Anda di halaman 1dari 7

Perencanaan Sumur Bor

1. Tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan


pembuatan sumur bor dalam
a. Tahap Identifikasi
 Identifikasi lokasi lahan

Dimana ada atau pernah ada sumur bor dalam dengan produksi
baik.
 Untuk identifikasi awal apakah di daerah tersebut memiliki
cadangan air tanah, perencana WAJIB menggunakan peta
Cekungan Air Tanah (CAT).
 Survei geolistrik air tanah.

Survei dilakukan dengan tujuan mengetahui keberadaan lapisan


batuan (akuifer) yang memungkinkan air masuk dan bergerak
melaluinya dalam kondisi normal
b. Tahap Pengeboran
 Pengeboran awal dengan diameter pengeboran kecil (lubang
bor pandu).
 Logging untuk mengetahui dimana tepatnya lapisan akuifer
untuk penempatan screen pengambilan air.
 Pembesaran lubang bor (reaming).

Pembesaran lubang bor sampai target diameter lubang


tercapai.
 Saat reaming, akan dilakukan pengambilan sampel tanah
setiap menemukan lapisan yang berbeda. Sampel
ditempatkan di kotak sampel dengan identifikasi kedalaman
tempat pengambilan sampel.
 Pembersihan lubang.
c. Tahap Konstruksi
 Konstruksi pipa casing dan saringan (screen).

Saringan merupakan tempat masuknya air pada lubang bor dan


dianggap berfungsi baik jika mampu menyaring pasir dengan
kehilangan tekanan yang minimum.
 Penempatan screen harus tepat sesuai dengan hasil analisis
logging dan analisa sampel lapisan tanah (litologi).
 Pemasangan lapisan kerikil (gravel pack) antara casing dan
dinding lubang.
Lapisan kerikil sangat penting terutama untuk menyaring agar
pasir tidak sampai masuk ke dalam lubang saringan (screen) atau
sampai terhisap ke pompa
d. Tahap Pencucian dan Pembersihan
Pencucian dan pembersihan (water jetting atau dengan
compressor). Pengawas harus memastikan kontraktor memiliki
pompa dan kompresor bertekanan tinggi (minimal 10 bar/ 100
meter).
e. Tahap Pengecoran
 Pengecoran (grouting), suatu lapisan buatan (berupa lapisan
semen dan pasir) yang berfungsi untuk menahan konstruksi
lubang bor (minimum 20 meter atau melihat kedalaman sumur
dangkal di sekitarnya).
f. Tahap Pengujian
 Uji pemompaan (pumping test), dilakukan untuk mengetahui
kondisi akuifer dan kapasitas produksi air sumur bor dalam.
Kapasitas produksi perlu diketahui untuk menentukan jenis dan
kapasitas pompa yang akan dipasang. Uji pemompaan dilakukan
melalui 2 tahap: step drawn dan pemompaan terus menerus 2x24
jam.
g. Fasilitator HARUS MEMASTIKAN kontraktor pengeboran
melakukan pumping test sekurang-kurangnya 2x24 jam dengan
kapasitas pompa yang SAMA dengan pompa yang direncanakan
akan dipasang.
H Tahap Laporan dan Penyelesaian
 Laporan hasil pumping test

 Penyelesaian: pemasangan pompa, elektrikal, perpipaan,


landasan, dll.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan suatu sumur bor
a. Diameter Sumur.
Besaran diameter casing pipa yang digunakan sesuai dengan keperluan. Pemilihan
diameter pipa selubung dan saringan sangat penting karena keduanya
berpengaruh besar pada biaya dan efisiensi sumur.
b.Pemilihan diameter selubung untuk sumur dalam dengan diameter lebih besar
dari 4 inci (100 mm) adalah untuk mengakomodasi ukuran pompa yang
digunakan. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemasangan,
pengoperasian, dan pemeliharaan.
c. Jenis casing yang digunakan biasanya PVC atau Low Carbon Steel, atau
Galvanized Iron Pipe (GIP) yang disesuaikan dengan kualitas air tanah dan
kedalamannya
d. Kedalaman Sumur.
Tergantung pada kedalaman lapisan akuifer yang akan digunakan dan jenis
akuifernya. Secara umum kedalaman sumur harus mencapai dasar akuifer, dengan
alasan semakin dalam sumur maka semakin besar kapasitas pengambilan yang
dapat dilakukan.
e. Penentuan Jenis Akuifer (tertekan atau tidak) berdasarkan data log
bor.
f. Pemilihan lokasi sumur harus mempertimbangkan jarak dari sumber
pencemar potensial yang dapat menimbulkan pencemaran pada sumur yang
akan dibangun, sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini:

Jarak (m) Sumber Pencemar Potensial


100 Tempat pembuangan sampah, bengkel, pompa bensin,
kegiatan industri yang
menghasilkan zat pencemar, penyimpanan bahan berbahaya
dan beracun (B3), dll.

59 Sumur peresapan air limbah.

WC cubluk, kandang ternak, sawah atau tegalan yang diberi


30 pupuk buatan maupun
kompos, dll.
15 Tangki septik, badan air (sungai, rawa, danau atau embung).

7 saluran drainase, selokan atau rumah.

Anda mungkin juga menyukai