PASAL – 1
URUTAN-URUTAN PELAKSANAAN PENGEBORAN
1.1. UMUM
a. Laporan kepada pengawas lapangan apabila ada kendala yang ditemui di lapangan.
b. Pertimbangan kelanjutan pekerjaan apakah sumur langsung direming, pindah lokasi
atau berhenti.
1.2. KEMIRINGAN
Radial deviasi dari pusat lubang bor secara teoritis dan vertikal tidak lebih dari 0,5%
selaras dengan kedalaman.
PASAL – 2
PENYEDIAAN DAN INSTALASI PIPA-PIPA SERTA PIPA
SARINGAN UNTUK KONSTRUKSI SUMUR BOR
PASAL – 3
PEMBERSIHAN DAN PENGURASAN SUMUR
Pembersihan lubang sumur yang telah dilaksanakan merupakan hal terpenting dalam pekerjaan
sumur bor, hal ini dimaksudkan untuk pembersihan lubang bor dari sisa kotoran dan lumpur
yang tertinggal di dalam lubang bor dan menghindari penumpatan lapisan akuifer akibat dari
lumpur pemboran tadi.
PASAL – 4
PEMOMPAAN UJI
Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk mengetahui karakteristik geohidrolik, perhitungan
pemompaan sumur secara aman ekonomis dan kualitas air.
Untuk menjamin sampel air representative sampai ke laboratorium, sampel air diambil dan
diantar oleh Petugas Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) yang telah ditunjuk.
PASAL – 5
SPESIFIKASI PERALATAN PENGEBORAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan pemboran penyedia jasa konstruksi harus memiliki persyaratan
minimal peralatan pemboran sebagai berikut:
PASAL – 6
DOKUMENTASI, LAPORAN
Untuk dokumentasi pekerjaan rekanan/ penyedia harus mengambil foto dokumentasi untuk
setiap pekerjaan yang akan menginformasikan pekerjaan secara jelas sebagai bukti dari
pelaksanaan pekerjaan secara jelas dan informatif. Pengambilan dokumen tersebut dengan
foto minimal diambil pada kondisi sebagai berikut:
1. Kondisi Pekerjaan 0%
2. Kondisi Pekerjaan 50%
3. Kondisi Pekerjaan 100%
4. Dan bila diperlukan pada kondisi pekerjaan-pekerjaan tertentu.
PASAL – 7
PENUTUP
8.1. Rekanan/ penyedia harus melaksanakan seluruh pekerjaan yang terdapat dalam daftar of
quantity dan spesifikasi yang ada di dalam bill of quantity adalah meningkat.
8.2. Rekanan/ penyedia wajib mengadakan tenaga kerja dan segala peralatan kerja yang siap
pakai sesuai dengan jenis pekerjaan yang dikontrakkan.
8.3. Rekanan/ penyedia harus melaksanakan seluruh pekerjaan berdasarkan gambar kerja dan
petunjuk serta pengarahan Pejabat terkait. Dan rekanan harus menguasai dan mengerti
pekerjaan yang akan dilaksanakan sebelum memulai pekerjaan.
8.4. Dalam pelaksanaan, baik sebelum maupun saat pelaksanaan konstruksi, rekanan wajib
melaksanakan diskusi teknis dengan Pejabat terkait agar pelaksanaan dapat terlaksanakan
tepat waktu dan sesuai dengan rencana serta sesuai dengan spesifikasi.
8.5. Rekanan/ penyedia wajib membuat Buku Harian, Laporan Harian, Mingguan dan
Bulanan dimana format Laporan dapat diajukan kepada Pejabat terkait untuk disetujui
atau sesuai dengan petunjuk Pejabat terkait.
8.6. Rekanan/ penyedia wajib melaksanakan test uji bahan pelaksanaan (quality control)
apabila diminta oleh Pejabat terkait.
8.7. Rekanan/ penyedia wajib membuat surat pengajuan (dalam kop surat) untuk:
- Permohonan rapat teknis apabila dibutuhkan
- Permohonan pemeriksaan lapangan
- Permohonan pemeriksaan akhir pelaksanaan pekerjaan
- Permohonan penerbitan berita acara
- Dan lain-lain untuk membuat administrasi proyek yang terarah dan tertib
8.8. Rekanan/ penyedia bertanggungjawab penuh atas pekerjaan dan resiko pekerjaan, serta
wajib menjaga keamanan pekerjaan dan kenyamanan lingkungan.
8.9. Kontraktor wajib melaporkan tenaga kerja dan peralatan kerja kepada kepala dusun/
kepala desa/ lurah setempat.
Demikian spesifikasi ini diperbuat untuk dipedomani atau sebagai petunjuk teknis dan
administrasi teknis pelaksanaan pekerjaan/ acuan kerja untuk pelaksanaan seluruh
pekerjaan yang dikontrakkan sesuai dengan penawaran dan pekerjaan dalam daftar
kuantiti (bill of quantity) terlampir.