Anda di halaman 1dari 3

SPESIFIKASI TEKNIS STRUKTUR

PEKERJAAN BESI BETON – S03200

PEKERJAAN BESI BETON

1. BAJA TULANGAN

1.1 UMUM

A. Gambar kerja harus menunjukkan semua ukuran terpasang, posisi penulangan beserta
perlengkapannya yang harus disetujui Direksi/ Pengawas sebelum pelaksanaan.

B. Semua baja tulangan yang akan dipakai harus berasal dari produksi pabrik yang telah
disetujui Direksi Pengawas.

C. Sertifikat asli dari pabrik dan sertifikat hasil test untuk setiap pengiriman baja tulangan
yang akan digunakan dalam pekerjaan harus diserahkan kepada Direksi/ Pengawas.
Sertifikat mana harus menunjukkan analisa kimia serta hasil uji tarik dan lengkung baja.
Untuk setiap pengiriman, minimum dua buah contoh benda uji harus diambil secara
acak per jumlah 7000 kg untuk masing-masing diameter (jika hasil test telah memenuhi
syarat kekuatan uji tarik dan uji lengkung yang telah ditetapkan dalam spesifikasi dan
menggunakan keluaran pabrik yang sama, maka jumlah contoh benda uji dapat
dikurangi secara bertahap, proportional dengan kelipatannya hingga pengambilan benda
uji mencapai 2 buah benda uji per jumlah 50.000 kg untuk masing-masing diameter),
dengan panjang masing-masing 100 cm dari tiap jenis ukuran dan harus diuji pada
Laboratorium Uji yang telah ditunjuk Direksi Pengawas.
Bilamana dipandang perlu, Direksi Pengawas dapat meminta tambahan jumlah contoh
benda uji selama pelaksanaan.

1.2. BAJA TULANGAN

A. Semua baja untuk tulangan pokok yang dipakai adalah baja ulir yang mempunyai tegangan
tarik leleh minimum sebesar 4000 kgf/cm2 (BJTD 40), dengan ketentuan minimal
bahwa :
1. Kuat leleh aktual berdasar uji di laboratorium, tidak melampaui kuat leleh yang
ditentukan sebesar lebih dari 120 Mpa.
2. Ratio kuat tarik aktual terhadap kuat leleh aktual tidak kurang dari 1,25.

B. Jika digunakan wire mesh, harus mempunyai tegangan tarik leleh minimum sebesar 5000
kgf/cm2 atau sesuai standar kekuatan yang dikeluarkan dari pabrik ybs.

1
SPESIFIKASI TEKNIS STRUKTUR
PEKERJAAN BESI BETON – S03200

C. Jika diperlukan dan diizinkan pengelasan baja tulangan harus mengikuti persyaratan
AWS D1.4. Tidak diperkenankan pengelasan pada pertemuan tulangan yang bersilangan
(tack welding) kecuali dengan persetujuan atau petunjuk Direksi Pengawas.

1.3. TOLERANSI FABRIKASI DAN PEMASANGAN

A. Tulangan yang digunakan untuk pembesian beton harus dirakit sesuai dengan syarat
toleransi yang tercantum dalam ACI 315.

B. Pemasangan tulangan harus mengikuti toleransi sebagai berikut :


Jarak bersih ke permukaan bekisting......................................................... ± 5 mm
Jarak minimum antara dua tulangan........................................................ ± 5 mm
Tulangan atas pada pelat dan balok :
Tinggi 200 mm atau kurang......................................................................  5 mm
Tinggi lebih dari 200 mm, tapi tidak lebih dari 600 mm ......................... ± 10 mm
Tinggi lebih dari 600 mm ...................................................................... ± 25 mm
Toleransi dalam arah melintang : pembagian jarak tulangan .......................…... 50 mm
Toleransi dalam arah panjang : ...................................................................  50 mm

C. Bilamana perlu tulangan dapat digeser untuk menghindari pertemuan dengan baja
tulangan yang lain, pipa dan benda-benda lainnya yang tertanam. Jika jarak pergeseran
tulangan lebih dari satu kali diameter tulangan atau melebihi persyaratan toleransi di
atas, pengaturan tulangan pada bagian tersebut harus mendapat persetujuan Direksi
Pengawas.

1.4. PEMASANGAN

A. Sebelum pemasangan, baja tulangan harus dibersihkan dari karat, sisik, bahan lumpur,
minyak atau bahan lain yang melekat yang dapat merusak atau mengurangi daya
lekatannya terhadap beton.

B. Baja tulangan harus diletakkan pada posisi yang tepat dan dijaga terhadap kemungkinan
bergeser pada saat pengecoran dengan diikatkan satu sama lainnya dengan kawat beton
yang cukup . Ujung-ujung kawat beton harus dibengkokkan ke arah sebelah dalam dan
tidak boleh keluar dari selimut beton.

C. Pembengkokan ulang semua baja tulangan harus dalam keadaan dingin kecuali ditentukan
lain oleh Direksi/ Pengawas. Pada baja tulangan yang mempunyai tegangan tarik leleh
tinggi tidak diperkenankan dilakukan pembengkokan ulang. Harus digunakan pekerja
yang ahli dan terampil untuk pemotongan, pembengkokan dan pemakaian alat-alat
yang tepat untuk pekerjaaan ini. Pembengkokan ulang untuk tulangan yang sudah

2
SPESIFIKASI TEKNIS STRUKTUR
PEKERJAAN BESI BETON – S03200

tertanam di dalam beton, jari-jari dalam pada bengkokan tersebut harus lebih besar dari
dua kali ukuran diameter tulangannya.

D. Kecuali ditentukan lain, tulangan yang disangga di atas tanah harus menggunakan
penyangga dari blok beton pracetak dengan luas minimum 10 cm2 dan mempunyai
kekuatan tekan yang sama dengan kekuatan tekan beton yang akan dicor. Penyangga
lain dapat digunakan dengan persetujuan Direksi Pengawas.
Tulangan disangga dari bekisting dengan menggunakan penyangga dari beton, metal,
atau material lain yang telah disetujui Direksi Pengawas. Pada beton yang akan
diekspose, bagian dari semua asesori yang berada tidak lebih dari 15 mm ke dalam
permukaan beton harus non korosif atau dilindungi terhadap korosi.

E. Bagian tulangan untuk keperluan sambungan tulangan yang berada di luar beton yang
sudah dicor (starter bars,dsb) untuk jangka waktu yang lama harus dilindungi terhadap
korosi.

F. Panjang sambungan lewatan pada wire mesh yang direncanakan untuk memikul beban,
tidak kurang dari jarak spasi pada wire mesh ditambah 50 mm. Wire mesh tersebut
harus disangga seperti yang dipersyaratkan untuk baja tulangan.

G. Panjang sambungan lewatan pada wire mesh yang tidak direncanakan memikul beban ,
tidak kurang dari 50 mm. Wire mesh harus diteruskan ke dalam balok penumpu dan
dinding sampai 100 mm dari tepi beton atau dapat juga diteruskan sepanjang
sambungan pengecoran. Wire mesh harus disangga dengan baik dan cukup untuk
menjamin posisinya di dalam pelat tidak berubah selama pengecoran, baik disangga
menurut cara yang dipersyaratkan dalam Bagian 1.4 D atau dengan meletakkan wire
mesh di atas lapisan cor beton pada ketebalan yang telah ditentukan untuk kemudian
dicor beton bagian lapisan atas dari pelat tersebut.

H. Tulangan memanjang kolom harus bergeser minimum satu diameter pada sambungan
lewatan. Untuk menjamin ketepatan penempatan tulangan pada posisinya, harus
dipasang pelat pembantu (template) pada tiap stek kolom.

I. Semua sambungan yang tidak ditunjukkan pada gambar dan juga penggunaan sistim
sambungan mekanik harus mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas.

J. Sebelum pengecoran beton, Direksi Pengawas diberi kesempatan dan waktu yang cukup
untuk memeriksa dan selanjutnya menyetujui secara tertulis semua pekerjaan
pemasangan tulangan. Persetujuan mana tidak berarti membebaskan kontraktor utama
dari tanggung jawabnya. Setelah dilakukan pemeriksaan, susunan tulangan tidak boleh
diubah tanpa persetujuan Direksi Pengawas.

Anda mungkin juga menyukai