Anda di halaman 1dari 5

PT.

WIDYADHANA UTAMA 2019

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

LINGKUP PEKERJAAN
Umum
1. Ruang Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan :
BONGKAR PASANG MOTOR LOW VOLTAGE AREA KILN 443KL1 OVH TUBAN
III
b. Lokasi Pekerjaan di Area :
a. Service Peralatan Listrik Area Kiln Tb III
b. Service MCC All ER Kiln dan Rawmill Tuban III
c. Service motor listrik
d. Bongkar pasang motor
2. Situasi & Kondisi
Situasi pekerjaan di daerah pabrik yang sedang aktif beroperasi sehingga diharapkan tidak
mengganggu jalannya operasi pabrik dan tidak mengganggu lingkungan.

PERSYARATAN TEKNIS
1. Standar yang dipakai adalah : ASTM, NEMA, ICE, JIS, LMK dan SNI
2. Pemasangan mengikuti aturan PLN dan PUIL 2000, IEC
3. Semua peralatan listrik yang dipasang adalah jenis outdoor dan indoor yang beroprasi pada
tegangan nominal 400 volt
4. Spesifikasi barang yang ditentukan di dokumen RKS menyesuaikan kebutuhan dilapangan dan
menjadi tanggung jawab kontraktor
5. Kontraktor harus mempunyai pengalaman dalam mengerjakan kelistrikan dan instrumentasi di
Semen Indonesia yang berkaitan dengan Upgrading atau Proek Peningkatan Kapasitas Pabrik
Tuban.

METODE PELAKSANAAN

Inspeksi atau pemeriksaan peralatan listrik dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yakni:
1. Pemeriksaan mesin atau peralatan listrik utama (Major Machineries)
Yang termasuk dalam kategori mesin-mesin utama adalah, setiap mesin atau peralatan listrik yang
memiliki pengaruh besar terhadap kelancaran proses produksi suatu pabrik atau industri, Proses
produksi dapat terganggu jika terjadi kerusakan terhadap mesin atau peralatan listrik tersebut.
Oleh karena itu, Perawatan dan pemeriksaan terhadap mesin atau peralatan listrik yang termasuk
mesin utama (Major machineries) perlu dilakukan secara mendalam, serius dan teliti.
2. Pemeriksaan mesin atau peralatan listrik pendukung (Minor Machineries)
Mesin atau peralatan listrik pendukung (Minor machineries) adalah berbagai mesin atau peralatan
listrik yang befungsi sebagai pendukung, mesin cadangan, dan lainnya yang sifatnya tidak
memiliki pengaruh langsung terhadap kelancaran proses produksi suatu pabrik. Sehingga
kerusakan yang terjadi pada mesin atau peralatan listrik ini tidak menyebabkan terhentinya proses
produksi atau pengolahan.
Kegiatan pemeriksaan dan perawatan mesin atau peralatan listrik ini mencakup beberapa hal,
seperti:
a. Cleaning
PT. WIDYADHANA UTAMA 2019
Cleaning atau Pembersihan dilakukan secara rutin dan terjadwal dengan tujuan menjaga kondisi
mesin atau perlatan listrik tersebut agar tetap memiliki efisiensi yang maksimal.

b. Regreasing
Beberapa bagian dari mesin atau peralatan listrik ini membutuhkan pelumasan atau regreasing
secara berkala.
c. Adjusment
Melakukan adjustment atau penyetelan ulang secara terjadwal untuk memastikan kondisi mesin
atau peralatan listrik dapat mencapai hasil yang optimal.
d. Replacement
Beberapa bagian komponen dari mesin atau peralatan listrik memiliki life time atau batas pakai
dalam waktu tertentu. Maka dibutuhkan penggantian yang terjadwal sesuai dengan spesifikasi
dari komponen mesin atau peralatan listrik tersebut.
e. Analyst
Melakukan analisa dan evaluasi langsung terhadap mesin atau peralatan listrik

f. Recording
Recording, atau pencatatan terhadap berbagai hal atau kegiatan atas pemeriksaan mesin dan
peralatan listrik. Pencatatan yang diperlukan, antara lain:
- Petunjuk pengoperasian mesin atau peralatan listrik
- Petunjuk instruksi perawatan
- History card Machineries (Histori perbaikan dan perawatan)
- Data penggantian komponen atau suku cadang
- Data kegiatan harian, jam jalan (Hour meter)
- Data kerusakan yang pernah terjadi.
- Data life time, atau usia mesin dan komponen
- Prediksi kerusakan yang mungkin terjadi
- Data pelaksanaan inspeksi
- Data rencana penggantian mesin
- Data tingkat akurasi atau kehandalan

PERSYARATAN NON TEKNIS


1. Tenaga Kerja & Peralatan
1. Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan ini harus qualified di bidang kerjanya dan wajib
melaporkan kepada pihak pemrakarsa.
2. Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan ini harus diansurasikan dengan menunjukan bukti
penyertaan ansuransi pada saat kontrak kerja dilakukan dengan pihak pemrakarsa.
3. Semua peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sepenuhnya disiapkan oleh
pihak kontraktor
4. Pihak pemrakarsa tidak menyediakan power listrik untuk mesin ( trafro ) las, oleh karena itu
mesin las yang dipakai harus generator diesel dan portable agar mudah dipindah-pindahkan.
5. Pihak pemrakarsa hanya menyediakan tenaga listrik untuk peralatan-peralatan kecil seperti :
bor, gerinda dan lain-lain dengan tegangan 220 Volt / ac dan tidak lebih dari 5 HP atau +
4500VA untuk beban keseluruhan
PT. WIDYADHANA UTAMA 2019
PENGAWASAN DAN UJI COBA
1. Pihak pemeriksa akan menempatkan seorang pengawas lapangan pada lokasi tempat
kerja , yang bertugas mendampingi pihak kontraktor sebagai quality control
2. Apabila ada masalah-masalah teknis maupun non teknis, pihak kontraktor dapat
mendiskusikanya untuk menyelesaikan permasalahan bersama
3. Semua laporan pekerjaan wajib mendapatkan persetujuan dan sepegetahuan pihak
pengawas lapangan.
4. Pihak kontraktor wajib membuat dokumen laporan progress pekerjaan mingguan
kepada pengawas lapangan dan rancang bangun. Dokumen yang dimaksud berisi daftar
kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan, bahan / material yang didatangkan
maupun pekerjaan yang belum.
5. Setelah tahap tahap pekerjaan selesai pihak kontraktor wajib membuat document
laporan akir pekerjaan dan mempresentasikan di rancang bangun. Dokumen nyang
dimaksud berisi daftar perangkat dan material yang telah dipasang dilengkapi dengan
foto-foto dan gambar
6. Uji coba pengetesan pertama adalah tanpa beban yaitu kebocoran isolasi, pengecekan
sambungan-sambungan dan internal standar wiring yang sudah ditetapkan.
7. Uji coba pengetesan kedua adalah dengan beban sampai operasi (menyala) dengan
catatan bahwa pengetesan pertama sudah dinyatakan baik.
8. Uji coba pengetesan ketiga adalah dengan beban dan dilakukan terus menerus selama
2x24 jam.
9. Setelah ketiga tahap uji coba tersebut terpenuhi dengan baik maka dpat dilaksanakan
serah terima pekerjaan tahap pertama.

PEKERJAAN PEMBERSIHAN
- Selama proses pekerjaan pemasangan, kontraktor harus memperhatikan kebersihan area
kerja.
- Setelah pemasangan selesai kontraktor harus membersihkan tempat kerja dan
mengembalikan seperti semula.

KESELAMATAN KERJA
1. Pihak kontraktor harus memenuhi peraturan keselamatan kerja dan peraturan keamanan
yang berlaku di area PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
2. Pihak kontraktor sebelum melakukan kegiatan di area pabrik PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk hendaknya menghubungi :
a. Kepala seksi keselamatan kerja
b. Kepala seksi keamanan untuk mendapatkan penjelasan mengenai peraturan-
peraturan yang berlaku di area pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
3. Pihak kontraktor harus menyediakan alat-alat keselamatan kerja sendiri misalnya : safety
heat , safety belt, safety shoes dan peralatan lasin sesuai dengan kebutuhan, serta tanggung
jawab terhadap pekerjanya
4. Pihak pemrakarsa , dalam hal ini seksi keselamatan kerja dapat menghentikan pekerjaan,
apabila situasi dan kondidi para pelaksana pekerjaan dinyatakan dalam keadaan berbahaya
atau menyimpang dari peraturan keselamatan kerja yang berlaku di PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk
5. Pemenuhan Perundang - Undangan dan Persyaratan Lainnya
UNDANG – UNDANG
- UU Nomor 3 Tahun 1969 : Tentang hygiene dalam perniagaan & kantor-kantor
PT. WIDYADHANA UTAMA 2019
- UU Nomor 14 Tahun 1969 : Tentang Ketentuan pokok mengenai tenaga kerja
- UU Nomor 1 Tahun 1970 : Tentang Keselamatan kerja
- UU Nomor 3 Tahun 1992 : Tentang Jaminan sosial tenaga kerja
- UU Nomor 23 Tahun 1992 : Tentang Kesehatan
- UU Nomor 18 Tahun 1999 : Tentang Jasa konstruksi
- UU Nomor 13 Tahun 2003 : Tentang Ketenagakerjaan
PP/KEPPRES
- PP Nomor 11 Tahun 1975 : Tentang Keselamatan kerja terhadap radiasi
- PP Nomor 14 Tahun 1993 : Tentang Penyelenggaraan program kerja jaminan
sosial tenaga kerja
- PP Nomor 22 Tahun 1993 : Tentang Penyakit yang timbul karena hubungan kerja
- PP Nomor 29 Tahun 2000 : Tentang Penyelenggaraan jasa konstruksi

6. SASARAN K3 DAN PROGRAM K3


1). Sasaran K3
- Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Accident)
- Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%
- Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko pekerjaan masing-
masing
2). Program K3
- Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3
(APD, Rambu-rambu, Spanduk, Poster, Pagar pengaman, Jaring pengaman, Dsb)
- Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya
- Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan
3). Organisasi K3
- Menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang diusulkan
7. KEBERSIHAN DAN KERAPIAN (HOUSE KEEPING).
- Harus ditunjuk personil yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan K3 di
lapangan.
- Semua tempat kerja harus mempunyai sistem pengudaraan yang cukup sehingga dapat
mengurangi bahaya debu, uap dan bahaya lainnya.
- Kebersihan dan kerapian di tempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang
berserakan, sampah, bahan bangunan, alat-alat kerja tidak merintangi atau
menimbulkan kecelakaan.
- Genangan-genangan air harus dikeringkan minimal 3 hari sekali, agar tidak ada jentik
nyamuk yang sempat hidup.
- Semua sisi lantai yang terbuka (belum berdinding), lubang-lubang di lantai yang
terbuka, atap-atap yang dapat dimasuki, sisi tangga yang terbuka, semua galian dan
lubang yang dianggap berbahaya harus diberi pagar atau tutup pengaman yang kuat.
- Setiap sore hari setelah selesai pekerjaan selalu dilakukan pembersihan di daerah
kerja.
- Dilakukan pengambilan sampah secara berkala dari tempat kerja dan selanjutnya
dibuang ke lokasi pembuangan sementara yang telah ditetapkan di area proyek.
PT. WIDYADHANA UTAMA 2019

A. RAMBU-RAMBU PERINGATAN.
1. Rambu-rambu peringatan disini adalah tulisan dan gambar atau simbol yang memuat peraturan-
peraturan, peringatan, larangan maupun himbauan.
2. Rambu-rambu harus mudah dibaca pada jarak pandang yang cukup dan dipahami oleh semua
kalangan yang terlibat dalam proyek (komunikatif).
3. Jenis rambu, bahan pembentuk, tipe dan ukuran tulisan, bahasa, jenis simbol yang digunakan
atau gambar, dan warna, disesuaikan dengan kondisi proyek, pekerjaan dan kebutuhannya,
kecuali rambu-rambu yang sudah baku di jalan raya.

Tuban,
PT. WIDYADHANA UTAMA

I MAM S U JARWO
Direktur
Tuban 19 November 2012
PT.WIDYADHANA UTAMA

IMAM SUJARWO
Direktur

Anda mungkin juga menyukai