I. UMUM
A. Lingkup Pekerjaan
Penyedia Jasa berkewajiban melaksanakan pekerjaan konstruksi sumur bor,
melakukan pengumpulan data dan pengujian sumur yang meliputi: pengambilan
contoh/sample, deskripsi contoh/sample, loging geofisik, uji pemompaan,
pengambilan contoh/sample air dan pemeriksaan kualitas air dari sumur tersebut.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan Penyedia Jasa termasuk memfasilitasi atau
mencakup penyediaan personil, peralatan, bahan-bahan, transportasi, bahan bakar,
pelumas serta semua perlengkapan lain yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi
dan pengujian sumur.
Semua peralatan, bahan-bahan, dan perlengkapan yang disediakan oleh
Penyedia Jasa, sebelum dipergunakan terlebih dahulu harus diperiksa, diinventarisasi
dan disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Jumlah sumur yang akan dikerjakan oleh Penyedia Jasa adalah sebanyak 1
(satu) unit sumur yang lokasinya seperti ditunjukkan pada peta denah lokasi Gambar
1.
B. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan konstruksi sumur bor yang akan dilaksanakan adalah di
Kelurahan Gaga, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Lokasi
sumur ditunjukkan pada peta denah lokasi, koordinat lokasi seluruh sumur adalah -
6.23947, 106.72137 akan ditunjukan pada peta denah lokasi pada Gambar 1. Titik
lokasi akurat di lapangan akan ditentukan oleh Pelaksana Teknis, apabila telah siap
dimulainya operasi pemboran.
D. Penyediaan Air
Penyedia Jasa diwajibkan menyediakan air yang dapat diambil dari sungai atau
sumber air lainya, baik secara langsung, dengan membuat saluran, atau dalam tandon
berupa drum maupun tangki di lokasi pemboran. Mutu dan jumlah air yang
disediakan harus sesuai dengan kebutuhan. Jumlah air yang tersedia ditempat.
Minimal sebanyak volume rencana sumur ditambah volume bak tandon,
saluran, bak pengendap serta kemungkinan susutnya. Perlu dipastikan tandon harus
selalu terisi air penuh selama pemboran berlangsung sampai pekerjaan pemboran dan
instalasi casing dan screen selesai.
E. Pengamanan Lokasi
Penyedia Jasa berkewajiban menjaga keamanan peralatan, bahan pemboran
termasuk pipa-pipa dan semua perlengkapan yang terdapat dilokasi pemboran.
Penyedia Jasa juga berkewajiban menjaga semua bangunan, saluran, pipa
saluran, pohon, jalan dan lain-lainnya disekitar lokasi pemboran supaya tidak
terganggu selama pekerjaan berlangsung.
Apabila seluruh pekerjaan selesai, Penyedia Jasa harus mengembalikan kondisi
lokasi, dengan melakukan reklamasi lahan area pemboran sehingga mendekati
keadaan semula. PPK akan memeriksa pengembalian site ini setelah pekerjaan
pemboran dinyatakan selesai.
II. PEMBORAN
A. Tipe Sumur
Sumur yang akan dikerjakan oleh Penyedia Jasa adalah tipe Lonjor Tunggal (Single
String) dengan menggunakan bahan konstruksi pipa PVC berstandart SNI diameter
6" sepanjang minimal 30 meter sebagai pipa jambang pompa (pump casing), dan
selebihnya berdiameter 3” sampai 5" sebagai casing dan screen bagian bawah, jika
casing dan screen disusun secara kombinasi dengan diameter yang berbeda, maka
harus digunakan reduser sebagai sambungan.
Gambar 2. Reducer
Pipa saringan untuk penyadapan air tanah menggunakan pipa PVC berstandart
SNI dengan lubang saringan/cela/slot.
Perubahan diameter dapat dilakukan atas persetujuan atau atas perintah PPK.
Perubahan tersebut didasarkan pada sifat formasi dan jenis peralatan yang dipakai.
F. Metoda Pemboran
Metoda pemboran yang akan digunakan adalah metoda Direct Circulation Mud
Flus. Sirkulasi pembilas harus menggunakan lumpur Bentonite (Ketersediaan
Bentonite diperoleh di tempat khusus dan jarang dijual secara umum)
L. Logging Geofisik
Logging geofisik yang harus dikerjakan Penyedia Jasa terdiri dari Point
Resistivity Log (PR-Log) dan Self Potential Log (SP-Log), harus dikerjakan
Penyedia Jasa pada tiap sumur dibawah pengawasan langsung PPK, dengan
pendampingan Fasilitator Teknik.
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan Electric Loger termasuk
perlengkapannya, sehingga mendapatkan hasil rekaman (recording). Penyedia Jasa
harus menyerahkan hasil analisa interpretasi atas rekaman tersebut (hasil logging),
yang menjelaskan karakter hidrologi setiap perlapisan batuan yang ditemui serta
rencana konstruksi sumur.
Peralatan Electric Loger yang digunakan harus peralatan branded, self
recorder (merekam sendiri secara otomatis) dalam bentuk grafis, bukan numeris.
Grafik hasil rekaman (pada kertas rekaman loging) penyajian gambar garis PR-
Short normal, PR- Long normal (bila ada), SP, Gamma Ray (bila ada) dan grafis
lainya harus dicantumkan dengan warna yang berbeda. Pada kertas rekaman
logging juga harus dicatat nomor sumur, lokasi desa, kecamatan, kabupaten,
kordinat lintang dan bujur, tanggal logging, nama operator, skala simpangan grafis
atau satuan nilai pengukuran tiap petak. Setiap lembar ditandatangani operator dan
PPK.
Logging geofisik tiap sumur minimal dilakukan 3 (tiga) kali kedalaman
penuh, jika peralatanya memungkinkan masing-masing 2 (dua) turun, naik dan
turun, sehingga minimal diperoleh 3 (tiga) lembar rekaman, jika peralatanya
memungkinkan maka diperoleh 6 (enam) lembar rekaman.
Setiap lembar hasil rekaman grafis electric loging harus di foto, masing-
masing exposure (jepretan foto) hanya terdiri satu lembar grafis. Foto tersebut
harus dilaporkan dalam laporan.
Penyedia Jasa harus menyediakan tranportasi peralatan dan perlengkapan
termasuk sumber tenaga (batrei), maupun operator logger dari maupun ke lokasi.
Pekerjaan Logging harus dihentikan sementara pada saat terjadinya hujan
atau banyak terjadi petir, hal itu untuk menjaga ketepatan data yang bebas dari
gangguan elektris.
3. INSTALASI SUMUR
Material instalasi sumur yang akan dipasang untuk konstruksi sumur antara lain
dapat terdiri dari :
Semua bahan tersebut disediakan oleh Penyedia Jasa sesuai dalam Daftar Item
Pekerjaan.
C. Gravel pack
Penyedia Jasa harus selalu membuat catatan dan perhitungan volume gravel
pack yang telah dimasukkan, tiap saat harus di check dengan mengukur posisi
kedalaman gravel pack dalam lubang anulus. Setelah pengisian gravel dinyatakan
cukup, maka penyempurnaan/development sumur dapat dimulai.
Pada kasus pemboran sumur yang menjumpai zona mud loose, pengisian gravel
pack dihentikan setidaknya 3 (tiga) meter (atau lebih, tergantung kondisi formasi
batuanya) dibawah zona mud loose, kemudian pada zona mud loose ditutup
semen, atau campuran semen dengan bentonite, atau ditutup dengan lempung
impermeable (kedap air), setebal sampai 3 meter diatas zona mud loose, baru
kemudian dilanjutkan pengisian gravel pack. Zona mud loose harus dipastikan
posisinya dengan berdasarkan data log pemboran (penetration log), lithologi log
atau deskripsi batuan dan logging geofisika (electric logging).
4. UJI PEMOMPAAN
Setelah konstruksi sumur selesai dan development selesai, Penyedia Jasa harus
mempersiapkan Uji Pemompaan. Uji Pemompaan yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
Penyedia Jasa harus menyediakan semua peralatan, pekerja, bahan bakar dan
semua kebutuhan lain selama periode waktu Uji Pemompaan.
Dalam kegiatan Uji Pemompaan, Penyedia Jasa harus mempersiapkan site/lokasi
agar tidak terjadi gangguan dalam pengujian tersebut.
Penyedia Jasa harus mempersiapkan saluran untuk buangan, agar air hasil Uji
Pemompaan tidak kembali atau meresap ke dalam sumur. Penyedia Jasa juga harus
mengendalikan adanya alliran air dalam saluran umum, saluran buangan/limbah rumah
tangga, saluran irigasi atau aliran air lainya di sekitar lokasi/site agar tidak meresap ke
dalam sumur dan tidak mengganggu validitas data.
Apabila dalam proses Uji Pemompaan terjadi hujan yang cukup deras sehingga
mengganggu muka air tanah, maka Uji Pemompaan dianggap gagal karena data
menjadi tidak valid dan harus diulangi dari awal.
4 Alat Pengukur Kualitas Air : Penyedia Jasa, harus menyediakan alat ukur
kualitas air berupa pH meter, dapat model
digital atau kertas lakmus berskala warna, serta
TDS meter, dan EC meter, alat-alat ukur
tersebut dapat berupa pocket digital.
Uji Pemompaan Susut Bertahap (Step Drawdown Pumping Test) sering juga
disebut Uji Pemompaan Bertingkat atau step test. Setelah selesai Uji Pemompaan
Pendahuluan, permukaan air (muka air tanah) dalam sumur harus ditunggu sampai
pulih kembali pada muka air awal saat sebelum Uji Pemompaan Pendahuluan (telah
kambuh/recovery). Jika sudah pulih kembali, maka dilanjutkan Uji Pemompaan
Susut Bertahap (step drawdown pumping test).
Penyedia Jasa harus melaksanakan Uji Pemompaan Susut Bertahap. Sumur
dipompa dengan debit minimal selama periode 120 menit, kemudian langsung
dilanjutkan dengan menaikkan debit yang lebih besar selama 120 menit, kemudian
debit dinaikkan lebih besar lagi, selanjutnya dilaksanakan berulang sampai beberapa
tingkat dalam periode yang tetap, misalnya 120 menit tiap tahap sampai debit
maksimum kapasitas pompa.
Pengujian harus dilaksanakan paling kurang 3 (tiga) tingkat. Debit untuk tiap
tingkat pengujian berdasarkan dari hasil Uji Pemompaan Pendahuluan.
Debit pemompaan pada setiap tingkat pengujian harus dipertahankan tetap
stabil setiap step dengan melaksanakan pengamatan debit secara teliti.
Pengamatan terhadap debit pemompaan dan penurunan muka air di dalam
sumur yang dipompa harus dilakukan pada interval waktu tertentu.
Setelah permukaan air dalam sumur pulih dari uji penurunan bertingkat,
maka Penyedia Jasa harus melaksanakan uji debit tetap yaitu dengan
melaksanakan pemompaan dengan debit yang tetap (konstan) selama 72 (tujuh
puluh dua) jam secara terus menerus.
Uji pemulihan dimulai seketika setelah Uji Pemompaan Debit Tetap berhenti
sampai muka air pulih seperti kedudukannya sebelum dipompa.
Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran muka air selama masa recovery
sampai muka air kembali pada kedudukan semula atau maksimum selama 24 jam.
5. PEMASANGAN TUTUP
Setelah pekerjaan selesai pada akhir kontrak, Penyedia Jasa harus membuat
laporan akhir pekerjaan yang akan diserahkan pada PPK. Bentuk laporan akan dibuat
mengikuti blangko yang mengandung penjelasan-penjelasan detil mengenai data yang
diperoleh selama pembuatan sumur, dan ringkasan pekerjaan yang telah diselesaikan.
Laporan harus juga meliputi hal-hal tersebut dibawah ini :
2. Log geologi dan log geofisik yang memberikan informasi mengenai jenis dan
sifat batuan, kedalamannya, nomor conto Cutting, Log Resistivity (PR-Log),
Log Self Potential (SP-Log), dan bila ada, Gamma Ray Log, dll.
Foto harus dicetak rangkap 1 (satu) dan dibuat album yang dilengkapi dengan
penjelasan tiap lembar foto. Softcopy harus diserahkan pada PPK.
7. PENGADAAN-PENGADAAN LAIN
Guna menunjang pekerjaan ini kalau masih diperlukan bahan dan peralatan
tambahan lainnya, maka bahan dan peralatan tersebut harus diadakan/dibuat oleh
Penyedia Jasa dengan persetujuan dan arahan dari PPK.
8. KUALIFIKASI PERUSAHAAN
a. Ijin Usaha masih berlaku serta memiliki NIB atau TDP
9. PEMBIAYAAN
Sumber pendanaan pekerjaan ini adalah dari APBD Kota Tangerang Tahun 2023.