Anda di halaman 1dari 9

METODE KERJA

PENGECORAN TEROWONG PENGELAK

1. Umum

Setelah dilakukan Pekerjaan Underground Excavation, Pekerjaan selanjutnya yang


dilakukan yaitu pekerjaan Lining Concrete (pengecoran). Pekerjaan Lining Concrete
dimulai dari pengecoran struktur bawah dilanjutkan dengan struktur atas dengan
menggunakan sliding form. Proses pekerjaan Lining Concrete dibagi menjadi 75 segmen.
Untuk begisitng menggunakan sliding form, segmen berjarak 6m terdapat 70 segmen yang
dipisahkan oleh rubber waterstop . Sebelum pekerjaan lining concrete dilakukan maka
terlebih dahulu pekerjaan linning concrete diselesaikan dan pemasangan drain pipe pada
titik yang diperlukan telah selesai dikerjakan.

Data Teknis :
Diameter Luar : 6.9 Meter
Diameter Dalam : 5.5 Meter
Tebal Dinding : ± 0.7 Meter
i (kemiringan) : 0.001
Panjang Konstruksi : 453 Meter
Volume Beton Tunnel : ± 9000 m3

Gambar 01. Segmen Lining Concrete

METHODE STATEMENT OF CONCRETE LINING DIVERSION TUNNEL 1


prepared by PT. WIJAYA KARYA
2. Material dan Peralatan
Sumber material yang digunakan untuk pekerjaan concreting adalah sebagai
berikut :

No Material Asal
1 Fine Aggregate lokal
2 Coarse Aggregate lokal
3 Water lokal
4 Portland Cement Semen Gersik

Bahan dan peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan concreting
lining headrace tunnel adalah sebagai berikut :

No Bahan Keterangan
1 Beton Tipe C K-175
2 Besi Tulangan D16 SNI
3 Besi Tulangan D13 SNI
4 waterstop 300 mm wide
6 Grouting Pipe 2 inch
8 Beton Decking t : 10cm

No Jenis Alat Kuantitas Remarks


1 Concrete Pump Stationer 2 60 m3/ jam
2 Truck Mixer 8 5 m3
3 Excavator 1 Komatsu Pc 200
4 Motor Winch 2 5 ton capacity
5 Water Pump, 3 inch 4 Dewatering
6 Water Pump, 6 inch 2 Water Supply
8 Electric Vibrator 6 d : 60mm d:100mm
9 Compressor 750 1 Air supply
9 Tangki Air (Drum) 5 Water Storage
10 Axial Fan 600 mm 2 Ventilation
11 Water Jet 3 Pekerjaan Cleaning
12 Sliding Form 1 Forming

METHODE STATEMENT OF CONCRETE LINING DIVERSION TUNNEL 2


prepared by PT. WIJAYA KARYA
3. Metode Concreting
Metode pengecoran diversion tunnel, dibagi menjadi dua tahapan pengecoran.
yaitu :
1) Pengecoran struktur bawah,
2) Pengecoran struktur atas

3.1. Pengecoran Struktur Bawah


Tahapan awal Pekerjaan concreting, dimulai dari pembersihan area kerja
dilanjutkan pembesian dan pasang stop cor
Sistematika pengecoran secara umum pada daerah peralihan dijelaskan pada
tahapan dibawah ini :

Pemasangan
Pembersihan Pembesian stop cor dan
begesting

Pelepasan begesting Pengecoran

Gambar 03. Tahapan pengecoran pada struktur bawah.

Uraian dari tahapan pengecoran pada segmen menggunakan begisting manual antara lain :

1) Tahap pertama yaitu pembersihan yang dilakukan di area kerja, pembersihan


menggunakan water jet.

METHODE STATEMENT OF CONCRETE LINING DIVERSION TUNNEL 3


prepared by PT. WIJAYA KARYA
2) Tahap kedua yaitu pembesian, pemasangan besi dikerjakan sepanjang 6 meter
dalam satu segmen. Selanjutnya dilakukan pemasangan stop cord an water stop
pada ujung besi

Gambar 04. Pekerjaan Pembesian

3) Tahap ketiga yaitu Pengecoran Menggunakan Concrete Pump.

Setelah dilakukan pembesian dan pemasangan stop cord an water stop tahap
selanjutnya adalah palcing concrete. Pada tahapan ini pekerjaan placing concrete
menggunakan concrete pump, yang nantinya concrete pump akan berada didalam
terowongan, hal ini dikarenakan jarak efektif cp sekitar 100 meter.

METHODE STATEMENT OF CONCRETE LINING DIVERSION TUNNEL 4


prepared by PT. WIJAYA KARYA
4. Tahap ke empat, yaitu pelepasan begesting, pelepasan begesting pada struktur
bawah dilakukan setelah beton berumur satu hari, dilanjutkan dengan curing beton.

3.2. Pengecoran Struktur Atas

Setelah pengecoran struktur bawah selesai, pekerjaan selanjutnya adalah pengecoran


struktur atas, adapun sistematika pengecoran struktur atas sebagai berikut.

Pembersihan Pembesian Setting sliding form


dan stop cor

Pelepasan begesting Pengecoran

Gambar 06. Tahapan pengecoran pada struktur atas

1) Tahap pertama yaitu pembersihan yang dilakukan di area kerja,


pembersihan menggunakan water jet.
2) Tahap kedua pembesian, pada pembesian struktur atas sama dengan
pembesian struktur bawah, dilaksanakan sepanjang 6 meter per segmen.
Setelah besi terpasang dilanjutkan pemasangan pipa grouting.
3) Tahap ketiga Setting Sliding form dan pemasangan stop cor.
Setelah striktur bawah selesai di cor, sliding form dimasukkan ke dalam
sampai tengah terowong. Awal pemasangan sliding berada pada intake-
7,5m. setelah sliding selesai di setting kemudian ditutup permukaan depan
sliding dengan menggunakan stop cor yang terbuat dari papan.

METHODE STATEMENT OF CONCRETE LINING DIVERSION TUNNEL 5


prepared by PT. WIJAYA KARYA
Gambar 07. Tahapan setting sliding form dan stop cor

4) Tahap ke empat pengecoran,


Metode pengecoran pada struktur atas sama dengan metode pengecoran
pada struktur bawah, concrete pump dan mixer masuk kedalam terowongan
sampai dengan jarak efektif cp yaitu 100 m. untuk menjamin beton tidak
keropos maka dilakukan penggetaran dengan vibrator internal.

METHODE STATEMENT OF CONCRETE LINING DIVERSION TUNNEL 6


prepared by PT. WIJAYA KARYA
4. Siklus Waktu Pekerjaan
4.1.Pengecoran struktur bawah
No Pekerjaan Durasi (jam)
1 Pembersihan 1
2 Pembesian 8
3 pemasangan stop cor 2
4 pengecoran 6
Total 17

4.2.Pengecoran Struktur atas

Jenis Pekerjaan Cycle time


a. Pembersihan (Cleaning Area) 2 jam
b. Pembersihan Slidingform 1 jam
c. Pelumasan Oilform 4 jam
d. Pemasangan Platform 2 jam
e. Pemasukan Besi tulangan 2 jam
f. Pemasangan Besi Tulangan (Rebar) 6 jam
g. Pemasangan Slidingform (Form Work) 6 jam
h. Pemasangan Concrete Pipe 3 jam
i. Pengecoran (Placing Concrete) 9 jam
j. Pembukaan Slidingform 12 jam
k. Pelaksanaan Curing Concrete 2 jam

METHODE STATEMENT OF CONCRETE LINING DIVERSION TUNNEL 7


prepared by PT. WIJAYA KARYA
5. Safety & Quality Control Measure

Sebagai perusahaaan yang sudah memiliki sertifikat ISO dalam bidang K3LM, PT
Wijaya Karya (Persero) Tbk. selaku kontraktor, menerapkan sistem management K3L
dalam lingkungan Kerja. Dalam hal K3 kami akan merencanakan HIRARC (identifikasi
bahaya yang mungkin timbul), melakukan analisa nilai resiko, maupun merencanakan cara
pengendaliannya sehingga resiko terjadinya kecelakaan semakin diperkecil. Beberapa hal
yang dilakukan sebagai kontrol terhadap upaya tersebut antara lain :

Mewajibkan pekerja mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) standar dalam bekerja, yaitu
 Wajib mengenakan helm pengaman kepala
 Wajib mengenakan sarung tangan
 Wajib mengenakan sepatu safety
 Wajib mengenakan kacamata pengaman untuk pekerjaan las
 Wajib mengenakan sabuk pengaman (safety belt) untuk pekerja di ketinggian
 Menugaskan personil khusus HSE untuk selalu memperhatikan aplikasi K3LM di
lapangan
 Memasang rambu-rambu peringatan pada tempat-tempat tertentu untuk mengingatkan
kepada seluruh pekerja maupun orang lain yang berada di sekitar tempat pekerjaan.

Gambar 22. Beberapa APD yang biasa digunakan

METHODE STATEMENT OF CONCRETE LINING DIVERSION TUNNEL 8


prepared by PT. WIJAYA KARYA
Disamping hal-hal terkait dengan K3, dalam hal Mutu dan Lingkungan juga akan
selalu dijalankan sesuai standar prosedur yang ada, antara lain : Dalam hal mutu pekerjaan
kami melakukan urutan prosedur yang sesuai dengan aturan antara lain dengan melakukan
inspeksi sebelum mulai pekerjaan, membuat ijin kerja (request), melakukan Joint
Inspection saat pekerjaan selesai sebagai bahan pengakuan tertulis bahwa apa yang kami
lakukan adalah sudah benar sesuai dengan prosedur dan spesifikasi teknik.

METHODE STATEMENT OF CONCRETE LINING DIVERSION TUNNEL 9


prepared by PT. WIJAYA KARYA

Anda mungkin juga menyukai