WIDYADHANA
UTAMA
PEKERJAAN :
Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan
yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah
digunakan sebagai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain
sebaginya kembali ke kondisi awal.
Page 1
PT. WIDYADHANA
UTAMA
Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini
dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data
proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu
pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.
Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu
persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan
ketinggian papan bouwplank secara rata bagian atasnya dari papan bowplank
harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan untuk mengukur dari titik As
ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai dengan
paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar
mudah di cek kembali.
Page 2
PT. WIDYADHANA
UTAMA
Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai yang
perlu ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug yang dipakai dapat
berasal dari hasil galian ataupun tanah urug yang didatangkan. Tanah
dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan kepadatan
dan ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
5. PEKERJAAN PONDASI
Dalam Proyek ini ada dua buah jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi
Pondasi Telapak/ Plat Setempat yang mana metode pelaksanaannya adalah
sebagai berikut :
Pondasi Plat Setempat
Pondasi Plat Setempat terbuat dengan mutu beton K-300, dengan ukuran
sesuai gambar kerja. Hal pertama dilakukan yaitu merakit tulangan dan
Page 3
PT. WIDYADHANA
UTAMA
bekisting pondasi sesuai dengan gambar kerja. Perakitan dan pembuatan mal
ini dapat
dilakukan bersamaan dengan pengalian tanah pondasi. Setelah itu bekisting
diletakkan diatas lantai kerja dan besi tulangan dimasukkan ke dalam
bekisting. Sebelum besi tulangan diletakkan di dalam bekisting, diatas lantai
kerja di berikan beton tahu kira-kira berukuran 2x2x2 cm dengan mutu beton
yang sama. Beton tahu ini berfungsi agar kedudukan tulangan pas berada di
tengah dan memberikan ruang untuk selimut beton yang cukup.
Page 4
PT. WIDYADHANA
UTAMA
Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat
berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil
sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam
spesifikasi.
Page 5
PT. WIDYADHANA
UTAMA
Kegiatan pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh
Kegiatan Curing (perawatan)
Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam
keadaan basah.
Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat
difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan.
Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur
ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu
oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.
Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi
tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian alok
dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai.
Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama.
Leveling Pengecoran pelat lantai
Page 6
PT. WIDYADHANA
UTAMA
Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi
perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling
pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang
ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga
posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan
waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain.
Pekerjaan Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan
pada pekerjaan kolom.
Pengecoran beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan
penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara
sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses
pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator
untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai cor
ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan
pekerjaan lantai.
Pekerjaan curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari
setelah dilakukan pengecoran.
Agar supaya kualitas beton yang digunakan dapat dikontrol dengan baik sesuai
spesifikasi dan standar yang ada, Kontraktor harus melakukan uji mutu dan
kinerja beton, baik untuk campuran percobaan maupun secara kontinyu selama
proses pelaksanaan pekerjaan. Untuk keperluan tersebut, minimal ada dua tes
yang harus dilakukan :
Agar supaya kualitas beton yang digunakan dapat dikontrol dengan baik sesuai
spesifikasi dan standar yang ada, maka selama proses pengecoran, perlu
dilakukan uji slump dan pengambilan contoh benda uji dengan disaksikan oleh
Direksi Pekerjaan. Slump yang digunakan 14 cm + 2 cm. Slump beton yang
Page 7
PT. WIDYADHANA
UTAMA
Setiap kedatangan truck mixer harus diambil slump, apabila slump tidak
terpenuhi persyaratan slump, beton harus direject atau ditolak.
Pengambilan sample mutu beton untuk kuat tekan beton dilakukan setiap truck
mixer dengan pengambilan sample minimal 2 sample setiap truck mixer dalam
bentuk silinder berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Pembuatan contoh
benda uji dilakukan oleh pekerja khusus dari pihak ready mix concrete.
Prosedur pengujian baik uji tekan maupun uji slump harus dilakukan
berdasarkan peraturan yang berlaku. Hasil dari pengujian ini harus segera
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk dievaluasi. Semua biaya untuk
pembuatan dan pengujian beton menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Bila dirasa perlu, Direksi Pekerjaan berhak memninta setiap saat kepada
Kontraktor untuk membuat contoh benda uji dari adukan beton yang dibuat.
Semua benda uji harus ditandai untuk keperluan identifikasi dengan suatu kode
yang dapat menunjukan tanggal pembuatannya dan lokasi pengecoran bagian
struktur yang bersangkutan, serta lain-lain yang perlu dicatat.
Namun apabila pengujian akan dilakukan di lokasi pekerjaan dengan mesin dari
Kontraktor, maka mesin harus memiliki sertifikat kalibrasi yang diakui dan masih
berlaku. Dalam hal ini bak air untuk curing benda uji harus disediakan oleh
Page 8
PT. WIDYADHANA
UTAMA
Page 9
PT. WIDYADHANA
UTAMA
Page 10
PT. WIDYADHANA
UTAMA
2. PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat
juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan
plesteran yaitu :
Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk
menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan proses
pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen
hingga halus.
Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang
digunakan pada pekerjaan dinding.
Page 11
PT. WIDYADHANA
UTAMA
Material sanitair adalah sesuai dengan ketentuan RKS, dimana untuk kloset
duduk dipakai merk American Standard atau sejenisnya, kloset jongkok juga
menggunakan merk American Standard atau sejenisnya
Saluran pembuangan untuk kotoran menggunakan pipa PVC type D atau
sesuai yang disetujui oleh pengawas dengan diameter yang disesuaikan
dengan gambar.
Pada belokan – belokan dipasang elbow dan sambungan harus rapat jangan
sampai ada yang bocor. Saluran pembuangan kotoran dihubungkan dengan
bak kontrol.
Pipa pembuangan dipasang landai 2 %
Air hujan dari talang atap dialirkan melalui pipa PVC dia 4’’untuk gudang,
letaknya disesuaikan dengan gambar, kemudian dimasukan kedalam bak
kontrol, baru kemudian disambung dengan pipa ke saluran air hujan
1. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak
bercacat.
Page 12
PT. WIDYADHANA
UTAMA
2. Beberapa bahan tertentu harus masih didalam kotak / kemasan aslinya yang
masih bersegel dan berlabel pabriknya.
3. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup; kering; tidak
lembab dan bersih, sesuai dengan persyaratan pabrik.
4. Tempat penyimpanan bahan harus cukup dan bahan ditempatkan dan
dilindungi sesuai dengan jenisnya.
5. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan
penyimpanan, apabila ada kerusakan kontraktor wajib mengganti atas beban
kontraktor.
Page 13