Anda di halaman 1dari 75

METODA PELAKSANAAN

PROGRAM

PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE / GORONG - GORONG

KEGIATAN

REHABILITASI / PERBAIKAN DRAINASE

PEKERJAAN

REHABILITASI / PERBAIKAN DRAINASE WILAYAH UTARA

LOKASI KEGIATAN

KAWASAN KECAMATAN KURANJI,NANGGALO,PADANG UTARA,PADANG BARAT,DAN

KECAMATAN PADANG TIMUR

TAHUN ANGGARAN 2017


DAFTAR ISI

1. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


INFORMASI DATA PROYEK
LINGKUP PELAKSANAAN PEKERJAAN

2. METODA PELAKSANAAN

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKERJAAN SALURAN
III. PEKERJAAN TROTOAR
IV. PEKERJAAN PENGEMBALIAN KE KONDISI AWAL
V. PEKERJAAN LAIN - LAIN

3. MANAJEMEN MUTU

4. KESELAMATAN KEAMANAN KESEHATAN DAN


LINGKUNGAN

5. PENUTUP

PENGESAHAN
1. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

 INFORMASI DATA PROYEK

Pekerjaan fisik dalam paket perkerjaan ini terdiri dari :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKERJAAN SALURAN
III. PEKERJAAN TROTOAR
IV. PEKERJAAN PENGEMBALIAN KE KONDISI AWAL
V. PEKERJAAN LAIN – LAIN
Lokasi Pekerjaan :

Jangka Waktu Pelaksanaan proyek adalah 180 (seratus delapan puluh) hari
kalender, Faktor kesulitan yang diperkirakan dapat terjadi adalah ;
a) Keadaan cuaca yang tidak stabil waktu masuk musim yang tidak bisa di
prediksi.
b) Lokasi Pekerjaan yang rata-rata berada dikeramaiyan yang cukup tinggi
sehingga mobilisasi bahan mungkin akan mengalami gangguan
keterlambatan di sebabkan aktifitas yang ramai.
Untuk mencapai target tersebut di atas kami akan melakukan :
 Persiapan tenaga, bahan, peralatan serta keuangan yang cukup untuk
pelaksanaan pekerjaan
 Tenaga kerja kami siapkan untuk siap berkerja dengan sistim sif siang dan
malam
 Untuk menghindari keterlambatan material kami usahan mendatangkan
pada malam hari
 Persiapan lampu penerangan untuk pekerjaan pada malam hari
 Peralatan yang stembay untuk mengantisipasi apabila ada perlatan yang
rusak

 LINGKUP PELAKSANAAN PEKERJAAN

proyek akan mencakup aktifitas seperti dibawah ini ;

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Mobilisasi/Demob Peralatan dan Tenaga        


2. Sewa Direksi Keet                        
3. Papan Nama                            
4. pengukuran kembali/Uitzet trase Saluran dan trotoar
5. Penyelenggaraan SMK3                    

II. PEKERJAAN SALURAN

1 Bongkaran beton secara konvesional                


2 Bongkaran paving                              
3 Bongkaran kerb (beton)                        
4 Bongkaran Pas. Batu Kali                        
5 Pembongkaran aspal                            
6 Galian Tanah Berbatu                        
7 Galian Tanah Biasa                            
8 Galian Lumpur (galian Sedimen) Sedalam ≤ 1 m      
  - Saluran Terbuka                          
  - Saluran Tertutup                          
9 Menaikkan hasil galian tanah beda tinggi 1 m        
1
Pemasangan Profil melintang dan memanjang saluran
0
1
Mengangkut Sisa Galian dgn Dump truck Jarak >3km  
1
1
Pas. Batu Dengan Mortar Menggunakan Conc. Mixer (setara Campuran 1 PC : 3 PS)
2
1
Plesteran Pas. Batu kali camp. 1 Pc : 4 Pp, Tebal 15 mm
3
1
Acian Pas. Batu kali                            
4
1
Cor Plat Beton Saluran                          
5
  - Bekisting (5 X Pakai)                        
Besi
  -                              
Beton
  - Cor Beton K. 250                          
1
Pengadaan dan pemasangan Box Culvert 150 x 200 cm, panjang 1 m, tebal 20
6
1
Pengadaan dan pemasangan Box Culvert 100 x 100 cm, panjang 1 m, tebal 23
7
1
Pasir Urug                                  
8
1
Urugan Kembali
9
2
Pembuatan Beton Campuran 1PC : 2PB : 3Kr        
0
2
Pengadaan dan pemasangan Tutup 1 unit Manhole Pracetak (K 250),
1
2
Peninggian kedudukan tutup menhole dengan Pas. 1/2 bata 1:4
2
2
Plesteran Bak Kontrol dan Manhole camp. 1 Pc : 4 Pp, Tebal 15 mm
3
2
Acian                    
4

III. PEKERJAAN TROTOAR                      


1 Pasang 1 m’ Bouwplank
2 Pasang Kerb Beton K-300 Type L
3 Pemasangan Pipa Intlet uk. 6 ‘’ AW
4 Pasir Urug Bawah Paving Block dipadatkan
5 Pemasangan 1 m2 Paving Block Natural ukuran 30 x 30 cm
6 Pasang Lantai ubun Pemandu ukuran 30 cm x 30 cm x 4 cm
7 Beton Ram K-250
8 Pembuatan Beton Campuran 1 PC : 2 PB : 3 Kr
9 Pengecatan Kerb

IV. PEKERJAAN PENGEMBALIAN KE KONDISI AWAL

Pekerjaan Pengaspalan Jalan yang Di


1 Kupas          
- Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair
- Laston Lapis AUS ( AC-WC ) ( Gradasi halus / Kasar )
- Aspal Minyak
- Aditif Anti Pengelupasan
- Bahan Pengisi ( Filler ) Tambahan

V. PEKERJAAN LAIN - LAIN

1 Uji Laboratorium
2 Pengadaan Gambar Asbuilt Drawing
3 Pengadaan Foto Dokumentasi
4 Pengadaan Papan Plang Informasi

2. METODA PELAKSANAAN

Setelah mempelajari isi dari dokumen pelelangan dan penjelasan pekerjaan (aanwijzing)
kantor maupun lapangan dengan waktu yang telah tersedia selama 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender, maka dapat kami simpulkan bahwa pekerjaan yang akan
kami laksanakan secara garis besar adalah pekerjaan Peningkatan dan Rehabilitasi
Trotoar dan Taman Kota Paket 1.

Setelah perusahaan kami di tunjuk sebagi pemenang dan telah di terimanya surat
SPMK, Sebelum memulai pekerjan tersebut di atas terlebih dahulu kami akan
mempersiapkan hal–hal yang bersifat teknis dan non teknis sebagai berikut :

1. Izin pelaksanaan pekerjaan.


2. Menyiapkan Rencana Mutu Kontrak (RMK), Kontrak, dll
3. Sosialisasi dengan perangkat pemerintah setempat dan pemuka – pemuka
masyarakat,
4. Menyiapkan keperluan untuk administrasi
5. Menyiapkan peralatan, bahan, dan tenaga yang dibutuhkan untuk kelancaran
pekerjaan.
Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu kami akan koordinasi dengan PPK , PPTK
dan pengawas Lapangan dan Konsultan Supervisi, Kami dari rekanan juga akan
menyiapkan

- Menyiapkan kantor lapangan


- Mendatangkan tenaga sesuai kebutuhan pekerjaan
- Mendatangkan bahan sesuai kebutuhan pekerjaan
- Mendatangkan peralatan sesuai kebutuhan pekerjaan
- Pengambilan foto dokumentasi 0%, 50% dan 100% setiap item pekerjaan yang
menjadikan bukti sebagai dasar pembayaran hasil kerja
- Memasang papan plank kegiatan
- Membuat buku laporan pekerjaan (laporan harian, mingguan, bulanan dll)
- Menyiapkan buku instruksi, buku izin pelaksanaan, buku tamu, grafik cuaca dll.

Uraian Metoda Pelaksanaan Pekerjaan :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1
. Mobilisasi/Demob Peralatan dan Tenaga
2
. Sewa Direksi Keet
3
. Papan Nama
4
. pengukuran kembali/Uitzet trase Saluran dan trotoar
5
. Penyelenggaraan SMK3

1 Mobilisasi/Demob Peralatan dan Tenaga


Tahap awal untuk proyek dapat terlaksana tentunya elemen-elemen pelaksanaan harus
diadakan dan siap untuk bekerja. Tahapan ini termasuk dengan serah terima lapangan
dengan pemilik pekerjaan, perijinan dan mobilisasi sumber daya. Di tahapan ini jadwal
mobilisasi sudah harus fix dan menjadi pegangan pelaksana proyek.

Penyusunan Sumber Daya Manusia (SDM) / Organisasi Project adalah point interest
dalam pekerjaan ini menyangkut strategi eksekusi dan planning yang akan dituangkan
kedalam Skedul Lapangan dengan mengacu kepada Skedul Master sehingga milestone
dan critical path pekerjaan sudah terencana dan bisa diminimalisir kesalahan yang akan
terjadi baik dari segi biaya ataupun jadwal/waktu pelaksanaan.

Akses mobilisasi material yang dibutuhkan perlu strategi jelas dan keputusan yang tepat,
dalam pelaksanaan ini yaitu mengingat kondisi waktu yang sangat terbatas, hal ini perlu
perhatian yang serius kapan harus mulai ditentukan mobilitasnya sehingga tiba di site
sesuai dengan skejul yang telah direncanakan (liha dalam sub penjelasan masing-masing
pekerjaan dalam metode kerja ini)

Aspek tahapan ini sangat berpengaruh terhadap kesinambungan pekerjaan kedepannya


karena menunjukan kesiapan dari semua unsur yang terkait seperti Owner, Pengawas
dan Kontraktor.

Mobilisasi

Mobilisasi meliputi pengiriman dan penempatan semua peralatan yang diperlukan di


lapangan. Peralatan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mampu melayani /
mendukung pelaksanaan pekerjaan yang berada dalam jangkauannya. Untuk kebutuhan
pemakaian perlatan guna menunjang pekerjaan dilapangan, setelah dievaluasi kebutuhan
pemakaian peralatan yang dibutuhkan, maka segera didatangkan / dimobilisasi peralatan
dimaksud meliputi hal sebagai berikut :

a) Sewa atas tanah guna keperluan pangkalan Kontraktor dan kegiatan-kegiatan


pelaksanaan apabila diperlukan
b) Mobilisasi peralatan yang sesuai didasarkan atas daftar peralatan yang diperlukan
dalam melaksanakan pekerjaan dari suatu lokasi tertentu.
c) Pekerjaan termasuk pula pekerjaan demobilisasi dari daerah kerja yang
dilaksanakan sampai akhir kontrak, termasuk membongkar kembali seluruh
instalasi-instalasi, peralatan , dan kami Pihak Kontraktor melakukan perbaikan dan
penyempurnaan pada daerah kerja, sehingga kondisinya sama dengan keadaan
sebelum Pekerjaan dimulai.

Demobilisasi

Demobilisasi alat dilakukan secara bertahap sesuai dengan rencana kerja yang
telah disusun oleh team Proyek. Ketika alat dipulangkan akan dilakukan inspeksi
terhadap dokumen alat, untuk memastikan kesesuaian dokumen dengan alat yang
dipulangkan.

Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan dilapangan.

2 Sewa Direksi Keet

Persiapan :
Sebelum Kami memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan mengajukan reques
pekerjaan penyewaan kantor direksi keet kepada pengawas/direksi. Dan serahkan
cacatan tertulis dan foto lokasi yang akan dijadikan kantor direksi keet.

Setelah mendapat persetujuan pengawas/direksi untuk melakukan penyewaan


kami langsung melakukan negosiasi dengan pemilik rumah/toko untuk bisa
dipakai selama masa pelaksanaan pekerjaan.

Selanjutnya datangkan meja, kursi, dan kebutuhan lainnya yang mana berfungsi
untuk direksi untuk melakukan rapat lapangan dan tempelkan semua gambar
kerja metoda kerja, time schedule, dan lain-lainnya yang dibutuhkan didalam
ruangan direksi. Serta menyediakan

Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan dilapangan.

3 Pengukuran Ulang

Sebelum Kami memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan mengajukan reques pekejaan,
Kami melakukan pengukuran ulang dengan tenaga juru ukur yang telah disiapkan
menggunakan Water Pass dan Theodolit untuk menetukan MC-0 dan Shoop Drawing,
pekerjaan pengukuran yang akan dilaksanakan dan juga sebagai perhitungan pedoman
banyaknya volume yang akan dikerjakan, tertuang kedalam perhitungan Mutual Check
(MC-0), apabila pekerjaan telah selesai dibuat gambar asbuilt drawing ( gambar
pekerjaan yang telah dilaksanakan),

Peralatan yang dipakai :


1. Pesawat Water Pass 5. Palu 9. Cat
2. Pesawat Theodolit 6. Parang 10. Tustel
3. Rambu Ukur 7. Patok Kayu 11. Dan lain - lain
4. Meter Ban 8. Paku
Tenaga :
 Juru Ukur
 Pembantu Juru Ukur
 Pekerja
 Mandor
Pekerjaan pematokan dan pengukuran ulang Pekerjaan pematokan dan pengukuran
ulang dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana dengan tujuan pengecekan ulang
pengukuran. Pemasangan patok pengukuran untuk profil memanjang dipasang pada
setiap jarak 25 meter.

Mengingat bahwa proyek ini merupakan banyak pekerjaan lapangan maka perlu akurasi
dalam pengukuran dan kecermatan dalam menentukan keberhasilan pembangunan
proyek ini, bila terjadi perbedaan antara gambar dan pelaksanaan di lapangan maka akan
segera didiskusikan dengan pengawas lapangan dan user untuk diambil keputusan yang
tepat.

Tahapan Pelaksanaan :

 Melakukan pengukuran dengan mengambil referensi dari titik Bench Mark


(BM) yang telah ditentukan.Untuk mempermudah pelaksanaan dibuat Patok
simpanan sedekat mungkin dengan pekerjaan dan aman dari gangguan
(diambil dari Patok BM yang sudah ada).
 Menentukan titik elevasi dan posisi yang akan dikerjakan.
 Tandai patok acuan atau patok pedoman dengan cat berwarna merah untuk
mempermudah dilihat oleh yang mengerjakan.
 Mengukur dan memasang Patok Bantu Elevasi (PBE) dan Bouwplank untuk
pekerjaan galian tanah saluran, trotoar dan pekerjaan lainnya.
 Membuat gambar denah lengkap dengan koordinatnya.
 Membuat gambar denah/site plan dan penampang memanjang/melintang yang
mendukung di sekitar lingkungan yang dilengkapi dengan ukuran/koordinatnya
disajikan pada lembaran kertas dengan baik dan diplot pada gambar rencana.
 Proses pengukuran mulai dari awal penentuan BM saluran sampai penentuan profil
trotoar harus dilakukan bersama – sama antara Direksi, Kontraktor dan Konsultan
sehingga hasil pengukuran dapat disetujui bersama.
 Pembuatan shop drawing (MC. 0) dan as built drawing (MC. 100) dimulai setelah
memperoleh ijin dari owner. Setiap bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan
terlebih dahulu harus membuat shop drawing yang memuat ukuran – ukuran,
dimensi dan informasi secara detail dan harus di setujui oleh pengawas. Dan untuk
as built drawing dilakukan setelah pekerjaan dinyatakan selesai semuannya.
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.

4 Penyelenggaraan SMK3

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan kami terlebih dahulu melakukan rekayasa dan
analisa kecelakaan kerja, serta melakukan pelatihan kepada semua staf dan anggota
kerja dilapangan untuk mengutamakan keselamatan kerja/SMK3.

Selanjutnya memberi peralatan keselamatan kerja kepada semua staf, pengawas, dan
anggota kerja dilapangan, dan memperhatikan kesehatan anggota kerja serta
menyediakan peralatan medis untuk pertolongan pertama seandainya ada kecelakaan
kerja.
Melakukan monitoring setiap hari kepada anggota kerja untuk memastikan anggota kerja
mau pun staf dan pengawas menerapkan K3,adapun kegiatan penyelenggaraan K3
sebagai berikut : Penyiapan RK3K,Sosialisasi dan Promosi K3,Alat Pelindung Diri,Alat
Pelindung Kerja,Asuransi dan Perijinan,Personil K3,Fasilitas Sarana Kesehatan,Rambu-
Rambu dan Lain-lain yang terkait dengan pengendalian Risiko K3.Dan dari keseluruhan
kegiatan yang menjandi perhatian utama kami adalah item Sosialisasi dan Promosi
K3,Alat Pelindung Diri,Alat Pelindung Kerja,Personil K3 dan Rambu-Rambu Peringatan
yang dari item tersebut harus dikerjakan sesuai aturan yang berlaku. Waktu Pelaksanaan
sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan dilapangan

a. Alat Pelindung Diri


 Topi Pelindung ( Safety Helmet )
 Pelindung Mata ( Goggles,Spectacles )
 Pelindung Pernafasan dan Mulut ( Masker )
 Sarung Tangan ( Safety Gloves )
 Sepatu Keselamatan ( Rubber Shoes dan Toe Cap )
 Rompi Keselamatan ( Safety Vest )
 Pembatas Area ( Restriced Area )
.

Contoh Gambar, Alat Pelindung Diri

b. Fasilitas Sarana Kesehatan


 Peralatan P3K ( Kotak P3K,Tandu,Tabung Oksigen,Obat Luka,Ruang P3K
( Tempat Tidur Pasien )
 Stetoskop,Timbangan Berat Badan,Tensi Meter Dll

Contoh Gambar, Fasilitas Sarana Kesehatan

c. Rambu-Rambu
 Rambu Petunjuk
 Rambu Larangan
 Rambu Peringatan
 Rambu Kewajiban
 Rambu Informasi
 Tongkat Pengatur Lalu Lintas
 Kerucut Lalu Lintas
 Lampu Putar

Contoh Gambar, Rambu-rambu K3

d. Pengendalian Resiko K3
 Alat Pemadam Api Ringan (APAR )
 Sirene
 Bendera K3

Contoh Gambar, Pengendali Resiko

II. PEKERJAAN SALURAN

1 Bongkaran beton secara konvesional                


2 Bongkaran paving                              
3 Bongkaran kerb (beton)                        
4 Bongkaran Pas. Batu Kali                        
5 Pembongkaran aspal                            
6 Galian Tanah Berbatu                        
7 Galian Tanah Biasa                            
8 Galian Lumpur (galian Sedimen) Sedalam ≤ 1 m      
  - Saluran Terbuka                          
  - Saluran Tertutup                          
9 Menaikkan hasil galian tanah beda tinggi 1 m        
1
Pemasangan Profil melintang dan memanjang saluran
0
1
Mengangkut Sisa Galian dgn Dump truck Jarak >3km  
1
1
Pas. Batu Dengan Mortar Menggunakan Conc. Mixer (setara Campuran 1 PC : 3 PS)
2
1
Plesteran Pas. Batu kali camp. 1 Pc : 4 Pp, Tebal 15 mm
3
1
Acian Pas. Batu kali                            
4
1
Cor Plat Beton Saluran                          
5
  - Bekisting (5 X Pakai)                        
Besi
  -                              
Beton
  - Cor Beton K. 250                          
1
Pasang buis beton Dia 80 cm bertulang            
6
1
Pengadaan dan pemasangan Box Culvert 150 x 200 cm, panjang 1 m, tebal 20
7
1
Pengadaan dan pemasangan Box Culvert 100 x 100 cm, panjang 1 m, tebal 23
8
1 Pasir
                                 
9 Urug
2
Urugan Kembali Kembali Bekas Galian Dengan Tanah Galian Yang Bersih
0
2
Pembuatan Beton Campuran 1PC : 2PB : 3Kr        
1
2 Pembuatan Bak Kontrol Pas. Batu Dengan Mortar Menggunakan Conc. Mixer
2 (setara Campuran 1 PC : 3 PP )
2
Pengadaan dan pemasangan Tutup 1 unit Manhole Pracetak (K 250),
3
2
Peninggian kedudukan tutup menhole dengan Pas. 1/2 bata 1:4
4
2
Plesteran Bak Kontrol dan Manhole camp. 1 Pc : 4 Pp, Tebal 15 mm
5
2
Acian Bak Kontrol dan Manhole                    
6
1. Bongkar 1 M3 Beton Secara Konvensional

Persiapan :
 Sebelum Kami memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan mengajukan reques
pekerjaan. Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi/Pengawas Pekerjaan
gambar detail, dan gambar-gambar tersebut harus memperoleh persetujuan dari
Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan Bongkaran Beton.
 Pekerjaan Bongkaran Beton kami lakukan setelah di lakukan pengukaran ulang dan
pemasangan patok dan bouwplank,
 Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi/Pengawas Pekerjaan suatu catatan
tertulis tentang lokasi, kondisi yang akan dibongkar. Pencatatan pengukuran actual
check Bongkar 1 m3 beton dilakukan setelah pekerjaan selesai.
 Sebelum melakukan pekerjaan Bongkaran Beton kami melakukan foto dokumentasi
0% dan pesiapan rambu-rambu & perlengkapan sesuai dengan petunjuk K3.

Peralatan : Tenaga :
 Cangkul  Pekerja
 Sekop  Mandor
 Linggis
 Baling
 Keranjang
 Jack Hammer

Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pembongkaran.
 Lakukan pembongkaran dengan menggunakan peralatan manual dan peralatan
mekanis, dimensi ukuran bongkaran sesuai dengan bauplank / gambar rencana.
 Hasil bongkaran di buang ke luar lokasi pekerjaan menggunakan dump truck.
 Periksakan hasil dan dimensi bongkaran kepada pengawas lapangan.
 Apabila hasil Bongkaran telah di terima, kami lanjutkan dengan pekerjaan
selanjutnya,
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan pembongkaran beton
lama selesai pada titik yang sama dengan 0%.

Contoh Gambar, Pembongkaran Beton dengan Jack Hammer

 Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time schedule dan kebutuhan pelaksanaan


dilapangan.

2. Pekerjaan Bongkaran Paving


Persiapan :
 Sebelum Kami memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan mengajukan reques
pekerjaan. Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi/Pengawas Pekerjaan
gambar detail, dan gambar-gambar tersebut harus memperoleh persetujuan dari
Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan Bongkaran Paving Blok Lama.
 Pekerjaan Bongkaran Paving Blok Lama kami lakukan setelah di lakukan
pekerjaan persiapan,
 Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi/Pengawas Pekerjaan suatu
catatan tertulis tentang lokasi, kondisi yang akan dibongkar. Pencatatan
pengukuran actual check dilakukan setelah pekerjaan selesai.
 Sebelum melakukan pekerjaan Bongkaran Pasangan Paving Blok Lama kami
melakukan foto dokumentasi 0% dan pesiapan rambu-rambu & perlengkapan
sesuai dengan petunjuk K3.

Peralatan : Tenaga :
a. Cangkul  Pekerja
b. Sekop  Mandor
c. Linggis
d. Baling
e. Keranjang
Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,

 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pembongkaran.

 Lakukan pembongkaran dengan menggunkan peralatan manual, dimensi ukuran


bongkaran sesuai dengan bauplank / gambar rencana.
 Hasil bongkaran di buang ke luar lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck.

 Periksakan hasil dan dimensi bongkaran kepada pengawas lapangan.

 Apabila hasil Bongkaran telah di terima, kami lanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya,

 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan pembongkaran Paving
Block selesai pada titik yang sama dengan 0%.
 Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time schedule dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.

Contoh Gambar, Pembongkaran Paving Block

3. Pekerjaan Bongkaran Kerb ( Beton )

Persiapan :
 Sebelum Kami memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan mengajukan reques
pekerjaan. Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi/Pengawas Pekerjaan
gambar detail, dan gambar-gambar tersebut harus memperoleh persetujuan dari
Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan Bongkaran Kerb/Kanstin.
 Pekerjaan Bongkaran Kerb/Kanstin kami lakukan setelah di lakukan
pembongkaran paving block,
 Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi/Pengawas Pekerjaan suatu
catatan tertulis tentang lokasi, kondisi yang akan dibongkar. Pencatatan
pengukuran actual check dilakukan setelah pekerjaan selesai.
 Sebelum melakukan pekerjaan Bongkaran Kerb/Kanstin kami melakukan foto
dokumentasi 0% dan pesiapan rambu-rambu & perlengkapan sesuai dengan
petunjuk K3.

Peralatan : Tenaga :
 Jack Hammer  Pekerja
 Cangkul  Mandor
 Sekop
 Linggis
 Baling
 Keranjang
Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,

 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pembongkaran.

 Lakukan pembongkaran dengan menggunkan peralatan manual, dimensi ukuran


bongkaran sesuai dengan bauplank / gambar rencana.
 Hasil bongkaran di buang ke luar lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck.

 Periksakan hasil dan dimensi bongkaran kepada pengawas lapangan.

 Apabila hasil Bongkaran telah di terima, kami lanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya,

 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan pembongkaran


Kerb/Kanstin lama selesai pada titik yang sama dengan 0%.
 Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time schedule dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.

4. Pekerjaan Pembongkaran Pasangan Batu Kali

Persiapan :
 Sebelum Kami memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan mengajukan reques
pekerjaan. Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi/Pengawas Pekerjaan
gambar detail, dan gambar-gambar tersebut harus memperoleh persetujuan dari
Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan Bongkaran Pasangan Batu Kali.
 Pekerjaan Bongkaran Pasangan Batu Kali kami lakukan setelah di lakukan
pengukaran ulang dan pemasangan patok dan bouwplank,
 Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi/Pengawas Pekerjaan suatu
catatan tertulis tentang lokasi, kondisi yang akan dibongkar. Pencatatan
pengukuran actual check dilakukan setelah pekerjaan selesai.
 Sebelum melakukan pekerjaan Bongkaran Pasangan Batu Kali kami melakukan
foto dokumentasi 0% dan pesiapan rambu-rambu & perlengkapan sesuai dengan
petunjuk K3.

Peralatan : Tenaga :
 Jack Hammer  Pekerja
 Cangkul  Mandor
 Sekop
 Linggis
 Baling
 Keranjang
Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,

 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pembongkaran.

 Lakukan pembongkaran dengan menggunkan peralatan manual, dimensi ukuran


bongkaran sesuai dengan bauplank / gambar rencana.
 Hasil bongkaran di buang ke luar lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck.

 Periksakan hasil dan dimensi bongkaran kepada pengawas lapangan.

 Apabila hasil Bongkaran telah di terima, kami lanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya,
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan pembongkaran
pasangan batu kali lama selesai pada titik yang sama dengan 0%.
 Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time schedule dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.

5. Pekerjaan Pembongkaran Aspal

Persiapan :
 Sebelum Kami memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan mengajukan reques
pekerjaan. Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi/Pengawas Pekerjaan
gambar detail, dan gambar-gambar tersebut harus memperoleh persetujuan dari
Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan Pembongkaran Aspal.
 Pekerjaan Pembongkaran Aspal kami lakukan setelah di lakukan pengukaran
ulang dan pemasangan patok dan bouwplank untuk box culvert,
 Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi/Pengawas Pekerjaan suatu
catatan tertulis tentang lokasi, kondisi yang akan dibongkar. Pencatatan
pengukuran actual check galian dilakukan setelah pekerjaan selesai.
 Sebelum melakukan pekerjaan Pembongkaran Aspal kami melakukan foto
dokumentasi 0% dan pesiapan rambu-rambu & perlengkapan sesuai dengan
petunjuk K3.

Peralatan : Tenaga :
 Jack Hammer  Pekerja
 Cangkul  Mandor
 Sekop
 Linggis
 Baling
 Keranjang
Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,

 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pembongkaran.

 Lakukan pembongkaran dengan menggunkan peralatan manual, dimensi ukuran


bongkaran sesuai dengan bauplank / gambar rencana.
 Hasil bongkaran di buang ke luar lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck.

 Periksakan hasil dan dimensi bongkaran aspal kepada pengawas lapangan.

 Apabila hasil Bongkaran aspal telah di terima, kami lanjutkan dengan pekerjaan
selanjutnya,
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan pembongkaran aspal
selesai pada titik yang sama dengan 0%.
Contoh Gambar,Pembongkaran Aspal Lama
 Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time schedule dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.

6. Pek.Galian Tanah Berbatu


Persiapan :
 Sebelum Kami memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan mengajukan reques
pekerjaan. Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan gambar
detail, dan gambar-gambar tersebut harus memperoleh persetujuan dari Direksi
Pekerjaan sebelum melaksanakan Galian Tanah.
 Pekerjaan galian tanah berbatu dalam kami lakukan setelah di lakukan
pengukaran ulang dan pemasangan patok dan bouwplank,
 Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan suatu catatan tertulis
tentang lokasi, kondisi yang akan digali. Pencatatan pengukuran actual check
galian dilakukan setelah pekerjaan selesai.
 Sebelum melakukan pekerjaan galian tanah foto dokumentasi 0%

Peralatan : Tenaga :
 Cangkul  Pekerja
 Sekop  Mandor
 Linggis
 Baling
 Keranjang

Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan penggalian.
 Lakukan penggalian dengan menggunkan peralatan manual, dimensi ukuran galian
sesuai dengan bauplank / gambar rencana.
 Hasil galian yang tidak bisa di gunakan untuk urugan kembali, di buang ke luar lokasi
pekerjaan.
 Periksakan hasil dan dimensi galian kepada pengawas lapangan.
 Apabila hasil galian telah di terima, kami lanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya,
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan galian tanah selesai
pada titik yang sama dengan 0%
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.

7. Galian Tanah Biasa


Persiapan :
 Sebelum Kami memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan mengajukan reques
pekerjaan. Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan gambar
detail, dan gambar-gambar tersebut harus memperoleh persetujuan dari Direksi
Pekerjaan sebelum melaksanakan Galian Tanah Biasa.
 Pekerjaan galian tanah biasa dalam kami lakukan setelah di lakukan pengukaran
ulang dan pemasangan patok dan bouwplank,
 Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan suatu catatan tertulis
tentang lokasi, kondisi yang akan digali. Pencatatan pengukuran actual check
galian dilakukan setelah pekerjaan selesai.
 Sebelum melakukan pekerjaan galian tanah biasa foto dokumentasi 0%

Peralatan : Tenaga :
 Cangkul  Pekerja
 Sekop  Mandor
 Linggis
 Baling
 Keranjang

Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan penggalian.
 Lakukan penggalian dengan menggunkan peralatan manual, dimensi ukuran galian
sesuai dengan bauplank / gambar rencana.
 Hasil galian yang tidak bisa di gunakan untuk urugan kembali, di buang ke luar lokasi
pekerjaan.
 Periksakan hasil dan dimensi galian kepada pengawas lapangan.
 Apabila hasil galian telah di terima, kami lanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya,
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan galian tanah biasa
selesai pada titik yang sama dengan 0%
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan dilapangan.

8. Galian Lumpur ( Galian Sedimen ) Sedalam ≤ 1 m


- Saluran Terbuka
Persiapan :
 Sebelum Kami memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan mengajukan reques
pekerjaan. Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan gambar
detail, dan gambar-gambar tersebut harus memperoleh persetujuan dari Direksi
Pekerjaan sebelum melaksanakan Galian Lumpur ( Galian Sedimen ) Sedalam ≤
1 m ( Saluran Terbuka ).
 Pekerjaan Galian Lumpur ( Galian Sedimen ) Sedalam ≤ 1 m ( Saluran Terbuka )
dalam kami lakukan setelah di lakukan pengukaran ulang dan pemasangan
patok dan bouwplank,
 Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan suatu catatan tertulis
tentang lokasi, kondisi yang akan digali. Pencatatan pengukuran actual check
galian dilakukan setelah pekerjaan selesai.
 Sebelum melakukan pekerjaan Galian Lumpur ( Galian Sedimen ) Sedalam ≤ 1
m ( Saluran Terbuka ) foto dokumentasi 0%

Peralatan : Tenaga :
 Cangkul  Pekerja
 Sekop  Mandor
 Keranjang
 Exacavator

Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan penggalian.
 Lakukan penggalian dengan menggunkan peralatan manual dan dengan menggunakan
excavator, dimensi ukuran galian sesuai dengan bauplank / gambar rencana.
 Hasil galian yang tidak bisa di gunakan untuk urugan kembali, di buang ke luar lokasi
pekerjaan.
 Periksakan hasil dan dimensi galian kepada pengawas lapangan.
 Apabila hasil galian telah di terima, kami lanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya,
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan Galian Lumpur ( Galian
Sedimen ) Sedalam ≤ 1 m ( Saluran Terbuka ) selesai pada titik yang sama dengan 0%
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan dilapangan.

- Saluran Tertutup
Persiapan :
 Sebelum Kami memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan mengajukan reques
pekerjaan. Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan gambar
detail, dan gambar-gambar tersebut harus memperoleh persetujuan dari Direksi
Pekerjaan sebelum melaksanakan Galian Lumpur ( Galian Sedimen ) Sedalam ≤
1 m ( Saluran Tertutup).
 Pekerjaan Galian Lumpur ( Galian Sedimen ) Sedalam ≤ 1 m ( Saluran Tertutup )
dalam kami lakukan setelah di lakukan pengukaran ulang,
 Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan suatu catatan tertulis
tentang lokasi, kondisi yang akan digali. Pencatatan pengukuran actual check
galian dilakukan setelah pekerjaan selesai.
 Sebelum melakukan pekerjaan Galian Lumpur ( Galian Sedimen ) Sedalam ≤ 1
m ( Saluran Tertutup ) biasa foto dokumentasi 0%

Peralatan : Tenaga :
 Cangkul  Pekerja
 Sekop  Mandor
 Keranjang

Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan penggalian.
 Lakukan penggalian dengan menggunkan peralatan manual, dimensi ukuran galian
sesuai gambar rencana.
 Hasil galian yang tidak bisa di gunakan untuk urugan kembali, di buang ke luar lokasi
pekerjaan.
 Periksakan hasil dan dimensi galian kepada pengawas lapangan.
 Apabila hasil galian telah di terima, kami lanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya,
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan Galian Lumpur ( Galian
Sedimen ) Sedalam ≤ 1 m ( Saluran Tertutup ) selesai pada titik yang sama dengan 0%
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan dilapangan.

9. Menaikkan Hasil Galian Tanah Beda Tinggi 1 m


Persiapan :
 Sebelum Kami memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan mengajukan reques
pekerjaan. Kami Kontraktor menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan gambar
detail, dan gambar-gambar tersebut harus memperoleh persetujuan dari Direksi
Pekerjaan sebelum melaksanakan menaikkan hasil galian tanah beda tinggi 1
m.
 Sebelum melakukan pekerjaan menaikkan hasil galian tanah beda tinggi 1 m
foto dokumentasi 0%

Peralatan : Tenaga :
 Cangkul  Pekerja
 Sekop  Mandor
 Linggis
 Keranjang

Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan penaikkan hasil galian
tanah beda tinggi 1 m.
 Lakukan penaikkan dengan menggunkan peralatan manual
 Hasil galian yang dinaikkan diletakkan di lokasi yang sudah ditentukan.
 Periksakan hasil penaikkan galian tanah beda tinggi 1 m kepada pengawas lapangan.
 Apabila hasil galian telah di terima, kami lanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya,
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan menaikkan hasil galian
tanah beda tinggi 1 m selesai pada titik yang sama dengan 0%
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan dilapangan.

10. Pekerjaan Pemasangan Profil melintang dan memanjang saluran


Peralatan : Tenaga :
 Gergaji  Pekerja
 Cangkul  Tukang kayu
 Sekop  Mandor
 Linggis
 Palu

Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan Pemasangan
Profil melintang dan memanjang saluran.
 Lakukan Pemasangan Profil melintang dan memanjang saluran dengan
menggunakan peralatan manual, dimensi ukuran profil sesuai dengan gambar
rencana.
 Periksakan hasil dan Pemasangan Profil melintang dan memanjang saluran
kepada pengawas lapangan.
 Apabila hasil Pemasangan Profil melintang dan memanjang saluran telah di
terima, kami lanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya,
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan Pemasangan
Profil melintang dan memanjang saluran selesai pada titik yang sama dengan
0%
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan dilapangan.

11. Mengangkut Sisa Galian dgn Dump truck Jarak >3km

Peralatan : Tenaga :
a. Dump Truck  Pekerja
b. Sekop  Mandor
c. Cangkul  Operator
d. Keranjang Bahan :
e. Excavator  Hasil Bekas Galian
Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan Mengangkut
Sisa Galian dgn Dump truck Jarak >3km.
 Lakukan pemuatan hasil galian dengan menggunakan excavator.
 Hasil bekas galian di buang ke luar lokasi pekerjaan.
 Periksakan hasil bekas pembuangan galian kepada pengawas lapangan.
 Apabila hasil pembuangan bekas galian telah di terima, kami lanjutkan dengan
pekerjaan selanjutnya,
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan Mengangkut
Sisa Galian dgn Dump truck Jarak >3km selesai pada titik yang sama dengan
0%.
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time schedule dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.

12. Pas.Batu dengan Mortar Menggunakan Conc.Mixer ( Setara Campuran 1 PC : 3 PS )

Peralatan : Beton Mixer, alat bantu


Tenaga : Pekerja, Tukang Batu, Mandor, Operator Beton Mixer
Bahan : Semen, Pasir Pasang, Batu Kali dan Air

Langkah Kerja :

 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.


 Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang
akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.

 Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar


Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
 Sebelum pelaksanaan pasangan batu dengan mortar dimulai dilakukan
pemasangan bowplank dan profil yang dipasang pada 2 bagian ujung
pasangan batu atau jarak ± 3 m untuk menjamin dimensi pasangan batu
sesuai dengan Gambar Rencana.
 Material dan alat pencampur adukan/spesi dipersiapkan, batu dibersihkan
dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang.
 Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan
menggunakan alat bantu.
 Pemasangan masing-masing batu dengan diberi alas adukan, semua
sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung.
 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi.
Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan
pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built
drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan
pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka
pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu pelaksanaan berakhir
( spesifikasi teknik ).
 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
 Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan time scedule dan
dapat berubah sesuai kebutuhan di lapangan.
13. Plesteran Pas.Batu Kali Camp. 1 PC : 4 Pp,Tebal 15 mm )

Peralatan :

 Kotak Spesi  Ember


 Meteran  Roskam Kayu / Besi
 Kertas SemenBekas  Cangkul
 Benang  Sekop
 Molen /Concret Mixer  Kawat Ayak Pasir
 Kotak takaran adukan
Bahan :
 Pasir
 Air
 Semen
Tenaga :
 Pekerja  Kepala Tukang
 Tukang  Mandor

Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan, Bahan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pekerjaan plesteran.
 Basahi permukaan pasangan batu dengan menggunakan air sampai basah dan rata
dalam kondisi  jenuh air.
 Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang
direncanakan. Adukan di buat menggunaka molen.
 Pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk
keperluan penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali
ketegakan dan kerataanya, ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan dengan
rencana ketebalan plesteran yaitu sekitar 15 mm.
 Periksakan hasil pekerjaan kepada pengawas.
 Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan
RAB, maka kami melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan plesteran selesai
pada titik yang sama dengan 0%.
 Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.

14. Acian Pas.Batu Kali

Peralatan :

 Cangkul  Sendok Semen


 Skop  Gerobak
 Alat Bantu
Bahan
 Semen  Air

Langkah Kerja :
 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
 Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
 Telebih dahulu dibuat kotak dengan bahan papan sebagai media penampung
adukan / spesi.
 Setelah itu pekerja memasukkan semen dan juga air.
 Kemudian para pekerja memasangkan adukan acian tersebut pada pasangan batu
kali yang sudah diplester.
 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual
check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan
yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar
volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi
pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ).
 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
 Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan time scedule dan analisa
teknis

15. Cor Plat Beton Saluran


- Bekisitng ( 5 x Pakai )

Persiapan :
 Mengajukan Shop Drawing untuk pekerjaan bakesting, dan Request Pekerjaan
yang meliputi material, metode kerja, tenaga dan peralatan kerja, disertai dengan
schedule kerja untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
 Sebelum bakesting di pasang di pastikan semua pekerjaan yang ada di bawah
bakesting selesai.
 Sebelum melakukan pekerjaan ambil foto dokumentasi 0%

Peralatan :

 Meteran  Kuku Kambing


 Gergaji  Alat Bantu Pertukangan
 Palu
Bahan :

 Kayu kelas III  Minyak Bakesting


 Paku 5 dan 7
Tenaga :
 Pekerja  Kepala Tukang
 Tukang  Mandor
Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan, Bahan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pekerjaan bakesting
 Bakesting dibuat dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar kerja atau
sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan,
 Bakesting di buat teguh / kuat dengan diberi perkuatan pinggiran batas dan ujung
lainnya dengan arah yang tepat dengan kayu bakesting dan di pakukan serta
pengikatan dengan kawat ikat, untuk menghindari terbentuknya pelengkungan
pada sisi pinggir, pada saat berlansungnya pengecoran.
 Untuk mempermudah melepaskan bakesting, bagian dalam diberi minyak bakesting
atau sesuai dengan petunjuk di reksi pekerjaan.
 Setelah pemasangan bakesting selesai, dimintakan persetujuan direksi pekerjaan.
 Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan
RAB, maka kami melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya
 Selama pelaksanaan pemasangan bakesting di ikuti foto 0%, 50% dan setelah
pemasangan bakesting selesai di ambil foto 100%,

Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan


dilapangan

- Besi Beton
Persiapan :
 Mengajukan Shop Drawing untuk pekerjaan pembesian, dan Request Pekerjaan
yang meliputi material, metode kerja, tenaga dan peralatan kerja, disertai dengan
schedule kerja untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
 Pemesanan / pengadaan besi beton baik jumlah, diameter,mutu sesuai dengan
gambar rencana dan spesifikasi teknik.
 Sebelum pembesian di pasang di pastikan bawah bakesting / cetakan + perancah
kedudukan selesai.
 Sebelum melakukan pekerjaan ambil foto dokumentasi 0%

Peralatan :

 Meteran  Kunci Besi


 Pemotong Besi  Pen besi
 Greget  Alat Bantu Pertukangan
Bahan :

 Besi
 Kawat Besi
Tenaga :
 Pekerja  Kepala Tukang
 Tukang  Mandor
Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan, Bahan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pekerjaan
pembesian.
 Besi tulangan di potong dan di bengkokkan dengan alat bantu sesuai gambar dan
spesifikasi yang di setujui direksi.
 Pemasangan dan penempatan besi tulangan yang siap di pasang, di pasang tepat
pada kedudukan yang ditunjukkan gambar rencana dan agar besi tidak berubah
kedudukan pada saat pelaksanaan pengecoran, harus di ikat kawat bendrat,
diganjar besi / cakr ayam di antara besi tulangan serta di beri beton deking agar besi
terselimuti beton dengan sempurna, (beton deking dibuat sesuai dengan persyaratan
spesifikasi dan selimut beton rencana)
 Setelah pemasangan pembesian selesai, dimintakan persetujuan direksi pekerjaan.
 Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan
RAB, maka kami melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya
 Selama pelaksanaan pemasangan pembesian di ikuti foto 0%, 50% dan setelah
pemasangan pembesian selesai di ambil foto 100%,
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan dilapangan

- Cor Beton K.250

Persipan :
 Mengajukan Shop Drawing untuk pekerjaan Beton K-250, dan Request
Pekerjaan yang meliputi material, metode kerja, tenaga dan peralatan kerja,
disertai dengan schedule kerja untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Pengawas Pekerjaan.
 Sebelum pekerjaan di mulai, maka dipastikan dulu bahwa permukaan
dibersihkan dari sampah, kayu, dan kotoran-kotoran lainnya yang
mengganggu.
 Sebelum melakukan pekerjaan ambil foto dokumentasi 0%

Peralatan :
 Molen  Ember
 Gerobak  Cangkul
 BakTakar  Sekop
 Slump Tes  Alat Bantu Pertukangan
 Kotak takaran adukan
Bahan :
 Kerikil Cor
 Semen
 Pasir
 Air

Tenaga :
 Pekerja  Kepala Tukang
 Tukang  Mandor
Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan, Bahan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,

 Setelah di dapat izin dari Direksi/pengawas lapangan untuk melakukan pengecoran.

 Takar bahan-bahan yang akan digunakan untuk pembuatan beton,(takaran sesuai


dengan mix disain)
 Proses Pelaksanaan :
Persiapan :
a. Pencampur adukan dengan di Pancing Plan
b. Material/bahan telah siap sesuai volume yang akan di cor.
c. Tenaga siap sesuai kebutuhan.
d. Cek ulang pembesian untuk penulangan beton
e. Cek ulang kekuatan bekisting.
f. Lokasi yang akan di cor dibersihkan dari kotoran, debu, minyak dan material
lepas lainnya.
Pengecoran :

 Atur sedekat mungkin jarak antara awal tumpahan dari posisi tumpahan
tersebut sedemikian hingga tidak terjadi
 Atur tingkat kecepatan pengecoran sedemikian agar seluruh adukan beton
tetap dalam keadaan plastis, sehingga dapat mengisi dengan mudah ke seluruh
acuan
 Atur pengecoran agar berlangsung terus menerus dan hentikan pengecoran
hanya pada batas penghentian yang telah ditentukan.
 Pengecoran dilakukan pada cuaca yang baik/cerah.
 Bahan/material komponen beton dicampur dengan truck mixcer
Dengan komposisi sesuai dengan mix design
 Lakukan pengujian slump tes sesuai dengan mix design
 Campuran beton dituang ketempat kotak pengaduk, gerobak dorong, talang
sesuai kondisi dilapangan dan disetujui oleh Direksi.
 Lakukan pemadatan beton dengan menggunakan concret vibrator
 Setelah pengecoran beton selesai, permukaan beton harus tetap dalam
keadaan lembab dengan cara : Ditutup dengan karung basah dan Menggenangi
dengan air sampai selama umur rencana.
 Setelah pengecoran selesai, dimintakan persetujuan direksi/pengawas pekerjaan

 Apabila Direksi/pengawas menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi


dan RAB, maka kami melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya
Foto dokumentasi saat pelaksanaan 0% dan 50% pekerjaan selesai pada titik yang
sama dengan 100%.

 Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time schedule dan kebutuhan pelaksanaan


dilapangan.
Gambar, Pengambilan Slump Tes

16. Pengadaan dan Pemasangan Box Culvert 150 x 200 cm,panjang 1m,Tebal 20

Peralatan : Tenaga :
 Crane  Pekerja
 Excavator  Mandor
 Flat Bed Truck Bahan :
 Alat Pertukangan  Box Culvert 150 x 200
lainnya cm,panjang 1 m,tebal
20
Langkah Kerja Pengadaan :
 Setelah di dapat izin dari direksi/pengawas lapangan untuk melakukan
pekerjaan pengadaan Box Culvert 150 x 200 cm,panjang 1 m,tebal 20.
 Kami langsung melakukan pemesanan serta membawa direksi/pengawas
lapangan untuk melihat Box Culvert 150 x 200 cm,panjang 1 m,tebal 20.yang
akan didatangkan.
 Apabila direksi/pengawas lapangan sudah menyetujui, Box Culvert 150 x 200
cm,panjang 1 m,tebal 20 didatangkan langsung dari pabrik penyuplai kelokasi
pekerjaan.
 Periksakan Box Culvert 150 x 200 cm,panjang 1 m,tebal 20.yang sudah datang
kepada direksi/pengawas lapangan.
 Apabila sudah diterima oleh direksi/pengawas lapangan, kami lanjutkan ke
pekerjaan berikutnya.
 Foto dokumentasi saat pengadaan Box Culvert 150 x 200 cm,panjang 1 m,tebal
20.Sebelum dipesan 0%, sedang pemesanan 50%,selesai dipesan dan telah
datang dilokasi pekerjaan 100%.

Langkah Kerja Pemasangan :


 Setelah di dapat izin dari direksi/pengawas lapangan untuk melakukan
pekerjaan pemasangan Box Culvert 150 x 200 cm,panjang 1 m,tebal 20.
 Pemasangan Bowplank pada galian untuk pengecekan kelurusan maupun
elevasi dengan jarak maksimum 20 m untuk menghindari lendutan benang
acuan. Sebaiknya dengan 2 benang dimana yang satu pada as saluran sedang
lainnya pada sisi luar precast untuk kelurusan pamasangan saluran.
 Pemasangan Box Culvert 150 x 200 cm,panjang 1 m,tebal 20 segera
dilaksanakan apabila seluruh proses diatas telah dikerjakan. Dengan bantuan
peralatan (untuk mengangkat dan penyetelkan dapat digunakan Crane atau
Excavator dengan tetap mengacu prosedur Handling), satu persatu precast
saluran dipasang mengikuti jalur galian yang dibuat dan sebaiknya dari arah hilir
ke hulu.
 Periksakan Box Culvert 150 x 200 cm,panjang 1 m,tebal 20 yang sudah
terpasang kepada direksi/pengawas lapangan.
 Apabila sudah diterima oleh direksi/pengawas lapangan, kami lanjutkan ke
pekerjaan berikutnya.
 Foto dokumentasi saat pemasangan Box Culvert 150 x 200 cm,panjang 1
m,tebal 20 .Sebelum dipesan 0%, sedang pemasangan 50%,selesai terpasang
100%.
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time schedule dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.

17. Pengadaan dan Pemasangan Box Culvert 100 x 100 cm,panjang 1m,Tebal 23 cm

Peralatan : Tenaga :
 Crane  Pekerja
 Excavator  Mandor
 Flat Bed Truck Bahan :
 Alat Pertukangan  Box Culvert 100 x 100
lainnya cm,panjang 1 m,tebal
23 cm

Langkah Kerja Pengadaan :


 Setelah di dapat izin dari direksi/pengawas lapangan untuk melakukan
pekerjaan pengadaan Box Culvert 100 x 100 cm,panjang 1 m,tebal 23 cm
 Kami langsung melakukan pemesanan serta membawa direksi/pengawas
lapangan untuk melihat Box Culvert 100 x 100 cm,panjang 1 m,tebal 23
cm.yang akan didatangkan.
 Apabila direksi/pengawas lapangan sudah menyetujui, Box Culvert 100 x 100
cm didatangkan langsung dari pabrik penyuplai kelokasi pekerjaan.
 Periksakan Box Culvert 100 x 100 cm,panjang 1 m,tebal 23 cm.yang sudah
datang kepada direksi/pengawas lapangan.
 Apabila sudah diterima oleh direksi/pengawas lapangan, kami lanjutkan ke
pekerjaan berikutnya.
 Foto dokumentasi saat pengadaan Box Culvert 100 x 100 cm,panjang 1 m,tebal
23 cm .Sebelum dipesan 0%, sedang pemesanan 50%,selesai dipesan dan
telah datang dilokasi pekerjaan 100%.

Langkah Kerja Pemasangan :


 Setelah di dapat izin dari direksi/pengawas lapangan untuk melakukan
pekerjaan pemasangan Box Culvert 100 x 100 cm,panjang 1 m,tebal 23 cm.
 Pemasangan Bowplank pada galian untuk pengecekan kelurusan maupun
elevasi dengan jarak maksimum 20 m untuk menghindari lendutan benang
acuan. Sebaiknya dengan 2 benang dimana yang satu pada as saluran sedang
lainnya pada sisi luar precast untuk kelurusan pamasangan saluran.
 Pemasangan Box Culvert 100 x 100 cm,panjang 1 m,tebal 23 cm segera
dilaksanakan apabila seluruh proses diatas telah dikerjakan. Dengan bantuan
peralatan (untuk mengangkat dan penyetelkan dapat digunakan Crane atau
Excavator dengan tetap mengacu prosedur Handling), satu persatu precast
saluran dipasang mengikuti jalur galian yang dibuat dan sebaiknya dari arah hilir
ke hulu.
 Periksakan Box Culvert 100 x 100 cm,panjang 1 m,tebal 23 cm yang sudah
terpasang kepada direksi/pengawas lapangan.
 Apabila sudah diterima oleh direksi/pengawas lapangan, kami lanjutkan ke
pekerjaan berikutnya.
 Foto dokumentasi saat pemasangan Box Culvert 100 x 100 cm,panjang 1
m,tebal 23 cm Sebelum dipesan 0%, sedang pemasangan 50%,selesai
terpasang 100%.
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time schedule dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.

18. Pasir Urug

Peralatan : Tenaga :

 Dump Truck  Pekerja


 S ek op  Mandor
 Cangkul Bahan :
 Keranjang  Pasir Urug
 A la t
Pemadat

Langkah Kerja :

 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,


 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pekerjaan
urugan pasir padat.
 Bongkar pasir urgan ke lokasi yang sudah ditentukan.
 Hamparkan dan padatkan pasir urugan dengan menggunakan alat pemadat..
 Periksakan hasil pekerjaan urugan pasir padat kepada pengawas lapangan.
 Apabila hasil urugan pasir padat telah di terima, kami lanjutkan dengan
pekerjaan selanjutnya,
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan galian tanah
selesai pada titik yang sama dengan 0%.
 Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time schedule dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan

19. Urugan Kembali

Peralatan : Tenaga :
 Cangkul  Pekerja
 Keranjang  Mandor
 Gerobak dan alat bantu Lainya
Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan, Bahan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari direksi/pengawas lapangan untuk melakukan pekerjaan
turugan kembali.
 Tanah bekas galian diangkut menggunakan tenaga manual, dan diratakan lapis
demi lapis.
 Urugan kembali di kerjakan untuk timbunan di belakang Box Culvert. Timbunan
tanah di kerjakan secara manual dengan tenaga manusia. Tutup sisa lubang bekas
konstruksi, diratakan dan pastikan bahwa tidak terdapat rongga antara konstruksi
dan galian yang nantinya akan berakibat terjadi penurunan tanah.
 Periksakan hasil pekerjaan kepada direksi/pengawas.
 Apabila hasil urugan kembali telah di terima, kami lanjutkan dengan pekerjaan
selanjutnya,
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan urugan kembali
selesai pada titik yang sama dengan 0%.
 Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.

20. Pembuatan Beton Campuran 1 PC : 2 PB : 3 Kr

Peralatan :
 Molen  Ember
 Gerobak  Cangkul
 BakTakar  Sekop
 Slump Tes  Alat Bantu Pertukangan
 Kotak takaran adukan
Bahan :
 Kerikil/coral  Semen Porland
 Pasir Pasangan  Air
Tenaga :
 Pekerja  Kepala Tukang
 Tukang  Mandor
Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan, Bahan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,

 Setelah di dapat izin dari Direksi/pengawas lapangan untuk melakukan pengecoran.

 Takar bahan-bahan yang akan digunakan untuk pembuatan beton,(takaran sesuai


dengan mix disain)
 Masukkan bahan-bahan pada waktu mesin sedang berputar dengan urutan berikut :

 Masukkan agregat kasar dan sejumlah air adukan ke dalam mesin aduk;

 Masukkan agregat halus dan semen serta seluruh sisa air adukan. Atau
disesuaikan dengan tipe mesin pengaduk.
 Bila digunakan bahan tambahan atau disesuaikan dengan petunjuk penggunaan.

 Lanjutkan pengadukan sekurang-kurangnya 11/2 menit atau sampai diperoleh


adukan yang seragam;
 Lakukan pemeriksaan slump paling lama 5 menit setelah pengadukan dan ambil beton
segar untuk pembuatan benda uji bila diperlukan paling lama 15 menit setelah
pengadukan;
 Bersihkan ruang yang akan diisi adukan dari kotoran atau serpihan dan serbuk
gergaji kayu dengan tiupan udara atau semprotan air;
 Keluarkan beton segar dari mesin pengaduk lalu angkut ke tempat pengecoran dengan
peralatan baik secara manual maupun mekanis yang jenisnya disesuaikan dengan sifat
dan kondisi pengecoran, agar campuran tetap seragam, tidak mengalami segregasi dan
bliding
 Corkan adukan beton sebagai berikut :
 Atur sedekat mungkin jarak antara awal tumpahan dari posisi tumpahan tersebut
sedemikian hingga tidak terjadi
 Atur tingkat kecepatan pengecoran sedemikian agar seluruh adukan beton
tetap dalam keadaan plastis, sehingga dapat mengisi dengan mudah ke seluruh
acuan
 Atur pengecoran agar berlangsung terus menerus dan hentikan pengecoran
hanya pada batas penghentian yang telah ditentukan.
 Padatkan beton dengan alat penggetar atau alat pemadat lainnya yang jenisnya
disesuaikan dengan bentuk dan jenis pekerjaan.
 Rawat beton yang sudah dipadatkan agar tetap dalam kondisi lembab

 Setelah pengecoran selesai, dimintakan persetujuan direksi/pengawas pekerjaan

 Apabila Direksi/pengawas menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi


dan RAB, maka kami melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 0% dan 50% pekerjaan selesai pada titik yang
sama dengan 100%

Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan dilapangan

21. Pengadaan dan Pemasangan Tutup 1 unit Manhole Pracetak ( K 250 ),

Peralatan : Tenaga :
 Pekerja
 Alat Pertukangan  Mandor
Bahan :
 Tutup 1 Unit Manhole Pra
Cetak ( K.250 )

Langkah Kerja Pengadaan :


 Setelah di dapat izin dari direksi/pengawas lapangan untuk melakukan
pekerjaan pengadaan tutup 1 Unit Manhole Pra Cetak ( K.250 )
 Kami langsung melakukan pemesanan serta membawa direksi/pengawas
lapangan untuk melihat 1 Unit Manhole Pra Cetak ( K.250.yang akan
didatangkan.
 Apabila direksi/pengawas lapangan sudah menyetujui, 1 Unit Manhole Pra
Cetak ( K.250 ), didatangkan langsung dari pabrik penyuplai kelokasi pekerjaan.
 Periksakan 1 Unit Manhole Pra Cetak ( K.250 yang sudah datang kepada
direksi/pengawas lapangan.
 Apabila sudah diterima oleh direksi/pengawas lapangan, kami lanjutkan ke
pekerjaan berikutnya.
 Foto dokumentasi saat pengadaan 1 Unit Manhole Pra Cetak ( K.250.Sebelum
dipesan 0%, sedang pemesanan 50%,selesai dipesan dan telah datang dilokasi
pekerjaan 100%.

Langkah Kerja Pemasangan :

 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,


 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pekerjaan
pemasangan tutup 1 Unit Manhole Pra Cetak ( K.250).
 Penutup 1 Unit Manhole Pra Cetak ( K.250 ), didatangkan dari pabrik
penyuplai.
 Bersihkan Lahan sepanjang jalur pemasangan tutup 1 Unit Manhole Pra
Cetak ( K.250 ).
 Pasang tutup 1 Unit Manhole Pra Cetak ( K.250 )dengan menggunakan crane
dengan tetap mengacu pada prosedur handling.Satu per satu sal.U-Ditch
dpasang mengikuti jalur rencana.
 Periksakan hasil pekerjaan pemasangan tutup 1 Unit Manhole Pra Cetak
( K.250 ), kepada pengawas lapangan.
 Apabila hasil pemasangan tutup 1 Unit Manhole Pra Cetak ( K.250 telah di
terima, kami lanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya,
 Foto dokumentasi saat pemasangan tutup 1 Unit Manhole Pra Cetak ( K.250 ),
pelaksanaan 50% dan 100%,selesai pada titik yang sama dengan 0%.
 Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time schedule.

22. Peninggian Kedudukan Tutup Manhole dengan ½ Bata 1 : 4

Peralatan :
 Kotak Spesi  Ember
 Water Pass  Paku 1,5”
 Palu Besi 1 Kg  Cangkul
 Benang  Sekop
 Molen /Concret Mixer  Kotak Spesi
 Kotak takaran adukan
Bahan
 Bata Merah  Semen Porland
 Pasir  Air
Tenaga :
 Pekerja  Kepala Tukang
 Tukang  Mandor

Langkah Kerja
 Seluruh peralatan, Bahan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pemasangan.
 Bersihkan kepala Box Culvert atau U-Ditch dari sampah dan kotoran lainnya.
 Pasanglah profil pasangan bata merah secara kuat .
 Letakkan adukan semen sekitar 2 cm , lalu meletakkan batu bata di atasnya dengan
posisi horizontal . Tinggalkan jarak antara batu bata sekitar 2 cm , kemudian diisi
dengan mortar .
 Pada akhir tiang kontak dengan batu bata dipotong menjadi dua .
 Lakukan ini secara bertahap , untuk mendapatkan pemasangan batu bata agar lurus
.
 Ulangi langkah di atas sampai dengan ketinggian sesuai dengan gambar rencana.
 Periksakan hasil pekerjaan kepada direksi/pengawas lapangan.
 Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan
RAB, maka kami melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan pasangan bata
merah selesai pada titik yang sama dengan 0%.
 Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.
23. Plesteran Bak Kontrol dan Manhole camp. 1 Pc : 4 Pp,Tebal 15 mm

Peralatan :

 Kotak Spesi  Ember


 Meteran  Roskam Kayu / Besi
 Kertas SemenBekas  Cangkul
 Benang  Sekop
 Molen /Concret Mixer  Kawat Ayak Pasir
 Kotak takaran adukan
Bahan :
 Pasir
 Air
 Semen
Tenaga :
 Pekerja  Kepala Tukang
 Tukang  Mandor

Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan, Bahan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pekerjaan plesteran.
 Basahi permukaan pasangan batu dengan menggunakan air sampai basah dan rata
dalam kondisi  jenuh air.
 Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang
direncanakan. Adukan di buat menggunaka molen.
 Pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk
keperluan penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali
ketegakan dan kerataanya, ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan dengan
rencana ketebalan plesteran yaitu sekitar 15 mm.
 Periksakan hasil pekerjaan kepada pengawas.
 Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan
RAB, maka kami melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan plesteran selesai
pada titik yang sama dengan 0%.
 Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.

24. Acian

Peralatan :

 Cangkul  Sendok Semen


 Skop  Gerobak
 Alat Bantu
Bahan
 Semen  Air

Langkah Kerja :
 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
 Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
 Telebih dahulu dibuat kotak dengan bahan papan sebagai media penampung
adukan / spesi.
 Setelah itu pekerja memasukkan semen dan juga air.
 Kemudian para pekerja memasangkan adukan acian tersebut pada bak control dan
manhole yang sudah diplester.
 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual
check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan
yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai dasar
volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila terjadi
pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ).
 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
 Penyelesaian pekerjaan ini direncanakan sesuai dengan time scedule dan analisa
teknis

III. PEKERJAAN TROTOAR                      


1 Pasang 1 m’ Bouwplank
2 Pasang Kerb Beton K-300 Type L
3 Pemasangan Pipa Intlet uk. 6 ‘’ AW
4 Pasir Urug Bawah Paving Block dipadatkan
5 Pemasangan 1 m2 Paving Block Natural ukuran 30 x 30 cm
6 Pasang Lantai ubun Pemandu ukuran 30 cm x 30 cm x 4 cm
7 Beton Ram K-250
8 Pembuatan Beton Campuran 1 PC : 2 PB : 3 Kr
9 Pengecatan Kerb

1. Pasang 1 m’ Bouwplank

Peralatan :

 Cangkul  Paku
 Skop  Siku
 Gerobak,Keranjang  Unting-Unting
 Alat Bantu

Bahan
 -

Langkah Kerja :

 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.


 Pengukuran dan penandaan lokasi pekerjaan (pemasangan profil) yang akan
dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.

 Semua persyaratan bahan dan prosedur pekerjaan sesuai dengan Gambar


Rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.

 Kemudian Ukur bagian yang akan dikerjakan

 Tancapkan kayu pertama dengan menggunakan palu


 Ukur ketinggian batas bouwplank menggunakan meteran

 Pasang kayu pada bagian pojok-pojok bidang yang akan dikerjakan dengan
menggunakan unting-unting supaya tegak

 Pasang tali pada batas bouwplank tadi sampai kayu berikutnya.

 Sambungkan tali-tali tadi sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan

 Periksa kembali ketinggian tali-tali tadi agar pas dengan batas.


 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual
check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk mendapatkan pekerjaan
yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang ( as built drawing) sebagai
dasar volume pekerjaan yang akan dimintakan pembayarannya ( termin ) dan bila
terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum
waktu pelaksanaan berakhir ( spesifikasi teknik ).
 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.

2. Pasang Kerb Beton K-300 Type L

Peralatan : Tenaga :

 Ben ang  Pekerja

 Paku  Mandor

 Keranjang Bahan :

Alat  Ke rb Be ton K- 3 0 0 T yp e L
 Semen
Pertukangan
lainnya

Langkah Kerja :

 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,

 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pekerjaan pasang
kerb beton K-300 type L.

 Kanstin didatangkan dari penyuplai prabik kanstin.

 Galian tanah pada balok kanstin trotoar jalan.

 Pasang Plastik cor supaya permukaan dasar beton tidak menyentuh tanah
sebelum dipasang kerb.

 Pasang kerb di lokasi yang sudah ditentukan dan sesuai dengan gambar
rencana.

 Rapikan permukaan pemasangan kerb dari sisa semen pasangan.

 Periksakan hasil pekerjaan pasangan kerb kepada pengawas lapangan.

 Apabila hasil pasangan kerb dengan lubang telah di terima, kami lanjutkan dengan
pekerjaan selanjutnya,

 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan kerb beton K-300
type Lselesai pada titik yang sama dengan 0%.

Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time schedule dan kebutuhan pelaksanaan


dilapangan.

3. Pemasangan Pipa Intlet uk 6’’ AW

Peralatan : Tenaga :

 Kunci Pipa  Pekerja


 Alat Pertukangan  Mandor
lainnya
Bahan :

 P ip a In tle t Uk 6 “ A W

Langkah Kerja :

 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,

 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pekerjaan


Pemasangan Pipa Intlet Uk.6” AW.
 Bersihkan Lokasi sepanjang jalur Pemasangan Pipa Intlet Uk.6” AW.

 Pasang Pipa Intlet Uk.6” AW dengan menggunakan kunci pipa dengan .Satu per satu
dpasang mengikuti jalur rencana..

 Periksakan hasil pekerjaan pemasangan Pipa Intlet kepada pengawas lapangan.

 Apabila hasil pemasangan pipa GIntlet telah di terima, kami lanjutkan dengan
pekerjaan selanjutnya,

 Foto dokumentasi saat pemasangan pipa Intlet pelaksanaan 50% dan


100%,selesai pada titik yang sama dengan 0%.
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan dilapangan

4. Pasir Urug bawah Paving Block dipadatkan

Peralatan : Tenaga :
 Cangkul  Pekerja
 Keranjang  Mandor
 Gerobak dan alat bantu Lainya
 Stamper
Bahan :
 Pasir Uru
Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan, Bahan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari direksi/pengawas lapangan untuk melakukan pekerjaan
pasir urug dipadatkan.
 pasir urug diangkut menggunakan tenaga manual, dan diratakan lapis demi lapis.
 Pasir urug di kerjakan untuk timbunan tanah lapisan bawah sebelum di pasang
paving block. Pasir urug di kerjakan secara manual dengan tenaga manusia. Tutup
sisa lubang bekas konstruksi, diratakan dan pastikan bahwa tidak terdapat rongga
antara konstruksi dan galian yang nantinya akan berakibat terjadi penurunan tanah.
 Periksakan hasil pekerjaan kepada direksi/pengawas.
 Apabila hasil pasir urug dipadatkan telah di terima, kami lanjutkan dengan pekerjaan
selanjutnya,
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan urugan kembali
selesai pada titik yang sama dengan 0%.
 Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.

5. Pemasangan 1 m2 Paving Block Natural Ukuran 30 cm x 30 cm x 4 cm


Peralatan :

 Meteran  skop
 Palu  Alat Bantu Pertukangan
 Cangkul
Bahan :

 Paving Block
 Pasir/Abu Batu
Tenaga :
 Pekerja  Kepala Tukang
 Tukang  Mandor
Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan, Bahan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,
 Setelah di dapat izin dari direksi/pengawas lapangan untuk melakukan pekerjaan
paving block.

 Sesuaikan spesifikasi beban yang akan melewati lahan yang akan dipasang paving
dengan material pendukung untuk landasan area paving.
 Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level.
 Pasang beton pengunci sebagai pengunci paving block, agar paving block yang
sudah terpasang tidak bergeser.
 Gelar abu batu mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian diratakan
dengan menggunakan jidar kayu.
 Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan, sementara pekerja
pemasang paving berada diatas paving yang telah terpasang.
 Untuk tepian lahan/ sudut-sudut yang belum terpasang paving block, potong paving
block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving block cutter.
 Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita lakukan
pengisian antar naat paving block tersebut (pengisian joint filler) dengan
menggunakan abu batu.
 Padatkan paving block yang telah terpasang dengan menggunakan baby roller atau
stamper kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul gaya saling mengunci antar
paving block satu sama lainnya.
 Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu batu.
 Setelah pemasangan paving block selesai, dimintakan persetujuan direksi
pekerjaan.
 Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan
RAB, maka kami melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan paving block selesai
pada titik yang sama dengan 0%
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan dilapangan
6. Pasang Lantai Ubin Pemandu ukuran 30 cm x 30 cm x 4 cm

Peralatan :  Tenaga :
 Ben ang  Pekerja Mandor
 Paku Bahan :
 Keranjang  Ubin pemandu
 Alat  Semen
Pertukangan
lainnya

Langkah Kerja :

 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,

 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pekerjaan


pasangan ubin pemandu.

 Tarik Benang sebagai acuan supaya pemasangan batu ubin lurus.

 Pasang ubin pemandu dimulai dengan cara mundur untuk mempermudakan


pemasangan .
 Rapikan permukaan ubin pemandu dari sisa semen pasangan.

 Periksakan hasil pekerjaan pasangan ubin pemandu kepada pengawas


lapangan.

 Apabila hasil pasangan ubin pemandu telah di terima, kami lanjutkan dengan
pekerjaan selanjutnya,

 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan pasangan ubin
pemandu selesai pada titik yang sama dengan 0%.

 Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time schedule.

7. Beton Ram K-250

Peralatan :
 Gerobak  Ember
 BakTakar  Cangkul
 Slump Tes  Sekop
 Kotak takaran adukan  Alat Bantu Pertukangan
Bahan :
 Split 1-2  Semen Porland
 Pasir Pasangan  Air
Tenaga :
 Pekerja  Kepala Tukang
 Tukang  Mandor
Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan, Bahan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,

 Setelah di dapat izin dari Direksi/pengawas lapangan untuk melakukan pengecoran.

 Datangkan beton Ram K-250 kelokasi yang akan dipekerjaan.

 Lakukan pemeriksaan slump paling lama 5 menit setelah pengadukan dan ambil beton
segar untuk pembuatan benda uji bila diperlukan paling lama 15 menit setelah
pengadukan;
 Bersihkan ruang yang akan diisi adukan dari kotoran atau serpihan dan serbuk
gergaji kayu dengan tiupan udara atau semprotan air;
 Keluarkan beton segar dari mesin pengaduk lalu angkut ke tempat pengecoran dengan
peralatan baik secara manual maupun mekanis yang jenisnya disesuaikan dengan sifat
dan kondisi pengecoran, agar campuran tetap seragam, tidak mengalami segregasi dan
bliding
 Corkan adukan beton sebagai berikut :
 Atur sedekat mungkin jarak antara awal tumpahan dari posisi tumpahan tersebut
sedemikian hingga tidak terjadi
 Atur tingkat kecepatan pengecoran sedemikian agar seluruh adukan beton
tetap dalam keadaan plastis, sehingga dapat mengisi dengan mudah ke seluruh
acuan
 Atur pengecoran agar berlangsung terus menerus dan hentikan pengecoran
hanya pada batas penghentian yang telah ditentukan.
 Padatkan beton dengan alat penggetar atau alat pemadat lainnya yang jenisnya
disesuaikan dengan bentuk dan jenis pekerjaan.
 Rawat beton yang sudah dipadatkan agar tetap dalam kondisi lembab

 Setelah pengecoran selesai, dimintakan persetujuan direksi/pengawas pekerjaan

 Apabila Direksi/pengawas menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi


dan RAB, maka kami melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 0% dan 50% pekerjaan selesai pada titik yang
sama dengan 100%
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan dilapangan.

8. Pembuatan Beton Campuran 1 PC : 2 PB : 3 Kr

Peralatan :
 Molen  Ember
 Gerobak  Cangkul
 BakTakar  Sekop
 Slump Tes  Alat Bantu Pertukangan
 Kotak takaran adukan
Bahan :
 Kerikil/coral  Semen Porland
 Pasir Pasangan  Air
Tenaga :
 Pekerja  Kepala Tukang
 Tukang
 Mandor
Langkah Kerja :
 Seluruh peralatan, Bahan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,

 Setelah di dapat izin dari Direksi/pengawas lapangan untuk melakukan pengecoran.

 Takar bahan-bahan yang akan digunakan untuk pembuatan beton,(takaran sesuai


dengan mix disain)
 Masukkan bahan-bahan pada waktu mesin sedang berputar dengan urutan berikut :

 Masukkan agregat kasar dan sejumlah air adukan ke dalam mesin aduk;

 Masukkan agregat halus dan semen serta seluruh sisa air adukan. Atau
disesuaikan dengan tipe mesin pengaduk.
 Bila digunakan bahan tambahan atau disesuaikan dengan petunjuk penggunaan.

 Lanjutkan pengadukan sekurang-kurangnya 11/2 menit atau sampai diperoleh


adukan yang seragam;
 Lakukan pemeriksaan slump paling lama 5 menit setelah pengadukan dan ambil beton
segar untuk pembuatan benda uji bila diperlukan paling lama 15 menit setelah
pengadukan;
 Bersihkan ruang yang akan diisi adukan dari kotoran atau serpihan dan serbuk
gergaji kayu dengan tiupan udara atau semprotan air;
 Keluarkan beton segar dari mesin pengaduk lalu angkut ke tempat pengecoran dengan
peralatan baik secara manual maupun mekanis yang jenisnya disesuaikan dengan sifat
dan kondisi pengecoran, agar campuran tetap seragam, tidak mengalami segregasi dan
bliding
 Corkan adukan beton sebagai berikut :
 Atur sedekat mungkin jarak antara awal tumpahan dari posisi tumpahan tersebut
sedemikian hingga tidak terjadi
 Atur tingkat kecepatan pengecoran sedemikian agar seluruh adukan beton
tetap dalam keadaan plastis, sehingga dapat mengisi dengan mudah ke seluruh
acuan
 Atur pengecoran agar berlangsung terus menerus dan hentikan pengecoran
hanya pada batas penghentian yang telah ditentukan.
 Padatkan beton dengan alat penggetar atau alat pemadat lainnya yang jenisnya
disesuaikan dengan bentuk dan jenis pekerjaan.
 Rawat beton yang sudah dipadatkan agar tetap dalam kondisi lembab

 Setelah pengecoran selesai, dimintakan persetujuan direksi/pengawas pekerjaan

 Apabila Direksi/pengawas menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi


dan RAB, maka kami melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya
 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 0% dan 50% pekerjaan selesai pada titik yang
sama dengan 100%
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan dilapangan

9. Pengecatan Kerb

Peralatan : Tenaga :

 Kuas  Pekerja
 A l a t Pertukangan  Mandor
lainnya
Bahan :

 Cat
 Thinner

Langkah Kerja :

 Seluruh peralatan dan tenaga kerja telah siap dilapangan,

 Setelah di dapat izin dari pengawas lapangan untuk melakukan pekerjaan


pengecatan kanstin..

 Bersihkan permukaan kerb dari kotoran dan debu yang menempel.

 Cat permukaan kerb warna putih dan hitam atau bias menggunakan warna lain
sesuai spek.

 Rapikan permukaan kerb dari sisa cat.

 Periksakan hasil pekerjaan pengecatan kanstin kepada pengawas lapangan.


 Apabila hasil pengecatan kerb telah di terima, kami lanjutkan dengan pekerjaan
selanjutnya,

 Foto dokumentasi saat pelaksanaan 50% dan 100% pekerjaan pengecatan


kanstin,selesai pada titik yang sama dengan 0%.
Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan kebutuhan pelaksanaan
dilapangan.

IV. PEKERJAAN PENGEMBALIAN KE KONDISI AWAL

Pekerjaan Pengaspalan Jalan yang Di


1 Kupas          
- Lapis Resap Pengikat – Aspal Cair
- Laston Lapis AUS ( AC-WC ) ( Gradasi halus / Kasar )
- Aspal Minyak
- Aditif Anti Pengelupasan
- Bahan Pengisi ( Filler ) Tambahan

1. Pekerjaan Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)


Lapis resap pengikat (prime coat) adalah pelaburan aspal pada permukaan lapis pondasi
yang belum beraspal. Prime coat merupakan campuran aspal dengan kerosin yang telah
dicampur pada suhu tinggi dalam dalam tangki pemanas di AMP. Fungsi dari pekerjaan
prime coat adalah memberikan lapisan kedap air pada permukaan pondasi dan
memberikan ikatan antara lapisan pondasi dengan lapisan beraspal.

Metoda pelaksanaan pekerjaan lapis resap pengikat sebagai berikut:

1. Pemakaian Sumber Daya


a. Tenaga
- Mandor

- Pekerja

- Operator

b. Alat
- Air Compressor

- Asphalt Sprayer

c. Bahan

- Campuran prime coat


-
2. Langkah Kerja:
 Lakukan pembersihan permukaan yang akan di semprot prime coat dengan
menggunakan air compressor atau penyiapan manual dengan sapu kaku apabila tidak
bisa dijangkau oleh air compressor.
 Lakukan pembatasan atau pematokan daerah yang akan dilakukan penyemprotan
dengan menggunakan cat atau benang.
 Setelah permukaan siap, maka dilakukan penyemprotan lapis resap pengikat (prime coat)
dengan rata. Penyiraman prime coat dapat di lakukan 18 - 24 jam sebelum melakukan
pengaspalan nantinya.
 Perlindungan permukaan yang telah disemprot dari kendaraan yang lewat.
3. Pengendalian mutu

 Pengendalian kualitas dan kuantitas, pengendalian ini dapat dilakukan dengan


memperhatikan:
Pengecekan oleh penerima material di lapangan (checker), apakah material telah
sesuai dengan spesifikasi yang disepakati oleh direksi.
Pemeriksaan mutu material yang akan digunakan dengan pengujian paper test.
Gambar Pekerjaan Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)

2. Pekerjaan AC-WC (Asphal Concreate Wearing Course) ( gradasi halus / kasar )


Pekerjaan lapisan AC-WC dilaksanakan setelah pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A
selesai dan telah dilapisi dengan lapis resap pengikat (prime coat). Pekerjaan ini mencakup
pencampuran agregat dan aspal di AMP serta penghamparkan dan pemadatkan campuran
tersebut diatas lapis pondasi yang telah disiapkan sesuai dengan persyaratan.

Metoda pelaksanaan pekerjaan AC-WC sebagai berikut:

1. Pemakaian Sumber Daya


a. Tenaga
- Mandor

- Pekerja

- Operator

b. Alat

- Asphalt mixing plant (AMP)

- Dump Truck

- Asphalt Finisher

- Tandem Roller

- Pneumatic tire roller

c. Bahan

- Asphalt Concrete - Wearing Course (AC - WC)

2. Langkah Kerja
 Material yang telah diolah pada asphalt mixing plant (AMP) dan telah disetujui oleh
direksi kemudian dikirim dengan menggunakan dump truk untuk dihampar di lokasi
proyek.
 Sebelum dihampar lakukan proses pengkuran garis batas, yang berfungsi sebagai
patokan pada saat melakukan penghamparan.
 Apabila suhu campuran aspal telah sesuai dengan spesifikasi, masukkan aspal tersebut
kedalam alat penghampar asphalt atau asphalt finisher, suhu untuk penghamparan
berkisar antara 130 - 150º C.
 Kemudian dilakukan pemadatan awal dengan menggunakan Tandem Roller, penggilasan
dilakukan sebanyak 4 passing.
 Kemudian penggilasan dilanjutkan dengan PTR (pneumatic tire roller) dan diikuti
penyiraman air yang ada pada PTR. Penggilasan dengan PTR sebanyak 8 passing
dengan penyiraman air dimulai pada passing ke 2. Temperatur pemadatan 100 – 125 °C.
 Penggilasan akhir, bertujuan untuk mendapatkan bentuk permukaan lapisan yang
dipadatkan. Alat yang digunakan tandem roller.
 Setelah selesai pemadatan campuran beraspal, kemudian dilanjutkan dengan
pengambilan sampel oleh mesin core drill per 100 m untuk mengetahui tebal lapisan
campuran beraspal yang telah dikerjakan.

Gambar Pekerjaan Lapis AC-WC

3. Pengendalian mutu

 Pengendalian kuantitas, pengendalian ini dilakukan dengan cara melaksanakan


pekerjaan sesuai dengan gambar rencana.
 Pengendalian kualitas, pengendalian ini dapat dilakukan dengan memperhatikan:
Pengecekan oleh penerima material di lapangan (checker), apakah material telah
sesuai dengan spesifikasi yang disepakati oleh direksi.
Pemeriksaan mutu material yang akan digunakan dengan pengujian di laboratorium
(pengujian core drill).
 Pengendalian waktu dapat dilakukan dengan melakukan mobilisasi alat sesuai dengan
time schedule yang telah direncanakan sehingga pekerjaan ini dapat terlaksana dengan
baik dan tepat waktu.

3. Aditif Anti Pengelupasan


Bahan anti pengelupasan hanya digunakan jika stabilitas Marshall sisa campuran beraspal
sebelum ditambah bahan anti pengelupasan minimum 90%. Bahan anti pengelupasan (anti
striping agent) harus ditambahkan dalam bentuk cairan di timbangan aspal AMP dengan
mengunakan pompa penakar (dozing pump) sesaat sebelum dilakukan proses
pencampuran basah di pugmil. Kuantitas pemakaian aditif anti striping dalam rentang 0,2%
- 0,4% terhadap berat aspal. Jenis bahan anti pengelupasan yang digunakan haruslah yang
disetujui Konsultan Pengawas.

4. Bahan Pengisi ( Filler ) Tambahan


Bahan Pengisi ( Filler ) yang ditambahkan terdiri atas debu batu kapur ( limestone
dust),Kapur padam ( hydrated lime ),semen atau abu terbang yang sumbernya disetujui
oleh direksi pekerjaan.Filler sebagai bahan tambahan campuran Laston AC-WC selain
aspal minyak yang telah dicampur pada lapisan AC-WC itu sendiri.Filler digunakan sebagai
bahan tambahan pengikat antara lapis resap pengikat – aspal cair dan laston AC-
WC,bahan ini memberikan makna dan fungsi khusus untuk menambah kekakuan ikatan
antara kedua lapisan tersebut,sehingga hasil maksimal yang dicapai untuk ikatan tersebut
lebih terpenuhi dan tercapai.

V. PEKERJAAN LAIN - LAIN

1 Uji Laboratorium
2 Pengadaan Gambar Asbuilt Drawing
3 Pengadaan Foto Dokumentasi
4 Pengadaan Papan Plang Informasi
1. Uji Laboratorium

Untuk melakukan pengendalian mutu pekerjaan dalam pelaksanaan paket proyek


ini, maka kami sebagai penyedia akan bekerjasama dengan instansi terkait sesuai
dengan type pengujian Pada Laboratorium tersebut telah tersedia peralatan untuk
pengujian tanah, pengujian agregat, pengujian aspal dan pengujian beton. Untuk
menunjang kecepatan didalam memonitor mutu hasil pekerjaan di lapangan, maka
kami sebagai penyedia mengadakan laboratorium tambahan yang akan berlokasi di
lahan kantor proyek. Pada laboratorium kedua ini akan dilengkapi dengan beberapa
peralatan laboratorium untuk pengujian tanah dan pengujian beton, termasuk
peralatan untuk pengujian kepadatan tanah / lapis pondasi agregat di lapangan
dengan sand cone.

2. Pengadaan gambar Asbuilt Drawing


Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai 100% kami akan mengajukan reques
pekejaan, Kami melakukan pengukuran ulang dengan tenaga juru ukur yang telah
disiapkan menggunakan Water Pass dan Theodolit untuk menentukan MC-100 dan
Asbuild Drawing, lakukan pengolahan data untuk pembutan gambar layout, denah,
potongan dan detail gambar (Asbuild Drawing). pekerjaan pengukuran yang akan
dilaksanakan dan juga sebagai perhitungan pedoman banyaknya volume yang telah
dikerjakan, tertuang kedalam perhitungan Mutual Check Akhir (MC-100), yang mana
back up data MC-100% tertuang kedalam gambar Asbuild Drawing ( gambar pekerjaan
yang telah dilaksanakan),Waktu Pelaksanaan sesuai dengan time scedul dan
kebutuhan pelaksanaan dilapangan.

3. Pengadaan Foto Dokumentasi

Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan baik berupa photo ataupun gambar kerja,


akan diarsipkan sesuai kemajuan pekerjaan. Dokumentasi proyek dibuat mulai kondisi
(0 %) kondisi awal proyek, sedang dilaksanakan (50 %) dan sampai akhir proyek (100
%), photo–photo berwarna disajikan dalam album dari bagian pekerjaan yang sedang
dilaksanakan atau yang telah selesai.
Kelengkapan dokumentasi dan administrasi proyek untuk menjamin ketepatan laporan,
komunikasi, dokumentasi dan kebenaran gambar, baik shop drawing maupun as built
drawing. Untuk pekerjaan administrasi, dokumentasi, shop drawing dan as built
drawing ini harus sesuai dengan yang diinstruksikan oleh pemberi tugas.

4. Pengadaan Papan Plang Informasi

Disini kami sebagai penyedia akan melakukan pengadaan plang informasi yang
berguna untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan pejalan kaki.Disini kami
akan memesan papan plang informasi sesuai dengan gambar rencana dan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan telah disetujui oleh direksi dan pengawas
lapangan.Papan plang informasi ini di pasang disetiap sudut untuk memberikan
informasi public.

3 MANAJEMEN MUTU

Penyusunan Rencana Mutu Kerja merupakan standar Perusahaan kami dalam


melaksanakan setiap kontrak kerja. Mekanisme penyusunan sendiri merupakan aplikasi
dari manajemen perusahaan yang sudah berpengalaman. Aplikasinya mengacu pada
standar instruksi kerja yang sudah disetujui oleh management

 KEBIJAKAN DAN SASARAN

Dalam pelaksanaan Pekerjaan disusun Manajemen Mutu guna memenuhi target dan
tepat waktu akan melakukan dan menerapkan yaitu Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu .
1 Kebijakan Mutu, bertekad memenuhi kepuasan pemilik proyek ( owner ) dengan
menerapkan system Manajemen Mutu secara konsisten.

2 Sasaran Mutu, melaksanakan Proyek secara tepat waktu dengan mutu produksi
sesuai spesifikasi teknis.

 O R GA N I S A S I P R OY E K

Untuk mencapai target Managemen Mutu, Perusahaan sebagai pelaksana dilapangan


akan mengikuti prosedur dan instruksi standar berdasarkan Struktur Organisasi Proyek
yang sudah ditetapkan. Petugas pengawasan yang bertanggungjawab yang ditunjuk
Pemimpin Proyek / Kepala Satuan Kerja atau yang sebagai Pejabat Pembuat Komitmen

Pelaksanaan proyek Perusahaan akan menyiapkan team yang dituang dalam struktur
organisasi, dan merupakan penanggungjawab pekerjaan sedang dilaksanakan sesuai
dengan tugas serta tanggung jawabnya. Pemilihan key personil proyek mengacu pada
prosedur baku untuk memastikan kompetensi di bidang masing masing.

Site Manager sebagai penanggung jawab langsung dalam pelaksanaan Pekerjaan


yang menyangkut finishing dan struktur bangunan pekerjaan. Mengendalikan dan
menganalisa masalah masalah teknis kebutuhan proyek, baik material, tenaga kerja,
peralatan serta biaya yang dibutuhkan. Membuat Rencana Mutu Kontrak, yaitu Master
schedule, dan Metode Kerja Pelaksanaan.

Pelaksana, Tenaga ahli yang bertanggung jawab membuat perhitungan/ estimate


anggaran proyek dan membuat laporan pelaksanaan sesuai dengan pekerjaan yang
sudah ditentukan. Membuat laporan harian, mingguan dan bulan pada masing-masing
bangunan, serta rencana kerja setiap harinya yang akan dikerjakan. Mengontrol dan
mengatur pemakaian material, alat dan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan. Serta
Tenaga ahli yang bertanggung jawab mengontrol kegiatan lapangan, memberikan
analisa rencana mutu kontrak. Membuat justifikasi yang menyangkut pekerjaan di
proyek serta mengaplikasi analisa semua pehitungan/estimasi anggaran proyek. Team
yang akan membantu dalam menyiapkan Rencana Mutu Kontrak . Membuat gambar
pekerjaan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan maupun pekerjaan yang sudah
dikerjakan.

Pelaksana, Tenaga ahli yang bertanggung jawab membuat perhitungan/ estimate


anggaran proyek dan membuat laporan pelaksanaan sesuai dengan pekerjaan yang
sudah ditentukan. Membuat laporan harian, mingguan dan bulan pada masing-masing
bangunan, serta rencana kerja setiap harinya yang akan dikerjakan. Mengontrol dan
mengatur pemakaian material, alat dan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan. Serta
Tenaga ahli yang bertanggung jawab mengontrol kegiatan lapangan, memberikan
analisa rencana mutu kontrak. Membuat justifikasi yang menyangkut pekerjaan di
proyek serta mengaplikasi analisa semua pehitungan/estimasi anggaran proyek. Team
yang akan membantu dalam menyiapkan Rencana Mutu Kontrak . Membuat gambar
pekerjaan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan maupun pekerjaan yang sudah
dikerjakan.

Petugas K3, Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pengertian pemberian


perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja, yang berhubungan
dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses
produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja.

Juru Ukur, Membuat pengukuran pekerjaan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan
maupun pekerjaan yang sudah dikerjakan.

Juru Gambar, Membuat gambar shop drawing pekerjaan baik pekerjaan yang akan
dilaksanakan maupun asbuild drawing pekerjaan yang sudah dikerjakan.

Quantity, Melakukan pengecekan dan pengawasan terhadap kemajuan pekerjaan dan


mengontrol bobot pekerjaan serta menghitung bobot pekerjaan, supaya pekerjaan
dapat berjalan dengan baik

Logistik, Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan dan mengontrol terhadap


penggunaan material, tenaga kerja sehinga pekerjaan dapat berjalan dengan baik

Adm & Keuangan, membuat laporan keuangan proyek, serta mengatur dan melakukan
pembayaran proyek.

Pengendalian Mutu Proyek

Seluruh Key personil yang terlibat di proyek adalah Gugus tugas pengendalian mutu,
sehingga secara otomatis prosedur kendali mutu yang ditetapkan perusahaan menjadi
tanggung jawabnya.

Proyek star up meting sudah harus dilakukan selambatnya 3 minggu sebelum


dimulainya proyek. Hal yang dibahas adalah :

Pengangkatan key personil penanggung jawab proyek.


Pembahasan detail scope kontrak
Strategi eksekusi yang mencakup : Kontruksi & Procurement
Prosedur Kendali Mutu di Lapangan
Hasil akhir dari startup meeting adalah detail RENCANA PELAKSANAAN PROYEK,
yang mencakup :

Contract master and detailed scheduled


procurement and construction schedule.
Material control List.
Project Cost estimate and cash flow.
Spesifikasi Teknis
Jadwal serta Prosedur Tes dan Inspeksi
Satgas kerja awal yang harus segera berjalan

 KONTROL MATERIAL

Inspeksi Penerimaan di Lapangan


Inspeksi Penerimaan di Lapangan untuk peralatan dan material harus dilakukan oleh
Material Controller yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi yang berlaku agar bisa
menjamin bahwa item-item yang diterima telah sesuai dengan persyaratan dari perintah
pembelian (PO) untuk point-point berikut :

- Identifikasi dengan catatan pengiriman


- Kondisi Packing
- Tampilan
- Kuantitas

Kerusakan yang ditemukan pada saat inspeksi penerimaan di lapangan harus


dilaporkan oleh Material Controller kepada Koordinator Kendali Mutu Lapangan.
Koordinator Kendali Mutu Lapangan harus mengkonfirmasikan kondisi kerusakan
tersebut dan melaporkannya ke Enjinir lapangan serta mengambil langkah langkah
lanjutan seperlunya.

Penyimpanan Dan Perawatan Peralatan Dan Material Di Lapangan


Peralatan dan Material yang sudah lolos pemeriksaan harus disimpan sesuai dengan
spesifikasi dan/ atau instruksi yang berlaku untuk mencegah terjadinya
kerusakan .Tempat penyimpanan harus diklasifikasikan menjadi gudang dan tempat
terbuka berdasarkan kategori, tipe dan ukuran.Peralatan dan material yang diterima
harus dicatat pada lembaran pengontrolan material. Status dari tempat penyimpanan
harus di cek oleh Warehouseman dengan cara pengecekan fisik secara periodik,
stocktaking, dll.

Pengeluaran Peralatan dan Material


Pengeluaran peralatan dan material haruslah dilaksanakan berdasarkan permintaan
tertulis yang telah disetujui oleh pengawas yang berwewenang. Pengeluaran peralatan
dan material harus disaksikan oleh Warehouseman.

 KONTROL PADA PROSES KONTRUKSI

Pengendalian mutu di lapangan merupakan langkah langkah yang dilakukan untuk


menjaga mutu dan kualitas proyek.

prosedur kerja
Detil prosedur kerja untuk setiap kategori pekerjaan utama dan/ atau item pekerjaan
harus mengacu pada standar baku perusahaan. Prosedur standard yang digunakan
adalah sesuai dengan standar

tes Dan inspeksi


Jadwal inspeksi dan Tes sudah di definisikan dalam rencana detil pelaksanaan proyek.
Dimana tercamtum jenis material , metoda pengujian, dan kapan dilakukan. Pengujian
metoda langsung dilapangan harus di saksian oleh konsultan pengawas.

Pengujian standar labotarium


Pengujian mutu untuk produk/material yang memerlukan pengujian oleh pihak ke – 3
untuk memastikan telah sesuai dengan spesifikasi kontrak dan standard baku yang
berlaku. Pihak ke 3 yang melakukan pengujian adalah yang ditunjuk atau disetujui oleh
pemilik pekerjaan. Pembuktian dari pengujian adalah sertifkat yang sah sesuai
ketentuan yang berlaku.

 KONTROL DOKUMEN

Dokumen proyek merupakan instrumen kontrol dan menjadi alat pembuktian progres
proyek ke pemilik pekerjaan. Seluruh dokumen pengujian dan persetujuan menjadi
bagian dari dokumentasi proyek, yang pada saat tertentu harus diserahkan pada pemilik
proyek.
4 KESELAMATAN KEAMANAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

Komitment Management Perusahan Kami untuk penerapan program kesehatan


keselamatan kerja dan lingkungan hidup dalam setiap aktivitas perusahaan secara
nyata dan terukur sesuai dengan pernyataan Komitment dan kebijaksanaan
perusahaan.

Kebijakan Perusahan Kami dalam menetapkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai


dalam rangka menciptakan dorongan serta acuan yang kuat bagi terwujudnya LK3 yang
diharapkan adalah bertujuan :

Menyelesaikan proyek tanpa adanya korban kecelakaan.


Menyelesaikan proyek tanpa ada kerusakan atau kehilangan harta benda.
Menyelesaikan proyek tanpa berdampak buruk kepada lingkungan sekitarnya
Memastikan seluruh pekerja mendapatkan fasilitas yang memadai bagi kesehatan
maupun keselamatannya.
Memastikan bahwa setiap pekerja memiliki kemampuan yang memadai sesuai
dengan penugasannya.
Menerapkan komunikasi yang terintegrasi mulai dari tingkat bawah hingga tingkat
atas.
Mendorong cara-cara yang mengarah kepada unjuk kerja yang menyeluruh termasuk
aspek keselamatan.
Menciptakan perilaku yang positif terhadap keselamatan dan kesehatan serta
meningkatkan kesadaran yang tinggi di semua tingkatan organisasi.

 PROGRAM KESELAMATAN

Tidak ada satu orangpun menginginkan dirinya terluka. Sebagian besar terjadinya
kecelakaan adalah diakibatkan karena kesalahan manusia terutama dalam memahami
mengenai bahaya yang ada disekitarnya. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain
disebabkan oleh hal-hal berikut :

Tidak adanya pengarahan/petunjuk. Setiap pekerja yang melaksanakan pekerjaan


tanpa mengetahui jelas apa yang harus dilakukannya akan mendorong kreatifitas
pekerja untuk membuat arahan sendiri yang mungkin dapat menyesatkan.
Pengabaian bahaya, kurangnya budaya membaca prosedur, mematuhi peraturan,
tidak mendengarkan pengarahan yang diberikan, dapat menciptakan keadaan -
keadaan tidak aman dalam bekerja.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas sebagai faktor penyebab yang


mengarahkan kepada tindakan dan keadaan tidak aman dimana pada gilirannya dapat
mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Hal yang perlu dilakukan guna mengatasinya
adalah mengendalikan perilaku pekerja. Berikut ini adalah tiga langkah dasar yang
ditujukan untuk melakukan tindakan aman yang diperlukan bagi pencegahan
kecelakaan. :

BERSIKAP WASPADA DAN MELIHAT JAUH KE DEPAN


P E R S I A P K A N D IR I D A L A M M E N G H A D A P I S E G A L A K E M U N G K I N A N
LAKUKAN TINDAKAN DENGAN BERHATI-HATI

Berikut ini adalah program-program yang termasuk dalam program keselamatan yang
direncanakan untuk diterapkan dalam proyek ini.

Alat Pelindung Diri dan Pelindung keselamatan


Memastikan dan menjamin tenaga kerjanya bekerja dalam kondisi aman dari bahaya
kerja. Untuk keperluan tersebut akan menyediakan alat pelindung diri (PPE) bagi
seluruh tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan. PPE yang disediakan harus
memenuhi standar kualitas yang diperlukan. PERUSAHAAN akan menyediakan
pengaman pada peralatan / instalasi atau tempat yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan kerja.

Perlindungan Terhadap Kebakaran


Melakukan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Untuk
menunjang upaya ini akan menyediakan peralatan pencegah dan penanggulangan
kebakaran sesuai dengan potensi bahaya kebakaran pada lokasi kerja tersebut.

Pemilihan Sumber Daya


Sumber daya merupakan elemen penting dalam sistem proyek. Sumber daya yang baik
merupakan bahan dasar yang baik bagi berlangsungnya suatu sistem. Yang pada
akhirnya akan menghasilkan produk yang baik. Itulah sebabnya pemilihan sumber daya
harus dilaksanakan secara seksama. Tiga sumber daya yang harus dipertimbangkan,
yaitu tenaga kerja, Peralatan dan material. Tenaga kerja yang baik harus memenuhi
persyaratan pekerjaan baik ketrampilan, pengetahuan, fisik maupun mental. Peralatan
dan material juga harus memenuhi persyaratan keselamatan. Dalam rangka memenuhi
kebutuhan ini akan melakukan pemilihan sumberdaya secara bersungguh-sungguh
sebagai upaya mencapai penyelesaian proyek sesuai dengan sasaran.

Material
Setiap bahan kimia yang disediakan baik dalam bentuk padat maupun cair harus
memiliki Material Safety Data Sheet (MSDS). MSDS harus disimpan ditempat yang
mudah ditemukan dan dibuatkan salinannya, serta dikumpulkan dan disimpan dalam
filing tersendiri.

 SISTEM MANAJEMEN BAHAYA

Pada dasarnya sistem manajemen bahaya terdiri dari 4 aktifitas sebagai berikut:

Identifikasi bahaya
Analisa resiko dan penetapan sistem pengendalian bahaya, untuk menilai
probabilitas kejadian serta besarnya akibat yang ditimbulkan oleh suatu kejadian dan
atas dasar probabilitas dan akibat ini ditetapkan sistem pengendalian bahaya yang
diperlukan.
Penerapan sistem pengendalian bahaya
Evaluasi, untuk menilai keefektifan sistem pengendalian yang telah ditetapkan

Melalui sistem ini semua bahaya proyek termasuk pekerjaan perancah, peralatan
operasi, perkakas kerja, lalu lintas, penanganan material berbahaya, pengelasan dan
pemotongan, pekerjaan listrik, bekerja di ruang tertutup, dan lain-lain diharapkan dapat
teridentifikasi, dianalisa dan dikendalikan.

Manajemen Insiden
Semua insiden akan di selidiki dan dianalisa untuk merumuskan tindak perbaikan yang
diperlukan untuk mencegah terulangnya kembali suatu kejadian. Setiap insiden harus
didokumentasikan secara lengkap termasuk dengan dengan hasil investigasi, besar
kerugian dan tindakan perbaikan (corrective action). Hal ini dilakukan untuk digunakan
sebagai dasar menganalisa kecenderungan serta peningkatan program keselamatan.
Tanggap Keadaan Darurat
Kebijakan tanggap keadaan darurat diperlukan untuk menyediakan perlindungan terbaik
bagi pekerja dalam keadaan darurat. Adapun kebijakan tanggap darurat didasarkan
pada urutan prioritas sebagai berikut:

Penyelamatan nyawa manusia


Perlindungan masyarakat sekitar dan lingkungan.
Penyelamatan harta benda

Menindaklanjuti kebijakan ini maka sasaran tanggap darurat adalah mempersiapkan


sistem yang terdiri dari seluruh pekerja, tim tanggap darurat, dan fasilitas pendukung
agar dapat menanggapi keadaan darurat dengan baik.

 PROGRAM KESEHATAN

Aktifitas proyek juga mengandung bahaya yang dapat mengakibatkan penyakit pada
pekerja. Perusahaan akan mengupayakan tidak ada satupun karyawan yang menderita
penyakit akibat kerja. Berikut adalah program-program yang direncanakan untuk
dilaksanakan guna mencegah akibat dari adanya bahaya-bahayan kesehatan dalam
pekerjaan.

Pemeriksaan Kesehatan Awal


PERUSAHAAN akan senantiasa berupaya mempekerjakan orang yang memiliki
kesehatan memadai sesuai dengan pekerjaan yang hendak di bebankan kepadanya.
Untuk keperluan tersebut setiap pekerja disyaratkan untuk memeriksakan kesehatannya
kepada pemeriksa kesehatan yang kompeten sebelum diterima bekerja. Adapun
pemeriksaan kesehatan tersebut meliputi test fisik dan tes darah. Hasil pemeriksaan
tersebut akan diperiksa kembali oleh ahli medis PERUSAHAAN untuk memastikan
kebenarannya. Hasil pemeriksaan ini kemudian didokumentasikan dan disimpan di
Klinik P3K sebagai acuan untuk melihat sejarah kesehatan pekerja.

Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan di lapangan meliputi, pertolongan kepada korban terluka atau
penderita penyakit di lokasi, mengirimkannya ke pelayanan tingkat lanjut bila diperlukan
termasuk medical evacuation, menyediakan pelayanan tingkat P3K, melakukan
pemeriksaan berkala sesuai peraturan yang berlaku.
Berikut ini adalah fasilitas kesehatan yang disediakan di lapangan dan dijalankan di
bawah penanganan langsung oleh proyek di lapangan :

Kotak P3K

 PROGRAM LINGKUNGAN

Pengendalian Perilaku Pekerja


Pelatihan dan pengarahan kepada pekerja agar mereka mengerti kebijakan serta
sasaran perlindungan lingkungan dan termotivasi untuk melakukan tindakan sesuai
pengertian yang didapatkannya tersebut.

Mempromosikan perlindungan terhadap lingkungan melalui kampanye dan pemasangan


rambu-rambu pengingat yang dapat membantu pekerja agar senantiasa berpartisipasi
dalam pencapaian sasaran lingkungan.

Menjaga Lingkungan dalam Keseimbangan


Aktivitas konstruksi pada umumnya mengganggu keseimbangan lingkungan.
Pembangunan berskala besar dapat berdampak serius kepada lingkungan. Lingkungan
dapat menjadi rusak bila tidak dilakukan upaya-upaya perlindungan yang memadai.
Berikut ini adalah upaya-upaya yang akan dilakukan dalam rangka melindungi
lingkungan dari kerusakan :

Pencegahan tanah longsor


Melindungi sumber air dan mengatur agar alirannya tidak terganggu
Perlindungan kepada Flora dan Fauna.
Pengendalian polusi udara dan kebisingan
Pengendalian debu
Pengaturan kembali tanah setelah selesai konstruksi

Pengaturan Limbah
Penerapan sistem pengaturan limbah yang baik diperlukan untuk mencegah terjadinya
polusi terhadap lingkungan sebagai akibat dari adanya kegiatan konstruksi.

Secara umum semua limbah-limbah tersebut ditangani sebagai berikut.

Kumpulkan limbah sebelum dikirimkan ke tempat pembuangan akhir atau ke tempat


pengolahan limbah.
Perintah pembuangan dilakukan oleh pejabat yang berwenang dikeluarkan.
Laksanakan pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir atau pengolahan
limbah sesuai perintah.
Penanganan ditempat pembuangan akhir / pengolahan limbah oleh orang yang
mampu melakukannya.
Lakukan pencatatan untuk limbah B3.

Perusahaan akan menyiapakan tempat pembuangan limbah sesuai aturan yang


berlaku.
4 PENUTUP

Untuk pekerjaan yang tidak diuraikan dalam metoda kerja ini, akan dilaksanakan sesuai
dengan :
1. Seluruh detail dan tahapan pelaksanaan akan mengacu dan sesuai dengan tahapan
pelaksanaan yang dijelaskan dalam spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen
pelelangan termasuk tambahan / addendum (jika ada) yang merupakan bagian dari
dokumen pelelangan.
2. Seluruh pekerjaan , bentuk, dimensi jenis, delai, mengacu kepada gambar kerja/shop
drawing.
3. Seluruh pekerjaan mengacu dan menggunakan serta akan memenuhi seluruh
standar yang ditentukan dalam spesifikasi teknis yang ada dalam dokumen
pelelangan termasuk dokumen tambahan (jika ada) dan standar lain yang berlaku
dilingkungan Negara Republik Indonesia.
4. Pelaksana pekerjaan akan dilakukan oleh tenaga ahli dibidangnya.
5. Pekerjaan akan menghasil hasil yang maksimal, presisi dan rapi sesuai dengan
spesifikasi teknis dan gambar kerja.

 PENGESAHAN
Padang, 22 Mei 2017
Penawar,
PT. BIMA ARJUNA PRAKASA

TTD

HASANAH
Direktur

Anda mungkin juga menyukai