Seri III (Final Design) (Q10th) Samping Seri III (Final Design) (Q25th) Samping Seri III (Final Design) (Q50th)

Foto 5.99 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.100 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.101 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.102 Aliran Pada Model Saluran
Samping Seri III (Final Design) (Q100th) Samping Seri III (Final Design) (Q200th) Samping Seri III (Final Design) (Q1000th) Samping Seri III (Final Design) (QPMF)
Dokumentasi Hasil Pengujian Saluran Transisi Model Seri III (Final Design)

Foto 5.103 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.104 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.105 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.106 Aliran Pada Model Saluran
Transisi Seri III (Final Design) (Q2th) Transisi Seri III (Final Design) (Q10th) Transisi Seri III (Final Design) (Q25th) Transisi Seri III (Final Design) (Q50th)

Foto 5.107 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.108 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.109 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.110 Aliran Pada Model Saluran
Transisi Seri III (Final Design) (Q100th) Transisi Seri III (Final Design) (Q200th) Transisi Seri III (Final Design) (Q1000th) Transisi Seri III (Final Design) (QPMF)
Dokumentasi Hasil Pengujian Terowong Model Seri III (Final Design)

Foto 5.111 Aliran Pada Model Terowong Foto 5.112 Aliran Pada Model Terowong Foto 5.113 Aliran Pada Model Terowong Foto 5.114 Aliran Pada Model Terowong
Seri III (Final Design) (Q2th) Seri III (Final Design) (Q10th) Seri III (Final Design) (Q25th) Seri III (Final Design) (Q50th)

Foto 5.115 Aliran Pada Model Terowong Foto 5.116 Aliran Pada Model Terowong Foto 5.117 Aliran Pada Model Terowong Foto 5.118 Aliran Pada Model Terowong
Seri III (Final Design) (Q100th) Seri III (Final Design) (Q200th) Seri III (Final Design) (Q1000th) Seri III (Final Design) (QPMF)
Dokumentasi Hasil Pengujian Peredam Energi Model Seri III (Final Design)

Foto 5.119 Aliran Pada Model Peredam Foto 5.120 Aliran Pada Model Peredam Foto 5.121 Aliran Pada Model Peredam Foto 5.122 Aliran Pada Model Peredam
Energi Seri III (Final Design) (Q2th) Energi Seri III (Final Design) (Q10th) Energi Seri III (Final Design) (Q25th) Energi Seri III (Final Design) (Q50th)

Foto 5.123 Aliran Pada Model Peredam Foto 5.124 Aliran Pada Model Peredam Foto 5.125 Aliran Pada Model Peredam Foto 5.126 Aliran Pada Model Peredam
Energi Seri III (Final Design) (Q100th) Energi Seri III (Final Design) (Q200th) Energi Seri III (Final Design) (Q1000th) Energi Seri III (Final Design) (QPMF)
Dokumentasi Hasil Pengujian Saluran Pengarah Hilir Model Seri III (Final Design)

Foto 5.127 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.128 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.129 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.130 Aliran Pada Model Saluran
Pengarah Hilir Seri III (Final Design) (Q2th) Pengarah Hilir Seri III (Final Design) (Q10th) Pengarah Hilir Seri III (Final Design) (Q25th) Pengarah Hilir Seri III (Final Design) (Q50th)

Foto 5.131 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.132 Aliran Pada Model Saluran Foto 5.133 Aliran Pada Model Saluran Pengarah Foto 5.134 Aliran Pada Model Saluran Pengarah
Pengarah Hilir Seri III (Final Design) (Q100th) Pengarah Hilir Seri III (Final Design) (Q200th) Hilir Seri III (Final Design) (Q1000th) Hilir Seri III (Final Design) (QPMF)
Dokumentasi Hasil Pola Gerusan Pada Saluran Pengarah Hilir Model Seri III (Final Design)

Foto 5.135 Pola Gerusan Pada Model Saluran Pengarah


Foto 5.136 Pola Gerusan Pada Model Saluran Pengarah Foto 5.137 Pola Gerusan Pada Model Saluran Pengarah Foto 5.138 Pola Gerusan Pada Model Saluran Pengarah
Hilir (Sect. 29 – 30) Seri III (Final Design) (Q2th)
Hilir (Sect. 29 – 30) Seri III (Final Design) (Q10th) Hilir (Sect. 29 – 30) Seri III (Final Design) (Q25th) Hilir (Sect. 29 – 30) Seri III (Final Design) (Q50th)

Foto 5.139 Pola Gerusan Pada Model Saluran Pengarah Foto 5.140 Pola Gerusan Pada Model Saluran Pengarah Foto 5.141 Pola Gerusan Pada Model Saluran Pengarah
Hilir (Sect. 29 – 30) Seri III (Final Design) (Q100th) Hilir (Sect. 29 – 30) Seri III (Final Design) (Q200th) Hilir (Sect. 29 – 30) Seri III (Final Design) (Q1000th)
1. Untuk meratakan aliran pada pelimpah, maka radius dinding pelimpah sebelah kiri
diperbesar, dari yang awalnya R = 5,00 m diperbesar menjadi R = 10,00 m. (lihat
detail I gambar 6.3).
2. Untuk memberikan ruang yang cukup dalam mengurangi pulsating wave di saluran
2𝐻
samping dan agar supaya rasio faktor ketenggelaman antara 3
dengan hT

meningkat sehingga aliran tenggelam tidak sampai terjadi maka dinding saluran
samping dibuat kemiringan sebesar 1:0,7 dimulai dari elevasi +78,00. (lihat
potongan B-B dan detail II gambar 6.3).
3. Untuk mengurangi kecepatan aliran, radius Flip Bucket diperkecil dari R = 22 m
menjadi R = 12 m. (lihat detail I gambar 6.4)
Gambar 6.3. Usulan Perubahan Radius Dinding
Pengarah Pelimpah Sebelah Kiri dan Dinding Saluran
Samping
Usulan Perubahan Radius Flip Bucket, Kemiringan Hilir
Plunge Pool, Pematah Aliran dan Rip rap
Usulan Pelebaran Dasar Sungai Mulai
Pertemuan Saluran Pengarah Hilir dengan
Sungai Sepanjang 590 m ke Hilir
Sesuai dengan hasil uji model fisik final design melalui pengamatan, pengukuran, dan
analisa perilaku hidrolik aliran pada sistem bangunan pelimpah samping bendungan
Lambakan adalah sebagai berikut :
1. Saluran pengarah mampu mencegah timbulnya turbulensi aliran dan kavitasi pada
pelimpah karena kecepatan alirannya < 4 m/dt dan Froude-nya ≤ 0,4.
2. Kapasitas pelimpah mampu mengalirkan debit sampai dengan QPMF dengan tinggi
jagaan pada dinding pelimpah 2,22 m, sedangkan pada daerah genangan masih
terdapat tinggi jagaan 1,14 m dari puncak bendungan (syarat minimal tinggi
jagaan 0,75 m sehingga jauh dari bahaya over topping).
3. Saluran samping mampu menimbulkan pengempangan yang baik untuk debit Q2th
sampai QPMF sehingga aliran dalam kondisi subkritis sampai saluran transisi.
4. Aliran dalam terowong penghubung dalam kondisi aliran bebas, hal ini terlihat di
ujung pengeluaran luas penampang basah berada pada batas persyaratan, yaitu
tidak melebihi ¾ diameter terowong.
5. Fungsi peredam energi mampu mengendalikan aliran sampai dengan QPMF. Dalam
hal ini mampu menciptakan kondisi aliran subkritis pada saluran pengarah hilir.
6. Pola gerusan yang terjadi untuk Q100th, gerusan maksimum 2,96 m dan untuk Q1000
sebesar 4,28 m, terjadi di section 29 – 30 (40 m di hilir peredam energi).
7. Dengan memperlebar dasar sungai dari 30 m menjadi 50 m, sampai dengan
pengaliran Q1000th tidak menyebabkan aliran masuk ke saluran PLTA dan pada saat
QPMF elevasi muka air maksimum mencapai tepat pada elevasi dinding rencana
(+38,00).
Memperhatikan hasil pengukuran gerusan pada hilir peredam energi model Seri III
(Final Design) untuk Q100th = 2,96 m, maka diusulkan saran perencanaan pelindung
dasar saluran berupa rip rap pada hilir peredam energi sebagai berikut :
Data pengukuran Q100th
• Kecepatan pada hilir peredam (V) = 3,2 m/dt = 10,5 ft/dt
• Kedalaman aliran (h) = 2,91 m = 9,603 ft
Ukuran dan berat batu untuk material rip rap batu pelindung berdiameter 0,4 m atau
diperlukan berat batu lindung 50 kg dengan panjang lindungan dasar (rip rap) 32,50 m

Anda mungkin juga menyukai