Engineering Consultant
Jl. Situ Aksan No.29, Bandung 40221
Tel: 022-6003595, E-mail: amck.nathan@gmail.com
SPESIFIKASI TEKNIS
JAKARTA
OKTOBER 2015
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN PONDASI TIANG BOR
A. UMUM
2. Kontraktor harus menyerahkan bukti tertulis bahwa tenaga- tenaga pelaksana yang
bersangkutan mempunyai pengalaman yang memenuhi syarat.
3. Kontraktor bertanggung jawab untuk pembuatan tiang bor sedemikan rupa sehingga
ukuran, jumlah dan lokasi sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui oleh
Perencana.
4. Tiang bor harus ditempatkan sampai kepada lapisan tanah keras sesuai dengan hasil
penyelidikan tanah dan/atau petunjuk Perencana. Pengujian tanah dan Standard
Penetration pada pelbagai kedalaman di bawah permukaan tanah yang ada
dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
B. PENGEBORAN
1. Pengeboran harus dilakukan dengan mesin bor (rotary drilling machine) dengan
menggunakan buckets dan auger. Alat-alat mesin ini harus dapat menembus lapisan
dasar tanah, batu-batuan, stiff clay, krikil dan pasir.
3. Cara lain untuk mengatasi perembesan air tanah dan lumpur yaitu dengan
menggunakan bentonite suspension. Dalam penggunaan bentonite tersebut harus
dilaksanakan oleh Pelaksana yang sudah berpengalaman.
7. Setiap bahan-bahan yang terlepas dan yang mengendap pada dasar lubang bor,
yang akan mempengaruhi penempatan tiang bor harus dibuang sesuai dengan
petunjuk Perencana atau wakilnya di lapangan.
C. BESI BETON
2. Rangkaian besi beton untuk tiang bor harus ditempatkan teguh, sentris terhadap
lubang bor, sehingga tidak berubah posisi dan/bentuk selama pengecoran beton.
3. Ketebalan minimum selimut beton adalah 7.50 cm, kecuali jika ditentukan lain pada
gambar rencana dengan pertimbangan dan alasan tertentu.
D. PEMBUATAN BETON
2. Kekuatan beton yang disyaratkan adalah Fc' = 25 Mpa (K-300) pada umur 28
hari dan maksimum slump adalah 18 cm (± 2 CM).
6. Pipa tremie harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga ujung bawahnya minimal
1.50 meter dibawah permukaan beton pada setiap tahap pengecoran.
7. Volume beton aktual yang dipergunakan untuk mengisi lubang bor harus dicatat dan
diperiksa untuk dibandingkan dengan volume beton yang dibutuhkan, guna
mengetahui kemungkinan adanya pengecilan dan pembesaran dari tiang bor yang
dilaksanakan.
E. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN YANG DIIJINKAN
2. Pekerjaan pembuatan tiang bor tambahan dan/atau penyesuaian pile cap dan
lain-lain yang dilakukan akibat penyimpangan yang melampaui batas ijin,
kegagalan atau tidak diterimanya suatu tiang bor, adalah menjadi tanggungan
Kontraktor.
Jika ada 5 atau lebih tiang bor yang harus ditempatkan didalam suatu kelompok,
tiang bor yang ditengah harus didahulukan kemudian tiang bor yang lain berturut-
turut makin jauh dari tiang bor yang pertama tersebut.
Pembuatan tiang bor yang terdekat berikutnya tidak boleh dilaksanakan sebelum
minimal 3 hari sejak tiang bor terdahulu dicor dan mendapat persetujuan dari
Pengawas.
G. KEPALA TIANG
Sesudah pengecoran tiang bor, Kontraktor jika perlu harus memotong ujung atas
tiang bor sampai mencapai ketinggian yang sesuai dengan gambar rencana dan
menyisakan besi tulangan tiang bor minimal sepanjang 40 diameter tulangan tersebut
untuk ditanam kedalam pile cap.
H. BAHAN-BAHAN GALIAN
Bahan galian dari lubang bor harus dibuang oleh dan atas biaya Kontraktor
ketempat yang ditunjuk oleh Perencana.
I. PENIMBUNAN
Kontraktor harus melakukan penimbunan dan pemadatan kembali bagian diatas pile
cap sampai ketinggian yang direncanakan dengan pasir atau bahan-bahan yang
disetujui oleh Perencana.
J. PEMBENGKOKAN BESI BETON
Tiang bor yang tidak sesuai dengan syarat-syarat teknis didalam pembuatan dan
pengecorannya tidak dapat diterima dan harus diganti oleh Kontraktor atas biayanya
sendiri meskipun diperlukan tambahan-tambahan tiang bor untuk menggantikannya.
L. LAPORAN
1. Kontraktor harus mempersiapkan laporan lengkap tentang setiap tiang bor yang
dicor dan harus menyerahkan 3 (tiga) copy laporan yang telah ditanda-tangani
kepada Pengawas atau wakilnya di lapangan setiap hari.
2. Laporan pembuatan tiang bor harus mencakup panjang, ukuran tiang bor,
permukaan air didalam lubang bor terhadap muka tanah, panjang casing, lapisan
tanah yang dibor dan bilamana pengeboran tidak diteruskan, hasil pengujian
terhadap tanah yang bersangkutan dan hal-hal lain yang diperlukan oleh Pengawas.
Usulan formulir laporan pondasi harus disetujui oleh Pengawas.
M. PENGUJIAN - PENGUJIAN
Harga satuan untuk semua tiang bor harus sudah termasuk biaya pengujian bahan-
bahan yang bersangkutan.
1. Umum.
a. Antara pengecoran dan percobaan pembebanan pada tiang tiang bor harus ada
jangka waktu tertentu untuk mengembalikan kondisi tanah disekitar tiang bor akibat
penggalian atau pengeboran (minimal 21 hari).
Pengeboran titik titik tiang bor yang berdekatan dengan tiang bor yang sedang
diadakan percobaan pembebanan harus ditangguhkan. Kontraktor harus
memperhitungkan hal ini didalam penawaran dan tidak akan ada ganti rugi untuk
penangguhan ini.
b. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan dan alat-alat lain yang
diperlukan untuk pelaksanaan percobaan pembebanan dan menyingkirkannya
setelah percobaan pembebanan selesai.
c. Selama pelaksanaan percobaan pembebanan, Kontraktor harus menempatkan
tenaga kerja yang berpengalaman untuk pelaksanaan, pengamatan dan pencatatan
hasil percobaan.
Jika terjadi kerusakan atau / dan kegagalan pada tiang dalam percobaan
pembebanan, maka kontraktor harus mengganti tiang tersebut dengan tiang
yang lain / tambahan sesuai dengan petunjuk dari Perencana atas biaya
Kontraktor. Biaya dari percobaan pembebanan tambahan, pengganti atau
penambahan tiang dan persiapan perhitungan-perhitungan serta gambar -
gambar fondasi yang disebabkannya akan dibebankan kepada Kontraktor.