Anda di halaman 1dari 63

MODUL 4: METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN PONDASI DALAM DAN DANGKAL


51113403 Metode Pelaksanaan Bangunan
Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.

Program Studi Teknik Sipil


Universitas Islam Indonesia
OUTLINE
 Pondasi Dalam
 Tiang Pancang

 Bore Pile

 Pondasi Dangkal
 Batu Kali

 Telapak

 Sumuran

1-2 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


PONDASI DALAM & PONDASI DANGKAL

 Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang


berfungsi meletakkan bangunan dan meneruskan beban
bangunan atas ke dasar tanah yang cukup kuat mendukungnya.
 Pondasi Dangkal  Jika kedalaman dasar pondasi dari muka
tanah adalah kurang atau sama dengan lebar pondasi ( D ≤ B )
 Pondasi Dalam  Jika kedalaman pondasi dari muka tanah adalah
lebih dari lima kali lebar pondasi ( D > 5 B).

1-3 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


PEKERJAAN TIANG PANCANG
Pengadaan Tiang Pancang
1. Pekerjaan Menyediakan Tiang pancang adalah meliputi
pemesanan, produksi, perawatan, pengangkutan ke lokasi dan
penyimpanan sementara di lokasi pekerjaan.
2. Pemesanan produksi Tiang pancang dapat dilakukan setelah
Pengguna jasa menyetujui pabrik yang diusulkan oleh Penyedia
Jasa.
3. Pengangkutan tiang pancang dari pabrik ke lokasi pekerjaan
dapat dilakukan setelah umur beton mencapai 21 hari atau
menurut analisa kekuatan telah cukup memenuhi untuk diangkat.
4. Pemeriksaan secara bersama-sama Penyedia Jasa dengan
Direksi pekerjaan dilakukan di lokasi pekerjaan sesaat setelah
material sampai di lokasi pekerjaan.
5. Tiang pancang yang cacat baik mutu maupun fisik tidak
diperbolehkan ada di lokasi pekerjaan.
Pengadaan Tiang Pancang (Tahap 1)
Pengadaan Tiang Pancang (Tahap 2)
Pengadaan Tiang Pancang (Tahap 2)
Pengadaan Tiang Pancang (Tahap 3)
Pengadaan Tiang Pancang (Tahap 3)
Pengadaan Tiang Pancang (Tahap 3)
Pemancangan
PEMANCANGAN
Alat yang dipergunakan :
2 buah ponton
1 Crane
1 hydraulic hammer
2 buah Teodolit / Waterpas

Dalam pekerjaan pemancangan, tiang pancang yang dipakai diameter 600 dan 508 mm, dimana panjang tiang yang dibutuhkan adalah 24
m (2 batang @12 m) pemancangan dilakukan dengan 2 ponton, dimana 1 ponton sebagai hydraulic hammer untuk pemancangan dan
satunya sebagai ponton crane untuk pengambilan tiang pancang dari areal penumpukan ke ponton pancang .
Alat Teodolit dipergunakan untuk mengukur ketepatan posisi dan kemiringan tiang saat pemancangan .
Pemancangan

CEK TITIK TIANG PANCANG DARI DARAT DENGAN ALAT TEODOLIT


Pemancangan
1. Pertama-tama ponton crane mengambil tiang pancang yang berada pada areal
penumpukan, dan kemudian memindahkan tiang pancang dari ponton crane ke ponton
pancang, lalu kemudian dilaksanakan pemancangan.

2. Pada saat pemancangan, langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan adalah ponton


pancang diarahkan ke titik yang dituju, dengan bantuan alat teodolit untuk menentukan
ketepatan titik serta kelurusan/kemiringan tiang.
Pemancangan
3. Setelah semuanya sesuai, tali pengikat tiang pada hydraulic hammer dikendorkan sehingga tiang
pancang akan turun sampai seabed dan diukur kembali ketepatannya dengan teodolit.
4. Apabila sudah sesuai kembali, baru mulai dipancang dengan hydraulic hammer sampai kedalaman
yang direncanakan.

PONTON PANCANG DAN PONTON CRANE


Pemancangan
5. Setelah beberapa tiang pancang selesai dipancang, dapat dilakukan pemotongan tiang
pancang yang berlebih dengan menggunakan hammer ban sampai pada elevasi tiang
yang direncanakan .
Penyambunagn Tiang Pancang
Penyambunagn Tiang Pancang
Penyambungan Tiang Pancang
Penyambungan Tiang Pancang
Pemotongan Tiang Pancang
PEKERJAAN PONDASI BORE PILE
FLOW CHART PEKERJAAN BORE PILE
Setting Out, Shop
Drawing, Survey, Jalan
Kerja

Pengecekan
Perbaikan
Oleh Surveyor

Mobilisasi & Persiapan

Pengeboran

Pindah Alat Bor

Buang Tanah

Install Tulangan

Pindah Alat Install Besi

Pengecoran

Pindah Alat Cor

Demobilisasi Alat
Pengecekan Oleh Surveyor

 Pengecekan oleh surveyor terhadap titik boring


yang akan di bor…
Titik Bor

30 m 30 m
Mobilisasi & Persiapan
 Memobilisasi semua peralatan dan perlengkapan yang akan
digunakan, mesin bor, crane service, dump truck, bucket, besi
tulangan, casing, pipa tremi, dan truck mixer ke lokasi
25
Km/h

Excavator

Dump Truck
Alternatif 1 Penutupan Jalur Jalan

25
Km/h

ZONA KERJA
Alternatif 2 Penutupan Jalur Jalan

25
Km/h

ZONA KERJA
Bore Pile
 Salah satu alasan digunakan Bore Pile adalah mengurangi
kebisingan dan menghindari kerusakan bangunan sekitar
lokasi.
Proses Pengeboran
Menggunakan mesin bor Soilmec
R412 kapasitas 40.00 meter,
pengeboran dimulai dengan
menggunakan auger dengan
diameter 1.00 meter

auger
Pemasangan Casing
 Pemasangan pipa baja/
casing sementara pada
lubang

Pipa baja /
Casing
Proses Pembersihan Lubang
 Setelah Casing terpasang &
kedalaman yang diinginkan
tercapai, dilanjutkan
proses pembersihan
dengan menggunakan
cleaning bucket.

cleaning bucket.

Casing dari pipa baja


Pemasukan Besi Beton
1. Begitu selesai pembersihan dasar
lubang maka dilakukan pemasangan
besi beton. Kemudian disusul
pemasangan pipa tremie.
2. Bila didalam lubang terdapat volume
air yang cukup banyak dan deras
maka pengecoran dilaksanakan
melalui pipa tremie yang ditutup
pada ujung bawahnya, menggunakan
plat baja yang dinamakan end plate
atau dengan menggunakan plastic
foam sebagai pemisah antara beton
dan air.
3. Pipa tremie dipasang sepanjang
lubang yang dibor dengan ujungnya
bertumpu pada dasar lubang.
Pemasangan Tremie dan Pengecoran

4. Beton Readymix dengan slump 16 +/- 2 cm retarder


4 jam dituangkan kedalam tremie hingga pipa
tersebut terisi penuh.
5. Pipa lalu ditarik hingga end plate terlepas dan
beton mengalir.
6. Beton dituangkan lagi kedalam pipa tremie hingga
permukaan beton mencapai ketinggian yang
diinginkan.
7. Selama pengecoran berlangsung ujung bawah pipa
tremie harus terbenam dalam beton.

Penggantung pipa tremie


Pengangkatan Tremie

8. Casing lalu dicabut perlahan-lahan dan


pengukuran terakhir dilakukan terhadap
beton untuk memeriksa apakah ketinggian
permukaan beton berada diatas rencana
dasar poer setinggi ± 1 meter untuk
menjamin mutu beton yang baik pada elevasi
dasar poer.
1. MESIN BOR 2. PENENTUAN TITIK BORED PILE
3. PELAKSANAAN PENGEBORAN 4. PEMASANGAN CASING
5. PEMBERSIHAN DG 6. PEMBESIAN
CLEANING BUCKET Dia. 1 m

Dia. 0.6 m
7. PEMASANGAN TREMI 8. PENGECORAN

MENARA BOSOWA MAKASSAR


FLOW CHART PELAKSANAAN PILE CAP

Start

Gambar Kerja dan Survey

Galian Pile Cap

Potong Kepala Bore Pile

Pekerjaan Lantai Kerja

Pekerjaan Urugan Pasir

Pekerjaan Bekisting

Fabrikasi Tulangan Instal Pembesian Pile Cap

Inspeksi 1 Tidak diperbaiki

Pemasangan Stek Besi Pier

Pengecoran Pile Cap

Curring

Selesai
Pekerjaan Pile Cap
PELAKSANAAN :
1. Pekerjaan Persiapan:
a. Penentuan as pilecap dengan menggunakan theodolit dan waterpass
berdasarkan shop drawing.
a

b. Pemasangan patok as pilecap.

b
Pekerjaan Pile Cap
Potong 2. Galian tanah file cap
3
Penggalian tanah Pile Cap sesuai
dengan gambar kerja
tanah galian dibuang kelokasi yang
telah ditentukan

3. Pemotongan kepala Bore Pile


Proses pemotongan beton di kepala
tiang menggunakan tenaga manual
(manusia).

4 4. Pembengkokan Tulangan Bore Pile


Setelah kepala tiang bersih dari
beton. Tulangan dibersihkan
kemudian dibengkokkan sesuai
dengan gambar shopdrawing yang
telah disetujui bersama.
Pekerjaan Pile Cap
7 5. Urug pasir tebal 10 cm.
Urugan pasir dibuat sebagai
landasan untuk lantai kerja
agar permukaannya rata.
6. Buat lantai kerja untuk plat
5 tebal 5 cm.
6 Lt. Kerja Urugan
Lantai kerja dibuat untuk
t = 10 cm pasir t=10 cm
mempermudah pelaksanaan
pekerjaan pile cap di
lapangan.
7. Pasang bekisting pile cap
dari bekisiting yang telah
dirakit.
8 8. Instal pembesian Pile Cap,
dan besi pier.
Pemasangan besi dilakukan
sesuai dengan shop drawing.

Lt. Kerja Urugan


t = 10 cm pasir t=10 cm
Pekerjaan Pile Cap
9. Pengecoran Pile Cap
Pile Cap dicor sesuai dengan
spesifikasi teknis dan shop
drawing

Lt. Kerja Urugan


pasir t=10 cm
Pekerjaan Pile Cap
10. Pembukaan Bekisting
bekistingya pile cap dibuka
dengan menggunakan cran
setelah umur beton + 7 jam

11. Timbunan kembali


setelah bekisting dilepas
dilakukan penimbunan tanah
kembali bekas galian kesisi
10 pile cap ini dilakukan secara
9 10 manual.
12. Curring

Lt. Kerja t = 10 cm Urugan pasir t=10 cm


PEKERJAAN PONDASI SUMURAN
PONDASI SUMURAN

 Galian
 Pembesian

 Pengecoran

1-49 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


GALIAN PONDASI SUMURAN
1. Pastikan lokasi penggalian bebas dari instalasi kabel listrik,
instalasi pipa gas, air bersih dan instalasi lainnya.
2. Pasang patok-patok yang jelas sebagai tanda adanya pekerjaan
utilitas serta melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
3. Rencanakan dan Siapkan sistem perlindungan (protective sistem)
terhadap kemungkinan bahaya yang terjadi sebelum penggalian
dimulai :
 Pemasangan rambu K3 pada daerah pekerjaan galian
 Pembuatan drainase untuk mengalirkan air ke sumur pen
 Pengaturan operasi alat berat atau kegiatan lain yang
membahayakan

1-50 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


GALIAN PONDASI SUMURAN
3. Rencanakan dan Siapkan sistem perlindungan (protective sistem) terhadap
kemungkinan bahaya yang terjadi sebelum penggalian dimulai :
 Proteksi terhadap jaringan instalasi kabel/pipa di lokasi galian
 Proteksi terhadap kemungkinan Adanya gas beracun
 Proteksi terhadap kekurangan udara/oksigen
 Menempatkan tangga pada galian yang dalam lebih

1-51 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


GALIAN PONDASI SUMURAN
4. Tentukan elevasi existing guna
mengetahui kedalaman
penggalian yang akan dialakukan.
5. Menentukan diameter galian
dilapangan.

1-52 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


GALIAN PONDASI SUMURAN
6. Menggali tanah dengan cangkul, belincong sampai dengan kedalaman
yang direncanakan.

1-53 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


GALIAN PONDASI SUMURAN
7. Tanah hasil galian dalam sumuran dibuang menggunakan pengki/ember
dan untuk galian > 2 m dibantu mengangkatnya dengan katrol yang
digantungkan diatas scaffolding. Buang air dalam pondasi sumuran dengan
menggunakan pompa ketempat pembuangan yang telah ditentukan.
Penggalian harus tetap memperhatikan vertikaliti..

1-54 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


GALIAN PONDASI SUMURAN
7. Tanah hasil galian dalam sumuran
dibuang menggunakan pengki/
ember dan untuk galian > 2 m
dibantu mengangkatnya dengan
katrol yang digantungkan diatas
scaffolding. Buang air dalam pondasi
sumuran dengan menggunakan
pompa ketempat pembuangan yang
telah ditentukan. Penggalian harus
tetap memperhatikan vertikaliti.
8. Sebelum penggalian dapat
dinyatakan selesai, terlebih dahulu
kembali dilakukan pengecekan
elevasi kedalaman, vertikaliti,
diameter penggalian.
1-55 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.
PEMBESIAN PONDASI SUMURAN
1. Merakit besi dengan memperhatikan
jumlah tulangan dan jarak tulangan
yang diisyaratkan

1-56 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


PEMBESIAN PONDASI SUMURAN
2. Memasukan besi pondasi sumuran yang telah distel dengan diangkat
menggunakan Tower Crane ke dalam galian pondasi sumuran yang sudah
difinish.

1-57 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


PEMBESIAN PONDASI SUMURAN
3. Penyetelan posisi pembesian
pondasi sumuran yang sudah
dimasukan kedalam sumuran
dengan memperhatikan vertikaliti,
elevasi top penempatan pembesian
pondasi sumuran dengan cara
menggantung pembesian yang
sudah distel diatas tanah existing
diberi kayu balok untuk
penggantungannya

1-58 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


PEMBESIAN PONDASI SUMURAN
4. Sebelum pekerjaan pembesian dapat dinyatakan selesai, terlebih dahulu
dilakukan pengecekan kembali top elevasi pembesian
pondasi sumuran, vertikaliti penempatan pembesian pondasi sumurannya

1-59 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


PENGECORAN PONDASI SUMURAN
1. Sebelum pengecoran dimulai check kembali galian pembesian, persiapan
peralatan, tenaga pengecoran, persiapan material Readymix sehingga
dinyatakan pekerjaan siap untuk dilaksanakan pengecoranya

1-60 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


PENGECORAN PONDASI SUMURAN
2. Pengecoran dilaksanakan dengan menggunakan TC dan Bucket Cor untuk
mengangkut material readymix ke lokasi pondasi sumuran yang akan dicor.

1-61 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


PENGECORAN PONDASI SUMURAN
3. Material Readymix dituangkan kedalam galian
dengan menggunakan tremi pipa PVC untuk
menjaga agar material Readymix tetap homogen
akibat tinggi jatuh tersebut dan pengaruh air yang
masih ada didalam galian sumuran.

1-62 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.


PENGECORAN PONDASI SUMURAN
4. Material Readymix
dituangkan kedalam galian
sampai dengan batas
elevasi top pondasi sumuran
yang sudah ditandai/
ditentukan oleh surveyor.

5. Setelah pengecoran selesai,


lakukan curing terhadap
beton yang sudah dicor.

1-63 Metode Pelaksanaan Bangunan Abdul Harisi Hanafi, ST, MT.

Anda mungkin juga menyukai