Anda di halaman 1dari 4

B.

Pekerjaan Pile Cap dan Tie Beam


a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan direncanakan mulai dilaksanakan pada minggu ke-3, yaitu selama 14 hari
(yaitu dimulai dari hari ke-15 hingga hari ke-28) berbarengan dengan pekerjaan
pemancang pondasi. Semua pekerjaan struktur beton pile cap dan beton tie beam
dilakukan secara simultan. Adapun lingkup pekerjaan struktur beton meliputi
pekerjaan sebagai berikut :
 Fabrikasi besi tulangan.
 Fabrikasi bekisting.
 Pemasangan bekisting / besi beton tulangan dan pengecoran.
 Alat yang digunakan.
 Quality control.
 Volume dan waktu pelaksanaan.

b. Metode kerja
 Fabrikasi besi tulangan
Pelaksanaan pekerjaan fabrikasi besi tulangan memerlukan tempat yang cukup
luas untuk menaruh, memotong besi beton dan membengkoknya sehingga
sesuai dengan gambar yang telah disetujui.
Teknis pelaksanaan pekerjaan pembesian :
a. Siapkan Bahan, peralatan dan tenaga kerja.
b. Perhatikan detail pembesian pada gambar perencanaan.
c. Buat Bar Bending Schedulle (BBS) dan ajukan ke pada konsultan pengawas.
d. Lakukan pemotongan dan perangkaian besi berdasarkan BBS di atas.
e. Besi tersebut dirangkai sebelum dimasukan ke dalam lubang galian yg telah
dipasang bekisting batu bata.
f. Besi bagian atas dilepas beberapa potong, untuk memudahkan
memasukkan besi kolom nantinya.

Dalam proses pengerjaannya hal-hal yang harus diperhatikan adalah :


1) Posisi penempatan besi beton yang akan difabrikasi harus dekat dengan alat
potong (bar cutter) dan alat bengkok besi (bar bender).
2) Tempat kerja harus diberi atap supaya pekerja terlindung dari hujan/panas,
sehingga dapat bekerja dengan maximal.
3) Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan
penempatannya, supaya tidak bingung/membuang waktu untuk mencari
saat akan dipasang.
4) Perlu diperhatikan tempat penumpukan besi beton diberi ganjal kayu,
supaya besi beton tidak bersentuhan langsung dengan tanah yang lembab.
Hal ini untuk menjaga agar besi beton tidak mudah berkarat.
 Fabrikasi Bekisting
Untuk pekerjaan tie beam/pile cap bekistingnya menggunakan bekisting multiplek
tebal 9 mm dan rangka kaso 5/7 cm. Multiplek dipotong sesuai ukuran pile cap
dan sloof kemudian diberi rangka kaso mendatar dan vertical dan dipaku. Jarak
maksimal rangka vertical adalah 40 cm. Dalam proses pengerjaannya, hal-hal
yang harus diperhatikan adalah :
 Kedalaman tie-beam, maupun pile-cap berdasarkan gambar kerja
 Lebar tie beam maupun pile cap.

 Pemasangan bekisting/besi tulangan dan pengecoran beton


1). Pemasangan bekisting
Bekisting dipasang setelah besi tulangan pile cap dan sloof terpasang. Bekisting
dipasang pada sisi kanan–kiri sloof, dan keliling pile cap sesuai ukuran
kemudian diberi penguat kaso yang dipatok/ ditancapkan kedalam tanah.
Pada jarak 1meter pada sisi atas sloof diberi klos kayu untuk menjaga ukuran
sloof sesuai gambar. Setelah selesai kemudian dicek kembali ukuran dan
kekuatan bekisting sehingga bekisting benar-benar kuat menahan tekanan
beton saat dilakukan pengecoran.

Teknis pelaksanaan pekerjaan bekisting :


a. Siapkan Bahan, peralatan dan tenaga kerja.
b. Ajukan Request Pekerjaan & shop drawing kepada konsultan
pengawas
c. Tarik benang dalam dua arah untuk menentukan as poer.
d. Potong kayu dan papan/multipleks bekisting sesuai dengan kebutuhan
dan ukurannya.
e. Rangkai kayu dan papan bekisting sehingga menyatu menjadi cetakan.
f. Sebelum dipasang multiplesk diolesi dengan minyak bekisting supaya
mempermudah dalam pembongkaran bekisting
Gambar : Bekisting Sloof

2). Pemasangan besi tulangan


a) Setelah besi beton tulangan selesai dipotong dan dirangkai sesuai
gambar dan perkuatan sudah cukup memadai, maka sebelum dipasang
terlebih dahulu dilakukan pembersihan pada tempat-tempat yang akan
dipasang dengan cara disiram/disemprot air.
b) Besi tulangan diletakkan sesuai dengan ukuran, pada pertemuan antar
besi tulangan sloof dan pile cap diikat dengan kawat bendrat. Pada sisi
bawah dan kanan – kiri dipasang beton decking untuk menjaga
ketebalan selimut beton.
c) Rangkai besi memanjang dan besi sengkang kolom.
d) Pasang beton decking di atas lantai kerja.
e) Stel besi poer, kemudian masukkan besi kolom (lengkap dengan besi
sengkangnya) kedalam besi pile cap dengan cara melewati bagian atas
besi poer (pada tempat yang tidak dipasang besi di sebelah atas poer).
Setelah besi kolom distel, pasang kembali besi bagian atas poer untuk
memperkuat besi kolom.
f) Siram dengan air, untuk membersihkan poer sebelum dicor.

Gambar : Pemasangan Besi dan Bekisting Sloof dan Poer

1) Pengecoran

Ijin Pembersihan Penyiapan Pemberian


pengecora bekisting sparing-sparing minyak bekisting
n

Pengecora
n
Teknis pelaksanaan pengecoran:
a. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
b. Buat request pekerjaan dan diajukan kepada Konsultan Pengawas.
c. Sebelum pengecoran dilakukan dicek kembali kekuatan bekisting,
kebersihan lokasi, persiapan alat cor seperti vibrator, cangkul , dll. Bila
benar–benar sudah siap dan sudah mendapat ijin dari Pengawas maka
pengecoran dapat dilakukan.
d. Sebelum pengecoran, beton dibuat test slump 12 cm dan kubus benda
uji uk. (20x20x20) cm untuk kemudian dilakukan tes uji lab. beton.
e. Beton readymix dituang ke dalam bekisting/cetakan,
f. Sambil mengecor dilakukan pemadatan dengan vibrator, sehingga
beton dapat padat dan tidak ada yang keropos
g. Untuk pemadatan pada kolom, jarum penggetar vibrator mula-mula
bersuara rendah kemudian meninggi hingga mencapai frekunsi yang
tetap, bila hal ini terjadi maka pemadatan sudah cukup

Anda mungkin juga menyukai