Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Secara umum jembatan adalah suatu konstruksi yang kegunaanya adalah

untuk meneruskan atau menghubungkan jalan yang terputus untuk melalui suatu
rintangan yang berada lebih rendah dari jalan. Rintangan ini biasanya berupa lembah,
laut, sungai, atau jalan lain (jalan air atau jalan lalu lintas biasa). Jembatan pada
umumnya terbuat dari material beton, baja, maupun kabel. Suatu jembatan
diharapkan kuat untuk menahan beban sendiri, beban lalu lintas, dan beban dari
lingkungan seperti beban angin, beban gempa, dan sebagainya. Jembatan yang baik
diharapkan mampu menahan beban tersebut hingga umur rencana.
Seiring bertambahnya umur jembatan maka fungsi kondisi jembatan pun akan
menurun. Jika sudah kurang dari batas daya layan yang dapat diterima, maka
jembatan tersebut harus direhabilitasi. Rehabilitasi tentu saja perlu dilakukan agar
kerusakan pada jembatan tidak semakin meluas dan umur rencana jembatan dapat
memenuhi umur rencana jembatan yang telah ditetapkan pada RSNI tentang
Perencanaan Struktur beton Untuk Jembatan yaitu untuk jembatan standar mencapai
50 tahun dan jembatan khusus mencapai 100 tahun.
Pada Jembatan beton, penurunan daya layan dapat terjadi karena kerusakan
yang terjadi pada struktur beton jembatan. Kerusakan ini terjadi oleh berbagai macam
faktor antara lain kesalahan perencanaan, material, pelaksanaan, hingga beban lalu
lintas yang berlebih sehingga mengakibatkan tingkat kelayanan beton tidak sesuai
dengan yang diharapkan.
Di Jakarta terdapat banyak jembatan atau jalan layang tol yang menggunakan
struktur beton bertulang tipe pile slab. Jembatan tipe pile slab adalah jembatan beton
yang strukturnya terbilang sederhana yaitu terdiri dari tiang pancang yang langsung
berfungsi sebagai pilar, kepala pilar atau pier head, dan lantai jembatan berupa slab.

Pada perkembangannya banyak jembatan atau jalan layang dengan tipe ini
yang mengalami masalah yaitu kerusakan pada lantai dan pier head. Kerusakan pada
umumnya berupa keretakan pada beton yang disebabkan oleh berbagai sebab. Karena
itu saya mengambil topik Tugas Akhir saya dengan judul Studi Kasus Kerusakan
Pier Head Di Tengah Bentang Pada Jembatan Pile Slab Kebon Jeruk

1.2

Permasalahan
Dari hasil survey pendahuluan yang dilakukan ditemukan banyak kasus

kerusakan pada beton berupa keretakan pada lantai dan pier head pada jembatan
beton bertulang tipe pile slab di daerah Kebon jeruk Jakarta Barat.

1.3

Batasan masalah
Pada penyusunan tugas akhir ini agar analisa lebih terfokus maka pembahasan

dibatasi pada studi kasus kerusakan berupa keretakan yang terjadi ditengah bentang
pada pier head jembatan tipe pile slab Paket 8 P 198-199S Pilar 7 yang terletak di
Kebon Jeruk Jakarta Barat.

1.4

Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah agar penulis dapat mengidentifikasi

keretakan yang terjadi pada pier head jembatan tersebut, kemudian menganalisis apa
penyebab kerusakan pada pier head jembatan tersebut, hingga menentukan
penanganan yang tepat terhadap kasus keretakan pier head ditengah bentang pada
jembatan pile slab Kebon Jeruk tersebut.

1.5

Sistematika Laporan
Penulisan penelitian ini disusun dalam bab bab sehingga pembaca dapat

lebih mudah memahami isi dari laporan penelitian ini. Secara garis besar Tugas Akhir
ini disusun dalam urutan sebagai berikut:

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI DAN KETUA JURUSAN
PERNYATAAN KEASLIAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL, GAMBAR, DAN DAFTAR NOTASI

BAB I. PENDAHULUAN
Berisi latar belakang dari permasalahan yang diajukan dan merupakan
gambaran umum dari isi Tugas Akhir, uraian permasalahan secara umum, batasan
masalah, tujuan, dan sistematika penulisan.

BAB II. STUDI LITERATUR/ STUDI PUSTAKA


Bab ini menguraikan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan
yang diajukan dan dilengkapi dengan sumber yang dipakai.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN


Bab ini berisikan metode-metode yang digunakan di dalam mengumpulkan data
maupun dalam menganalisis data dalam menyelesaikan permasalahan yang
dikemukakan.

BAB IV. DATA DAN ANALISA


Bab ini berisikan data-data primer atau data yang didapat hasil pengujian
langsung dilapangan, data sekunder hasil pengujian terdahulu, dan data perencanaan,

diantaranya dimensi bagian bagian jembatan yang dianalisis, foto kerusakan, lebar
retak, kedalaman retak, data tanah, jumlah dan ukuran tulangan, mutu tulangan,
kekuatan beton, lendutan yang terjadi dan beban kendaraan yang melintas.
Bab ini juga berisikan uraian permasalahan, perhitungan, dan analisis
kekuatan jembatan beton dan penyebab kerusakan dari struktur jembatan yang
dimaksud hingga metode penanganan dari kerusakan yang terjadi.

BAB VI. PENUTUP


Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil perhitungan dan analisis yang
telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai