Anda di halaman 1dari 11

PROSEDUR SEKARANG TENTANG PEMELIHARAAN RUTIN DAN BERKALA

Pemeliharaan Jaringan Irigasi Glapan dibagi menjadi tiga kategori yaitu :


 Pemeliharaan Rutin
 Pemeliharaan Berkala
 Pemeliharaan Darurat
Prosedur untuk pemeliharaan rutin dan berkala dapat diuraikan sebagai berikut :
6.1.1. Inspeksi Pemeliharaan
Pihak yang bertanggung jawab dalam inspeksi rutin kondisi jaringan irigasi adalah Dinas PSDA
Satker Tuntang yang diawasi oleh Balai PSDA Jragung Tuntang. Dinas PSDA Satker Tuntang
akan mengisi Blanko Inspeksi 01-P setiap bulan, yang berisi catatan masalah-masalah baru yang
dijumpainya dalam inspeksinya setiap hari serta akan menerima laporan-laporan mengenai
masalah-masalah pemeliharaan dari para Petugas Penjaga Pintu Air (PPA) dan Penjaga Pintu
Bendung (PPB) selama inspeksi lapangan. Setelah Blanko 01-P diserahkan, akan dilanjutkan
dengan mencatat informasi kedalam Buku Catatan Pemeliharaan (BCP). Buku ini mencatat
terus menerus semua masalah dalam Daerah Irigasi yang merupakan dasar untuk perencanaan
dan anggaran pemeliharaan.
Ringkasan Blanko 01-P juga dibuat oleh Staf Pemeliharaan Dinas Pengairan Kabupaten Demak
dan Kabupaten Grobogan pada Blanko 02-P yang dikirim ke Balai PSDA Jragung Tuntang setiap
bulan. Berdasarkan ini, Balai PSDA Jragung Tuntang akan mengisi Buku Catatan Pemeliharaan
yang selanjutnya merupakan kategori pemeliharaan berkala (swakelola atau diborongkan).
Inspeksi yang lain akan dilaksanakan oleh Kepala dan Staf Pemeliharaan Dinas Pengairan
Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan, serta Kepala dan Staf Pemeliharaan atau Kepala
Seksi Balai PSDA Jragung Tuntang pada waktu-waktu tertentu.
6.1.2. Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin Jaringan Irigasi Glapan akan direncanakan dan dilaksanakan oleh Dinas
Pengairan Kabupaten Demak dan Grobogan, sedangkan Balai PSDA Jragung Tuntang akan
mengkoordinir administrasinya serta mengatur pengadaan bahan-bahan yang dibutuhkan
untuk pemeliharaan rutin.
Pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan rutin dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu :
 Dilaksanakan oleh petugas lapangan yang terdiri dari Penjaga Pintu Bendung (PPB) dan
Penjaga Pintu Air (PPA)
 Dilaksanakan secara swakelola dan diawasi oleh Dinas PSDA Satker Tuntang, dimana
tenaga swakelola membantu staf lapangan dalam memelihara saluran-saluran dan
bangunan-bangunan untuk perbaikan-perbaikan kecil.
Secara lebih rinci pelaksanaan pemeliharaan rutin tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pemeliharaan Rutin oleh Petugas Lapangan
Panjang dan debit maksimum setiap saluran semakin besar kapasitasnya semakin besar
penampang tanggul yang perlu dipelihara, jumlah pintu/balok sekat yang ada di tiap saluran
diperhitungkan sesuai dengan kebutuhan minimum PPA/PPB. Bangunan-bangunan penting,
seperti bendung, siphon, gorong-gorong akan lebih diperhatikan pemeliharaannya oleh
PPA/PPB, khususnya mengenai sampah, rumput liar dan endapan/sedimen dimuka bangunan
penting.
Kebutuhan bahan-bahan seperti minyak pelumas dan cat untuk pemeliharaan rutin pintu-pintu
oleh PPA dan PPB akan dilaporkan oleh Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Demak dan
Grobogan kepada Balai PSDA Jragung Tuntang setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan menggunakan
Blanko 04-P. Balai PSDA Jragung Tuntang akan mengecek dan mengirim bahan-bahan yang
dibutuhkan, kemudian Dinas Pengairan Kabupaten Demak dan Grobogan akan menyimpan
semua bahan tersebut didalam gudang, dan UPTD Pengairan dapat meminta bahan-bahan
tersebut kepada Dinas Pengairan Kabupaten Demak dan Grobogan kapan saja diperlukan.
Pembersihan sampah merupakan pekerjaan pemeliharaan rutin yang penting, sehingga
pelaksanaannya akan ditakukan setiap hari bahkan setiap saat tergantung volume-sampah,
terutama pada gorong-gorong, siphon pada inlet, bendung dan saluran yang juga berfungsi
sebagai pembuang.
b. Pemeliharaan Rutin oleh Tenaga Swakelola
Sehubungan dengan keterbatasan serta kurangnya sarana transportasi dan jumlah petugas,
maka untuk menangani pemeliharaan seluruh Daerah Irigasi diusulkan menggunakan tenaga
swakelola (musiman pemeliharaan) untuk melakukan beberapa pekerjaan agar kerusakan kecil
tidak bertambah parah. Dalam hal ini Dinas Pengairan Kabupaten Demak dan Grobogan perlu
dialokasikan dana untuk mengatasi kerusakan kecil dan kerusakan lain.
Secara ringkas tugas pemeliharaan rutin dan metode pelaksanaannya dapat diperiksa pada
Lampiran Bab 6 : Tabel 6.1. Tugas Pemeliharaan Rutin dan Metode Pelaksanaannya.
6.1.3. Pemeliharaan Berkala
Program pemeliharaan berkala dikelola oleh Balai PSDA Jragung Tuntang dan Balai Besar
Wilayah Sungai Pemali Juana berdasarkan pada Buku Catatan Pemeliharaan yang disimpan oleh
Balai. Desain akan dibuat oleh Balai PSDA Jragung Tuntang dan dikonstruksi melalui kontraktor
lokal atau swakelola, sehingga pelaksanaannya luwes.
Pemeliharaan berkala terdiri dari pembersihan lumpur saluran secara sistematis dan
penguatan tanggul saluran untuk mengembalikan pada keadaan semula. Pekerjaan tersebut
diprogramkan meliputi seluruh Daerah Irigasi dalam jangka waktu tertentu. Pekerjaan
pemeliharaan berkala juga meliputi pekerjaan yang tertunda dari tahun-tahun sebelumnya. Dan
apabila anggaran mencukupi, pekerjaan perbaikan dapat juga dimasukkan. Pemeliharaan
berkala pintu-pintu, peralatan dan kendaraan juga akan dimasukkan dalam kategori
pemeliharaan ini.
Prosedur pemeliharaan berkala tersebut antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pembersihan Lumpur
Pembersihan lumpur dari seluruh saluran induk dan sekunder dilakukan secara sistematis
terutama pada saat pengeringan. Cara yang dilakukan adalah memakai periode ulang 12 bulan,
dan cara yang sederhana untuk merencanakan pembersihan lumpur atau sedimentasi adalah
dengan mengalokasikan panjang saluran setiap tahun yang sepadan dengan lebar dasar saluran.
Jadwal pembersihan lumpur akan mengikuti rencana tanam, yaitu pada saat melaksanakan
pengeringan saluran, sekali setahun dalam bulan September.
Pembersihan lumpur disyaratkan lebih memperhatikan pada bangunan-bangunan penting.
b. Pemeliharaan Berkala Pintu Bangunan Utama
Pemeliharaan pintu-pintu bangunan utama akan dilakukan secara berkala dan semua pintu
utama akan diinspeksi setiap 5 (lima) tahun sekali untuk memeriksa kerusakan-kerusakan yang
mungkin terjadi, dan apabila diperlukan pekerjaan pemeliharaan atau perbaikan akan
dilaksanakan di bengkel sehingga hasilnya lebih baik.

6.1.4. Pemeliharaan Darurat


Pekerjaan pemeliharaan/perbaikan darurat terbatas pada perbaikan sementara, dimana
sumber dananya tidak dialihkan pada pekerjaan-pekerjaan yang permanen. Hal ini akan
memberi jaminan bahwa anggaran untuk pekerjaan-pekerjaan darurat tersedia sepanjang
tahun. Supervisi perbaikan-perbaikan darurat tergantung dari skala kerusakan dan siapa yang
melaksanakan perbaikan tersebut. Untuk pekerjaan-pekerjaan penting, petugas pemeliharaan
atau operasi melibatkan staff dari Balai PSDA Jragung Tuntang dan Balai Besar Wilayah Sungai
Pemali Juana.
Dinas Pengairan Kabupaten Demak dan Grobogan akan diberitahu secara teratur tentang
kemajuan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, dan kalau memungkinkan akan meninjau
lapangan serta memeriksa langsung pekerjaan-pekerjaan darurat yang ringan.
Setelah pelaksanaan pemeliharaan darurat, UPTD Pengairan Wilayah Kabupaten membantu
Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Demak dan Grobogan mengisi Blanko 03-P dengan beberapa
rincian:
• Penyebab keadaan darurat
• Keadaan pekerjaan sekarang yang telah selesai (perbaikan-perbaikan sementara, perbaikan
permanen dll.)
• Kebutuhan akan pekerjaan perbaikan lebih lanjut
• Waktu dan jumlah orang yang terlibat dalam pekerjaan
• Jumlah besarnya kerusakan, termasuk kerusakan tanaman dll.
Dalam melaksanakan prosedur pemeliharaan digunakan blanko-blanko untuk laporan rutin dan
jadwal (frekwensi) pengiriman blanko-blanko tersebut. Adapun langkah laporan pemeliharaan
tersebut dapat diperiksa pada Lampiran Bab 6 : Tabel 6.2. Blanko Pemeliharaan.
Sedangkan pada Tabel 6.3. s/d 6.6. secara berturut-turut dapat diperiksa tugas dan tanggung
jawab masing-masing petugas Dinas Pengairan Kabupaten Demak dan Grobogan, yaitu
Tanggung Jawab Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Demak dan Grobogan, UPTD Dinas
Pengairan Wilayah Kabupaten, Penjaga Pintu Bendung (PPB) serta Penjaga Pintu Air (PPA).
6.2. USULAN CARA PEMELIHARAAN RUTIN
Dalam rangka menyambut program pemerintah tentang pemberdayaan petani (P3A) di dalam
pelaksanaan pekerjaan operasi dan pemeliharaan, dimana pelaksanaan O&P selanjutnya akan
dilaksanakan oleh petani (P3A), dan pendanaan untuk melaksanakan kegiatan tersebut akan
dilimpahkan kepada petani (P3A), maka usulan pemeliharaan rutin untuk Jaringan Irigasi
Glapan dikerjakan oleh petani (P3A) sendiri. Namun dalam hal ini pekerjaan pemeliharaan rutin
juga bisa diswakelolakan apabila petani (P3A) tidak terampil atau tidak mampu
melaksanakannya sendiri, akan tetapi semua dibawah pengawasan dan manajemen dari petani
(P3A) dengan organisasinya, yaitu dalam bentuk federasi. Berhubung di lapangan yang ada
sekarang adalah bentuk forum koordinasi, maka penanganannya dilakukan oleh forum
koordinasi tersebut, walaupun dalam kenyataannya organisasi tersebut sudah seperti bentuk
federasi.
Berdasarkan tujuannya, pemeliharaan rutin dibedakan dalam 2 (dua) jenis, yaitu tindakan
pengamanan/pencegahan dan tindakan perbaikan.
a. Tindakan Pengamanan/Pencegahan
Tindakan preventif agar saluran dan bangunan terhindar dari kerusakan, meliputi :
• Patroli secara rutin
• Membatasi kendaraan umum dan hewan ternak (lembu/kerbau) lewat jalan inspeksi
• Melarang orang mandi ditempat berbahaya disekitar bendung
b. Perawatan Rutin
Perawatan rutin mencakup kegiatan :
• Tanggul
- Menutup bagian yang longsor dan meratakan mercu tanggul
- Menutup lubang-lubang kepiting/tikus
- Membersihkan tanggul dari rumput dan semak
- Memangkas tanaman yang tumbuh di tubuh tanggul
• Pembuangan Lumpur
- Pembuangan/pengerukan lumpur yang ada di saluran irigasi
- Pembuangan/pengerukan lumpur yang ada di bangunan cross drain
- Pengerukan lumpur yang ada di hulu bangunan sadap
• Pembersihan tumbuhan/tanaman liar yang tumbuh di saluran, bangunan dan tanggul
• Perbaikan pasangan pada bangunan dan saluran
• Pelumasan dan pengecatan pada pintu-pintu pengatur dan rumah pintu
Pemeliharaan rutin dimaksudkan untuk menjamin dilakukannya pemeliharaan dan perbaikan
ringan sesegera mungkin dan tidak perlu menunggu pemeliharaan tahunan.
Usulan pelaksanaan kegiatan rutin sesuai dengan Blanko 07-P dan diajukan oleh UPTD Dinas
Pengairan Wilayah Kabupaten.
6.3. RENCANA DAN PROGRAM JANGKA PANJANG
Rencana dan program jangka panjang untuk pemeliharaan Jaringan Irigasi Glapan ini apabila
sudah dilimpahkan kepada P3A federasi, pelaksanaannya diusulkan sebagai berikut :
6.3.1. Prosedur dan Penugasan
Pemeliharaan berkala mencakup perbaikan yang besar atau memerlukan dana yang besar.
Kebutuhan pemeliharaan dalam hal ini diidentifikasi oleh Dinas Pengairan Kabupaten Demak
dan Grobogan sesuai dengan catatan pada Blanko 01-P.
Jenis pekerjaan yang tergolong dalam pemeliharaan berkala ini antara lain adalah sebagai
berikut :
a. Bangunan Utama
- Perbaikan bendung
-Pembuatan petindung tanggul
- Perbaikan sayap bendung
- Perbaikan pintu-pintu pengambilan dan pintu pembilas
-Pengecatan bagian pintu di bawah permukaan air yang tidak terjangkau saat pemeliharaan
rutin
b. Tanggul/Saluran/Bangunan Bagi/Sadap
- Perbaikan tanggul yang bukan darurat
- Normalisasi bangunan
- Pembuangan lumpur dalam volume yang besar
- Perbaikan pasangan batu/linning
Pemeliharaan berkala biasanya terdiri dari jenis pekerjaan yang cukup berat, sehingga dalam
pelaksanaannya seringkali memerlukan perencanaan yang lebih rinci dan pengawasan yang
intensif.
6.3.2. Prioritas Pemeliharaan
Prioritas pemeliharaan akan dibuat berdasar daftar skala prioritas. Hal ini disebabkan
terbatasnya anggaran O&P yang berasal dari petani dan untuk petani, dimana pembuatan skala
prioritas juga dipengaruhi oleh lokasi kerusakan.
Skala prioritas dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu :
• Prioritas 1 (Segera)
Prioritas ini bersifat segera dilaksanakan dengan maksud mengamankan saluran/bangunan
dari kerusakan yang lebih parah. Termasuk prioritas ini adalah perbaikan saluran atau
bangunan yang retak, termasuk pelumasan pintu.
• Prioritas 2 (Perlu)
Prioritas ini bersifat mengatasi masalah yang dapat mengurangi pengaliran air, misalnya
pengerukan lumpur di saluran dan bangunan, menutup sadap liar serta perbaikan/penggantian
pintu.
• Prioritas 3 (Dapat ditunda)
Prioritas ini bersifat memperbaiki pekerjaan yang tidak mengganggu /menghambat pengaliran
air.

6.3.3. Sistim Pelaporan Pekerjaan Pemeliharaan


Didalam pelaksanaan pemeliharaan, kegiatan yang terkait adalah pengawasan (monitoring dan
evaluasi) untuk pekerjaan yang dikontrakkan dan diswakelolakan.
Kegiatan pemantauan perlu dilakukan dengan tujuan untuk dapat dievaluasi penyerapan dana
maupun realisasi fisiknya. Dimana sistim pelaporan pekerjaan dilakukan harian, mingguan (2
minggu) dan bulanan serta diakhiri dengan evaluasi realisasi pekerjaan pemeliharaan pada
akhir tahun anggaran.
Blanko monitoring pekerjaan pemeliharaan yang dikontrakkan meliputi
• Laporan Harian Blanko 05a-P
• Laporan Harian Blanko 05-P
• Laporan Bulanan Blanko 06-P
Sedangkan monitoring pekerjaan swakelola meliputi :
• Laporan Dua Mingguan Blanko 10-P
• Laporan Bulanan Blanko 09-P, 11-P dan 12-P
Selanjutnya laporan akhir tahun untuk pekerjaan swakelola dan yang dikontrakkan digunakan
Blanko 14-P, yang kemudian dilaporkan ke Bagian O&P Balai PSDA Jragung Tuntang.
Bagan alir pembagian tanggung jawab dan pelaporan blanko pemeliharaan irigasi dapat
diperiksa pada Lampiran Bab 6: Gambar 6.1. Sedangkan Bagan alir kegiatan pemeliharaan pada
Gambar 6.2.
6.3.4. Tindakan Darurat Dalam Keadaan Banjir
Dalam keadaan banjir, tindakan darurat akan segera dilakukan untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya kerusakan jaringan irigasi yang fatal. Kerusakan yang terjadi akan
segera ditanggulangi untuk mencegah kerugian yang lebih besar.
Dalam keadaan darurat, peran alat komunikasi sangat mendukung untuk mengantisipasi
datangnya bencana.
6.3.5. Tindakan Operasional Dalam Keadaan Debit Kecil
Dalam keadaan debit tersedia lebih kecil 10 % dari debit yang diharapkan sesuai debit hasil
perhitungan 15 harian periode yang lalu, maka UPTD Dinas Pengairan Wilayah Kabupaten
segera melaporkan kondisi tersebut pada Dinas Pengairan Kabupaten Demak dan Grobogan.
Selanjutnya dihitung kembali faktor K revisi dan ditinjau kembali pembagian air menurut
golongan dan giliran yang sudah ada dalam sistem pemberian air irigasi, apakah perlu adanya
revisi dalam pemberian air menurut golongan dan giliran yang sudah ada.
6.3.6. Pemberitaan Darurat dan Penugasan Pegawai
1. Tahap Pemberitaan/Pelaporan
Apabita terjadi banjir/bencana alam, maka langkah-langkah yang akan ditempuh adalah :
a. Segera melakukan tindakan berikut :
- Mengidentifikasi kerusakan akibat bencana
- Menginstruksikan pekerjaan darurat yang dapat dilaksanakan di lapangan
- Mencatat kerusakan yang terjadi pada buku catatan kerusakan
b. Dinas Pengairan Kabupaten Demak dan Grobogan mengisi Blanko 03-P (laporan kerusakan
bencana alam) ditujukan ke Balai PSDA Jragung Tuntang.
2. Tahap Instruksi dan Pengawasan
a. Dinas Pengairan Kabupaten Demak dan Grobogan
- Bertanggung jawab atas penanggulangan keadaan darurat di lapangan
- Memberi instruksi kepada UPTD Dinas Pengairan Wilayah Kabupaten mengenai tindakan yang
harus dilakukan dan mengawasinya
- Memberi laporan ke Balai PSDA Jragung Tuntang.
b. UPTD Dinas Pengairan Wilayah Kabupaten
Jika terdapat kerusakan jaringan irigasi, maka UPTD Dinas Pengairan Wilayah Kabupaten
mempersiapkan laporan yang berisi :
- Sebab-sebab kejadian bencana
- Pekerjaan perbaikan yang akan dilaksanakan
- Besarnya kerusakan tanaman dan fasilitas irigasi
c. Logistik
Bahan/peralatan yang akan disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan kerusakan jaringan
irigasi akibat banjir adalah:
- Karung pasir
- Tiang bambu (batok kayu)
- Seng/sesek (anyaman bambu)
- Kawat bronjong yang sudah dianyam
- Sekop dll.
d. Prosedur Penutupan Saluran
Pengeringan saluran dilakukan dalam jangka waktu yang relatif pendek guna perbaikan saluran,
tanggul atau fasilitas lain yang sifatnya darurat.
Sedangkan langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
- Sebelum kegiatan pengeringan, dipertimbangkan cara pengalihan debit saluran agar tidak
menimbulkan genangan pada daerah lain yang tidak dikehendaki
- Penutupan dan pembukaan saluran dilakukan secara bertahap untuk menghindari terjadinya
endapan.
6 rencana pemeliharaan .doc-BBWSpemali juana

4. Pengertian Pemeliharaan

6. Macam-macam pemeliharaan :
A. Pemeliharaan Rutin :
Membersihkan sampah atau lumpur yang ada disaluran atau pintu air.
Memotong rumput dan tumbuhan pengganggu disaluran dan
Memberi pelumas pada pintu air.
B. Pemeliharaan Berkala :
Mengecat pintu air
Mengganti skot balik yang rusak
Memperbaiki sayap bangunan, tembok saluran.
C. Pemeliharaan Darurat :
Perbaikan sebagai akibat bencana alam, perbaikan ini dilakukan sebatas air irigasi dapat mengalir agar
fungsi jaringan irigasi dapat melayani daerah irigasi dan dilaksanakan dalam waktu yang cepat.

BAB IV
PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI

1. Pengamanan / Pencegahari
Sesuai dengan PP no 20 tahun 2006 pasal 59 ayat 1 menyebutkan bahwa pengamanan jaringan irigasi
bertujuan untuk mencegah tindakan manusia atau hewan yang dapat merusak jaringan irigasi.
Jaringan irigasi dst.........

Kegiatan pengamanan antara lain:


• Membuat bangunan pengamanan ditempat-tempat yang berbahaya, misalnya : disekitar
bangunan utama, siphon, ruas saluran yang tebingnya curam, daerah padat penduduk dan lain
sebagainya.
• Penyediaan tempat mandi hewan dan tangga cuci.
• Pemasangan penghalang di jalan inspeksi dan tanggul-tanggul saluran berupa portal, patok.

Kegiatan pencegahari antara lain:


• Melarang pengambilan batu, pasir dan tanah pada lokasi ± 500 m sebelah hulu dan ± 1.000 m
sebelah hilir bendung irigasi atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Melarang memandikan hewan selain di tempat yang telah ditentukan dengan memasang papan
larangan.
• Menetapkan garis sempadan saluran sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
• Memasang papan larangan tentang penggarapan tanah dan mendirikan bangunan di dalam garis
sempadan saluran.
• Petugas pengelola irigasi harus mengontrol patok-patok batas tanah pengairan supaya tidak
dipindahkan oleh masyarakat.
• Memasang papan larangan untuk kendaraan yang melintas jalan inspeksi yang melebihi kelas
jalan.
• Melarang mandi di sekitar bangunan atau lokasi-lokasi yang berbahaya.
• Melarang mendirikan bangunan dan atau menanam pohon di tanggul saluran irigasi.
• Mengadakan penyuluhari/sosialisasi kepada masyarakat dan instansi terkait tentang
pengamanan fungsi Jaringan Irigasi.

2. Pemeliharaan Rutin
Kegiatan perawatan rutin ini biasanya muncul setiap tahun seperti:
a. Membersihkan sampah, lumpur dan lain-lain pada bangunan ukur dan pintu air
b. Memotong rumput dan tumbuhari pengganggu di sepanjang saluran
c. Merapihkan lubang saluran
d. Menutup bocoran kecil
e. Memberi pelumas pintu air

3. Pemeliharaan berkala
a. Kegiatan pemeliharaan berkala yang muncul setiap 2 tahun sampai dengan 5 tahun, misalnya:
- Mengecat pintu air
- Mengganti skolt balk yang lapuk
- Menggali endapan di saluran
- Memperbaiki sayap bangunan, tembok saluran
- Memperbaiki dan mengecat rumah bangunan-bangunan bagi
b. Kegiatan pemeliharaan berkala yang muncul setiap 5-10 tahun, misalnya:
- Meninggikan tanggul saluran
- Memperbaiki bendung (sayap, pintu air dan lain-lain)
- Mengganti pintu air yang rusak
- Memperbaiki kerusakan akibat bencana alam secara permanen, dimana lebih dulu sudah
dilaksanakan dengan perbaikan darurat.
- Membeli kendaraan roda 4 (untuk mengganti yang sudah rusak)
- Membeli peralatan hidrologi/hidrometri
- Meninggikan tanggul sungai, tanggul saluran
- Memperbaiki bendung (sayap, pintu air, dll)
- Mengganti pintu air yang rusak
- Menambah bangunan baru seperti : lining saluran, gorong-gorong, pintu air dan lain-lain ( biasanya
masuk program penyempurnaan).
- Kegiatan-kegiatan yang dikategorikan masuk program peningkatan seperti pintu sorong diganti
dengan pintu Romijn, pintu bendung dilengkapi dengan mesin listrik, jalan inspeksi diperkeras,
dll.

4. Perbaikan Darurat
Perbaikan darurat adalah perbaikan sebagai akibat bencana alam dan/atau kerusakan berat akibat
terjadinya kejadian luar biasa dan perlu penanggulangan darurat agar jaringan irigasi dapat
segera berfungsi. Tergantung pada tingkat kerusakannya , maka pelaksanaan kegiatan
perbaikan darurat dapat dilaksanakan oleh petani, pengurus P3A atau petugas pemerintah
(kondisi seperti ini dengan sendirinya memerlukan musyawarah untuk kesepakatan).
Kemudian kalau sudah tersedia dana, barulah dilaksanakan perbaikan permanen dikemudian
hari.
Dengan demikian, kegiatan pemeliharaan selalu berkaitan dengan fisik jaringan irigasi, oleh karena itu
pelaksanaan pemeliharaan dapat dilaksanakan secara swakelola atau dapat dikontrakkan.

Anda mungkin juga menyukai