PEKERJAAN :
Proyek Pengadaan, Erection dan Stringing ini merupakan bagian dari rencana Pembangunan SUTET 500 KV,
dengan lingkup pekerjaan sebagai berikut :
I. Melaksanakan pekerjaan persiapan
II. Pekerjaan Survey Ulang (Re Check Survey)
III. Melaksanakan penyelidikan tanah / sondir untuk setiap titik lokasi Tower.
IV. Membuat Pondasi
V. Pengadaan Steel Tower
VI. Pengadaan Conductor GSW & OPGW
VII. Pengadaan Fiting, Insulator & Accessories
VIII. Pemasangan / Erection Tower
IX. Pekerjaan Stringing (Pemasangan Insulator Set, Penarikan Konduktor & Pemasangan Aksesories
Konduktor)
Page 1 of 23
B. Menyiapkan grup untuk Team Survey terdiri dari tenaga/personil:
Geodetik
Juru Ukur
Pembantu Juru Ukur
Juru gambar
Dalam pelaksanaan pekerjaan survey ini disiapkan 2 (dua) team survey :
3. PEMASANGAN PATOK
Bertujuan untuk menentukan posisi Pondas i/ Tower, posisi pembebasan tanah dan Rute ROW
Page 2 of 23
4. PEKERJAAN PROSES GAMBAR dan DOKUMEN
Gambar-gambar terdiri dari :
o Gambar Rencana Rute Transmisi Line
o Gambar Kontur
o Gambar Profil Memanjang, Vertikal dan Horizontal
o Gambar Site Tower dan Profil Melintang
Dokumen terdiri dari:
o Tower Schedule lengkap dengan type Tower, Jarak Span, Sudut Tower, Tinggi Sagging dan
Perbedaan Tinggi Kaki Tower
o Data ukur Tower Site
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Terdiri dari penyiapan alat-alat bantu dan tenaga kerja serta mobilisasi peralatan sondir. Dalam pelaksanaan pekerjaan
soil investigasi ini disiapkan 3 (tiga) team sondir.
Dilaksanakan pada lokasi Rencana pondasi Tower masing-masing 2 (dua) titik sondir, yaitu pada
satu garis diagonal yang melintasi patok TIP.
- Tes Pit
Dilakukan apabila pekerjaan sondir tidak dapat dilakukan sebagaimana mestinya (misalnya tanah
keras atau batuan)
3. PEMBUATAN LAPORAN
Data-data hasil penyelidikan lapangan dan laboratorium diolah dan disusun menjadi suatu laporan dan diserahkan
ke Direksi Pekerjaan.
MATERIAL
IV.1. Semen
Bahan semen yang digunakan adalah type I dengan mutu sesuai ASTM C 150 dan mengikuti ketentuan dalam PBI
1971. Semen yang digunakan harus merupakan produk dari satu pabrik yang telah mendapat persetujuan
Direksi pekerjaan terlebih dahulu.
Page 3 of 23
IV.2. Agregat Halus (Pasir Beton )
Bahan pasir beton yang akan digunakan adalah pasir lokal yang dekat dengan lokasi pekerjaan. Sebelum digunakan,
contoh material pasir akan diserahkan kepada Direksi pekerja untuk diperiksa dan diteliti. Pasir beton dapat
digunakan setelah disetujui secara tertulis oleh Direksi pekerjaan.
IV.4. Air
Bahan air untuk mencampur material beton akan digunakan dari sekitar lokasi pekerjaan. Oleh sebab itu, setiap
lokasi yang akan melaksanakan pengecoran beton terlebih dahulu menyampaikan contoh air yang akan
digunakan. Air bersih yang digunakan adalah yang telah disetujui oleh Direksi pekerjaan/pengawas lapangan.
IV.6. Beton
Untuk mendapatkan mutu beton K175 & mutu beton K225, setelah bahan / material semen, pasir, batu kerikil & air
disetujui Direksi pekerjaan, akan dibuat beton kubus 1 5 x 1 5 x 1 5 dengan campuran 1 PC : 2 Ps : 3 Kr untuk
mutu beton K175 & campuran 1 PC : 1,5 Ps : 2,5 Kr untuk mutu beton K225.
Contoh beton kubus dengan masing-masing campuran tersebut diatas dibuat 9 buah untuk diuji pada Laboratorium
beton dengan umur 7 hari = 3 bh, umur 14 hari = 3 bh & umur 28 hari = 3 bh. Hasil uji kubus beton akan
merekomendasikan campuran beton yang baik dalam memenuhl mutu beton K175 & mutu beton K225. Hasil
rekomendasi dari Laboratorium akan digunakan dalam pelaksanaan pengecoran beton bore pile, beton pile cap
dan pondasi normal setelah disetujui oleh Direksi pekerjaan.
Hal ini dilakukan untuk meyakinkan, bahwa penempatan lokasi tapak tower sudah benar. Pekerjaan
pondasi tapak tower ini meliputl beberapa tahapan pekerjaan yaitu :
a. Setting-out galian
b. Pek. Galian tanah
c. Pek. Pabrikasi besi
d. Pek. Lantai kerja
e.Setting stub tower
f. Pekerjan Pembesian (Re-bar)
g. Pemasangan Bekisting
h. Pengecoran beton pondasi
i. Bongkar bekisting
j. Urugan tanah kembali
Page 4 of 23
Pada pekerjaan pondasi tower ini untuk 1 regu (beranggotakan 15 Orang) diperlukan peralatan-
peralatan yang terdiri dari :
a. Cangkul : 8 Bh
b. Sekop : 4 Bh
c. Garpu : 2 Bh
d. Palu 3 Kg./Kapak : 2 Bh
e. Gergaji Kayu : 2 Bh
f. Beton Molen : 1 Set
g. Talang pengecoran : 1 Set
h. Vibrator : 1 Set
Dan untuk kelancaran mobilitas (langsir material maupun peralatan) disiapkan pula untuk pekerjaan ini :
a. Colt Diesel / Light truk : 1 Unit
b. Kijang/Colt pick-up : 2 Unit
Bahan baku untuk pondasi (pasir dan split) diambil dari lokasi terdekat dengan proyek agar Iebih mudah dan
cepat pengangkutannya, tetapi dengan mutu dan standard teknis yang dapat dipertanggung jawabkan.
IV. 1. Prosedur Pelaksanaan menentukan oosisi kaki tower dan titik bore pile
Dengan berpedoman titik As ( Center line Cross ) tower yang telah disetujui oleh Direksi pekerjaan,
pengukuran setting out pondasi menggunakan alat Theodolit dimulai di titik / patok tersebut. Theodolit yang
telah siap untuk digunakan, pertama sekali diarahkan memeriksa sudut patok tersebut terhadap patok
tower nomor sebelumnya, kemudian diputar ke arah patok tower nomer berikutnya. Apabila sudut yang
terjadi telah sesuai dengan data hasil pengukuran yang telah disetujui Direksi pekerjaan, alat Theodolit
diarahkan ke sudut 45° atau 135° untuk menetapkan keempat titik kaki (stub) tower, sesuai dengan data
stub setting type tower yang akan dibangun di titik yang sedang diukur. Posisi keempat titik kaki (stub) tower
diukur dijadikan pedoman untuk menentukan lebar pile cap dan titik bore pile atau sumuran dibawah pile
cap.
Hasil pengukuran titip pondasi bore pile atau sumuran dilaporkan kepada Direksi pekerjaan, dan jika
telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan, maka pondasi bore pile atau pondasi sumuran atau
pondasi tapak sudah dapat dimulai pelaksanaannya.
Berpedoman kepada hasil pengukuran kaki tower, titik pondasi bore pile diukur sesuai dengan gambar
pondasi yang telah disetujui dengan memperhatikan type Tower, type pondasi dan jumlah titik bore pile.
Prosedur pelaksanaan yang dilakukan adalah:
• Alat bore pile dirakit dan mata bore ditempatkan tepat pada titik hasil pengukuran setting out
• Mesin dihidupkan, alat bore diturunkan dan gear pemutar bore dihubungkan maka pengeboran tanah
sudah dimulai.
• Apabila mata bore bagian atas telah terisi tanah, pemutar bore dihentikan, alat bore dinaikan lalu
tanah diambil dan dibuang.
• Mata bore yang telah dibersihkan dimasukkan kembali, lalu pemutar bore dihubungkan.
• Apabila mata bore bagian atas telah terisi tanah, pemutar bore dihentikan, alat bore dinaikan lalu
tanah diambil dan dibuang, demikian seterusnya sampai mencapai kedalaman rencana bore pile.
• Apabila kedalaman belum tercapai tetapi tanah keras telah tercapai, segera dilaporkan kepada
Direksi pekerjaan, sebab hal tersebut dapat merubah volume kerja atau menambah titik bore pile.
• Apabila kedalaman telah tercapai dan tanah pada lubang bore rawan runtuh segera dimasukkan
casing yang dibuat dari drum dia. 60 cm.
Page 5 of 23
Pengecoran Bore Pile
Dengan persiapan tersendiri memasukkan material batu, pasir, besi beton, semen dan peralatan beton
molen, vibrator, tim pengecoran bore pile membuat beton dengan campuran yang telah disetujui dan
direkomendasi laboratorium beton untuk beton mutu K175. Pengecoran Bore Pile dimulai dengan memasukkan
besi beton yang sudah dipabrikasi dan sudah dirangkai. Kemudian alat tremie yang terbuat dari pipa PVC dia.
20 cm dimasukkan ke lubang bore pile simultan dengan penarikkan alat tremie keatas, sebab fungsi tremie
hanya untuk mengurangi hancurnya campuran beton yang dituangkan kedalam lubang bore pile. Selama
pengecoran akan dibuat kubus beton 1 5 x 1 5 x 1 5 untuk bahan uji mutu beton. Pada bagian akhir pengecoran
(bagian atas/puncak) bore pile, dipasang casing yang terbuat dari drum ukuran dia. 60 cm untuk
mendapatkan bentuk bore pile secara benar dan menghindari Lumpur dan atau bekas galian bore pile.
Pengeboran, besi beton bore pile, pengecoran beton bore pile dinyatakan selesai jika telah disetujui oleh
Pengawas Lapangan/Direksi pekerjaan.
V. Pile Cap
Pondasi bore pile yang telah selesai dikerjakan dan cukup mengeras. setelah disetujui oleh Pengawas
Lapangan / Direksi pekerjaan akan dilakukan pekerjaan galian tanah sesuai bentuk gambar pondasi dengan
elevasi yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan. Setelah galian tanah dikerjakan, bagian atas/kepala
tiang pondasi bore pile dipecah dan pecahannya dibuang keluar. Besi beton tiang bore pile dibengkok
menjadi horizontal yang akan diikatkan pada besi bagian bawah / tikar pondasi pile cap. Diatas dasar galian
tanah diurug pasir setebal 10 cm lalu dipadatkan dan diratakan, kemudian diatasnya dibuat lantai kerja
dengan beton campuran 1 PC : 3 Psr: 5 Krkl setebal 5 cm.
Setelah diperiksa Pengawas Lapangan/Direksi pekerjaan dan disetujui pengecoran pondasi pile cap
dilaksanakan dengan campuran beton yang telah direkomendasikan laboratorium beton untuk mutu K225.
Selama pengecoran dibuat kubus beton ukuran 15 x 15 x 15 untuk bahan uji mutu beton yang dikerjakan.
LINGKUP PEKERJAAN
1.1 PERSIAPAN
1.2 APPROVAL DRAWING
1.3 PEMBELIAN RAW MATERIAL
1.4 PRODUKSI
1.5 TRIAL ASSEMBLY DAN PEMERIKSAAN / PENGUJIAN MATERIAL
1.6 GALVANIS
1.7 PACKING
1.8 PENGIRIMAN KE GUDANG PLN
1.1.PERSIAPAN
Setelah kami ditunjuk sebagai pemenang, maka langkah awal kami adalah akan melakukan koordinasi dengan
semua bagian yang terkait di dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan material Tower, agar didalam pelaksanaan
pekerjaan dapat terorganisir dan saling bekerjasama untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai ketentuan
dalam kontrak, dengan ini kami uraikan secara singkat cara pelaksanaan pekerjaan dengan menguraikan :
1. ANALISA PENGERAHAN PERALATAN DAN MATERIAL
2. ANALISA PENGERAHAN PERSONIL
3. PENGENDALIAN MUTU
Page 6 of 23
1.2.APPROVAL DRAWING
A. PERALATAN BANTU
A.1. Komputer sebanyak : 4 Unit
A.2. Printer sebanyak : 3 Unit
A.3. Ploter sebanyak : 1 Unit
A.4. Kalkulator sebanyak : 4 Unit
A.5. Mistar Panjang dan Pendek sebanyak : 4 Unit
B. TENAGA KERJA
B.1. Drafter/Designer/Penggambar sebanyak : 1 Orang yang berpengalaman
B.2. Staf Editing-1 sebanyak : 1 Orang yang berpengalaman
B.3. Staf Editing-2 sebanyak : 1 Orang yang berpengalaman
B.4. Staf Editing-3 sebanyak : 1 Orang yang berpengalaman
B.5. Staf Finishing sebanyak : 1 Orang yang berpengalaman
Pelaksanaan pekerjaan kami selanjutnya adalah membuat gambar yang dikerjakan oleh karyawan sudah
berpengalaman, langkah awal adalah 1 orang Drafter/ Designer/ Penggambar dengan menggunakan 1 Unit
Komputer dengan program khusus (Steel Cad & Outo Cad) setelah gambar selesai (gambar Trial) dari Drafter
langsung diteruskan ke bagian Editing dengan menggunakan komputer, printer dan kalkulator untuk
menghitung.
Page 7 of 23
secara manual, dibagian ini gambar diteruskan kebagian finishing untuk mengecek kebenaran dan kesesuaian
gambar baik tulisan marking, letak sambungan dan sebagainya dengan menggunakan komputer, printer,
kalkulator. Setelah gambar dinyatakan sudah sempurna, maka gambar akan dicetak menggunakan Ploter (untuk
cetak gambar besar), dengan memperhatlkan spesifikasi teknik dalam kontrak sebagaimana telah kami lampirkan
sewaktu pengajuan penawaran.
Setelah gambar dinyatakan sudah sempurna, maka gambar akan dicetak menggunakan Ploter (untuk cetak
gambar besar), dengan memperhatlkan spesifikasi teknik dalam kontrak sebagaimana telah kami lampirkan sewaktu
pengajuan penawaran. Setelah gambar selesai kami akan mengajukan permohonan Approval Drawing tersebut
ke PT. PLN (Persero) untuk mendapat persetujuan. Material yang hasilnya tidak sesuai gambar kerja dan
spesifikasi teknik akan dikembalikan untuk dibetulkan/difabrikasi ulang, hasil yang baik sesuai gambar kerja
diteruskan ke tahap berikutnya yaitu pekerjaan galvanisasi (Hot Dip Galvanis) dan beberapa set material tower
dikirim ke lokasi Trial Assembly untuk dilakukan pengujian.
B. TENAGA KERJA
B.1. KB. Pembelian material sebanyak : 1 Karyawan yang berpengalaman
B.2. Staf Pembelian (Bagian Dalam) sebanyak : 1 Karyawan yang berpengalaman
B.3. Staf Pembelian (Bagian Luar) sebanyak : 1 Karyawan yang berpengalaman
B.4. Staf Pembelian (Bagian Luar) sebanyak : 1 Karyawan yang berpengalaman
Setelah gambar disetujui/ di Approval, gambar approval tersebut akan kami gunakan sebagal dasar pembelian
material dan produksi/ pembuatan barang/ material: Tower, Stub Tower dan Asesorisnya. Berdasarkan kebutuhan
raw material dari bagian gambar/ Drafter dan pabrik untukpelaksanaan produksi pekerjaan tersebut diatas, maka
pada tahap inl kami melalui bagian pembelian yaitu KB Pembelian melakukan permintaan harga kepada
Page 8 of 23
supplier untuk mendapatkan harga raw material dengan wajar dan mutu material yang bagus sesuai spesifikasi
teknik kontrak, setelah terjadi kesepakatan harga, stock material dan spesifikasi teknis yang sesuai kontrak, kami
baru mengeluarkan PO (Pesanan barang) ke supplier sebagal tanda jadi pembelian material, sebelum barang
dikirim staf pembelian bagian luar melakukan pengecekan dan penetesan barang, sebelum barang dikirim ke
Pabrik, apabila material sesuai dengan syarat dan spek yang yelah ditentukan, maka barang diperbolehkan
untuk dikirim ke pabrik.
1.4. PRODUKSI
A. PERALATAN BANTU :
A.1 Truk sebanyak : 10 Unit
A.2 Forklift 5 ton dan10ton sebanyak : 2 Unit
A.3 Crean sebanyak : 4 Unit
A.4 Mobil crean sebanyak : 1 Unit
A.5 Mesin Automatic CNC sebanyak : 2 Unit
A.6 Mesin Automatic Copy Plate sebanyak : 2 Unit
A.7 Mesin Bending sebanyak : 2 Unit
A.8 Mesin Gurinda sebanyak : 6 Unit
A.9 Kikir sebanyak : 10 Unit
Page 9 of 23
B. TENAGA KERJA
Page 10 of 23
Setelah gambar approval dan material list diterima, raw material dan stock material siap,
selanjutnya menuju Tahap Produksi, terlebih dulu dari Bagian stock material mengirim material ke
bagian produksi dengan menggunakan 1 unit Forklief beserta operatornya untuk
menaikan/menurunkan material dan 2 unit truk berserta sopirnya bertugas mengirim ke bagian
produksi, material diletakan di tempat produksi, bagian produksi terlebih dulu menginput data ke
dalam komputer pada mesin Automatic CNC, setelah 2 unit Mesin CNC yang dijalankan 2 karyawan
besi siku dimasukkan ke dalam mesin CNC, untuk besi plat menggunakan mesin Automatic Copy
Plate dijalankan 2 karyawan dan dibantu 10 staf yang bertugas untuk memotong dan melubangi besi
plat, untuk menekuk besi plate menggunakan mesin Bending Plate, setelah selesai diproduksi,
diteruskan ke bagian sortir/ Quality Control yang bertugas mengecek semua material.
Material yang hasilnya tidak sesuai gambar kerja dan spesifikasi teknik akan dikembalikan untuk
dibetulkan / difabrikasi ulang, hasil yang balk sesuai gambar kerja diteruskan ke tahap berikutnya yaitu
pekerjaan galvanisasi (Hot Dip Galvanis) dan beberapa set material tower dikirim ke lokasi Trial
Assembly untuk dilakukan pengujian.
Page 11 of 23
B. TENAGA KERJA
Regu (berpengalaman) Trial Assembly
B.1 Tower sebanyak : 6 Regu
1 Regu berpengalaman terdiri dari :
- Kepala Regu Erection/ Trial Assembly sebanyak : 1 Orang
- Wakil pengawas Erection/ Trial Assembly sebanyak : 1 Orang
- Pelaksana sebanyak : 5 Orang
B.2 Waktu pelaksanaan Trial Assembly Tower selama +/- 5 hari kerja.
Pada tahap produksi diatas dalam pelaksanaan Trial Assembly Tower, pelaksanaan Trial bisa dilaksanakan
pada awal/pertengahan/akhir produksi tower, tergantung pengalaman produksi Pabrik yang bersangkutan,
apabila pabrikan baru atau yang belum berpengalaman biasanya trial assembly dilaksanakan pada awal
produksi, karena trial assembly tersebut dibuat sebagai prototype tower yang akan diproduksi massal, tetapi
apabila pabrikan sudah berpengalaman dengan berbagai macam type tower yang sudah sering diproduksi
dan dipasang, pelaksanaan trial assembly tersebut tidak merupakan keharusan untuk dilaksanakan pada
tahap awal produksi karena prototype tower dan ukuran sudah tersimpan di mesin CNC Automatic Tower
atau file pabrikan tersebut, pada awal pelaksanaan/pengujian Trial Assembly harus terlebih dulu dimulai
dengan : Koordinasi Tim/ Regu Trial
1 Assembly
2 Penempatan material tower dan alat kerja ke lokasi Trial Assembly :
3 Setting
Setelah semua lengkap baik tenaga regu, material dan alat, maka pekerjaan trial siap
dilaksanakan dengan cara :
1. Pemasangan Stub
2. Check stub setting
3. Pemasangan leg dan member persection
4. Pemasangan Cross Arm
5. Check kelurusan Tower berdiri
6. Check ketinggian Tower
Pertama-tama kita harus berkoordinasi dalam tim sebelum pelaksanaan Trial, Alat dari pabrik dikirim ke
lokasi/ tempat pemasangan Tower menggunakan forklief dan langsung di atur sedemikian rupa untuk
mempermudah dalam pelaksanaan Trial, terlebih dulu ditentukan jarak dan ukuran diagonal tower pada
Stub Adjuster/Base Plate dengan menggunakan alat Theodolit untuk kesesuaiannya pada tempat
pemasangan, sebelum pelaksanaan pemasangan tower semua tim harus menggunakan sabuk, topi dan
sepatu keselamatan kerja agar dalam pekerjaan bisa dihindari dari kecelakaan atau musibah yang lainnya
dan mulai dilakukan pemasangan stub tower, setelah stub sudah terpasang dilaksanakan pengecekan stub
setting untuk memastikan bahwa sudah sesuai dengan ukuran yang ditentukan,
Kemudian pemasangan leg dan member pada tahap ini material diangkat dari bawah ke atas
menggunakan sling dan tambang dengan alat Manual winch untuk menariknya, Ginpole, montaserol
sesampai diatas langsung dilakukan perangkai besi dengan menggunakan mur baut yang dilengkapi
dengan ring per dan ring waser agar mur lebih kencang waktu pengerasan pemasangan, kemudian
pemasangan cross Arm dengan cara pemasangan dan penggunaan alat tetap seperti pemasangan leg dan
member, kemudian tahap pengecekan kelurusan tower berdiri dan pengecekan ketinggian tower
dengan
menggunakan alat teropong, pengecekan ciwakan, jarak antar baut dan sebagainya. Dan awal pemasangan
sampai selesai selalu direport hasil pemasangan apabila ada kesalahan/membutuhkan revisi produksi langsung
dilaporkan dan diperbaiki oleh bagian produksi, hasil report yang terakhir harus baik sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan oleh pabrik dan yang sudah ditentukan oleh Kontrak/PLN.
PENGUJIAN / PEMERIKSAAN
B. MATERIAL
Pada saat pengujian Tower Trial Assembly kami juga akan mengajak tim pemeriksa dari PLN untuk
mengadakan pemeriksaan / pengujian material dipabrik secara keseluruhan baik pemeriksaan material,
pengujian galvanis, pengambilan sampel besi untuk ditest di laboratorium independen, hasil dari pengujian
dipabrik dan dilaboratorium independen akan kami sampaikan hasilnya kepada Direksi Pekerjaan PLN, semua
biaya yang terjadi atas pemeriksaan/pengujian material tersebut menjadi tanggung jawab kami semua.
1.6 GALVANIS
A. PERALATAN BANTU :
A.1 Truk sebanyak : 10 Unit
A.2 Forklief 5 ton sebanyak : 1 Unit
A.3 Kikir sebanyak : 10 Unit
B.TENAGAKERJA
Bagian Transportasi/
B.1 Pengiriman sebanyak : 15 Karyawan yang berpengalaman
B.2 Bagian Sortir galvanis sebanyak : 5 Karyawan yang berpengalaman
C. PENGETESAN KETEBALAN GALVANIS
Alat yang digunakan Positest
C.1 Galvanis sebanyak : 3 Set
Material yang sudah siap di galvanis akan dikirim oleh bagian pengiriman ke Pabrik Galvanizing dengan
mengerahkan 10 Unit truk lengkap dengan sopir dan keneknya dan terlebih dulu dinaikan ke atas truk dengan
menggunakan forklief, Galvanis adaiah proses pelapisan besi dengan cara Hot Dip yang menggunakan bahan
Zinc Coating/seng, dengan cara besi dimasukkan ke dalam larutan untuk menghilangkan kerak/kotoran dan
karat setelah bersih besi diangkat untuk dikeringkan setelah kering besi dimasukkan ke dalam larutan Zinc
Coating selama beberapa menit setelah semua bagian besi sudah dilapisi larutan Zinc Coating, besi diangkat
dan dimasukkan ke air untuk proses pendinginan setelah itu dilakukan sortir oleh 5 karyawan yang
berpengalaman dengan menggunakan kikir untuk menghilangkan kelebihan lapisan galvanis yang berada
diujung besi atau yeng menutupi lubang dengan tidak menimbulkan terkelupasnya galvanis tersebut. Setelah
selesai di finishing besi dikirim kembali (Besi yang digalvanis harus seluruhnya tercelup larutan Zinc Coating).
1.7 PACKING
A. PERALATAN BANTU :
A.1 Martil Sebanyak : 10 Unit
A.2 Tang Sebanyak : 10 Unit
A.3 Alat Pengikat plat Sebanyak : 10 Unit
A.4 Plat untuk ikat peti Sebanyak : 10 Unit
A.5 Obeng Sebanyak : 10 Unit
B. TENAGA KERJA
B.1. Bagian Pemetian Sebanyak : 5 Karyawan yang berpengalaman
Packing barang/ material berdasarkan besar/ kecil dan panjangnya barang. Packing material
dilakukan agar barang tidak berantakan/ tercecer / rusak/ hilang dan packing dibuat sesuai
standar pabrik agar mudah diangkat dan dalam perjalanan pengiriman barang/material dari
pabrik ke gudang PLN agar tidak mengalami kehilangan/kerusakan.
1.8 PENGIRIMAN KE PLN
A. PERALATAN BANTU :
A.1 Forklift 5 ton dan 10 ton Sebanyak : 2 Unit
A.2 Crean Sebanyak : 1 Unit
A.3 Mobil Crane Sebanyak : 1 Unit
A.4 Truk Sebanyak : 40 Unit
B. TENAGA KERJA
B.1 Bagian Pengiriman Sebanyak : 80 Karyawan yang berpengalaman
B.2 Bagian Finishing Sebanyak : 10 Karyawan yang berpengalaman
Setelah barang selesai di Packing dengan rapih dan aman maka, Pekerjaan selanjutnya adaiah
pengiriman barang dari pabrik. Sebelum pengiriman terlebih dahulu kami mengajukan
permohanan pengiriman barang ke Direksi pekerjaan di PLN atas kesiapan gudang penerima dan
setelah mendapat jawaban dari Direksi PLN maka kami melakukan pengiriman barang, dari Pabrik
barang diangkat dengan forklift ke atas truk setelah diatas truk akan dilanjutkan perjalanan
pengiriman lewat darat dan laut, sesampai di gudang lokasi pekerjaan PLN kami dan Panitia/tim
penerima barang dari Direksi Pekerjaan melakukan perhitungan kembali atas barang yang sudah
diterima digudang dan sekaligus melakukan pengaturan dan penyimpanan di gudang.
LINGKUP PEKERJAAN
1. PERSIAPAN
Setelah kami ditunjuk menjadi pemenang, maka langkah awal kami adalah akan melakukan koordinasi
dengan semua bagian yang terkait didalam pelaksanaan pekerjaan agar di dalam pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya sudah terorganisir dan saling bekerjasama untuk menyelesaikan pekerjaan
supaya tepat waktu sesuai yang ditentukan di dalam kontrak.
2. PEMBELIAN RAW MATERIAL
Berdasarkan kebutuhan raw material darl bagian gambar/ drafter dan pabrik untuk pelaksanaan produksi pekerjaan tersebut
di atas, maka pada tahap ini kami melakukan pembelian raw material dengan mutu tlnggi untuk memenuhi spesifikasi
teknis material dalam kontrak.
4. PACKING
Dalam peiaksanaannya akan mengikuti standar yang sudah ditentukan atau berdasarkan permintaan.
5. DELIVERY
Sebelum kami melakukan pengiriman, kami teriebih dahulu mengajukan surat permohonan untuk peninjauan/pemeriksaan
barang di pabrik. Setelah dilakukan peninjauan/pemeriksaan di pabrik, diterbitkan IQC sebagai laporan hasil inspeksi tersebut.
Dengan adanya IQC, kami akan melaksanakan pengiriman dari gudang kami ke site.
1. PERSIAPAN
Setelah kami ditunjuk menjadi pemenang, maka langkah awal kami adalah akan melakukan koordinasi dengan semua
bagian yang terkait didalam pelaksanaan pekerjaan agar di dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya sudah terorganisir
dan saling bekerjasama untuk menyelesaikan pekerjaan supaya tepat waktu sesuai yang ditentukan di dalam kontrak.
4. PACKING
Dalam pelaksanaannya akan mengikuti standaryang sudah ditentukan atau berdasarkan permintaan.
5. DELIVERY
Sebelum kami melakukan pengiriman, kami terlebih dahulu mengajukan surat permohonan untuk peninjauan/pemeriksaan
barang di pabrik. Setelah dilakukan peninjauan / pemeriksaan di pabrik, diterbitkan IQC sebagai laporan hasil inspeksi
tersebut. dengan adanya IQC, kami akan melaksanakan pengiriman dari gudang kami ke site.
VIII. PEMASANGAN / ERECTION TOWER
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan persiapan, pekerjaan pemasangan / erection tower, pekerjaan - pekerjaan lain
yang diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan ini serta peralatan kerja yang digunakan.
Sebelum pemasangan (erection) material tower dimulai, metode kerja yang disampaikan harus disetujui Direksi
Pekerjaan. Metoda kerja yang dibuat harus mengacu pada gambar pelaksanaan yang telah disetujui Direksi
Pekerjaan.
Pemasangan (erection) material tower dapat dipasang setelah beton pondasi berumur sekurang - kurangnya 14 (empat
belas) hari, dimana kekuatan betonnya dianggap telah memenuhi syarat, dan pekerjaan urugan kembali (backfill) pondasi
telah selesai dilaksanakan. Seluruh material tower sesuai list member per type tower diangkut lansir dengan mobil truk
dan dilansir dengan tenaga kerja.
Material yang sudah diangkut ke lokasi pekerjaan harus ditempatkan di atas kayu sehingga tidak kontak langsung dengan
tanah dan disusun berdasarkan urutan pemasangannya, yaitu bagian atas disusun pada bawah tumpukan, sedangkan
material bagian bawah tower disusun pada bagian atas tumpukan.
Alat - alat yang akan digunakan untuk pemasangan (erection) terlebih dahulu diajukan kepada Direksi Pekerjaan untuk
persetujuan. Peralatan tersebut harus sudah siap berada di lokasi pada saat pemasangan (erection) akan dimulai.
Semua peralatan harus dalam keadaan baik dan yang perlu kalibrasi harus dapat ditunjukkan proses kalibrasinya yang
masih berlaku. Khusus kunci pas harus yang berkualitas baik, terutama ukuran segi enamnya, agar tidak merusak kepala
baut dan mur.
Peralatan vang akan digunakan :
Perlengkapan K3 : - Safety full body hardness
- Safety helmet
- Safety shoes
- Sarung tangan
a. Steel Pole
b. Roller
c. Tali rami
d. Besi kait
e. Kunci pas
f. Kunci ring
g. Kunci torsi (moment)
Sebelum pemasangan dimulai, Pelaksana memeriksa Stub Setting tower yang pondasinya telah selesai, dengan
mengukur jarak sisi, jarak diagonal dan kemiringan stub. Grounding cable juga harus diperiksa apakah telah terpasang
dengan baik atau belum.
Pada tahap perangkaian sementara, semua baut harus dikencangkan seperlunya agar tahan terhadap beban erection (berat
sendiri, angin, orang dll). Namun tidak boleh terlalu kencang untuk memungkinkan proses penyetelan dan pemasangan
bagian atau batang yang berhubungan dengan batang tadi.
Khusus bagian bawah tower (legs), sebelum rangkaian tower bagian atas dipasang, akan dipasang lengkap dengan
bracing berikut baut-bautnya.
Pemasangan (erection) tower dimulai dengan mendirikan kaki (leg) tower dan memasang baut agar berdiri tegak, lalu
bracing (skor) tower dipasang termasuk besi horizontalnya. Setelah berdiri kuat dengan baik, besi steel pole dipasang
dan diikat pada kaki (leg) tower yang telah berdiri tegak dan diujung atasnya digantung dengan kuat alat Roller untuk
menarik tali rami dia. 1". Alat Steel pole ini digunakan mengangkut besi tower yang akan dipasang di atas kaki (leg)
tower untuk sambungan ke atas (lebih tinggi). Dengan cara yang cukup aman berdasarkan pengalaman, maka bagian
sambungan besi tower di atas kaki (leg) tower yang telah tegak tadi dapat dipasang sesuai dengan gambar tower kontrak.
Demikianlah seterusnya dengan cara bertahap, besi tower dapat dipasang sampai naik dan selesai terpasang, termasuk
tangan tower kiri dan kanan serta bagian puncak tower. Jika hujan menjelang turun dan ada gejala munculnya petir,
pekerjaan pemasangan (erection) tower harus dihentikan. Demikian seterusnya.
Selama proses pemasangan, material tower dijaga agar tidak bengkok. Penggunaan alat -alat bantu untuk pelaksanaan
pemasangan (erection) tower tidak dibenarkan jika merusak lapisan galvanis maupun material towernya.
Pemasangan bagian sambungan harus sangat hati-hati. Sebelum dipasang, bidang pertemuan dari sambungan harus
benar- benar bersih, bebas dari kotoran dan material lain.
Baut-baut yang akan dipasang harus diberi minyak terlebih dahulu. Minyak yang digunakan harus disetujui Direksi Pekerjaan.
Pengencangan baut baru boleh dilaksanakan apabila seluruh rangkaian tower sudah terpasang dan mendapat
persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Pengencangan baut menggunakan kunci torsi (kunci moment), yang telah
dikalibrasi, harus disaksikan oleh Direksi Pekerjaan.
Kekencangan torsi maximum akan dihitung untuk setlap jenis baut yang akan digunakan. Penghitungan kekuatan torsi
maximum ini diajukan kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan.
Perlengkapan tambahan (plat nomor, plat peringatan bahaya, anti panjat dan injakan) dipasang sesuai ketentuan yang
terdapat dalam gambar pelaksanaan atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
Setelah seluruh rangkaian tower dipasang (termasuk perlengkapan tambahannya) dan telah diperiksa dan disetujui Direksi
Pekerjaan, dikerjakan membuat rusak drat baut konstruksi dengan menggunakan drip. Drat yang dirusak adalah drat baut paling
bawah/sambungan kaki sampai pada baut pertama +/- pada ketinggian 6 m dari permukaan tanah. Bekas drip tersebut
harus dicat kembali.
Setelah erection selesai, semua menara harus dibersihkan dari segala kotoran atau benda asing lainnya termasuk bekas-
bekas beton pada stub.
Kerusakan yang timbul pada permukaan baja yang digalvanized, disikat bersih dan dicuci, kemudian dicat dengan cat galvanis
yang mengandung banyak zinc sebagaimana instruksi Direksi Pekerjaan.
Pekerjaan pemasangan/erection tower dinyatakan selesai apabila telah diperiksa oleh Direksi Pekerjaan meliputi list number,
gambar, pemeriksaan type tower, ketinggian tower, pengencangan baut, perbaikan cat (jika diperlukan) dan pembersihan
akhir.
1. Sebelum mulai Penarikan, diadakan Survey (check line) dari tower 1 s/d. Tower akhir untuk menentukan:
A. Menentukan Section penarikan dari tower 1 s/d. tower akhir.
B. Jalan untuk transportrasi peralatan stringing (Puller, P. Line, Reelstand, Conduktor,
dan lain-lain).
C.. Letak Crossing dengan 20 kV, Jalan Raya, Rumah dan lain-Iain.
C. Sagging dimulai dari konduktor yang atas dengan peralatan yang telah ditentukan dan
komunikasi yang baik antara tower tention dengan yang melihat posisi andongan kawat (ditengah).
D. Posisi kawat setelah Ok maka pada tower tention dilakukan pengepresan.
E. Untuk konduktor dan GSW selanjutnya dilaksanakan seperti diatas.
Demikianlah untuk section selanjutnya sampai selesai dan terakhir untuk diadakan Final check untuk semua section
sebelum diadakan pengetesan