Anda di halaman 1dari 3

Metode Pelaksanaan Konstruksi

1. Dinding
1.1 Dinding Bata Merah
Prosedur pemasangan dinding bata merah adalah sebagai berikut:
a. Persiapan gambar kerja untuk pemasangan dinding;
b. Persiapan alat kerja dan bahan seperti bata, meteran, sendok semen, roskam, palu karet,
waterpass, ember plastik, alat lot, benang, gergaji, dan lain-lain;
c. Pembersihan lahan yang akan dipasang dinding bata merah;
d. Buat marking jalur dinding yang akan dipasang, lalu marking juga dibuat untuk titik
kolom praktis, ring balok, dan opening pintu dan kusen;
e. Bata merah direndam terlebih dahulu (sampai gelembung udara di dalam bata merah
hilang) sebelum dipakai untuk mengurangi penyerapan air;
f. Pembesian kolom praktis dan ring balok dipasang di titik marking;
g. Memasang bata merah pada jalur marking serta jalur benang acuan yang telah dipasang
pada profil kayu pada ujung jalur dinding lapis demi lapis sampai setinggi 1 meter dengan
adukan mortar;
h. Pada pelaksanaannya, adukan mortar tersebut diaplikasikan secara merata ke permukaan
bata merah;
i. Kemudian bata merah disusun di atas adukan mortar sambil diperiksa elevasinya;
j. Setelah pasangan dinding bata merah sudah setinggi 1 meter kemudian dilanjutkan
dengan pengecoran kolom praktis;
k. Lakukan untuk 1 meter berikutnya sampai ketinggian yang direncanakan.

1.2 Dinding Bata Ringan


a. Persiapan gambar kerja untuk pemasangan dinding;
b. Persiapan alat kerja dan bahan seperti bata, meteran, sendok semen, roskam, palu karet,
waterpass, ember plastik, alat lot, benang, gergaji, dan lain-lain;
c. Pembersihan lahan yang akan dipasang dinding bata merah;
d. Buat marking jalur dinding yang akan dipasang, lalu marking juga dibuat untuk titik
kolom praktis, ring balok, dan opening pintu dan kusen;
e. Bata merah direndam terlebih dahulu (sampai gelembung udara di dalam bata merah
hilang) sebelum dipakai untuk mengurangi penyerapan air;
f. Pembesian kolom praktis dan ring balok dipasang di titik marking;
g. Siapkan campuran adukan tinbed/ perekat bata ringan dan masukkan ke dalam bak
adukan;
h. Lakukan pemasangan bata ringan secara manual sebagaimana umumnya dengan tebal
spesi yang dianjurkan ± 3 mm dengan roskam gerigi;
l. Setelah pasangan dinding bata ringan sudah setinggi 1 meter kemudian dilanjutkan
dengan pengecoran kolom praktis;
m. Lakukan untuk 1 meter berikutnya sampai ketinggian yang direncanakan.

2. Plesteran
Prosedur pemasangan plesteran dinding adalah sebagai berikut:
a. Buat adukan plester dengan adukan 1:5 atau 1:3;
b. Sebelum plester dilakukan, lakukan penyiraman/ curing terlebih dahulu pada permukaan
dinding bata untuk menghindari keretakan;
c. Buat kepalan plesteran dengan jarak sekitar 1 meter dan lebar 5 cm dengan alat bantu
unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium;
d. Letakkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekitarnya, kemudian ratakan
dengan raskam dan jidar;
e. Perataan plesteran dengan acuan kepalan yang telah dibuat.

3. Acian
Prosedur pemasangan plesteran dinding adalah sebagai berikut:
a. Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur);
b. Buat adukan semen dan air untuk acian;
c. Permukaan plesteran sebelum di aci terlebih dahulu disiram air agar tidak terjadi
keretakan;

4. Lantai
Prosedur pemasangan lantai adalah sebagai berikut:
a. Lantai dasar dibersihkan dari kotoran/ debu dan disirm terlebih dahulu sebelum ditebar
adukan pasangan keramik;
b. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang;
c. Buat adukan untuk pasang keramik;
d. Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang rata;
e. Buat kepalan adukan dengan jarak sekitar 1 meter agar adukan yang ditebar
permukaannya rata;
f. Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga;
g. Pasang keramik kepalaan untuk tanda start awal pemasangan pada adukan yang sudah
ditebar dengan perekat acian;
h. Pada pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan
permukaan lantai keramik yang rata;
i. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass;
j. Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan
udara yang ada dalam adukan;
k. Setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan yaitu pemberian garis nat.

Anda mungkin juga menyukai