Anda di halaman 1dari 3

Metode Kerja Pengecoran Pelat Lantai Dasar Beton

1. Referensi
a. Spesifikasi Teknisdan alat bantu
Material Excavator

Beton K 350 Concrete Pump

Wiremesh / Besi Beton Concrete mixer

Pasir Concrete vibrator

Lean concrete Baby roller

Anti Termite Vibration roller

Separator Relat

Peral Ruskam

Alat Ukur (Waterpass, Kerucut Abrams


Theodolite)

Mesin Compresor Cetakan Benda Uji

b. Tenaga Kerja
 Surveyor
 Mandor
 Pelaksana
 Pekerja

2. Instruksi Kerja
a. Pekerjaan Persiapan
 Menentukan lokasi dan menghitung volume area pengecoran.
 Menentukan elevasi dan batas pengecoran.
 Pengurugan dan pemadatan tanah.
 Pembersihan lahan dari material yang akan mengganggu pekerjaan
 Penyemprotan tanah menggunakan anti rayap dengan takaran 5 L (campuran) per m2.

b. Pekerjaan Pembesian
 Wiremesh/besi beton diletakkan di stockyard tidak jauh dari area pengecoran
 Fabrikasi wiremesh/besi beton , dilakukan cutting list sesuai shop drawing di lokasi
yang ditentukan dan diangkut untuk dipasang pada pembesian plat lantai.
 Penghamparan dan pemadatan pasir urug setebal 100 mm.

3. Penghamparan leanconcrete sebagai lantai kerja setebal 50 mm.

 Pembesian plat dilakukan setelah pembesian balok/tie beam.


 Pemasangan separator yang diletakkan diatas lantai kerja dengan jarak 1,5 m
 Pemasangan wiremesh/besi beton yang menumpu pada separator, pada sambungan
antar wiremesh/besi beton terdapat overlapping (panjang penyaluran) sepanjang 40D
 Dipasang relat yang dilas pada wiremesh/besi beton bertujuan agar hasil pengecoran rata,
tidak bergelombang.
 Cek elevasi pemasangan wiremesh/besi beton.
a. Pekerjaan Pengecoran
 Memasang batas pengecoran dengan menggunakan kawat ayam, pengecoran
dihentikan pada ¼ bentang dari tumpuan.
 Lahan dibersihkan dari sampah-sampah kemudian disemprot dengan
mesin compressor untuk menghilangkan debu.
 Melakukan inspeksi sebelum pengecoran dilakukan.
 Sebelum dilakukan pengecoran diambil sample benda uji slump dan test kuat desak.
Beri identifikasi yang jelas (nomor, tanggal cor, mutu beton, jenis struktur, slump,
nama suplier beton).
 Pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete pump., kemudian beton
readymix diratakan dengan penggaruk dan cangkul serta dipadatkan dengan
menggunakan concrete vibrator secara merata.
 Pengecoran dihentikan pada batas zona pengecoran, kemudian diratakan dengan kayu
perata diatas relat agar tinggi peil merata.
 Setelah beton setengah kaku angkat relat dan ratakan bekas relat dengan
menggunakan ruskam.
 Untuk perawatan beton lantai, tebarkan karung goni basah dan disiram air selama 7
hari berturut-turut atau dengan cara spraying menggunakan curing compound.
4. Safety
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) (Helm, Sarung tangan, Masker & Sepatu Karet).
Penempatan rambu-rambu peringatan pekerjaan konstruksi.
Pengambilan sampel beton untuk uji slump, Saat pembuatan benda uji kedalam corong harus
dinbuat 3 tahap, masing masing tahap 1/3 dari tinggi corong, setiap tahap dipadatkan dengan
ditusuk oleh stick besi secara merata sebanyak 25 kali
5. Pengukuran penurunan uji slump saat beton berhenti
 Pembuatan benda uji silinder beton dengan 3 lapis pemadatan
 Pemadatan saat pengecoran menggunakan vibrator, dimana vibrator harus dicelupkan
sekitar 5-10 detik dan dipindah pindah agar tidak segregasi
 Pengukuran elevasi lantai saat pengecoran berlasngsung memastikan tinggi lantai sesuai
gambar.
 Proses curing dengan direndam air, atau dilapisi karung basah, atau bisa menggunakan
bahan kimia seperti antisol atau lapisan lilin untuk mencegah dehidrasi pada beton yang
akan setting

Anda mungkin juga menyukai