A. Debit banjir apa masih bisa dikalibrasi atau tidak? (apakah Debit Banjir di Jambu Aye dapat dikalibrasi
dengan Debit Bendung Langkahan). Apabila tidak dapat perlu diberi alasan dalam laporannya.
Jawab:
Kalibrasi parameter model biasanya dilakukan melalui Rekonstitusi Hidrograf Simulasi dan Pengamatan
bilamana ada Pos Duga Air. Validasi atau evaluasi hasil perhitungan PMF dilakukan dengan
membandingkannya dengan waduk di lokasi lain di Indonesia (lengkung Creager).
B. Dalam menggunakan data curah hujan dari analisis litbang SDA menggunakan stasion Burnitelong,
Lampahan, Takengon dan Lukup. Sedangkan dalam studi yang lama 2013 stasion yang digunakan
Takengon dan Bidin (laporan pak Mamok). Sedangkan studi lainya dilakukan dengan menggunakan
stasion Cot Girek ,Lampahan, Bidin, dan Takengon. Agar dipertimbangkan dalam analisis.(lihat Hal III-
20 ).
C. Dalam penentuan lebar spillway waktu simulasi masih ada koreksi analisis yang dilakukan Puslitbang
SDA dengan menggunakan B = 56m (Hal V-12) sedangkan berdasarkan desain lama B=90m. Dengan
tambahan debit banjir yang di analisis oleh puslidbang SDA berapa lebar spillway yang efektif dengan
kondisi elevasi mercu spillway +61m, diupayakan mercu pelimpah tetap +61m, elevasi puncak
bendungan dibuat variasi (dibuat grafik H dan B) maksimum sampai +70m.
Jawab:
72
70
68
66
64
62
60
0 2 4 6 8 10 12 14
Lebar Spillway (M)
D. Debit Andalan
Hasil analisis puslitbang SDA terjadi penurunan debit rata –rata dari 327,35 m 3/detik menjadi
51,50m3/det (lihat IV- 24 ).
Jawab:
Debit sebesar 327,35 m3/s menurut laporan sebelumnya bukan merupakan debit rata-rata melainkan
debit yang diperlukan untuk menghasilkan listrik 110 MW, sedangkan debit andalan 95% menurut
laporan lama adalah sebesar 110,55 m3/s. Studi ini di rencana waduk Jambo Aye (luas DAS 3950 km2)
menghasilkan debit andalan 95% sebesar 51, 5 m3/s yang dapat digunakan dalam perencanaan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan. Berdasarkan data di PDA Lhok Nibong (luas DAS=4419 km2) debit
andalan 95% adalah sebesar 68,9 m3/s yang letaknya dihilir bendungan.
E. Erosi lahan
Volume sedimen 50 tahun = 151.087.856 ton dengan berat jenis sedimen 2,6 Ton/m3, untuk
memperoleh volume biasanya digunakan berat volume. Untuk tanah lempungan berat volume antara
1,5 – 1,6 ton/m3( Hal VI -7).
Jawab:
Kesalahan input, perhitungan telah dikoreksi, tidak akan mempengaruhi perhitungan banjir dan
ketersediaan air.
F. Perlu analisis alokasi tampungan waduk seperti tampungan mati, tampungan total, tampungan efektif
dan non-aktif .
Jawab:
Untuk tampungan, akibat perubahan perhitungan volume sedimen sedang dihitung dahulu