Anda di halaman 1dari 5

https://www.betantt.

com/

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Beton


Pratekan
Pekerjaan ini harus terdiri dari fabrikasi struktur beton pratekan pracetak, bagian beton
pratekan pracetak dari struktur komposit dan tiang pancang pracetak yang dibuat sesuai
dengan Spesifikasi ini mendekati garis, elevasi, dan dimensi yang ditunjukkan dalam
Gambar.

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Beton Pratekan

Pekerjaan ini juga mencakup pembuatan, pengangkutan dan penyimpanan balok, tiang
pancang, pelat dan elemen struktur dari beton pracetak, yang dibuat dengan cara
pretension (penegangan sebelum pengecoran) maupun posttension (penegangan setelah
pengecoran). Pekerjaan ini juga termasuk pemasangan semua elemen pratekan pracetak.

Panjang total setiap unit dari pusat ke pusat perletakan tidak boleh berbeda lebih dari 0,06
% panjang yang disyaratkan, dengan perbedaan maksimum sebesar 15 mm.

Jarak lubang dari pusat ke pusat untuk tulangan melintang, batang atau kabel tidak boleh
berbeda lebih dari 6 mm dari posisi yang ditentukan sebagaimana yang diukur dari sumbu
melintang unit tersebut.

Toleransi Bentuk

 Lebar total kurang dari 600 mm : 3 mm


 Lebar total lebih besar dari 600 mm : 5 mm

https://www.betantt.com/
https://www.betantt.com/

 Tinggi total : 5 mm
Sistem Pra-tegang

Sistem pra-tegang yang akan digunakan harus dipilih oleh Kontraktor dengan memenuhi
semua ketentuan di dalamnya dan atas persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Pada umumnya
tidak terdapat perubahan pada posisi sentroid gaya pra-tegang total sepanjang elemen
tersebut dan pada besar gaya pra-tegang efektif akhir sebagaimana yang diuraikan dalam
Gambar.

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan :

1. Kontraktor harus menyerahkan rincian sistim, peralatan dan bahan yang hendak
digunakan dalam operasi prategang. Rincian tersebut harus meliputi metode dan urutan
penegangan, rincian lengkap untuk baja pra-tegang, perkakas penjangkaran, jenis
selongsong dan setiap data relatif lainnya untuk operasi prategang. Malahan rincian
tersebut harus menunjukkan setiap susunan dari baja tulangan yang bukan prategang
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar.
2. Bilamana sistim pra-tegang yang diusulkan oleh Kontraktor memerlukan modifikasi
dalam jumlah, bentuk atau ukuran baja tulangan, maka Kontraktor harus menyerahkan
gambar dan perhitungan yang cukup terinci untuk mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan. Baja tulangan yang disediakan tidak boleh kurang dari yang ditunjukkan dalam
Gambar.
3. Suatu sertifikat persetujuan (perjanjian) resmi untuk sistim pra-tegang harus
diserahkan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum penempatan setiap kabel
prategang. Sertifikat persetujuan ini harus dikeluarkan oleh suatu lembaga pengujian yang
resmi. Sebaliknya Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan sedemikian hingga diperoleh
suatu sertifikat persetujuan dari laboratorium pilihan Direksi Pekerjaan atas biaya
Kontraktor. Semua peraturan yang berhubungan dengan sertifikat persetujuan ini
selanjutnya harus tunduk pada persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
4. Untuk setiap jenis elemen pra-tegang Kontraktor harus menyerahkan 2 set semua
detil gambar kerja, disiapkan secara khusus untuk Kontrak, kepada Direksi Pekerjaan untuk
peninjauan ulang. Setelah peninjauan ulang, 3 set harus diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan, untuk digunakan selama pelaksanaan. Detil gambar kerja harus meliputi judul
pekerjaan, nama struktur seperti ditunjukkan dalam Gambar, dan nomor Kontrak.
Kontraktor tidak boleh menge-cor setiap elemen yang akan dipra-tegangkan sebelum
peninjauan ulang detil gambar kerja terinci selesai.
5. Kawat baja kaut tarik tinggi atau batang baja kuat tarik tinggi yang akan digunakan
dalam pekerjaan pra-tegang harus dipasok dalam gulungan berdiameter cukup besar agar
dapat mempertahankan sifat-sifat yang disyaratkan dan akan tetap lurus bila dibuka dari
gulungan tersebut. Bahan harus dalam kondisi baik, tidak tertekuk atau bengkok.
6. Bahan tersebut harus bebas dari karat, kotoran, bahan lain yang lepas, minyak,
gemuk, cat, lumpur atau bahan-bahan lainnya yang tidak dike-hendaki tetapi juga tidak licin
karena digosok.
7. Untaian kawat (strand) pra-tegang harus terdiri dari 7 kawat (wire) dengan kuat tarik
tinggi, bebas tegangan, relaksasi rendah dengan panjang menerus tanpa sambungan atau
kopel sesuai dengan AASHTO M203 - 90. Untaian kawat tersebut harus mempunyai

https://www.betantt.com/
https://www.betantt.com/

kekuatan leleh minimum sebesar 16.000 kg/cm2 dan kekuatan batas minimum dari 19.000
kg/cm2.
8. Kawat (wire) pra-tegang harus terdiri dari kawat dengan kuat tarik tinggi dengan
panjang menerus tanpa sambungan atau kopel dan harus sesuai dengan AASHTO M204 -
89.
9. Batang logam campuran dengan kuat tarik tinggi harus bebas tegangan kemudian
diregangkan secara dingin minimum sebesar 9.100 kg/cm2.
10. Penjangkaran harus mampu menahan paling sedikit 95% kuat tarik minimum baja
pra-tegang, dan harus memberikan penyebaran tegangan yang merata dalam beton pada
ujung kabel pra-tegang. Perlengkapan harus disediakan untuk perlindungan jangkar dari
korosi.
11. Perkakas penjangkaran untuk semua sistem pasca-penegangan (post-tension) akan
dipasang tepat tegak lurus terhadap semua arah sumbu kabel untuk pascapenegangan.
12. Jangkar harus dilengkapi dengan selongsong atau penghubung yang cocok lainnya
untuk memungkinkan penyuntikan (grouting).
13. Selongsong yang disediakan untuk kabel pasca-penegangan harus dibentuk dengan
bantuan selongsong berusuk yang lentur atau selongsong logam bergelombang yang
digalvanisasi, dan harus cukup kaku untuk mempertahankan profil yang diinginkan antara
titik-titik penunjang selama pekerjaan penegangan. Ujung selongsong harus dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan gerak bebas pada ujung jangkar.
Sambungan antara ruas-ruas selongsong harus benar-benar merupakan sambungan logam
dan segera harus ditutup sampai rapat dengan menggunakan pita perekat tahan air untuk
mencegah kebocoran adukan.
14. Selongsong harus bebas dari belahan, retakan, dan sebagainya. Sambungan harus
dibuat dengan hati-hati dengan cara sedemikian hingga saling mengikat rapat dengan
adukan. Selongsong yang rusak harus dikeluarkan dari tempat kerja. Lubang udara harus
disediakan pada puncak dan pada tempat lainnya dimana diperlukan sedemikian hingga
penyuntikan adukan semen dapat mengisi semua rongga sepanjang seluruh panjang
selongsong sampai penuh.
15. Air yang digunakan untuk pembilasan selongsong harus mengandung baik kapur
sirih (kalsium oksida) maupun kapur tohor (kalsium hidro-oksida) dengan takaran 12 gram
per liter. Udara bertekanan, yang digunakan untuk meniup selongsong, harus bebas dari
minyak.

Acuan

Pipa acuan untuk membentuk lubang melintang dalam pekerjaan akhir atau perkakas cetak
lainnya yang akan membatasi regangan memanjang dalam elemen acuan harus dilepas
sesegera mungkin setelah pengecoran beton sede-mikian rupa sehingga pergerakan akibat
penyusutan atau perubahan temperatur beton dapat dikendalikan.

Bilamana diperlukan rongga dalam beton, maka pembentuk rongga beton harus terpasang
kaku dengan cara yang sedemikian hingga tidak terjadi pergeseran yang cukup besar
dalam segala arah selama pelaksanaan pengecoran.
Bilamana pembentuk rongga beton diikat pada kabel prategang, maka pencegahan harus

https://www.betantt.com/
https://www.betantt.com/

dilakukan untuk menjamin bahwa pola untaian tidak mengalami distorsi akibat gaya apung
dari rongga tersebut.

Semua pencegahan harus dilakukan untuk menghindari kerusakan pada acuan selama
pengecoran.

Perlengkapan Pra-tegang

Perlengkapan penarik kabel harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum digunakan dan
harus dikalibrasi sebagai unit yang lengkap oleh suatu labora-torium yang disetujui setiap
enam bulan (atau lebih sering jika diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan) agar memberikan
korelasi antara gaya yang diberikan pada kabel dan bacaan yang ditunjukkan oleh alat ukur
tekanan. Perlengkapan penarikan kabel harus disediakan paling sedikit 2 alat pengukur
tekanan dengan permukaan diameter tidak kurang dari 150 mm, satu untuk membaca
lendutan akibat penegangan dan yang satunya untuk membaca pembebanan selama
operasi penegangan akhir. Alat pengukur tekanan harus akurat sampai ketelitian 1 %
kapasitas penuh. Sertifikat kalibrasi harus disimpan di kantor kerja pada tempat pengecoran
dan disediakan untuk Direksi Pekerjaan atas permintannya.

Perakitan Kabel Pra-tegang

Kabel pra-tegang harus dirakit sesuai dengan petunjuk yang diikutsertakan dalam sertifikat
persetujuan pabrik.

Sebelum perakitan, maka permukaan baja pra-tegang harus diperiksa terhadap korosi.
Karat lepas harus dibuang dengan tangan, yaitu dengan lap kain guni atau wol baja halus
dan setiap jenis minyak harus dibersihkan dengan menggunakan deterjen. Suatu lapisan
karat yang tipis tidak dianggap merusak asalkan baja tersebut tidak nampak keropos
setelah dibersihkan dari karat.

Baja yang sangat berkarat atau baja yang keropos harus ditolak dan dikeluarkan dari
tempat kerja. Benda asing yang melekat pada baja harus dihilangkan sete-lah pra-tegang
atau sebelum penempatan dalam selongsong. Bilamana baja pra-tegang untuk pekerjaan
penegangan sebelum pengecoran (pre-tension) dipasang sebelum pengecoran pada unit
tersebut, atau bilamana tidak disuntik dalam waktu 10 hari sejak pemasangan, maka baja
tersebut harus mengikuti ketentuan di atas untuk perlindungan terhadap korosi dan ditolak
jika berkarat. Dalam hal ini, bahan penghambat korosi harus digunakan dalam selongsong
setelah pemasangan kabel.

Jangkar harus dirakit dengan kabel dengan cara sedemikian sehingga dapat mencegah
setiap pergeseran posisi, baik selama pemasangan maupun penge-coran.

Selimut Beton

Jika tidak ditentukan lain, maka selimut beton tidak boleh kurang dari 2 kali diameter kabel

https://www.betantt.com/
https://www.betantt.com/

atau 3 cm, diambil yang lebih besar. Selimut beton tersebut harus ditambah 1,5 cm untuk
beton yang kontak langsung dengan permukaan tanah atau 3,0 cm untuk elemen beton
yang dipasang dalam air asin.

Pengecoran Beton

Kontraktor harus memberitahu Direksi Pekerjaan paling tidak 24 jam sebelum permulaan
operasi pengecoran beton yang dijadwalkan agar Direksi Pekerjaan dapat memeriksa
persiapan pekerjaan tersebut.

Beton tidak boleh dicor sampai Direksi Pekerjaan telah memeriksa dan menyetujui
pemasangan baja tulangan, selongsong, jangkar, dan baja pra-tegang. Selongsong yang
retak atau robek harus diganti.

Pengecoran harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini. Beton harus digetar
dengan hati-hati untuk menghindari pergeseran kabel, kawat, selongsong, atau baja
tulangan. Untuk bagian yang lebih dalam dan tipis, penggetar luar yang ditempelkan pada
acuan dapat dilaksanakan untuk menam-bah getaran di bagian dalam. Baik sebelum
pengecoran maupun segera sesudah pengecoran beton, maka Kontraktor harus dapat
menunjukkan bahwa semua selongsong tidak rusak hingga dapat diterima oleh Direksi
Pekerjaan.

Perawatan

Perawatan dengan uap air dapat digunakan sesuai dengan yang disyaratkan dalam Seksi
7.1.

Pengawasan

Kontraktor harus menempatkan team khusus sesuai dengan metode pra-tegang yang
diusulkan untuk kepentingan Direksi Pekerjaan, bebas dari biaya, termasuk sekurang-
kurangnya seorang ahli kepala, untuk menyediakan keahlian dan perintah yang diperlukan
selama operasi pra-tegang.

https://www.betantt.com/

Anda mungkin juga menyukai