1 UM UM
1.1 Lingkup Pekerjaan
Penyedia Jasa berkewajiban melaksanakan pekerjaan konstruksi sumur bor,
melakukan pengumpulan data dan pengujian sumur yang meliputi: pengambilan
conto/samp/e, deskripsi conto/samp/e, toging geofisik, uji pemompaan, pengambilan
conto/samp/e air dan pemeriksaan kualitas air dari sumur tersebut.
Jumlah sumur yang akan dikerjakan oleh Penyedia Jasa (Pihak Kedua) adalah
sebanyak ( ). sumur yang lokasinya seperti ditunjukkan pada peta denah
lokasi terlampir.
Apabila dibutuhkan, maka lokasi sumur dapat dipindah oleh karena sesuatu sebab,
atau dengan harapan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Perubahan titik lokasi
sumur dapat dilakukan dengan dasar perijinan dan CAT, kemudian dilakukan koordinasi
dengan Pemda setempat dan diketahui oleh DPMU.
4
1.4 Persiapan Lokasi Pemboran
Pihak Kedua berkewajiban untuk mengajukan usulan kepada Satlak mengenani daftar
peralatan, daftar perlengkapan yang dibutuhkan untuk konstruksi sumur, serta ilustrasi
layout (tampilan) penempatan perlengkapan dan peralatan pada site.
Setelah usulan tersebut disetujui oleh Satlak, maka pekerjaan persiapan lokasi dapat
dimulai.
Apabila diperlukan dan diminta oleh Satlak, Penyedia Jasa (Pihak Kedua) harus
mempersiapkan site pemboran, mengkondisikan jalan masuk dan site, agar terhindar
dari genangan air terutama pada musim hujan dan mencegah ambles ketika dibebani
perangkat pemboran.
Apabila pada lokasi pemboran tersebut terdapat tanaman atau bangunan, maka
Penyedia Jasa (Pihak Kedua) wajib menyelesaikan dengan berkoordinasi bersama-
sama Satlak.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, atau mencegah masuknya
orang yang tidak berkepentingan, maka tiap area pemboran dengan radius ±15m dari
titik pemboran harus dilengkapi HSE sign yang mencakup kewajiban dan larangan yang
harus dipatuhi di area pemboran, dan dilengkapi pagar atau tanda batas larangan
masuk yang dilengkapi dengan tulisan peringatan "Dilarang masuk selain petugas
pemboran" atau sesuai dengan yang diinstruksikan Satlak.
Untuk pemboran dengan cara Direct Circulation Mud Flush, pada umumnya pemboran
di Pamsimas menggunakan metode ini, Penyedia Jasa (Pihak Kedua) wajib membuat 2
(dua) kolam lumpur pada tiap lokasi dengan ukuran 2 m x 2 m kedalaman 1,5 m, atau
dengan ukuran lebih besar yang harus diperhitungkan dapat memenuhi kebutuhan
lumpur sesuai target pemboran. Dinding kolam lumpur dibuat miring dan dicer atau
diberi pasangan batu bata, atau diperkuat papan, atau anyaman bambu agar tidak
mudah longsor atau runtuh.(Lampiran A ; Gambar 2)
5
minimal sebanyak volume rencana sumur ditambah volume bak tandon, saluran, bak
pengendap serta kemungkinan susutnya. Perlu dipastikan tandon harus selalu terisi air
penuh selama pemboran berlangsung sampai pekerjaan pemboran dan instalasi casing
dan screen selesai.
Penyedia Jasa (Pihak Kedua) juga berkewajiban menjaga semua bangunan, saluran,
pipa saluran, pohon, jalan dan lain-lainnya disekitar lokasi pemboran supaya tidak
terganggu selama pekerjaan berlangsung.
Apabila seluruh pekerjaan selesai, Penyedia Jasa (Pihak Kedua) harus mengembalikan
kondisi lokasi, dengan melakukan reklamasi lahan area pemboran sehingga mendekati
keadaan semula. Satlak akan memeriksa pengembalian site ini setelah ... hari dari saat
pekerjaan pemboran dinyatakan selesai.
2 PEMBORAN
2.1 Tipe Sumur
Sumur yang akan dikerjakan oleh Penyedia Jasa (Pihak Kedua) adalah tipe Lonjor
Tunggal (Single String) dengan menggunakan bahan konstruksi pipa PVC berstandart
SNI diameter 6" sepanjang minimal 30 meter sebagai pipa jambang pompa (pump
casing), dan selebihnya berdiameter 3" sampai 5" sebagai casing dan screen bagian
bawah, jika casing dan screen disusun secara kombinasi dengan diameter yang
berbeda, maka harus digunakan reduser sebagai sambungan, seperti ditunjukkan
dalam Lampiran A ; Gambar 3.
Pipa saringan untuk penyadapan air tanah menggunakan pipa PVC berstandart SNI
dengan lubang saringan/cela/slot.
Secara umum urutan pekerjaan pemboran dan kontruksi sumur adalah sebagai berikut:
6
2. Persiapan site, persiapan bahan dan persiapan pekerjaan.
3. Pemasangan menara bor, mesin bor, pompa lumpur dan alat bantu.
4. Pemboran lubang untuk pipa konduktor sementara (temporary casing) diameter
12" dari permukaan tanah sampai pada kedalaman 10 m atau seperti yang
ditentukan oleh Satlak.
5. Pemasangan pipa konduktor sementara dengan diameter 10".
6. Pemboran lubang diameter 83/4" sampai akhir (sesuai dengan debit yang
dipersyaratkan dalam kontrak dan harus menembus habis satuan batuan lapisan
aquifer yang di buktikan dari cutting atau hasil toging).
7. Pengambilan cutting dilakukan pada tiap meter kedalaman dari awal sampai
akhir pemboran.
8. Logging Point Resistivity (PR) dan logging Self Potential (SP) untuk menentukan
kedudukan dan ketebalan lapisan pembawa air (akuifer) dan merencana
susunan konstruksi.
9. Membuat gambar lapangan dan melaksanakan rencana susunan konstruksi
sumur yang terdiri dari susunan casing, screen, gravel pack, bail plug/sumbat
bawah, centralizer, dan komponen sumur, berdasarkan log pemboran deskripsi
sample dan geophysical logging ISP-PR logging .
10. Pemasangan pipa produksi diameter 6", 5", 4" 3", bail pluglsumbat bawah,
reducer.
11. Pemasangan pipa jambang pompa diameter 6" sesuai dengan desain sumur.
12. Penempatan gravel pack ke dalam rongga annulus di sekeliling pipa produksi.
13. Development sumur.
14. Pengukuran electric conductivity (EC) saat Development Sumur untuk
mengetahui kualitas air.
15. Uji Pemompaan, Uji Pemulihan/recovery test, pengukuran muka air tanah, dan
pengukuran debit sumur.
16. Pengambilan sample air untuk analisa kualitas air.
17. Pencabutan Pipa Konduktor Sementara diameter 1 O".
18. Pemasangan tutup sumur dan kunci.
19. Pengisian semen kedalam rongga annulus di sekeliling Pipa jambang pompa.
20. Pembongkaran mesin bor.
21. Pengembalian kondisi lokasi (reklamasi) site/pembersihan site lokasi pemboran.
Jika dalam setiap langkah kegiatan di atas mengindikasikan adanya kegagalan, maka
Penyedia Jasa (Pihak Kedua) wajib melaporkan kepada Satlak, selanjutnya Satlak
berkonsultasi dengan Tim Teknis lainnya.
7
2.2.1 Pemasangan Mesin Bor
Sebelum operasi pemboran dimulai, mesin bor harus dipasang dengan hati-hati di atas
pondasi yang kuat, datar dan stang bor tegak lurus, agar dapat memberikan hasil
pemboran yang baik, dan mencegah kerusakan mesin bor itu sendiri serta menghindari
kemungkinan terjadinya kecelakaan terhadap personil atau tenaga kerja pemboran
serta diperoleh lubang bor yang tegak dan lurus.
Perubahan diameter dapat dilakukan atas persetujuan atau atas perintah Satlak.
Perubahan tersebut didasarkan pada sifat formasi dan jenis peralatan yang dipakai.
1
Ketersediaan Bentonite diperoleh di tempat khusus dan jarang dijual secara
umum
8
2.2.6 Sirkulasi pembilasan Lubang Sumur
Untuk memperoleh lubang bor dan sample batuan (cutting) yang baik maka Penyedia
Jasa (Pihak Kedua) harus melaksanakan sirkulasi pembilasan lubang bor dengan
lumpur pemboran atau sirkulasi lumpur tanpa penetrasi disetiap penyambungan stang
bor.
Apabila terjadi mud looses atau hilangnya lumpur sirkulasi secara tiba-tiba, maka
segera diambil langkah-langkah pengamanan, diantaranya dengan segera mengangkat
mata bor, stang bor dan memberikan bahan additive yang sesuai dengan kebutuhan.
Apabila terjadi gejala keluarnya gas/uap air panas, maka harus dilakukan tindakan
pengamanan dengan menambah bahan additive yang sesuai sehingga berat jenis
lumpur meningkat dan mampu memblokir gas.
Penyedia Jasa (Pihak Kedua) diwajibkan untuk melakukan checking terhadap ketegak-
lurusan lubang bor sekurangnya setiap hari, sebelum dan setelah berhentinya operasi
pemboran.
Setelah lubang bor betul-betul bersih, maka kekentalan lumpur pemboran dikurangi
dengan cara ditambah air, selanjutnya Penyedia Jasa mempersiapkan sumur untuk
pelaksanaan logging.
9
2.2.9 Pembongkaran Mesin Bor
Setelah pekerjaan pemboran, lnstalasi sumur dan pekerjaan lain yang memerlukan
mesin bor dinyatakan selesai, maka mesin bor beserta semua peralatan dan material
yang tidak akan dipakai lagi, harus dibongkar atau dipindahkan oleh Penyedia Jasa.
Conte batuan dari formasi yang di bor harus diambil, dan harus dapat mewakili litologi
setiap meter pemboran (pengambilan harus dilakukan tiap meter), kemudian disimpan
dalam kotak conto batuan, diberi nomor sesuai dengan meter kedalaman dan difoto.
Masing-masing conto batuan beratnya harus tidak kurang dari 1 Kg, bebas dari
lumpur dengan mencuci secara hati-hati agar hanya bentonite yang tercuci, tanpa
menghilangkan sample lempung bila ada, diambil dokumentasi fotonya dengan jelas.
Pada masing-masing kantong, harus dicantumkan tulisan nama/lokasi, kedalaman dan
tanggal pengambilan conto batuan. Kantong tersebut harus disediakan Penyedia Jasa.
Kantong yang berisi sample di tempatkan dalam kotak sample dan diambil dokumentasi
fotonya dengan jelas.
Pemerian batuan dilakukan oleh Penyedia Jasa terhadap setiap conto batuan yang
dikumpulkan oleh Penyedia Jasa, dan harus mencatat batas kedalaman setiap litologi
yang ditembus dengan tepat.
Pemerian batuan harus digambarkan dalam kolom terskala dengan simbol simbol dan
kode yang sesuai. Gambar ini harus digunakan sebagai acuan pemasangan pipa dan
screen. Seperti contoh dalam Lampiran C.
10
serta hal-hal yang penting dalam pelaksanaan pemboran. Catatan dibuat dalam format
yang mengikuti standar (Lampiran B, C dan D).
2.6 LoggingGeofisik
Logging geotisik yang harus dikerjakan Penyedia Jasa terdiri dari Point Resistivity Log
(PR-Log) dan Self Potential Log (SP-Log), harus dikerjakan Penyedia Jasa pada tiap
sumur dibawah pengawasan langsung Satlak, dengan pendampingan Fasilitator
Teknik.
Peralatan Electric Loger yang digunakan harus peralatan branded, self recorder
(merekam sendiri secara otomatis) dalam bentuk gratis, bukan numeris. Gratik hasil
rekaman (pada kertas rekaman loging) penyajian gambar garis PR-Short normal, PR-
Long normal (bila ada), SP, Gamma Ray (bila ada) dan gratis lainya harus dicantumkan
dengan warna yang berbeda. Pada kertas rekaman logging juga harus dicatat nomor
sumur, lokasi desa, kecamatan, kabupaten, kordinat lintang dan bujur, tanggal logging,
nama operator, skala simpangan gratis atau satuan nilai pengukuran tiap petak. setiap
lembar ditandatangani operator dan Satlak
Logging geotisik tiap sumur minimal dilakukan 3 (tiga) kali kedalaman penuh, jika
peralatanya memungkinkan masing-masing 2 (dua) turun, naik dan turun, sehingga
minimal diperoleh 3 (tiga) lembar rekaman, jika peralatanya memungkinkan maka
diperoleh 6 (enam) lembar rekaman.
Setiap lembar hasil rekaman gratis electric toging harus di foto, masing-masing
exposure (jepretan foto) hanya terdiri satu lembar gratis. Foto tersebut harus dilaporkan
dalam laporan.
Pekerjaan Logging harus dihentikan sementara pada saat terjadinya hujan atau banyak
terjadi petir, hal itu untuk menjaga ketepatan data yang bebas dari gangguan elektris.
11
3 INSTALASI SUMUR
Material instalasi sumur yang akan dipasang untuk konstruksi sumur antara lain dapat
terdiri dari :
Semua bahan tersebut disediakan oleh Penyedia Jasa sesuai dalam Daftar Item
Pekerjaan.
Setelah Pemboran selesai, maka harus dilakukan sirkulasi lumpur paling tidak selama 4
(empat) jam, atau lubang bor harus sangat bersih dari sisa contoh batuan yang dicek
dengan memeriksa lumpur bor yang sirkulasi. Penyedia Jasa kemudian harus
memasang pipa dan pipa saringan ke dalam lubang bor pada posisi yang tepat, sesuai
lapisan dan tebal aquifer.
Pipa dan pipa saringan harus disambung sesuai petunjuk teknis penyambungan pipa,
hingga cukup kuat, dan diperkuat dengan pasak baut, panjang pasak baut tidak
melebihi 2 kali ketebalan pipa (menembus dua dinding pipa), tidak diperkenankan ada
sisa panjang baut yang menonjol di dalam pipa (sumur)
Pipa dan pipa saringan yang dipasang harus dijaga agar tepat berada di tengah lubang
bor dengan menggunakan centralizer (terbuat dari besi plat atau bahan lainya) yang
dipasang minimal setiap 4 meter. (Lampiran A; Gambar 4)
Penyedia Jasa harus mengukur dan mencatat dengan teliti panjang masing-masing
pipa dan pipa saringan maupun reduser sebelum diinstalasi (dipasang di dalam sumur).
12
total pipa/screen sebelum instalasi dan panjang total konstruksi sumur setelah instalasi.
Pipa dengan sambungan socket biasanya akan bertambah panjang, sedangkan pipa
dengan sambungan sistem bell mouth (salah satu pipa dimasukkan kedalam pipa
berikutnya), panjang total setelah instalasi akan kurang dari total panjang pipa sebelum
dipasang
Kemudian setelah diinstalasi jumlah total pemasangan casing, screen dan reducer tiap
sumur juga harus diukur ulang, untuk menghitung dengan tepat kedalaman setiap
komponen sumur dengan ketelitian pengukuran 1 cm.
Untuk mencapai konstruksi sumur yang baik dan benar, instalasi pipa sumur akan
diijinkan untuk dilaksanakan setelah bahan gravel pack tersedia dilokasi pekerjaan.
gravel pack yang tersedia harus sudah dibersihkan dan disaring sesuai ukuranya. Hal
ini dilakukan agar setelah pemasangan pipa dapat segera dilakukan pengisian gravel
pack. Upaya ini dilakukan untuk mencegah terjadinya longsoran dinding lubang sumur
yang dapat menutup saringan sumur.
Dalam proses pengisian gravel pack, sirkulasi lumpur bor harus tetap dijalankan,
kekentalan lumpur bor dikurangi. Pengisian gravel pack dilaksanakan hati-hati dengan
menggunakan wadah (ember kecil). Pipa konstruksi sumur harus terbungkus rata dan
padat oleh gravel pack mulai dari dasar lubang sumur sampai pada kedalaman 1 O m
dari permukaan tanah asli.
Penyedia Jasa harus selalu membuat catatan dan perhitungan volume gravel pack
yang telah dimasukkan, tiap saat harus di check dengan mengukur posisi kedalaman
13
gravel pack dalam lubang anulus. Setelah pengisian gravel dinyatakan cukup, maka
penyempurnaanldevelopment sumur dapat dimulai.
Pada kasus pemboran sumur yang menjumpai zona mud loose, pengisian gravel pack
dihentikan setidaknya 3 (tiga) meter (atau lebih, tergantung kondisi formasi batuanya)
dibawah zona mud loose, kemudian pada zona mud loose ditutup semen, atau
campuran semen dengan bentonite, atau ditutup dengan lempung impermeable (kedap
air), setebal sampai 3 meter diatas zona mud loose, baru kemudian dilanjutkan
pengisian gravel pack. Zona mud loose harus dipastikan posisinya dengan berdasarkan
data log pemboran (penetration log), lithologi log atau deskripsi batuan dan logging
geofisika (electric logging).
4 PENYEMPURNAANSUMUR(DEVELOPMENn
Development akan dilaksanakan setelah pengisian gravel pack selesai, lumpur
pemboran dan pasir harus dihilangkan dengan melaksanakan sirkulasi air bersih terus
menerus, sampai air sirkulasi yang keluar hanya air, tidak mengandung lumpur
sehingga sumur benar-benar bersih dari lumpur dan pasir.
Pekerjaan development sumur akan menggunakan metoda tekanan udara (Air jetting)
memakai kompresor udara bertekanan tinggi, yang ditiupkan melalui pipa tiup, dengan
menggunakan alatjetting tool (Lampiran A; Gambar 5) pada ujung pipa tiup
Development dengan peniupan udara bertekanan tinggi, melalui drop pipe diameter
lebih kecil atau sama dengan 1,5 inchi dan harus cukup tebal dengan sambungan-
sambungan yang cukup kuat.
Development sumur dilaksanakan normalnya selama 40 jam untuk sumur sedalam 100
m, jika selama waktu tersebut masih belum bersih, maka waktu development harus
ditambah sampai sumur bersih.
14
Sebelum, selama dan setelah pekerjaan development sumur dilakukan, maka Penyedia
Jasa harus selalu mengukur posisi kedalaman gravel dalam lubang anulus. Jika
permukaan gravel pack turun dari kedalaman semula, maka Penyedia Jasa harus
menambah gravel sampai kembali pada kedalaman yang telah ditentukan. Kekosongan
gravel pack atau berkurangnya atau menurunnya posisi gravel pack yang tidak segera
dipenuhi akan berakibat runtuh dan rusak atau bengkoknya sumur.
5 UJI PEMOMPAAN
Setelah konstruksi sumur selesai dan development selesai, Penyedia Jasa harus
mempersiapkan Uji Pemompaan. Uji Pemompaan yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
Penyedia Jasa harus menyediakan semua peralatan, pekerja, bahan bakar dan semua
kebutuhan lain selama periode waktu Uji Pemompaan.
Dalam kegiatan Uji Pemompaan, Penyedia Jasa harus mempersiapkan site/lokasi agar
tidak terjadi gangguan dalam pengujian tersebut.
Penyedia Jasa harus mempersiapkan saluran untuk buangan, agar air hasil Uji
Pemompaan tidak kembali atau meresap ke dalam sumur. Penyedia Jasa juga harus
mengendalikan adanya alliran air dalam saluran umum, saluran buangan/limbah rumah
tangga, saluran irigasi atau aliran air lainya di sekitar lokasi/site agar tidak meresap ke
dalam sumur dan tidak mengganggu validitas data.
Apabila dalam proses Uji Pemompaan terjadi hujan yang cukup deras sehingga
mengganggu muka air tanah, maka Uji Pemompaan dianggap gagal karena data
menjadi tidak valid dan harus diulangi dari awal.
15
atau dipasang permanen. Kapasitas pompa uji
tersebut tidak kurang dari 1,5 l/dt. lengkap
dengan mesin penggerak dan pengatur debit.
(2) Alat Pengukur Debit : Debit pemompaan diukur dan diamati dengan
menggunakan kotak pengukur debit yang
dilengkapi dengan alat ukur tipe V-Notch, atau
menggunakan orifice weir (Lampiran A ; Gambar
6) atau menggunakan flow meter.
(3) Alat Pengukur Muka Air Permukaan air didalam sumur diukur dengan
indikator muka air (water level sounding) yang
berketelitian pengukuran paling tidak 1 (satu) cm
dan menggunakan tenaga listrik (battery). Water
level sounding harus menggunakan kabel yang
cukup lemas tetapi kuat menahan probe, agar
pengukuran akurat.
(4) Alat Pengukur Kualitas Air Penyedia Jasa, harus menyediakan alat ukur
kualitas air berupa pH meter, dapat model digital
atau kertas lakmus berskala warna, serta TDS
meter, dan EC meter, alat-alat ukur tersebut
dapat berupa pocket digital.
Tujuan dari Uji Pemompaan Pendahuluan adalah untuk mengetahui hasil development
sumur. Uji Pemompaan Pendahuluan juga bertujuan memperoleh gambaran umum
hubungan debit pemompaan dengan penurunan muka air didalam sumur akibat
pemompaan (dynamic water level= OWL atau pumping water level= PWL), sehingga
16
dalam pelaksanaan Uji Pemompaan Bertingkat berikutnya dapat menentukan debit tiap
tingkat.
Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran debit, kedalaman muka air, penurunan
gravel pack Uika ada) dalam sumur, serta kandungan pasir, pH, TDS, dan EC dari air
yang dipompa.
Setelah segala persyaratan pengujian dianggap telah memenuhi dan diperoleh data,
maka Penyedia Jasa dapat mempersiapkan pelaksanaan uji berikutnya, yaitu Uji
Pemompaan Bertingkat (step pumping test), atau sering disebut Uji Pemompaan Susut
Bertahap (Step drawdown pumping test).
Penyedia Jasa harus melaksanakan Uji Pemompaan Susut Bertahap. Sumur dipompa
dengan debit minimal selama periode 120 menit, kemudian langsung dilanjutkan
dengan menaikkan debit yang lebih besar selama 120 menit, kemudian debit dinaikkan
lebih besar lagi, selanjutnya dilaksanakan berulang sampai beberapa tingkat dalam
periode yang tetap, misalnya 120 menit tiap tahap sampai debit maksimum kapasitas
pompa.
Pengujian harus dilaksanakan paling kurang 3 (tiga) tingkat. Debit untuk tiap tingkat
pengujian berdasarkan dari hasil Uji Pemompaan Pendahuluan.
Debit pemompaan pada setiap tingkat pengujian harus dipertahankan tetap stabil setiap
step dengan melaksanakan pengamatan debit secara teliti.
Pengamatan terhadap debit pemompaan dan penurunan muka air di dalam sumur yang
dipompa harus dilakukan pada interval waktu tertentu sesuai dengan formulir yang
terdapat pada Lampiran C
17
5.4 Uji Debit Tetap (Constant Rate Test)
Setelah permukaan air dalam sumur pulih dari uji penurunan bertingkat, maka Penyedia
Jasa harus melaksanakan uji debit tetap yaitu dengan melaksanakan pemompaan
dengan debit yang tetap (konstan) selama 72 (tujuh puluh dua) jam secara terus
menerus.
Debit pemompaan ditentukan minimal sama dengan debit rencana operasional pompa.
Pengamatan terhadap debit pemompaan harus dilaksanakan paling tidak sekali tiap
jam dan dicatat dalam formulir (form pumping test) debit pemompaan harus
dipertahankan stabil.
Penyedia Jasa harus melaksanakan pengamatan dan mencatat penurunan muka air
tanah pada sumur yang dipompa sesuai jadwal atau prosedur pengamatan (tabel : 1 ).
Selama uji debit tetap Penyedia Jasa harus melaksanakan pengukuran terhadap pH,
TDS, temperatur dan EC air yang dipompa, pengukuran dilaksanaan selama
pemompaan setiap 24 jam.
Apabila pemompaan berhenti sebelum waktu yang ditentukan karena kerusakan mesin,
hujan yang mengganggu muka air tanah atau kehabisan bahan bakar atau oleh sebab-
sebab lain, maka Penyedia Jasa harus mengulangi Uji Pemompaan dari awal dengan
menunggu recovery lebih dahulu dan biaya yang dikeluarkan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.
Pengukuran muka air pada sumur yang dipompa dilakukan pada interval waktu berikut
(lihat juga formulir pada lampiran C) :
18
5.5 Uji Pemulihan (Recovery Test)
Uji pemulihan dimulai seketika setelah Uji Pemompaan Debit Tetap berhenti sampai
muka air pulih seperti kedudukannya sebelum dipompa.
Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran muka air selama masa recovery sampai
muka air kembali pada kedudukan semula atau maksimum selama 24 jam.
Penyedia Jasa harus mengambil contoh air sumur untuk dianalisa. Pengambilan contoh
air dilaksanakan pada saat menjelang berakhirnya Uji Pemompaan Debit Tetap
sebanyak 2 (dua) contoh untuk tiap sumur, dengan volume masing-masing tidak kurang
dari 2 (dua) liter.
Contoh air disimpan atau ditempatkan dalam wadah yang aman dan tidak terpapar
matahari (biasanya menggunakan botol gelas berwarna coklat atau polyethilene),
sebelum dipakai botol harus dicuci, termasuk tutup botolnya dengan menggunakan air
sumur tersebut, kemudian diisi penuh, sehingga tidak ada udara di dalam botol, lalu
ditutup dengan rapat. Pada masing-masing botol dicantumkan tulisan nomor sumur,
lokasi dan tanggal pengambilan contoh.
Penyedia Jasa harus melakukan Uji Kualitas Air mengacu pada PERMENKES
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
7 PEMASANGAN TUTUP
Apabila Uji Pemompaan telah selesai dilaksanakan, Penyedia Jasa harus memasang
tutup sumur lengkap dengan kuncinya, untuk mencegah material-material asing masuk
ke dalam sumur atau pemaksaan membuka sumur secara tidak sah.
19
Penyedia Jasa harus membuat laporan harian, mingguan dan bulanan (Lampiran B)
kepada Satlak, mengenai material yang digunakan, pekerjaan yang telah dan akan
dilaksanakan, termasuk kedalaman pemboran, gambar konstruksi, development, Uji
Pemompaan dan data lain yang dibutuhkan Satlak.
Setiap sumur selesai dibuat, Penyedia jassa wajib membuat gambar WELL
COMPOSITE LOG, sebagai gambar As Build Drawing yang harus diserahkan kepada
PPK
Setelah pekerjaan selesai pada akhir kontrak, Penyedia Jasa harus membuat laporan
akhir pekerjaan yang akan diserahkan pada KKM. Bentuk laporan akan dibuat
mengikuti blangko yang mengandung penjelasan-penjelasan detil mengenai data yang
diperoleh selama pembuatan sumur, dan ringkasan pekerjaan yang telah diselesaikan.
Laporan harus juga meliputi hal-hal tersebut dibawah ini :
2. Log geologi dan log geofisik yang memberikan informasi mengenai jenis dan sifat
batuan, kedalamannya, nomor conto Cutting, Log Resistivity (PR-Log), Log Self
Potential (SP-Log), dan bila ada, Gamma Ray Log, dll.
4. Catatan jumlah gravel pack yang terpakai dan jumlah adukan semen yang diisikan
ke ruang anulus tiap sumur.
6. Catatan mengenai pekerjaan development sumur meliputi debit, muka air tanah,
lama pengoperasian, pengamatan kekeruhan air, alat dan material yang dipakai,
jumlah personil dan jam kerja.
20
7. Catatan mengenai kegiatan Uji Pemompaan, dan semua data yang dikumpulkan
selama pengujian, termasuk catatan mengenai pH, temperatur, EC dan jumlah
kandungan pasir dari air yang dipompa.
Bentuk dan format/blangko laporan seperti dalam Lampiran C, dan akan diarahkan
oleh Satlak.
Foto harus dicetak rangkap 1 (satu) dan dibuat album yang dilengkapi dengan
penjelasan tiap lembar foto. Film negatif atau file digital harus diserahkan pada KKM.
9 PENGADAAN-PENGADAAN LAIN
Guna menunjang pekerjaan ini kalau masih diperlukan bahan dan peralatan tambahan
lainnya, maka bahan dan peralatan tersebut harus diadakan/dibuat oleh Penyedia Jasa
dengan persetujuan dan arahan dari Satlak.
21
LAMPIRAN A
24
LAMPI RAN A: Gambar 3 dan Gambar 4
~
'f;, .. ' : -~~ j ; ..,•..
'I •, I •I ;I ..
~{': .:. -,
' . . '
~I:.• ·'!::.; .• _.,._.
./
27
LAMPIRAN A: Gambar 5
P/\ND/\NGAN ATAS
S AYA"CAN A- A
Lampiran A ; Gambar 5 : Jetting tool
28
LAMPIRAN A: Gambar 6
l
1/16inch--
1/8-3/8 inch
Detail of
orifice plate
~•1----4-,---. -.----+>I•
eet rmrumum 2•.. ·inches"'
Orificeplate
Pcmosong:>n orifico horus tepet. Scmua porsvarat<>n ini berikut ini h<>rus ditcpotl
okan diperoleh hn:;i1 ynng tcliti.
• Pipn debit ha1us dipasong secero horisontal dcngon pnnjnng sokur:mg·
kurangnya 1.8 m :.cbolum oir mencopai lem~ng orilicc.
• Pormukoon orifico horus tojan den borsih. ujung vong tojam mcng111oh kcdolom
dongon sudut 45 dcrojot.
• Oiomotcr oririco ho1us kurong dori 80% diomotcr dolom pipo doblt.
· Hdad ynna okon dicopol ::ol<urong·kurn~nyo tigo koli dinmotor orifice.
• Orifice horus togok luru• don dipoaong topot ditongoh pipe doblt.
• Tobung piosomotor h;irus bobos di>ri golombung udt110 don tidok monomhu:t
kodolom pipo dobit.
0 .. 0.049 . c. I\ .../11
Dimana:
Debit ( dalom l/s) untuk bermacern-macam kombinosi orilico dan diamotcir pipo
dibcrikon dolom Tobe! 4.1. Tobol ini dopot dongan mudoh dipokoi dolom
mcngulcur debit. Jlka debit yong diukur diluor tobol ini, hargo yong diporluknn
dopnt dipcroloh donoan monggunokon rumuo y:ing toloh ditulis diotos.
29
LAMPIRAN A: Gambar 7
1110
,~
:0 ~l
)0 co,: S7
)0
::a~
~
'
.,
'JO tl7
~o )40) :J~JC
01> COM
$0 l ~ ;i7 )0 6-4,,
55
c.o 1031
' •• 2 '"
>OCI?
lOto tl(HO
e:z I}
I M
,, ,,,
' 13
C6 10,, ':Ot>: ::a :.c GS')J 60
10 U2'0 ~11 "'O e.oro .c~m 1002)
1~ u 11.!<J .»Ul ~1.0 (..0 1011'4
ug1 )4J(;6 !).& - I) 101.15
12.;st s ~1 ' 10 44
$1 (9 113 GA
o~ 1 u "• 01
,00
110
~
1.'$4 04
"
12
,:0
·' ::0
..,,
0
i..a
t!-0
"U 10 ... .,..
7•22 140 71
65 I 1 6l
30
LAMPIRAN B
31
jt
~
... Ill
~
Q
ri ·~
_2.0
I
";'
~ ~ Ill I
~~2~
CL
z
l_ ~
~~s~
:::>
c;
"'
•
1pi I
1
i
D ! I~· I.I
o~:;
::) :Ii&: ... "':
GI:
~
"'
~
&.
J !~ ~
Ii I-
I
=
i ·~ I j I
ta:
II j
J
li .
i
t ........
i1l1 Ji . J
IJ J J J J
il J::1
.. ".. : .. J
l
1
i~ j~ !j
! ! ! ! ! !
z" GI:::) I: 1 '
•
~
.. ! l II II
~
)l ·
CL
0
CD -
:E Q
w
I
i
~J i a I
Jg: I
I
CL I
c:
...
ro
.. .
~ i
I
I
- .. .c " .c ""
..: H
.... 1 .
A.
j
.,,
~ I I I I
..I .
•I
t1~
I
a~ ~ ~ H
~
1
J'le.iili I I I I I
..~ .
I ! 11 I
J J J J
I
.. " .
I
" .... .. ..
1JJ
I
~
l1f1
..: H .C 4 ~IIt -!
'
~
32
I ~
!JI
I
11! 11~
pi )4 ~
I
t
[fill I
Jill4h
I
z
<t
z I !
<t
...J 1 '
Il
::::>
al
z
<t
~
0 i I
I I> co
a.. ·; I
<t
...J
.. t~~;_ I.
<!
a::
<,
.
~
s
C\I
lo t 5 •~ ! ! ! i ro
"- ~ ! ~ ! ! ~! ~ j ! ~ .. ! •~ !
I.
.t
(1) ~ ~ ~ ~ ~ ~
'••
~
'HJ I I .
+J
~ c
.....
.~ •'In
I ! !
' I ! ! !O ;;; ~ ~ ~ ! 2 I I !!
;
!!! I
al 1 I! I ~ ' !
e
~... 'i i- I I 1 1
I ' I~ I I I I I i I I I
• ••• I I I i
a.
E I II II ·-ro
~
~ ::J
...J I
i II II
V')
l I Q)
·-
V')
I ..•
fI!
"O
' •• ••
; ..
.
ti
I b• II
I
..• •
..• .. .. 1
V') .. l
I II III
• !i
JJ~ I ~
) • •
• ~I • • !I ti
•.. • ..• •
1 •..~ I t
I
r I I I II I I •
lJJ 'I ' p I f ..
•
1 ~ ) ~ ~ 1 ?
•
I I I 1I II ~. .I .. II I 1I I II I~ I I I I I I l J I J 1
I j
IP
I
I II I l I I •I I 1I :; It• ~• tI I
ii
, I I' .. ~ IIII IIIIIII
Ii
J J
l I
l I
f :
j I } j i If 1 i i J J J J J J J J J J J J! J
J' Ii • * -
' - .. .. .. ... . .. . . = : = . " .. - = "
~ i ~ ~ ii ::: ill
IQ "
:; ill
33
------------ ...Ji !
n
I I
11f ~. 1
i tI
~+-+-+----+-+-+--+--+-+-+---t-+-+--+-+-~f-+--+-~ I
14 ~
t
I I
JJ
34
I a
111
I111' II a
I II ~ I
I co
I ~I
z
<{
:> JI!] I a ........
::.::
I
e 'I 11 ~
a:
ez r
:E
z I ~I
::.::
<{
0::: z
I
. IJ II ~I
0
a..
I
<{
'1 . L.::::
...J
..
M Ii· ~I
! ! ! "'
C1)
c ~ !? ! ~ j ! ! ~ !! ! ~ ! ! 9 ~ ~ ! ~ !!
-
Jl I ~
I.
.- "'
~
al ! ! I Ii; ~JII ! , II3 ! ! ! ; 3 ! ! ! I
I I· 'I
I
~
E
C'O
I . 1 1 1 1 II I I t I I I I I I I I I I I I I I I I 1 1
...J
I t tI
II II I
! . I II
f1Ii
..
I !II ••
dI ••t •'••Ji •• ~
9
I . II
\
..• • I
' ..
1
I~ ~ 'li ~ I
II J t l 1 I
!!
;z z••f
I I Ii I i
I I; •I
• I ~ ~ I? I J I l
Jib I I I I I I I •l .I I . Jf I ' . l I t t I I I l lJ I It l
I I 11!1131 •
I I
I
I I 1,1111 • • •: • ; I I I I I I I I I I I I . I
il
~ I 1 ) ~
I
I I
I I I J I i J J J .. i i l J J J J J J J J J J J J ! J
) I
~
- • . - - .. .. . .. . . . • 11 ~ ., J ., 11 c 11 11 11 I: SI q a II a Q a II
35
~ I
I;
I I !I
I~
1 ..
i ~
I
I
II ;
i
f t
s
CQ
11 =
.........
I ~
I
I
~
0
!2
1I ~
z
Ii ~
Ci
::::>
II~ ~
I n
•C
-
"'
11 · "'-
I
I. ' ~
5 ~ ! !~ 5 3 !!! 5 ~ ~ 5 ~ !I! 3 ! I 11
! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ~ ~ I I I~ ! ! !
II
11
I~
'
I - 1 1 1 1 1 1 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 t 1 1 •• 1
i iI tI iI
II I I I1 iJ II I
I f •
II t f
f I I
I
I II I I ~I I
I 'I 1
I I
1 I I ~!IIf
- t
I
j II• I, II I i
I I I
I
i II. I. d i
I l t I I~ II Il Il III I ti I II
1
IlII l1 l I
ll
I I I
••
I
I I I I i~ • •
' " • •
I. I. ..I ..I J. I. I. . J. J, J I I
~ ::: ~ '=
36
LAMPIRAN C
37
Lampiran C ; Tabel 1 LITHOLOGI LOG
--
,...,~,
-s-
......,...._
:
UTHOLOGI LOG
_.,..,._.,
C.."- :
-
:
: ".#CV.I :
-c..... -
-
: ~s-,.; :
-- -
~ci.....11-.: : •;m.._..1-S; .i:•t•. _8T
~
.._
°"" ~
.... 11111.l
~l..dtmk9
.....-._
38
~- ~-
It-.~
..__
:
:
UTHOLOGI LOG
~--Ae
--·
.........
c-~ :
:
...... ..
: ftLIOit • .1 :
~""'-- : :
~~.-.:
---- --
: •;-.-~a:••· ...1lf
......
a. .._
~~
~
....... --
cm,._ :a. Clio.. --.c...e =-·- ...- -
•
·-
.......
--
.......
c-:-. ....... c...e- =-:~
•
-
:a. ~
:a. e..._ :r- :~
~
·-
.
·-•:
,.......__,......._ ..__......,:
PT. "'-
~=
.
l ~
• • J
39
~-
Lampiran C; Tabel 2: DATA INSTALASI PIPA
•
DATA INSTALASI PIPA i-- •
~-· .. ..
---
~
~-· _ _ _
I
,_._,.
_._.._ __
,. ~
_,_ ~~
,_._..
-· ..•: .
.,__ · -
,.
llllJJC• ,. _,__ __,,.._ • _,
, ----·
,_,.....
a ....
-- - "..;
- - - -
--
- Ufal••
........
....._.._
11-wo1~-
ie-
- •
•
I
•
I
I
.......
··-- --
-
-- --· ---
• _.....,..: --....:
,,,.._..~
'S II:
"· -
I I I I I
--
Lampiran C ; Tabel 3 : UJI KETEGAKLURUSAN
UJI KETEGAKLURUSAH
~- :
-
-- ....... , : .• u
-
""
-.
....... I
I
........... .:
c:...iilll --·. •
•
•
..
,,., d
""" .....
Ill D
1:-t
Krtl:ll#JIG.M
'
6
•
~2
15
18
2
.....
&.
..
c 27
I 30
"
.-2
•S
..a
s
S4
57
:
- eo
• ..
I
•Te :
-
• --·----------· --
-..-~ :
.... .........
'-*:
P'.L
........ .
:
r .. c . . '
41
Lampiran C; Tabel 4: PEMASANGAN GRAVEL PACK
r-
~-
P~QRA PAI! -a
....
•
...
,.......;
...... -·-•• I~
..........
nrw· •
.
..........
-
~
-
,.,.~ st Cililil •
•
r• ,. .r--1
~
' ...~·~-~1
.... : r·r--J
.
""' •
I ~ r......,.
I•
I
~--.
"£
·~
~
I •
•
',,
-
~
•
....
....
-..,._..,._......,.._ . ..................
ti
• ICl IC
••
,......._~I: ..........._.
,... - . -
"
. .. . ,, . .
Lampiran C ; Tabel 5 : PENGUJIAN AIRLIFT TEST
PE GWl~.AJRL TEST
--
----
!..... ..__ .....
•
•
..:.
....
""'"-"
...... p
-.u-
~..,..,
=
.....
•
• ..... ,a.._
•
..
,__. ...... --
~ • • CPV
--•
• ~ •
- :?
~
..
- •
- • t
•
•
i--
•
J)
- •
•
•a
-.....
•
.
--
-
1•
m
..... ..... .....
...... .......... ... .... ,_..
Q
-
- -
LAMA WAICTU Pf.MOMPAAN OlSCSUAlAKAN KONTRAIC / RAB
~
- - -''* till
- --
- - ·a 'IN
-
- -
~.
.....
....... ~ ................. fi ••
,a.
~
"· "
.. .,
• .. " ..
44
------
Lampiran C ; Tabel 6 : PENGEMBANGAN SUMUR (WELL DEVELOPMENT
-~ .. ........
....... :
GElllBAHGAH S UR
.._.,
u.. DEVELOP~.
:
c... ~
jliii • .- :
:
c:IW~
-
:
: ~ - ., ... ·~ ___ ,_ : -.
~ ~-
.-,
~ :
:
'
- -- -- ....- -
.·c --.--
!-iifiill - c:.iiililli
~ a..-
:
: •
._ ......,.. ~- ~
.._, _,
......
4 .,_
,._
......
-- .·-___ ..--. . ..... ____
---- - -··
• ii: :
•• 1
•! I
.. • ~--.-
- u I
t ·=
I 0
•: illf
p
.1
. .. .. .. ..
' 45
Lampiran C; Tabel 7: UJI PEMOMPAAN PENDAHULUAN (TRIAL TEST)
°'
SWLldln : 1!1o.&a : Slln'CMO
i-1-~
w -- . Poinu.....
H 0
\i tnlAaar 1.. ~
v
...
0
ltlJ
""' ~
"'*'
s
10
15
l'O
lS
JO
lS
40
45
50
!6
fO
E6
70
15
~
!6
to
llS
1CIO
1Cl5
110
115
120
46
T . w~
..
l<Pdd ntllln ~
mlAa•
H 0 .~
-~
llS ""' ""' ~
"""
llO
1315
1-40
cs
'~
II LAMA WAKTU DtSESUAJkAH KOHTRAK/ RAB
l
II II
ao
55
110
7S
1ao
as
go
QS
2'00
MS
~ro
'215
:no
l'lS
~Jr>
~JS
40
...... _ .....
II I tu:
$ I
......,
"'- ---·"·--·-- .... -
...r-w: .. 9
ltf. ·----·"·-·--""""'
•:
llH7
___
4 ... _____ .. ____ .. ___ , ,_ .... .... ___j 4 _ .. ______ .... ___ .. , t
47
Lampiran C; Tabel 8: UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT/STEP -1
....
._--..r
UJI PEMOMPAAH BER'1'1NGKAJISTEP • 1
-
...... .....
. . . ... ..... = . .,
.
~·......... , ' ••....
..... p
........ =
LA.Ml -
- - - - -- I - -
bltiiia...
........ t .... l.
a
4
: ·~21;8
.-.:;....,.
~
,- - - - ~ - - ~ ""-~
. • ~ - -
-·
.
- - . .:...=
~~
.._
....... .....
- -
,; = ::r-·-
,,_
•
K
"'
1'M9ll r i!f
ti.al
i'f·
s
,~
10
-.
':lO
40
so
-
..
'YD I
LUM DISESUAll~ KOHTR.M/ ltA.a --
,.4
:UO
·:OO
MO
.,
d)
tl'O
... -
:lllO
~ •• • -~ ~-~. ~-
t:
,.,
n - : ,._ .. -
•:
-u·
- --~~
. c ..
•
I
"
48
t.amotran C: Tabel 9: UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT/STEP -2
UJ PEllOllP.AAN BERTINGKATJSTEP • 2
,.... ,.,, ..
- ..
~ -
....- -...
MMiil...,,
....... ,.,... .... ' • .
-..p
., ~
..........
.... = - .... ""
, .. ••
-
-
~· 0 0 c ... , •
~
!* ~
liM&..- ___ ..
""-"~
.
4UU
c-------
., ----:i
.....
1 ....... -r ,-~ _......
~
....... .. ......,,
- ..
......= --.......
:......
,.
...
- -
~ - -
M
' l"-i
,. I
10
:;1)
•
.0
-'°'°
-
LI
I.AMA OISES1 ••-&W llONJ /Ma I
=.,~ ~
,.4
tlliQ
-
MO
UD
t?O
1IO
- - .~
'". namre- - . ... am:
-11'
- "' IK
~-~
__, ..
I
'
( t
49
Lampiran C; Tabel 10: UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT/STEP -3
..~···-·. .....
........ .
.
..... . ......
: =
, . ••••
..... p -~
--
W&iio9 ltUa I
......... ......
--- -----
- ~
~ .o----·- - - - ------- - -·~ -- - - - --- - .
&.a :
---.c:a..e.
...
1-.. ...... l
-. ...... -
,---------- - - - -
~ •
.-----------:.
,
-.... .._ , Plf-
ff
.....
. = ~
aa:a
. M
Ai
5
•=
•s
10
1$
'n
A
..'°
JID
.0
-
19
M
lliO ,_
:uo LAMA AKTU O•SfSJJMV•&t 0 JIM --
I
I
·t»
-
·ltd
tJD
.,
:illO
..-
.
~
.
-
: ....
,.
--- ~
·- -
,._ :
-·r
I • C--- . ..
' -- J
50
Lampiran C; Tabel 11 : UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT/STEP -4
...... ,., ..
.......
~
._......, ....... ~ =
. ••
.......
~ I
... .....
""""0
. ••
.
1 ..... -.. 0
0 ( ... ,.
. ....
Ull
.-...~
1 ........
.....
I~~-.. C&.a
1--...- .
- qiMllllt
..
~
....... .
-
.. t
= :a--
' ......,'
K 0
,..
.a- -.&a --
~
"'s
•0
••
'::Hl
a
lO
.0
..,
IO
10
... .. --
M
I .,- ~ MTU otSESUMlAN ONTIWt/
fi
I
.-
11
"1-.111-
·:t»
·:Ullt
>MO
·tm
1lllO
., <10
-~
.
- .... ......••:
- -
.., JI : .. 7
-7
..
' '
I
t
51
Lamoiran C: Tabel 12: UJI PEMOMPAAN BERTINGKAT/STEP -5
....
-....
= ,., .
~
. .......
'. ••
,.....,., .
.,..... t I (_.I•
I
·~ =
1-._.
1~ .... . ...
..... _ .. ----------- ---r---
...... .
""'-"~ : •&.a
,-----------,.,
. . . . .....
".... - .....
......
-
~-~~
..... .....,
I
...
M
r S'lf- -
~
'"I '
,.
~·
10
4~
.
JO
.0
a
JO
- - - -
to
llO L_
no ·--
A AKTU OtSfSIJIJit "'-~ 0 JU.
-
I
tlO
t»
-
HO
Uil)
slQ
MD
- N1111•:
-r
l ....... ( .. t I
52
Lampiran C; Tabel 13: UJI PEMOMPAAN DEBIT TETAP (MENERUS)
........
IAoillli
-..., ,.,
If-.. ;
"'-C-•
. ...
.. l. :a.a
.
..a• ,,,.
.._.
'• ...
se
rct
- c
·'*"'
, a
'
'
•
•
•
'
•
•
•
:a
M
-
•
•
•
•
•
-
•
!W
•
•
'- ...." . ......
... ,..., .
. .... . ·~
-...
se I
'--- ~
I ,........, ,. ,,.. Ml
!( 0
ia
--
-..
:aa
-
-..-
Z9
-..
--
,.
..
-
tw
...-
-·-
all
all
t.mm
....
mm
...
c.9
um
.... .- - ...... ,.. ........
I,..... rz Li=;i·- ....
-~
'-C 1
,..., - " ,,
..-
a
"""" """
.....
J::m
..
...
.r.w
- - -- - ll
LAMA WIJCTU CISESUAJILUe IDllfl'RAI: / llAB
,,I
- Mwc - ea: K
PL ·-~ :
PT.-
.... :
:D.1
·- I . - l-
-·
55
Lampiran C; Tabel 14: UJI PEMULIHAN
U.. PEM1
~--
~ ...._.._..
~..-..
:
. pa. -.-,
II
.
,_....,.
- : c .. 1 II ••
..
_ . :-..·*....
~·
: :
.,
~ l .. l
1141iiii•
~ ~ .
IQill'L ....... C, n II .,
.
..
• 'L WT,
.... -
......... , .. >
• ......• --·-# .. -
,.
r
,....... ~ rt ~
0
=-
-
~ >
=-
- ...
•
•
• arr
=-
--- ..
•,
:mr co
• ;m
• SJ1
-- --
~ Ml
8r
-.. -
=-
. a
a
'9
-- --
er
• • a
• ...
•
... - --
a. •
•
-- -
a.
Cf
•
- -.. .. ,, .....- ·---
--
- - ...... • . 5
-- •
- .... •
-
zr
-...... -
ta
--
.,. :Ir
-.. ,
llm
"
-
.... ··~·
u:a
,.
"
'D
-
I_
-- ..
II
, ArnJ Dl5ESUAI WNl /RM
..- ..-
•
...... --
r
•
~ •
•
r.a
•-llC'JI-- ' • • •
Pl I T I c-111 I IClttlF
-
0
• •
P'li
r:
. Ii ---- ~ :
Pf •
- :
-.,r
1
..
~
• c •
57
LAMPIRAN D
58
Lampiran D Gambar 1 CONTOH WELL COMPOSITE LOG
DATA ltONSTRUICSI SUMUR. UTOLOGI OAH LOGIHG SUMUR HUBUNGAN BQOAN CQ'
r-,
I . r-, OQ
II . " -,I\.
.
.--,. ..... ~
(Q'
..
-- ........ - --
--llilMllM-.. .... __.,,. -----
.,.. -·· ---
...-... -... , ~
--
-
' -../'
.....
... ..
I.
I
I I
............
k<Ct...cu.9...0..0
......
u,
..,.
........ ....,.. ..... ""...
c::-:.=:--~
59