Anda di halaman 1dari 9

Balok PreStress

MEISTERSTADT
BATAM
METODE KERJA

Agustus, 2018

CLIENT : PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN


CONSULTANT -
SUB-CON PT. FREYSSINET TOTAL TECHNOLOGY

PT FREYSSINET TOTAL TECHNOLOGY


Gedung Ventura Lantai 9 - Jl. R.A. Kartini 26, Cilandak 12430
Jakarta Selatan – INDONESIA
T : +62 21 759 127 23 | F : +62 21 756 9150
METODE KERJA
MEISTERSTADT - BATAM

PEMBUKAAN

Dokumen ini adalah milik eksklusif PT. Freyssinet Total Technology.

Ini bersifat rahasia dan tidak boleh digunakan, direproduksi atau dikomunikasikan baik
secara keseluruhan atau sebagian, dalam bentuk apapun atau dengan cara tanpa
persetujuan tertulis dari PT. Freyssinet Total Technology.

Dokumen ini tidak akan dibagikan kepada pihak ketiga kecuali di bawah syarat-syarat
kontrak.

TABEL REVISI

Dibuat Diperiksa Disetujui


Rev Tanggal Modification
oleh oleh oleh
A 01/08/2018 First issue

Page 2 out of 9
METODE KERJA
MEISTERSTADT - BATAM

I. PENDAHULUAN

Dokumen ini berisi metode dan prosedur pekerjaan awal dari PT. Freyssinet Total
Technology untuk pekerjaan balok prestress.
Elemen dan konten dari system metode kerja dalam dokumen ini masih dapat berubah
sesuai dengan proses desain yang sedang berjalan sampai dengan akhir proses Analisa
konstruksi.

I.1. Data Proyek


Proyek : POLLUX MEISTERSTADT BATAM
Lokasi : BATAM
Owner : POLLUX PROPERTIES
Kontraktor : PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN

I.2. Lingkup Pekerjaan

PT. Freyssinet Total Technology telah ditunjuk oleh PT. PP untuk pekerjaan Post-
Tensioning balok struktur pada Lantai-6 Tower 3 dan pada Lantai-6 Tower 5, dengan
lingkup kerja :
a. Pengadaan material Post Tensioning sesuai dengan Freyssinet System
b. Pekerjaan instalasi Post Tensioning termasuk stressing dan grouting.
c. Pengadaan gambar kerja/shop drawing dan as built drawing

I.3. Struktur Organisasi

Page 3 out of 9
METODE KERJA
MEISTERSTADT - BATAM

II. Material
II.1. Tendon (Freyssinet C-Range System & Freyssinet K-Range System)
• Angkur Hidup
Guides & Blocks 19C15 dengan C15 Jaws dan 19K13 &12K15 dengan T15 Jaws.

• PC Strand
Ukuran 0.6” (15.24 mm). Seven wire stress relieved strand, diameter 15.24 mm (0.6")
ASTM A 416, Grade 270, low relaxation.

• Duct/sheath
Galvanized, Diameter 85 mm & 95mm, dengan sambungan ( coupler ) per 4 meter.

II.2. Grout Addmixture

Plasticized expanding grout admixture, CEBEX 100 ( FOSROC products )

II.3. Lain lain


• Masking Tape
Pita perekat anti bocor pada sambungan sheath atau anchor guides.

• Densyl Tape
Pita pengisi anti bocor untuk akhir selongsong pada angkur mati.

• Reinforced Plastic Hose


Selang untuk grout vent ( inlet / outlet ).

• Mur & Baut


Untuk pemasangan angkur pada cetakan beton ( formwork ).

III. Peralatan dan Tenaga Kerja


III.1. Peralatan

• Hydraulic Jack
Freyssinet Multistrand Jack K-500.

• Hydraulic Pump
OTC / Power Team (Single / Twin).

• Grout Mixer and Pump


Freyssi Grout Pump, kapasitas 90 liter.

• Chain Block
Kapasitas 2 Ton, untuk pemasangan Hydraulic Jack saat Stressing.

• Strand Dispenser ( Bri Pak )


Kapasitas 1 Coil ( + 3 Ton ).

Page 4 out of 9
METODE KERJA
MEISTERSTADT - BATAM

• Strand Roller
Untuk menggulung PC-Strand.

• Disk Cutter
Dengan Cutting Plates, untuk memotong PC-Strand dan duct / sheath.

III.2 Tenaga Kerja

III.2.1. Project Manager


Bertanggung jawab atas segala kebutuhan administratif dan operasional proyek

III.2.2. Design Engineer


Design Engineer bertanggung jawab atas hitungan dan Analisa design.

III.2.3. Supervisor
Site Manager yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan
bantuin dari pekerja terlatih. Dia akan melakukan koordinasi dengan kontraktor serta
memberikan laporan pada Project Manager dan Design Engineer.

III.2.4. Labour
Pekerja yang sudah terlatih dalam melakukan pekerjaan post - tensioning

IV. Shop Drawing & Proposal Stressing

Shop drawing dibuat berdasarkan Gambar rencana / design yang disesuaikan dengan
sistem yang akan dipakai, yang meliputi : Denah, Tampak, Potongan dan Detil yang
secara jelas menyatakan jumlah tendon, ukuran tendon, jenis angkur, posisi angkur,
koordinat tendon, jacking force dan mutu beton.

Shop drawing menjelaskan secara detil hal-hal yang harus disediakan oleh Kontraktor
Utama, seperti :

IV.1. Recess Former ( recess box )


Pembentuk cerukan untuk tempat angkur.
IV.2. Bursting steel
Pembesian pada daerah angkur hidup.
IV.3. Support bar
Besi penyangga tendon dan besi montase lainnya yang diperlukan untuk
pemasangan tendon/angkur.
IV.4. Block Out
Bagian Balok/Pelat yang harus ditunda pengecorannya, sehubungan dengan
pelaksanaan Stressing & grouting.

Apabila Jacking Force, Jacking Pressure, Stressing Order serta Tendon Elongation
belum tertera pada Shop Drawing, maka dapat di lampirkan dalam Lampiran Khusus
yang akan diajukan sebagai Proposal sebelum pelaksanaan Stressing.

Page 5 out of 9
METODE KERJA
MEISTERSTADT - BATAM

V. Metoda Kerja
V.1. Penyimpanan / Storage
Seluruh bahan untuk pekerjaan balok pratekan disimpan tertutup dengan ventilasi udara
yang cukup, serta tak langsung berhubungan dengan tanah, dan terlindung dari
pengaruh-pengaruh lain yang berpotensi merusak.

V.2. Pemasangan selongsong dan angkur


Pemasangan selongsong, angkur dan grout vent sedemikian rupa sehingga posisi
tendon yang dihasilkan akan sesuai dengan posisi yang telah ditetapkan dalam gambar
kerja.
V.2.1. Pada balok bangunan gedung, setelah pembesian terangkai, mula-mula tulangan
penyangga (support bar) dipasang dengan cara mengikatkannya pada sengkang
(dengan memakai kawat bendrat). Ketinggian / posisinya berdasarkan profil kabel
pada gambar kerja (shop drawing). Jarak antara tulangan penyangga sekitar 1
(satu) meter, seperti tampak pada gambar-a.
V.2.2. Setelah tulangan penyangga terpasang dengan benar, selongsong (sheath)
dipasang di atas tulangan penyangga tersebut dan diikat dengan kawat bendrat
(tying wire), seperti tampak pada gambar-a.

Gambar-a

V.2.3. Karena selongsong (sheath) dipasok dengan panjang tertentu (yaitu 4 meter per
batang), maka perlu dilakukan penyambungan. Penyambungan selongsong ini
menggunakan coupler yaitu berupa selongsong dengan diameter yang lebih
besar. Kemudian sambungan dibalut dengan pita perekat (seal tape) untuk
menghindari masuknya air atau adukan beton ke dalam selongsong.

V.2.4. Grout vent dipasang pada lokasi-lokasi seperti pada gambar kerja, hubungannya
dengan selongsong harus dibalut dengan pita perekat sedemikian sehingga tidak
bocor.

V.2.5. Anchorage Guides (casting) dipasang pada cetakan balok ( recess box ) dengan
menggunakan baut dan mur atau paku, dengan posisi seperti yang ditentukan
dalam shop drawing. Kemudian dipasang penulangan angkur (burrsting steel)

Page 6 out of 9
METODE KERJA
MEISTERSTADT - BATAM

pada posisinya yaitu di belakang angkur, sebelum selongsong dihubungkan pada


anchorage guides. Selongsong (sheath) yang masuk ke dalam anchorage guides
harus rapi dan tidak boleh patah, kemudian dibalut dengan pita perekat (seal tape)
untuk menghindari masuknya air semen atau adukan beton ke dalam selongsong.

V.2.6. Jika terdapat angkur mati tipe Looped, maka pada akhir selongsong dekat angkur
mati dipasang grout vent, kemudian celah antara strand, pipa grout vent dan
selongsong disumbat dengan cara membalutnya memakai densyl tape, dan
seperti halnya pada angkur hidup bursting steel harus dipasang pada posisinya.

V.3. Pemasangan baja prategang / strand

Strand akan dipasok dalam bentuk gulungan ( coil ) yang terbungkus agar terhindar dari
karat atau goresan yang mungkin terjadi pada saat pengiriman. Atau bisa juga dipasok
dalam bentuk potongan dengan panjang tertentu sesuai dengan panjang balok yang ada,
hal ini apabila pengecoran antar lantai terdapat beda waktu yang relatif lama.

V.3.1. Gulungan (coil) dari strand yang akan dipotong dijepit dengan Bripak (Dispenser)
agar tidak roboh dan agar coil tidak secara langsung berhubungan dengan tanah.
Lokasi tempat pemotongan strand dipilih tempat yang cukup panjangnya dan
sedapatnya dekat lokasi pemasangan atau fasilitas tower crane, juga harus
tersedia panel listrik untuk alat pemotongnya.

V.3.2. Strand yang telah dipotong dengan panjang yang telah memperhitungkan panjang
penarikan dan pengangkuran, harus segera dipasang atau dimasukkan ke dalam
selongsong ( sheath ) untuk menghindari kerusakan ( karat, luka tergores, atau
bengkok ). Apabila pemasangannya tidak dapat segera, maka strand harus
dilindungi dari hal-hal yang merugikan tersebut. Pemotongan strand
menggunakan gurinda pemotong (disc cutter dan cutting plate).

Gambar b.

Page 7 out of 9
METODE KERJA
MEISTERSTADT - BATAM

V.4. Penarikan kabel / Stressing

Sebelum pelaksanaan penarikan kabel, maka “proposal stressing” yang meliputi


perhitungan perpanjangan (extension), penentuan besarnya gaya penarikan (jacking
force) serta pembacaan tekanan (jacking pressure) akan diajukan terlebih dahulu untuk
mendapatkan persetujuan dari pihak direksi / konsultan pengawas (dilengkapi copy
sertifikat kalibrasi hydraulic jack nya).

V.4.1. Stressing (seperti tampak pada gambar-b), baru dapat dilaksanakan apabila mutu
beton telah mencapai kekuatan awal yang disyaratkan oleh konsultan perencana.
V.4.2. Stressing dilakukan mengikuti gaya ( jacking force ) yang telah ditentukan oleh
konsultan perencana.
V.4.3. Gaya pada saat stressing dikontrol dengan membaca tekanan pada sistim hidrolik
dan mengukur perpanjangan kabel yang terjadi. Pencatatan perpanjangan kabel
dilakukan pada setiap kenaikan tekanan 1000 psi. Perpanjangan yang terjadi
dibandingkan dengan perhitungan teoritis yang telah disiapkan sebelumnya (
selisih antara pengukuran dan hasil perhitungan yang wajar adalah 7 % (sesuai
dengan peraturan SK SNI ).

V.5. Pekerjaan Grouting

V.5.1. Setelah hasil stressing mendapat persetujuan dari pihak konsultan, maka
pekerjaan grouting baru dapat dilaksanakan.
V.5.2. Awal dari pekerjaan grouting adalah pemotongan kabel baja prategang (strand)
yang berada pada angkur hidup. Strand dipotong minimum 3 cm dari tepi luar baji
(jaws).
V.5.3. Selanjutnya anchor block dengan strand yang telah dipotong harus ditutup dengan
adukan semen dan pasir untuk mencegah bocornya bahan grouting dari sela-sela
strand atau baji, ini disebut pekerjaan patching.
V.5.4. Setelah adukan patching mengeras, atau minimal 1x24 jam setelah pekerjaan
patching selesai maka pekerjaan grouting dapat dilaksanakan.
V.5.5. Sebelum pekerjaan grouting dilaksanakan, kadang kala selongsong yang sudah
berisi strand tersebut dibersihkan dengan cara mengalirkan air bersih ke
dalamnya, dan bila perlu kemudian selongsong ditiup angin dengan kompresor
(disediakan oleh kontraktor).
V.5.6. Adukan grouting terdiri dari perbandingan campuran semen 1 zak (50 kg), air
bersih 22 liter (w/c : 0.44) dan grout admixture (Cebex 100) sebanyak 225 gram.
V.5.7. Pada pelaksanaan pekerjaan grouting, semen, air dan admixture diaduk dengan
menggunakan Mixer, kemudian dipompakan kedalam selongsong dengan Grout
Pump. Bahan grouting dipompakan masuk melalui grout inlet dan setelah bahan
grout keluar pada grout vent (grout outlet) maka grout outlet dan grout inlet ditutup
dengan cara mengikat dengan kawat, dan pekerjaan grouting selesai.
V.5.8. Sejak pekerjaan grouting selesai sampai 3x24 jam kemudian, dianjurkan supaya
balok pratekan tidak dibebani.

Page 8 out of 9
METODE KERJA
MEISTERSTADT - BATAM

VI. Prosedur Keselamatan Kerja


Sebelum pelaksanaan pekerjaan post tensioning pada proyek, semua personil harus
diberi penjelasan mengenai keselamatan kerja, prosedur pengoperasian alat kerja ,
peralatan pengaman dan peralatan pelindung diri, serta pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K).
Pertemuan dilakukan setiap hari untuk membahas hal-hal yang terjadi selama
pelaksanaan pekerjaan. Berikut adalah rencana keselamatan kerja untuk pekerjaan post
tensioning.

N0 Pekerjaan Potensi Bahaya Prosedur keselamatan / APD


1 Pemotongan Luka tangan, kaki Gerinda harus dalam keadaan
Strand baik dan ada pelindungnya.
Percikan api gerinda
APD : Kaos tangan, helm,
sepatu , kaca mata pelindung

2 Instalasi Tendon Tangan atau kaki terjepit Pada pelaksanaan instalasi


harus ada aba-aba dari salah
satu personel.
APD : Kaos tangan, helm,
sepatu.

3 Stressing Tangan atau kaki tertindih Peralatan hydraulic harus pada


jack kondisi baik. Tidak ada bocor
Loncatan strand jika putus Dilarang berada dibelakang jack
pada saat stressing, dan diberi
Tersemprot oli hydraulic rambu
Jatuh dari ketinggian Lantai kerja harus kuat terutama
apabila di tempat ketinggian.
APD : Kaos tangan, helm,
sepatu, safety belt

4 Grouting Luka tangan, kaki Pada saat grouting , semua


selang grouting harus kuat agar
Debu semen terhirup tidak pecah.
Tersemprot material grouting APD : Kaos tangan, sepatu
safety, kaca mata, masker

Page 9 out of 9

Anda mungkin juga menyukai