Anda di halaman 1dari 10

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

REHABILITASI GEDUNG DAN LANDSCAPE PUSKESMAS TANOH ALAS


I. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup dalam pekerjaan ini meliputi :

1. PEKERJAAN REHAB GEDUNG


A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
C. PEKERJAAN BETON BERTULANG
D. PEKERJAAN PASANGAN DAN PELESTERAN
E. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK
F. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND
G. PEKERJAAN KOSEN PINTU DAN JENDELA
H. PEKERJAAN PENGECATAN
2. PEKERJAAN TANAH DAN LANDCAPE
A. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
B. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLASTERAN
C. PEKERJAAN PENGECATAN
D. PEKERJAAN PAVING BLOCK
E. PEKERJAAN LAIN-LAIN

II. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. PEKERJAAN REHAB GEDUNG


A. PEKERJAAN PERSIAPAN

1) Pekerjaan Pembongkaran

Sebelum dilakukan Pembongkaran bangunan existing maka terlebih dahulu dilakukan


pemindahan barang - barang yang ada, sehingga mempermudah pelaksanaan
pembongkaran.

Pekerjaan pembongkaran bangunan existing ini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan


dan intruksi khusus dari pemberi tugas/ konsultan. Pekerjaan ini mencakup
pembongkaran, penanganan, pembuangan atau penumpukan bekas bongkaran.

Peralatan yang digunakan : Bodem, Pahat Beton, Cangkul, Belencong, Kereta Sorong.

2) PengukuranEksisting

Pekerjaan pengukuran ini merupakan pengukuran eksisting bangunan yang akan rehab
dengan melakukan pengukuran secara detail, akurat. Pekerjaan ini dilakukan untuk
memperoleh informasi kondisi eksisting, dengan Referensi gambar kerja desain.
Dimensi elevasi yang tertera dalam gambar dituangkan dilapangan, dengan
menggunakan alat ukur. Selanjutnya semua data pengukuran dicatat dan hasil
pengukuran.

Peralatan yang digunakan : Meteran, papan survey.


3) Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi

Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil, dan


perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan
mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja.

Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan yang dilakukan
terdiri dari : Dump truck 3,5 m3, Concrete Mixer/ Molen, Pick Up, Alat Pertukangan

Personil terdiri dari: Kepala Proyek, Site Manager, Koordinator K3, Logistik.

Demobilisasi

Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah
dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan sebagai
tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebaginya kembali ke kondisi
awal.

4) Papan Nama Proyek

Papan nama proyek dibuat pada bidang datar yang berukuran standard dan tulisannya
mudah dibaca, papan nama tersebut di pajang pada lokasi pembangunan

Peralatan yang digunakan : Gegaji, Palu, Cangkul

5) Administrasi dan Dokumentasi

Administrasi

Selanjutnya dengan dokumentasi yang ada dilakukan proses administrasi terhadap


semua pekerjaan termasuk bukti progres kerja. Shop Drawing, adalah gambar kerja yang
menjadi acuan pelaksanaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan dan dibuat setelah
gambar kerja dari konsultan perencana mendapat persetujuan dan pengesahan.

Dokumentasi

Pelaksanaan pekerjaan dokumentasi dilakukan sejak awal akan dimulai pelaksanaan


pekerjaan, selama masa pelaksanaan pekerjaan dan pada pelaksaan pekerjaan. Pelaksana
pekerjaan diwajibkan membuat dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang
diwujudkan dalam bentuk photo dokumentasi. Photo dokumentasi pekerjaan tersebut
harus bisa memberikan gambaran secara lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan
pelaksanaan sejak dari awal hingga akhir pelaksanaan pekerjaan, sehingga secara
kronologi bisa menjadi satu gambaran tujuan yang akan dicapai oleh kegiatan tersebut.
Photo dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari tiga titik tetap yang berbeda atau
sesuai dengan pengarahan Direksi pekerjaan dan harus bisa memberikan gambaran
secara garis besar kegiatan pelaksanaan seluruh pekerjaan. Pelaksanaan pengambilan
photo dokumentasi tersebut dilakukan pada kondisi tahap kegiatan pelaksanaan
pekerjaan (Shop Drawing).
Tahapan pelaksanaan kegiatan dokumentasi pekerjaan :

 Saat awal / sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan 0%;


 Saat pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 25 %;
 Saat pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50%;
 Saat pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 75%;
 Saat pelaksanaan pekerjaan selesai atau telah mencapai prestasi 100%.

Peralatan yang digunakan : Kamera.

B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

1) Galian Tanah Pondasi

Persiapan

 Persiapan lahan kerja.


 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, cangkul, belincong, benang, selang
air, dll.

Pelaksanaan pekerjaan galian tanah untuk pondasi

 Pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat manual cangkul dan belincong.
 Pasang patok dan benang untuk acuan galian.
 Gali tanah dengan acuan patok dan benang yang telah dipasang.
 Buang tanah sisa galian pada area yang telah ditentukan dan tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan.
 Galian tanah untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman dan lebar sesuai gambar
kerja.
 Pada setiap periode tertentu kedalaman galian tanah selalu diperiksa dengan
menggunakan alat ukur manual (meteran).
 Bila ada genangan air dalam galian maka disediakan pompa drainase secukupnya
supaya air dapat segera dipompa ke luar, sehingga tidak mengganggu proses
pekerjaan.
 Saat penggalian tanah sangat memungkinkan ditemukannya lokasi bekas
pembuangan sampah, banyak potongan kayu, atau tanah yang berlumpur. Bila hal ini
dijumpai, baiknya benda-benda tersebut diangkat.
 Urugan tanah dilakukan setelah pekerjaan pondasi batu kali selesai dikerjakan.
 Urugan tanah kembali dengan memanfaatkan tanah bekas galian.
 Urug tanah disekitar lubang bekas galian pondasi.
 Urugan tanah diratakan dan dipadatkan.

2) Pondasi Batu Kali

Persiapan

 Persiapan lahan kerja.


 Persiapan material kerja, antara lain : batu kali, semen PC, pasir pasang, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, benang, selang air, concrete mixer/
molen, kereta sorong, ember cor dll.
Pelaksanaan Pekerjaan

 Pastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran lebar dan kedalaman sudah
sesuai gambar kerja.
 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali.
 Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali.
 Basahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang.
 Pasang batu aanstamping terlebih dahulu.
 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan
yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali.
 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah
retak/patah dan berongga besar.
 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.

C. PEKERJAAN BETON BERTULANG

1) Pekerjaan Beton Bertulang

Persiapan

 Persiapan lahan kerja.


 Persiapan material kerja, antara lain : mutu beton K-175 dan K-225, besi beton,
kawat beton, semen PC, pasir, multiplek/ papan, paku, minyak bekesting, balok
kaso, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : concrete mixer/ molen, meteran, gergaji,
raskam, jidar, benang, selang air,pompa air, kereta sorong, ember cor dll.

Besi Tulangan

 Pelaksanaan pekerjaan besi tulangan memerlukan tempat yang cukup luas untuk
menaruh, memotong besi beton dan membengkoknya sehingga sesuai dengan
gambar kerja.
 Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi)
disesuaikan dengan gambar kerja dan RKS.
 Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
 Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
 Besi beton yang telah dirakit diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya
tidak membingungkan/membuang waktu untuk saat akan dipasang.
 Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih dahulu baru setelah itu
dilanjutkan dengan pemasangan bekesting.
 Untuk balok bekesting dikerjakan dahulu baru setelah itu dilanjutan dengan
pembesian tulangan

Bekisting

 Bekesting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan pengukuran dan


mempercepat pelaksanaannya.
 Bekesting untuk struktur beton diatas permukaan tanah seperti : sloof, kolom, balok
menggunakan bahan dari multiplek/ papan kayu dan perkuatan menggunakan
balok/kaso:
a. Potong dan bentuk multiplek/ papan kayu sesuai dengan ukuran gambar kerja.
b. Pasang dan rangkai potongan multiplek/. Papan kayu pada area struktur yang
akan dicor dengan perkuatan balok/kaso.
c. Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran. Pasangan bekesting
harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat menghasilkan
bidang yang flat/maksimal.
 Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton atau besi plat
siku untuk menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan siku.
 Setting (pasang) besi tulangan yang telah dirakit ke dalam bekesting.
 Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting.

Pengecoran Beton

 Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk dilakukannya


pengecoran beton.
 Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang / dipabrikasi, semua ukuran dan
perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk
pekerjaan selanjutnya.
 Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
 Tuang adukan beton ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton
diratakan dan dipadatkan sehingga beton dapat padat.
 Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum siap.

D. PEKERJAAN PASANGAN DAN PELESTERAN

1) Pekerjaan Pasangan Bata

Bahan

 Persiapan lahan kerja.


 Persiapan material kerja, antara lain : Batu bata merah, pasir pasang, semen PC dan
air.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : Meteran, Sendok semen, benang, unting-
unting, kereta sorong, ember cor, dll.

Pelaksanaan Pekerjaan

 Mempersiapkan Bahan-bahan yang digunakan dan peralatan yang dibutuhkan


beserta kelengkapannya.
 Membuat acuan vertikal dan horizontal menggunakan benang yang dikaitkan dengan
kayu yang cukup kuat dan tegak lurus
 Batu bata yang akan dipasang direndam atau dibasahi hingga jenuh air
 Diberikan angkur untuk pemasangan dinding bata yang menempel pada kolom
 Dipasang bertahap dengan menggunakan adukan sebagai spesinya sesuai
persyaratannya. Untuk dinding yang kedap air menggunakan adukan 1 : 2 dan untuk
pasangan bata merah yang lainnya menggunakan adukan 1 : 4.
2) Pekerjaan Pelesteran

Persiapan

 Persiapan lahan kerja.


 Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir pasang dan air.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, unting-unting, jidar, raskam,
benang, kereta sorong, ember cor.

Pelaksanaan Pekerjaan

 Plesteran biasa menggunakan adukan 1 PC : 4Psr dan plesteran transram


menggunakan adukan 1PC : 2Psr.
 Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus
terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
 Tentuikan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
 Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada permukaan
dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
 Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
 Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian ratakan
dengan raskam dan jidar.
 Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
 Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
 Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh
hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian
sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.

E. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK

1) Pekerjaan Keramik

Persiapan

 Persiapan lahan kerja.


 Persiapan material kerja, antara lain : keramik 60x60 cm polised, keramik 60x60 cm
unpolised, Keramik 30x30 cm Kulit Jeruk, Keramik Dinding 30x60 cm, semen PC,
pasir, semen grouting nat/ semen putih, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, gerinda, palu karet, waterpass,
benang, selang air.

Pelaksanaan pekerjaan pasang dinding keramik

 Sebelum dilakukan pemasangan keramik, Cek kerataan permukaan yang akan


dipasang keramik dan kesikuan plesteran dinding bata.
 Pasang benang untuk bantuan agar pasangan permukaan keramik yang rata dan
garis siar/nat yang lurus.
 Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
 Saat pemasangan, keramik ditekan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan
permukaan yang rata.
 Acian perekat keramik harus rata dan tidak berongga untuk menghindarkan
pasangan keramik mudah pecah.
 Cek kerataan permukaan pasangan keramik dengan alat waterpass.
Setelah pemasangan keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan
udara yang ada dalam adukan pasangan keramik. Setelah itu baru dilanjutkan
pekerjaan grouting/ finish garis siar/nat.

F. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND

1) Rangka Atap Kuda-Kuda Baja Ringan

Persiapan

 Persiapan lahan kerja.


 Persiapan material kerja, antara lain : Baja Ringan C75, Reng Baja Ringan, Skrup,
Paku Beton/ Dynabolt, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, gerinda, gergaji besi, bor.

Pelaksanaan Pekerjaan

 Setelah posisi peil kuda-kuda didapatkan, pekerjaan awal adalah perakitan dan
pemasangan kuda –kuda baja ringan.
 Dilanjutkan pemasangan kuda-kuda baja ringan,rangka kuda-kuda ditempel ke balok
dengan menggunakan paku beton/ Dynabolt. Perkuatan antara rangka kuda-kuda
baja ringan dengan menggunakan baut screw.
 Penempatan jarak rangka Kuda-kuda baja ringan maksimum berjarak 120 cm/ atau
sesuai dengan gambar kerja.
 Setalah semua rangka kuda-kuda baja ringan terpasang, lalu pemasangan reng baja
ringan yang berjarak maksimum 60 cm (sesuai gambar kerja).

2) Penutup Atap

Persiapan

 Persiapan lahan kerja.


 Persiapan material kerja, antara lain : Atap spandek 0.30mm, rabung spandek,
sekrup, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, selang air, bor listrik, benang,
gerinda/ gunting seng dll.

Pelaksanaan Pekerjaan

 Setelah seluruh kuda-kuda selesai dan reng terpasang dengan benar (setting)
dilanjutkan dengan pemasangan penutup atap yaitu menggunakan atap spandek
0,30mm.
 Sebelum penutup atap dipasang, semua kemiringan atap dan kelurusan akhiran reng
serta kuda-kuda diperiksa ulang, karena kalau kemiringan reng dan kuda-kuda tidak
sama mengakibatkan genangan air.
 Pasang penutup atap pada posisi di atas reng, kemudian dilanjutkan pemasangan
nok/ rabung atap.
 Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak reng sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran spesifikasi bahan
penutup atap).

3) Pemasangan Plafond PVC 8mm + Rangka Furing Holo 20x40

Persiapan

 Persiapan lahan kerja.


 Persiapan material kerja, antara lain : Furing Holo 20x40, PVC 8mm, list PVC, sekrup,
paku beton.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : meteran, siku, bor listrik, cutter, benang, palu
dll.

Pelaksanaan Pekerjaan

 Tentukan elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding dan as sumbu ruangan.
 Pasang rangka tepi tepat pada garis sipatan menggunakan paku beton.
 Tentukan jarak penempatan kait atau rangka penggantung.
 Pasang benang untuk pedoman penentuan titik paku penggantung untuk menjamin
kelurusan.
 Pasang rangka utama dan rangka pembagi sesuai dengan gambar kerja.
 Pasang list dan siku ke sudut-sudut dinding yang akan di Plafond. Pasangan list
menggunakan skrup dengan jarak 50 cm
 Pasang plafond PVC dari tepi sesuai pola pada gambar kerja menggunakan paku
skrup.

G. PEKERJAAN KOSEN PINTU DAN JENDELA

1) Pekerjaan Pintu, Jendela dan ventilasi

Persiapan

 Persiapan lahan kerja.


 Persiapan material kerja, antara lain :Daun Pintu, Daun Jendela, engsel, Kunci Tanam,
Kunci Slot, Hak angin, HPL, Lem, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji, waterpass,
meteran, unting-unting, reevet, palu, mesin pres, ketam, selang air, cutter, dl

Pemasangan Pintu, Jendela


 Ukur lebar dan tinggi daun pintu jendela.
 Ketam dan potong daun pintu, daun jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
 Masukkan/ pasang daun pintu dan daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk
dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
 Lepaskan daun pintu dan jendela, pasang/ tanam engsel daun pintu dan jendela pada
tiang daun pintu dan daun jendela (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30
cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk jendela dengan 2 engsel), dan pada bagian
tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
 Masukkan/pasang lagi daun pintu dan jendela pada kusennya, stel sampai baik
kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu dan kusen jendela
tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu, jendela.
 Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya,
kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
 Pasang kembali daun pintu, jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya,
kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada
kusen pintu dan jendela.
 Coba daun pintu dan jendela dengan cara membuka dan menutup.
 Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dan jendela dengan cara
melepaskan pen.
 Stel lagi sampai daun pintu dan jendela dapat membuka dan menutup dengan baik,
rata dan lurus dengan kusen.

Pemasangan Kaca
 Letakkan daun jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan
letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau
letakkan pada lantai yang datar.
 Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
 Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain
untuk memegang kaca.
 Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela.
 Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil. Sebaiknya letakkan
selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis kayu. Ini untuk
menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan martil.

H. PEKERJAAN PENGECATAN

1) Pekerjaan Pengecatan

Persiapan

 Persiapan lahan kerja.


 Persiapan material kerja, antara lain : cat dinding, plamir dinding, sealer, ampelas, air
, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : kuas roll, bak rool, kuas, kape, dll.

Pelaksanaan Pekerjaan

 Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut menggunakan
kuas.
 Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
 Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
 Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas,
sikat kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak rata).
 Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya
pori-pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
 Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan
permukaan yang bersih/halus.
 Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat).
Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir ulang dan
diampelas.
 Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.

2. PEKERJAAN TAMAN DAN LANDSCIPE


PEKERJAAN PAVING BLOCK

1) Pekerjaan Paving Block

Persiapan

 Persiapan lahan kerja.


 Persiapan material kerja, antara lain : Paving Block, Semen, Pasir, Tanah Timbunan,
Kerikil, dll
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : Cangkul, Skop, Stamper, Selang Air, Benang, dll

Pemasangan Paving Block

 Penarikan Elevasi Tanah Dengan Mengunakan Selang Air dibantu dengan Benang dan
Menyesuikan Kerataan Tanah yang akan dipasang Paving Block lalu ditimbun dengan
tanah Timbunan dan menyusun Paving Block dengan ditaburi Pasir agar Mengikat sela
Pasanagan Paving Block yang dipasanag, diberi batas Paving Block dengan Pengikat
Coran Beton K-100

PEKERJAAN LAIN-LAIN

1) Pekerjaan Pagar Besi Pengaman Tanaman

Persiapan

 Persiapan lahan kerja.


 Persiapan material kerja, antara lain : Besi Holow, Baut Pengikat dll.
 Persiapan Alat Bantu kerja, antara lain : Mesin Las, Martil, Pemotong Besi, Mesin Bor, dll

2) Pekerjaan Relief

Persiapan

 Persiapan lahan kerja.


 Persiapan material kerja, antara lain : semen, pasir, air , Kayu mall dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : sendok semen, raskam, mall cetak, dll.

Pekerjaan relief dilakukan oleh orang berpengalaman dan ahli di bidang relief. Bentuk dan
ukuran relief disesuaikan dengan gambar kerja.

Anda mungkin juga menyukai