Anda di halaman 1dari 17

DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI

PAKET PENGADAAN : Rehabilitasi Saluran Air Pasok ( Masuk ) Dan Buang ( Keluar )
PPK : Dr. Ir. Fadli Syamsudin, M.Sc
ID RUP : 28626758
SUMBER DANA : APBD Tahun 2021
PAGU : Rp 408.240.000,00
HPS : Rp 407.732.329,25
Lokasi pekerjaan : Desa Poniang Kecamatan Sendana Kabupaten Majene

SPESIFIKASI FUNGSI UMUM


Menghasilkan Saluran Air Pasok (Masuk) dan Buang ( Keluar ) dengan jaringan
perpipaan Air pasok dan Drainase Air.

Spesifikasi Saluran Air Pasok (Masuk) dan Buang ( Keluar )


- Lulus uji mutu beton minimal K-225 Untuk Struktur
- Lulus uji mutu beton minimal K-150 Untuk Lantai Kerja
- Pipa Setara Mavin Type AW

A. Uraian Spesifikasi Teknis


1. Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi:
a. Semen menggunakan merk semen tonasa atau bosowa ;
b. Pasir menggunakan jenis berkualitas tanpa campuran bahan lain ;
c. Penggunaan besi beton sesuai dengan yang tercantum pada HPS d.
Pipa sesuai dengan yang tercantum pada HPS
d. Batu menggunakan jenis berkualitas
e. Spesifikasi Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan:
2. Spesifikasi Peralatan Konstruksi :
Peralatan Konstruksi dan Peralatan Bangunan yang dibutuhkan dalam
pekerjaan ini adalah :

PERALATAN UTAMA :
a. Excavator 80-140 HP 1 Unit
b. Dump truck kapasitas 3-4 Kubik 1 unit
c. Concrete Mixer Kapasitas 0,3 – 0,6 M31 unit

PERALATAN PENDUKUNG :
a. Waterpass minimal 1 (satu) buah
b. Sekop/pacul/ember/gergaji/palu 3 Set
c. Selang air minimal 30 Meter
d. Gerobak dorong 4 ( empat ) unit

f. Spesifikasi Proses/Kegiatan:
a. Ruang lingkup pekerjaan ini sudah memperhitungkan Laporan
Keselamatan Kerja Konstruksi (K3),
b. Setiap proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem
perlindungan terhadap pekerja, perlengkapan pengaman, dan rambu-
rambu peringatan dan kewajiban pekerja menggunakan alat pelindung diri
(APD) yang sesuai dengan potensi bahaya pada proses tersebut;
c. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang berisiko tinggi, atau
pekerjaan yang berisiko tinggi pada keadaan yang berbeda, harus lebih
dulu dilakukan analisis keselamatan pekerjaan (Job Safety Analysis) dan
tindakan pengendaliannya;
d. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja
lebih dulu dari penanggung-jawab proses;
e. Setiap proses dan kegiatan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga
kerja dan/atau operator yang telah terlatih dan telah mempunyai
kompetensi untuk melaksanakan jenis pekerjaan/tugasnya, termasuk
kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja
yang sesuai pada jenis pekerjaan/tugasnya tersebut.
g. Spesifikasi Metode Konstruksi/ Metode Pelaksanaan/Metode Kerja

Terlampir di bawah ini

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pek. Pembersihan Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pembersihan lokasi sebelum
memulai pekerjaan, kontraktor harus jeli dalam memperhatikan
pembersihan dan harus memperhatikan keselamatan pekerja.
2. Pek. Pengukuran dan Pasang BouwplanK
a. Pekerjaan Pengukur dan pasangan Bouwplank adalah Pasangan bouwplank
dibuat untuk membantu menentukan as/sumbu-sumbu dalam perletakan
bangunan, baik mengenai kesikuannya atau ukuran-ukuran lainnya.
b. Semua papan bouwplank menggunakan kayu kelas II/terentang, papan-papan
harus lurus diserut rata, permukaan papan harus “WATERPASS” DENGAN
PIEL LANTAI + 0,00. Setiap jarak 1,50 m; papan bouwplank diperkuat dengan
patok kayu berukuran 6/10 cm atau dolken. Pada papan bouwplank ini harus di
cat sumbu-sumbu yang diperlukan, dengan cat yang tidak luntur oleh pengaruh
cuaca.
c. Jarak papan bouwplank minimal 2,00 m; dari garis bangunan terluar, untuk
mencegah kelongsoran terhadap galian-galian tanah pondasi.
d. Setelah pekerjaan papan bouwplank selesai, pemborong wajib meminta
pemeriksaan dan persetujuan tertulis dari direksi.

3. Pek. Pengadaan Papan Proyek


Dalam Pekerjaan Papan Nama Proyek Bahan Yang Dibutuhkan
adalah :
 Triplek 6 mm dengan ukuran 120cm x 240cm
 Kaso dengan ukuran 5/7 cm
 Paku berukuran 5 cm dan 7 cm
 Cat kayu warna sesuai tema yang di sepakati
Tahapan Pelaksanaan Pembuatan Papan nama Proyek :
 Triplek berukuran 6mm dengan ukuran 120 x 240 cm di cat
berwarna merah
 Buat Tulisan dengan menggunakan Cat warna yang sudah di
sepakati
 Pasang papan nama tersebut dengan bantuan kaso berukuran
5/7 sebagai tiang-tiang penyangga.
 Letakan pada tempat yang mudah dilihat, sehingga
memudahkan dalam mengidentifikasi suatu proyek.
4. Pek. Pengadaan P3K
a. Papan proyek ini meliputi informasi pekerjaan proyek di lokasi.
b. Pengadaan P3K ini meliputi :
 Pengadaan Helm
 Obat-obatan
 Kaos tangan dll
5. Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi adalah segala bentuk pekerjaan untuk mendatangkan alat
– alat dan bahan yang akan digunakan selama pelaksanaan proyek,
begitupun dengan demobilisasi adalah untuk memulangkan segala
alat – alat yang digunakan selama pelaksanaan proyek
II. PEKERJAAN SALURAN AIR PASOK ( MASUK )
1. Galian Tanah
- Galian tanah dilaksanakan untuk pembuatan lubang
pondasi, lubang-lubang-lubang saluran dan pekerjaan
pekerjaan lain yang menurut kondisinya memerlukan adanya
galian tanah.
- Galian tanah dilaksanakan setelah kontraktor bersama-sama
pengawas lapangan menetapkan as + elevasi yang akan
dilakukan galian pada papan bouwplank.
- Apabila dasar tanah galian untuk pondasi diperlukan daya
dukung lebih baik, maka dasar galian harus
dipadatkan/ditumbuk.
- Kelebihan kedalaman galian tanah akibat hal-hal tertentu,
kontraktor harus melaksanakan penimbunan kembali serta
dipadatkan sesuai dengan persyaratan, akibat hal ini tidak
dilakukan biaya tambahan.
- Hasil akhir pekerjaan galian tanah pondasi harus selalu
diperiksa dahulu oleh direksi/pengawas lapangan.
2. Pek. Timbunan Tanah Bekas Galian
Pekerjaan Urugan Kembali adalah :
Mengurug dan menimbun kembali bekas galian atau lainnya pada
lokasi yang ditentukan sesuai dengan yang tercantum dalam
Gambar. Pekerjaan ini sepenuhnya akan kami laksanakan dengan
menggunakan Tenaga Kerja, Pekerjan dan Mandor dengan
menggunakan alat bantu yang diperlukan. Dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, bentuk dan mutu pekerjaan harus betul-betul tepat
dan baik. Agar pekerjaan ini dapat kami selesaikan dengan baik
dan tepat waktu, kami akan melaksanakannya dengan urutan-
urutan kerja sebagai berikut :
a. Pertama-tama yang akan kami lakukan adalah menyiapkan
tenaga kerja, bahan dan peralatan yang akan digunakan
selama pelaksanaan pekerjaan ini berlangsung. Jumlah, jenis
dan mutu yang akan kami siapkan kami akan selalu mengacu
kepada Spesifikasi Teknik yang dipersyaratkan.
b. Melaksanakan pekerjaan penimbunan kembali pada lokasi
yang telah ditentukan dan dengan melakukan pemadatan
dengan menggunakan alat yang telah ditentukan.
c. Urugan tanah dihampar dan diratakan dengan tenaga manual
hinggan membentuk ukuran yang sudah ditentukan, sesuai
mal yang dibikin disiram dan dipadatkan dengan alat perata
manual, Sistem pemadatan dilakukan perlapis min per 10-
20cm urugan.Timbunan dari bekas galian diambil dari
stockpile (timbunan tanah acak/random fil), dilaksanakan
untuk timbunan mengisi ruang antara bidang ’timbunan filter’
dan tanggul penutup, kantung lumpur dan, lain-lain.
3. Balok Pengancing Pipa Beton Bertulang K.225 ( Kg Besi +
Bekisting )
Mix beton K. 225 standar ini inisial huruf “K“ kepanjangan dari
kata karakteristik dan angka “225” menujukan kemampuan
menahan beban sebesar 225 kg / m2. Adapun site mix standar
SNI pembuatan mutu beton K. 225 yaitu :

Beton K. 225 / 1 m3

NO URAIAN BAHAN JUMLAH SATUAN

1 SEMEN 406 KG

2 PASIR 0,494 M3

3 KERIKIL 0,770 M3

4 AIR 215 LITER

5 FLY ASH 0 -
6 W / C RATIO 0,53 -

4. Pasangan Pondasi Dudukan Pipa


Pemangan ini disesuaikan dengan gambar rencana.
III. PEKERJAAN PEMIPAAN AIR PASOK ( MASUK )
1. Pasangan Distribusi Pipa Air Dia. 6 '' Tipe AW Panjang 6 m
Pemasangan ini harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan
gambar rencana, sebelum pemasangan pipa kontraktor harus
meminta persetujuan kedapa konsultan pengawas dan direksi.
IV. PEKERJAAN SALURAN BUANG ( KELUAR )
1. Pek. Galian Tanah
Spesifikasi teknis ini terdapat pada pada poin 1 (satu) pekerjaan
Pekerjaan Saluran Air Pasok ( Masuk )
2. Pek. Urugan Kembali Bekas Galian
Spesifikasi teknis ini terdapat pada pada poin 2 (dua) pekerjaan
Pekerjaan Saluran Air Pasok ( Masuk )
3. Pek. Urugan Pasir Alas Pondasi
Urugan pasir harus dilaksanakan pada bagian-bagian dasar/bawah pasangan lantai
lainnya sesuai gambar
a. Ketebalan urugan pasir sesuai dengan gambar bestek untuk dibawah pondasi
b. Ketebalan ukuran pasir tersebut, adalah ketebalan padat dengan cara
ditimbris sambil disiram air.
c. Pasir urug yang digunakan harus bersih dari kotoran-kotoran/humus-humus.
4. Pek. Pas. Pondasi Saluran Batu Gunung Camp. 1 : 3
a. Dilaksanakan pada pasangan pondasi atau pekerjaan lain yang dinyatakan
memakai pasangan batu gunung
b. Batu belah sebelum dipasang harus bersih dari segala kotoran.
c. Pemasangan batu gunung harus bersilang, pemberian adukan harus penuh
berisi/tidak boleh ada yang berongga.
d. Bagian pasangan batu gunung harus diplester kaprot sesuai dengan jenis
adukan yang dipakai pasangan.
e. Proses pengeringan pasangan harus dibantu dengan siraman air.
f. Selama pasangan batu gunung belum secara utuh selesai (persekian meter),
lobang pondasi tidak dibenarkan diurug.

5. Plesteran Pondasi Saluran 1 : 2


Pekerjaan plesteran adalah lapisan yang digunakan untuk
menutupi suatu bidang bangunan agar tingkat kekuatannya lebih
kokoh.
Memplester berarti melapisi suatu bidang bangunan memakai
adukan yang terbuat dari campuran semen, pasir, dan air.
Dengan mengaplikasikan plesteran, suatu bidang bangunan juga
bakalan terlihat lebih rapi. Tidak hanya dinding, plesteran juga
biasanya diterapkan di struktur plafon dan lantai bangunan.
Adapun langkah-langkah pengerjaannya sebagai berikut :
a. Menyiapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang
terdekat atau strategisdari dinding yang akan di plester.
b. Menyiram permukaan bata/bataco dengan air sampai basah
secara merata (curing)
c. Membuat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan
tertentu(misalkan 1pc : 2 ps)
d. Melakukan
kamprotan pada
bidang yang telah
dicuringdengan
jaraklemparan ±
50cm dari
permukaan
yangdikamprot
dengan ketebalan
15~ 20mm.Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan
penyiraman (curing) selama 3 hari;pagi, siang & sore.
e. Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1
pc : 3 ps.
f. Membuat kepalaan dengan ketebalan 15 mm.
g. Melanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah
mongering
h. Memastikan bidang yang akan diplester telah dicuring.
i. Membuat adukan 1 pc : 3 ps, gunakan pasir yang diayak
(halus)

V. PEKERJAAN PERBAIKAN SALURAN GEDUNG


1. Pek. Pas. Batu Bata 1/2 Bata Saluran 1 : 3
a. Pasangan  batu bata/batu merah,  dengan menggunakan aduk
campuran 1 PC : 5 pasir pasang.
b. Untuk  semua dinding luar, semua  dinding  lantai  dasar mulai 
dari  permukaan  sloof sampai  ketinggian  30  cm diatas 
permukaan lantai dasar, dinding  didaerah  basah          setinggi 
160  cm  dari permukaan  lantai,  serta  semua dinding   yang 
pada  gambar  menggunakan  simbol   aduk trasraam/kedap  air 
digunakan  aduk  rapat  air  dengan campuran 1pc : 2 pasir
pasang.
c. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau
drum hingga jenuh.
d. Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar  harus
dikerok  sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan  sapu  lidi dan
kemudian disiram air.
e. Pasangan  dinding  batu  bata  sebelum  diplester  harus 
dibasahi dengan air  terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok
serta dibersihkan.
f. Pemasangan dinding  batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap
terdiri maksimum  24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor
kolom praktis.
g. Bidang  dinding 1/2 batu yang  luasnya  lebih besar dari 12  m2 
ditambahkan  kolom  dan  balok  penguat   (kolom praktis)
dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok  4 diameter
10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm.
h. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama
sekali tidak diperkenankan.
i. Pembuatan lubang  pada  pasangan  bata  yang berhubungan
dengan  setiap  bagian  pekerjaan  beton  (kolom)  harus diberi
penguat stek-stek  besi beton diameter 6 mm jarak 75 cm,  yang
terlebih  dahulu ditanam dengan  baik  pada bagian  pekerjaan 
beton dan bagian yang  ditanam  dalam pasangan   bata  
sekurang-kurangnya 30 cm  kecuali ditentukan lain.
j. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang  patah  dua
melebihi  dari 5 %. Bata yang patah lebih dari  2  tidak boleh
digunakan.
k. Pasangan   batu  bata  untuk  dinding  1/2  batu   harus
menghasilkan dinding  finish  setebal  15 cm  dan  untuk dinding 1
batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat,
rapi dan benar-benar tegak lurus.

2. Pek. Plesteran 1 : 2
VI. Spesifikasi teknis terdapat pada poin 5 (lima) pada Pekerjaan Saluran
Buang ( Keluar )
3. Pek. Buis Beton Saluran
VII. PEKERJAAN PLAT DEUCKER ( 3 UNIT )
Plat Lantai Beton Bertulang K.225, T=12 cm ( Kg Besi + Bekisting )
Mix beton K. 225 standar ini inisial huruf “K“ kepanjangan dari kata
karakteristik dan angka “225” menujukan kemampuan menahan
beban sebesar 225 kg / m2. Adapun site mix standar SNI pembuatan
mutu beton K. 225 yaitu :

Beton K. 225 / 1 m3

NO URAIAN BAHAN JUMLAH SATUAN

1 SEMEN 406 KG
2 PASIR 0,494 M3

3 KERIKIL 0,770 M3

4 AIR 215 LITER

5 FLY ASH 0 -
6 W / C RATIO 0,53 -

VIII. PEKERJAAN AKHIR


1. Administrasi ( Laporan, Foto Copy dan Dokumentasi )
Kegiatan ini meliputi pelaporan seperti As Built Drawing dan
dokumentasi kegiatan

2. Pek. Pembersihan Akhir Lokasi


Pembersihan lokasi meliputi semua lokasi pekerjaan sebelum
diserah terimakan harus di bersihkan terlebi dahulu .

Ketentuan :

a. Analisis Keselamatan Pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA) harus


dilakukan terhadap setiap metode konstruksi/ metode pelaksanaan
pekerjaan, dan persyaratan teknis untuk mencegah terjadinya
kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja;
b. Metode kerja harus disusun secara logis, realistis dan dapat
dilaksanakan dengan menggunakan peralatan, perkakas, material
dan konstruksi sementara, yang sesuai dengan kondisi
lokasi/tanah/cuaca, dan dapat dikerjakan oleh pekerja dan operator
yang terlatih;
c. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi penyedia dalam menyusun
dan menggunakan metode kerja dapat meliputi penggunaan alat
utama dan alat bantu, perkakas, material dan konstruksi sementara
dengan urutan kerja yang sistematis, guna mempermudah pekerja
dan operator bekerja dan dapat melindungi pekerja, alat dan
material dari bahaya dan risiko kegagalan konstruksi dan
kecelakaan kerja;
d. Setiap metode kerja/konstruksi yang diusulkan penyedia, harus
dianalisisn keselamatan pekerjaan/Job Safety Analysis (JSA), diuji
efektivitas pelaksanaannya dan efisiensi biayanya. Jika semua
faktor kondisi lokasi/tanah/cuaca, alat, perkakas, material, urutan
kerja dan kompetensi pekerja/operator telah ditinjau dan dianalisis,
serta dipastikan dapat menjamin keselamatan, kesehatan dan
keamanan konstruksi dan pekerja/operator, maka metode kerja
dapat disetujui, setelah dilengkapi dengan gambar dan prosedur
kerja yang sistematis dan/atau mudah dipahami oleh
pekerja/operator;
e. Setiap tahapan pelaksanaan konstruksi utama yang mempunyai
potensi bahaya tinggi harus dilengkapi dengan metode kerja yang
didalamnya sudah mencakup analisis keselamatan pekerjaan/Job
Safety Analysis (JSA). Misalnya untuk pekerjaan di ketinggian,
mutlak harus digunakan perancah, lantai kerja (platform), papan
tepi, tangga kerja, pagar pelindung tepi, serta alat pelindung diri
(APD) yang sesuai antara lain helm dan sabuk keselamatan agar
pekerja terlindung dari bahaya jatuh. Untuk pekerjaan saluran galian
tanah berpasir yang mudah longsor dengan kedalaman 1,5 meter
atau lebih, mutlak harus menggunakan turap dan tangga akses bagi
pekerja untuk naik/turun
f. Setiap metode kerja harus melalui analisis dan perhitungan
yang diperlukan berdasarkan data teknis yang dapat
dipertanggung- jawabkan, baik dari standar yang berlaku, atau
melalui penyelidikan teknis dan analisis laboratorium maupun
pendapat ahli terkait yang independen.

5. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi

PERSONIL MANAJERIAL :
Jabatan yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah :

Pengalama Jumla
Pendidikan
Sertifikat n h
No Jabatan Terakhir dan
Keahlian Profesional
Jurusan
Minimal

PERSONIL MANAJERIAL

1. Project Pelaksana Minimal SMA 1 Tahun 1


Saluran Sederajat
manager
Irigasi
(PM)
(SKT 031)

2. Petugas Minimal SMA 0 Tahun 1


K3 Sederajat

PERSONIL PENDUKUNG

1. Surveyor SKT SMK Teknik 1 Tahun 1


Surveyor bangunan

(TL 003)

Ketentuan :

a. Setiap kegiatan/pekerjaan perancangan, perencanaan, perhitungan


dan gambar-gambar konstruksi, penetapan spesifikasi dan prosedur
teknis serta metode pelaksanaan/ konstruksi/kerja harus dilakukan
oleh tenaga ahli yang mempunyai kompetensi yang disyaratkan, baik
pekerjaan arsitektur, struktur/sipil, mekanikal, elektrikal, plumbing dan
penataan lingkungan maupun interior dan jenis pekerjaan lain yang
terkait;
b. Setiap tenaga ahli tersebut pada butir a. di atas harus
mempunyai kemampuan untuk melakukan proses manajemen risiko
(identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko) yang
terkait dengan disiplin ilmu dan pengalaman profesionalnya, dan dapat
memastikan bahwa semua potensi bahaya dan risiko yang terkait
pada bentuk rancangan, spesifikasi teknis dan metode kerja/konstruksi
tersebut telah diidentifikasi dan telah dikendalikan pada tingkat yang
dapat diterima sesuai dengan standar teknik dan standar K3 yang
berlaku;
c. Setiap kegiatan/pekerjaan pelaksanaan, pemasangan,
pembongkaran, pemindahan, pengangkutan, pengangkatan,
penyimpanan, perletakan, pengambilan, pembuangan, pembongkaran
dsb., harus dilakukan oleh tenaga ahli dan tenaga terampil yang
berkompeten berdasarkan gambar gambar, spesifikasi teknis, manual,
pedoman dan standar serta rujukan yang benar dan sah atau telah
disetujui oleh tenaga ahli yang terkait;
B. Keterangan Gambar (Terlampir)
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) secara terinci, lengkap dan jelas, antara lain :
1. Peta Lokasi
2. Lay out
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
5. Detail-detail konstruksi

C. Pengguna Jasa mengacu pada hasil dokumen pekerjaan jasa Konsultansi


Konstruksi perancangan dan/atau berkonsultasi dengan Ahli K3 Konstruksi
dalam menetapkan uraian pekerjaan, identifikasi bahaya, dan penetapan tingkat
Risiko Keselamatan Konstruksi pada Pekerjaan Konstruksi.
Dalam melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap RKK dan penerapan
SMKK, Pengguna Jasa dibantu oleh Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas
Keselamatan Konstruksi

INFORMASI LAINNYA
1. Waktu Pelaksanaan :Jangka Waktu Pengerjaan 90 (sembilan
puluh hari) kalender sejak terbit SPMK
2. Persyaratan Kualifikasi Penyedia
a. Memiliki Ijin Usaha Konstruksi (IUJK)
b. Kualifikasi peserta adalah usaha kecil
c. SBU Jasa Pelaksana Konstruksi Saluran Air, Pelanuhan, DAM,
dan Prasarana Sumber Daya Air Lainnya (SBU SI001) dan NIB
42911
d. Memiliki NPWP yang telah di Validasi
e. Akta Pendirian Perusahaan dan/atau perubahannya (apabila
ada)
f. Tidak masuk dalam daftar hitam, keikut sertaanya tidak
menimbulkan pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegaiatan usahanya
tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak untuk atas
nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi
pidana, danpengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil
Negara, kecuali yangbersangkutan mengambil cuti diluar
tanggungan Negara;
g. Pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu
4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun
swasta termasuk pengalaman subkontrak:
h. Memperhitungkan sisa kemampuan paket (SKP)

3. Persyaratan Teknis Penawaran Penyedia


a. Menyampaiakan daftar peralatan utama sebagaimana dalam
uraian spesifikasi teknis peralatan Konstruksi dan Peralatan
Bangunan disertai bukti kepemilikan peralatan utama adalah
milik sendiri, sewa beli, dan/atau sewa kepada pihak lain
dengan perjanjian Sewa bersyarat (bukan surat
dukungan)Penyediaan jasa pada divisi yang sama paling
kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun
terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun swasta,
termasuk pengalaman subkontrak;
b. Menyampaiakan Daftar personel manajerial sesuai Spesifikasi
Jabatan Kerja Konstruksi yakni jabatan pelaksana Konstruksi
(melampirkan SKT yang sesuai) dan petugas Keselamatan
Konstruksi.

4. RKK yang di kompetisikan

Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya


- Tertimpa material batu gunung
1. Pekerjaan pasangan pondasi
- Iritasi pada kulit terkena campuran
saluran batu gunung
semen

Mamuju, Juni 2021

Dibuat oleh

Pejabat Pembuat Komitmen

Dr. Ir. Fadli Syamsudin, M.Sc.


Kepala Dinas

Anda mungkin juga menyukai