TEKNIS
PEKERJAAN
PENGEBORAN ULANG (REDRILLING) SUMUR PRODUKSI AIR
TANAH DI WILAYAH JAWA TENGAH
I. GAMBARAN UMUM
Lokasi Pekerjaan Pengeboran Ulang (Redriling) Sumur Produksi Air
Tanah di wilayah Provinsi Jawa Tengah
5. PEMELIHARAAN LOKASI
Bila tidak ditentukan lain, Penyedia Jasa harus memelihara keadaan lokasi,
pipa- pipa saluran, Jaringan-jaringan kabel, air minum, irigasi, pohon jalan,
bangunan- bangunan, dan lain-lain.
Bila pemboran telah selesai dikerjakan, Penyedia Jasa harus mengembalikan
lokasi maupun jalan masuk yang bersifat sementara menjadi seperti keadaan
semula dan membayar ganti rugi atas biaya sendiri jika terjadi kerusakan.
2. Pelebaran lubang bor (reaming). Cedera pada tubuh pekerja ketika bongkar
pasang peralatan pengeboran.
7. STRUKTUR ORGANISASI
Di dalam penyelesaian sumur dan laporan diperlukan adanya struktur
organisasi untuk melaksanakan paket pekerjaan terdiri dari struktur organisasi
tim pelaksana
kegiatan dari penyedia jasa dan pengguna jasa sebagai berikut :
KOORDINATOR PENGAWAS
Pelaksana Pengawas Petugas K3 Konstruksi
Mutu
PENGAWAS
PEMBANTU PENGAWAS
SITE ENGINEER
Administrasi Teknik
Pekerja
8. KANTOR LAPANGAN
a. Penyedia Jasa harus menyediakan ruangan atau Bangunan / Kantor
Lapangan, dapat dengan cara sewa atau dengan membuat bangunan
sementara untuk keperluan pelaksanaan kontrak, jika tidak ditetapkan
secara terpisah / tersendiri dalam daftar kuantitas dan harga, maka biaya
yang ditimbulkan untuk keperluan ini harus telah diperhitungkan dalam
penawaran pada Harga Satuan Pekerjaan untuk masing-masing Harga
Satuan;
b. Letak kantor sementara ini harus diusahakan dipilih pada tempat yang
mudah jangkauannya dan dapat mewakili dari semua lokasi pekerjaan;
c. Kantor Lapangan harus dilengkapi dengan perabotan secukupnya
untuk keperluan kegiatan administrasi pelaksanaan pekerjaan;
d. Penyedia Jasa jika perlu harus membuat bangunan sementara tambahan
lainnya guna menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan;
e. Penyedia Jasa harus membuat minimum 1 (satu) buah Papan Nama Proyek
dan penempatannya sesuai dengan petunjuk Koordinator lapangan;
f. Jika tidak ditetapkan secara terpisah/tersendiri, semua biaya yang
diperlukan untuk kegiatan pekerjaan sementara, papan nama dan pekerjaan
bantu lainnya harus telah diperhitungkan dalam penawaran dalam harga
satuan pekerjaan untuk masing-masing jenis pekerjaan;
4. Pekerjaan
Demobilisasi dan
Pemulihan Lokasi
12. PENYELESAIAN SURAT IJIN PEMBORAN
Penyedia Jasa harus menyelesaikan pengurusan Surat Ijin Pemboran (SIP)
untuk masingmasing sumur pada Instansi yang berhak menerbitkan SIP
tersebut dengan biaya yang sudah diperhitungkan dalam harga penawaran.
10 cm
0,2 cm 0,2 cm
6 cm
2 cm 2 cm
Pipa saringan harus dari bahan PVC dengan lebar celah 0,2 cm
(atau dengan persetujuan Koordinator lapangan), jarak antar celah 2 cm,
panjang celah 10 cm, dan jarak antar celah atas dan bawahnya adalah
6 cm dibuat zig-zag dengan slot opening minimal 12,5 %. Dengan slot
opening 12,5%, maka jumlah penyadapan airtanah pada akuifer yang
diambil akan lebih maksimal.
19.4. Kerucut Penutup Dasar (Bottom Cone)
Ujung dasar casing harus ditutup dengan memasang sumbat kerucut
dengan bahan dari besi, berlubang-lubang disesuaikan khusus untuk
memudahkan pengeluaran lumpur bor yang terdapat dalam ruangan
antara casing/screen dengan dinding lubang bor sebelum dan selama
kegiatan berlangsung. Kerucut Penutup ini diadakan oleh Penyedia
Jasa yang sesuai dengan gambar terlampir serta mendapat persetujuan
Koordinator lapangan.
19.5. Uji Ketegaklurusan (Plamus Test)
Lubang Bor harus tegak lurus sedemikian rupa hingga memungkinkan
untuk memasang pipa casing dan screen serta memungkinkan untuk
pengisian gravel pack secara homogen pada rongga antara pipa naik
dan dinding lubang bor. Lubang bor harus dibuat benar - benar vertikal
dan tegak lurus untuk menjamin kelancaran pemasangan pipa sumur.
Penyimpangan vertikal (vertical deviation) tidak boleh melebihi dua
pertiga dari diameter terkecil
sumur untuk setiap 30 m. Sebagai contoh, bilamana diameter terkecil
yang di bor adalah 150 mm, maka penyimpangan vertikal tidak boleh
melebihi
100 mm setiap 30 m.
Bilamana deviasi ini dilewati maka Penyedia Jasa wajib
melakukan pemboran ulang atas biaya sendiri.
Kandungan - kandungan zat kimia tersebut diukur dan dinyatakan dalam satuan
ppm serta diberikan rekomendasi tentang memenuhi syarat atau tidaknya air
tersebut dipakai sebagai air minum maupun air irigasi. Prosentase kesalahan
maksimum yang diijinkan untuk analisa kimia contoh air dari tiap sumur
ditetapkan sebagai berikut : TDS (ppm) 50 100 200
500 1.000 2.000
% Kesalahan
Maksimum
yang diizinkan 15 7 5 4 3
2
Apabila hasil analisa kimia contoh air dari suatu sumur menyimpang dari yang
telah ditentukan maka Penyedia Jasa harus melakukan analisa ulang terhadap
contoh air sumur tersebut dengan biaya sendiri.
Analisa air untuk kepentingan air baku air minum unsur - unsur yang
dianalisa didasarkan pada standar mutu Kementerian Kesehatan untuk air
minum.
Perhitungan pembayaran dihitung dalam satuan per contoh analisa kualitas air
sesuai dalam daftar volume pekerjaan. Satuan harga tersebut, termasuk biaya
upah tenaga, bahan, alat dan perlengkapan yang dipakai.
Sukoharjo, 22 Oktober
2020
PPK Pendayagunaan Air
Tanah