I.5. POLA BENGKOKAN PADA UJUNG I.8.

PANJANG MINIMUM PENJANGKARAN TULANGAN

I.4. SAMBUNGAN LEWATAN TULANGAN
TULANGAN UTAMA DENGAN KAIT STANDAR
BALOK
I.1. LINGKUP DOKUMEN

~
db 1 DIAMETER

~
db 2 DIAMETER
BENGKOKAN db db
lt
a. UMUM KAIT ILUSTRASI

~
TULANGAN

~
MINIMUM MINIMUM PENAMPANG PENAMPANG
1.DOKUMEN INI HARUS DIPERGUNAKAN SEBAGAI STANDAR UNTUK FABRIKASI
I I
db
D
KRITIS KRITIS NAMA PROYEK
DAN PEMASANGAN TULANGAN DARI PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG.
0.50 I +50mm
-
2.TUJUAN DARI DOKUMEN INI ADALAH MEMBERI PETUNJUK ATAU INSTRUKSI
KOLOM 10 - 25mm 6 db yang terbesar PERENCANAAN & PERANCANGAN

~
UNTUK PEKERJAAN YANG BERSIFAT UMUM, PEKERJAAN-PEKERJAAN YANG antara
db
MEMPUNYAI KEKHUSUSAN TERSENDIRI DALAM STRUKTUR HARUS DISESUAIKAN
I D
29 - 36mm 8 db
4 db
atau
Id h >50mm Id h >50mm PENGEMBANGAN

~
DENGAN GAMBAR-GAMBAR RENCANA DAN/ATAU PETUNJUK YANG DIBERIKAN >2/3 W >2/3 W

~
60mm
OLEH PERENCANA.
db 1 db2 lt 40 - 56mm 10 d b W W
RUMAH SAKIT
PERMATA HATI

~
3.SEMUA PEKERJAAN BETON BERTULANG HARUS BERPEDOMAN PADA TATA CARA

~
MUTU BETON
PERSYARATAN BETON STRUKTURAL UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI 2847-2019); 5d b ~10d b

~
I 10 - 25mm 6 db yang terbesar 18 20 23 25 30 35 40
PEDOMAN TATA CARA PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTUK STRUKTUR BANGUNAN db antara MUTU
D 6 db 217 241 277 301 361 422 482
GEDUNG DAN NON-GEDUNG (SNI 1726-2019); PEDOMAN MUTU BAJA TULANGAN BETON TULANGAN
(SNI 2052-2017); TATA CARA PENDETAILAN PENULANGAN BETON (SNI 6816-2002);
MUTU BETON 29 - 36mm 8 db atau PANJANG PENYALURAN Idh (mm) LOKASI
18 20 23 25 30 35 40 75mm
MUTU 8 150 150 150 150 150 150 150

lt
4.SEMUA GAMBAR STRUKTURAL HARUS DIBACA BERSAMAAN DENGAN GAMBAR ARSITEK, 217 241 277 301 361 422 482 40 - 56mm 10 d b
TULANGAN 10 150 150 150 150 150 150 150
DAN GAMBAR-GAMBAR LAIN YANG BERHUBUNGAN DAN SPESIFIKASI, DIMENSI DALAM mm
KECUALI KALAU DITENTUKAN LAIN.
PANJANG LEWATAN Id (mm) BJTP-24
12 150 150 150 150 150 150 150 JALAN A.H. NASUTION,
10 - 25mm 6 db

~
5.TIPE DAN MUTU TULANGAN BAJA
8 300 300 300 300 300 300 300
db
METRO - LAMPUNG
10 360 340 320 300 300 300 300 D
a).SEMUA TULANGAN DENGAN NOTASI "D" ARTINYA ULIR, BAJA MUTU TINGGI DENGAN BJTP-24 10 170 160 150 150 150 150 150
12 430 410 380 360 330 310 300 29 - 36mm 8 db 12 d b
KARAKTERISTIK TEGANGAN LELEH 392 N/mm2, MUTU BjTD 40 NO.3 SII 0136, 1980. lt 12 200 190 180 170 150 150 150
16 570 440 500 480 440 410 380
40 - 56mm 10 d b 13 210 200 190 180 170 150 150
KARAKTERISTIK TEGANGAN LELEH 235 N/mm2, MUTU BjTP 24 NO.3 SII 0136, 1980.
16 260 250 230 220 200 190 180
10 590 560 530 500 460 430 400 19 310 290 280 260 240 220 210
b. ADUKAN BETON BJTD-40 22 360 340 320 310 280 260 240
13 770 730 680 650 600 550 520
1.PEKERJAAN BETON TIDAK DIMULAI SAMPAI DESAIN ADUKAN SUDAH DILAPORKAN PADA 25 410 390 360 350 320 290 270
16 950 900 840 800 730 680 640
MANAJER PROYEK DAN SUDAH SESUAI.
2.LANTAI KERJA 1:3:5 SETEBAL 50mm HARUS DISEDIAKAN PADA BAGIAN BAWAH DARI 19 1120 1070 990 950 870 810 750 I.6. POLA BENGKOKAN PADA SENGKANG & PLAT 29 470 450 420 400 370 340 320
32 520 490 460 440 400 370 350
LAPISAN PONDASI, PILE CAP, BALOK DAN PELAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN TANAH. BJTD-40 22 1620 1540 1440 1380 1260 1170 1090
25 1840 1750 1630 1560 1430 1320 1240
c. PENGHENTIAN PENGECORAN 29 2140 2030 1890 1810 1660 1530 1440
MENYETUJUI
32 2360 2240 2090 2000 1830 1690 1580
1.JOINT KONSTRUKSI DITEMPATKAN SEBAGAI BERIKUT : DIAMETER
I.9. PANJANG MINIMUM PENYALURAN WIREMESH
a).JOINT DIBALOK HARUS VERTIKAL DAN DI 1/3 BENTANG. CATATAN :
DIAMETER PEMILIK
BENGKOKAN lt
b).JOINT DI SLAB HARUS VERTIKAL DAN DI 1/3 DARI PANEL DAN SEJAJAR KAIT ILUSTRASI TULANGAN >50mm >50mm
1. JUMLAH TULANGAN YANG DISAMBUNG PADA SUATU TEMPAT TIDAK BOLEH MINIMUM MINIMUM ULIR POLOS
DENGAN TULANGAN UTAMA. ds
c).JOINT DI KOLOM HARUS DI SEBELAH DALAM DARI BALOK YANG TERBAWAH MELEBIHI 50% DARI JUMLAH TULANGAN TOTAL. D
DIATAS KOLOM ATAU 75mm DIATAS LEVEL LANTAI. 2. PANJANG SAMBUNGAN LEWATAN PADA TABEL DIATAS HARUS DITAMBAH 20%
UNTUK SUATU BERKAS TIGA BATANG DAN DITAMBAH 33% UNTUK SUATU
Dr. dr. Anto Sawarno, Sp.OG

~
d).ATAU KECUALI YANG LAIN DISETUJUI OLEH MANAJER PROYEK.

~
BERKAS EMPAT BATANG. ds 8 - 16mm 4 ds yang terbesar
D antara dw dw
3. SAMBUNGAN TULANGAN DENGAN DIAMETER > 36mm HARUS DILAKUKAN
d. WATER STOP 6 ds
DENGAN SAMBUNGAN MEKANIS ATAU SAMBUNGAN LAS. atau PENAMPANG PENAMPANG
4. BILA d b1 /=d b2 MAKA PANJANG I MINIMUM DITETAPKAN BERDASARKAN
19 - 25mm 6 ds 75mm KRITIS KRITIS ARSITEK

lt
1.UNTUK LOKASI DAN DETAIL DARI WATERSTOP DI JOINT EKSPANSI, JOINT KONSTRUKSI,
DAN LAIN-LAIN LIHAT GAMBAR & SPESIFIKASI. DIAMETER TERBESAR (db1, db2 ADALAH DIAMETER TULANGAN).
2.TYPE DARI WATERSTOP DITENTUKAN DI GAMBAR ATAU MENDAPAT PERSETUJUAN DARI 5. SAMBUNGAN TIDAK BOLEH DIPASANG PADA DAERAH YANG MENGALAMI 6 ds Ir. A. Djoko Istiadji, M.Sc.Bld.Sci

~
MANAJER PROYEK. STRESS MAKSIMUM. 8 - 16mm 4 ds atau
ds Id w Id w
6. TULANGAN ATAS DARI BALOK DAN PELAT DISAMBUNG PADA TENGAH BENTANG. 75mm
3.DETAIL DARI IKATAN WATERSTOP HARUS SESUAI DENGAN REKOMENDASI DARI PRODUSEN.
7. TULANGAN BAWAH DISAMBUNG PADA DAERAH TUMPUAN.
D Adita Rian Pradana, S.T.
4.SEBELUM PEMBETONAN, WATERSTOP HARUS DI PAKU, DIKLIP ATAU DIIKAT DENGAN
8. SAMBUNGAN TIDAK BOLEH DIPASANG PADA DAERAH PERTEMUAN BALOK lt
KAWAT PADA POSISI YANG BETUL DENGAN TERJAMIN & MEMADAI, DETAIL DAN SPASI
INDUK DAN BALOK ANAK.
19 - 25mm 6 ds 12 d s MUTU BETON Setiawan Chandra, S.T.
UNTUK PAKU, KLIP DAN IKATAN HARUS SESUAI DENGAN REKOMENDASI DARI PRODUSEN 18 20 23 25 30 35 40
DAN DISETUJUI OLEH MANAJER PROYEK. MUTU
217 241 277 301 361 422 482
5.PERHATIAN UNTUK MENGHINDARI RONGGA UDARA TERPERANGKAP ANTARA WATERSTOP TULANGAN
PANJANG PENYALURAN Idw (mm)
STRUKTUR
DAN BETON DI SEKELILINGNYA. I.3. PENUMPU TULANGAN
4 200 200 200 200 200 200 200
6.SEKELILING BAJA TULANGAN TIDAK BOLEH BERHUBUNGAN DENGAN WATERSTOP, JARAK
MINIMUM 40mm ANTARA TULANGAN DAN WATERSTOP. 5 200 200 200 200 200 200 200 Gumbert Maylda, S.T.
6
I.7. PANJANG MINIMUM PENYALURAN TULANGAN Besi Polos
200 200 200 200 200 200 200
BJTP-50 7 200 200 200 200 200 200 200
8 200 200 200 200 200 200 200
9 250 240 220 210 200 200 200
DS

10 310 290 280 260 240 220 210

MEP
4 200 200 200 200 200 200 200
I.2. SELIMUT BETON UNTUK TULANGAN 5 200 200 200 200 200 200 200
6 200 200 200 200 200 200 200
Retno Riadi, S.T.
DS

Besi Ulir 7 210 200 200 200 200 200 200 Auliya Ahmad Fathurrahman, A.Md.

~
BJTD-50
db 8 240 230 210 200 200 200 200
TULANGAN YANG DIAMETER PENUMPU JARAK PENUMPU PENAMPANG 9 270 260 240 230 210 200 200
DITUMPU (ds) (mm) KRITIS 10 300 280 270 250 230 220 200

TEBAL
DIGAMBAR
ELEMEN 600
KONDISI SELIMUT BETON
Id
I.10. SAMBUNGAN LEWATAN WIREMESH
STRUKTUR (mm) Dimas Cahyo Saputro
700
ULIR >50mm
POLOS >50mm Anggirrawan Jatmiko
TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN CUACA 20 800
PELAT
DAN 750 d w1 d w1
DINDING BERHUBUNGAN DENGAN CUACA >D19 50
<D16 40 900 MUTU BETON d w2 d w2

MUTU
18 20 23 25 30 35 40
w w JUDUL GAMBAR
TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN CUACA 40 800 217 241 277 301 361 422 482
I I
TULANGAN
BALOK D 13 PANJANG PENYALURAN Id (mm) MUTU BETON
DAN D 13 1000 18 20 23 25 30 35 40
KOLOM
BERHUBUNGAN DENGAN CUACA >D19 50
8
10
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
300
MUTU
TULANGAN 217 241 277 301 361 422 482 PRINSIP & STANDARD DETAIL
<D16 40 D 13 1250 BJTP-24
D 16 12 330 310 300 300 300 300 300
4 200 200
PANJANG PENYALURAN I (mm)
200 200 200 200 200
BETON BERTULANG #1
16 440 420 390 370 340 320 300
TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN CUACA >D19 20 D 16 1500
5 200 200 200 200 200 200 200
KOMPONEN <D16 15
STRUKTUR 6 200 200 200 200 200 200 200
D 16 1500 Besi Polos
CANGKANG &
PLAT LIPAT BERHUBUNGAN DENGAN CUACA >D19 50 D 19
10 460 430 410 390 360 330 310 BJTP-50 7 230 220 200 200 200 200 200 SKALA TANGGAL KODE
8 300 280 260 250 230 220 200
<D16 40 D 19 1750 13 590 560 530 500 460 430 400 9 380 360 330 320 290 270 250
16 730 690 650 620 570 520 490 10 460 440 410 390 360 330 310
NTS 01-04-2020 A-STR.00.301
DICOR TIDAK LANGSUNG DIATAS TANAH 50 D 19 1750 19 860 820 770 730 670 620 580
BETON D 22 BJTD-40 22 1250 1190 1110 1060 970 900 840
BERHUBUNGAN D 22 2000
4 200 200 200 200 200 200 200
NO. LBR JML. LBR REVISI
25 1420 1350 1260 1200 1100 1020 950 5 200 200 200 200 200 200 200
DNG TANAH
DICOR LANGSUNG DIATAS TANAH 75 29 1650 1560 1460 1400 1280 1180 1110 6 230 220 210 200 200 200 200
D 25 D 25 2000 32 1820 1720 1610 1540 1410 1300 1220 Besi Ulir BJTD-50 7 270 260 240 230 210 200 200
8 310 300 280 260 240 220 210
NOTE : D 32 D 32 2000 9 350 330 310 300 270 250 240
10 390 370 340 330 300 280 260 CATATAN / KETERANGAN

PRINSIP & STANDARD DETAIL BETON BERTULANG #1

APPROVAL

REV TANGGAL REVISION STATUS SIGN

 II.2. PONDASI DANGKAL JALUR II.3. BALOK PONDASI DAN TIE BEAM

II.1. PONDASI SETEMPAT

TIE BEAM
(1) UMUM
(1) PENJANGKARAN DAN TEMPAT SAMBUNGAN LEWATAN.
HARUS DIPASANG SENGKANG DISINI
PENAMPANG KRITIS
HARUS DIPASANG SENGKANG DISINI
NAMA PROYEK
2-D13 MIN

50
L 2-D13 MIN

70 12d 12d 70
PERENCANAAN & PERANCANGAN
KOLOM

t
~
PENGEMBANGAN
~
LANTAI KERJA 1Pc:3Ps:5Kr
RUMAH SAKIT
D13 (TULANGAN PENUMPU) KOLOM
PASIR URUG PADAT L PERMATA HATI
50

ln/2 ln/2 TIE BEAM ln/2 ln/2

50 50
ln ln D/3
LOKASI
t

D
60

~
~ D/3 : DAERAH PENJANGKARAN UNTUK TULANGAN MEMANJANG. JALAN A.H. NASUTION,

50
LANTAI KERJA 1Pc:3Ps:5Kr
POTONGAN PONDASI JALUR
50 21d 50 CATATAN : 1. PANJANG PENYALURAN DAN PANJANG LEWATAN UNTUK PONDASI SETEMPAT METRO - LAMPUNG

t
PASIR URUG PADAT HARUS SAMA DENGAN "L" SEPERTI YANG DISYARATKAN.

70
~ TIE BEAM
B
~ 2. HAL-HAL YANG LAIN HARUS SESUAI DENGAN PERSYARATAN
Idh
BILA TIDAK DIPERLIHATKAN PADA GAMBAR, TULANGAN UNTUK BALOK.
LANTAI KERJA 1Pc:3Ps:5Kr
PADA SISI PANJANG HARUS DILETAKAN PALING BAWAH
PASIR URUG PADAT PENAMPANG KRITIS

CATATAN : BAGIAN BAWAH TULANGAN VERTIKAL

50
P/4 P/2 P/4
DILETAKAN SESUAI ob.
50 12d 70

t
POT. C - C

70
BILA "A" KURANG DARI 300, BATANG TULANGAN
~
"a" TIDAK DIPERLUKAN.
~
D LANTAI KERJA 1Pc:3Ps:5Kr (2) UNTUK PONDASI RAKIT. MENYETUJUI
Idh PASIR URUG PADAT
L PEMILIK

P/4
b) BILA SUMBU PONDASI TELAPAK L
TIE BEAM ln/2 ln/2
JATUH DILUAR KOLOM
ln a

L L* L
JUMLAH JUMLAH BATANG : n A
Dr. dr. Anto Sawarno, Sp.OG

P/2

P
BATANG : n/2
(2) PONDASI EXENTRIS
C C POTONGAN PONDASI JALUR
30d MIN

a) BILA SUMBU PONDASI TELAPAK

JATUH DIDALAM KOLOM ARSITEK
II.6. PELAT LANTAI DASAR

P/4
B/2 B/2
II.4. DASAR UNTUK PONDASI RAKIT Ir. A. Djoko Istiadji, M.Sc.Bld.Sci
B
D Adita Rian Pradana, S.T.
P/4 P/2 P/4 TYPE A TYPE B

SEBAGIAN TULANGAN DARI SISI PANJANG

P DIGUNAKAN PADA LANTAI DIGUNAKAN PADA LANTAI Setiawan Chandra, S.T.
LO DENGAN KERAMIK. DENGAN BEBAN BERAT.
HARUS DIBENGKOKAN KEATAS DAN DISALUR-
LO/4 LO/2 LO/4
KAN KEDALAM KOLOM ATAU BALOK PONDASI
6-150 WELDED WIRE MESH
STRUKTUR
B/2 B/2
CATATAN : 1. SETIAP BAGIAN PANJANG PENYALURAN HARUS
DENAH I
B Gumbert Maylda, S.T.

100
SESUAI DENGAN GAMBAR RENCANA.
TULANGAN ATAS TIDAK
2. BILA LETAK TIANG TIDAK TEPAT HAL INI HARUS

150 50
BOLEH DIADAKAN SAM-

200
DITAMBAHKAN TULANGAN RENCANA.

200
SAMA SEPERTI PONDASI TELAPAK BUNGAN LEWATAN PA-
L* DA DAERAH INI.
NORMAL

50
250

200
L*
LANTAI KERJA MEP
D/3 TEBAL POLYETHILENE FILM 0.1 mm
PASIR URUG (HARUS DIKONSULTASIKAN DENGAN
D BATANG BAWAH TIDAK BOLEH DIPADATKAN PENGAWAS AHLI) LANTAI KERJA Retno Riadi, S.T.
KOLOM KOLOM DISAMBUNG PADA DAERAH INI. PASIR URUG
Auliya Ahmad Fathurrahman, A.Md.
DIPADATKAN
D/3 : DAERAH PENJANGKARAN
CATATAN : 1. HAL-HAL LAIN SEPERTI TERLIHAT DIATAS UNTUK PENJANGKARAN
DAN PANJANG LEWATAN UNTUK DASAR PONDASI RAKIT, HARUS
50

50

21d 21d
SESUAI DENGAN PERSYARATAN UNTUK PELAT.
DIGAMBAR
50 50 50 50
2. LETAK TULANGAN ATAS HARUS DIJAGA DENGAN PENOPANG BESI.
t

II.7. SAMBUNGAN PELAT LANTAI DASAR Dimas Cahyo Saputro

70

70

~ ~
~ ~
LANTAI KERJA 1Pc:3Ps:5Kr LANTAI KERJA 1Pc:3Ps:5Kr
Anggirrawan Jatmiko
II.5. PELAT UNTUK LANTAI DASAR ASPHALT SEALANT
PASIR URUG PADAT PASIR URUG PADAT
JOINT SEALANT POLYETHILENE FORM
10 10
POLYETHILENE FILM POLYETHILENE FILM
P/4 P/2 P/4 P/2 P/2
APABILA PELAT BETON DAN BALOK DIJADIKAN SATU
DENGAN BALOK PONDASI.

POT. D - D POT. E - E 600 600

JUDUL GAMBAR
BAGIAN ATAS BALOK PONDASI VINYL TUBE W/
GREASE INSIDE
(CONSTRUCTION JOINT) (EXPANSION JOINT)
l/4

l/4

PRINSIP & STANDARD DETAIL

BETON BERTULANG #2
II.8. BRICKWALL-SLAB ON GRADE
l/2

l/2
l

E E SKALA TANGGAL KODE

D13-@200 D13-@200
D16-@200 D16-@200 300 BRICK WALL
NTS 01-04-2020 A-STR.00.302
l/4

l/4

100
50
200 NO. LBR JML. LBR REVISI
P/4 P/2 P/4 P/2 P/2
200
150
P P

DENAH II DENAH III

CATATAN : BETON TAMBAHAN
100 200
CATATAN / KETERANGAN

PRINSIP & STANDARD DETAIL BETON BERTULANG #2

APPROVAL

REV TANGGAL REVISION STATUS SIGN

 III.2. PENJANGKARAN TULANGAN KOLOM III.3. LETAK SAMBUNGAN LEWATAN UNTUK III.5. JARAK MINIMAL ANATARA SENGKANG KOLOM
TULANGAN KOLOM, CORE WALL DAN DAERAH PERTEMUAN BALOK DAN KOLOM
III.1. KOLOM DENGAN DIMENSI ATAU KONDISI 1 KASUS
SUMBU YANG BERBEDA
> 12 db kolom persegi kolom persegi 1. MINIMUM JARAK SENGKANG UNTUK KOLOM TEPI
> 12 db
> 12 db
kolom persegi kolom persegi
>
100 mm
JARAK SENGKANG SEPERTI BALOK BAWAH
NAMA PROYEK
100 mm
>
50 mm

tinggi terbesar balok

>
100 mm
>
> 12 db
1:<6 PERENCANAAN & PERANCANGAN
<100mm
balok
>
50 mm
Balok
S1
PENGEMBANGAN
balok
1:>

>
50 mm
RUMAH SAKIT

tumpuan
balok L S4
6

Id

Hn/4
balok > Id > Id > Id

1:>6
penebalan balok PERMATA HATI
Id > Id kolom Hb S5
kolom bulat
LOKASI

lapangan
kolom persegi

Hn

Hn/2
Lokasi Penyambungan Tulangan

I
kolom persegi
(G) (H) S4
4h
JALAN A.H. NASUTION,
METRO - LAMPUNG
(A) (B) S1 h hb

tumpuan
S2 S3 bb

Hn/4
L S4 S6
balok balok

balok kolom
pertemuan
balok balok
Balok hb S = JARAK SENGKANG
L = NILAI TERBESAR DARI:
hk 1). hk atau hb, AMBIL YG TERBESAR

tumpuan
Ho/4
2). 1/6 Hb
3). 500mm

III.2. PENJANGKARAN TULANGAN KOLOM

MENYETUJUI
III.2. PENJANGKARAN TULANGAN KOLOM
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7
PEMILIK

lapangan
KASUS

Ho/2
KONDISI 3

Ho
KONDISI 2 Lokasi Penyambungan Tulangan bk/4,hk/4 h/4 ATAU bk/4,hk/4

I
JARAK
KASUS ANTARA
ATAU 10cm 20cm
2 x S2 S1 2 x S2
75mm ATAU 10cm
AMBIL YANG AMBIL YANG MAXIMUM AMBIL YANG
TERKECIL TERKECIL TERKECIL
kolom persegi kolom persegi kolom persegi kolom bulat
> 12 db > 12 db > 12 db Dr. dr. Anto Sawarno, Sp.OG

tumpuan
Ho/4
hk > bk
1:<6
<100mm <100mm <100mm
ARSITEK

H PILECAP
1:>6

2. MINIMUM JARAK SENGKANG UNTUK Ir. A. Djoko Istiadji, M.Sc.Bld.Sci

< ld
balok balok > Id
balok balok Pile Cap/Pondasi KOLOM TENGAH DALAM
S7 Adita Rian Pradana, S.T.
150 mm
>
<50mm <50mm
Id Id Id
> Id
> Id Setiawan Chandra, S.T.
> Id > 12 db

kolom persegi L S4 S6 S7 S3 STRUKTUR

kolom persegi kolom persegi kolom persegi

Gumbert Maylda, S.T.

(C) (D) (J)
(I)

Hb S5

MEP

lapangan
Ho/2
Lokasi Penyambungan Tulangan

I
balok balok balok balok
S6 S7 S3 Retno Riadi, S.T.
L S4
Auliya Ahmad Fathurrahman, A.Md.

H PILECAP-150 MM
tumpuan
S1

Ho/4
hk > bk
4h
III.2. PENJANGKARAN TULANGAN KOLOM III.2. PENJANGKARAN TULANGAN KOLOM L S4
DIGAMBAR

H PILECAP
Pile Cap/Pondasi

> ld
KONDISI 4 KASUS Dimas Cahyo Saputro
150 mm Anggirrawan Jatmiko
>
KONDISI 5
> 12 db kolom persegi > 12 db kolom bulat
> 12 db

<100mm <100mm
III.4. ALTERNATIF SENGKANG DAN
JUDUL GAMBAR
PENYENGKANG
balok balok
> 12 db > 12 db
<50mm
Id
<50mm
Id PRINSIP & STANDARD DETAIL
> Id > Id BETON BERTULANG #3
kolom bulat kolom persegi

SKALA TANGGAL KODE

(E) (F)
NTS 01-04-2020 A-STR.00.303

(TYPE A) (TYPE B) (TYPE C) NO. LBR JML. LBR REVISI

balok balok
TYPE SENGKANG ALTERNATIF
TAMPAK ATAS TAMPAK ATAS
CATATAN / KETERANGAN

PRINSIP & STANDARD DETAIL BETON BERTULANG #3

APPROVAL

REV TANGGAL REVISION STATUS SIGN

 IV.1. DETAIL PENULANGAN PELAT DENGAN PENULANGAN BIASA IV.3. DETAIL PENULANGAN PELAT DENGAN WIREMESH
IV.1. DETAIL PENULANGAN PELAT DENGAN PENULANGAN BIASA
0.25 Sn 0.25 Sn 0.25 Sn 0.25 Sn
ALTERNATIF I ALTERNATIF II 0.25 Sn 0.25 Sn

NAMA PROYEK
PERENCANAAN & PERANCANGAN

ATAS
PENGEMBANGAN
RUMAH SAKIT
PERMATA HATI
ATAS LOKASI

JALAN A.H. NASUTION,

METRO - LAMPUNG
ATAS

ln ln ln
l l l

PERIKSA GAMBAR PRINSIP PENULANGAN PELAT PERIKSA GAMBAR PRINSIP PENULANGAN PELAT
PERIKSA GAMBAR PRINSIP PENULANGAN PELAT MENYETUJUI
UNTUK MELIHAT KEBUTUHAN AKAN TULANGAN INI UNTUK MELIHAT KEBUTUHAN AKAN TULANGAN INI
TULANGAN TAMBAHAN MIN D13 UNTUK MELIHAT KEBUTUHAN AKAN TULANGAN INI

PEMILIK

75 75 75 75

0.125 Sn 0.125 Sn
Dr. dr. Anto Sawarno, Sp.OG
0.25 Sn ldw
0.25 Sn ldh ldh 0.25 Sn ldw 0.25 Sn
0.25 Sn ldh ldh 0.25 Sn
> 0.3 Sn > 0.3 Sn > 0.3 Sn
> 0.3 Sn
> 0.3 Sn
ln
> 0.3 Sn
ln ln ARSITEK
( DIMENSI ARAH MEMANJANG PELAT ) ( DIMENSI ARAH MEMANJANG PELAT )
( DIMENSI ARAH MEMANJANG PELAT )
Ir. A. Djoko Istiadji, M.Sc.Bld.Sci
IV.8. PEMASANGAN TULANGAN PADA DAERAH LUBANG IV.9. DETAIL PENULANGAN - IV.10. PEMBESIAN UNTUK PELAT KANTILEVER.
IV.4. DETAIL PENULANGAN PELAT DENGAN ELEVASI BERBEDA UNTUK TULANGAN BIASA 1. UMUM Adita Rian Pradana, S.T.
PELAT (BERLAKU - UNTUK LUBANG YANG PADA PENANAMAN KOTAK - BENGKOKAN D13 MIN

LUASNYA 0,3 M2 DAN PANJANG MAXIMUM 60CM) ELEKTRIKAL & MEKANIKAL Setiawan Chandra, S.T.
1/6h < t <h 1/6h < t <h
TULANGAN HARUS DISALURKAN
ld ld ld ldh atau ld ld
40d 40d L
KE BALOK DIMANA TERDAPAT STRUKTUR
ld ld ld L2
PERBEDAAN TINGGI PELAT
1/6h < t <h
h h h h a KIRI DAN BALOK KANAN. Gumbert Maylda, S.T.
KOTAK 2. TULANGAN PADA SUDUT
a
3-D MIN ( PADA BAGIAN ATAS PELAT )
t PIPA
ldh ldh ldh ldh 200 200 100 100
b b 2-D13
ld ld ld b b

t h t h h h a
a
KOTAK
MEP
IV.5. DETAIL PENULANGAN PELAT DENGAN ELEVASI BERBEDA UNTUK TULANGAN WIREMESH 40d 40d
C Retno Riadi, S.T.
1/6h < t <h a = D13 ATAU TULANGAN PLAT YANG MANA
lw
1/6h < t <h
LEBIH BESAR ANTARA TULANGAN a
Auliya Ahmad Fathurrahman, A.Md.
ld lw
lw ATAS DAN BAWAH.
ld
1/6h < t <h ld
ld b = D13 ATAU TULANGAN PLAT YANG MANA CATATAN :
h ld
ld h LEBIH BESAR ANTARA TULANGAN a D HARUS DIAMBIL SALAH SATU
h
ldh
ATAS DAN BAWAH.
DIAMETER TULANGAN POKOK YANG DIGAMBAR
lw c = JIKA C < 100 mm TULANGAN
ldh BESAR DARI PELAT KANTILEVER.
ldh ldh DIBENGKOKKAN SEPERTI TAMPAK
lw
lw
lw
lw
a = SAMA DENGAN TULANGAN YANG 3-D MIN
Dimas Cahyo Saputro
h lw h t DALAM GAMBAR.
TERPUTUS ATAU D13 YANG MANA 5-D MIN ( PADA BAGIAN ATAS PELAT )
YANG LEBIH BESAR. Anggirrawan Jatmiko
IV.6. PANJANG PENGAKHIRAN PENULANGAN PELAT UNTUK TULANGAN BIASA
> 50 ldh > 50 ldh B ldh ldh
B > 2/3B 1/6h < t <h
ldh 1/6h < t <h
ldh > 50 ldh

ldh > 50
> 50
ldh
h h h h JUDUL GAMBAR
> 50

1 > 50 1 1
>6 >6 ldh >6
ldh
ldh
PENAMPANG KRITIS PENAMPANG KRITIS PENAMPANG KRITIS
PRINSIP & STANDARD DETAIL
> 2B/3 > 2B/3
> 50
> 2B/3
ldh
> 50 ldh
B
> 2B/3
B
> 2B/3
B
> 2B/3
B
B BETON BERTULANG #4
B B

IV.7. PANJANG PENGAKHIRAN PENULANGAN PELAT UNTUK TULANGAN WIREMESH

BALOK ATAU DINDING ldh BALOK ATAU DINDING ldw 1/6h < t <h
SKALA TANGGAL KODE
ldh TULANGAN BIASA DENGAN
POLOS B MUTU YANG SAMA
ldw WIREMESH
> 50
WIREMESH WIREMESH
ldh ldw 1/6h < t <h ldh NTS 01-04-2020 A-STR.00.304
lw lw WIREMESH
ldw
polos WIREMESH h h h h NO. LBR JML. LBR REVISI
ldh > 50
ld ld
> 75 1 1
1
> 75 > 75 > 75
>6 >6
>6 TULANGAN BIASA
PENAMPANG KRITIS PENAMPANG KRITIS PENAMPANG KRITIS PENAMPANG KRITIS
PENAMPANG KRITIS
> 75 > 75 > 75 > 75 > 75 > 75 > 75 > 75 > 75 CATATAN / KETERANGAN

PRINSIP & STANDARD DETAIL BETON BERTULANG #4

APPROVAL

REV TANGGAL REVISION STATUS SIGN

 V.2. PEMUTUSAN TULANGAN UNTUK
TIE BEAM V.3. LEWATAN VOUTE V.4. TULANGAN PINGGANG
V.1. PEMUTUSAN BALOK INDUK DAN BALOK ANAK
Idh PENAMPANG KRITIS
LIHAT DETAIL PENJANGKARAN SEBAGAI MUKA KOLOM MUKA KOLOM
MODIFIKASI DETAIL INI Ib In
PENAMPANG KRITIS
In/4 In/2 In/4
hb
Ib
hb
(Tumpuan)
Id
(Lapangan)
Id
(Tumpuan) NAMA PROYEK
BILA TIDAK DITENTUKAN DALAM GAMBAR
H
Id Max. 30cm PERENCANAAN & PERANCANGAN
hb atau b
0.125 In 0.125 In
Id PENGEMBANGAN
In/4 In/2 In/4 0.125In 0.125In
(Tumpuan) (Lapangan) (Tumpuan)
MUKA PILE CAP MUKA PILE CAP
Idh RUMAH SAKIT
b
In
I
Jarak sengkang adalah yang terkecil
antara h/4 atau 100mm
PERMATA HATI
LIHAT DETAIL PENJANGKARAN SEBAGAI MUKA KOLOM MUKA KOLOM TINGGI BALOK TULANGAN PINGGANG
MODIFIKASI DETAIL INI In
Idh PENAMPANG KRITIS LOKASI
PENAMPANG KRITIS BALOK ANAK In/4 In/2 In/4
Ib Ib H < 600 -
(Tumpuan) (Lapangan) (Tumpuan)
Idh Id Id
hb JALAN A.H. NASUTION,
hb hb1 600 < H < 900 2 x 1D10 METRO - LAMPUNG
hb
0.125 In 0.125 In
Id 900 < H < 1200 2 x 1D10
In/4 In/2 In/4 0.125 In 0.125 In
(Tumpuan) (Lapangan) (Tumpuan)
Id 1200 < H < 1500 2 x 3D13
In
Idh
I PILE CAP/PONDASI PILE CAP/PONDASI
Jarak sengkang adalah yang terkecil 1500 < H < 1800 2 x 4D13
LIHAT DETAIL PENJANGKARAN SEBAGAI MUKA PILE CAP MUKA PILE CAP
antara h/4 atau 100mm
MODIFIKASI DETAIL INI
PENAMPANG KRITIS BALOK ANAK 1800 < H < 2100 2 x 5D13
lb lb V.5. LETAK SAMBUNGAN LEWATAN UNTUK V.6. BALOK DENGAN ELEVASI DAN
TULANGAN BALOK SUMBU YANG BERBEDA MENYETUJUI
hb
Id
1. TULANGAN BALOK UMUM V.7. PENGATURAN SENGKANG UNTUK PEMILIK
0.125 In 0.125 In Id
In/4 In/2 In/4
t<hb BALOK
PENAMPANG KRITIS
hb
(Tumpuan) (Lapangan) (Tumpuan)
In hb
Id PENAMPANG KRITIS
<50mm
I
hb
Dr. dr. Anto Sawarno, Sp.OG
LIHAT DETAIL PENJANGKARAN SEBAGAI
Id t hb
MODIFIKASI DETAIL INI hb
PENAMPANG KRITIS BALOK ANAK >2hb * * >2hb ARSITEK
lb lb 1/6h<t<h
Id
Ir. A. Djoko Istiadji, M.Sc.Bld.Sci

~
In In/4 In/2 In/4
Id (Tumpuan) (Lapangan) (Tumpuan)
hb I hb hb
In Adita Rian Pradana, S.T.
* JARAK SENGKANG ADALAH TERKECIL ANTARA hb/4 DAN 100mm Id hb
0.125 In 0.125 In Idh t
I Setiawan Chandra, S.T.
In/4 In/2 In/4 0.9 hb
(Tumpuan) (Lapangan) (Tumpuan)
2. TULANGAN TIE BEAM. t hb hb
In
lb>
{ ln
STRUKTUR
I 16
Idh atau Id
PENAMPANG KRITIS 1/6h<t<h PENAMPANG KRITIS
50mm Gumbert Maylda, S.T.
V.8. PONDASI SETEMPAT. Id

~
(1) UMUM
hb

KOLOM hb <50mm
t Idh

D13 (TULANGAN PENUMPU)

>2hb >2hb
Id In/2 In/2 MEP
* * (Tumpuan jepit) (Ujung bebas)
In
Retno Riadi, S.T.
50

PILE CAP/PONDASI MUKA PILE CAP PILE CAP/PONDASI Idh

MUKA PILE CAP I
In hb
50 50
Auliya Ahmad Fathurrahman, A.Md.
t
60

BILA TIDAK DIPERLIHATKAN PADA GAMBAR, TULANGAN I

~
PADA SISI PANJANG HARUS DILETAKAN PALING BAWAH
~
Idh
LANTAI KERJA 1Pc:3Ps:5Kr * JARAK SENGKANG ADALAH TERKECIL ANTARA hb/4 DAN 100mm MUKA KOLOM MUKA KOLOM
PASIR URUG PADAT CATATAN : BAGIAN BAWAH TULANGAN VERTIKAL
DILETAKAN SESUAI ob. 3. TULANGAN TIE BEAM.
In DIGAMBAR
B Id t < hb
In/4 In/2 In/4
hb Idh
(Tumpuan) (Lapangan) (Tumpuan) Dimas Cahyo Saputro
Id hb
PENAMPANG KRITIS 8dmin
I Anggirrawan Jatmiko
In hb
Idh
>2hb * * >2hb

MUKA PILE CAP

hb PENUMPU PILE CAP/PONDASI PILE CAP/PONDASI

<50mm
MUKA PILE CAP
JUDUL GAMBAR
jarak maksimum
sengkang 1/2 hb
b) BILA SUMBU PONDASI TELAPAK t < 1/6hb
JATUH DILUAR KOLOM
PILE CAP/PONDASI PILE CAP/PONDASI hb PRINSIP & STANDARD DETAIL
hb
JUMLAH MUKA PILE CAP MUKA PILE CAP
MUKA KOLOM MUKA KOLOM BETON BERTULANG #5
(2) PONDASI EXENTRIS BATANG : n/2 JUMLAH BATANG : n

* JARAK SENGKANG ADALAH TERKECIL ANTARA hb/4 DAN 100mm hb

30d MIN

a) BILA SUMBU PONDASI TELAPAK In

JATUH DIDALAM KOLOM
CATATAN : Idh
In/4 In/2 In/4 SKALA TANGGAL KODE
(Tumpuan) (Lapangan) (Tumpuan)
1. JIKA LETAK SAMBUNGAN BERBEDA DARI DETAIL STANDARD INI DAN /ATAU
B/2 B/2
TIDAK SESUAI DENGAN GAMBAR RENCANA MAKA SEGALA PERUBAHAN
Idh t < hb
NTS 01-04-2020 A-STR.00.305
B HARUS MELALUI PERSETUJUAN PERENCANA. hb
hb
SEBAGIAN TULANGAN DARI SISI PANJANG 2. LETAK SAMBUNGAN HARUS SEBAGAI BERIKUT :
hb NO. LBR JML. LBR REVISI
HARUS DIBENGKOKAN KEATAS DAN DISALUR- <50mm
B/2 B/2 KAN KEDALAM KOLOM ATAU BALOK PONDASI Id
LETAK TULANGAN LOKASI SAMBUNGAN
B CATATAN : 1. SETIAP BAGIAN PANJANG PENYALURAN HARUS Id PILE CAP/PONDASI PILE CAP/PONDASI
MUKA PILE CAP MUKA PILE CAP
SESUAI DENGAN GAMBAR RENCANA. TULANGAN ATAS DIDALAM DAERAH In/2
SAMA SEPERTI PONDASI TELAPAK
NORMAL
2. BILA LETAK TIANG TIDAK TEPAT HAL INI HARUS
DITAMBAHKAN TULANGAN RENCANA.
TULANGAN BAWAH DIDALAM DAERAH In/4 PENUMPU CATATAN / KETERANGAN

PRINSIP & STANDARD DETAIL BETON BERTULANG #5

APPROVAL

REV TANGGAL REVISION STATUS SIGN

 V.9. PEMUTUSAN TULANGAN UNTUK BALOK KANTILEVER V.10. DETAIL PENULANGAN UNTUK BALOK KANTI-LEVER DAN HUB. V.11. DETAIL PENJANGKARAN UNTUK PENULANGAN BALOK
DENGAN BALOK TEPI

V.8. DETAIL SENGKANG

PENAMPANG KRITIS CATATAN :
Id 50mm 1
1. KEMIRINGAN STANDAR. 6MIN

2. TULANGAN DAPAT DIBENGKOKAN KE ATAS, KEBAWAH.

lt

lt
DAPAT JUGA DIBENGKOKAN KEARAH TEGAK LURUS
lt

BIDANG GAMBAR ATAU KEARAH KOMBINASI.

2D13 BILA TIDAK TERDAPAT PADA GAMBAR NAMA PROYEK
Idh <50mm
BALOK TEPI
In/2 In/2
L2+5d
PERENCANAAN & PERANCANGAN

L2+5d
(Tumpuan jepit) (Ujung bebas)

L2+5d
L2

L2+5d
L2+5d
PENGEMBANGAN

8dMIN
In L2 L2

A
8dMIN

8dMIN
I
B B
RUMAH SAKIT
lt

Idh

V.13. PERBEDAAN KETINGGIAN DAN AS BALOK

PERMATA HATI
( UMUM ) TAMPAK SAMPING MAX 200 MAX 200 MAX 200
ATAU W/3 ATAU W/3 ATAU W/3

1. PERBEDAAN KETINGGIAN
W W A/B>1/6 W A/B>1/6 LOKASI
LANTAI PALING ATAS LANTAI TENGAH W ADALAH LEBAR KOLOM ATAU DINDING
L2 Idh JALAN A.H. NASUTION,
L2 BALOK CANTILEVER
2Dc/3MIN 200 MAX LANTAI TENGAH 2D13 BILA TIDAK TERDAPAT PADA GAMBAR
METRO - LAMPUNG
2Dc/3MIN 200 MAX

TAMPAK ATAS L2
L2 L2

8D MIN
X X X L2+5D

8dMIN
BALOK TEPI L2+5d

8dMIN
L2+5d
L2 L2+5d

8D MIN

8dMIN
L2 L2

A
8dMIN
DUA SENGKANG DAPAT DIPASANG PADA

8dMIN
L2

8D MIN
PENAMPANG MELINTANG BALOK BILA
B B
DIPERLUKAN. 50 50
lt lt L2
lt MAX 200 MAX 200 MAX 200
ATAU W/3 ATAU W/3 ATAU W/3
Idh W W A/B>1/6 A/B>1/6 MENYETUJUI
8dMIN

W
Idh
A
L2 TAMPAK ATAS TULANGAN BAWAH DAPAT DIBENGKOKAN KEATAS
1
6MIN
PEMILIK
*) LIHAT DETAIL KAIT STANDART SEBAGAI ALTERNATIF
lt

JIKA W > 20d DETAIL ANGKER YANG DIPASANG SEBAGAI BERIKUT

lt

TULANGAN TAMBAHAN TULANGAN TAMBAHAN

PENAMPANG KRITIS
Dr. dr. Anto Sawarno, Sp.OG
Idh Id 50 mm
Dc

hW

hW
ALTERNATIF
DENGAN PLAT DIATAS BALOK
2. PERBEDAAN AS ARSITEK
TAMPAK ATAS L1 L1
Idh
150 MIN 150 MIN
Ir. A. Djoko Istiadji, M.Sc.Bld.Sci
V.12. JARAK ANTARA TULANGAN UTAMA In/2 In/2
(Tumpuan jepit) (Ujung bebas)
W W Adita Rian Pradana, S.T.
In
I Setiawan Chandra, S.T.
b1 V.16. PENGATURAN SENGKANG UNTUK BALOK
1. b1 = JARAK BERSIH ANTARA TULANGAN
> 1.5 d
PENJANGKARAN KE KOLOM
PENAMPANG KRITIS
STRUKTUR
1
> 1.25 d DARI UKURAN AGREGAT MAKSIMUM 6MIN PENAMPANG KRITIS
Id 50 mm
H > 25 mm Idh Gumbert Maylda, S.T.
2. DIPAKAI TULANGAN TAMBAHAN SEBAGAI KAIT
UNTUK MENJAGA JARAK ANTARA BATANG Id
TULANGAN DIBAWAHINI hb
b1
PENJANGKARAN KE KOLOM
TULANGAN TAMBAHAN
(SENGAKANG)
V.18. BALOK YANG BERFUNGSI SEBAGAI DINDING BEBAS DAN Idh
In/2 In/2 MEP
b1 b1 Id
(Tumpuan jepit) (Ujung bebas)
PARAPET BETON In
<50 mm
Id
Retno Riadi, S.T.
I
b1
TYPICAL DETAIL UNTUK NON-PENAHAN BALUSTRADE DAN DINDING PARAPET BETON BERTULANG
Auliya Ahmad Fathurrahman, A.Md.
Idh Jarak sengkang adalah yang terkecil
150 antara h/4 atau 100 mm

PENAMPANG KRITIS DIGAMBAR

min. 900

D13-300
Idh
TULANGAN TAMBAHAN SISI LUAR SISI DALAM

SFL. LEVEL
V.14. LOKASI TULANGAN UNTUK BALOK ANAK YANG MENERUS Dimas Cahyo Saputro
(SENGAKANG)

Io/4 15d 15d Io/4 hb1

hb2 Anggirrawan Jatmiko
h (balok)

Id
b1 20d 20d <50 mm
DINDING PARAPET Io/6 7Io/12 Io/4
Io Id JUDUL GAMBAR
BENTANG LUAR
Idh Jarak sengkang adalah yang terkecil
V.19. TYPICAL DETAIL UNTUK KONSOLE BETON BERTULANG PADA antara h/4 atau 100 mm
V.17. LUBANG PADA BALOK UNTUK BALOK ANAK BENTANG TUNGGAL Io/4 DIGANTI Io/6 UNTUK
PRINSIP & STANDARD DETAIL
LUBANG LIFT TULANGAN BAWAH 2
hb BETON BERTULANG #6
V.15. DETAIL PENJANGKARAN UNTUK BALOK ANAK
TYPICAL DETAIL UNTUK SEKELILING LUBANG PADA BALOK BETON BERTULANG
( HANYA UNTUK LUBANG YANG TAK MELEBIHI DIAMETER 150mm )
SKALA TANGGAL KODE
UNTUK DIMENSI LIHAT LIFT DETAIL
SPARING PIPA UPVC

L2 hb1
NTS 01-04-2020 A-STR.00.306
2D16 E.F. 8d MIN
NO. LBR JML. LBR REVISI
2D16 E.F. 225

25d *
PANJANG ANGKUR
MAX 200 ATAU B/3
CATATAN :
* Jarak sengkang adalah yang terkecil antara h/4 atau 100 mm
POSISI DARI LUBANG DENGAN PERSETUJUAN DARI ENGINEER B CATATAN / KETERANGAN

PRINSIP & STANDARD DETAIL BETON BERTULANG #6

APPROVAL

REV TANGGAL REVISION STATUS SIGN

 VI.5. DETAIL TULANGAN SEKELILING LUBANG NAMA PROYEK
VI.1. PENULANGAN VI.4. PANJANG PENYALURAN VI.6. DETAIL TULANGAN PADA PERTEMUAN
DINDING
PERENCANAAN & PERANCANGAN

a. PENJANGKARAN KE KOLOM
a. TULANGAN TUNGGAL DENGAN TULANGAN TUNGGAL
PENGEMBANGAN
RUMAH SAKIT
D13 MIN PERMATA HATI

50
PENULANGAN SEKITAR LUBANG HARUS DISESUIKAN
a b D13
DENGAN GAMBAR DINDING a b LOKASI
C L D13
DISIAPKAN JIKA JENDELA DIPASANG
KEMUDIAN JALAN A.H. NASUTION,

L
L L L L
TULANGAN TAMBAHAN YANG BERUKURAN
METRO - LAMPUNG
L L
SAMA DENGAN TULANGAN DINDING SERTA
C L JARAK YANG SAMA

BALOK
c d

b. TULANGAN TUNGGAL DENGAN RANGKAP

KOLOM

L L L

MENYETUJUI
BALOK
c d
2D13 D13 PEMILIK
D16-@200 D16-@200
e f LUBANG PADA DINDING

VI.2. PENGATURAN JARAK
TULANGAN IKAT SEBAGAI
PENGATUR JARAK
L L
L L Dr. dr. Anto Sawarno, Sp.OG
b b
TANDA " o " BERARTI HARUS DIBERI DETAIL
TULANGAN SESUI PASAL 2 UNTUK DINDING
D10-@200 D10-@200 ARSITEK
L L L b
Ir. A. Djoko Istiadji, M.Sc.Bld.Sci
VI.7. TULANGAN DINDING UNTUK TANGGA KANTILEVER Adita Rian Pradana, S.T.
e
2-D13 Setiawan Chandra, S.T.
b. PENJANGKARAN KE KOLOM
STRUKTUR
D13 MIN
Gumbert Maylda, S.T.
L D13 MIN
L
PADA c & e TULANGAN YANG SAMA DENGAN TULANGAN DINDING DENGAN BENTUK
TULANGAN IKAT SEBAGAI
PENGATUR JARAK " " ATAU " " HARUS DILETAKAN PADA JARAK YANG SAMA PULA.
DIMANA DIGUNAKAN L
TULANGAN MENERUS MEP
Retno Riadi, S.T.
c. TULANGAN RANGKAP DENGAN RANGKAP Auliya Ahmad Fathurrahman, A.Md.
PADA BAGIAN INI DAERAH TULANGAN RANGKAP
D13 BERARAH VERTIKAL PADA JARAK 20cm

g
TULANGAN DITERUSKAN D16-@200 f DIGAMBAR
0
L L 2-D13 2-D13 Dimas Cahyo Saputro
15

L
DIPASANG
DIPASANG
VI.8. DINDING BLOK BETON ( CONBLOK )
PENGIKAT
Anggirrawan Jatmiko

L
PENGIKAT
L L
L
L
D10-@200 (1) TULANGAN ( TEBAL 100 DAN 150 ) L
150

150

L D
JUDUL GAMBAR
UNTUK TULANGAN RANGKAP UNTUK TULANGAN RANGKAP
* PENJANGKARAN HARUS SAMA DENGAN DINDING h
PRINSIP & STANDARD DETAIL
(2) LUBANG
CATATAN :
a. TULANGAN MENERUS BISA DIGUNAKAN
a. BALOK LATEI DARI BETON TULANG HARUS DIBERIKAN DIATAS LUBANG BAIK
2-D13
BETON BERTULANG #7
BETON PRACETAK ATAU DICOR SETEMPAT
VI.3. PANJANG LEWATAN b. JIKA b<100, TULANGAN TIDAK DISYARATKAN
b BALOK LATEI MINIMAL SESUI DENGAN TABEL BERIKUT :
UNTUK BAGIAN YANG MEMPERBESAR LEBAR BALOK
L SKALA TANGGAL KODE
BETON TAMBAHAN LEBAR LUBANG TINGGI LATEI
W (mm) (mm)
TULANGAN ATAS TULANGAN BAWAH SENGKANG NTS 01-04-2020 A-STR.00.307
PANJANG LEWATAN TULANGAN DINDING BETON.

1000 MAX 200 2-D10 2-D13

NO. LBR JML. LBR REVISI
LA 1000-2000 400 2-D10 2-D16

CATATAN / KETERANGAN

PRINSIP & STANDARD DETAIL BETON BERTULANG #7

APPROVAL

REV TANGGAL REVISION STATUS SIGN

 NAMA PROYEK
PERENCANAAN & PERANCANGAN
PENGEMBANGAN
RUMAH SAKIT
PERMATA HATI
LOKASI

JALAN A.H. NASUTION,

METRO - LAMPUNG

MENYETUJUI
PEMILIK

Dr. dr. Anto Sawarno, Sp.OG

POTONGAN A-A'
ARSITEK
Ir. A. Djoko Istiadji, M.Sc.Bld.Sci
Adita Rian Pradana, S.T.
Setiawan Chandra, S.T.

STRUKTUR
Gumbert Maylda, S.T.

MEP
Retno Riadi, S.T.
Auliya Ahmad Fathurrahman, A.Md.

DIGAMBAR
Dimas Cahyo Saputro
Anggirrawan Jatmiko

JUDUL GAMBAR

DETAIL PONDASI
- POTONGAN A-A
- POTONGAN B-B

SKALA TANGGAL KODE

1 : 20 01-04-2020 A-STR.01.305

NO. LBR JML. LBR REVISI

CATATAN / KETERANGAN

POTONGAN B-B'
APPROVAL

REV TANGGAL REVISION STATUS SIGN

 NAMA PROYEK
PERENCANAAN & PERANCANGAN
PENGEMBANGAN
RUMAH SAKIT
PERMATA HATI
LOKASI

JALAN A.H. NASUTION,

METRO - LAMPUNG

MENYETUJUI
PEMILIK

Dr. dr. Anto Sawarno, Sp.OG

ARSITEK
Ir. A. Djoko Istiadji, M.Sc.Bld.Sci
Adita Rian Pradana, S.T.
Setiawan Chandra, S.T.

STRUKTUR
Gumbert Maylda, S.T.

POTONGAN C-C'
MEP
Retno Riadi, S.T.
Auliya Ahmad Fathurrahman, A.Md.

DIGAMBAR
Dimas Cahyo Saputro
Anggirrawan Jatmiko

JUDUL GAMBAR

DETAIL PONDASI
- POTONGAN C-C
- POTONGAN D-D

SKALA TANGGAL KODE

1 : 20 01-04-2020 A-STR.01.306

NO. LBR JML. LBR REVISI

CATATAN / KETERANGAN
POTONGAN D-D'

APPROVAL

REV TANGGAL REVISION STATUS SIGN

 1736
NAMA PROYEK
320 355 213 202 110 154 258 124
PERENCANAAN & PERANCANGAN
PENGEMBANGAN
RUMAH SAKIT
PERMATA HATI
LOKASI

130 147
JALAN A.H. NASUTION,
METRO - LAMPUNG

244

203
479
MENYETUJUI

365
PEMILIK

598
Dr. dr. Anto Sawarno, Sp.OG

234
ARSITEK
330

Ir. A. Djoko Istiadji, M.Sc.Bld.Sci

Adita Rian Pradana, S.T.

130
Setiawan Chandra, S.T.
2291

339
STRUKTUR

209
Gumbert Maylda, S.T.

2399
512

MEP

264
Retno Riadi, S.T.
Auliya Ahmad Fathurrahman, A.Md.

239
DIGAMBAR
Dimas Cahyo Saputro
Anggirrawan Jatmiko
694

JUDUL GAMBAR

439
RENCANA PONDASI FOOTPLATE
& SUMURAN

SKALA TANGGAL KODE

263
1 : 100 01-04-2020 A-STR.01.202

NO. LBR JML. LBR REVISI

320 373 476 431 RENCANA PONDASI BATU KALI CATATAN / KETERANGAN

1600

APPROVAL

REV TANGGAL REVISION STATUS SIGN