Anda di halaman 1dari 23

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN TOILET (JAMBAN) BESERTA SANITASINYA


TK INTAN PASLATEN
LOKASI : MINAHASA
TAHUN ANGGARAN : 2023

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Biaya Pekerjaan K- 3
Kontraktor diwajibkan menyediakan peralatan/ perlengkapan penyelenggaraan protokol
kesehatan. Kontraktor juga menyediakan helm kerja, sepatu boot karet, rompi jala dan kotak
P3K untuk para pekerja konstruksi

2. Pek. Papan Nama


Tahap awal adalah menyiapkan material untuk membuat papan proyek. Balok kayu kls
II di potong dengan panjang yang sesuai kemudian dirakit menjadi tiang dan bingkai untuk
papan nama. Papan nama yang berisikan informasi utama mengenai paket pekerjaan
dipesan dan dibawah ke lokasi pekerjaan untuk dipasang pada bingkai yang telah dibuat.
Papan proyek dipasang pada titik dekat lokasi pekerjaan yang tidak terhalangi dan tidak
menggangu aktivitas pelaksanaan pekerjaan maupun aktivitas masyarakat disekitar lokasi
pekerjaan.

3. Pembersihan Lapangan
Pembersihan lapangan merupakan pekerjaan untuk pembersihan awal di lokasi sebelum
dilakukan pekerjaan, untuk lokasi pembuangan tentu saja telah di sepakati oleh stakeholder
terkait.

4. Pengukuran dan Pemasangan 1 m’ Bouwplank


Sebelum bouwplank dipasang, dilakukan pengukuran awal secara bersama – sama
dengan Direksi Pekerjaan. Pengukuran dilakukan untuk memastikan kesesuaian ukuran di
lapangan dengan yang tercantum di gambar kerja. Pengukuran menggunakan alat – alat
ukur sesuai dengan kebutuhan dilapangan. Setelah pengukuran selesai dilaksanakan maka
dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan bouwplank. Metode kerja pemasangan
bouwplank adalah sebagai berikut :
• Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
• Siapkan balok kayu kls III untuk pembatas.
• Ukur bagian yang akan dikerjakan.
• Tancapkan kayu pertama dengan menggunakan palu.
• Pasang kayu penahan kayu utama dengan menggunakan paku.
• Ukur ketinggian batas bouwplank menggunakan meteran.
• Pasang kayu pada bagian pojok-pojok bidang yang akan dikerjakaan dengan
menggunakn unting-unting supaya tegak.
• Pasang tali pada batas bouwplank tadi sampai kayu berikutnya.
• Sambungkan tali-tali tadi sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Periksa kembali
ketinggian tali-tali tadi agar pas dengan batas.

B. PEKERJAAN BANGUNAN TOILET


I. PEKERJAAN TANAH / PONDASI
a. Pek. Galian Tanah Pondasi
Pekerjaan galian dikerjakan tepat setelah pemasangan bouwplank, sebelumnya
pelajari shop drawing untuk mengetahui posisi dan dimensi galian baik pondasi telapak atau
pondasi batu belah. Kemudian siapkan tenaga penggali beserta alat penggali seperti:
cangkul, sekop, excavator dan lain lain mengikuti kondisi lapangan dan efisiensi kerja.
Penggalian harus dilakukan secara hati – hati, terutama penempatan hasil gali agar
ditempatkan lebih jauh dari lokasi galian untuk menghindari galian tertimbun kembali. Ada
baiknya jika lebar dasar galian dibuat lebih besar agar tukang dapat leluasa bekerja.
Kemudian rapikan lubang galian tanah oleh pekerja untuk pekerjaan selanjutnya.

b. Pek. Urugan Pasir Bawah Lantai


Pada dasar galian pondasi diberi urugan pasir padat setebal 5 cm, kemudian pasir
diratakan dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol ketebalan dari pasir
tersebut. Basahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata, pengurugan pasir ini
pekerjakan bersamaan dengan lantai kerja pondasi.

c. Pek. Pondasi Batu Kali 1 Pc : 4 Ps


Dasar saluran digali dikedua belah sisinya, dilanjutkan dengan pekerjaan pasangan
pondasi batu belah camp. 1 Semen : 4 Pasir dengan menggunakan beberapa tenaga kerja
dengan arahan mandor pemasangan dibuat secara menjalur. Material batu yang digunakan
yaitu batu pecah dengan ukuran sekitar lebar 15 cm dan tinggi 20 cm. Dimana prosesnya
batu disusun satu persatu dari bawah dengan perekatan spesi 1:4 hingga ketinggian yang
sudah ditentukan dalam gambar rencana dan atas persetujuan pengawas.

d. Pek. Pondasi Batu Kosong/ Aanstamping


Seluruh permukaan batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai jenuh sebelum ditem-
patkan. Beton harus diletakkan di atas batu yang telah dipasang sebelumnya selanjutnya
batu yang baru akan diletakkan di atasnya. Batu harus ditanamkan secara kokoh pada
lereng dan dipadatkan sehingga bersinggungan dengan batu-batu yang berdekatan sampai
membentuk ketebalan pasangan batu kosong yang diperlukan. Celah-celah antar batu
dapat diisi sebagian dengan batu baji atau batu-batu kecil, sedemikian hingga sisa dari
rongga-rongga tersebut harus diisi dengan beton sampai padat dan rapi dengan ketebalan
tidak lebih dari 10 mm dari permukaan batu-batu tersebut.

e. Pek. Urugan tanah dan pemadatan


Pengurugan tanah ini adalah melaksanakan pekerjaan penimbunan kembali pada lokasi
yang telah ditentukan dan dengan melakukan pemadatan dengan menggunakan alat
yang telah ditentukan dapat menggunakan compactor / alat pemadat tanah lainnya.

II. PEKERJAAN PONDASI DAN BETON


a. Pekerjaan Cor Sloof Beton mutu F’c = 14,5 Mpa
i. Pengecoran Beton mutu f'c = 14,5 Mpa
Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan dilaksanakan pada tempat yang luas untuk
menaruh, memotong, membengkokan, dan merakit besi beton sesuai gambar kerja yang
telah disetujui.
• Besi beton yang digunakan harus memiliki spesifikasi sesuai dengan gambar kerja serta
RKS. Potongan dan bentuk besi sesuai gambar rencana. Perakitan besi beton
menggunakan kawat besi/beton.
• Besi yang telah di fabrikasi diberi tanda sesuai tata letak penempatan (sesuai gambar
rencana). Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk
pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
• Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan
acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
• Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
• Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton
diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada
sarang tawon. Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum
siap.
ii. Pemasangan Bekisting
Papan untuk bekisting sloof dipotong dan disesuaikan dengan gambar
rencana, papan disambung dengan mengggunakan kawat beton/ paku/ alat lain seperti
baut yang berukuran besar. Kemudian dilapisi dengan minyak bekisting agar setelah
penggunaan dapat dilepas dengan mudah. Papan bekisting dapat digunakan
sebanyak 2 kali jika kondisi papan masih layak pakai hal ini dapat disesuaikan dengan
pemilihan jenis papan. Jika umur beton sudah memenuhi standar yang ditetapkan
dapat dilepas.
iii. Penulangan
Pembuatan tulangan sebelumnya dirakit terlebih dahulu dan dipasang sesuai gambar
rencana.
• Pengecoran beton dengan tebal yang telah ditentukan atau sesuai gambar
rencana, agar pengecoran campuran beton padat dapat digetarkan dengan
vibrator agar beton yang dihasilkan benar-benar padat sesuai mutu beton yang
diharapkan.
• Pekerjaan ini dilakukan oleh beberapa pekerja dengan arahan mandor, membuat
campuran beton menggunakan alat pencampur beton mekanis dengan komposisi
sesuai spesifikasi.
• Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dipasang bekesting sesuai
dimensi/ukuran pada gambar rencana. Setelah pengecoran ada baiknya
dilakukan curring beton.

b. Pekerjaan Cor Kolom Beton mutu F’c = 14,5 Mpa uk 15 x 15 cm


i. Pengecoran Beton mutu f'c = 14,5 Mpa
Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan dilaksanakan pada tempat yang luas untuk
menaruh, memotong, membengkokan, dan merakit besi beton sesuai gambar kerja yang
telah disetujui.
• Besi beton yang digunakan harus memiliki spesifikasi sesuai dengan gambar kerja serta
RKS. Potongan dan bentuk besi sesuai gambar rencana. Perakitan besi beton
menggunakan kawat besi/beton.
• Besi yang telah di fabrikasi diberi tanda sesuai tata letak penempatan (sesuai gambar
rencana). Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk
pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
• Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan
acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
• Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
• Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton
diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada
sarang tawon. Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum
siap.
ii. Pemasangan Bekisting
Papan untuk bekisting sloof dipotong dan disesuaikan dengan gambar
rencana, papan disambung dengan mengggunakan kawat beton/ paku/ alat lain seperti
baut yang berukuran besar. Kemudian dilapisi dengan minyak bekisting agar setelah
penggunaan dapat dilepas dengan mudah. Papan bekisting dapat digunakan
sebanyak 2 kali jika kondisi papan masih layak pakai hal ini dapat disesuaikan dengan
pemilihan jenis papan. Jika umur beton sudah memenuhi standar yang ditetapkan
dapat dilepas.
iii. Penulangan
Pembuatan tulangan sebelumnya dirakit terlebih dahulu dan dipasang sesuai gambar
rencana.
• Pengecoran beton dengan tebal yang telah ditentukan atau sesuai gambar
rencana, agar pengecoran campuran beton padat dapat digetarkan dengan
vibrator agar beton yang dihasilkan benar-benar padat sesuai mutu beton yang
diharapkan.
• Pekerjaan ini dilakukan oleh beberapa pekerja dengan arahan mandor, membuat
campuran beton menggunakan alat pencampur beton mekanis dengan komposisi
sesuai spesifikasi.
• Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dipasang bekesting sesuai
dimensi/ukuran pada gambar rencana. Setelah pengecoran ada baiknya
dilakukan curring beton.

c. Pekerjaan Cor Ring Balok Beton mutu F’c = 14,5 Mpa Uk. 15 x 20
i. Pengecoran Beton mutu f'c = 14,5 Mpa
Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan dilaksanakan pada tempat yang luas untuk
menaruh, memotong, membengkokan, dan merakit besi beton sesuai gambar kerja yang
telah disetujui.
• Besi beton yang digunakan harus memiliki spesifikasi sesuai dengan gambar kerja serta
RKS. Potongan dan bentuk besi sesuai gambar rencana. Perakitan besi beton
menggunakan kawat besi/beton.
• Besi yang telah di fabrikasi diberi tanda sesuai tata letak penempatan (sesuai gambar
rencana). Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk
pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
• Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan
acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
• Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
• Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton
diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada
sarang tawon. Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum
siap.
ii. Pemasangan Bekisting
Papan untuk bekisting sloof dipotong dan disesuaikan dengan gambar
rencana, papan disambung dengan mengggunakan kawat beton/ paku/ alat lain seperti
baut yang berukuran besar. Kemudian dilapisi dengan minyak bekisting agar setelah
penggunaan dapat dilepas dengan mudah. Papan bekisting dapat digunakan
sebanyak 2 kali jika kondisi papan masih layak pakai hal ini dapat disesuaikan dengan
pemilihan jenis papan. Jika umur beton sudah memenuhi standar yang ditetapkan
dapat dilepas.
iii. Penulangan
Pembuatan tulangan sebelumnya dirakit terlebih dahulu dan dipasang sesuai gambar
rencana.
• Pengecoran beton dengan tebal yang telah ditentukan atau sesuai gambar
rencana, agar pengecoran campuran beton padat dapat digetarkan dengan
vibrator agar beton yang dihasilkan benar-benar padat sesuai mutu beton yang
diharapkan.
• Pekerjaan ini dilakukan oleh beberapa pekerja dengan arahan mandor, membuat
campuran beton menggunakan alat pencampur beton mekanis dengan komposisi
sesuai spesifikasi.
• Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dipasang bekesting sesuai
dimensi/ukuran pada gambar rencana. Setelah pengecoran ada baiknya
dilakukan curring beton.

d. Pekerjaan Cor Plat Atap Beton mutu F’c = 14,5 Mpa


i. Pengecoran Beton mutu f'c = 14,5 Mpa
Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan dilaksanakan pada tempat yang luas untuk
menaruh, memotong, membengkokan, dan merakit besi beton sesuai gambar kerja yang
telah disetujui.
• Besi beton yang digunakan harus memiliki spesifikasi sesuai dengan gambar kerja serta
RKS. Potongan dan bentuk besi sesuai gambar rencana. Perakitan besi beton
menggunakan kawat besi/beton.
• Besi yang telah di fabrikasi diberi tanda sesuai tata letak penempatan (sesuai gambar
rencana). Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk
pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
• Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan
acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
• Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
• Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton
diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada
sarang tawon. Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum
siap.
ii. Pemasangan Bekisting
Papan untuk bekisting sloof dipotong dan disesuaikan dengan gambar
rencana, papan disambung dengan mengggunakan kawat beton/ paku/ alat lain seperti
baut yang berukuran besar. Kemudian dilapisi dengan minyak bekisting agar setelah
penggunaan dapat dilepas dengan mudah. Papan bekisting dapat digunakan
sebanyak 2 kali jika kondisi papan masih layak pakai hal ini dapat disesuaikan dengan
pemilihan jenis papan. Jika umur beton sudah memenuhi standar yang ditetapkan
dapat dilepas.
iii. Penulangan
Pembuatan tulangan sebelumnya dirakit terlebih dahulu dan dipasang sesuai gambar
rencana.
• Pengecoran beton dengan tebal yang telah ditentukan atau sesuai gambar
rencana, agar pengecoran campuran beton padat dapat digetarkan dengan
vibrator agar beton yang dihasilkan benar-benar padat sesuai mutu beton yang
diharapkan.
• Pekerjaan ini dilakukan oleh beberapa pekerja dengan arahan mandor, membuat
campuran beton menggunakan alat pencampur beton mekanis dengan komposisi
sesuai spesifikasi.
• Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dipasang bekesting sesuai
dimensi/ukuran pada gambar rencana. Setelah pengecoran ada baiknya
dilakukan curring beton.

e. Pengecoran Beton mutu f'c = 7,4 Mpa


Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan
acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan selanjutnya.
• Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
• Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton
diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat dan tidak ada
sarang tawon. Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum
siap.

III. PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING


a. Pek. Dinding Batako/ Fullbrick 1 Pc : 4 Ps
Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang
dinding full brick, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang dibutuhkan.
Memasang full brick pada jalur benang acuan yang telah dipasang pada profil kayu di
ujung jalur dinding. Pemasangan dilakukan lapis demi lapis sampai ketinggian sesuai
gambar, dengan menggunakan adukan 1 pc : 4ps. Pada pelaksanaannya, adukan semen
pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke permukaan full brick. Kemudian full brick
disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa kerataan pasangannya.
Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai mencapai elevasi yang diinginkan. Lalu
dilakukan pemeriksaan kelurusan horizontal serta vertikal pasangan full brick, apabila
sudah benar dan sesuai dengan yang diinginkan. Setelah dinding terpasang dilanjutkan
dengan plesteran pada seluruh permukaan dinding.

b. Pek. Plesteran 1 Pc : 4 Ps
Semua pekerjaan dinding pondasi saluran terpasang dengan baik dilanjutkan dengan
pekerjaan plesteran dengan ketebalan yang telaah direncanakan. Mula-mula permukaan
dinding saluran disiram dengan air sampai permukaannya basah jika sudah sangat kering,
atau jika masih lembab dapat langsung dilakukan plesteran dinding saluran dengan
menggunakan spesi campuran 1 Semen : 4 Pasir. Prosedur plesteran dapat dimulai dari
atas atau bawah lalu dengan bantuan “Seterika” kayu mulai diratakan permukaan secara
berulang-ulang pada semua permukaan dinding hingga selesai.

c. Pek. Acian Dinding


Jika pekerjaan plesteran dinding saluran mengering dengan baik dilanjutkan dengan
melicinkan kedua sisi bagian dinding menggunakan campuran Semen dan Air .Saat acian
akan dilakukan dan didapati bidang plesteran dinding dan cor kolom sangatlah kering maka
sebaiknya permukaan dinding disiram terlebih dahulu dengan air agar nantinya proses
pengikatan antara semen dengan plesteran dinding menjadi baik dan kuat.

d. Pek. Lantai Selasar 40 x 40 cm


Pertama dilakukan pekerjaan persiapan lahan kerja yaitu lantai, material keramik, serta
alat bantu kerja antara lain gerinda, palu karet, meteran, waterpass, benang, selang dan
air. Selanjutnya lantai dasar dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu
sebelum ditebar adukan pasangan keramik. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air
sampai jenuh sebelum dipasang. Buat adukan untuk mortar semen sebagai perekat
keramik. Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang
rata dan garis siar/nat yang lurus. Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan
yang ditebar permukaannya rata/flat. Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan
terjadi rongga.
Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah
ditebar dengan perekat mortar semen. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai
lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat. Pada saat
pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan
lantai keramik yang rata. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan
waterpass. Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan mortar semen. Setelah itu baru dilanjutkan
dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan
permukaan lantai keramik dari kotoran.

e. Pek. Lantai wc 25 x 25 cm
Pertama dilakukan pekerjaan persiapan lahan kerja yaitu lantai, material keramik, serta
alat bantu kerja antara lain gerinda, palu karet, meteran, waterpass, benang, selang dan air.
Selanjutnya lantai dasar dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan keramik. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh
sebelum dipasang. Buat adukan untuk mortar semen sebagai perekat keramik. Pasang
benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang rata dan garis
siar/nat yang lurus. Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya rata/flat. Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah
ditebar dengan perekat mortar semen. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai
lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat. Pada saat
pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan
lantai keramik yang rata. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan
waterpass. Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan mortar semen. Setelah itu baru dilanjutkan
dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan
permukaan lantai keramik dari kotoran.

f. Pek. Lantai dinding wc 25 x 50 cm


Pertama dilakukan pekerjaan persiapan lahan kerja yaitu lantai, material keramik, serta
alat bantu kerja antara lain gerinda, palu karet, meteran, waterpass, benang, selang dan air.
Selanjutnya lantai dasar dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan keramik. Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh
sebelum dipasang. Buat adukan untuk mortar semen sebagai perekat keramik. Pasang
benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik yang rata dan garis
siar/nat yang lurus. Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya rata/flat. Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah
ditebar dengan perekat mortar semen. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai
lainnya dengan acuan kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat. Pada saat
pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan permukaan
lantai keramik yang rata. Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan
waterpass. Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan mortar semen. Setelah itu baru dilanjutkan
dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan
permukaan lantai keramik dari kotoran.

IV. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT


a. Pek. Rangka Plafond besi hollow 40 x 40 x 0.3 mm
Untuk pekerjaan pemasangan rangka plafon, setelah ketinggian pemasangan plafon
ditentukan, pasang wall angle (siku metal) sebagai penyangga metal furing/hollow. Siku
metal dibor pada dinding dengan jarak sekrup/baut sesuai gambar. Setelah siku metal telah
terpasang seluruhnya, pasang hollow di atas siku metal, kencangkan dengan baut. Rangka
utama digantung pada kawat penggantung dengan menggunakan U clamp dan
ditempatkan di atas metal furing dengan posisi menyilang. Kaitkan persilangan kedua jenis
hollow tersebut dengan menggunakan channel clamp. Tahap terakhir dari pemasangan
rangka adalah penguatan rangka tersebut dengan pemasangan bracket dan hanger.

b. Pek. Penutup Plafond GRC


Pemasangan plafon GRC dimulai dari pinggir. Papan GRC dipasang pada rangka plafon
dengan cara disekrup pada rangka hollow yang telah terpasang. Kemudian celah antara
papan GRC yang telah terpasang diisi dengan compound. Selanjutnya pita kertas yang
telah diolesi compound ditempelkan menutupi celah yang telah diisi compound tadi. Lapis
kembali bagian sambungan dengan lapisan tipis compound. Tunggu sampai lapisan
compound kering, kemudian haluskan permukaan sambungan dengan kertas amplas.
Terakhir dilakukan pemeriksaan kerataan plafond.
c. Pek. List Plafond Sp. 4
List Kayu Kls II dengan warna yang senada dengan warna plafond.Ukur plafond yang
akan dilapisi list. Potong-potong dan sambungkan lis sesuai dengan ukuran. Upayakan agar
sambungan sesuai dengan bentuk list agar tidak terputus dan mengurangi keindahannya.
Pasang lis dengan cara diskrup dengan skrup (1 cm). Perhatikan letak skrup agar tidak
keluar dari kayu. Boleh juga dipasang memakai lem.

V. PEKERJAAN KUSEN, PINTU, DAN JENDELA


a. Pas. Kusen Pintu dan Kusen Jendela Kls, II
Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk
menentukan kedudukan kusen. Pasang angker pada kusen secukupnya. Dirikan kusen dan
tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari tinggi bouwplank.
Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-
unting. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.Pasang patok untuk diikat
bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh. Cek kembali kedudukan kusen
pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen.
Bersihkan tempat sekelilingnya.

b. Pas. Daun Pintu Panel Kls. II


Ukur lebar dan tinggi kusen pintu. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.Ketam dan potong
daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi). Masukkan/pasang daun pintu pada
kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar
maupun kearah tinggi. Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang
daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas
25 cm (untuk pintu dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3
engsel)Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya,
kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada
daun pintu.
Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya,
kemudian pasang/tanam pada tiang kusen. Pasang kembali daun pintu pada kusennya
dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga
terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya. Coba daun pintu dengan cara membuka dan
menutup. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan
pen. Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus
dengan kusen.

c. Pas. Jalusi Kayu Kls. II


Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk
menentukan kedudukan kusen. Pasang angker pada kusen secukupnya. Dirikan kusen dan
tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari tinggi bouwplank.
Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-unting.
Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.Pasang patok untuk diikat bersama
dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh. Cek kembali kedudukan kusen pintu,
apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen. Bersihkan
tempat sekelilingnya.

d. Pas. Engsel Pintu 4”


Syarat Bahan : Engsel Pintu 4 ”
• Engsel pintu dari type “ Butt Hinge” yang dilengkapi dengan ring plastic, panjang engsel
4”
Penyelenggaraan Pekerjaan
Semua kunci dan alat penggantung harus dipasang oleh tukang kayu yang baik dan
terampil. Pemasangan harus dilakukan dengan mengikuti semua petunjuk dari pabrik
asalnya, dan dilakssankan sedemikian rupa sehingga terhindar dari cacat atau kerusakan,
baik terhadap kunci dan alat penggantunng itu sendiri, maupun tehadap pintu, jendelan dan
kusen dimana kunci dan alat penggantung tersebut akan dipasang.

e. Pas. Kunci Tanam Pintu


Syarat Bahan : Kunci Tanam Pintu
• Sediakan Kunci Pintu
Penyelenggaraan Pekerjaan
Semua kunci dan alat penggantung harus dipasang oleh tukang kayu yang baik dan
terampil. Pemasangan harus dilakukan dengan mengikuti semua petunjuk dari pabrik
asalnya, dan dilakssankan sedemikian rupa sehingga terhindar dari cacat atau kerusakan,
baik terhadap kunci dan alat penggantunng itu sendiri, maupun tehadap pintu, jendelan dan
kusen dimana kunci dan alat penggantung tersebut akan dipasang.

f. Pas. Grendel Pintu


Syarat Bahan : Grendel Pintu
• Sediakan Grendel Pintu
Penyelenggaraan Pekerjaan
Semua kunci dan alat penggantung harus dipasang oleh tukang kayu yang baik dan
terampil. Pemasangan harus dilakukan dengan mengikuti semua petunjuk dari pabrik
asalnya, dan dilakssankan sedemikian rupa sehingga terhindar dari cacat atau kerusakan,
baik terhadap kunci dan alat penggantunng itu sendiri, maupun tehadap pintu, jendelan dan
kusen dimana kunci dan alat penggantung tersebut akan dipasang.

VI. PEKERJAAN SANITASI DAN PERPIPAAN


a. Pas. Kloset Jongkok
Potong pipa PVC 4" rata dengan lantai yang sudah dirabat/cor. Sesuaikan lobang pipa
tersebut sesuai ukuran closet jongkok, yaitu dari didnding samping 45 cm dan dinding
belakang 30 cm (atau sesuai gambar kerja). Selanjutnya dibuat koakan lantai dibelakang
lubang PVC sekitar 2-3 cm. Kemudian pasang batako disamping kiri, kanan dan depan.
Batako bisa juga diganti batako ringan atau batu bata. Batako direkatkan dengan adukan
semen. Lumuri dengan adonan semen disekeliling batako, supaya tumpuan kloset jongkok
kuat dan kotoran mudah masuk kelobang pembuangan. Tempelkan closet jongkok pada
tumpuan yang telah dibuat dan sedikit diberi tekanan. Periksa kerataan dan elevasi dengan
water pas. Pasang keramik disekeliling kloset 3 sampai 5 hari kemudian.
b. Pas. Kloset duduk
Teknis pelaksanaan pekerjaan
• Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
• Cocokan spesifikasi kloset dengan rks
• Siapkan tenaga, bahan dan peralatan
• Pastikan lubang pembuangan sesuai dengan rough-in kloset yang akan dipasang.
Tandai lubang yang akan dibor. Sesuaikan mat abos dengan baut yang akan
dipakai.
• Masukkan fisher ke dalam lubang yang telah dibor, sampai rata dengan lantai
keramik.
• Pasang stop kran kedalam lubang suplai air pada dinding (gunakan seal tape pada
penyambunganke pipa instalasi kemudian hidupkan air, untuk memastikan tidak
ada kebocoran.
• Letakkan seal gasket (wax ring) diatas lubang pembuangan.
• Letakkan klosed duduk perlahan-lahan diatas lubang pipa pembuangan yang telah
dipasang seal gasket (wax ring). Pastikan seal gasket terpasang dengan baik dan
benar.
• Masukkan baut pengikat lantai kedalam lubang baut pada kaki klosed, kemudian
kencangkan sekrupnya Hindari pengencangan sekrup yang berlebihan.
• Pasang pipa fleksibel ke stop kran yang telah dipasang ke dinding, pastikan sealnya
sudah terpasang dengan benar.
• Pasanglah penutup klosed pada klosed yang telah terpasang gunakan obeng untuk
mengencangkanya

c. Pas. Floor drain


Teknis pelaksanaan pekerjaan :
• Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
• Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja
• Marking lokasi yang akan dipasang floor drain
• Pada tempat-tempat yang telah dipasang floor drain, penutup lantai harus dilubangi
dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan
ukuran floor drain tersebut.
• Hubungan saringan metal dengan beton/lantai menggunakan perekat beton kedap
air.
• Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapi waterpass, dibersihkan dari
noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.

d. Pas. Mata kran ½ inch


Teknis pelaksanaan pekerjaan :
• Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
• Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja.
• Beri selotif kran yang akan dipasang
• Lalu pasang kran air
• Setelah terpasang, cek terhadap kekuatan pemasangan kran

e. Pas. Jet washer


Teknis pelaksanaan pekerjaan
• Mengajukan ijin pelaksanaan pekerjaan kepada konsultan pengawas
• Siapkan tenaga, bahan dan peralatan kerja
• Marking lokasi yang akan dipasang jet washer
f. Pas. wastafel
Beberapa tahap – tahap pemasangan washtafel :
• Rangkai sifon atau leher angsa wastafel, jika perlu beri seal tape agar rapat. Lalu
sambungkan leher angsa faucet socket pipa output pada dinding. Jika perlu, beri
seal tape agar rapat.
• Pasang avur wastafel (fitting output bagian atas) lewat lubang pada dasar mangkuk
wastafel. Kencangkan dan periksa bahwa penutup pada dasar wastafel berfungsi.
Lanjutkan dengan memasang keran air.
• Periksa cara penggantungan wastafel —dengan bracket atau lubang pada
wastafel. Tandai posisi lubang sekrup dengan mengukurnya secara tepat. Anda
bisa juga menempelkan sementara wastafel ke dinding untuk pengepasan dan
menandai lubang. Pastikan leher angsa dan avur tersambung dengan tepat.
Periksa kedataran dengan waterpass.
• Lakukan pengeboran dinding yang ditandai. Gunakan mata bor sesuai jenis dinding
(bata dan beton) dan ukuran sekrup fischer. Selanjutnya pasang fischer pada
dinding dengan bantuan palu.
• Jika sistem penggantungan dengan lubang pada wastafel maka setelah fischer
pasanglah sekrup hingga kencang. Kemudian gantungkan wastafel dengan benar
lalu pasang kunci dan kencangkan. Jika sistem penggantungan dengan bracket,
setelah fischer pasanglah bracket penggantung lalu sekrup dan kencangkan.
Kemudian gantungkan wastafel dengan tepat. Periksa kedataran dengan
waterpass.
• Sambung avur (fitting output dari bawah wastafel) ke leher angsa yang telah
tersambung dengan pipa output pada dinding, lalu kencangkan. Lanjutkan dengan
menghubungkan fitting input dari keran ke pipa input pada dinding, lalu
kencangkan.
• Pastikan seluruh bagian telah terpasang dengan benar. Untuk memperkuat
penggantungan, aplikasikan lem silikon di sepanjang garis pertemuan wastafel dan
dinding.
• Lakukan pengetesan dengan mengalirkan air sambil memeriksa setiap
sambungan. Perbaiki jika masih ada kebocoran. Periksa kembali dengan
mengalirkan air.
• Terakhir, lakukan pembobokan lubang-lubang dinding dan lanjutkan dengan
finishing. Kemudian, jika perlu pasang juga aksesoris seperti cermin, penggantung
handuk atau lap.

g. Pas. Pipa pvc 4 inch Aw


Pertama ditentukan jalur instalasi dan titik outletnya kemudian ditandai. Pasang pipa
dengan diameter sesuai gambar kerja beserta gate valve, fitting dan accessories lainnya
sesuai dengan tanda/perencanaan instalasi yang sudah dibuat. Untuk pipa yang melintasi
lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya
tidak mudah pecah. Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya dibersihkan terlebih
dahulu dengan amplas supaya sambungan dapat menempel dengan kuat. Khusus untuk
sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi lapisan seal tape
kemudian disambungkan ke alat sanitair.

h. Pas. Pipa pvc 1,5 inch aw


Pertama ditentukan jalur instalasi dan titik outletnya kemudian ditandai. Pasang pipa
dengan diameter sesuai gambar kerja beserta gate valve, fitting dan accessories lainnya
sesuai dengan tanda/perencanaan instalasi yang sudah dibuat. Untuk pipa yang melintasi
lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya
tidak mudah pecah. Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya dibersihkan terlebih
dahulu dengan amplas supaya sambungan dapat menempel dengan kuat. Khusus untuk
sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi lapisan seal tape
kemudian disambungkan ke alat sanitair.
i. Pas. Pipa pvc ½ inch aw
Pertama ditentukan jalur instalasi dan titik outletnya kemudian ditandai. Pasang pipa
dengan diameter sesuai gambar kerja beserta gate valve, fitting dan accessories lainnya
sesuai dengan tanda/perencanaan instalasi yang sudah dibuat. Untuk pipa yang melintasi
lantai (terutama lantai dasar, maka kedalaman pipa harus cukup, minimal 50 cm supaya
tidak mudah pecah. Pipa yang akan disambung, bagian ujungnya dibersihkan terlebih
dahulu dengan amplas supaya sambungan dapat menempel dengan kuat. Khusus untuk
sambungan ke sanitary (kran), pipa diberi soket draat luar dan diberi lapisan seal tape
kemudian disambungkan ke alat sanitair.
j. Pas. Tanki air stainless 1000 l
Letakkan tandon air pada pondasi/bidang datar yang sudah dibuat, lakukan pengecekan
menggunakan waterpass, untuk mengetahui tingkat kemiringan tangki air
Setelah semua beres silahkan anda pasang ring pengaman dan pastikan terpasang dengan
baik. Pasang water control
k. Pek. Pembuatan tanki septik
1. Pekerjaan Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah dikerjakan setelah bouwplank terpasang. Galian tanah dikerjakan
secara open cut dengan metode kerja sebagai berikut:
• Siapkan alat bantu pekerjaan galian yang dibutuhkan. Peralatan yang digunakan
menyesuaikan dengan jenis tanah yang akan digali.
• Ukur bagian yang akan dikerjakan
• Dengan menggunakan alat bantu tersebut gali tanah sesuai lebar dan kedalaman yang
tertera dalam gambar.
• Material galian ditumpuk disamping area galian, untuk dipakai sebagai material
timbunan.
• Material hasil galian yang tidak terpakai dikumpulkan, dimuat di dumptruck dan dibuang
ke area pembuangan yang telah ditentukan.
• Ukur kembali lebar dan kedalaman lubang galian.
• Lakukan perapihan lubang galian.
2. Urugan Kerikil Halus
Kerikil halus diangkut ke lokasi proyek dengan menggunakan dumptruck. Timbunan stok
(stockpile) kerikil halus yang diletakkan pada samping lubang septic tank, dihampar ke
lokasi urugan dengan tenaga orang. Kerikil halus dihampar di atas lapisan pasir halus.
Dengan menggunankan alat pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi lapis. Demikian
seterusnya sampai dicapai elevasi atau ketebalan yang disyaratkan.
3. Urugan Pasir Halus
Pasir diangkut ke lokasi proyek dengan menggunakan dumptruck. Timbunan stok
(stockpile) pasir yang diletakkan pada samping lubang galian dihampar ke lokasi urugan
dengan tenaga orang. Pasir dihampar di atas lapisan batu. Dengan menggunankan alat
pemadat, pemadatan dilakukan lapis demi lapis. Demikian seterusnya sampai dicapai
elevasi atau ketebalan yang disyaratkan.
4. Pekerjaan Pas. Batu Kosong
Pekerjaan aanstamping atau pasangan batu kosong dilakukan setelah pekerjaan galian
selesai dikerjakan. Batu belah diletakkan sedemikian rupa di atas urugan pasir sehingga
menjadi kokoh dan disusun secara rapih. Batu kosong berfungsi sebagai dasar dari
pekerjaan diatasnya.
5. Pekerjaan Pas. Batu Bata 14
Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan dipasang dinding
bata merah, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang dibutuhkan. Buat
tanda jalur-jalur dinding pada kedua sisi dinding. Bata merah direndam dulu (sampai
gelembung udaranya hilang) sebelum dipakai untuk mengurangi penyerapan air.
Memasang bata merah pada jalur benang acuan yang telah dipasang pada profil kayu di
ujung jalur dinding. Pemasangan dilakukan lapis demi lapis sampai ketinggian sesuai
gambar, dengan menggunakan adukan 1 pc : 4ps. Pada pelaksanaannya, adukan semen
pasir tersebut diaplikasikan secara merata ke permukaan bata merah. Kemudian bata
merah disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa kerataan
pasangannya. Kemudian bata merah dipukul perlahan sampai mencapai elevasi yang
diinginkan. Lalu dilakukan pemeriksaan kelurusan horizontal serta vertikal pasangan bata
merah, apabila sudah benar dan sesuai dengan yang diinginkan. Setelah dinding terpasang
dilanjutkan dengan plesteran pada seluruh permukaan dinding.
6. Plesteran Sp 1 4 Tebal 15 mm
Sebelum diplester, permukaan yang akan diplester dibersihkan dari kotoran dan disiram
dengan air bersih terlebih dahulu sampai rata. Kemudian adukan semen diterapkan secara
merata pada permukaan dengan ketebalan sesuai persyaratan dan campuran mortar
semen dengan komposisi 1pc:4ps.
7. Membuat Beton Tumbuk Lantai
Material pasir semen dan kerikil dicampur dengan komposisi sesuai persyaratan.
Sementara pengecoran campuran beton digetarkan dengan vibrator agar beton yang
dihasilkan benar-benar padat sesuai mutu beton yang diharapkan. Pekerjaan ini dilakukan
oleh beberapa pekerja dengan arahan mandor, membuat campuran beton menggunakan
alat pencampur beton mekanis dengan komposisi sesuai spesifikasi. Selanjutnya dilakukan
pengocoran lantai kerja dengan tebal sesuai yang disyaratkan.
8. Pekerjaan Plat Beton
Tahapan pengerjaan Cor Plat Beton Bertulang adalah pembuatan bekisting, pembesian dan
pengecoran. Bekisting dikerjakan dengan membuat panel - panel kayu sesuai dengan
ukuran/dimensi yang telah ditentukan. Digunakan kayu kelas III sesuai dengan spesifikasi.
Pemasangan bekisting dilakukan oleh pekerja dan tukang kayu dengan menggunakan alat
pertukangan. Bekisting plat disanggah dengan dolken atau perancah (sesuai petunjuk
direksi pekerjaan). Pemasangan bekisting harus kaku dan kuat agar setalah dibongkar
dapat memberikan bidang datar dan beton yang rata dan tidak keropos. Sambungan antara
panel kayu dibuat rapi dan rapat untuk mencegah kebocoran pada saat pengecoran.
Pekerjaan pembesian dilakukan di loos kerja dengan menggunakan alat bar cutter dan bar
bendder. Pemotongan dan pembengkokkan besi harus dilakukan oleh tukang besi dan
diawasi oleh pengawas atau mandor agar hasil pekerjaan sesuai dengan desain atau shop
drawing. Pemasangan besi harus dilakukan dengan memperhatikan diameter besi dan
jarak antar besi dan dilakukan oleh tukang besi yang ahli dan berpengalaman untuk
menjamin kualitas hasil perakitan tulangan besi. Sambungan antar besi diikat dengan kawat
beton. Setelah tulangan besi dan bekisting terpasang sempurna, dilakukan pembersihan
pada lokasi pengecoran dengan menggunakan compressor. Selanjutnya dilakukan
pengecoran beton yang telah dicampur dilapangan (site mix). Pencampuran dilakukan
secara mekanis dengan menggunakan alat pengaduk beton (molen). Lokasi pencampuran
dibuat sedekat mungkin dengan lokasi pengecoran agar adukan beton dapat secepatnya
dibawa/dituang ke lokasi pengecoran agar tidak terjadi pengendapan agregat. Selama
pengecoran perlu dilakukan pemeriksaan pada bekisting dan perancah untuk menghindari
kebocoran, selain itu campuran beton digetarkan dengan vibrator agar beton yang
dihasilkan benar-benar padat sesuai mutu beton yang diharapkan. Setelah selesai
pengecoran, beton dirawat dengan menggunakan air sebagai pelembabnya, baik
disiramkan maupun diberi goni basah. Bekisting dapat dibongkar setelah umur beton
memenuhi spesifikasi teknik.
9. Urugan Sirtu
Pekerjaan urugan sirtu merupakan pekerjaan timbunan dengan menggunakan material
sirtu yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan. Metode urugan sirtu adalah sebagai
berikut:
• Siapkan peralatan yang dibutuhkan
• Urugan sirtu dilakukan lapis demi lapis sampai dicapai ketebalan sesuai gambar.
• Setiap lapis tidak boleh melebihi 20cm dalam 1 kali pemadatan
• Pemadatan dilakukan untuk setiap lapis urugan sirtu yang selesai dikerjakan.
• Lakukan penyiraman pada saat pemadatan untuk hasil urugan dengan
kepadatan/density yang sesuai dengan spesifikasi.
• Terakhir lakukan perapihan hasil urugan
10. Pekerjaan Lapisan Ijuk
Ijuk diangkut ke lokasi septic tank dan ditempatkan di dekat lubang septic tank. Letakkan
lapisan ijuk di ats lapisan kerikil.
11. Pipa Cerobong
Setelah struktur bangunan septic tank selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan pemasangan
pipa. cerobong dengan material pipa PVC atau sesuai dengan spesifikasi. Pipa dipotong
dan dibentuk sesuai dengan yang tertera pada gambar, kemudian dipasang pada septic
tank sesuai dengan letak yang ditunjukkan gambar kerja.
12. Pekejaan Pas. Pipa PVC 4
Setelah struktur bangunan septic tank selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan pemasangan
pipa. Pipa PVC dipotong sesuai dengan panjang yang tertera pada gambar, kemudia
dipasang pada letak lubang inlet septic tank. Selanjutnya pasangan pipa dirapihkan dan
dicek kembali apabila ada kebocoran.
l. Pek. Pembuatan bak cuci tangan

VII. PEKERJAAN MECHANICAL ELECTRICAL


a. Pas. Titik Instalasi Penerangan
Pekerjaan panel distribusi dengan menyiapkan gambar rencana tataletak instalasi listrik
yaitu letak sambungan, jalur kabel dan posisi titik - titik lampu, saklar, stop kontak dan
sekring box. Selanjutnya dikerjakan pemasangan instalasi dengan mengacu pada gambar
rencana. Pemasangan jaringan kabel dimasukkan di dalam pipa yang ditanam dalam
beton/dinding. Pipa yang ditanam pada dinding diklem dengan kuat. Pemasangan jaringan
kabel diatas plafon dapat dengan cara terbuka (tanpa pipa). Kabel - kabel daya yang menuju
stop kontak atau sakelar dilindingi dengan pipa khusus instalasi dan diklem.

b. Pas. Saklar Tunggal


Pekerjaan ini diawali dengan penyiapan saklar tunggal yang akan dipasang. Selanjutnya
dilakukan pemasangan fitting dan lampu pada titik - titik yang telah terpasang instalasi
listriknya. Pemasangan ini dilakukan oleh tukang listrik.

c. Pas. Lampu
Pekerjaan ini diawali dengan penyiapan lampu downlight dan fitting yang akan dipasang.
Selanjutnya dilakukan pemasangan fitting dan lampu pada titik - titik yang telah terpasang
instalasi listriknya. Pemasangan ini dilakukan oleh tukang listrik.

VIII. PEKERJAAN PENGECATAN


a. Pengecatan Dinding Tembok
Pengecatan diawali dengan memastikan permukaan dinding telah bersih dan rata,
selanjutnya dilakukan pengecatan dasar dengan menggunakan alat rol pada bidang yang
luas & kwas untuk bidang yang sempit bisa menggunakan sprayer. Jika cat dasar tersebut
sudah kering, dikerjakan pengecatan finish/akhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan
Spesifikasi). Penggunaan jenis cat disesuaikan dengan jenis permukaan dan spesifikasi
teknis yang tercantum dalam kontrak.

b. Pengecatan mengkilat Kayu


Pengecatan diawali dengan memastikan permukaan kusen kayu, jendela dan ventilasi
telah bersih dan rata, selanjutnya dilakukan pengecatan dasar dengan menggunakan alat
rol pada bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit bisa menggunakan sprayer.
Jika cat dasar tersebut sudah kering, dikerjakan pengecatan finish/akhir (jumlah pelapisan
cat sesuai dengan Spesifikasi). Penggunaan jenis cat disesuaikan dengan jenis permukaan
dan spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak.

c. Pengecatan Plafond
Pengecatan diawali dengan memastikan permukaan plafond telah bersih dan rata,
selanjutnya dilakukan pengecatan dasar dengan menggunakan alat rol pada bidang yang
luas & kwas untuk bidang yang sempit bisa menggunakan sprayer. Jika cat dasar tersebut
sudah kering, dikerjakan pengecatan finish/akhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan
Spesifikasi). Penggunaan jenis cat disesuaikan dengan jenis permukaan dan spesifikasi
teknis yang tercantum dalam kontrak.
IX. PEKERJAAN LAIN – LAIN
a. Pembersihan Akhir
Pembersihan akhir merupakan pekerjaan untuk pembersihan sisa-sisa pelaksanaan
pekerjaan. Sisa - sisa material yang berada dilokasi dibersihkan dan diangkut ke tempat
buangan yang telah ditentukan.

b. Administrasi dan Dokumentasi


Pekerjaan administrasi, pelaporan dan dokumentasi akan dikoordinir oleh staf
administrasi dan dokumentasi. Selain mengerjakan pekerjaan adminstrasi pokos, staf
adminstrasi dan keuangan juga akan mengidentifikasi kebutuhan kendaraan dan
sebagainya. Perlengkapan pemeliharaan pekerjaan di sediakan secukupnya dan dokumen
– dokumen administrasi proyek dan lain – lain yang berhbungan dengan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai