Anda di halaman 1dari 3

Metode pelaksaan pekerjaan bore pile

1. Marking dan setting out posisi pile

Sebelum memulai pengeboran , kontraktor harus mengajukan approval shop drawing terlebih
dahulu untuk mendapatkan persetujuan oleh Owner. Proses approval shop drawing ini bertujuan
untuk memastikan agar jangan sampai terjadi kesalahan pada denah posisi titik-titik bore pile
yang akan dibor. Setelah approval shop drawing mendapat persetujuan oleh Owner maka
surveyor melakukan pengukuran , marking dan setting out titik pile yang akan dibor.

Bila digunakan casing, kontraktor harus melakukan pengukuran yang dapat menjamin bahwa
posisi casing tepat pada titik yang ditentukan.

Diameter dan kevertikalan tiang

Diameter tiang yang dihasilkan tidak boleh kurang dari diameter rencana. Dalam hal digunakan
casing , diameter luar casing tidak bo;eh kurang dari diameter rencana. Casing dan stang bor
harus dijaga dan dijamin kevertikalannya dalam batas-batas toleransi yang diberikan.

Bilamana digunakan casing yang panjamgnya melebihi 10 m, maka kevertikalan casing tidak
cukup dilakukan dengan hanya menggunakan alat waterpass, tetapi harus disurvey dengan
menggunakan theodolite . Dalam hal alat bor tidak mempunyai perlengkapan khusus untuk
mengukur kevertikalan stang bor, maka posisi stang bor juga harus disurvey.

Contoh Tanah

Dalam hal dipandang perlu, pengawas dapat meminta untuk mengambil contoh tanah selama
pengeboran dilakukan . Bilamana dijumpai perbedaan yang dengan hasil test tanah. Pengawas
dapat meminta diadakan pengambilan contoh tanah dengan cara yang lazim dilakukan umtuk
penyelidikan tanah untuk dilakukan pengetesan lebih lanjut di laboratorium mekanika tanah .
2. Pemasangan casing temporary
Setelah pekerjaan marking dan setting out titik bore selesai dilakukan oleh surveyor lalu
dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan casing temporary. Pemasangan casing temporary ini
bertujuan agar pada saat pekerjaan pengeboran dilakukan jangan sampai terjadi keruntuhan
pada permukaan tanah yang akan dibor tersebut.

3. Pekerjaan pengeboran
Sebelum memulai pekerjaan pengeboran alat bor di setting pada titik bore pile yang sudah di
marking dan dipasang casing temporary tersebut. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan
auger dan panjang kedalaman titik pile disesuaikan dengan gambar rencana atau shop drawing.
Pengeboran tidak boleh dilakukan di sebelah tiang yang baru saja dibor dan beton masih dalam
kondisi belum keras.
Pengeboran yang dilakukan di sebelah tiang yang baru dicor dapat mengakibatkan longsornya
lubang bor tersebut dan rusaknya tiang yang baru dicor.

Penggunaan Lumpur Bentonite


Bentonite adalah tanah lempung (clay) dengan kadar montmorillonite yang tinggi. Material ini
bila dicampur dengan air akan mengembang dan mempunyai sifat seperti agar-agar dengan kuat
geser tertentu.
Material bentonit yang dipakai harus yang biasa digunakan untuk proses pengeboran.

Pencampuran bentonit harus dilakukan dengan air bersih (tawar) secara cermat agar dapat
didapatkan suspense yang memadai untuk menjaga kestabilan lubang bor selama proses
pelakasanaan tiang bor berlangsung.

4. Cleaning
Setelah mencapai kedalaman design toe level , alat bor diganti dengan alat bor dengan dasar
yang flat (cleaning bucket). Cleaning bucket berfungsi untuk membersihkan dasar lubang bor.

5. Measuring tape / pengecekan kedalaman dasar pengeboran.


Pengukuran kedalaman lubang bor dilakukan dengan menurunkan measuring tape di pasang
plum(unting2) dengan berat yang cukup agar memastikan measuring tape sampai ke dasar bore
pile.

6. Reinforcement steel cage


Steel cage ( tulangan besi ) di pabrikasi di lokasi proyek.
Steel cage yang sudah di pabrikasi kemudian diturunkan ke lubang bor yang sudah selesai dibor
sampai kedalaman design toe level. Steel cage disambung dengan alat las.

7. Setting tremi pipe


Setelah tul besi diturunkan ke dasar lubang , lalu dilanjutkan dengan setting pipa tremi untuk
persiapan pekerjaan pengecoran. Pemasangan pipa tremi ini bertujuan agar di saat pengecoran
beton segar tidak bercampur dengan tanah.

8. Casting pengecoran
Metode pengecoran adalah dengan menggunakan pipa tremi. Ready mix dituang melalui bucket
yang berbentuk pipa corong. Panjang pipa tremi disesuaikan dengan kedalaman dasar lubang
bor.
Sebelum ready mix dituang terlebih dahulu air semen dituang ke dalam corong untuk
melancarkan aliran ready mix dalam pipa tremi. Casing akan dihentikan jika concrete sudah 1 m
di atas cut off level. Selama pengecoran pipa tremi akan dipotong secara bertahap, tetapi tetap
dijaga agar pipa tremi minimal 2 m tertanam dibawah concrete level.

Anda mungkin juga menyukai